PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Racun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada manusia atau
mahluk hidup lainnya. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di
Negara maju maupun negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum
diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di beberapa rumah sakit, tetapi angka
tersebut tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa
penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan,
hidrokarbon, bahan kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam
jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya. Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh
racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan
dalam jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan definisi racun
2. Menjelaskan Simbol-simbol bahan kimia atau beracun
3. Tingkat keracunan bahan beracun
4. Factor Yang Menentukan Tingkat Keracunan
5. Menjelaskan tentang bahaya racun terhadap kesehatan.
6. Menjelaskan tentang usaha pencegahan
C.
Tujuan
BAB II
ISI
A.
Definisi Racun
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan
keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Dan keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan
oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung
sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan
dalam jangka panjang. Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar
keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organorgan tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi
dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang.
Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan keringat.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dan adapun Bahan-bahan beracun dalam industri dapat digolongkan dalam beberapa golongan yaitu:
a. Senyawa logam dan metaloid
b. Bahan pelarut
c. Gas-gas beracun
d. Bahan karsinogenik
e. Pestisida
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether,
butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide,
sulphur hexafolride)
Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride
carbonil sulfit, cyanogen, dll
d. KELAS 4 : PADATAN
Bahan padat yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api
atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid,
dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar secara spontan (spontaneously Combustible Substances) Bahan
padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan.
Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara
lembab Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar.
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
Padatan yang mudah menyala (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan
gas mudah terbakar ketika kontak dengan air. Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak
dengan kelembaban, air atau asam
Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium
manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada
waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih
berbahaya. Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar.
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
C.
dan
akan
tidak
aman
berbahaya
digunakan
- Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara sembrono akan menjadi sangat berbahaya
- Paracelsus (1493-1541) semua bahan adalah racun, tidak ada bahan apapun yang bukan racun, hanya dosis
yang
- Untuk
benar
membedakan
mengetahui toksisitas bahan
apakah
dikenal
menjadi
LD50, semakin
racun
rendah
atau
LD50 suatu
maka makin berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh:
Nikotin Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB),
obat
bahan,
Dosis (konsentrasi)
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh makin besar efek bahan racunnya.
E=TxC
E=efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
Pajanan bisa akut dan kronis
o Lamanya pemajanan
gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan kronis
Interaksi bahan kimia
o Aditif :
efek yang timbul merupakan penjumlahan kedua bahan kimia ex. Organophosphat
dengan enzim cholinesterase.
o Sinergistik :
efek yang terjadi lebih berat dari penjumlahan jika diberikan sendiri-sendiri. contoh: Pajanan asbes dengan
merokok.
o Antagonistik :
bila efek menjadi lebih ringan
o Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian didistribusikan melalui aliran darah
sehingga terjadi akumulasi sampai reaksi tubuh.
o Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat penting, selain empedu, hati dan paru-paru
a.
Faktor genetic
b.
c.
Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan kimia pada ginjal, wanita pada hati
Faktor umur
d.
e.
Status kesehatan
Hygiene perorangan dan perilaku hidup
E.
Bahaya Kesehatan
Bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit atau luka bila dihirup, ditelan atau disentuh. Bahan
F.
Usaha-Usaha Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan secara preventif perlu dilakukan dalam setiap industri yang memproduksi maupun
menggunakan baik bahan baku maupun bahan penolong yang bersifat racun agar tidak kerugian ataupun
keracunan yang setiap waktu dapat terjadi di lingkungan pekerja yang menangani bahan kimia beracun.
Pencegahan secara preventif tersebut adalah sebagai-berikut:
1.Management
program
pengendalian
organisasi, kontrol, peralatan, dan sebagainya.
sumber
bahaya,
yang
berupa
2. Penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaiannya khusus, krim kulit, sepatu, dsb)
3.Ventilasi yang baik.
4. Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dan sebagainya.
5. Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya.
perencanaan,
dengan
memasang
dust
dalam
proses
collector
produksi,
di
setiap
dan
tahap
screening,
serta
monitoring
14. House keeping, yaitu kerumahtanggaan yang baik, kebersihan, kerapian, pengontrolan.
15.Sanitasi,
yakni dalam hal hygiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan, dan sebagainya.
16. Eliminasi, pemindahan sumber bahaya.
17. Enclosing, menangani sumber bahaya.
Jadi dalam hal ini sangat diperlukan pembekalan pengetahuan dalam pengelolaan bahan kimia beracun dari
segi pengamanan, pengelolaan, penanggulangan kebakaran dan pertolongan pertama dalam kecelakaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Racun atau bahan kimia yang beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan
keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya atau bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan,
lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
keracunan didefinisikan sebagai keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk
ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau
organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. Pada umumnya
zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ
tubuh tertentu. Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat,
atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam
jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan
tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang.
B.
Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah kesehatan adalah hak asasi setiap orang dan merupakan
investasi, juga merupakan karunia Tuhan. Oleh karena itu, siapapun, kelompok manapun, dimanapun, harus
senantiasa memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan.