131613143018
USWATUN KHASANAH
131613143040
WILDAN AGUNG W. L
131613143075
DIYAH EKA W
131613143088
INTAN PRIMA D
131613143089
HANDIRA N. A
131613143100
: Perawatan Dasar
Topik
Sasaran
Hari/ tanggal
Waktu
: 09.00-09.30 WIB
I. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Pasien dan keluarga pasien mampu memahami dan mempraktekkan cara
mencuci tangan yang benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Pasien dan keluarga pasien mengerti pengertian cara mencuci tangan
2. Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang tujuan mencuci tangan
3. Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang langkah-langkah mencuci
tangan
4. Pasien dan keluarga pasien mengerti tentang manfaat mencuci tangan yang
tepat
5. Pasien dan keluarga pasien mengerti kapan diharuskan mencuci tangan
II. Sasaran
Peserta dalam penyuluhan ini adalah seluruh pasien dan anggota keluarga
pasien di ruang Rosella II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
III. Materi
1.
2.
3.
4.
5.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
3. Demonstrasi
V. Media
1. Leaflet
2. Flipchart
VI. Struktur Organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Penyaji
Fasilitator
Moderator
Observer
Notulen
VII. Setting
: Fasilitator
: Peserta
: Penyuluh, moderator
: Observer
: Notulen
VIII. Kegiatan
No. Waktu
Kegiatan Penyuluhan
1. 3 Menit Pembukaan:
2.
Kegiatan Peserta
1. Pembukaan
2. Salam
3. Perkenalan
4. Relevansi
5. Tujuan
15 Menit Pelaksanaan :
1.
2.
3.
4.
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memahami
1. Menjelaskan manfaat
1. Memperhatikan dan
2. Pasien dan keluarga pasien dapat
sasaran lebih mengerti
mengerti manfaat dari cuci
manfaat mencuci
tangan yang benar
tangan
3. Pasien dan keluarga pasien
2. Pasien dan keluarga
dapat mengetahui, memahami
pasien mengerti dan
dan mengimplementasikan cara
memahami cara
mencuci tangan yang baik dan
mencuci tangan yang
benar dalam kehidupan seharibenar
hari
3. Menyimak penjelasan
4. Menjelaskan langkah-langkah
yang dijelaskan oleh
mencuci tangan yang tepat
penyaji
5. Mengajarkan langkah-langkah
4. Mempraktekkan
cuci tangan yang tepat
langkah-langkah cuci
6. Memberi kesempatan pada tiap
tangan seperti yang
pasien dan keluarga pasien untuk
telah diajarkan penyaji
mempraktekkan sendiri-sendiri
5. Pasien dan keluarga
langkah-langkah cuci tangan
pasien melaksanakan
langkah-langkah
mencuci tangan
3.
10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentangMenjawab pertanyaan
materi
penyuluhan
yang
telah
4.
2.
Peran
Moderator
Penyuluh
Uraian Tugas
Kriteria Penilaian
Skoring
1. Membuka
acara 1. Suara keras dan jelas.
2. Ada kontak mata
dan menyampaikan
dengan seluruh peserta.
maksud serta tujuan
3. Membuka acara dan
kegiatan penyuluhan.
mengucapkan salam.
2. Menjelaskan
4. Menjelaskan kontrak
kontrak waktu dan
waktu.
mekanisme kegiatan. 5. Memandu
acara
3. Memandu
sesi
sesuai dengan kontrak
diskusi/ tanya jawab.
waktu
yang
sudah
4. Melakukan
disepakati.
evaluasi hasil tentang
6. Memandu
sesi
materi yang telah
diskusi.
disampaikan.
7. Melakukan evaluasi
5. Menutup
acara
hasil pada peserta.
penyuluhan.
8. Menutup acra dan
1. Menggali
pengetahuan
peserta
mengenai
cara
atau
lambat
dalam
menyampaikan materi.
3. Ada kontak mata
mencuci tangan.
2. Menjelaskan
materi penyuluhan.
3. Menjawab
pertanyaan
yang
disampaikan
oleh
peserta.
menyampaikan salam.
1. Suara jelas dan keras.
2. Tidak terlalu cepat
peserta
6. Menggali
kemampuan
peserta
sesuai SAP.
7. Menanyakan kembali
inti dari materi.
8. Mengakhiri
penyampaian materi dan
3.
Fasilitator
mengucapkan salam.
tanda 1. Meminta
tanda
1. Meminta
tangan
hadir.
2. Membantu
hadir.
2. Tidak hanya berdiri
moderator
dalam
mengajukan
pertanyaan
untuk
evaluasi hasil.
3. Memfasilitasi
peserta
yang
aktif
dalam bertanya.
4. Membagi leaflet.
di
peserta
yang
satu
tempat,
berkeliling
diantara
peserta.
3. Mefasilitasi
peserta
untuk bertanya.
4. Membantu
moderator
pada
melakukan
saat
evaluasi
kriteria hasil.
5. Membagikan leaflet
4.
Observer
1. Mengawasi
pada peserta.
1. Mengawasi jalannya
jalannya acara.
2. Mencatat
proses
acara.
2. Mencatat
kegiatan penyuluhan
kegiatan
disesuaikan
dengan
SAP.
3. Mencatat
pendukung
situasi
dan
penghambat kegiatan
penyuluhan.
4. Menyusun laporan
dan
hasil
kegiatan
yang
proses
penyuluhan
disampaikan
peserta.
4. Mencatat
pendukung
penghambat
situasi
dan
proses
penyuluhan.
kegiatan.
5. Menyusun
dan
menilai
laporan
hasil
kagiatan penyuluhan.
KETERANGAN :
Jawaban :TIDAK = 0
YA = 1
Cara Skoring :Jumlah jawaban YA X 100%
Jumlah soal
Kriteria : 0 50%
: Kurang
51 100% : Baik
X. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
2. Pelaksaanan penyuluhan di Ruang Rosella II
3. Perencanaan pelaksanaan penyuluhan dilakukan sebelumya
B. Evaluasi Proses
1. Peserta sangat antusias dengan materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
C. Evaluasi Hasil
1. Pasien dan keluarga pasien mengerti dan memahami serta dapat
mengaplikasikan cara mencuci tangan.
2. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 8 orang
MATERI
CUCI TANGAN
Definisi cuci tangan
Tangan adalah media utama bagi penularan kuman-kuman penyebab
penyakit. Akibat kurangnya kebiasaan cuci tangan, anak-anak merupakan
penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernapasan hingga berujung
pada kematian (Nadesul, 2006). Mencuci tangan diartikan menggosok dengan
sabun secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
yang kemudian dibilas di bawah air yang mengalir. Cuci tangan adalah proses
membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan dengan
memakai sabun dan air (Potter & Perry, 2005; Tietjen, el al., 2004).
Diambil dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mencuci
tangan merupakan kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan dan
jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang
merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum baunya.
Mencuci tangan juga merupakan kebiasaan yang sederhana, yang membutuhkan
pelatihan yang minim dan tidak membutuhkan peralatan. Selain itu, mencuci
tangan merupakan cara terbaik untuk menghindari sakit. Kebiasaan sederhana ini
hanya membutuhkan sabun dan air.
Tujuan cuci tangan
Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi
transmisi patogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif (Osborne,
2008). Kebersihan tangan yang tidak memenuhi syarat juga berkontribusi
menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti Salmonella dan infeksi E. Coli.
Indikasi waktu untuk mencuci tangan menurut Kemenkes RI (2013) adalah:
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang, berkebun dll.)
b. Setelah BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil)
c. Sebelum memegang makanan
d. Setelah bersin, batuk, membuang ingus
e. Setelah pulang dari bepergian
f. Setelah bermain
Kebiasaan mencuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk melindungi
seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih jika mencuci
tangan tidak di bawah air mengalir. Berbagi kobokan sama saja saling berbagi
kuman. Kebiasaan itu harus ditinggalkan. Mencuci tangan pakai sabun terbukti
efektif dalam membunuh kuman yang menempel di tangan. Gerakan nasional cuci
tangan pakai sabun dilakukan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk
pengendalian risiko penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare
dan penyakit cacingan.
Faktor yang mempengaruhi perilaku cuci tangan
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2004) perilaku cuci tangan dipengaruhi
oleh:
1. Citra diri
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan dirinya.
Misalnya karena ada perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kesehatan.
2. Praktik sosial
Anak yang selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka akan terjadi perubahan
pola cuci tangan.
3. Status sosial ekonomi
Mencuci tangan memerlukan alat dan bahan seperti sabun, lap tangan atau tisu
kering dan semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan cuci tangan sangat penting. Karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.
5. Kebiasaan seseorang
Adanya kebiasaan untuk tidak cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
aktifitas sedari kecil akan terbawa sampai dewasa.
Manfaat cuci tangan
Manfaat cuci tangan Cuci tangan dapat berguna untuk pencegahan penyakit yaitu
dengan cara membunuh kuman penyakit yang ada ditangan. Dengan mencuci
tangan, maka tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman. Apabila tangan dalam
keadaan bersih 14 akan mencegah penularan penyakit seperti diare, cacingan,
penyakit kulit, Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan flu burung (Proverawati
dan Rahmawati, 2012).
Momen Cuci Tangan
Momen cuci tangan menurut WHO (2016) 5 momen mencuci tangan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum kontak dengan pasien Mencuci tangan sebelum menyentuh pasien
ketika mendekati pasien dalam situasi seperti berjabat tangan, membantu
pasien bergeser ataupun berpindah posisi, dan pemeriksaan klinis.
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik Mencuci tangan segera sebelum
tindakan aseptik dalam situasi seperti perawatan gigi dan mulut, aspirasi
sekresi, pembalutan dan perawatan luka, insersi kateter, mempersiapkan
makanan, dan pemberian obat.
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi Mencuci tangan
segera setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien yang beresiko tinggi atau
setelah melepaskan sarung tangan dalam situasi seperti perawatan gigi dan
mulut, aspirasi sekresi, pengambilan dan memeriksa darah, membersihkan
urin, feses, dan penanganan limbah.
4. Setelah kontak dengan pasien Mencuci tangan setelah menyentuh pasien dan
lingkungan sekitarnya dan ketika meninggalkan pasien dalam situasi seperti
berjabat tangan, membantu pasien merubah posisi dan pemeriksaan klinik.
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Mencuci tangan
setelah menyentuh benda atau peralatan pasien di lingkungan sekitarnya dan
ketika meninggalkan ruangan pasien bahkan bila tidak menyentuh pasien
dalam situasi mengganti linen tempat tidur pasien dan penyetelan kecepatan
perfusi.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan pengembangan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
Nadesul, Handrawan 2006, Sehat Itu Murah, Kompas Media Nusantara, Jakarta.