Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LEMBAGA PENGEMBANGAN
DHARMAGTA PUSAT
1
KATA SAMBUTAN
Om Swastyastu,
Dharmagta merupakan salah satu dari enam metode pembinaan umat Hindu
yang dikenal dengan Sad Dharma (darmatula, dharmawacana, dharmagta,
dharmayatra, dharmasadhana, dan dharmasanti). Nilai-nilai ajaran agama Hindu
yang adiluhur tersirat didalam Kitab Suci dan kitab-kitab susastra Hindu, baik yang
berbahasa Sansekerta, Jawa Kuna maupun yang berbahasa daerah. Susastra Hindu
tersebut perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan
pemahaman dan penghayatannya. Seni dimaksud adalah dharmagta.
Kegiatan dharmagta sangat erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan dari
upacara keagamaan Hindu. Dharmagta memiliki nilai yang sangat penting terutama
dalam upaya menciptakan suasana yang hening dan suci sehingga upacara keagamaan
tersebut berlangsung dalam suasana spiritual. Dharmagta dapat dimanfaatkan untuk
pembinaan umat Hindu yang tersebar diseluruh Nusantara. Dalam rangka
menggerakkan pembinaan umat Hindu, dharmagta dilombakan dalam bentuk Utsawa
Dharmagta dari tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Pembinaan dharmagta digerakkan oleh Lembaga Pengembangan Dharmagta
(LPDG) baik di tingkat daerah maupun pusat.
Lembaga
Pengembangan
Dharmagta Tingkat
Pusat
menyambut baik
I Ketut Widnya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dharmagta sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu memiliki peran
sangat penting dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan
ajaran agama Hindu di seluruh Indonesia. Naskah dharmagta bersumber pada
kitab suci Weda dan Susastra Hindu yang mengandung nilai-nilai spiritual, etika,
dan estetika yang sangat tinggi sehingga memberi tuntunan pemahaman agama
Hindu mulai dari aspek Tattwa, Susila, dan Acara.
Penyelenggaraan Dharmagta dalam bentuk nyanyian suci keagamaan
dengan irama lagu yang melankolik sangat membantu menciptakan suasana hening
dan suci. Oleh karena itu, keberadaan dharmagta sangat dibutuhkan sebagai
bagian integral kegiatan yadnya. Bait-bait mantra suci Weda yang dirangkai dalam
bentuk puisi menjadi dharmagta terasa lebih membangkitkan suasana spiritual
keagamaan Hindu.
Keberadaan dharmagta dikalangan umat Hindu memiliki keragaman
dalam bahasa, irama lagu, dan cara-cara melantunkannya, sehingga mengantarkan
umat Hindu pada kekayaan budaya dibidang seni yang tak terbatas dalam memberi
dukungan dan membangkitkan rasa spiritual keagamaan Hindu sesuai dengan
budaya daerah masing-masing, ataupun dalam meningkatkan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Hindu.
Dharmagta sebagai budaya luhur yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia patut dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya
dikalangan generasi tua ataupun tokoh-tokoh agama Hindu, melainkan juga kepada
generasi muda, remaja, dan anak-anak.
Salah satu media pelestarian dan pengembangan dharmagta adalah
melalui kegiatan Utsawa Dharmagta(UDG) sebagaimana yang telah dilaksanakan
selama ini. Untuk tingkat nasional Utsawa Dharmagta dilaksanakan sekali dalam
3 (tiga) tahun. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan
olah seni suara para peserta/utusan dari Provinsi di seluruh Indonesia.
kegiatan
adalah
UTSAWA
DHARMAGTA
TINGKAT
NASIONAL XIII TAHUN 2017. Utsawa berarti festival atau lomba, sedangkan
dharmagta adalah nyanyian suci keagamaan, dengan demikian Utsawa
Dharmagta adalah festival atau lomba nyanyian suci keagaman Hindu.
Dalam Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun 2017
diselenggarakan kegiatan:
a. Pengukuhan Dewan Juri;
b. Technical meeting;
c. Pawai Budaya Daerah Bernuansa Hindu;
d. Upacara Pembukaan;
e. Utsawa loka;
f. Utsawa Palawkya;
g. Utsawa Kakawin;
h. Utsawa Dharmawacana;
i. Utsawa Dharmawidya;
j. Utsawa Nyanyian Keagamaan Hindu;
k. Utsawa menghafal loka;
l. Pameran Budaya dan Keagamaan Hindu;
m. Pentas Seni Bernafaskan Hindu;
n. Tirthayatra;
o. Sarasehan; dan
p. Upacara Penutupan.
1.3 Dasar Pelaksanaan
Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun 2017 dilaksanakan
berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia.
1.4 Tujuan
Tujuan penyelenggaraan Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun
2017 adalah:
a. Tujuan Umum
b.
c.
untuk selanjutnya dibuktikan dengan Surat Kesediaan dari Pemerintah Provinsi yang
bersangkutan.
Daerah-daerah yang bersedia menjadi tuan rumah akan di-ranking menjadi 3
(tiga). Ketiga daerah tersebut akan dijajagi dan dievaluasi secara intensif, kemudian
disimpulkan dan untuk selanjutnya diusulkan kepada Menteri Agama untuk ditetapkan
sebagai Daerah Tempat Penyelenggaraan UDG Tingkat Nasional. Masa waktu
penetapan sebagai tuan rumah selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah Sarasehan
dalam Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional.
2.4. Sarasehan
Sarasehan dalam Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun
2017 diikuti oleh 150 orang peserta terdiri atas:
a. Pengurus LPDG Tingkat Pusat 8 (delapan) orang;
b. Pengurus LPDG Tingkat Provinsi 33 (tiga puluh tiga) orang dari 33(tiga puluh
tiga) provinsi;
Pengurus Harian PHDI Pusat 3 (tiga) orang;
Ditjen Bimas Hindu 15 (lima belas) orang;
Pembimas Hindu se Indonesia = 33 (tiga puluh tiga) orang;
Ketua PHDI Provinsi 33 (tiga puluh tiga) orang;
Panitia Pelaksana UDG Tingkat Nasional 15 (lima belas) orang; dan
Tokoh masyarakat dan pemuka agama Hindu tuan rumah 10 (sepuluh) orang.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Maksimum jumlah peserta adalah sesuai dengan jumlah jenis lomba yang
diikuti. Dalam hal kontingen mengikuti semua jenis lomba maka jumlah maksimum
peserta adalah 58 orang.
BAB IV
OFFICIAL
Setiap jenis lomba (8 cabang lomba) didampingi oleh seorang official, yang
bertugas:
a. Mendampingi, menyiapkan administrasi peserta dan mendaftarkan peserta pada
panitia
b. Mengikuti technical meeting.
c. Mempersiapkan peserta untuk masing-masing lomba.
d. Mengurus segala perlengkapan yang diperlukan peserta lomba.
e. Menghubungi pihak Panitia sesuai dengan keperluan kontingen.
Maksimum jumlah official adalah sesuai dengan jumlah jenis lomba yang diikuti.
Dalam hal kontingen mengikuti semua jenis lomba maka jumlah maksimum official
adalah 8 orang.
BAB V
DEWAN JURI
Komposisi dan personalia Dewan Juri Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional
XIII Tahun 2017 ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Hindu Kementerian Agama R.I,
Tingkat Nasional XIII Tahun 2017 berasal dari hasil seleksi peserta TOT Calon Juri
Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional yang dikirim oleh masing-masing daerah
mewakili Provinsi, LPDG Pusat dan Ditjen Bimas Hindu dan pertimbangan Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, sesuai permintaan dari Direktur Urusan Agama
Hindu Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI.
Dewan Juri dikukuhkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
Kementerian Agama R.I. Juri hendaknya berpegang pada prinsip-prinsip dasar yaitu
profesionalisme dan nasionalisme, untuk memperkuat kesatuan dan kemajuan umat
Hindu, bangsa, dan negara.
10
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
Tanya jawab;
g.
h.
Penutup.
11
BAB VII
TEKNIS LOMBA
Teknis utsawa/lomba secara umum diatur sebagai berikut:
1. Penentuan nomor tampil peserta dilakukan melalui undian pada waktu technical
meeting.
2. Naskah wajib dan pilihan beserta terjemahannya untuk pembacaan loka dan
Palawkya yang dilombakan adalah seperti yang tertulis pada Lampiran Buku
Pedoman ini.
3. Naskah pilihan dan terjemahannya untuk loka dan Palawkya dibawakan dengan
cara hafalan.
4. Terjemahan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Jumlah bait wajib yang dibawakan peserta, baik dalam pembacaan loka maupun
Palawkya adalah 2 (dua) bait sesuai dengan yang tercantum dalam Buku Pedoman
dan ditentukan melalui undian pada saat technical meeting.
6. Naskah pilihan loka dan Palawkya dipilih sendiri oleh peserta dari bait-bait pilihan
yang tersedia dalam Buku Pedoman dan dibawakan hanya 1 (satu) bait.
BAB VIII
PENETAPAN PEMENANG DAN HADIAH
8.1 Pemenang untuk masing-masing jenis dan kategori lomba ditentukan berdasarkan
jumlah nilai terbanyak yang berhasil diperoleh dan ditetapkan dalam surat
Keputusan Dewan Juri Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun 2017.
8.2Juara Umum Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun 2017 diberikan
kepada daerah/provinsi yang berhasil meraih Juara I terbanyak, bila juara I sama
maka akan ditentukan oleh Juara II terbanyak, demikian seterusnya, dan ditetapkan
dalam Keputusan Dewan Juri.
8.3 Kejuaraan dalam Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII Tahun 2017 terdiri
atas:
1. Utsawa loka Anak-anak Putra:
Juara I
Juara II
Juara III
12
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
II
II
II
II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
II
II
II
II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
II
II
II
II
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
17. Utsawa Dharmawacana Berbahasa Indonesia Anak-anak Putri:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
18. Utsawa Dharmawacana Berbahasa Indonesia Remaja Putra:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
19. Utsawa Dharmawacana Berbahasa Indonesia Remaja Putri:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan II
Juara Harapan III
20. Utsawa Dharmawacana Berbahasa Indonesia Dewasa Putra:
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
II
II
II
II
Juara I
Juara II
Juara III
Juara Harapan I
Juara Harapan
II
II
II
II
Masing-masing Juara I, II, III , Juara Harapan I, II, dan III, diberikan piala tetap,
piagam penghargaan, dan uang pembinaan.
8.5.
Kontingen yang meraih Juara Umum UDG Tingkat Nasional XIII Tahun 2017
diberikan piala bergilir, piagam penghargaan, dan uang pembinaan.
19
BAB IX
LAYANAN KEPANITIAAN
9.1. Transportasi
(1). Panitia menyediakan transportasi lokal selama kegiatan lomba dan tirta yatra
dalam kegiatan UDG Tingkat Nasional sampai dengan selesai.
(2). Kontingen dijemput dan diantar dari bandara ke lokasi kegiatan sesuai dengan
jadual yang telah ditentukan oleh panitia.
9.2. Akomodasi
(1). Seluruh akomodasi disediakan sesuai jumlah peserta yang telah ditetapkan
oleh panitia penyelenggara.
(2). Seluruh peserta wajib menaati aturan yang telah ditetapkan oleh panitia.
9.3. Konsumsi
(1). Konsumsi disediakan sesuai jumlah peserta yang telah ditetapkan oleh panitia
penyelenggara.
(2). Konsumsi didistribusikan oleh panitia melalui official kontingen.
(3). Waktu dan tempat penyediaan konsumsi diatur sesuai jadual yang ditetapkan
oleh panitia.
9.4. Kesekretariatan
(1).Kehadiran peserta/kontingen UDG Tingkat Nasional wajib melapor dan
mendaftarkan data kontingennya kepada panitia bagian sekretariat di tempat
yang telah ditentukan melalui official masing-masing.
(2). Panitia menyediakan dan memberikan kelengkapan peserta UDG Tingkat
Nasional.
(3). Laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan UDG Tingkat Nasional XIII
Tahun 2017 dibuat oleh Panitia sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
9.5. Kesehatan
(1).
(2).
(3).
Bila ada penyakit bawaan dan kronis menjadi tanggung jawab kontingen
yang bersangkutan.
20
(4).
BAB X
SARANA, PRASARANA, DAN PETUGAS LOMBA
Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan utsawa/lomba, Panitia
mempersiapkan sarana, prasarana, dan petugas disetiap tempat penyelenggaraan lomba,
sebagai berikut.
10.1. Utsawa loka Anak-anak Putra
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat kelengkapan
sebagai berikut:
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri.
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, ballpoint, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib, pilihan dan terjemahannya sesuai nomor undian
naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri atas:
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Petugas Rekapitulasi nilai 2 orang.
10.2. Utsawa loka Anak-anak Putri
(1). Untuk kelancaran pelaksanaan lomba, panitia menyediakan alat kelengkapan
sebagai berikut.
a. Ruangan dan stage lomba.
b. Dulang, canang sari, dupa
c. Sound system (sesuai kebutuhan).
d. Meja dan kursi juri
e. Kursi peserta di ruang tunggu.
f. Kalkulator, ballpoint, blanko nilai, pensil.
g. Kutipan naskah wajib, pilihan dan terjemahannya sesuai nomor undian
naskah dan nomor undian tampil.
(2). Petugas lomba terdiri atas:
21
29
e. Naskah Dharmawacana
f. Alat pengukur waktu dan gong/bell.
(2). Petugas lomba terdiri atas:
a. Pembawa acara 2 orang.
b. Petugas Rekapitulasi nilai 1 orang.
c. Pengukur waktu 1 orang.
10.29
10.31
LAMPIRAN
Untuk menjamin kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Utsawa Dharmagta
Tingkat Nasional XIII Tahun 2017 perlu ditetapkan Persyaratan Peserta dan Tata Tertib
seperti terlampir.
TATA TERTIB
UTSAWA DHARMAGTA TINGKAT NASIONAL XIII TAHUN 2017
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Istilah/Pengertian
1. Pelaksana ialah Panitia Pelaksana Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII tahun
2017 yang dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Agama Republik
Indonesia.
2. Kontingen adalah totalitas jumlah orang dalam rombongan suatu provinsi yang
menghadiri Utsawa Dharmagta.
3. Peserta ialah bagian dari kontingen yang menjadi utusan provinsi seluruh Indonesia
terdiri atas:
a.
Mengikuti lomba/utsawa.
b.
Menjadi Official.
4. Juri ialah orang yang bertugas menilai dan menetapkan kejuaraan Utsawa
DharmagtaTingkat Nasional XIII Tahun 2017 sesuai jenis dan kategori lomba.
5. Naskah adalah materi yang dilombakan dan dinilai seperti yang tercantum dalam
Buku Pedoman.
6. Official adalah pelatih/pendamping peserta pada masing-masing jenis lomba.
7. Tecnical Meeting adalah pertemuan khusus dan tertutup yang dipimpin oleh
PimpinanDewan Juri, membahas teknis pelaksanaan utsawa/lomba, dihadiri oleh
unsur Panitia, Dewan Juri, dan Official.
8. Mantra adalah syair-syair kitab suci Weda,
34
9. loka adalah syair-syair kitab Susastra Weda seperti Bhagavadgta dan lain-lain.
10. Palawkya adalah materi lomba yang diambil dari arasamucaya, Adiparwa, dan
susastra lainnya.
11. Dharmawacana adalah lomba ceramah keagamaan Hindu yang temanya ditentukan
dalam Buku Pedoman ini dan judulnya ditentukan oleh peserta.
12. Nyanyian Keagamaan Hinduadalah lagubernafas Hindu dengan lirik berbahasa
Indonesia dan memakai alat musik lokal/modern.
Pasal 2
PESERTA, PAKAIAN, DAN ATRIBUT
1. Setiap daerah provinsi diharapkan mengirim 1 (satu) orang/pasang/regu untuk
mengikuti setiap jenis lomba.
2. Satu orang/pasang/regu hanya boleh mengikuti 1 (satu) jenis/kategori lomba.
3. Ketika peserta tampil dalam lomba mempergunakan pakaian bebas, rapi, dan sopan.
4. Nomor urut tampil dikeluarkan oleh panitia dan dipasang ketika peserta tampil.
5. Peserta harus hadir 15 (lima belas) menit sebelum lomba dimulai. Pemanggilan
nomor urut tampil peserta dilakukan sebanyak 3 ( tiga kali ), kalau tidak ada maka
peserta tersebut dinyatakan gugur.
6. Selama lomba berlangsung peserta tidak diperkenankan meninggalkan tempat
lomba.
7. Peserta yang sakit dan tidak dapat tampil sesuai nomor urut pemanggilannya
dinyatakan gugur.
Pasal 3
UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN
1. Pada upacara pembukaan dan penutupan seluruh kontingen wajib menggunakan
pakaian seragam kontingen masing-masing.
2. Kontingen setiap provinsi diwajibkan membawa bendera lambang daerah
provinsinya masing-masing.
3. Masing-masing kontingen wajib menampilkan 1 pasang peserta dengan berpakaian
daerah untuk devile.
35
BAB II
SARASEHAN
Pasal 1
PESERTA
(1) Sarasehan diikuti oleh peserta yang telah ditentukan di dalam Buku Pedoman dan
diundang oleh panitia pelaksana UDG.
(2) Seluruh peserta sarasehan memiliki hak bicara yang mekanismenya diatur oleh
moderator.
(3) Selama sarasehan berlangsung peserta wajib mematuhi tatatertib yang telah
ditetapkan.
(4) Peserta sarasehan wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia.
Pasal 2
HAK SUARA
(1) Hak suara dalam sarasehan diberikan dengan ketentuan sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
(2) Sarasehan akan menentukan3 (tiga) daerah provinsi sebagai nominasi calon
tempat penyelenggaraan UDG Nasional berikutnya.
(3) Bila tidak tercapai kata mufakat dalam menentukan tuan rumah berikutnya
maka akan diadakan pemungutan suara. Hasil pemungutan suara bersifat mutlak
untuk menentukan ranking daerah sebagai calon tuan rumah.
(4) Hasil sarasehan dituangkan dalam bentuk rekomendasi dan ditandatangani oleh
perwakilan pemegang hak suara sebagaimana terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)
diatas.
Pasal 3
MATERI DAN NARASUMBER
(1) Materi sarasehan ditentukan oleh panitia UDG dengan syarat:
a. Materi bersifat aktual dan kontekstual;
b. Materi bertemakan multikultur, nasionalisme, dan kemanusiaan;
(2) Narasumber sarasehan ditentukan oleh panitia.
36
Pasal 4
LAIN-LAIN
Tiga daerah yang di-ranking
40 tahun (dibuktikan
dengan KTP).
7. Rentang Nilai/Interval nilai antara 60 sampai 100.
8. Bila terdapat nilai yang sama, maka yang menjadi bahan pertimbangan akhir adalah
Nilai Suara (Vokal) Pembaca.
9. Teknis lomba dan penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu technical meeting.
10. Kriteria umum penilaian Utsawa loka tingkat anak-anak, remaja, dan dewasa putra
dan putri adalah:
No
Komponen
Penilaian
Bobot
Nilai
Wajib Piliha
n
Total
(Wn +Pn x
Bt)
Keterangan
37
A
1
4
5
B
1
2
3
4
5
PEMBACA
Penampilan:
- Pakaian (tata
busana)
- Gerak tubuh/
tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh) pembaca
di sebelah kiri
Suara/vokal:
- Jenis suara angkus
prana berada di
pangkal lidah
- Kemerduan/gregel
suara
Ucapan (tabuh
basa)
- Irama/rengsruti
- Pelafalan (onekonekan)
Guru-laghu
Ekspresi (raras):
- Mimik
- Penjiwaan
JUMLAH A
PENERJEMAH
Penampilan:
- Pakaian (tata
busana)
- Gerak tubuh/
tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh)
penerjemah di
sebelah kanan
Suara/Vokal
Keserasian dgn
suara pembaca
Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
(kalengutan basa)
Ketepatan
Terjemahan
Ekspresi:
Mimik
Penjiwaan
JUMLAH B
10
20
15
10
5
60
5
10
10
10
5
40
38
JUMLAH A B
100
Pasal 2
PEDOMAN UTSAWA PALAWKYA
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Pangajali dan diakhiri
Paramasanti.
2. Pelafalan teks disesuaikan dengan dialek masing-masing daerah.
3. Naskah yang dipakai adalah yang terdapat dalam Buku Pedoman.
4. Umur peserta yang mengikuti lomba ini;
a. Tingkat Remaja berusia 14 tahun sampai 20 tahun atau masih duduk sebagai
murid SMP/SMU/SMK (dibuktikan dengan Kartu Pelajar/KTP).
b. Tingkat Dewasa berusia 21 tahun sampai 40 tahun(dibuktikan dengan KTP).
5. Rentang nilai/interval nilai antara 60 sampai 100.
6. Bila terdapat nilai yang sama, maka yang menjadi bahan pertimbangan adalah nilai
suara (Vokal) pembaca.
7. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu technical
meeting.
8. Kriteria umum penilaian utsawa Palawkya tingkat remaja dan dewasa putra dan
putri adalah:
No
Komponen Penilaian
A
1
PEMBACA
Penampilan:
- Pakaian (tata busana)
- Gerak tubuh/ tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh) pembaca di
sebelah kiri
Suara/vokal:
- Suara angkus prana
(di pangkal lidah)
- Kemerduan/gregel
suara
Ucapan (tabuh basa):
- Intonasi (guru basa)
- Pelafalan (onekonekan)
Bobo
t
Nilai
Wajib Piliha
n
Total
(Wn +Pn x
Bt)
Keterangan
10
15
15
39
B
1
2
3
4
5
Ekspresi (raras):
- Mimik
- Penjiwaan
JUMLAH A
PENERJEMAH
Penampilan:
- Pakaian (tata busana)
- Gerak tubuh/ tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh) penerjemah
di sebelah kanan
Suara/Vokal
Keserasian dgn suara
pembaca
Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar (kalengutan
basa)
Ketepatan Terjemahan
(artos)
Ekspresi (raras):
Mimik
Penjiwaan
JUMLAH B
WIRASA
JUMLAH A + B + C
10
50
5
10
10
10
5
40
10
100
Pasal 3
PEDOMAN UTSAWA KAKAWIN
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan diakhiri
Paramasanti.
2. Penampilan boleh dalam bentuk pacapariring dengan mentaati aturan gurulaghu.
3. Materi yang dibaca adalah naskah yang terdapat dalam Buku Pedoman.
4. Umur peserta yang mengikuti lomba ini;
a. Tingkat Remaja berusia 14 tahun sampai 20 tahun atau masih duduk
sebagai murid SMP/SMU/SMK (dibuktikan dengan Kartu Pelajar/KTP).
b. Tingkat Dewasa berusia 21 tahun sampai 40 tahun(dibuktikan dengan
KTP).
5. Rentang nilai/ interval nilai antara 60 sampai 100.
40
6. Bila terdapat nilai yang sama, maka yang menjadi bahan pertimbangan adalah
nilai suara (Vokal) pembaca.
7. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu technical
meeting.
8. Kriteria umum penilaian utsawa Kakawin tingkat remaja dan dewasa putra dan
putri adalah:
No
Komponen Penilaian
A
1
PEMBACA
Penampilan:
- Pakaian (tata busana)
- Gerak tubuh/ tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh) pembaca di
sebelah kiri
Suara/vokal:
- Suara angkus prana
(di pangkal lidah)
- Kemerduan/gregel
suara
Guru-Laghu
3
4
5
B
1
2
3
Onek-onekan
(Pelafalan)
Ekspresi (raras):
- Mimik
- Penjiwaan
JUMLAH A
PENERJEMAH
Penampilan:
- Pakaian (tata busana)
- Gerak tubuh/ tangan
(tetanganan)
- Posisi duduk (tata
lungguh) penerjemah
di sebelah kanan
Suara/Vokal
Keserasian dgn suara
pembaca
Penggunaan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar (kalengutan
basa)
Ketepatan Terjemahan
(artos)
Bobo
t
Nilai
Wajib Piliha
n
Total
(Wn +Pn x
Bt)
Keterangan
15
15
10
5
50
5
10
10
10
41
Ekspresi (raras):
Mimik
Penjiwaan
JUMLAH B
WIRASA
JUMLAH A + B + C
5
40
10
100
Pasal 4
b.
c.
d.
e.
f.
Dana Punya
Himsa Karma
Tirtha Yatra
Subha Karma
Sraddha dan Bhakti
Kerukunan menurut agama Hindu
7. Cinta Kasih
8. Tri Hita Karana
9. Pluralisme Hindu
10. Kepemimpinan Hindu
11. Gender menurut agama
Hindu
12. Panca Yadnya
42
g.
Judul ditetapkan oleh peserta sesuai dengan tema yang telah ditentukan di
atas.
2. Naskah dikirim ke Panitia Pusat di Jakarta beserta soft copy dan diterima paling
lambat 2 (dua) bulan sebelum kegiatan Utsawa Dharmagta Tingkat Nasional XIII
Tahun 2017.
3. Dharmawacana disampaikan secara hafalan/lisan yang materinya sesuai naskah
yang diserahkan ke Panitia.
4. Umur peserta yang mengikuti Utsawa Dharmawacana ini adalah :
a. Tingkat anak-anak berusia 7- 13 tahun dan/atau masih duduk sebagai siswa SD,
dapat dibuktikan dengan menunjukkan Kartu Pelajar atau identitas lainnya yang
sah (Dharmawacana bahasa Indonesia)
b. Tingkat Remaja berusia 14- 20 tahun dan/atau masih duduk sebagai siswa
SMP/SMU/SMK/Mahasiswa, dapat dibuktikan dengan menunjukkan Kartu
Pelajar/Kartu Mahasiswa/KTP atau identitas lainnya yang sah (Dharmawacana
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).
c. Tingkat dewasa berusia 21 - 40 tahun, dapat dibuktikan dengan menunjukkan
KTP atau identitas lainnya yang sah (Dharmawacana berbahasa Indonesia dan
berbahasa Inggris).
5. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan diakhiri dengan
Paramasanti.
6. Dharmawacana disampaikan selama minimal 8 (delapan) menit maksimal 10
(sepuluh) menit untuk tingkat anak-anak bahasa Indonesia serta tingkat remaja dan
dewasa bahasa Inggris terhitung sejak mengucapkan salam panganjali sampai
dengan salam paramasanti.
7. Untuk tingkat remaja dan dewasa bahasa Indonesia minimal 10 menit dan maksimal
15 (limas belas) menit terhitung sejak mengucapkan salam panganjali sampai
dengan salam paramasanti
8. Struktur materi dharmawacana terdiri atas pembukaan, isi dan penutup.
9. Penilaian menggunakan angka antara 60 sampai 100.
43
No
Indikator Penilaian
Bobot
Penguasaan Diri:
Sikap
Gaya
Ekspresi
Penampilan
25
Penguasaan Materi:
kesesuaian naskah
dengan penyajian
kesesuain judul dengan
tema dan isi
Penguasaan
Audience :
Interaksi dengan
audience
improvisasi
penyajian
Bahasa
Indonesia/Ingggris yang
baik dan benar
Ketepatan waktu
30
JUMLAH
100
4
5
Nilai
Total
(Bt x N)
Keterangan
25
15
5
Pasal 7
PEDOMAN UTSAWA NYANYIAN KEAGAMAAN HINDU
1. Pada waktu tampil, peserta menyampaikan salam Panganjali dan diakhiri dengan
Paramasanti.
2. Peserta beregu putra/putri/campuran putra-putri (satu regu berjumlah 5 orang),umur
bebas.
3. Teks Nyanyian Keagamaan Hindu disiapkan oleh peserta masing-masing dengan
berbahasa Indonesia.
4. Rentang nilai antara 60 sampai 100.
44
5. Bila terdapat nilai yang sama maka yang menjadi pertimbangan adalah nilai
kreativitas aransemen.
6. Teknis lomba dan teknis penilaian diatur oleh dewan juri pada waktu technical
meeting.
7. Kriteria umum penilaian Utsawa Nyanyian Keagamaan Hindu adalah:
No
Aspek Penilaian
Bobot
15
Kreativitas mengaransemen
teks
15
Penampilan:
Keserasian pakaian
Gerak dan Sikap
Komposisi
20
Ekspresi:
Mimik
Penjiwaan
20
Suara:
- Tinggi rendah nada
- Kemerduan
30
JUMLAH
100
Nilai
Total
(Bt x N)
Keterangan
Pasal 8
PEDOMAN UTSAWA MENGHAFAL LOKA
1. Utsawa Menghafal loka diikuti oleh peserta perorangan tingkat anak anak
putra/putri, tingkat remaja putra/putri, dan tingkat dewasa putra/putri.
2. loka dan terjemahannya dibawakan dengan cara menghafal.
3. Sumber naskah yang dilombakan dan nomor slokanya ditentukan panitia sesuai Buku
Pedoman.
4. Durasi waktu tampil masing-masing peserta adalah 5 (lima ) menit.
5. Bila terdapat nilai yang sama maka yang akan menjadi pertimbangan adalah nilai
kebenaran loka.
6.
Aspek Penilaian
Bobot
30
Kejelasan vokal
10
JUMLAH
100
Nilai
Total
(Bt x N)
Keterangan
30
30
BAB IV
KEPANITIAAN
Pasal 1
PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
1. Personalia Panitia Daerah, Ketua Umum dan sebagian dari Pengarahserta Penasehat
diusulkan oleh/dari daerah penyelenggara melalui mekanisme yang terkoordinasi
dan terintegrasi dengan baik.
2. Jumlah personalia pada setiap bidang disesuaikan dengan volume dan jenis
kegiatan, ketersediaan waktu, dan kinerja yang bersangkutan.
3. Draf susunan dan personalia panitia diusulkan oleh Dirjen Bimas Hindu kepada
Menteri Agama Republik Indonesia untuk mendapatkan penetapan.
4.
46
Pasal 2
PERTANGGUNGJAWABAN KEPANITIAAN
1. Kegiatan penyelenggaraan Utsawa Dharmagta dipertanggungjawabkan oleh
Panitia kepada Menteri Agama Republik Indonesia melalui Dirjen Bimas Hindu.
2. Laporan pertanggungjawaban Panitia diterima oleh Dirjen Bimas Hindu selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Utsawa Dharmagta ditutup.
3. Bahan-bahanpertanggungjawaban Panitia disiapkan oleh bidang-bidang kepanitiaan secara terkoordinasi dan terintegrasi, selanjutnya dihimpun menjadi laporan
Ketua Harian kepada Ketua Umum.
BAB V
KETENTUAN LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Buku Pedoman ini akan diatur oleh Panitia.
47