Anda di halaman 1dari 11

1.

Konjungsiantarkalimat:PanganmemegangperananpentingdalamperekonomianIn
donesia.Gejolakhargamempunyaipengaruhyangbesarter hadapstabilitas
ekonomi.Halinidisebabkankarenasaham pangandalambiayahidupmasyarakatadalah
sangat besar. Disamping itu produsen pangan merupakan bagian penduduk terbesar,
sehingga gejolak harga pangan juga akan mempe ngaruhi tingkat pendapatan bagian
masyarakat luas.Tambah anpulaperbedaanhargaantarberbagaijenispangan
mempengaruhipolakonsumsipangan,yangberartimenentukannilai gizi
pangan.

2. Alur dan penokohan


a. Alur Lurus atau Progresif
Apabila peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis atau runtut.
Cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah
(konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian). Alur progresif biasanya
menunjukkan kesederhanaan dalam penceritaan, tidak berbelit-belit, dan mudah diikuti.
Ini merupakan alur yang paling dominan digunakan dalam karya fiksi.
b. Alur Sorot Balik atau Flash-Back
Disebut juga alur regresif, yakni urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya
fiksi tidak bersifat kronologis. Cerita dimungkinkan dimulai dari tahap tengah atau akhir
baru kemudian tahap awal cerita. Teknik pembalikan cerita dapat dilakukan melalui
perenungan, penuturan kepada tokoh lain secara lisan maupun tertulis maupun
penceritaan masa lalu tokoh lain.
c. Alur Campuran
Apabila dalam sebuah karya fiksi terdapat dua macam alur, yaitu progresifregresif. Kedua alur tersebut digunakan secara bergantian. Menurut Suharianto dalam
Meiga kedua alur yang digunakan dijalin dalam kesatuan yangpadu sehingga tidak
menimbulkan kesan adanya sebuah cerita atau peristiwa yang terpisah baik waktu
maupun kejadiannya. (2007:20)

2. Bagian-Bagian Alur
Alur drama disajikan dalam urutan babak dan adegan.
a.

Babak

Babak adalah bagian terbesar dari drama. Pergantian babak bisa ditandai dengan
layar yang turun, atau lighting sejenak dimatikan. Pergantian babak biasanya menandai
pergantian latar (di panggung pergantian properti), baik latar waktu, atau latar
tempat/ruang, atau keduanya.
b.

Adegan
Adegan adalah bagian dari babak. Satu babak dapat terdiri atas beberapa adegan.

Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana. Pergantian adegan tidak selalu
disertai pergantian latar.
3. Struktur Alur
Secara sederhana alur drama harus memiliki:
a. Bagian pembuka: eksposisi
Tahapan ini mengi-sahkan tentang kejadian yang telah terjadi dan yang sedang
terjadi. Agar penikmat tidak merasa ahistoris dengan cerita yang sedang disajikan
b. Komplikasi
Tahap ini adala awal mula ketegangan dihadirkan. ketegangan akan menaik, lambat
atau cepat menjadi keras.
c. Klimaks
Tahap ini adalah dimana tegangan tikaian atau konflik mencapai puncaknya.
d. Resolusi
Konflik telah memperoleh peleraian. Tegangan akibat terjadinya konflik mulai
menurun.
e. Keputusan
Penyelesaian (catastrophe: tragedi, denoument: komedi)

C. Penokohan
1. Pengertian Penokohan
Karakter atau penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa
peran sifat-sifat pribadi atau watak dalam pentas drama. Karakter merupakan bahan

paling aktif yang menggerakkan jalan cerita. Bila alur bercerita tentang peristiwa yang
terjadi, maka karakter bercerita tentang alasan peristiwa terjadi. Jadi yang menggerakkan
peristiwa adalah karakter

2. Analisis Penokohan
Analisis dalam penokohan atau karakter meliputi karakterisasi dan klasifikasi
karakter.
a. Karakterisasi
Meski karakter adalah tokoh rekaan (dramatic personae) tetapi haruslah
melukiskan orang yang hidup. Maka karakter harus tampil secara utuh, berpribadi,
berwatak. Karakter disebut utuh jika memiliki karakteristik tiga dimensional:
1)

Dimensi Fisiologis
ciri-ciri badani, seperti usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri-ciri muka, dll.

2)

Dimensi Sosiologis
atar belakang kemasyarakatan, seperti status sosial, pekerjaan, jabatan, peran dalam
masyarakat, pendidikan, kehidupan pribadi, pandangan hidup, kepercayaan/agama,
ideologi, aktivitas sosial, organisasi, hobi, suku, bangsa, keturunan.

3)

Dimensi Psikologis
latar belakang kejiwaan, seperti mentalitas, ukuran moral, temperamen, keinginan
perasaan pribadi, sikap, kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian.
Dalam melukiskan watak karakter pengarang dapat menggunakan dua cara:

a.

Secara Eksplisit
Melalui komentar pelaku lain, melalui monolog tokoh yang bersangkutan, dan melalui
petunjuk teks samping

b.

Secara Implisit
Melalui tindakan/perbuatan tokoh yang bersangkutan, melalui cara dan gaya
bicaranya, melalui pikiran, perasaan atau kehendaknya, melalui hal-hal yang
dibicarakan, dipikirkan, melalui penampilan fisiknya

b. Klasifikasi Karakter
Berdasarkan keharusan psikis:
1) Protagonis
Peran utama, pahlawan, pusat cerita, pembawa moral cerita.
2) Antagonis
Peran lawan, musuh/penghalang protagonis yang menyebabkan konflik.
3) Tritagonis
Peran penengah, pelerai, atau pengantara protagonis dan antagonis
4) Peran Pembantu
Secara langsung tidak terlibat dalam konflik tetapi diperlukan untuk menyelesaikan
cerita.
Berdasarkan watak dasar:
1) Tokoh baik: berwatak baik
1)

Tokoh durjana: berwatak jahat


Protagonis dan antagonis bersama-sama sering disebut tokoh sentral atau karakter

mayor. Tritagonis dan peran pembantu disebut tokoh bawahan atau karakter minor.
Klasifikasi protagonis melawan antagonis berdasarkan pada hakikat drama, yakni
konflik. Di dalam drama terdapat konflik utama atau mayor yang mana merupakan
penjabaran tema; dan konflik

minor yang merupakan teknik karakterisasi. Konflik

sendiri bisa terjadi antara :


1) 1 manusia X 1 manusia: 1 prota & 1 antagonis
2) Manusia X 2/beberapa manusia: 1 prota & 2/beberapa antagonis
2)

Beberapa manusia X 1 manusia: kelompok protagonis & 1 antagonis

3)

Beberapa manusia

X beberapa manusia: kelompok protagonis & kelompok

antagonis
4)

Manusia melawan manusia

5)

Manusia melawan kekuatan yang lebih besar, misalnya kekuatan para dewa
atau nasib

6)

Manusia melawan kekuatan alam

Belajar Membuat Resensi Buku


12 Votes
1.

2.
3.

4.

1. Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan
tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karya. Resensi
dapat pula diartikan sebagai suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik
fiksi maupun nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara
objektif.Tujuan penulisan resensi adalah:
a. Menimbang agar suatu hasil karya memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum
mengetahui atau membutuhkannya.
b. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga penilaian itu
diketahui khalayak.c. Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan/penguasaan ilmu pengarang
dan kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan, atau setting dengan bahan yang disajikannya.d.
Mengungkapkan kelemahan suatu tuisan dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.e.
Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra karya
tulis seseorang.
Cara Membuat ResensiPada saat kita akan membuat resensi nalar kita harus siap bahwa bahanbahan yang akan diresensi betul-belul diketahui dan dikuasai. Dengan demikian hasil resensi kita
bukan hanya mengungkapkan segalasesuatu yang terdapat dalam karya tersebut, melainkan
mencakup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenis. Hal-hal yang harus
mendapat perhatian dari seorang resentator untuk membuat resensi:a. Resentator harus bersikap
objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalkan sepenuhnya sikap subjektif.b.
Resensator mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.c.
Resensaor harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian
dengan bahan yang akan diresensi.d. Resensator harus mencoba memberikan komentar dengan
acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan
kesalahtafsiran antara resensator dengan penulis.e. Resensator harus mengungkapkan data yang
diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra
keduanya oleh pembaca.f. Resensaor harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan
yang resensi dengan jalanmengetahul tujuan dan arah penulis karya tersebut.Bentuk resensi yang
paling populer adalah resensi buku atau timbangan buku. Untuk meresensi buku pertama-tama kita
harus membaca buku itu sampai selesai dan memahaminya. Setelah membaca buku tersebut kita
akan dapat mengetahui bagaimana penulis buku mengungkapkan gagasannya sesuai dengan tujuan
yang digariskannya.Bagian yang harus ada dalam karangan resensi adalah identitas buku, jenis
buku, kutipan singkat/ikhtisar buku, penilaian resensator terhadap kualitas buku, dan ajakan
kepada khalayak untuk mengetahui isi buku secara keseluruhan dengan jalan membaca atau
memiliki buku tersebut.a. Identitas bukuIdentitas buku meliputi: foto copy jilid luar buku atau foto
buku tersebut, judul buku, pengarang, penerbit,tahun terbit, kota terbit, ukuran buku, jumlah
halaman, dan harga buku.b. Jenis BukuPada bagian jenis buku, resensator mengelompokkan jenis
buku tersebut berdasarkan ciri-ciri yangterdapat di dalam buku itu. Misalnya kita mengenal jenis
fiksi, nonfiksi, ilmiah, nonilmiah (hiburan), buku remaja, anak-anak, dewasa, keagamaan,
psikologi, dan sebagainya.c. Kutipan Singkat atau Ikhtisar BukuBagian yang mengungkapkan
kutipan singkat atau ikhtisar buku tersebut adalah bagian yang menjadi idesentral buku itu. Hal itu
akan diketahui jika resensator memahami seluruh isi buku itu danmenghubungkannya dengan isi
buku yang diresensi. Gambaran umum tentang isi buku pun dapat digunakanuntuk mengisi bagian
buku lain, tentama gambaran yang dapat ditangkap oleh resensator tetapi

bukanmenginterpretasi.d. Penilaian Kualitas BukuPenilaian terhadap kualitas suatu buku tentu saja
bertolak dari pengungkapan beberapa bagian yang dapatdiunggulkan dari isi buku tersebut dan
bagian yang melemahkan kualitas buku tersebut dengansikap/wawasan yang sangat luas dan sikap
objeklivitas tinggi. Pada bagian ini dapat pula dimasukkan kritikterhadap isi buku.e.
AjakanAjakan dalam resensi adalah ajakan kepada pembaca yang belum memiliki atau membaca
buku tersebut.Ajakan yang dimaksud bertolak dari ungkapan kualitas suatu buku yang diharapkan
dapat dibaca dandipahami bagi khalayak yang belum mengetahuinya.f. JudulResensiJudul yang
digunakan untuk karangan resensi merupakan gambaran kesimpulan isi buku itu
secarakeseluruhan atau ciri khas dari buku yang resensi agar tampak lebih menonjolkan eksitensi
isi bukutersebut. Cara lain dalam memberikan judul resensi adalah menggambarkan suatu hal yang
kecil tetapimempunyai citra tersendiri dari buku itu dengan argumentasi yang kuat dari
resensator tentang hal yangkecil itu. Dapat dikatakan judul tulisan resensi adalah nama atau
julukan yang diberikan oleh seorangresensator terhadap buku yang diresensinya.

Tips Menulis Esai


Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis
dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah
esai.
Struktur Sebuah Esai
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama
Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan,
berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan
jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca
diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis
tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima
Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang
sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai
analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir)
Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub
topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah
sintesis untuk meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai
1. Tentukan topik
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda
3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas
4. Tuliskan tubuh tesis anda:
o Mulailah dengan poin-poin penting
o kemudian buatlah beberapa sub topik
o Kembangkan sub topik yang telah anda buat
5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)
6. Tuliskan kesimpulan

7. Berikan sentuhan terakhir

analogi:
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna
membentuk otot-otot yang kuat dan lentur.
Demikian juga dengan tentara, mereka
memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi
masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental
yang teguh untuk bertanding ataupun melawan
musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan
mental yang kuat.
generalisasi:
Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo
sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung
Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk
pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah
Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan
langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang
telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan
hewan-hewan langka.

Pengertian Paragraf Eksposisi Beserta Contoh


Karena banyaknya pencarian tentang paragraf, seperti;
1.
2.
3.
4.

pengertian paragraf eksposisi


pengertian paragraf deduktif beserta contoh
contoh karangan paragraf eksposisi
macam macam paragraf deduktif

Saya posting satu artikel khusus mengenai paragraf eksposisi. Untuk tema paragraf yang
lain mungkin pada posting-posting yang akan datang.

Paragraf Eksposisi
Menulis eksposisi sangat menarik, karena berisi informasi. Pembaca atau pendengar (bila
kita menceritakannya) menyadari pentingnya sebuah informasi.
Keyword: Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan
Paragraf eksposisi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; apakah itu? Dari
mana asalnya?
Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi.
Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas jelasnya.
Contoh yang termasuk dalam paragraf eksposisi adalah segala jenis laporan
Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1.
2.
3.
4.
5.
6.

eksposisi definisi
eksposisi proses
eksposisi klasifikasi
eksposisi ilustrasi (contoh)
eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
eksposisi laporan

Mengenali Contoh-contoh Paragraf Eksposisi


Contoh Paragraf Eksposisi 1
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni
dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi

yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita
derita maupun sebagai pencegah penyakit.
Contoh Paragraf Eksposisi 2
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada
korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan
tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10
juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang
rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut
ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
Contoh Paragraf Eksposisi 3
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat
ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa
kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka
kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa
bantuan pemerintah kurang merata.
Contoh Paragraf Eksposisi 4
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara
mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama,
persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu;
kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan
binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan
Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau
keahlian melalui latihan atau belajar sungguh sungguh.
Contoh Paragraf Eksposisi 5
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah
luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun
berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan
pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian
bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan.
Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda tenda darurat.
Contoh Paragraf Eksposisi 6
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau
dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan Risha alias Rumah
Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan

motonya Pagi Pesan, Sore Huni. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha
memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20
juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen
struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya.
Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.

Tema Yang Dapat Dikembangkan Menjadi Paragraf Eksposisi


Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar
pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang dikembangkan dalam
paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi.
Berikut ini contohcontoh tema yang dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf
eksposisi.
1. Manfaat Jejaring Sosial Facebook
2. Bagaimana perkembangan bisnis online di Indonesia
3. Hal-hal yang menyebabkan pengeroposan tulang

Anda mungkin juga menyukai