08e00625 PDF
08e00625 PDF
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Idolasari Br Sitepu : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 160 Medan, 2008
USU e-Repository 2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 160 MEDAN
Disusun Oleh:
Idolasari Br Sitepu, S. Farm.
073202038
Disetujui Oleh:
Pembimbing,
Disahkan Oleh :
Dekan Fakultas Farmasi,
RINGKASAN
kesehatan,
mencegah
dan
menyembuhkan
penyakit
serta
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Praktek Kerja
Profesi dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma
160 Medan.
Praktek Kerja Profesi ini merupakan salah satu program pendidikan di
tingkat Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan sebagai syarat untuk
menyelesaikan studi. Terlaksananya Praktek Kerja Profesi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Hendra Farma Johar, M.Si., Apt., selaku Manager Bisnis PT. Kimia
Farma Apotek Medan dan pembimbing, yang telah berkenan memberikan
fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktek
Kerja
Profesi,
serta seluruh staf karyawan Apotek Kimia Farma 160 Medan yang telah
memberi petunjuk dan bantuan selama melaksanakan Praktek Kerja
Profesi.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra., Apt. selaku Dekan Fakultas
Farmasi USU Medan dan Bapak Drs. Wiryanto, MS., Apt. selaku
koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU
Medan yang telah memberikan fasilitas dan sarana kepada penulis untuk
melaksanakan Praktek Kerja Profesi.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan membalas budi baik Bapak
dan Ibu, serta laporan ini dapat menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan khususnya di bidang farmasi.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................
iv
viii
RINGKASAN ...........................................................................................
xi
BAB
I
PENDAHULUAN............................................................................
10
10
11
12
13
13
II
13
3.2.1 Holding.............................................................................
13
15
16
17
17
19
20
21
21
22
22
22
22
23
23
23
24
26
26
27
30
34
36
38
40
43
43
58
66
66
67
77
81
81
7.2 Saran...........................................................................................
81
82
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Grafik Cartesius survei kepuasan pelanggan .........................................
Halaman
77
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan
sumpah apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
Untuk mengelola apotek dibutuhkan seorang apoteker sebagai tenaga profesional
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melalukan
pekerjaan kefarmasian, karena telah memiliki pengetahuan tentang obat-obatan
serta managemen apotek mulai dari studi kelayakan hingga pengelolaan apotek.
PT Kimia Farma apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia
Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya
meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT
Kimia Farma tbk. Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan
melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, seperti praktek dokter,
optik, dan pelayanan OTC (swalayan). Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga
apoteker yang bekerja fulltimer sehingga dapat melayani informasi obat dengan
baik.
Berdasarkan itu, Praktek Kerja Profesi (PKP) dilakukan di Apotek Kimia
Farma dalam rangka memberikan perbekalan, ketrampilan dan keahlian kepada
calon apoteker dengan melihat secara langsung pengelolaan suatu apotik serta
melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola Apotik (APA) dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasian di apotek.
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia
Farma adalah :
a.
Untuk mengetahui dan melihat fungsi dan peranan apotek Kimia Farma
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memberikan
pelayanan informasi obat.
b.
c.
d.
BAB II
TINJAUAN UMUM APOTEK
2.1 Apotek
Menurut Kepmenkes RI No 1332/Menkes/Sk/X/2002 tentang Perubahan
Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat. Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail)
yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi
(obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan).
Bisnis eceran (retail) sendiri menurut Kamus Ekonomi Edisi kedua
memiliki pengertian sebagai bisnis yang menyediakan satu jenis produk tertentu
atau produk yang berbeda yang di jual kepada pemakai akhir (konsumen).
Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari pemasok kepada konsumen, memiliki 5 fungsi kegiatan
yaitu kegiatan : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan dan
pembukuan. Sehingga agar dapat dikelola dengan baik, maka seorang Apoteker
Peneglola Apotek (APA), disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga
diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi
(accounting).
Dalam mengelola sebuah apotek, berlaku juga cara mengelola fungsifungsi manajemen dalam menyusun rencana kerja (planning) untuk mencapai
suatu tujuan. Karena untuk melaksanakan rencana kerja tidak mungkin dilakukan
oleh satu fungsi, maka organisasi (apotek) membagi-bagi pekerjaan (organisation)
yang ada di apotek dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada setiap
fungsi. Kemudian masing-masing fungsi melaksanakan rencana kerja (actuating)
sesuai dengan fungsi pekerjaan dan sasaran yang akan dicapai. Umumnya fungsi
pengawasan (controlling) dilakukan oleh fungsi pencatatan (accounting) (Umar,
M, 2005).
2.2. Manajemen
Manajemen adalah istilah yang lebih dikenal saat ini baik oleh kalangan
masyarakat, para professional ataupun kalangan perguruan tinggi. Ada beberapa
definisi manajemen, diantaranya adalah :
a. Management is decision making; manajemen adalah pengambilan
keputusan, yang dapat diartikan bagaimana pimpinan harus mengambil
keputusan untuk menentukan misalnya pengembangan produk baru,
memperluas usaha dengan membuat pabrik baru, dan lain-lain membuat
strategi pemasaran bahkan dalam menerima ataupun mengeluarkan
karyawan, melakukan hubungan dengan mitra bisnisnya, juga dengan
pelanggan potensial dan berbagai pekerjaan yang lain (dapat dikatakan
bahwa untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan akan
menggunakan bantuan/melalui orang lain).
b. Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan memadukan
penggunaan ilmu dan seni untuk mencapaintujuan organisasi (definisi
Perencanaan
merupakan
dasar
tindakan
manajer
untuk
dapat
mereka juga akan membeli barang lain yang yang tadinya tidak
atas, fungsi operasional setiap toko harus saling terkoordinasi secara rapi.
Perencanaan barang yang baik dapat memberikan keakuratan dalam menentukan
apa yang sebaiknya kita beli, bagaimana menyimpannya, kapan barang itu datang,
kapan membeli lagi atau bagaimana kita memajangnya.
Fungsi pengadaan adalah merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan di dalam fungsi
perencanaan, penentuan kebutuhan (dengan peramalan yang baik), maupun
penganggaran. Di dalam pengadaan dilakukan proses pelaksanaan rencana
pengadaan dari fungsi perencanaan dan fungsi kebutuhan, serta rencana
pembiayaan dari fungsi penganggaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam fungsi pengadaan adalah
pengadaan tersebut haruslah memenuhi syarat, yaitu :
a.
b.
diingat
bahwa
penggolongannya.
VEN
untuk
tiap
Negara
akan
berbeda
c.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
dalam persediaan dipergunakan secara efisien, maka perlu dilakukan pencatatanpencatatan atas persediaan barang tersebut. Pencatatan tersebut meliputi
penerimaan, persediaan di gudang dan pengeluaran barang, barang pembantu,
inventaris, dan lain-lain. Sistem pengawasan dengan pencatatan ini perlu selalu
ditingkatkan untuk memenuhi usaha pengawasan yang optimal.
Pekerjaan memuaskan pelanggan hendaknya harus dijiwai oleh setiap
karyawan disetiap bagian. Dengan demikian, semua karyawan harus berpikir
bahwa apa pun yang dikerjakan, harus menjunjung tinggi pelayanan kepada
pelanggan. Bagian gudang berpikir bagaimana pelanggan bisa puas dengan
ketersediaan barang dengan biaya yang hemat. Bagian penjualan berpilir bahwa
penjelasannya dapat mempercepat proses pengmbilan keputusan si pelanggan.
Bagian pembelian harus memuaskan pelanggan dengan pilihan barang yang sesuai
dengan harga yang layak. Kasir harus berkonsentrasi, gesit, akurat dalam rangka
mempercepat proses pembayaran dan mempercepat antrean. Bahkan, sampai
direktur harus berpikir tentang pelayanan yang memuaskan pelanggan.
2.3. Titik Impas/Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik yang menggambarkan bahwa
keadaan kinerja usaha berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan
juga tidak mengalami kerugian. BEP merupakan suatu alat analisis yang
digunakan untuk mnegetaui hubungan antara variable pendapatan, biaya, dan
keuntungan yang dihasilkan perusahaan pada suatu periode tertentu.
F
1
v
p
Keterangan:
F = Biaya tetap
V = Biaya variable
P = Penjualan
Jadi, apabila diketahui jumlah biaya tetap, jumlah biaya variable serta penjualan
maka penjualan BEP dapat diketahui.
2.4. Manajemen Keuangan
Laporan akuntansi keuangan merupakan salah satu sumber informasi
keuangan yang penting yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sesuai dengan
kepentingannya masing-masing. Pembukuan adalah sistem pencatatan dan
pengikhtisaran transaksi dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian
dan pembuatan laporan.
Dalam melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan keuangan
yang benar menurut sistem akuntansi Indonesia, maka fungsi tata usaha harus
memperoleh penctatan yang sah. Jadi fungsi tata usaha dalam melaksanakan
tugasnya memiliki 2 fungsi, yaitu:
a.
b.
selanjutnya
mengelola
SDM
yang
baik
yang menentukan
dan
kemudian
Mengingat dalam transaksi jual beli farmasi bertujuan untuk memperoleh laba,
menggaji karyawan, menggunakan gedung, sarana transportasi, memasang papan
nama, maka di apotek tredapat beberapa jenis pajak yang harus disetorkan ke kas
negara.
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan
sebagian dari kekayaannya atau penghasilannya kepada negara menurut Peraturan
Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk
kepentingan masyarakat. Jenis-jenis pajak yang harus disetorkan ke kas negara
antara lain, yaitu:
a.
b.
BAB III
KIMIA FARMA
3.1
3.2.2
dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas
produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang
punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini
merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini
telah memperoleh sertifikat, yaitu: Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan
ISO-9001.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya,
rifampisin, obat asli indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit
produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga
memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga
Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati
(bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan
sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.
Non
Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health Product
(OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food supplement),
ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku, alat kesehatan
dan consumer goods.
Provinsi
No.
Provinsi
1.
Bali
16.
2.
Banten
17.
Lampung
3.
Bengkulu
18.
Maluku
4.
DIY
19.
Maluku Utara
5.
DKI
20.
6.
Gorontalo
21.
NTB
7.
Irian Jaya
22.
NTT
8.
Jambi
23.
Riau
9.
Jawa Barat
24.
Sulawesi Selatan
10.
Jawa Tengah
25.
Sulawesi Tengah
11.
Jawa Timur
26.
Sulawesi Tenggara
12.
Kalimantan Barat
27.
Sulawesi Utara
13.
Kalimantan Selatan
28.
Sumatera Barat
14.
Kalimantan Tengah
29.
Sumatera Selatan
15.
Kalimantan Timur
30.
Sumatera Utara
3.3
sumatera yaitu : Kimia Farma Pel 2 R.S. Inalum, Kimia Farma Pel 14
R.S. Pirngadi, Kimia Farma 27 Palang merah Medan, Kimia Farma 28 Belawan,
Kimia Farma 29 P. Siantar, Kimia Farma 30 Tebing Tinggi, Kimia Farma pel 41
R.S. Tebing Tinggi, Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan, Kimia Farma 41
Kaban Jahe, Kimia Farma Pel 54 RS. Rantau Prapat, Kimia Farma 84 Tanjung
Balai, Kimia Farma 85 P. Siantar, Kimia Farma 90 Kisaran, Kimia Farma 106
Aksara Medan, Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan, Kimia Farma 160
Setia Budi Medan, Kimia Farma 162 Pematang Siantar, Kimia Farma 255
Sisingamangaraja Medan, Kimia Farma Basri Medan, Kimia Farma Namso
P. Siantar, Kimia Farma 313 Padang Sidimpuan, Kimia Farma 96 Rantau Prapat,
dan Kimia Farma 314 Binjai.
3.4
3.4.2.6 Pelayanan
Pelayanan di Apotek Kimia Farma 160 sudah cukup baik karena melayani
konsumen dengan ramah, sopan, santun, dan siap membantu selama konsumen
berada di apotek. Pelayanan di Apotek Kimia Farma 160 telah memakai system
komputerisasi sehingga memudahkan dalam pelayanan dan pengadaan barang.
Sistem komputerisasi yang digunakan sekaligus berperan sebagai mesin kasir.
Apotek Kimia Farma No.160 memberikan pelayanan khusus kepada
konsumen yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkannya secara lansung.
Untuk kondisi seperti ini, maka petugas apotek akan mengantar obat tersebut ke
alamat konsumen (delivery order). Terobosan ini memberikan hasil yang baik,
pelanggan akan tetap datang untuk membeli perbekalan farmasi di apotek ini akan
lebih meningkat dan image apotek yang mengutamakan kepuasan pelanggan akan
tercipta.
3.4.3
Kecepatan Pelayanan
Kecepatan pelayanan di Apotek Kimia Farma 160 diusahakan seefektif
BAB IV
KEPUASAN PELANGGAN
tidak, maka pelanggan akan lari ke perusahaan lain yang dalam hal ini dapat
dikatakan sebagai perusahaan saingan.
Prinsip utama dalam suatu penjualan adalah makin meningkatnya
dominasi (penguasaan) pasar sehingga perusahaan produsen akan makin kokoh
(Feigenbaum, 1992). Dalam hal ini pelanggan baik itu konsumen individu,
perusahaan, badan atau lembaga makin menekankan kepuasan yang mereka cari
dalam barang atau jasa yang mereka beli dalam suatu konsep nilai total mutu
per unit dari harga yang mereka bayar dengan konsentrasi baru pada ekonomi
produk dan jasa terbaik, keaman, kamampulayanan serta keterandalannya. Kehatihatian dalam membeli dari pihak pelanggan semakin meningkat melebihi faktorfaktor lainnya.
Pada dasarnya yang harus kita pertahankan dan tingkatkan adalah besarnya
pelanggan. Artinya, adanya pelanggan akan menyebabkan produk yang dihasilkan
dapat digunakan oleh pelanggan tanpa pelanggan maka produk tersebut tidak laku.
Untuk itu tidak ada alternatif lain bagi pihak produsen untuk memahami
kebutuhan pelanggan yang dalam hal ini dikonotasikan kepada standar mutu.
Semua usaha manajemen harus diarahkan pada tujuan utama, yakni terciptanya
kepuasan pelanggan. Apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya
bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat. Menurut
Tjiptono (1994) manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya kepuasan
pelanggan adalah sebagai berikut :
a. Hubungan antar perusahaan dan para pelanggannya menjadi lebih harmonis.
menerus sehingga kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap
puas dan loyal.
Pihak manajemen perlu memfokuskan pada karyawan untuk berhubungan
dengan pelanggan dan memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka memuaskan para pelanggan. Jadi unsur yang paling
penting dalam membentuk fokus pada pelanggan adalah interaksi antar karyawan
dan pelanggan.
4.3 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Berkaitan dengan kepuasan pelanggan tersebut, pemantauan dan
pengukuran terhadap kepuasan pelanggan juga menjadi hal yang sangat essensial
bagi setiap perusahaan untuk terus diperhatikan. Hasil pemantauan itu dapat
memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan
implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan itu dapat di ukur dengan berbagai macam metode dan
tekhnik. Menurut Kotler (1994) ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, diantaranya :
a. Menangkap Keluhan dan Saran
Perusahaan yang berpusat pelanggan (customer centered) memberikan
kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan
keluhan, misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar, customer
hot lines, dan sebagainya. Informasi-informasi ini dapat memberikan ide-ide
cemerlang bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap
dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.
b. Ghost Shopping
Untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah
mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai pembeli
potensial, kemudian melaporkan temuan-temuannya mengenai kekuatan dan
kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka
dalam membeli produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga dapat
mengamati cara penanganan setiap keluhan.
c. Lost customer Analysis
Alasan para pelanggan yang telah pindah ke produsen lain perlu
dikumpulkan. Hal ini dapat dijadikan sebagai evaluasi kelemahan yang
mengabaikan terjadinya perpindahan pelanggan tersebut. Untuk itu pihak
produsen sebaiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli
atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi.
d. Survei Kepuasan pelanggan
Penelitian atau survei tentang kepuasan pelanggan perlu dilakukan untuk
mengetahui bagaimana reaksi atau tanggapan langsung para pelanggan terhadap
produk atau jasa yang kita jual. Umumnya penelitian mengenai kepuasan
pelanggan di lakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, telepon, maupun
wawancara langsung. Metode yang digunakan untuk penelitian kepuasan
pelanggan tersebut dapat menggunakan beberapa cara seperti :
1). Pengukuran secara langsung dengan pertanyaan-pertanyaan yang
didalamnya telah disediakan option jawaban misalnya dengan
b. Format
Pihak yang melakukan survei sebaiknya independent dan tidak memihak
kepada kelompok tertentu untuk keperluan yang tidak proporsional.
c. Isi (content)
Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan-pertanyaan standar yang
dapat di kuantitatifikasikan sehingga mudah diinterprestasikan.
d. Desain isi
Pihak
produsen
perlu
melakukan
pendekatan
sistematis
dalam
memperhatikan setiap pandangan yang ada. Untuk itu perlu dilakukan rechek
terhadap informasi yang berhasil dikumpulkan untuk menjamin validirtas
informasi tersebut.
e. Melibatkan setiap orang
Perlu menyertakan semua pihak yang terkait sehingga dapat mewakili
kepentingan semua pihak, semua level dan kelompok-kelompok pelanggan dan
distributor untuk pengukuran kepuasan.
f. Mengukur kepuasan setiap orang
Semua pihak harus diukur kepuasannya, baik pelanggan langsung maupun
pelanggan tidak langsung, pemakai akhir dan setiap anggota saluran distribusi,
seperti dealer, pengecer, wholesaler, franchises, dan lain sebagainya.
g. Hubungan dengan kompensasi dan reward lainnya
Hasil pengukuran kepuasan pelanggan harus dikaitkan atau dihubungkan
dengan system kompensasi dan reward lainnya. Hal itu dapat dijadikan sebagai
variable utama dalam penentuan kompensasi insentif dalam penjualan.
kajian
ini
selanjutnya
diambil
jalan
tengah
yang
dapat
yang ditimbulkan oleh benda produk yang dijual, dan kepuasaan batin berupa
jaminan keamanan, kenyamanan, kehalalan (misalnya kala makanan) kecakupan
jumlah yang dibeli dan lebih dari itu kepauasaan hati yang tak dapat terukur
merupakan aspek utama yang harus diperhatikan.
b. Menghargai setiap orang
Setiap individu yang ada dalam organisasi memiliki potensi meski di
batasi pemanfaatannya karena dinding jabatan, kewenangan, dan sebagainya.
Namun demikian setiap karyawan menjadi faktor penting, dominan, dan
menentukan bagi pemberdayaan fungsi-fungsi manajemen lainnya dalam sistem
TQM. Dalam manjemen mutu setiap orang di hargai dan diperlakukan sama
dalam arti kemanusiaan dan dalam arti hukum ekonomi. Dalam pengambilan
keputusan tim, setiap individu mendapat hak yang sama untuk memberi masukan,
usul dan saan yang konkrit dan relevan dengan program kerja organisasi.
c. Manajemen berdasarkan fakta
Dalam manajemen mutu dasar pertimbangan untuk pengambilan suatu
keputusan atau pemecahan masalah harus didasarkan kepada fakta, seperti
tergambar
melalui
angka-angka
atau
balok-balok
statistika
yang
c.Robotik
d.Gugus kendali mutu
e.Sistem saran
f.Otomatisasi
g.Disiplin di tempat kerja
h.Pemeliharaan produktivitas terpadu
j.Penyempurnaan kualitas
k.Tepat waktu (just in time)
l.Tanpa cacat (zero defect)
m.Aktivitas kelompok kecil
n.Hubungan kerja sama yang erat di antara karyawan dengan manajemen
o.Pengembangan produk baru tanpa behenti.
Upaya meningkatkan kepuasan pelanggan tidak lain adalah mengupayakan
agar pelanggan dapat menikmati produk atau jasa yang dijual suatu produsen.
Tingkat kepuasan itu didasarkan kepada ketercapaian pemenuhan kebutuhan
pelanggan berdasarkan kualitas produk atau jasa yang dibeli tersebut. Untuk itu
tidak ada alternatif lain kecuali menjaga dan tetap meningkatkan mutu agar
kepuasan pelanggan dapat dijamin.
4.7 Dimensi Kualitas
Kualitas dapat diklasifikasikan dalam beberapa dimensi. Menurut Garvin
(Tjiptono dan Diana, 1995) ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan
sebagai keangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk
manufaktur, yaitu :
BAB V
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKSI
A. Resep
: Namira
Umur
: 19 tahun
B. Kasus
Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan
pasien menderita sakit gigi atau pasca pencabutan gigi.
C. Tabel 1. Spesialit Obat untuk Namira
Nama Obat
Komposisi
(Pabrik)
Amoksisillin
Amoxsan
(Sanbe Farma) 500 mg
Mefinal
(Sanbe Farma)
Asam
Mefenamat 500
mg
Produk Lain
Duazat
Intermoxil
Kalmoxillin
Omestan
Ponstan
Gol
Khasiat
Antibiotik
Analgetik
Mefinter
E. Pelaksanaan Informasi
1. Amoxsan
Kegunaan: untuk mengatasi terjadinya infeksi (antibiotik), bentuk
sediaan: kapsul, cara pakai: 3 kali sehari 1 kapsul, hal yang perlu
diinformasikan: gunakan obat secara teratur, obat harus dihabiskan walaupun
sudah merasa sembuh, simpan pada tempat kering dan terlindung dari cahaya.
2. Mefinal
Kegunaan : menghilangkan rasa sakit dan nyeri, bentuk sediaan : kaplet,
cara pakai : 3 kali sehari 1 kaplet jika terasa sakit, hal-hal yang perlu di
informasikan : Jangan dimakan dalam keadaan perut kosong, jika rasa sakit telah
hilang maka pemakaian obat dapat dihentikan.
RESEP 2
A. Resep
R / Tab Loran no X
S 2 dd tab 1
R / Cap Ciflos 500 no X
S 2 dd cap 1
R/ Tab Combantrin no X
S pulvis
Pro
: Abdi Perangin-angin
Umur
: 55 tahun
B. Kasus
Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan
pasien menderita penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh cacing.
C. Tabel 4. Spesialit Obat untuk Pasien Abdi
Nama Obat
(Pabrik)
Loran
(Guardian
Pharmatama)
Ciflos (Guardian
Pharmatama)
Combantrin
(Bayer)
Komposisi
Loratadin 5
mg
Produk Lain
Clarihis
Alloris
Lesidas
Ciprofloxacin Ciproxin
500 mg
Baquinor
Pirantel
pamoat
mg/ml
Gol
Khasiat
Antialergi
Antibiotik
Konvermex
25 Omegfantrin
Fantrin
Antelmintik
dokter
anda:
1. Bagaimana
penjelasan
tentang
obat
Loran
untuk
2. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda: Antibiotik dan
obat alergi diminum dua kali sehari pagi dan malam, sedangkan serbuk
dilarutkan dalam air dan dioleskan pada kulit sebanyak tiga kali sehari.
3. Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah memakai obat: rasa
gatal akan hilang dan cacing akan mati.
E. Pelaksanaan Informasi
1. Loran
Kegunaan: untuk mengatasi alergi, bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 2
kali sehari 1 tablet, hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur
dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan, jauhkan dari jangkauan anak-anak,
simpan pada tempat yang kering dan terlindung dari cahaya.
2. Ciflos
Kegunaan: untuk mengatasi infeksi (antibiotik), bentuk sediaan: tablet.
cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet, hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat
secara teratur dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan, obat harus dihabiskan
walaupun sudah merasa sembuh, bila terjadi efek samping konsultasikan kepada
dokter, jauhkan dari jangkauan anak-anak, simpan pada tempat kering dan
terlindung dari cahaya.
3. Combantrin
Kegunaan : mengobati infeksi yang disebabkan oleh satu atau lebih jenis
cacin. Bentuk sediaan: Serbuk. Cara pakai: Dioleskan pada kulit. Hal-hal yang
perlu diinformasikan: larutkan serbuk dengan larutan dan dioleskan pada kulit,
simpan pada tempat sejuk dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
RESEP 3
A. Resep
: Novelli Lingga
Umur
: 8 tahun
B. Kasus
Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan
pasien menderita kejang.
C. Tabel 4. Spesialit Obat untuk Pasien Novelli
Nama Obat
(Pabrik)
Komposisi
Depakene
Asam
(Abbott)
Valproat 250
Produk Lain
-
Gol
K
Khasiat
Antikonvulsi
mg / 5 ml
D. Three Prime Questions
1. Bagaimana penjelasan dokter tentang obat anda: 2. Bagaimana penjelasan dokter tenatang cara pakai obat anda: 3. Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah memakai obat: E. Pelaksanaan Informasi
1. Depakene
Kegunaan: untuk mengatasi konvulsi, bentuk sediaan: syrup, cara pakai: 2 kali
sehari 4 ml, hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur,
jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jika terdapat keluhan lain silahkan hubungi
dokter kembali.
RESEP 4
A. Resep
: Lenny
Umur
:-
B. Kasus
Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan
pasien menderita batuk yang aktif.
C. Tabel 4. Spesialit Obat untuk Pasien Lenny
Nama Obat
(Pabrik)
Mucopect Eliksir
(Boehringer
Ingelheim)
Amoxsan
(Sanbe Farma)
Alegi
(Lapi)
Komposisi
Produk Lain
Gol
Ambroksol HCl
30 mg / 5 ml
eliksir
Mucos
Ambril
Mucera
Antitusif
Amoksisillin 500
mg
Duazat
Intermoxil
Kalmoxillin
Antibiotik
Deksametason
0,5
mg,
deksklorfenirami
na maleat 2 mg
Khasiat
Antialergi
1. Mucopect eliksir
Kegunaan: untuk meredakan batuk dan mengeluarkan dahak, bentuk
sediaan: syrup, cara pakai: 2 kali sehari 1 sendok makan, hal yang perlu
diinformasikan: dikocok dulu sebelum digunakan, diminum sesuai dengan
takaran, simpan pada tempat sejuk dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
2. Amoxsan
Kegunaan: untuk mengatasi terjadinya infeksi (antibiotik), bentuk
sediaan: kapsul, cara pakai: 3 kali sehari 1 kapsul, hal yang perlu
diinformasikan: gunakan obat secara teratur, obat harus dihabiskan walaupun
sudah merasa sembuh, simpan pada tempat kering dan terlindung dari cahaya.
3. Alegi
Kegunaan: untuk mengatasi dan mencegah alergi, bentuk sediaan:
tablet, cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet, hal yang perlu diinformasikan: obat
dapat dihentikan jika gejala telah sembuh, gunakan obat secara teratur, simpan
pada tempat kering dan terlindung dari cahaya.
RESEP 5
A. Resep
: Desi
Umur
: 18
B. Kasus
Berdasarkan obat yang diberikan dalam resep-resep tersebut diperkirakan
pasien menderita sakit gigi akibat pencabutan gigi.
C. Tabel 4. Spesialit Obat untuk Pasien Desi
Nama Obat
(Pabrik)
Amoxicillin
(Kimia farma)
Komposisi
Produk Lain
Gol
Amoksisillin 500
mg
Duazat
Amoxsan
Kalmoxillin
Antibiotik
Cataflam
(Sandoz)
Kalium
Diklofenak 50
mg
Antiinflamasi
dan analgetik
Becom C
(Sanbe Farma)
Eflagen
Exaflam
Kadiflam
Khasiat
Multivitamin
1. Amoxicillin
Kegunaan: untuk mengatasi terjadinya infeksi (antibiotik), bentuk
sediaan: kapsul, cara pakai: 3 kali sehari 1 kapsul, hal yang perlu
diinformasikan: gunakan obat secara teratur, obat harus dihabiskan walaupun
sudah merasa sembuh, simpan pada tempat kering dan terlindung dari cahaya.
2. Cataflam
Kegunaan: untuk mengurangi rasa sakit dan menghilangkan bengakak.,
bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 2 kali sehari 1 tablet, hal yang perlu
diinformasikan: obat digunakan jika masih terasa sakit dan bengkak, jika gejala
telah sembuh pemakaian obat dapat dihentikan, simpan pada tempat sejuk dan
kering.
3. Becom C
Kegunaan: sebagai multivitamin untuk mencegah kekurangan vitamin B
komplek dan vitamin C, bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 1 kali sehari 1 tablet,
hal yang perlu diinformasikan: gunakan obat secara teratur, simpan pada tempat
kering , terlindung dari cahaya dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Komposisi
Al-hidroksida
gel kering, Mghidroksida, dan
Simetikon
Produk Lain
Mylanta(Pfizer)
Polyanta (Dankos)
Gol
Khasiat
Menetralisir
Asam lambung
C. Informasi Obat
Kegunaan: untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 3-4 kali sehari 1-2 tablet, halhal yang perlu diinformasikan: tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan,
dan diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan dan menjelang tidur.
KASUS 2
A. Keluhan
Seorang ibu menanyakan obat demam untuk anak yang berusia 2 tahun.
Obat yang diberikan Sanmol sirup.
Komposisi
Sanmol
Parasetamol
sirup
120 mg/5 ml
(Sanbe Farma)
Produk Lain
Gol
Khasiat
Pamol (Interbat)
Panadol (Sterling)
Ottopan (Otto)
Antipiretik
Analgetik
Komposisi
Klotrimazol
1%
Produk Lain
Fungiderm (Konimex)
Neo Ultrasiline (Henson
Farma)
Lotremin (Schering Plough)
Gol
W
Khasiat
Fungisid
Komposisi
Tiap 45 ml: Sari daun saga setara
dengan bubuk daun kering 0,167
%, sari daun sirih setara dengan
daun segar 1,0 %, sari akar kayu
manis setara dengan bubuk akar
kering 0,044 %, mentol 0,022 %
Menghilangkan
sariawan,
mencegah
super
infeksi,
Komposisi
Parasetamol, ekstrak
Hiosiami
Produk Lain
Gol
W
Khasiat
Analgetik
dan
spamolitik
C. Pelayanan Informasi
Kegunaan: mengurangi rasa nyeri, pening, dan mulas yang timbul pada
waktu haid, bentuk sediaan: tablet, cara pakai: 3 kali sehari 1 tablet, hal-hal
yang perlu diinformasikan: digunakan apabila sakit, hati-hati penggunaan dalam
jangka panjang karena dapat menyebabkan gangguan hati, jika selama 3 hari sakit
berlanjut segera hubungi dokter.
KASUS 6
A. Keluhan
Seorang pria datang ke apotek dengan mata memerah, terasa gatal dan
perih setelah mengendarai sepeda motor dan meminta obat mata maka obat yang
dianjurkan adalah Visine.
Komposisi
Produk Lain
Gol
Khasiat
Tetrahidrozolin-HCl
0,05%
Cendovision
(Cendo)
Braito
(Konimex)
Obat mata
Komposisi
Produk Lain
Gol Khasiat
Antimo
(Pharos)
Dimenhidrinat
antiemetik
C. Pelayanan informasi
Kegunaan: untuk mengatasi mual muntah, bentuk sediaan: tablet, cara
pemakaian: diminum jam sebelum berpergian 1 tablet. Hal-hal yang perlu
diinformasikan: bila perlu obat dapat diulang 8 jam kemudian, banyak minum air
putih untuk mengatasi mulut kering.
KASUS 8
A. Keluhan
Seorang Ibu datang ke apotik dengan keluhan susah buang air besar, maka
obat yang diberikan adalah Laxing.
B. Tabel 17. Spesialit Obat Kasus Sembelit
Nama Obat
Laxing
(Soho)
Komposisi
Senae,Aloe,
Foeniculealeusitidis
Pamoate
Produk Lain
-
Golongan
B
Khasiat
Membantu
melancark
an buang
air besar
komposisi
Produk Lain
Ponstan
(Pfizer)
Asam
Mefenamat
Gol
Khasiat
Demam, nyeri
ringan atau sedang,
sakit gigi, nyeri otot
C. Pelayanan Informasi
Kegunaan: untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik), bentuk sediaan:
tablet, cara pemakaian: 3 kali sehari 1-2 tablet, hal-hal yang perlu
diinformasikan:
hanya
digunakan
pada
keadaan
sakit,
dan
hati-hati
Produk Lain
Inbion
(Interbat)
Opibion (Otto)
Sangofer
(Prima Hexal)
Komposisi
Ferrous
glukonat,
MnSO4, CuSO4, Vit
C, Vit B12, Folic
Acid, Sorbitol
Gol
B
Khasiat
Antianemia
C. Pelayanan Informasi
Kegunaan: anemia karena kekurangan zat besi dan mineral lain
yangmembantu pembentukan darah, bentuk sediaan: kapsul, cara pemakaian: 1
kali sehari 1 kapsul, hal yang harus diinformasikan: makan-makanan yang
bergizi dan istirahat yang cukup, simpan ditempat kering dan sejuk, jauhkan dari
jangkauan anak-anak.
BAB V I
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Hasil
6.1.1 Data mentah penilaian harapan responden pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan apotek
PERTANYAAN
KEANDALAN
1. Kecepatan
Pelayanan
2. Keramahan
Petugas
3. Kelengkapan
Obat
4. Kesiapan
Membantu
KERESPONSIFAN
5. Cepat Tanggap
6. Pemberian Solusi
KEYAKINAN
7. Pengetahuan dan
kecakapan
8. Komunikasi
Efektif
HARAPAN
2
3
4
74
30
10
78
15
72
32
79
22
48
56
48
48
72
23
83
19
72
29
32
75
16
28
73
54
15
22
74
30
17
68
15
67
33
76
19
KENYATAAN
2
3
4
9.
10.
11.
12.
Informasi Obat
Konsultasi Obat
Kualitas Produk
Kesesuaian
Produk Obat
EMPATI
13. Perhatian Petugas
14. Keamanan dan
Kenyamanan
15. Kenyamanan
Menunggu
BERWUJUD
16. Eksterior dan
Interior
17. Kebersihan
Apotik
18. Kerapihan
Petugas
19. Keseragaman
Petugas
71
61
37
60
33
43
67
44
1
8
1
19
30
4
20
69
57
83
69
15
9
17
14
7
-
64
76
33
28
1
1
13
24
79
63
11
16
10
59
35
18
75
27
54
20
24
69
10
75
29
18
73
12
24
60
20
12
82
10
28
76
10
90
Keterangan:
Harapan:
Kenyataan:
2. Tidak penting
2. Tidak baik
3. Kurang penting
3. Kurang baik
4. Penting
4. Baik
5. Sangat penting
5. Sangat baik
6.2. Perhitungan
1. Keandalan
Harapan Responden
1
Yi
=
=
74
30
104
296
150
446
(Yi)
104
10
78
15
104
Xi
30
312
75
419
4,03
n
446
Penilaian Responden
= 4,29
=
=
(Xi)
n
419
104
Penilaian Responden
104
72
32
104
79
22
Yi -
- 288
160
448
Xi
316
110 435
(Yi)
n
448
104
4,31
(Xi)
n
435
104
= 4,18
Penilaian Responden
104
48
56
104
48
48
Yi
192
280
472
Xi
10
144
192
15 361
3.47
(Yi)
n
472
104
= 4.54
(Xi)
n
361
104
Penilaian Responden
72
23
104
Yi
27
288
115
430
=
=
(Yi)
n
430
104
83
19 104
Xi
332
95 433
4,16
4,13
(Xi)
n
433
104
2. Keresponsifan
Tabel 21. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap cepat tanggap
Harapan Responden
Penilaian Responden
72
32
104
Yi
288
160 448
=
=
(Yi)
16
73
15 104
Xi -
48
292
75 415
3,99
n
448
104
4,31
(Xi)
n
415
104
Tabel 22. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap pemberian solusi
Harapan Responden
Penilaian Responden
29
75
104
Yi
116
375
491
28
54
22
104
Xi
84
216
110 410
=
=
(Yi)
n
491
104
(Xi)
4,72
N
410
104
3,94
3. Keyakinan
Tabel 23. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap pengetahuan dan
kecakapan
Harapan Responden
Penilaian Responden
74
30
104
Yi
296
150
446
= (Yi)
17
68
15 104
Xi -
51 272
75 406
446
104
(Xi)
4,29
406
104
3,90
Penilaian Responden
67
33
104
Yi
12
268
165
445
=
=
(Yi)
N
445
104
4,28
76
19 104
Xi
24
304
95 425
4,09
(Xi)
n
425
104
Tabel 25. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap informasi obat
Harapan Responden
Penilaian Responden
71
33
104
Yi
284
165
449
=
=
(Yi)
n
449
104
19
69
15 104
Xi
57
276
75 410
3,94
4,32
(Xi)
n
410
104
Tabel 26. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap konsultasi obat
Harapan Responden
Penilaian Responden
61
43
104
Yi
244
215
459
=
=
(Yi)
N
459
104
30
57
104
Xi
16
90
228
45 379
3,64
4,41
(Xi)
n
379
104
Tabel 27. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap kualitas produk
Harapan Responden
Penilaian Responden
37
67
104
Yi
148
335
483
83
17 104
Xi
12
332
85 429
(Yi)
n
483
104
4,64
(Xi)
n
429
104
4,13
Penilaian Responden
60
44
104
Yi
240
220
460
(Yi)
N
460
104
4,42
20
69
14
104
Xi
60
276
70
408
3,92
(Xi)
n
408
104
4. Empati
Tabel 29. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap perhatian
petugas
Harapan Responden
1
Y
64
33
104
165
442
Yi -
21 256
Penilaian Responden
(Yi)
13 79
11 104
Xi -
39 316
55 412
442
=
104
(Xi)
n
412
4,25
104
3,96
Tabel 30. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap keamanan dan
kenyamanan
Harapan Responden
Penilaian Responden
76
28
104
Yi
304
140
444
=
=
(Yi)
N
444
24
63
16 104
Xi
72
252
80
3,90
= 4,27
104
406
(Xi)
n
406
104
Penilaian Responden
10
59
35
104
Yi
30
236
175 441
=
=
(Yi)
n
441
104
4,24
18
75
104
Xi
54
300
40 400
3,85
(Xi)
n
400
104
5. Berwujud
Tabel 32. Tingkat kepentingan dan penilaian responden terhadap eksterior dan
interior
Harapan Responden
Penilaian Responden
27
54
20
104
Yi
81
216
10
313
=
=
(Yi)
n
313
104
24
69
10 104
Xi
72
276
50 400
3,85
3,01
(Xi)
n
400
104
Penilaian Responden
75
29
104
Yi
300
145 445
=
=
(Yi)
n
445
104
4,28
18
73
12 104
Xi
54
292
60 408
3,92
(Xi)
n
408
104
Penilaian Responden
24
60
20
104
Yi
72
240
100 412
=
=
(Yi)
n
412
104
12
82
10 104
Xi
328
50 384
3,69
3,96
(Xi)
n
384
104
Penilaian Responden
28
76
104
Yi
84
304
388
=
=
(Yi)
n
388
104
3,73
10
90
104
Xi
30
360
20 410
3,94
(Xi)
n
410
104
Penilaian
kinerja di
Apotek
Penilaian
Harapan
Pelanggan
1. Kecepatan Pelayanan
419
446
4,03
4,29
2. Keramahan Petugas
435
448
4,18
4,31
3. Kelengkapan Obat
361
472
3,47
4,54
4. Kesiapan Membantu
433
430
4,16
4,13
5. Cepat Tanggap
415
448
3,99
4,31
6. Pemberian Solusi
410
491
3,94
4,72
406
446
3,90
4,29
8. Komunikasi Efektif
425
445
4,09
4,28
9. Informasi Obat
410
449
3,94
4,32
379
459
3,64
4,41
429
483
4,13
4,64
402
460
3,92
4,42
412
442
3,96
4,25
403
444
3,90
4,27
400
441
3,85
4,24
400
313
3,85
3,01
408
445
3,92
4,28
384
444
3,69
3,96
410
388
3,94
3,73
3,88
4,12
II. KERESPONSIFAN
KEYAKINAN
III. EMPATI
IV. BERWUJUD
rata-rata
Diagram Cartesius dari Data Penilaian Harapan Responden pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Pelanggan Apotek Kimia Farma 160
Harapan
5,44
Prioritas utama
untuk diperbaiki
Dipertahankan
11
6
3
10
17
7
15
9 12 1
14 5
13
8
4
4,12
18
19
Prioritas terendah
Berlebihan
16
2,8
3
3,88
Ke n y a t a a n
4,76
kemungkinan disebabkan persepsi awal mereka terhadap disign dan tata ruang
yang menarik serta bangunan mewah adalah didukung dengan kelengkapan obat.
Namun kenyataannya tidak seperti perspsi mereka. Sehingga menurut pelanggan
kerapihan petugas, interior dan eksterior itu kurang penting.
Keseragaman petugas (19) dan kesiapan membantu (4) berada pada
kuadran ke IV (berlebihan) merupakan faktor yang dianggap pelanggan kurang
pnting namun kinerjanya baik dan memuaskan. Segi manajemen faktor ini bukan
suatu prioritas yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh tapi dapat
merupakan aset apotek mengingat kepentingan atribut tersebut akan meningkat
dimasa mendatang, sehingga apotek akan mendapatkan keunggulan bersaing
karena sudah mempunyai performance yang baik untuk atribut ini.
Kelengkapan obat (3), konsultasi obat (10), kenyamanan menunggu (15),
berada pada kudran I (prioritas untuk diperbaiki). Pada kudran ini dilihat dari
kepentingan konsumen, merupakan faktor-faktor yang sangat penting dan berada
pada tingkat yang tinggi, tetapi dari segi kepuasan konsumen berada pada tingkat
yang rendah. Artinya faktor-faktor ini harus segera dibenahi untuk memuaskan
pelanggan.
Kelengkapan obat merupakan salah satu faktor yang dinilai kurang
memuaskan dari pelayanan di apotek. Terlalu banyaknya item obat yang beredar
di pasaran pada saat ini dinilai menjadi salah satu hambatan dan sekaligus alasan
utama dalam memenuhi kelengkapan obat di apotek. Namun apabila item obat
yang diminta oleh konsumen tidak ada di apotek tersebut maka petugas apotek
akan meminta item obat tersebut ke apotek Kimia Farma lainnya yang terdekat
untuk segera diantarkan. Hal ini membuktikan akan kredibilitas dan komitmen
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Apotek Kimia Farma berusaha memberikan pelayanan berdasarkan budaya
perusahaan yang ada, yang senantiasa memperhatikan kebutuhan dan
memenuhi keinginan para pelanggan.
2. Apotek Kimia Farma 160 telah memenuhi kepuasan pelanggan dalam hal
kualitas produk, keramahan petugas, komunikasi efektif, kecepatan
pelayanan, cepat tanggap, perhatian petugas, informasi obat, kesesuaian
produk obat, kebersihan apotik, pemberian solusi, pengetahuan dan
kecakapan, keamanan dan kenyamanan.
3. Kinerja yang harus diperbaiki untuk memuaskan pelanggan adalah
kelengkapan obat, konsultasi obat, dan kenyamanan menunggu.
7.2 Saran
Disarankan agar Apotek Kimia Farma melengakapi obat yang ada di
apotek, konsultasi tentang obat lebih dimaksimalkan dan pemberian fasilitas yang
mendukung agar pasien menunggu lebih nyaman.
DAFTAR PUSTAKA