A. Defenisi
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada
dalam karbohidrat melalui perantaan mikroorganisme yang ada dalam saliva.
B. Etiologi
Karies gigi disebabkan oleh 3 faktor/komponen yang saling berinteraksi yaitu :
Komponen dari gigi dan air ludah (saliva) yang meliputi : komposisi gigi, morphologi gigi,
posisi gigi, Ph Saliva, Kuantitas saliva, kekentalan saliva.
Komponen mikrooganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam
melalui peragian yaitu ; Streptococus, Laktobasil
Komponen makanan, yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung
karbohidrat misalnya sukrosa dan glukossa yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu
dan membentuk asam
Anatomi dasar gigi terdiri dari bagian mahkota dan akar. Bagian mahkota terlihat di
dalam mulut, sedangkan bagian akar terbenam di dalam tulang rahang dan gusi.
D. Patofisiologi
Terdapat tiga teori mengenai terjadinya karies, yaitu teori asidogenik (teori kemoparasiter
Miller), teori proteolitik, dan teori proteolisis kelasi.
o Teori Asidogenik Miller (1882) menyatakan bahwa kerusakan gigi adalah adalah proses
kemoparasiter yang terdiri atas dua tahap, yaitu dekalsifikasi email sehingga terjadi
kerusakan total email dan dekalsifikasi dentin pada tahap awal diikuti oleh pelarutan
residunya yang telah melunak. Asam yang dihasilkan oleh bakteri asidogenik dalam
proses fermentasi karbohidrat dapat mendekalsifikasi dentin, menurut teori ini,
karbohidrat, mikroorganisme, asam, dan plak gigi berperan dalam proses pembentukan
karies.
o Teori Proteolitik Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies merupakan suatu prose
proteolisis bahan-bahan organik dalam jaringan keras gigi oleh produk bakteri. Dalam
teori ini dikatakan mikroorganisme menginvasi jalan organik seperti lamela email dan
sarung batang email (enamel rod sheath), serta merusak bagian-bagian organik ini.
Proteolisis juga disertai pembentukan asam. Pigmentasi kuning merupakan ciri karies
yang disebabkan produksi pigmen oleh bakteri proteolitik. Teori proteolitik ini
menjelaskan terjadinya karies dentin dengan email yang masih baik. Manley dan
Hardwick (1951) menggabungkan teori proteolitik dan teori asidogenik . Menurut mereka
teori-teori tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Teori ini
menyatakan bahwa bakteri-bakteri dapat membentuk asam dari substrat karbohidrat,
dan bakteri tertentu dapat merusak protein jika tidak ada karbohidrat, karena itu terdapat
dua tipe lesi karies. Pada tipe I, bakteri menginvasi lamela email, menyerang email dan
dentin sebelum tampak adanya gejala klinis karies. Tipe II, tidak ada lamela email, hanya
terdapat perubahan pada email sebelum terjadi invasi mikroorganisme. Perubahan email
ini terjadi akibat dekalsifikasi email oleh asam yang dibentuk oleh bakteri dalam plak gigi
diatas email. Lesi awal ini disebut juga calky aanamel.
o Teori Proteolisis Kelasi Teori ini diformulasikan oleh Schatz (1955). Kelasi adalah suatu
pembentukan kompleks logam melalui ikatan kovalen koordinat yang menghasilkan
suatu kelat. Teori ini menyatakan bahwa serangan bakteri pada email dimulai oleh
mikroorganisme yang keratinolitik dan terdiri atas perusakan protein serta komponen
organik email lainnya, terutama keratin. Ini menyebabkan pembentukan zat-zat yang
dapat membentuk kelat dan larut dengan komponen
o mineral gigi sehingga terjadi dekalsifikasi email pada pH netral atau basa.
menemukan
tanda
awal
karies
diperlukan
penglihatan
yang
G. Penatalaksanaan
Setelah diagnosis karies ditegakkan, maka ada dua cara pendekatan yang mungkin
ditempuh yaitu:
1. Menggunakan usaha preventif untuk mencoba menghentikan penyakit
2. Membuang jaringan yang rusak dan menggantikannya dengan restorasi disertai usaha
pencegahan terhadap rekurensinya.
Kedua pendekatan diatas dipertimbangkan berdasarkan informasi diagnostik yang
diperoleh.
Usaha-usaha
pencegahan
yang
dilakukan
berkaitan
dengan
peran
H. Patoflow
I.
Pemeriksaan Diagnosis
Radiograf bite wing diperlukan dalam menegakkan diagnosis. Pada teknik ini sinar
diarahkan tegak lurus terhadap sumbu gigi dan menyinggung titik kontak.Film diletakkan
di sebelah lingual gigi posterior.Pasien menahan posisi tersebut dengan menggigit
pegangan filmnya.Tiap daerah yang mungkin diserang karies harus dinilai secara
tersendiri.
J. Pencegahan
Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian
besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia
dan Amerika Latin. Di Amerika serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak
yang sering dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari asma. Karies merupakan penyebab
patologi primer atas penanggalan gigi pafa anak-anak. Antara 29% hingga 59% orang
dewasa dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies. Jumlah kasus karies
menurun di berbagai negara berkembang, karena adanya peningkatan kesadaran atas
kesehatan gigi dan tindakan pencegahan dengan terapi florida.
Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya perawatan gigi anak sejak dini.
Jelaskan tentang makanan yang dapat merusak gigi anak.
Ajarkan orang tua perawatan gigi dan cara menggosok gigi dengan benar agar orang tua
dapat menerapkannya pada anak.
Daftar Pustaka
Irma Z, Indah. Penyakit Gigi, Mulut dan THT, 2013. Nuha Medika: Yogyakarta
C. Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis,2010. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta
http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/268_gigi-berlubang.html, diakses pada tanggal
18 Maret 2016