Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERSIAPAN PASIEN
Persiapan Pasien Secara Umum dan Yang Mempengaruhi:
1. Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai persyaratan umum dengan
meminta pasien berpuasa antara 8 12 jam pada jam 22.00 dan pagi hari jam 07.00 09.00
dilakukan pengambilan spesimen.
2. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen diambil di laboratorium.
3. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum spesimen diambil.
4. Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang
dibandingkan berdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu.
5. Diet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
6. Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
7. Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium.
8. Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan,
waktu demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnosis.
9. Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengenceran darah.
10. Variasi Circadian Rythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu pada tubuh yang
dipengaruhi waktu, siklus dan umur.
11. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai
rujukan.
12. Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pada
pengenceran.
B. PENGAMBILAN SPESIMEN
1. Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu :
a. Bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/deterjen.
b. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen.
c. Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya.
d. Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang
steril.
2. Wadah spesimen harus :
a. Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat dari gelas.
b. Tidak bocor atau merembes.
c. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
d. Besar wadah disesuaikan dengan volume specimen.
e. Bersih dan kering.
f. Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen.
g. Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
h. Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh
sinar matahari, maka digunakan botol coklat.
3.
4.
5.
6.
7.
i. Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril.
Pengawet : Diberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan
jumlahnya dalam waktu tertentu. Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan
darah.
Waktu : Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi hari, terutama untuk
pemeriksaan Kimia klinik, Hematologi dan Imunologi karena umumnya nilai normal
ditetapkan pada keadaan basal.
Lokasi : Sebelum mengambil spesimen, harus ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan
yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Spesimen untuk pemeriksaan
menggunakan darah vena umumnya diambil dari vena cubiti daerah siku. Spesimen darah
arteri umumnya diambil dari arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri femoralis di
daerah lipat paha. Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari
manis tangan bagian tepi atau pada derah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki atau cuping
telingan pada bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran
darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan radang.
Volume : Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan
laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa.
Teknik Pengambilan : Pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar,
agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.
a. Tehnik pengambilan darah vena :
1) Persiapkan alat alat yang diperlukan :
Spuit, pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil,
pilih ukuran jarum yang sesuai dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
Kapas alcohol 70%
Tali pembendung (tourniquet)
Plester
Tabung, pilihlah jenis tabung sesuai dengan jenis pemeriksaan.
2) Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien senyaman
mungkin.
3) Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan.
4) Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien
minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
5) Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
6) Minta pasien mengepalkan tangan.
7) Pasang tourniquet kira kira 10 cm diatas lipat siku.
8) Pilih bagian vena median cubital atau chepalic, lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal.
9) Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau
kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
10) Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan
kering. Kulit yang sudah di bersihkan jangan dipegang lagi.
11) Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas, jika jarum telah
masuk ke dalam vena akan terlihat darah masuk ke dalam semprit (dinamakan flash).
Usahan sekali tusuk kena lalu tourniquet dilepas.
12) Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.
Volume darah yang diambil kira kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
13) Letakkan kapas ditempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum, tekan kapas
beberapa saat lalu plester selama kira kira 15 menit.
b. Tehnik pengambilan darah kapiler :
1) Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alcohol 70%.
2) Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alcohol 70%, biarkan kering.
3) Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya tidak
bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
4) Tusuk dengan lancet steril, tusukkan harus dalam sehingga darah tiidak harus diperas
peras keluar. Jangan menusukkan lancet jika ujung jari masih basah oleh alcohol, hal
ini bukan saja karena darah akan di encerkan oleh alcohol, tetapi darah juga melebar
diatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.
5) Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tetes
berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
6) Pengambilan darah di usahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas peras untuk
mencegah terbentuknya jendalan.
C. PEMBERIAN IDENTITAS PASIEN
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan hal yang penting baik pada saat
pengisian surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah
spesimen. Pada surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya
memuat secara lengkap :
a. Tanggal permintaan.
b. Tanggal dan jam pengambilan specimen.
c. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang) termasuk rekam medik.
d. Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon).
e. Nomor register laboratorium.
f. Diagnosis.keterangan klinik.
g. Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
D. PENGOLAHAN SPESIMEN
Spesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada
spesimen tersebut.Pengolahan spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya
masing-masing.
a. Serum
Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2-30 menit, lalu di
sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam
setelah pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan
keruh.
b. Plasma
Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan. Pemisahan plasma
dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen. Plasma yang memenuhi syarat
harus tidak kelihatan merah dan keruh.
c. Whole blood
Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai,
lalu dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung.
d. Urine
Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara khusus, kecuali pemeriksaan harus
segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan sentrifuge selama 5 menit
1500-2000 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya. Suspensi sedimen ini
dicampur dengan cat Sternheirmer-Malbin Stains untuk menonjolkan unsur sedimen dan
memperjelas strukturnya.
e. Sputum
Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi NaOH 4% sama banyak. Kocok
dengan baik. Inkubasi pada suhu kamar 25-30OC selama 15-20 menit dengan pengocokan
teratur tiap 5 menit. Sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama 8-10 menit. Endapan diambil
dan supernatan dibuang pada air lysol.
E. MENILAI SPESIMEN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT
a. Spesimen diterima oleh petugas loket dan sampling.
b. Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
No
Pemeriksaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
61
62
63
64
65
66
Hematologi rutin
Protein total
Albumin/glob
Bilirubin Total
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
AST (GOT)
ALT (GPT)
Ureum
Creatinine
Asam Urat
Glukosa
Cholesterol
Trigliserida
HDL
LDL
Natrium
Kalium
Calcium
Chlorida
Magnesium
Alk. Phospatase
HBsAg Stick
Anti Hbs Stick
HBsAg Titer
AntiHBs Titer
Anti Hbc IgM
Anti Hbe
Hbe Ag
Anti HCV IgM
Anti HAV
Anti HCV
HCV
FT3
FT4
TSHs
T3
T4
CEA
AFP
C-Peptida
Besi
TIBC
HbA1c
CRP
RAF
ASTO
VDRL
TPHA
Ca 125
Ca 15.3
Ca 19.9
Ferritin
Anti H Pillory
Anti Toxoplasma
Progesteron
Jenis Sampel
Darah EDTA
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum/plasma
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum/plasma
Serum/plasma
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Serum
Minimal
volume
3 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,2 ml
0,5 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
Mutlak Ditolak
Beku Lisis Keruh
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Ket
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
Dirujuk
F. PENYIMPANAN SPESIMEN
Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, karena
stabilitas spesimen dapat berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen antara
lain :
a. Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.
b. Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.
c. Terjadi penguapan.
d. Pengaruh suhu.
e. Terkena paparan sinar matahari.
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikan jenis
pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa spesimen untuk beberapa
pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis spesimen, antikoagulan/pengawet dan
wadah serta stabilitasnya. Beberapa cara penyimpanan spesimen :
a. Disimpan pada suhu kamar.
b. Disimpan dalam lemari es suhu 2-8OC.
c. Dibekukan suhu -20OC, -70OC atau -120OC.
d. Dapat diberikan bahan pengawet.
e. Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau lisat.
G. PENGIRIMAN SPESIMEN
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang reatif
stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain :
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen.
b. Tidak terkena sinar matahari langsung.
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label
yang bertuliskan Bahan Pemeriksaan Infeksius atau Bahan Pemeriksaan Berbahaya.
d. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
10. KALIBRASI
Prosedur :
Menu Utama Pemeliharaan Kalibrasi Kalibrasi dengan pengukuran pilih jumlah
pengukuran yang di inginkan (3 atau 7) Letakkan kalibrator/kontrol Run/Jalankan
NOTE : Kalibrasi Predilute mode dipilih jika ingin mendapatkan faktor untuk mode
predilute pada pengenceran sampel 1 : 5
RUMUS FAKTOR KALIBRASI
FAKTOR = NILAI TARGET X FAKTOR LAMA RATARATA NILAI YANG DIUKUR
b. Bila sudah ada angka (dan tidak sesuai) hapuslah dengan mengetik sembarang angka
hingga 4 digit sehingga angka terhapus, kemudian masukkan angka sesuai dengan No.
Pemeriksaan, lalu sentuh ENTER.
c. Bila suda ada angka (namun tidak sesuai) sentuh tombol +/-, hingga keuar angka yang
sesuai, lalu sentuh ENTER.
Dilayar akan tampil Nama Operator, pilih nama operator dengan cara sentuh tombol
pilih sehingga cursor pada posisi nama operator yang dimaksud, lalu sentuh OK
(Printer akan mencetak Metode yang akan dilakukan Pemeriksaan)
d. Kemudian dilayar akan tampil Ukur Blangko. Lakukan sentuh (Nol), lalu isapkan
aquabidest.
e. Dilayar akan tampil Ukur Blangko R, sentuh (Ukur) lalu isapkan Blangko Reagent.
f. Dilayar tampil Ukur Standart,
Sentuh ( Ukur )** - lalu isapkan standart. Setelah keluar hasil pengukuran
Standart Sentuh OK ( artinya kita setuju dengan faktor yang muncul hasil
pengukuran ).
Atau sentuh ( Standart Lampau ), jika ingin menggunakan nilai standart
terdahulu.
g. Dilayar tampil Ukur Sampel, isapkan Sampel pasien 1. Setelah keluar hasil pengukuran
dari sampel 1.
h. Dilayar tampil Ukur Sampel, isapkan sampel pasien 2, layar akan menampilkan hasil
pengukuran pasien 2 dst. Jika ragu-ragu dengan hasil yang ditampilkan oleh alat . . . .
sentuh [Hasil] maka sampel yang masih di cuvetaka diukur lagi.
h. Atur kecepatan centrifuge dengan menekan tombol Set kembali, sampai layar pada speed
berkedip dan menampilkan angka nol atur kecepatan yang diinginkan dengan menekan
tombol (meningkat) atau (menurun);
i. Atur waktu yang diinginkan dengan menekan tombol Set kembali, sampai layar pada time
berkedip dan menampilkan angka nol atur lamanya waktu yang diinginkan dengan
menekan tombol (meningkat) atau (menurun);
j. Tekan tombol Set untuk menyimpan program dan tekan tombol Start;
k. Setelah centrifuge selesai memutar akan tampil End dan bunyi beep sebanyak 4x;
l. Buka tutup centrifuge dengan menekan tombol lid, dan keluarkan sampel;
m. Bila telah selesai melakukan pemeriksaan seluruh pasien matikan centrifuge dengan
menekan tombol on/off, cabut kabel dari sumber arus listrik.
K. PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT URINALISA
L. PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROSKOP
Prinsip
Alat
Bahan
Cara
Kerja
dan 10 l
Sediakan 3 tabung
Blank
o
Reagen
1000
Kerja
l
Standar
Standa
r
1000
Sampe
l
1000
10
l
Sampel
10
l
Campur sampai homogen, inkubasi
10
menit, kemudian
Metode
Nilai
Normal
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
dan 10 l
10
Sampe
l
1000
l
-
l
Sampel
10
l
Campur sampai homogen, inkubasi
10
menit, kemudian
3. Pemeriksaan Trigliserida
Metode
Nilai
Normal
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
dan 10 l
10
Sampe
l
1000
l
-
l
Sampel
10
l
Campur sampai homogen, inkubasi
10
menit, kemudian
Alat
Bahan
Cara Kerja
dan 100 l
: 500 l
10
menit
30
sbb :
Blank
o
1000
Sampe
l
1000
Supernata
n
100
Aquabides
100
Reagen
Kerja
l
-
l
Campur sampai homogen, inkubasi
20 menit, kemudian
6. Pemeriksaan Ureum
HDL Kolesterol
Trigliserida
5
Metode
Nilai
Normal
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
: Enzimatik urease
: 10-50 mg/dl
: Urease menghidrolisis urea menjadi ion ammonium dan CO 2. Ion
aonium bereaksi dengan klorida dan salisilat membentuk
kompleks warna hijau biru. Kompleks warna yang terbentuk
sebanding dengan konsentrasi ureum dalam sampel. Dibaca
:
pada panjang gelombang 578nm.
Micropipet 1000 l
dan 10 l
Blanko
1000
Standar
1000
Sampel
1000
Standar
Sampel
Aquadest
10 l
10 l
10 l
1000
1000
1000
1000
10
menit,
7. Pemeriksaan Creatinin
Metode
Nilai
Normal
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
: Jaffe nondeproteinasi
: Lk = 0.6 1.1 mg/dl
Pr = 0.5 1.0 mg/dl
: Dalam suasana alkali, kreatinin bereaksi dengan asama pikrat
menghasilkan kompleks warna kuning jingga. Intensitas warna
yang terbentuk sebanding dengan kosnentrasi kreatinin dalam
sampel. Dibaca dengan panjang gelombang 505nm
:
Micropipet 1000 l dan 10 l
Tip biru dan tip kuning
Tabung reaksi kecil
: Fotometer
Tisu
o Serum (sampel)
: o Reagen Kerja
o Reagen Standar
Sediakan 3 tabung
Blank Standa
o
r
Reagen
1000
1000
Kerja
l
l
Standar
100
Sampe
l
1000
l
-
l
Sampel
100
l
Campur sampai homogen, inkubasi selama 30 detik, baca pada
fotometer dengan panjang gelombang 490nm.
Alat
Bahan
Cara Kerja
: Uricase
: Lk = 3.4 7.0 mg/dl
Pr = 2.4 5.7 mg/dl
: Dengan adanya enzim uricase, asam urat akan diubah menjadi
allantoin dan peroksida. Selanjutnya dengan bantuan enzim
peroksidase, peroksida akan bereaksi dengan kromogen dan 4amino anti pirin membentuk senyawa yang berwarna merah
muda. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar
: asam urat dalam sampel yang dapat diukur dengan fotometer
pada panjang gelombang 546nm.
Mikropipet 1000 l
dan 10 l
10
Sampe
l
1000
l
-
l
Sampel
10
l
Campur sampai homogen, inkubasi
10
menit, kemudian
9. Pemeriksaan Bilirubin
Metode
Nilai
Normal
Prinsip
Alat
: Kinetik-IFCC
: Lk = 25 IU/L
: Pr =
21 IU/L
Bahan
Cara
Kerja
dan 100 l
serum
Alat
: Kinetik-IFCC
: Lk = 30 IU/L
: Pr =
25 IU/L
l
: Micropipet 1000
Bahan
Cara
Kerja
dan 100 l
serum
Alat
: Slide Test
: Untuk mendeteksi adanya antibodi di dalam darah terhadap
antigen kuman Salmonella typhi
: Suatu cara penetapan semi kuantitatif antibodi yang spesifik
terhadap antigen fibrin. Dibuat suatu seri pengenceran serum
pasien yang kemudian ditambah suspensi antigen dengan
volume tertentu. Titer antibodi pasien adalah pengenceran
: terakhir dari serum yang masih memberikan tingkat aglutinasi
tertentu.
Mikropipet 20 l
Bahan
Cara Kerja
Tip kuning
: Slide
Batang Pengaduk
: Timer
o Serum atau plasma (sampel)
o Reagen H, AH, BH, CH, O, AO, BO, CO
1. Pipet 20 l
Interpretasi
Hasil
masing 8 titik
2. Tambahkan dengan 1 tetes reagen H, AH, BH, CH, O, AO,
BO, CO pada masing-masing serum tersebut kemudian
diaduk sampai homogen
3. Goyang-goyangkan dengan gerakan melingkar selama 2
menit, lihat adanya aglutinasi.
Pengenceran
20 l
10 l
Positif
aglutinasi
Positif
aglutinasi
Negatif
aglutinasi
Positif
aglutinasi
Titer
5 l
Negatif
aglutinasi
Negatif
aglutinasi
1/80
1/160
Positif
aglutinasi
Positif
aglutinasi
Positif
aglutinasi
1/
320
Metode
Tujuan
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
Interpretasi Hasil
: Slide Test
: Untuk mengetahui golongan darah seseorang
: Adanya aglutinogen dalam sel darah merah dan aglutinin
dalam plasma yang seusai dapat menyebabkan aglutinasi
: Objek glass
Batang Pengaduk
Timer
:
o Darah pasien (sampel)
:o Reagen antisera A, B
1. Antisera A, B diteteskan pada objek glass yang bersih dan
bebas lemak, masing-masing 1 tetes
2. Antisera tersebut ditambahkan masing-masing 1 tetes
darah pasien
3. Homogenkann dengan menggunakan ujung batang
pengaduk hingga homogen
: 4. Goyang-goyangkan dengan gerakan melingkar selama 2
menit, lihat adanya aglutinasi
Anti-A
Anti-B
Hasil
A
B
AB
O
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
Interpretasi Hasil
atau 20 l
Tip kuning
o Serum atau plasma (sampel)
o Buffer assay HIV 1 & 2
o Kit tes
: 1. Keluarkan kit tes dari foil pembungkus, letakkan pada
permukaan yang datar dan kering
2. Tambahkan 10 l
darah
Hasil
Negatif
Invali
d
Hasil
Positif
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
Interpretasi Hasil
Tip kuning
o Serum atau plasma (sampel)
o 1 tes device yang masing-masing terbungkus dalam foil yang
dilidungi dengan desiccant
:o Buffer assay Dengue SD Bioline
1. Keluarkan kit tes dari foil pembungkus, letakkan pada
permukaan yang datar dan kering
2. Tambahkan 5 l
Hasil
Negatif
J. Pemeriksaan Urin Lengkap
1. Makroskopik
Metode
Tujuan
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
Invali
d
Hasil
Positif
:
Interpretasi
Hasil
2. Mikroskopik
Metode
Alat
Bahan
Cara Kerja
Interpretasi Hasil
: Sedimentasi/Pengendapan
: Tabung reaksi
Centrifuge
Pipet tetes
Objek glass
Cover glass
: Mikroskop
:o Urin segar (sampel)
1. Urin segar dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Putar dengan centrifuge selama5 menit kecepatan 15002000 rpm
3. Setelah dicentrifuge, buang supernatan dengan gerakan
cepat dan luwes sehingga diperoleh sedimen urin
4. Kocok tabung untuk mensuspensikan sedimen
5. Ambil 1-2 tetes dengan pipet tetes ke objek glass dan
ditutup dengan cover glass
: 6. Baca di bawah mikroskop dengan perbesaran awal 10x
lensa objektif dilanjutkan 40x lensa objektif
Eritrosit, normal : 0-1/LPB
Lekosit, normal : 0-4/LPB
Epitel
Epitel gepeng, normal : (+)/LPK
Epitel transisional, normal : (-)/LPB
Epitel tubuler, normal : (-)/LPB
Silinder
Silinder hialin : 0-2/LPK
Silinder seluler : (-)/LPK
misal : silinder eritrosit, silinder lekosit, silinder epitel,
silinder berbutir, silinder lemak, silinder lilin, silinder
pigmen
Bakteri, normal : negatif
Parasit, normal : negatif
Kristal, normal : kadang-kadang ada
Prinsip
Alat
Bahan
Cara Kerja
Interpretasi
Hasil
T
Batas maks
perendaman urin
Hasil
Negatif
Invali
d
Hasil
Positif
:
:
:
:
Alat
:
Bahan
Cara Kerja
kering, fiksasi dengan cara melewatkan di atas lidah api secara cepat
sebanyak 3 kali selama 3-5 detik.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pewarnaan Sediaan
Letakkan sediaan yang telah difiksasi di atas rak pewarnaan,
kemudian genangi dengan zat pewarna kristal violet sampai
menutupi seluruh sediaan selama 1 menit.
Bilas dengan air mengalir.
Genangi dengan iodine selama 1 menit.
Bilas dengan air mengalir.
Genangi dengan menggunakan larutan alkohol asam (HCl alkohol
3%) hingga warna kristal violet hilang.
Bilas dengan air mengalir.
Genangi kembali dengan zat pewarna tandingan (larutan safranin)
sampai menutupi seluruh permukaan diamkan selama 15 -30 detik.
Bahan
Cara Kerja
:
:
:
:
5.
6.
7.
8.