Anda di halaman 1dari 11

Generasi Pertama (1G) adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan

teknologi-teknologi yang digunankan pada system komunikasi bergerak pada


pertama kalinya. Sistem generasi pertama semuanya menggunakan
teknologi analog yang pada umumnya lebih dikenal orang dengan AMPS atau
TACS. Perlu dicatat bahwa pada teknologi system analog ini juga digunakan
digital signaling. Kata-kata analog dalam hal ini lebih menuju pada metode
yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jaringan telekomunikasi
mobile tersebut.
Basic service yang ditawarkan pada technology generasi pertama ini masih
berkisar pada suara. System generasi pertama ini memiliki banyak kurangan,
antara lain :
Kapasitas system yang terbatas. Hal ini karena teknologi multiple accessnya
masih menggunakan FDMA, dimana selama pembicaraan berlangsung,
penggunaan suatu kanal akan diperuntukkan bagi satu subscriber saja.
Walaupun subscriber itu tidak sedang mengirimkan informasi, maka kanal
yang dia duduki tidak dapat digunakan oleh subscriber lain. Hal ini
berlangsung terus sampai pembicaraan selesai.
Teknologi yang berkembang tidak kompatibel satu dengan yang alinnya
sehingga hal ini membatasi mobilitas subscriber yang hanya bias digunakan
didalam areanya saja (tidak memungkinkan roaming ke dalam jaringan lain)
Service yang ditawarkan hanya sebatas suara.
Sistem keamanan yang sangat buruk karena modulasinya masih
menggunakan modulasi analog (FM).
AMPS (Advanced Mobile Phone Service), adalah teknologi mobile telephon
generasi pertama yang masih menggunakan system analog FDMA
(Freqwency Division Multiple Access). AMPS beroperasi pada frekwensi 800
MHz, 821 849 MHz untuk base station receiving dan 869 894 MHZ untuk
base station transmitting. Karena masih mengunakan teknologi analog,
AMPS memiliki beberapa kekurangan antara lain :
Kapasitasnya masih terbatas, karena dalam system analog penggunaan
suatu kanal akan dedicated untuk suatu subscriber. Maka pada saat
subscriber itu tdk dalam keadaan berkomunikasi, kanal itu tdak dapat
digunakan oleh subscriber lain.

Feature yang ditawarkan masih terbatas pada suara.


Keamanan, dimana system analog sangat gampang utk disadap.
AMPS pertama kali diuji coba di Chicago pada tahun 1978. Berikutnya pada
tahun 1981 AMPS mulai digunakan di Jepang dan berkembang ke beberapa
Negara Eropa dan Asia lainnya.
Pada tahap selanjutnya, AMPS berkembang menjadi DAMPS (Digital AMPS)
atau dikenal juga dengan sebutan IS-45B (IS=Interim Standart), dimana
kanal voice-nya sudah menggunakan teknologi digital dengan menggunakan
TDMA (Time Division Multiple Access), tetapi kanal signaling-nya masih
analog. Dengan TDMA, setiap kanal dibagi-bagi dalam time slot time slot
yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua user. Sehingga
utilisasi dapat ditingkatkan dan capasitas juga meningkat.
Selanjutnya, DAMPS atau IS-45B berkembang menjadi IS-136, dengan
menggunakan kanal voice dan kanal signaling yang sudah diditalisasi. IS-136
dapat beroperasi pada frekwensi 800 MHZ dan 1900 MHz. Di Amerika Utara,
IS-136 ini dikenal dengan sebutan PCS (Personal Communication Service).
Total Access Communication System (TACS), adalah teknologi mobile
telephone generasi pertama yang digunakan di Inggris. TACS mulai
digunakan pada tahun tahun 1985. TACS beroperasi pada frekwensi 900
MHZ. Pada dasarnya, TACS adalah sebuah versi modifikasi dari AMPS.
Nordic Mobile Telephony (NMT), adalah mobile telephon generasi pertama
yang digunakan di Negara-negara Eropa seperti Swedia, Norwagia, Denmark,
dan Finladia. NMT mulai digunakan pada tahun 1981. NMT beroperasi pada
frekwensi 450 MHz, kemudaian NMT juga dapat digunakan pada frekwensi
900 MHz, yang dikenal sebagai NMT900.
2G (Generasi Kedua)
Teknologi komunikasi mobile generasi kedua (2G) berkembang dan meluas
penggunaannya pada era tahun 90-an, di mana system digital mulai
booming dan digunakan di berbagai aspek teknologi menggantikan system
analog. Teknologi 2G merupakan teknologi teleponi mobile yang
menggunakan system digital, bukan lagi sistem analog seperti 1G. Bukan

hanya booming di era 90-an, teknologi generasi kedua ini masih tetap
bertahan sampai sekarang penggunaannya, meskipun tidak booming seperti
dulu lagi.
Teknologi komunikasi mobile yang dipadukan dengan teknologi digital tentu
akan menambah banyak fasilitas, fitur, dan kemudahan bagi para
penggunanya. Dengan teknologi digital, dampak yang paling dominan dari
pembaruan ini adalah kapasitas yang lebih besar pada sebuah perangkat
radio karena teknologi kompresi suara mulai bisa diterapkan disini.Selain itu,
jaringan dengan konsepIntelligent Network dapat diterapkan di sini.
Maksud dari jaringan Intelligent Network adalah jaringan yang dapat lebih
diprediksi, lebih sulit untuk dimanipulasi dan dicurangi, dan lebih kebal
terhadap gangguan. Tidak hanya itu saja, banyak servis baru yang dapat
ditambahkan pada komunikasi mobile ini. Contoh yang paling umum dilihat
adalah MMS (Multimedia Messaging Service) dan kemampuan tekoneksi ke
Internet dengan GPRS. Penambahan fitur-fitur baru yang banyak
berhubungan dengan data dan sistem packet switching merupakan era baru
bagi dunia komunikasi mobile. Era ini juga sering disebut dengan era
2.5G.Teknologi-teknologi yang termasuk dalam kategori teknologi 2G adalah
sebagai berikut:- IS-54/IS-136 North America D-AMPS/TDMA dan PDC
Kedua teknologi 2G ini dapat digolongkan sejenis karena memiliki
karakteristik yang hampir mirip satu dengan yang lainnya. Pada kedua
teknologi ini, semua percakapan yang masuk ke dalamnya dikodekan
menjadi aliran sinyal-sinyal digital yang lebih mudah diatur dan diprediksi. Di
dalam aliran digital ini percakapan yang berbentuk bit-bit biner ini dapat di
kompresi sehingga menjadi lebih efi sien dari segi kapasitasnya.Selain itu,
bit-bit digital ini juga sangat mungkin untuk dilengkapi dengan mekanisme
error correction dan error protection. Tinggal tambahkan saja beberapa bit
untuk keperluan itu di dalam aliran datanya, maka mekanisme ini akan
menjaga sinyal digital menjadi lebih presisi.TDMA merupakan kependekan
dari Time Division Multiple Access. Teknologi ini bekerja dengan cara
membagi-bagi alokasi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Dalam satu
channel radio, teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan
sekaligus dengan melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu.
Atau dengan kata lain sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi
peneleponan pada jeda-jeda waktu yang berbeda, namun berpola dan

kontinyu. Dengan merangkai seluruh potongan waktu tersebut, maka


terjadilah sebuah sesi komunikasi.PDC atau Personal Digital Cellular juga
memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA, namun yang
membedakannya hanyalah area implementasinya. TDMA lebih banyak
digunakan di Amerika, sedangkan PDC banyak diimplementasikan di
Jepang.Teknologi TDMA telah berumur 13 tahun sejak ditemukan hingga
sekarang (ditemukan 1993), sedangkan PDC berumur 14 tahun (ditemukan
1994). NTT DoCoMo merupakan pengguna teknologi PDC yang paling besar
di Jepang, sedangkan TDMA banyak digunakan oleh perusahaan
telekomunikasi selular ATT wireless dan Cingular di Amerika.
- iDEN
iDEN sebenarnya merupakan teknologi proprietary atau teknologi yang
hanya digunakan di perangkat dengan merk tertentu. Teknologi ini
merupakan milik perusahaan teknologi komunikasi terbesar di Amerika,
Motorola. Namun, perusahaan Nextel-lah yang membuat teknologi ini
populer dan banyak digunakan masyarakat.
Teknologi ini juga berbasiskan teknologi TDMA dengan arsitektur GSM.
Teknologi ini bekerja pada frekuensi 800 MHz dan kebanyakan digunakan
untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR), yaitu teknologi radio-radio yang
ada pada taksi dan perangkat bergerak lainnya. Perkembangan dari
teknologi ini adalah Push-to-Talk yang sangat populer dan masih banyak
digunakan hingga sekarang.
- DECT dan PHS
Kedua teknologi ini juga masih berbasiskan teknologi TDMA. Merkipun secara
teknis dan lokasi penggunaannya berbeda, namun kedua teknologi ini
memiliki kesamaan dalam hal aplikasinya, yaitu sebagai penyedia
komunikasi mobile dengan area yang terbatas dan tidak terlalu besar.
Teknologi DECT atau Digital European Cordless Telephone merupakan
teknologi yang memang sengaja difokuskan untuk keperluan bisnis dengan
skala enterprise, bukan skala servis provider yang mela yani pengguna
dalam jumlah yang sangat ekstrim banyaknya.

Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX, interkom antartelepon
wireless, dan banyak lagi. Alasannya teknologi ini hanya digunakan dalam
range sedemikian kecil karena ukuran sell radionya yang juga memang tidak
terlalu besar. Tentunya dengan kondisi seperti ini sinyal radio dari teknologi
DECT ini akan terbatas jarak coverage-nya.
Meskipun demikian, DECT membagi channel-channel frekuensinya dengan
cukup lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel. Pengalokasian bandwidth
frekuensi yang lebar ini membuat kualitas suara atau bahkan data dalam
format standar ISDN menjadi lebih bersih, reliabel, dan berkualitas tinggi.
PHS atau Personal Handiphone Service merupakan teknologi yang
dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang. Teknologi ini tidak berbeda
jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel-nya untuk
menjaga kualitasnya. Area coverage-nya juga tidah terlalu jauh karena
teknologi ini memang difokuskan untuk kepentingan di dalam lingkungan
populasi tinggi. Biasanya teknologi PHS menempatkan BTS-BTS-nya di lokasi
sekitar area keramaian, seperti mall, perkantoran, booth telepon, dan
banyak lagi. Teknologi ini merupakan teknologi andalan di Jepang, dan baru
mulai diimplementasi di negara China.
- IS-95 CDMA (cdmaOne)
CDMAone merupakan teknologi yang berbeda bentuk dari teknologiteknologi 2G yang sebelumnya telah dijelaskan di atas. Sesuai dengan
namanya, CDMAone memanfaatkan keuntungan dari teknologi Code Division
Multiple Access. Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan
dengan menggunakan sebuah metode pengodean yang unik untuk setiap
kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengodean ini,
maka ma sing-masing sesi dapat diatur lagi lalu-lintas dan alokasi waktunya.
Teknologi yang ditemukan di Amerika ini dibukukan menjadi sebuah standar
telekomunikasi mobile pada tahun 1993. Frekuensi yang digunakan pada
teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, ada juga variannya yang dapat
berjalan di frekuensi 1900 MHz. Penggunaan teknologi ini kali pertama
dilangsungkan di Hong Kong pada tahu 1994 dan mendapatkan sukses yang
besar di Korea. Di negeri asalnya sendiri pun, teknologi ini masih dipakai oleh

kedua provider telekomunikasi terbesar di sana, yaitu Sprint dan Verizon.


- GSM
Asal mula kepanjangan dari GSM sebenarnya adalah Groupe Special Mobile,
namun seiring dengan perkembangannya diganti menjadi Global System for
Mobile. Teknologi ini diawali oleh penelitian dan percobaan-percobaan dari
tahun 1982 oleh para peneliti dari negara di sekitar Eropa. Tujuannya adalah
untuk membuat sebuah link komunikasi yang reliabel dan memiliki
kemampuan roaming yang hebat untuk digunakan di seluruh antero Eropa.
Kemudian teknologi GSM ini distandardisasikan di bawah badan standardisasi
Europe Telecommunications Standards Institute (ETSI). Setelah itu, teknologi
ini dilaunch pada tahun 1991. Penggunaannya masih sangat populer dan
dominan hingga sekarang.
Teknologi GSM menggunakan system TDMA dengan alokasi kurang lebih
sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz,
per satuan waktu tentunya. Frekuensi yang digunakan pada saat awalnya
adalah 900 MHz, namun pada perkembangannya frekuensi 1800 dan juga
1900 MHz juga dapat digunakan.
GSM merupakan teknologi mobile communication yang paling dominan di
dunia untuk saat ini. Pemakaian teknologi ini jumlahnya diperkirakan hingga
70% dari total pemakaian komunikasi mobile bergerak di dunia.
Penggunaannya yang terbesar adalah di Eropa (55%) dan Asia (33%)
Sebabnya adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para
penggunanya.
Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider juga menambah
populernya teknologi ini, karena hal ini memungkinkan Anda untuk bergerak
dengan lebih bebas lagi.
3G(generasi ketiga)
Teknologi telekomunikasi radio 3G pun tidak berbeda dengan teknologiteknologi yang telah disebutkan di atas. Di dalam era 3G ini banyak juga
standardisasi teknis yang beredar untuk mendukungnya. Namun

sebenarnya, standardisasi internasional untuk 3G telah dibentuk oleh


lembaga standardisasi internasional ITU (International Telecommunications
nion).Standar baku yang satu ini diberi nama IMT-2000. Namun pada
praktisnya, pengguna teknologi 3G tidak menggunakan standardisasi
tersebut, karena mereka memilih untuk menggunakan teknologi-teknologi
yang kini memang sedang berkembang di dunia telekomunikasi. Standarstandar teknis yang termasuk dalam kategori teknologi 3G yang ada di dunia
saat ini adalah sebagai berikut:
- W-CDMA
- CDMA2000
- TD-CDMA/TD-SCDMA
- DECT
- UWC-136 (EDGE)Pembahasan mengenai teknis dari masing-masing standar
ini, bisa apa teknologi ini untuk mendukung 3G dan siapa saja yang sudah
menggunakan teknologi ini, akan dibahas pada edisi selanjutnya.3G untuk
Semua
Setelah Anda mengetahui apa sih 3G itu sebenarnya, apakah pikiran Anda
melayang-layang memikirkan bagaimana aplikasi-aplikasi 3G berikutnya?
Bagaimana nyamannya Anda berkomunikasi nantinya jika teknologi ini sudah
umum digunakan? Jika Anda juga memikirkan hal yang sama, Anda adalah
salah satu orang yang tidak sabar untuk menyambut fitur ini dalam ponsel
Anda.Bayangkan Internet berkecepatan tinggi di ponsel Anda, atau
menonton video streaming menggunakan ponsel, atau menelepon interlokal
menggunakan jasa VoIP yang jauh lebih murah? Semua itu akan Anda
dapatkan jika teknologi 3G sudah diimplementasikan dengan baik oleh para
penyedia jasa telekomunikasi. 4G (Generasi keempat)
Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP
v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony
yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi
seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat
berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi
seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled.

Gila-nya dengan teknologi SIP yang berada di belakang 4G, nomor telepon
+62 21 123 5678 hanya lah subset, bagian kecil daripada pengenalan /
identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi / penomoran telepon akan
dilakukan menggunakan URL seperti sip:onno@indo.net.id . Dengan
bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena kita tidak perlu lagi
tergantung pada nomor telepon yang di kuasasi pemerintah cq. POSTEL
untuk berkomunikasi internet telepon

Kelebihan dan Kekurangan Jaringan 2G,3G,4G,dan 5G


Jaringan 2G
Jaringan 2G juga disebut sebagai teknologi 2.75G diperkenalkan pertama kali oleh Cingular
(sekarang AT&T) di Amerika Serikat pada tahun 2003. Jaringan 2G pada idealnya memiliki
kecepatan mencapai 236 kbps. EDGE distandarisasikan oelh 3GPP sebagai bagian dari keluarga
GSM. Melalui pengenalan metode canggih coding dan mengirimkan data, 2G memberikan
sedikit lebih tinggi bunga per saluran radio, mengakibatkan tiga kali lipat peningkatan kapasitas
kinerja dibandingkan dengan koneksi GSM / GPRS biasa. Berikut kelebihan Teknologi 2G :
1. Dengan 2G, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan lebih
tinggi dibanding GPRS (General Packet Radio Service), di mana GPRS hanya mampu
melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.
2. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan 2G mencapai 3-4 kali kecepatan akses
jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000
1X yang hanya sekitar 70-80 kbps.
3. Layanan berbasis teknologi 2G berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi
ketiga, yakni: high quality audio streaming, video steraming, on line gaming, high speed
download, high speed network connection, push to talk dan lain-lain.
4. Sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio
Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project
Partnersip), hal ini menjadikan teknologi 2G masuk dalam kelompok teknologi yang memenuhi
kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G.

Jaringan 3G
3G adalah evolusi dari teknologi GPRS yang mampu menyediakan high speed data
service (384 kbps 2Mbps). Dengan teknologi 3G maka service telephon, video,
internet, TV multi media dan lain sebagainya dapat dinikmati dengan mudah.
Kelebihan:
Perkembangan teknologi high speed data service seperti 3G ini
sangat menguntungkan baik untuk dunia
bisnis, pemerintahan maupun perorangan. Karena semakin baru teknologinya maka
data yang dikirimkan
akan menjadi lebih singkat.
Jenis data yang dapat dikirimkan dengan koneksi 3G ini menjadi lebih beragam.
Tidak hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar bergerak, dan
suara.
Kekurangan:
Membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk membagun jaringan 3G ini

di berbagai tempat.
Masih perlu diperhatikan aspek keamanan dan aspek etika di dalam penggunaan
teknologi yang baru.
Karena dengan semakin maju teknologi yang diberikan, maka akan semakin rentan
terhadap
penyalahgunaan teknologi dalam penggunaanya
Jaringan 4G
LTE untuk pertama kalinya diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm pada 14
Desember 2009 dimana LTE didaulat akan dapat menggantikan UMTS/HSDPA. Tujuan utama
dari LTE guna meningkatkan kemampuan kapasitas dan kecepatan jaringan data nirkabel
menggunakan teknik DSP (Digital Signal Processing) dan modulasi yang dikembangkan pada
awal milenium baru selain itu pada sistem antarmuka nirkabel tidak cocok pada jaringan 2G dan
3G sehingga harus diopeasikan pada spektrum nonkabel secara terpisah terpisah.
Kelebihan Teknologi 4G LTE :

Teknologi LTE menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps
LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing sebesar 180
kHz

Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R

Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan digunakan untuk mendukung
kecepatan tinggi mobile broadband

Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network)


Peningkatan dukungan mobilitas tinggi
Kekurangan Teknologi 4G LTE :

Biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal

Jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal

LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), tentunya memerlukan


antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data

Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli
mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE
2

Anda mungkin juga menyukai