Anda di halaman 1dari 3

Biografi Munir Said Thalib

Beliau merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara Said Thalib dan Jamilah. Ia adalah
seorang tokoh, seorang pejuang sejati, seorang pembela HAM di indonesia. Pria kelahiran
Malang, 8 Desember 1964 ini adalah seorang aktivis muslim ekstrim yang kemudian beralih
menjadi seorang Munir yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan,
anti kekerasan dan berjuang tanpa kenal lelah dalam melawan praktik-praktik otoritarian serta
militeristik. Ia adalah seorang aktivis yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak orang
tertindas.
Beliau merupakan lulus hukum dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas
Brawijaya (UNIBRAW) Malang, Jawa Timur. Selama berkuliah, Munir merupakan tokoh yang
sangat aktif dalam organisasi kampus. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua senat mahasiswa
fakultas hukum Unibraw pada tahun 1998, koordinator wilayah IV asosiasi mahasiswa hukum
indonesia pada tahun 19989, anggota forum studi mahasiswa untuk pengembangan berpikir di
Unibraw pada tahun 1988, Sekretaris dewan perwakilan mahasiswa hukum Unibraw pada tahun
1988, sekretaris al-Irsyad cabang Malang pada 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahsiswa
Islam (HMI).

Karier dan Pengalaman


-

Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial


Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
Direktur LBH Semarang (1996)
Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
Koordinator Divisi Perburuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
Ketua LBH Surabaya Pos Malang
Relawan LBH Surabaya (1989)
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang 1988.
Koordinator IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia 1989.
Anggota Forum Studi Mahasiswa untuk pengembangan berpikir, Unbraw 1988.
Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Unbraw 1988.
Sekretaris Al Irsyad cabang Malang 1988.
Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Penasihat hukum warga Nipah, Madura dalam kasus pembunuhan petani oleh militer

1993.
Penasihat hukum sebelas buruh PT Catur Putra Surya (CPS) Sidoarjo teman Marsinah
yang diberhentikan secara paksa kepada perusahaan dan pihak Kodim melalui hukum

perdata.
Penasihat hukum keluarga Marsinah yang dianiaya terlebih dahulu sebelum dibunuh.
Penasihat hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus
kriminalisasi dengan tuduhan subversi dan gugatan tata usaha negara atas perkara

pemecatan Sri Bintang Pamungkas sebagai dosen di Universita Indonesia (1997).


Penasihat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus PT Chief Samsung,

dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan (1995).


Penasihat hukum Muhadi supir yang dituduh melakukan penembakan terhadap petugas

polisi di Madura, Jawa Timur (1994).


Kasus penghilangan secara paksa 24 korban aktivis korban dan mahasiswa 1997 dan

1998.
Penasihat korban dan keluarga korban kasus Tanjung Priok 1984, hingga 1998.
Penasihat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I

(1998) dan Semanggi II (1999).


Penasihat hukum dan koordinator advokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Aceh,

Lampung, dan Papua (ribuan kasus yang terrjadi akibat operasi militer).
Anggota Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM Timor timur tahun 1999.
Membongkar kasus penculikan yang dilakukan oleh Danjen Kopassus Prabowo Subianto
dengan Tim Mawarnya yang berujung pencopotan Prabowo dan diadilinya personel Tim

Mawar.
Suardi Tasrif Award tahun 1998 dari Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) untuk kategori
organisasi yang mengembangkan hak-hak informasi kepada masyarakat atas pelanggaran

HAM.
Serdadu Award (1998) dari organisasi para seniman dan pemusik jalanan Jakarata, atas

upayanya dalam mempromosikan penegakan HAM.


Yap Thiam Hien Award tahun 1998 sebuah penganugrahan paling bergengsi di bidang

HAM di Indonesia.
KontraS menjadi anggota dan partisipan AFAD, sebuah jaringan kerja organisasi yang

mengadvokasi kasus orang hilang se Asia Pacific


Sebagai Leaders for the Millenium pilihan Asia Week tahun 2000
Man of The Year dari Majalah Ummat tahun 1998.
Seratus tokoh Indonesia Abad XX dari majalah Forum Keadilan.

Penganugerahan peniti emas sebagai alumni berprestasi dari Universitas Brawijaya tahun

1999.
The Right Livelihood Award (alternative nobel prizes) dari Swedia untuk pengembangan

kontrol sipil atas militer dan promosi HAM.


An Honourable Mention of the 2000 Unesco Madanjeet Singh Prize atas usahanya
mempromosikan toleransi dan anti kekerasan, Paris, November 2000

Kasus yang Pernah Ditangani


-

Kasus Araujo yang dituduh sebagai pemberontak melawan pemerintahan Indonesia untuk

memerdekakan Timor timur dari Indonesia pada 1992


Kasus Marsinah (seorang aktivis buruh) yang dibunuh oleh militer pada tahun 1994
Kasus pembunuhan petani-petani oleh militer dengan menjadi penasihat hukum warga

Nipah, Madura pada tahun 1993


Penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di PT.Chief

Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995


Penasehat hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di PT.Chief

Samsung, dengan tuduhan sebagai otak kerusuhan pada tahun 1995


Penasehat hukum para korban dan keluarga Korban Penghilangan Orang secara paksa 24

aktivis politik dan mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997 hingga 1998
Penasehat hukum korban dan keluarga korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok

1984 hingga 1998


Penasehat hukum korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I

(1998) dan Semanggi II (1999)


Penasehat hukum dan koordinator advokasi kasus- kasus pelanggaran berat HAM di
Aceh, Papua

Anda mungkin juga menyukai