Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi Oral
PENDAHULUAN
sama-sama
memproduksi
progesteron,
namun
wanita
tercatat
memproduksi hormon progesteron dua kali lebih banyak dibanding pria. Wanita
menggunakan progesteron bersama dengan hormon wanita lain seperti estrogen
untuk memfasilitasi proses reproduksi. Progesteron ditemukan di ovarium,
kelenjar adrenal, dan plasenta.
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan
untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat
Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas
Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh
dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil
kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah
akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan
perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan
beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu
pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat
sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan dasar serta petunjukpetunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun
cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan.
BAB II
ISI
KB, karena selain efek sampingnya mual dan muntah, jika gagal atau telah
terjadi kehamilan, mungkin dapat mengakibatkan kehamilan di luar rahim atau
bayi yang dilahirkan menderita cacat. Morning after pill hanya digunakan jika
terjadi kegagalan dengan cara mekanik (kondom atau diafragma), dan juga
untuk mengatasi akibat perkosaan. Dan obat golongan ini hanya dipakai
selama 3-5 hari.
2. Mengandung hormon progestin dosis rendah
Obat kontrasepsi oral golongan ini, yang biasa digunakan mengandung
Linestrenol. Cara kerja obat golongan ini tidak menghalangi ovulasi, tapi
bekerja dengan cara meningkatkan kekentalan lendir di leher rahim, sehingga
menghalangi gerak sperma. Dengan demikian, kemungkinan terjadi kegagalan
akan lebih besar dibandingkan dengan obat kontrasepsi oral lainnya.
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
Exluton (Organon) 35 tablet, 28 tablet mengandung Linestrenol 0,5 mg/tab
Catatan: * Jumlah obat untuk satu siklus/pasien.
* Untuk siklus pertama, harus dengan resep dokter.
* Akseptor dianjurkan untuk kontrol ke dokter setiap enam bulan.
3. Mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin.
Obat kontrasepsi oral yang biasa digunakan untuk Program KB,
mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin sintetis. Hormon
estrogen yang digunakan Etinil estradiol atau Mestranol. Sedangkan hormon
progestin yang digunakan biasanya Etinodiol diasetat, Norgestrel, Linestrenol,
Norethindron dan Desogestrel. Selain mengandung satu macam kombinasi
estrogen-progestin untuk satu siklus, juga tersedia yang mengandung tiga
macam kombinasi estrogen-progestin untuk satu siklus. Dengan tiga macam
kombinasi estrogen-progestin untuk satu siklus, dimaksudkan untuk
menyesuaikan profil kadar hormon selama siklus haid. Obat kontrasepsi oral
kombinasi bekerja dengan cara meniru keadaan normal siklus haid, tapi juga
mencegah konsepsi dengan cara menekan produksi normal hormon estrogen
dan progestin oleh rahim. Obat kontrasepsi oral dengan satu macam
kombinasi untuk satu siklus dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu dosis
rendah, dosis sedang, dan dosis tinggi..
Obat yang tersedia:
Merek dagang Kandungan obat
hormon
estrogen,
adanya
hormon
estrogen
menyebabkan
selama
perempuan
masih
ingin
kanker
pil kombinasi.
7. Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui (mengurangi ASI)
8. Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
9. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.
10. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV, HIV/AIDS
OBAT-OBAT YANG BERINTERAKSI DENGAN KONTRASEPSI ORAL
Adapun obat-obat yang akan berinteraksi dengan kontrasepsi oral
Ampisilin, INH, Kloramfenikol, Neomisin sulfat, Penisilin V, Nitrofurantoin,
Fenilbutazon, Rifampisin, Tetrasiklin, Sulfonamida, dan obat antikonvulsi. Obat
antidiabetika oral dan Insulin, dan obat antihipertensi. Obat antidepresi golongan
trisiklik. Vitamin
Efek yang ditimbulkan dari Interaksi yang terjadi, yaitu terjadinya pendarahan,
dan kemungkinan terjadi kehamilan, Efektivitas obat antidiabetika dan
antihipertensi terganggu, kadar obat antidepresi dalam plasma meningkat. Kurangi
dosisnya, kadar vitamin berkurang sehingga dosis vitamin perlu ditambah
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
Baxter, K. (2008). Stockley's Drug Interactions. Eighth Edition. UK:
Pharmaceutical Press. Pages 975-1000
Katzung, B.G. (1998). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Penerbit Buku
kedokteran EGC
11