Anda di halaman 1dari 3

Asal usul atau sejarah mata uang Jepang yen

Di negara yang sering disebut negeri matahari terbit ini, mata uang resmi yang digunakan adalah yen,
tepatnya sejak 27 Juni 1871. Berdasarkan ISO 4217 kodenya JPY dan bersimbol . Sedangkan kalau
ditulis dengan huruf kanji menjadi . Aksara katakana tersebut sebenarnya dibaca en saja. Namun
bisa menjadi yen berdasarkan romaji alias alih aksara dari bahasa jepang ke abjad latin.
Kalau berdasarkan arti, aksara kanji tersebut berarti lingkaran. Pada tradisi orang jepang, jika mau
menyebut mata uang, mereka biasa melambangkannya dengan lingkaran yang dibentuk dengan jari
telunjuk dan ibu jari. Selain itu kan biasanya uang logam memang kebanyakan berbentuk bundar.
Maka dari itulah mereka menyebut bundar itu mata uang mereka (yen). Cukup berbeda ya
dengan asal muasal rupiah yang berarti perak dan berasal dari bahasa Mongolia.

Kelebihan mata uang Jepang yen


Selain gila kerja, orang yang bermata sipit ini juga mempunyai rasa disiplin tinggi dan sangat
menghargai negaranya dengan baik. Hal ini diterapkan juga pada cara mereka memperlakukan uang
yen pada kehidupan sehari-hari. Antara lain sebagai berikut:

1. Selalu tersedia kembalian dalam jumlah yang cukup


Jika anda berbelanja di toko/ warung negara Jepang, bisa dipastikan mereka akan ngasih uang
kembalian dengan pas. Maksudnya tidak seperti di Indonesia yang kadang dikasih kembalian permen
kalau stok uang receh habis.
Nah di toko-toko jepang, hal itu tidak akan terjadi. Mereka, para penjual pasti menyediakan uang
receh sampai pada pecahan terkecil sekalipun, yaitu 1, meskipun sebenarnya pecahan tersebut
sangat kecil dan tidak berarti.
Mengapa mereka sampai segitunya? Karena orang Jepang akan dianggap tidak serius jualan kalau
tidak menyediakan stok kembalian receh dengan jumlah yang cukup. Silakan baca lainnya: Mata
uang Thailand baht dilarang di injak.

2.Mudah dikenali, tidak terkecuali untuk para tuna netra


Uang kertas jepang memiliki lebih sedikit denominasi / pecahan bila dibanding mata uang kita, rupiah.
Yaitu 4 pecahan doang. Selain sedikit, pecahan tersebut juga dilengkapi blind code semua
(sedangkan rupiah hanya beberapa saja). Yaitu kode yang bisa digunakan untuk orang tuna netra
biar bisa mengenali nominalnya dengan cara diraba. Adapun tanda tersebut adalah berupa tanda
garis untuk uang 1000yen, tiga bulatan untuk 2000yen, satu tanda bulat untuk 5000yen dan garis siku
untuk pecahan terbesar 10,000 yen.

Bagaimana dengan uang logamnya? Ternyata justru lebih mudah lagi dikenalinya karena masingmasing koin memiliki ukuran, berat, warna dan juga bentuk yang sangat berbeda.Koin terbesar dan
paling terberat adalah pecahan 500 yen yang berwarna kuning berbahan nikel sedangakan koin
paling kecil dan paling ringan berbahan alumunium adalah 1 yen nerwarna perak dan sisa lainnya
adalah 100 yen. Bagaimana dengan pecahan 50 dan 5 yen? Dua pecahan ini memiliki lubang pada
bagian tengahnya. Yang terasa lebih berat adalah 50 yen dan yang ringan adalah 5 yen.

3. Nilai yang hampir stabil dan rendah inflasi


Sebagai negara yang maju tentu perekonomiannya juga stabil. Stabil atau tidaknya perekonomian
suatu negara kadang bisa kita amati dengan melihat harga barang-barang di negara tersebut
mengalami inflasi yang tinggi atau tidak. Bila terjadi inflasi yang tinggi, itu adalah indikasi
perekonomian tidak sehat. Nah di Jepang nilai Yen lumayan stabil. Harga karcis kereta kalau
dibandingkan selama sepuluh tahun terakhir nyaris tidak ada perubahan sama sekali.

4. Jarang ditemukan uang yen dalam keadaan lecek dan dekil


Bank central Jepang memberlakukan sebuah aturan yang dikenal clean money policy. Jadi tidak
heran di sini rata-rata uangnya terlihat baru. Tidak seperti rupiah milik Indonesia, mentangmentang nominal uang kecil kadang dicoret-coret bahkan diedit gambar pahlawannya.
Selain kebijakan tersebut, hal lain yang menyebabkan uang yen terawat ya karena orang jepang
memperlakukan dengan baik, sudah gitu bahan pembuatan uangnya juga dari bahan yang
berkualitas tinggi (washi) yang otomatis menjadikannya tidak mudah rusak.

5. Design dan warna yang hampir sama sepanjang tahun


Untuk membuat uang model baru, negara Jepang memang tergolong irit. Uang yang beredar
sekarang nyaris sama sepanjang tahun. Uang yang berlaku sekarang adalah series tahun 2004
kecuali untuk pecahan 2000 yen yang merupakan seri tahun 2000.
Khusus untuk design uang baru umumnya mempunyai pola yang hampir seragam yaitu bulatan putih
yang berisi gambar transparan atau gambar air pada bagian tengah kemudian gambar tokoh selalu
terletak di sebelah kanan.

6. Ada fitur pengaman yang menyebabkan sulit dipalsukan


Di negara ini melakukan pemalsuan uang bisa dibilang sangat susah sekali. Hal ini dikarenakan uang
kertas yen dicetak dengan fitur pengaman yang sangat canggih. Salah satunya adalah stiker bulat
yang berwarna perak. Bila anda mencoba memfotokopinya dengan mesin tercanggih sekalipun, maka
akan menyebabkan warnanya menjadi hitam.

7. Gambar tokoh atau pehlawan yang unik


Kebanyak uang kan gambarnya pahlawan nasional yang berjasa pada negara, nah di gambar uang
Jepang ada keunikan tersendiri. Yaitu letak gambar tokohnya berada diposisi sebelah kanan semua.
Dan kalau kita perhatikan lebih lanjut, ternyata tokoh yang fotonya bisa tampil di situ bukanlah kaisar
ataupun anggota keluarga kerajaan, bukan pula tokoh kepala negara. Yang tampil disitu justru tokoh
pendidikan, peneliti atau bahkan penulis novel yang di negara kita nayris tidak dianggap terlalu
penting. Novelis tersebut bernama Ichiyo, gadis dari keluarga miskin yang meninggal di usia muda
karena penyakit tuberkolosis.

Kurs mata uang Jepang Yen ke rupiah


100 = Rp 12905.66
1 = Rp 129.06

Anda mungkin juga menyukai