PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan metode pembelajaran di bidang kesehatan atau
kedokteran dapat dikatakan berjalan sangat lambat. Hingga tahun 1950-an,
metode yang ada belum banyak beranjak dari metode yang ada sejak zaman
Hipocrates yaitu pembelajaran didaktik l dan dijalankan atas arahan para
pendidik yang menjadi narasumber utama. Metode ini disebut sebagai
metode tradisional.
Hingga sekarang sebagian besar tenaga pendidik di bidang kesehatan
atau kedokteran hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional dan
enggan untuk mengalihkan metode itu menjadi metode alternatif yang
lebih menantang dan berhasil guna. Hanya sebagian kecil tenaga pendidik
atau sekolah kedokteran baru yang banyak menggunakan metode alternatif
yang terbukti efektif, salah satunya bedside teaching.
Metode pembelajaran yang tepat efektif dan efisien sangat dibutuhkan
bagi pendidikan di bidang kedokteran atau kesehatan. Pada dasarnya
luaran suatu sistem pendidikan, bukanlah semata-mata tergantung dari
metodenya, tetapi lebih kepada bagaimana suatu metode diterapkan secara
benar dan dilaksanakan oleh orang yang sangat kompeten atau profesional
dalam metode tersebut.
Bagaimanapun hebatnya metode pembelajaran bila para pengguna
atau pelaksana metode pembelajaran tidak memahami secara benar tentang
konsep dan cara penggunaanya, maka hasilnya juga tidak akan lebih
efektif dari berbagai metode sebelumnya. Tiga puluh (30) tahun yang lalu
pelaksanaan bedside teaching mencapai 75 % dari waktu pembelajaran.
Sedangkan pada tahun 1978 menurun hingga 16 % dan pada tahun 2007
tidak diketahui bagaimana pelaksanaannya. Pembelajaran merupakan
salah satu metode mendidik peserta didik di klinik yang memungkinkan
pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan
objektif (tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan
1.
2.
3.
4.
5.
Observasi langsung.
Menggunakan seluruh pikiran.
Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
Memperagakan fungsi : Perawatan dan Keterampilan interaktif
stabil.
Pasien tidak ada di tempat.
Pasien salah pengertian dalam diskusi.
Pasien tidak terbuka.
Pasien tidak kooperatif atau marah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengharapkan
agar
mahasiswa
dapat
mengetahui
dan
teaching
sehingga
mahasiswa
dapat
menerapkan
ilmu
profesionalisme,
menemukan
seni
pengobatan,
mempelajari
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Metode Bedside Teaching. http://academiclifeinem.blogspot.com
(Diakses tanggal 01 Juli 2014).
Anonim.
2012.
Bedside
Teaching
dalam
Keperawatan.