Anda di halaman 1dari 2

Apa kau ingat, sayang?

Kita susuri jalan itu


Sesekali napas tersengal, sayang
Kayuh terus sepedha,
Kalahkan rasa malas, walau hari masih
petang
Perut melesak, menahan angin
Dan tubuh basah oleh keringat,
waktu itu...
Sepedha makin cepat, cepat sekali
Kucengkeram erat pundakmu
Dan kau tertawa geli
Apa kau ingat, sayang?
Kita sering berteduh di sana
Tatkala air langit jatuh menderas
Berlari dengan memeluk tangan
Kau usap rambutku yang basah
Dan aku tersipu malu
Kita menikmati itu,
Waktu hujan di sore Tuhan
Apa kau ingat, sayang?
Di ujung jalan itu
Ada mawar merah merekah
Dan kita berdua di sana
Aku mengenang kita suatu waktu
Saat dimana hanya kau dan aku
Di tengah rumput ilalang
Di tengah pagi buta
Di tengah derai hujan
Apa kau ingat, sayang?
Aku masih suka mawar merah
Aku masih suka hujan sore hari
Dan aku ingin mengulanginya sekali lagi

Rasa
Ya, aku tak seperti dirinya
Engkau tahu itu, dan lebih paham dari siapa pun
Nona? Aku bukan Nonamu, aku diriku sendiri
Ini jalanku, jangan terus di belakangku
Nilailah sendiri apa yang kau lewati
Untuk apa terus menerus menunggu jawaban
orang lain
Rasa... apa yang kau rasakan
Apakah kegembiraan ataukah kesedihan
Itulah jawabannya, itulah rahasia kehidupan
Nanti, jika tiba saatnya kau pasti mengerti
Ingat, apa ang kau rasakan....

Anda mungkin juga menyukai