Anda di halaman 1dari 16

Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan

Pembelajaran IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas


Drs. Nyoman Narta

ABSTRAK
Sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik
perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat
diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya. Melalui penelitian ini, digunakan
media powerpoint dalam meningkatkan pembelajaran IPS pada materi usaha
manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya untuk siswa kelas X
SMAN 2 Dampelas dengan menggunakan media Powerpoint pada pembelajaran
IPS. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari dua siklus. Penelitian ini melibatkan siswa sejumlah 29
orang pada siswa kelas X SMAN 2 Dampelas. Hasil dari penelitian ini pada
penelitian di siklus I menunjukkan siswa yang tuntas 20 orang dan 9 orang tidak
tuntas dimana ketuntasan klasikalnya sebesar 68,97% dan daya serap klasikal
60,41%. Sedangkan hasil pada penelitian siklus II menunjukka siswa yang tuntas
26 orang dan tidak tuntas 3 orang, yang berarti pada siklus II siswa yang
memahami pembelajaran lebih baik dari sebelumnya dan terjadi peningkatan
dalam pemahaman dari materi yang diberikan. Ketuntasan klasikal pada siklus II
adalah sebesar 89,66% dan daya serap klasikal 79,59%. Berdasarkan
keberhasilan penelitian persentase ketuntasan belajar klasikal minimal 85,00%
sehingga dapat diketahui bahwa dengan penggunaan media powerpoint dalam
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi usaha
manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya.
Kata Kunci : Powerpoint, IPS, metode penelitian, siklus, dan pembelajaran.
ABSTRACT
Educational facilities as a medium of education should be able to generate
stimulation senses of sight, hearing, touch, taste and smell. For this purpose, the
educator needs to have an adequate learning media, so that teaching materials
can be absorbed learners with the best. Through this research, used media IPS
powerpoint in improving learning in matter of human effort to recognize its
development environment for students of class X SMAN 2 Dampelas using
Powerpoint media in social studies learning. The research method used is the
method of classroom action research consisted of two cycles. The study involved
students some 29 students of class X SMAN 2 Dampelas. The results of this
study in the first cycle studies indicate students who completed 20 and 9 is not
finished where classical completeness of 68.97% and 60.41% classical

absorption. While the results of the second cycle study showing any students
who complete 26 and not thoroughly 3, which means the second cycle students
understand the lesson better than ever and an increase in the understanding of the
material provided. Classical completeness in the second cycle is equal to 89.66%
and 79.59% classical absorption. Based on the research success of classical
learning completeness percentage of at least 85.00% so it can that with the use of
media in learning powerpoint IPS IPS can improve learning outcomes in the
matter of human effort to recognize its development environment.
Keywords: Powerpoint, IPS, research methods, cycles, and learning.
Pendahuluan
Ada berbagai macam cara dilakukan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan
belajar siswa, diantaranya adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan. Untuk mengikuti perkembangan zaman dan juga tuntutan tujuan
pembelajaran, guru dituntut kreatif dalam meningkatkan sarana proses
pembelajaran salah satunya adalah penggunaan microsoft powerpoint.
Program

pembelajaran

yang

berbasis

komputer

efektif

dalam

mempertahankan minat peserta didik, karena mampu memadukan berbagai jenis


media,

gambar

bergerak

selayaknya

pembelajaran berbasis komputer tersebut

informasi

yang

tercetak.

Media

khususnya adalah piranti lunak

presentasi Microsoft office powerpoint. Power point merupakan salah satu


aplikasi dari Microsoft yang diperuntukkan sebegai media presentasi.
Berdasarkan observasi di SMAN 2 Dampelas dalam pembelajaran selama
ini hanya menggunakan pembelajaran konvensional serta tidak menggunakan
media pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pemecahan masalah
tersebut dengan penggunaan media pembelajaran berupa Powerpoint yang dapat
membantu siswa dalam proses belajar. Powerpoint ini berisi tentang materi

2
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

pembelajaran yang disajikan dengan gambar, dan konsep materi tentang usaha
manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
penggunaan media Powerpoint dalam meningkatkan pembelajaran IPS
khususnya pada materi usaha manusia untuk mengenali perkembangan
lingkungannya. Jumlah siswa adalah 29 orang pada

kelas X SMAN 2

Dampelas. Standar ketuntasan belajar di SMAN 2 Dampelas pada siswa kelas X


dalam mata pelajaran IPS yaitu hasil belajar siswa lebih dari 75%.
Penggunaan program ini memiliki banyak kegunaan diantaranya:
a. Siswa akan lebih memperhatikan selama proses pembelajaran karena model
pembelajaran yang menarik.
b. Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang diberikan guru.
c. Guru lebih mudah dalam menyampaikan materi karena sudah diatur
menggunakan slide-slide.
d. Selama

proses

pembelajaran

tidak

akan

membosankan

Karena

penyampaiannya lebih interaktif dan menarik.


Penggunaan powerpoint memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik
animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang
bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.
3
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulanguang


f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /
Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
Arikunto (1990) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah
mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat
diaamati,dan dapat diukur. Nasution ( 1995) mengemukakan bahwa hasil
adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak
halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap,
pengrtian, dan penghargaan diri pada individu tersebut.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui plroses belajar mengajar yang
optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut:
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri
siswa.
2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama
diingatannya, membentuk prilakunya, bemanfat untuk mempelajarai aspek
lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan yang lainya.
4. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengerndalikan
dirinya terutaman adalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai
dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Hasil belajar adalam kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh
4
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan
mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan,
pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.
Hasil

belajar

merupakan

tujuan

akhir

dilaksanakannya

kegiatan

pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar


yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2009).
Hasil

belajar

dapat

tertuang

dalam

taksonomi

Bloom,

yakni

dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau


kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau
keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana, 2010)
mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain:
(1) Hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik.
(2) Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam
arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan masalah.
(3) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki
5
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku


terhadap orang dan kejadian.
(4) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
(5) Keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan
hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.
Sudjana (2005) mengutarakan bahwa alat-alat yang digunakan dalam
melakukan penilaian hasil belajar adalah tes. Tes sebagai alat penilaian adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban
dari siswa. Tes dikategorikan menjadi dua, yaitu tes uraian dan tes objektif.
Kelebihan penggunaan bentuk soal pilihan ganda adalah materi yang
diujikan mencakup sebagian besar bahan pengajaran yang telah diberikan,
jawaban siswa dapat mudah dan cepat dinilai dengan menggunakan kunci
jawaban. Hanya saja dengan menggunakan bentuk soal ini, proses berfikir siswa
tidak dapat dilihat dengan nyata.
Metode Penelitian
Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan
permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya
memperbaiki kualitas pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas adalah suatu
kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan pembelajaran yang
diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas
tersebut (Trianto, 2012 ).
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

6
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan guru yang dilakukan siswa (Suharsimi,2011).
Dari pemaparan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas adalah usaha mengamati kegiatan belajar mengajar dikelas dan
mengaplikasi atau menerapkan sebagai suatu tindakan yang diharapkan
memperbaiki kondisi yang ada.

Dalam penelitian tindakan kelas berurusan

langsung dengan lapangan atau dengan kata lain praktek.


Ruang lingkup bidang kajian penelitian tindakan kelas yaitu:
2.

Masalah belajar siswa disekolah, termasuk di dalam penelitian ini, antara lain:
masalah belajar di kelas, sarana dan prasarana serta kesalahan-kesalahan
dalam pembelajaran.

3.

Desain dan strategi pembelajaran di kelas yang meliputi penelitian ini, antara
lain: masalah pengelolaan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan
inovasi dalam metode pembelajran serta interaksi di dalam kelas.

4.

Alat bantu, media dan sumber belajar, termasuk dalam penelitian ini, antara lain:
masalah penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam atau
luar kelas, peningkatan hubungan antara sekolah dan masyarakat.

5.

Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk dalam
penelitian ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan hasil pembelajran dan
pengembangan instrumen asesmen berbasis kompetensi).

6.

Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya


yang termasuk dalam penelitian ini antara lain: peningkatan kemandirian
dan tanggungjawab peserta didik, peningkatan keefektifan hubungan antara
7
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

pendidik dan peserta didik.


7.

Masalah kurikulum yang termasuk dalam penelitian ini antara lain: implementasi
kurikulum misalnya KBK atau KTSP, urutan penyajian materi pokok,
interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswa-lingkungan belajar
(Trianto,2012).
Desain yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk
spiral atau siklus diambil dari Kemis dan MC Taggart yang terlihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 1. Alur desain Model Kemmis dan Mc. Taggart


Tujuan menggunakan model ini adalah apabila pada awal pelaksanaan
tindakan perbaikan pada siklus I belum berhasil dan masih ditemukan adanya
kekurangan-kekurangan pada siklus I, maka dapat diperbaiki pada siklus II.
Dalam pelaksanaan penelitian peneliti telah mempunyai seperangkat
rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung
memulai tahap tindakan dan juga peneliti telah memiliki seperangkat data,
sehingga peneliti memulai kegiatan pertama dengan kegiatan refleksi. Akan
tetapi, disini peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi
8
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya


diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang telah diuraikan
diatas.
Hasil Penelitian
a.

Siklus I
Siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan yakni dua kali pertemuan

kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan pemberian tes akhir tindakan.

Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menetapkan materi ajar,

menetapkan penggunaan powerpoint dalam pembelajaran IPS, membuat


skenario pembelajaran, membuat lembar observasi siswa dan guru., membuat
lembar kerja siswa (LKS) dan menyiapkan tes akhir tindakan yang berupa
pilihan ganda.

Pelaksaanaan Tindakan
Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Materi yang

diajarkan pada siklus ini adalah usaha manusia untuk mengenali perkembangan
lingkungannya. Proses belajar mengajar dengan menggunakan powerpoint dan
disesuaikan dengan skenario pembelajaran. Selama proses belajar mengajar,
peneliti dan subyek penelitian dinilai oleh seorang observer dengan
menggunakan lembar observasi. Proses belajar mengajar pada setiap pertemuan
mengikuti

langkah-langkah

dengan

menggunakan

powerpoint

dalam

pembelajaran IPS.
9
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Hasil Tes Akhir Tindakan Siklus I


Setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran langkah selanjutnya
adalah pemberian tes akhir siklus I, bentuk tes yang diberikan adalah pilihan
ganda. Hasil nilai tes sebagai berikut:
N
o
1
2
3
4

Aspek Perolehan
Skor tertinggi
Skor terendah
Banyaknya siswa yang tuntas
Banyaknya siswa yang tidak tuntas

Hasil
88,00
56,00
20 orang
9 orang

Tabel 1. Hasil Nilai Tes Akhir Tindakan Siklus I


Hasil tes akhir pada siklus I terdapat 20 orang siswa yang tuntas dan 9
orang yang tidak tuntas. Hasil belajar siswa dalam kategori baik. Namun
demikian, masih terdapat beberapa nomor soal yang belum dapat diselesaikan
dengan baik dan benar oleh beberapa siswa.

Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati semua kegiatan selama

proses pembelajaran dengan menggunakan powerpoint untuk pembelajaran IPS.


Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas dan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini memberikan hasil penilaian
berupa ketuntasan perorangan, ketuntasan klasikal, daya serap klasikal dan besar
aktivitas siswa dalam pembelajaran.
a. Ketuntasan perorangan

10
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor > 70
dari skor maksimal 100. Jumlah siswa yang tuntas secara perorangan adalah 20
orang sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 9 orang.
b. Ketuntasan klasikal
Suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 85% telah
mencapai ketuntasan individual > 70 dari skor maksimal 100. Persentase
ketuntasan klasikal:
E=

Jumlah siswa yang tuntas perorangan


jumlah siswa

x 100%

E= 68,97%
Pemahaman siswa terhadap materi belum mencapai standar ketuntasan
klasikal yang diterapkan yaitu 85%. Rendahnya hasil belajar ini disebabkan oleh
siswa belum dapat bekerjasama dalam bentuk kelompok dan belum memahami
dengan baik proses pembelajaran yang baru ini.
c. Daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal
sekurang-kurangnya 70 %. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui daya
serap klasikal atau daya serap seluruh sampel penelitian digunakan rumus
sebagai berikut :
Skor total yang diperoleh siswa
Skor ideal seluruh siswa
DSK =
X 100
%

DSK = 60,41%

11
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Daya serap klasikal siswa belum mencapai ketuntasan masih perlu


dimaksimalkan dan memperbaiki tampilan slide powerpoint agar lebih menarik
dan mudah dipahami.

Refleksi
Berdasarkan data analisis aktivitas siswa dalam pembelajaran diperoleh

hasil persentase kegiatan pembelajaran pada tiap pertemuan di siklus I dalam


kategori baik.
b.

Siklus II
Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah menetapkan

materi ajar, menetapkan penggunaan powerpoint dalam pembelajaran IPS,


membuat skenario pembelajaran, membuat lembar observasi siswa dan guru.,
membuat lembar kerja siswa (LKS) dan menyiapkan tes akhir tindakan. Pada
tahap ini, kegiatan yang dilakukan merupakan revisi dari perencanaan tindakan
siklus I yang hasilnya belum maksimal.

Pelaksaan Tindakan
Dalam tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yakni

dua kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan
pemberian tes akhir tindakan.
Setelah melaksanakan proses pembelajaran langkah selanjutnya adalah
pemberian tes akhir siklus II. Bentuk tes yang diberikan adalah Pilihan ganda
dengan jumlah soal 25 butir.
12
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

N
o
1
2
3
4

Aspek Perolehan

Hasil

Skor tertinggi
Skor terendah
Banyaknya siswa yang tuntas
Banyaknya siswa yang tidak tuntas

96,00
64,00
26 orang
3 orang

Tabel 2 Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus II


Dari hasil tes akhir tindakan siklus II terdapat 26 orang siswa yang tuntas
dan 3 orang yang tidak tuntas. Dari hasil tes akhir tindakan siklus II terlihat
bahwa adanya peningkatan nilai yang diperoleh dari tes yang diberikan
dibandingkan pada siklus sebelumnya, sedangkan daya serap klasikal dan
ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa siswa yang tidak mampu
menjawab soal dengan baik dan benar namun secara klasikal sudah mencapai
target indikator kinerja yaitu melebihi dari 80%.

Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati semua kegiatan selama

pembelajaran dengan menggunakan powerpoint dalam pembelajaran IPS dan


untuk mengetahui aktivitas serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Kegiatan observasi ini memberikan hasil penilaian berupa ketuntasan
perorangan,

ketuntasan

klasikan

dan

besar

keaktivitas

siswa

dalam

pembelajaran.

13
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

a. Ketuntasan perorangan
Seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor > 70
dari skor maksimal 100. Jumlah siswa yang tuntas secara perorangan adalah 26
orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang.
b. Ketuntasan klasikal
Suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 85% telah
mencapai ketuntasan individual > 70 dari skor maksimal 100. Persentase
ketuntasan klasikal.
E=

Jumlah siswa yang tuntas perorangan


jumlah siswa

x 100%

E=89,66%
Pemahaman siswa terhadap materi sudah mencapai standar ketuntasan
klasikal yang diterapkan yaitu 85%.
c. Daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal
sekurang-kurangnya 70 %. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui daya
serap klasikal atau daya serap seluruh sampel penelitian digunakan rumus
sebagai berikut :
Skor total yang diperoleh siswa
Skor ideal seluruh siswa
DSK =
X 100
%

DSK = 79,59%
Daya serap klasikal siswa telah melampaui standar ketuntasan minimal
sehingga dapat dikatakan berhasil dalam siklus II.

14
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Refleksi
Berdasarkan data analisis aktivitas siswa dalam pembelajaran diperoleh

hasil persentase aktivitas siswa pada siklus II pada kriteria baik sedangkan pada
pertemuan kedua aktivitas siswa selama pembelajaran sebesar pada kriteria
sangat baik. Dari data tersebut diketahui bahwa dengan menggunakan
powerpoint dalam pembelajaran IPS membuat hasil belajar siswa semakin baik
dan ada peningkatan dalam proses pembelajaran dikarenakan sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran ada sehingga seluruh indra terlibat dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Peningkatan Hasil Belajar siswa
Berdasarkan hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap
siklus, rerata hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara signifikan
dengan hasil nilai yang didapatkan melampau ketuntasan minimal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X SMAN 2
Dampelas dapat diambil kesimpulan bahwa media Power Point memiliki banyak
kelebihan untuk digunakan sebagai media penyampaian materi pembelajaran.
Dengan menggunakan media powerpoint siswa akan lebih memperhatikan
materi

yang

diberikan

karena

metodenya

bervariasi

sehingga

proses

pembelajaran lebih kondusif dan lebih menarik. Selain itu, guru juga lebih
mudah menjelaskan karena materi yang disampaikan bersifat point-point.

15
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data serta kesimpulan yang
didapatkan maka peneliti dapat memberikan saran dalam mengawali proses
pembelajaran hendaknya guru memberikan motivasi kepada peserta didik,
menampilkan strategi dan metode yang menarik serta menggunakan media
pembelajaran sehingga peserta didik memiliki keinginan dan motivasi dalam
belajar serta lebih memahami materi pelajaran yang sedang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1990. Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit Angkasa.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya.
Nana Sudjana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung : Sinar Baru.
Nasution. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Evaluasi
Pendidikan. Edisi Revisi, Cetakan kesebelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

16
Drs. Nyoman Narta
Pemanfaatan Media Powerpoint dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn IPS untuk Siswa Kelas X SMAN 2 Dampelas
Sekolah: SMAN 2 Dampelas

Anda mungkin juga menyukai