Anda di halaman 1dari 5

Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai

hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil


(COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak dibedakan
menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai
pendek, rantai sedang, rantai panjang, dan sangat panjang. (Anna
poedjiadi:2005)
Lemak merupakan sekelompok besar molekul asam yang terdiri atas
unsur-unsur karbon hidrogen dan oksigen meliuti asam lemak, malam,
seterol vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (contohnya A,D,E, dan K)
lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewan pada suhu
ruangan lepas dan wujudnya yang padat atau cair yang terdapat pada
jaringan tubuh yang di sebut adiposa. Lemak yang

kita kenal dalam

bentuk cair termasuk dalam senyawa yang disebut lipida. Lemak dan
minyak dalam istilah kimia adalah senyawa triacylgliserol, pemecahan
atau hidrolisasi tricoyliseral akan menghasilkan senyawa gliseroldan asam
lemak pada lemak, asam lemak sebagian besar adalah asam lemak jenuh.
Sedangkan pada minyak sebagian besar adalah asam lemak jenuh.
Sedangkan pada minyak sebagian besar adalah asam lemak tidak jenuh.
(M.Jamal.blogspot.com/2009/01/biokimia/lipida.html)
Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua
hidrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. Asam lemak
yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana sebetulnya
dapat diikat tambahan atom hidrogen dinamakan asam lemak tidak jenuh.
Lipida hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai panjang,
yaitu asam palmitatdan asam stearat. (Anna poedjiadi:2005)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, sunita 2004. Prinsaip Dasar Ilmu Gizi, jakarta : Gramedia
Anna poedjiadi 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta Universitas indonesia
press.
(M.jamal.blog

spot.com/2009/01/biokimia/lipida//html)

tanggal 28 oktober 2012


Bahan Pembuatan Sabun

di

akses

pada

Pengertian Sabun
Sabun merupakan senyawa kimia yang dihasikan dari reaksi lemak atau minyak
dengan alkali. Sabun juga merupakan garam-garam monovalen dari asam karboksilat dengan
rumus umunya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatis) panjang dengan jumlah atom C
bervariasi, yaitu antara C12 C18 dan M adalah kation dari kelompok alkali atau ion
amonium (Austin, 1984).

a.

1.

2.

3.

4.

Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat sabun.
Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih bahan
mentah untuk membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan
sabun antara lain (Ralph J. Fessenden, 1992).
Minyak atau Lemak
Minyak atau lemak merupakan senyawa lipid yang memiliki struktur berupa ester dari
gliserol. Pada proses pembuatan sabun, jenis minyak atau lemak yang digunakan adalah
minyak nabati atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah wujud
keduanya dalam keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada temperatur ruang ( 28C),
sedangkan lemak akan berwujud padat (Ralph J. Fessenden, 1992).
Jumlah minyak atau lemak yang digunakan dalam proses pembuatan sabun harus
dibatasi karena berbagai alasan, seperti : kelayakan ekonomi, spesifikasi produk (sabun tidak
mudah teroksidasi, mudah berbusa, dan mudah larut), dan lain-lain. Beberapa jenis minyak
atau lemak yang biasa dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya :
Tallow ( Lemak Sapi )
Tallow adalah lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh industri pengolahan
daging sebagai hasil samping. Tallow dengan kualitas baik biasanya digunakan dalam
pembuatan sabun mandi dan tallow dengan kualitas rendah digunakan dalam pembuatan
sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam lemak yang paling banyak terdapat dalam tallow.
Jumlah FFA dari tallow berkisar antara 0,75-7,0 %. Titer point pada tallow umumnya di atas
40C. Tallow dengan titer point di bawah 40C dikenal dengan nama grease. Kandungan
utama dari tallow yaitu : asam oleat 40-45%, asam palmitat 24-37%, asam stearat 14-19%,
asam miristat 2-8%, asam linoleat 3-4%, dan asam laurat 0,2%.
Lard ( Lemak Babi )
Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam lemak tak jenuh
seperti asam oleat (60-65%) dan asam lemak jenuh seperti asam stearat (35-40%). Jika
digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk
mengurangi ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan mudah
berbusa.
Palm Oil ( Minyak Sawit )
Minyak sawit berwarna jingga kemerahan karena adanya kandungan zat warna
karotenoid sehingga jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun harus
dipucatkan terlebih dahulu. Sabun yang terbuat dari 100% minyak sawit akan bersifat keras
dan sulit berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun,
minyak sawit harus dicampur dengan bahan lainnya. Kandungan asam lemaknya yaitu asam
palmitat 42-44%, asam oleat 35-40%, asam linoleat 10%, asam linolenat 0,3%, asam
arachidonat 0,3%, asam laurat 0,3%, dan asam miristat 0,5-1%.
Coconut Oil ( Minyak Kelapa )

Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam industri
pembuatan sabun. Minyak kelapa berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi
daging buah yang dikeringkan (kopra). Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak
jenuh yang tinggi, terutama asam laurat sekitar 44-52%, sehingga minyak kelapa tahan
terhadap oksidasi yang menimbulkan bau tengik.
5. Palm Kernel Oil ( Minyak Inti Sawit )
Minyak inti sawit diperoleh dari biji buah sawit. Minyak inti sawit memiliki kandungan
asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti
minyak kelapa. Minyak inti sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan
asam lemak rantai pendek lebih rendah daripada minyak kelapa. Kandungan asam lemak
yang terdapat pada palm kernel oil yaitu : asam laurat 40-52%, asam miristat 14-18%, asam
oleat 11-19%, asam palmitat 7-9%, asam kaprat 3-7%, asam kaprilat 3-5%, asam stearat 13%, dan asam linoleat 2%.
6. Palm Oil Stearine ( Minyak Sawit Stearin )
Minyak sawit stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam lemak
dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana. Kandungan asam lemak terbesar dalam
minyak ini adalah asam palmitat 52-58% dan asam oleat 27-32%. Selain itu juga terdapat
asam linoleat 6,6-8,2%, asam stearat 4,8-5,3%, asam miristat 1,2-1,3%, asam laurat 0,1- 0,4%
7. Marine Oil
Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil memiliki
kandungan asam lemak tak jenuh (asam oleat) yang cukup tinggi, sehingga harus
dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan baku.
8. Castor Oil ( Minyak Jarak )
Minyak jarak berwarna bening dan dapat dimanfaatkan sebagai kosmetika, bahan baku
pembuatan biodisel dan sabun. Minyak jarak mempunyai massa jenis 0,957-0,963 kg/liter,
bilangan iodium 82-88 g I2/100 g, bilangan penyabunan 176-181 mg KOH/g. Minyak jarak
mengandung komponen gliserida atau dikenal sebagai senyawa ester. Komposisi asam lemak
minyak jarak terdiri dari asam riccinoleat sebanyak 86%, asam oleat 8,5%, asam linoleat
3,5%, asam stearat 0,5-2,0%, asam dihidroksi stearat 1-2% (G. Brown, 1973).
9. Olive Oil ( Minyak Zaitun )
Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Minyak zaitun dengan kualitas tinggi
memiliki warna kekuningan. Sabun yang berasal dari minyak zaitun memiliki sifat yang
keras tapi lembut bagi kulit. Zaitun secara alami mengandung beberapa senyawa yang tak
tersabunkan seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan squalen. Minyak zaitun juga
mengandung triasil gliserol yang sebagian besar di antaranya berupa asam lemak tidak jenuh
tunggal jenis oleat. Kandungan asam oleat tersebut dapat mencapai 55-83 persen dari total
asam lemak dalam minyak zaitun.
10. Campuran Minyak dan Lemak
Industri pembuat sabun umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran minyak
dan lemak yang berbeda. Minyak kelapa sering dicampur dengan tallow karena memiliki sifat
yang saling melengkapi. Minyak kelapa memiliki kandungan asam laurat dan miristat yang
tinggi dan dapat membuat sabun mudah larut dan berbusa. Kandungan stearat dan dan
palmitat yang tinggi dari tallow akan memperkeras struktur sabun.
b. Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH,
Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines (sinonim: 2-Aminoethanol, monoethanolamine,
dengan rumus kimia C2H7NO, dan formulasi kimia NH2CH2CH2OH). NaOH, atau yang
biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun, merupakan alkali yang paling
banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan
sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu soda/natrium karbonat)

merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat
menyabunkan trigliserida dari minyak atau lemak (Ralph J. Fessenden, 1992).

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura

Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Daftar Pustaka
Austin. Gorge T. 1984. Shereves Chemical Process Industries. 5th ed. McGra- Hill Book Co:
Singapura
Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J.S. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Hard, Harold. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai