Anda di halaman 1dari 189

Para Pengungkap Fakta

Quentin Dempster

ELSAM

Para PengungkapFaktaolehQuentinDempster,diterjemahkandariWhistleblowers,Sydney:ABC
BooksfortheAUSTRALIANBROADCASTINGCORPORATION,2001.

Penerjemah
TimPenerjemahELSAM

Editor
BettyYolanda/EddieR.Terre

DesainSampul:

Layout:

CetakanPertama,Juni2006

HakterjemahandalambahasaIndonesiaadapadaELSAM.

SemuapenerbitanELSAMdidedikasikankepadaparakorbanpelanggaranhakasasimanusia,selainsebagai
bagiandariusahapemajuandanperlindunganhakasasimanusiadiIndonesia.

Buku ini diterbitkan dengan bantuan dana dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Uni Eropa
danPartnership.IsibukuinimenjaditanggungjawabdariELSAM.

ISSBN:

Penerbit

ELSAMLembagaStudidanAdvokasiMasyarakat
Jln.SiagaIINo.31,PejatenBarat,PasarMinggu,Jakarta12510
Tlp.:(021)7972662;79192519;79192564;Facs.:(021)79192519
Email:elsam@nusa.or.id,advokasi@indosat.net.id;Website:www.elsam.or.id

Dipersembahkanuntukmereka
yangmempunyaikeberanianmenempatkankebenarandiatassegalanya

DAFTARISI

Pendahuluan

SuratsuratdariWestpac
.dst

Bab2:IntimidasidanPerlindunganSaksidiAmerikaSerikat

Bab3:IntimidasiSaksidiInggris:BatasandanSebabPermasalahan

Bab4:MeresponIntimidasi:StrukturdanPelaksanaanPerlindunganterhadapSaksi

Bab5:KerjaSamaAntarLembagadanPerlindunganSaksi

Bab6: Keputusasaan dalam Mencari Keamanan: Pengalaman Intimidasi dan Relokasi Para
SaksiTerlindungi

Bab7: Mengapa Kami Harus Pindah? Pengalaman Para Saksi Terintimidasi yang Tetap
TinggaldiRumahMaupunDaerahMereka

Bab8:ParaSaksiTerintimidasidiPengadilan

Bab9:Kesimpulan:DiskursusIntimidasidanImplikasinyabagiKebijakandanPenelitian

Bibliografi
Index

DaftarBagan/Gambar

Bagan4.1.:TahapanUtamadalamPerlindunganSaksi

DaftarTabel

Tabel3.1: FaktorFaktor yang Digunakan untuk Menilai Tingkatan Ancaman Menurut Jenis
Saksi

Tabel3.2:KejahatanyangDituduhkanMenurutJenisSaksi

Tabel3.3:PenyebabIntimidasiMenurutJenisSaksi

Tabel3.4:WaktuAncamanTerjadiMenurutJenisSaksi

Tabel4.1: TindakanTindakan yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari dan Menangani


IntimidasiterhadapSaksi(diambildariElliot,1998,hlm.129)

Tabel6.1:ProfilUmumSaksiyangDiwawancara

Tabel9.1:Diskursusyangberbedamengenaiintimidasiterhadapsaksi

Pendahuluan
DALAM istilah bahasa Inggris, orang yang mengungkapkan fakta kepada publik
mengenai sebuah skandal, bahaya, malapraktik atau korupsi disebut sebagai
whistleblower [peniup peluit; disebut demikian karena seperti wasit dalam
pertandingan sepak bola atau olah raga lainnya yang meniupkan peluit sebagai
penungkapan fakta terjadinya pelanggaran, atau polisi lalu lintas yang hendak
menilang seseorang di jalan raya karena orang itu melanggar aturan, atau seperti
pengintai dalam peperangan zaman dahulu yang memberitahukan kedatangan musuh
dengan bersiul dialah yang bersiul, berceloteh, membocorkan, atau mengungkapkan
fakta kejahatan, kekerasan, atau pelanggaran; dalam buku ini, kami menawarkan
terjemahan pengungkap fakta mengingat terminologi peniup peluit belum begitu
akrab bagi telinga pembaca kita dan malah bisa berkonotasi lain, yang lain sekali
halnya dengan di negeri-negeri berbahasa Inggris, eds.]. Orang-orang yang akan Anda
temui dalam buku ini adalah orang-orang Australia biasa yang memutuskan untuk
menjadi orang yang meniup peluit atau pengungkap fakta kasus-kasus tertentu
kepada publik dan menanggung konsekuensi-konsekuensinya. Bagi sebagian orang
hal itu menjadi sebuah siksaan pribadi yang membutuhkan keteguhan hati dan
keberanian.
Kita hidup di negara korporasi. Kewenangan korporasi, publik maupun privat,
menggunakan kekuasaan untuk kebaikan dari keberadaan korporasi. Dalam
prosesnya, para individu itu terkadang terpelintir dan kebenaran tidak diperlihatkan
atau ditutup-tutupi. Alih-alih menjadi aset bagi kewenangan korporasi, para individu
yang memiliki kebenaran tidak biasa itu malah mendapati diri dan karier mereka
berada dalam keadaan terancam.
Inilah saat di mana seseorang harus memutuskan: membela dan
mempertahankan atau menarik diri dan membiarkan keinginan korporasi menang
dalam hal ini. Beberapa dari mereka terpojokkan di mana mereka tidak mempunyai
pilihan lagi selain melawan, bertahan dari serangan-serangan fisik, intelektual,
emosional atau ekonomi terhadap kehidupan mereka.
Buku ini merinci sejarah-sejarah kasus orang-orang Australia yang telah
menghadapi dilema moral dan etik dan, melalui berbagai keadaan telah menjadi apa
yang disebut sebagai si peniup peluit atau pengungkap fakta. Cerita-cerita mereka
menjadi sebuah panduan, sebuah peringatan dan sebuah inspirasi bagi sebagian dari
kita yang mungkin menghadapi dilema semacam itu.
Sebuah fakta muncul: ketidakberhasilan pihak berwenang menyadari para
pengungkap fakta ini adalah sebuah kekuatan yang positif dan membangun.
Tumpangan kepentingan, baik yang merupakan kepentingan politik atau ekonomi atau
yang dipertahankan demi mendapatkan kekuasaan saja, memiliki kewenangan kecil
untuk membuat konsesi-konsesi. Di dalam konflik-konflik yang mempengaruhi
pengungkap fakta, tumpangan kepentingan itu dapat dan telah menduduki tempat
kedua. Tapi selalu saja para individu itu yang paling menderita dari keadaan yang
tidak dapat dipercayai atau dipercayakan, dari runtuhnya rasa percaya diri, dari
pelecehan, dari intimidasi, dari direndahkan secara terang-terangan atau disiksa. Tapi
para pengungkap fakta ini bukanlah korban atau pecundang. Mereka adalah

pemenang. Berkaca pada keberanian pribadi mereka, pengorbanan dan penderitaan


mendalam, kita, sebagai anggota masyarakat yang lain, juga bisa menjadi pemenang.
Para pengungkap fakta di seluruh dunia telah mendapatkan kelompokkelompok pendukung yang mendukung siapa pun yang menghadapi dilema karena
harus meniup peluit terhadap kewenangan korporasi dan terkadang menghadapi
konsekuensi-konsekuensi pribadi yang menyedihkan. Sebagai manifestasi akan
keuntungan bagi publik terhadap tindakan mereka para pengungkap fakta ini harus
diakui. Namun, hal ini jarang sekali ditawarkan. Terkadang hal ini hilang dalam
serumpun tuntutan dan tuntutan yang melawan.
Buku ini menjelaskan bagaimana beberapa orang telah melewati konflik juga
taktik dan metode yang digunakan untuk melawan mereka, membela hak untuk
mendapatkan kebenaran dari sebuah keadaan di mana mereka harus melawan
kekuatan yang terkadang sangat kuat.
Pengungkap fakta mendapatkan tempat yang unik dalam sejarah kita. Di
beberapa kejadian mereka merupakan agen-agen perubahan bahkan ketika mereka
tidak menyadarinya saat itu. Buku ini tidak bisa mencakup semua kasus yang masuk
ke dalam kriteria tapi dalam rangka mengakui keberadaan mereka yang sedikit itu,
kami berharap untuk dapat menghormati keberadaan pengungkap fakta yang tulus
lainnya.
Penulis berterima-kasih kepada Robyn Smith atas penelitiannya yang
mendalam, para penyunting Carolyn Beaumont dan Nina Riemer atas nasihat dan
dukungannya saat naskah ini selesai, penerbit ABC John Kerr dan Matthew Kelly atas
dukungan dan pemacu semangatnya dan Judith Walker dari Jasa Legal dan Hak Cipta
ABC. Penghormatan dan rasa terima kasih diperuntukkan bagi rekan saya dari ABC,
Bruce Donald, untuk keterampilan menyunting, legal, praktis perdagangan dan
analitisnya pada sejumlah penelitian yang kita kerjakan bersama sebagai bagian dari
TV ABC unit penyelidikan nasional di tahun 1995. Bruce Donald telah menjadi
pahlawan tanpa tanda jasa bagi jurnalisme penelitian ABC selama kurun waktu 1980an hingga awal 1990-an.
Dan penulis juga ingin menekankan bahwa tanpa ABC, stasiun penyiaran
nasional yang berkomitmen untuk menjalankan tujuan piagamnya dalam
menginformasikan kepada publik di Australia, sebagian besar dari pekerjaan ini tidak
akan mungkin terselesaikan.
Pada bagian tengah dalam buku ini disajikan analisis dari fenomena modern
yang dikenal sebagai whistleblowing atau meniupkan peluit. Dicetak dengan
persetujuan yang baik berupa potongan-potongan dari analisis kritis yang dilakukan
oleh William de Maria mengenai legislasi whistleblowing (The Alternative Law
Journal, 1995) dan tulisan-tulisan John McMillan mengenai pengalaman internasional
(Corruption and Reform, University of Queensland Press). Terima kasih juga
disampaikan kepada istri saya, Elizabeth, seorang psikiater, atas pengamatan dan
psikodinamis terhadap para pengungkap fakta yang ceritanya ditulis di sini.
Tanpa keberanian dari para pengungkap fakta, kita tidak akan pernah
mengetahui apa yang sebetulnya terjadi di dunia kita yang terkadang sangat tidak
beradab ini.
Quentin Dempster
Sydney, Maret 1997

Surat-Surat dari Westpac


Bank dan para pegawainya mencuri uang dari nasabah mereka. Mengambil komisi-komisi
secara rahasia dan mengubah kesepakatan adalah tindakan mencuri. Dan mereka berusaha
menutupinya dengan berusaha untuk mengakhiri dengan paksa publikasi dari surat-surat itu.
Saya tidak bisa memikirkan kasus yang lebih buruk dari bobroknya moral korporasi. John
McLennan, mantan auditor efisiensi internal, Westpac Banking Corporation, kepada
Penyelidikan Perbankan Parlemen Australia (1990-91).

JOHN ROSS MCLENNAN lahir dalam keluarga bankir pada tanggal 14 November 1946.
Pada saat itu, keluarga McLennan (kakak perempuan tertua Kaye, sang Ibu Vera Irene
dan sang Ayah Alfred James atau dikenal sebagai Fred McLennan) tinggal di kota kecil
Springsure sebelah barat Rockhampton di pusat Queensland.
Fred McLennan bekerja untuk Bank of New South Wales dan di masa-masa awal
kehidupan John muda, keluarga itu sering kali berpindah karena bank sering
memindahkan Fred ke pelosok negeri. John bersekolah di tiga belas sekolah yang berbeda
sebelum akhirnya menetap untuk empat tahun terakhir di sekolah menengahnya di
Brisbane. Keluarga McLennan tinggal di akomodasi transit di tempat-tempat jauh, seperti
di Chinchilla, Brisbane, Toowoomba dan Sydney. Mereka adalah penganut Presbiterian
yang taat dan rajin ke gereja. Perpindahan yang selalu terjadi itu sangat tidak
menyenangkan bagi John, tetapi etos kerja Fred merupakan contoh yang baik.
Ketika keluarga McLennan menetap di Brisbane tahun 1961, John didaftarkan di
Brisbane Grammar School, sebuah sekolah swasta dengan reputasi pendidikan yang baik.
John tidak cemerlang secara akademis. Ia berjuang keras dan mendapatkan nilai rata-rata
dengan hanya dua nilai A (mata pelajaran yang dinilai saat itu), sedikit nilai B dan sisanya
nilai C.
Setelah lulus dari Brisbane Grammar pada tahun 1964, John McLennan secara
khusus mengingat pidato yang disampaikan kepada para siswa dari kepala sekolah saat
itu, Harry Shorty Newell. (Dalam gaya bahasa yang berlawanan yang merupakan
humor Australia, Shorty berarti tingginya lebih dari enam kaki). McLennan muda ingat
akan kata-kata penekanan Shorty: Kamu telah mendapatkan pendidikan selama
bertahun-tahun. Jika tidak ada yang bisa kamu ambil dari sekolah ini, selalu ingatlah
bahwa sangat mudah bergaul dengan para mafia, melakukan hal-hal yang populer. Tapi
kamu harus mundur, pikirkan dirimu dan buatlah keputusan dalam hidupmu apakah
kamu benar atau tidak bertahanlah pada penilaianmu sendiri. McLennan yakin bahwa
rasa percaya terhadap penilaianmu sendiri itulah yang melekat pada dirinya selama masa
dewasanya. Ia memiliki ingatan yang sangat menyenangkan akan pidato Shorty yang
menggaung di Ruang Aula Besar di Brisbane Grammar School. Kata-kata Shorty-lah dan
pengaruhnya pada John McLennan muda, yang pada tahun-tahun mendatang akan
mengguncang keberadaan perbankan Australia hingga ke akar-akarnya.
McLennan, yang dibiayai dari hasil pekerjaan paruh waktunya sebagai tukang
bangunan dan pekerjaan ibunya di toko sepatu, mendaftar pada Queensland University
dan belajar ilmu pengetahuan alam. Ia memiliki kemampuan yang kuat di bidang
matematika, namun hanya itu saja. Kehidupan di universitas menimbulkan semacam
guncangan budaya (culture shock) baginya. Ia pindah ke sebuah flat di Brisbane,
sementara Fred dan Vera tinggal di Surfers Paradise, di mana Fred merupakan manajer
dari cabang lokal Bank of New South Wales. Lalu ada juga godaan-godaan dari para

perempuan. John langsung jatuh cinta pada sesama siswa di situ, Chris. Ia dan Chris ingin
segera menikah. Namun, orang tua Chris berkeberatan. Karena usia yang sah untuk
menikah di bawah hukum Queensland adalah dua puluh satu tahun, anak-anak di bawah
umur harus mendapatkan ijin dari orang tua mereka. Orang tua Chris tidak mengijinkan,
karenanya John memutuskan untuk menantang mereka dengan mendaftarkan kasusnya
kepada hakim di Pengadilan Anak. Ibunda Chris membantah bahwa Chris tidaklah
cukup dewasa. John berpikir agak aneh, karena di usia mereka, mereka dapat dikirim ke
Vietnam yang dapat melukai diri mereka sendiri, tapi tidak boleh menikah. Ia menjalani
kasusnya atas namanya dan kekasihnya sendiri untuk menikah. Mereka kalah. Mereka
sangat terluka.
John tidak bisa mengikuti gaya hidup di Universitas dan ingin keluar dari situ. Ia
diperintahkan di bawah National Service Act dan sebagai alternatif, ia mendaftar ke
Citizen Military Forces selama lima tahun. Saat ia berhenti dari Universitas, ia juga
menarik diri dari CMF, yang memacu pemanggilan atas dirinya. Ia ditolak dengan alasan
kesehatan jerawat yang parah.
Ia tidak memiliki pandangan politik yang kuat mengenai konflik di Vietnam. Di
beberapa hal ia kecewa karena ia tidak bisa menjalani apa yang dilihat oleh kebanyakan
lelaki muda saat itu, petualangan. Ia tidak memiliki rambut yang panjang, yang
merupakan trend gaya yang menjadi keharusan di tahun 1960-an. Ia tetap menjadi
seorang konservatif dalam hal politik, namun dengan perilaku yang kritis.
Setelah keluar dari universitas, kehidupan untuk mencari penghidupan pun
menantinya. Fred memaksa John untuk bergabung dengan banknya, untuk mencoba
selama beberapa tahun ke depan. John pun akhirnya mengalah dan melamar pekerjaan
sebagai junior di Bank of New South Wales bank ayahnya.
Hal itu merupakan pengalaman yang memalukan. Ia harus mengisi semua botol
tinta dan mengganti kertas isap (blotting paper). Ia harus mengambil sapu dan menyerok
air yang tergenang di jalan masuk bank dari badai Brisbane. Ketika ia akhirnya mendapat
pekerjaan di counter, matematikanya malah tidak berjalan sama sekali. Hari itu adalah
Hari Kurs Mata Uang Desimal, 14 Februari 1966, hari di mana Australia tidak lagi
menggunakan pounds shillings dan pence. Di akhir hari, kas masuk dan keluar di
counternya tidak seimbang. Ada kekurangan yang besar. Seorang nasabah
menyelamatkannya dari kejadian memalukan dalam hidupnya. Sang nasabah, seorang
pemilik pub lokal berjalan ke arah counter-nya membawa segepok uang. Uang yang kau
berikan terlalu banyak, kata sang pemilik pub. McLennan menghela nafasnya lega dan
berterima kasih kepada sang nasabah atas kejujurannya. Buku kasnya hari itu pun
seimbang.
Tak lama setelah kejadian itu, McLennan membenci pekerjaan di counter. Ia
menyebutnya pekerjaan sepele. Sekarang ia sudah menguasai pekerjaan
menyeimbangkan buku besar keuangan. Sebagai seorang kasir di cabang bank di
Fortitude Valley, ia mengusulkan penggunaan sebuah struktur untuk menyeimbangkan
setoran dan penarikan uang sepanjang hari itu, sehingga pada waktu istirahat, pukul 2.50
siang, semua buku besar keuangan di bank itu dapat seimbang. Para staf tidak perlu lagi
bekerja lembur setelah pintu ditutup, mereka bisa pulang tepat waktu. Kemampuan
mengusulkan sistem-sistem baru ini mengesankan jajaran manajemen menengah di bank
itu dan McLennan kemudian dikirim ke ruang bawah tanah di cabang Fortitude Valley
untuk mengerjakan buku-buku akumulasi bulanan. Ia mengerjakan dengan cepat dan
tepat, dan dengan cepat menyelesaikan tugas itu neraca kumulatif dari salah satu cabang
bank terbesar di Queensland.

Fred dan Vera pindah lagi, kali ini ke Sydney, di mana karier Fred berjalan lebih
baik dan ia ditunjuk menangani bagian administrasi di bank sentral. Kembali ke Brisbane,
John ingin keluar dari struktur cabang dan ia, juga, bekerja di bagian administrasi, di
mana tugasnya adalah menyeimbangkan buku besar dari semua cabang bank di daerah
Negara Bagian Queensland.
Pada tanggal 7 Maret 1970, John dan Chris pun menikah. Chris belum mencapai
usia dua puluh satu tahun, namun kedua orang tuanya pasrah dan merestui pernikahan itu.
Dengan pinjaman staf yang meringankan dari Bank, mereka membeli sebuah rumah di
Wellers Hill, di pinggiran kota Brisbane. Chris bekerja sebagai teknisi laboratorium.
Seperti halnya kehidupan perbankan kebanyakan, tak lama mereka pun mulai
berpindah-pindah, ke kota tetangga Toowoomba, di mana John bekerja sebagai asisten
manajer departemen internal bank tersebut. Klien terbesar cabang tersebut adalah
Toowoomba Foundry yang mempunyai jaringan penjualan internasional ke Timur
Tengah. Ia pun tertarik kepada transaksi kurs mata uang asing melalui pengalamannya di
bisnis internasional dan jual-beli kurs mata uang asing.
Dari Toowoomba mereka pindah ke Darwin, di mana pekerjaan sebagai pegawai
lintas negeri ditawarkan. McLennan harus mengatur lima orang anak buahnya dan
menangani transaksi yang melibatkan pengiriman besi ore, ekspor udang dan pergerakan
cek perjalanan wisatawan (travellers cheques).
Dilema Pertama
DI cabang inilah John McLennan menghadapi dilema moral dan etika untuk pertama
kalinya. Ia bukan seorang aktivis perkumpulan. Kebanyakan staf bank adalah anggota
dari yang disebut sebagai Asosiasi Pegawai Bank (Bank Officers Association). Meskipun
McLennan tidak melibatkan dirinya dalam politik industrial apa pun, ia menghargai hak
perkumpulan untuk mewakili staf dalam negosiasi-negosiasi dengan manajemen bank.
Suatu hari ia menemukan bahwa seorang pegawai senior di Darwin telah menahan sebuah
pesan dari kantor pusat perkumpulan kepada para anggotanya di cabang Darwin untuk
mengadakan pertemuan mengenai masalah industrial di luar jam kerja. Dengan marah
McLennan melawan pegawai senior itu dan menyatakan bahwa ia tidak mempunyai hak
untuk menahan pesan itu. Atas penghinaan itu, pegawai senior tersebut dengan segera
menghukum McLennan dan mengirimnya pulang. Kamu bajingan, umpatnya setelah
McLennan mengeluarkan pernyataan-pernyataan. Saat itu Chris sedang hamil besar dan
sangat kecewa ketika John mengatakan kepadanya mengapa ia pulang lebih cepat hari itu.
Pegawai senior itu kemudian bersumpah akan memastikan bahwa karier McLennan akan
selesai sampai di situ. McLennan, kembali bekerja, menanggapi dengan memastikan
bahwa ia dilindungi.
Pegawai bank senior itu, seorang peminum berat, sering mendatangi sebuah pub
dekat daerah itu untuk makan siang. Terkadang McLennan menemaninya. Suatu hari, saat
McLennan sedang menunggu pekerjaan-pekerjaan yang banyak di sore hari, sang manajer
memaksanya tinggal dan minum lebih lama di pub itu sampai lewat pukul 1.30 siang.
McLennan protes dan mengatakan bahwa ia harus pergi. Kamu datang makan siang
bersama saya, kamu pergi saat saya perintahkan kamu untuk pergi, perintah sang
pegawai senior. McLennan berdiri dan kembali ke tempat kerja.
Anak perempuan McLennan, Kirsty, lahir tak lama setelah itu di Darwin, namun
dua bulan setelah kelahirannya, keluarga itu mengalami krisis. John diserang sakit kepala
yang sangat menyakitkan dan harus pulang untuk tidur. Sakit kepala itu semakin
memburuk. Hari Minggu malam ia pingsan dan terbangun di rumah sakit. Ia berada di

sana selama lebih dari empat minggu, sementara itu serangkaian tes dilakukan kepadanya
untuk menemukan apa masalah sebenarnya. Chris berjuang keras sendirian di rumah
bersama bayi barunya, sementara masalah kesehatan John belum juga terdeteksi. Para
dokter, di sisi lain, menyatakan bahwa ia hanya punya waktu kurang dari empat minggu
untuk hidup. Fred McLennan di Sydney sangat khawatir sampai akhirnya mengatur
beberapa hal yang harus diluruskan. Pengaturan khusus pun dilakukan untuk
menerbangkan keluarga McLennan ke Sydney dengan segera.
Penyembuhan berjalan perlahan, namun kesehatan McLennan muda pun
berangsur kembali normal. Ia kemudian ditugaskan kembali ke wilayah pengembangan
sistem bank di pusat administrasi di Sydney dengan tugas mengkomputerisasikan
rekening-rekening internasional. Sistem akuntasi internasional bank tersebut akhirnya
selesai dan secara sukses dikomputerisasikan pada tahun 1979. Keberhasilan usaha
organisasional dan kepemimpinan membuat McLennan mendapat banyak penghargaan
internal, termasuk dari kepala bagian Divisi Internasional bank saat itu, Mr. Stuart
Fowler. Secara mengejutkan Fowler menulis sebuah surat yang menyatakan bahwa bank
tidak akan memberikannya bonus atas pekerjaannya, karena ia akan mendapatkan
promosi dalam waktu dekat. Bonusnya pun akan berlipat ganda.
McLennan kemudian menjadi ahli efisiensi metode terkini, merancang sistemsistem dan prosedur-prosedur baru bagi jaringan domestik bank secara keseluruhan.
Pengawasan dilakukan untuk mencari tahu seberapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengeluarkan pinjaman dan melakukan kegiatan-kegiatan rutin harian lain, agar bisa
diketahui metode apa yang lebih cepat dan murah.
Pada awal 1980-an, dunia perbankan Australia mengalami perubahan. Manajemen
menjadi lebih fokus akan tujuan-tujuan dan pernyataan misi serta indikator kinerja dan
bursa saham. Bank-bank Australia bukan lagi penyedia jasa, tetapi penjual produk.
Bank menjadi terpacu untuk mencapai keuntungan dan meningkatkan kualitas produknya.
Dalam proses ini semua bentuk perilaku menjadi sah, mengingat selalu ada keuntungan di
sana. Perubahan budaya ini pada akhirnya akan mengubah etika perbankan dari penyedia
jasa menjadi penjual produk.
Selama proses perubahan ini, John McLennan ditunjuk sebagai manajer dari
Administrasi Personalia di Divisi Pengolahan Data dengan 2.000 orang staf ahli. Anak
perempuan McLennan yang kedua, Fiona lahir. Tak lama kemudian, seorang anak lakilaki, Cameron menjadi anggota baru keluarga itu.
John McLennan, kini di usia pertengahan tiga-puluhan, menemukan seorang
mentor di Bank. Kepala Bagian Divisi Pengolahan Data membawa McLennan ke
kelompok eksekutif bank. Dengan tenang, ia memberikan nasihat pribadinya pada
McLennan bahwa tidak apa-apa berbuat kesalahan hanya saja jangan dilakukan dua
kali. Setelah menghabiskan karier dalam membuat proses birokrasi bank mencapai
tingkat kontrol dan ketepatan, McLennan dibimbing untuk mengubah pola pikir
birokratisnya yang lama untuk menjadi lebih lateral.
Fred McLennan kini menjadi manajer umum tingkat senior, salah satu dari
sepuluh eksekutif yang ada di bank. John muda harus berhadapan dengan bisik-bisik di
antara para karyawan bahwa keberhasilannya karena sang ayah.
Di tahun 1983 Fred pensiun dari bank, yang kemudian diberi nama baru Westpac
untuk merefleksikan citra kompetitif internasional, yang akhirnya menjadi bank terbesar
di Australia. Namun tak lama setelah itu ia mendapatkan tugas sementara untuk
melakukan audit efisiensi. Dengan manuver yang tidak biasa, bank menunjuk John
McLennan untuk bergabung dalam tim ayahnya. Mereka lalu menjadi kelompok tukang
jagal bank, bergerak ke pelosok administrasi negara, membeberkan manajemen yang

buruk dan mengecewakan banyak karier yang sedang melesat. Di tahun 1986, divisi audit
efisiensi pun ditiadakan. John McLennan diberi tahu bahwa ia telah membuat banyak
musuh. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Westpac.
Perubahan Karier
IA mendapatkan tawaran yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Tawaran itu merupakan
perubahan karier yang besar dengan sedikit penurunan. Ia harus merelakan tingkat bunga
pinjaman bank yang rendah bagi staf dan keuntungan pensiun. John McLennan bekerja
untuk pengusaha peminjaman mobil, Bob Ansett Budget Rent-A-Car (disingkat Budget),
sebagai manajer pengembangan usaha dari divisi leasing. Keluarga McLennan menjual
rumah keluarga di St Ives, Sydney dan pindah ke sebuah rumah di Terry Hills yang
mereka biayai dari pembayaran pensiun John. Citra konservatif bankir harus ditinggalkan
seiring dengan pekerjaan membangun usaha kompetitif yang menjadi tantangan. Bob
Ansett, anak seorang perintis usaha penerbangan komersial yang legendaris, Sir Reginald
Ansett, adalah seorang ahli dalam bidang pemasaran. Ia memberikan pidato-pidato
motivasional dan menarik publikasi ke mana pun ia pergi. Ansett sangat kagum dengan
hasil kerja McLennan dalam pengembangan usaha, namun setelah delapan belas bulan
McLennan merasa kemampuannya terbuang percuma. Ia telah membangun beberapa hal
yang sulit diterima mengenai kelompok Budget dan efisiensinya, namun ia menyadari
bahwa dinding-dinding yang melingkupinya selalu saja mengukung setiap kali ia
mencoba untuk sampai pada masalah-masalah yang berkaitan dengan metode-metode dan
sistem akuntasi kelompok. Saat McLennan mempertahankan kondisi yang cukup sulit
bagi Bob Ansett, dia merasa bahwa seorang pengusaha dan penjual yang hebat tidak
dihadapkan pada kebenaran.
McLennan meninggalkan Budget sebelum kelompok itu masuk ke dalam masalahmasalah keuangan. Keluarga itu pindah ke Port Macquaire di pantai utara New South
Wales untuk mencoba menjadi petani di sebuah tanah di Hastings River. Di sinilah
John McLennan bertemu dengan pengacara Port Macquaire, John Garrett dan Andrew
Walmsley yang seperti dirinya, merupakan pengungsi dari kota besar. Mereka
memintanya mengerjakan pekerjaan konsultasi paruh waktu dengan usaha-usaha lokal,
termasuk beberapa yang berada dalam masalah keuangan. Yang lain, meskipun berhasil,
membutuhkan nasihat-nasihat yang lebih terarah. McLennan dikenalkan pada beberapa
klien firma itu, termasuk suami istri pemilik perusahaan bis yang sangat berhasil di Port
Macquaire, Sonters Pty Ltd., Reg dan Thelma Sonter yang sudah melewati masa pensiun,
dan Thelma adalah seorang parapeglia. Perusahaan itu memiliki dan menjalankan hingga
tiga puluh buah bis, yang utamanya melayani rute lokal dan penyewaan. Dibutuhkan
waktu empat puluh tahun bagi Reg dan Thelma untuk membangun perusahaan dan kini
mereka sedang menunggu masa pensiun mereka. Mereka memiliki tanah sisa yang
mereka ingin bagi dan jual untuk membangun tempat tinggal bagi masa pensiun mereka
kelak. Dan mereka sangat bangga bahwa cash flow perusahaan bis itu sudah sampai pada
tahap melayani kebutuhan usaha perusahaan, yang artinya secara nyata sudah bebas dari
hutang.
Reg dan Thelma telah mencari bantuan penanaman modal dari cabang lokal
Westpac untuk mendanai pembagian usaha di tahun 1985. Mereka telah menjadi nasabah
Westpac selama empat puluh tahun dan dianggap sebagai nasabah dengan usaha lokal
yang cukup besar. Cabang perusahaan Reg dan Thelma, Glenlauren Pty Ltd., yang
dibentuk untuk mengurusi pembagian itu, ditawari $1,1 juta dolar Australia setara dengan
Swiss francs dengan bunga pinjaman sebesar 6,5 persen jauh di bawah 16-18 persen

tingkat suku bunga investasi domestik yang saat itu ditawarkan di pasar keuangan
Australia. Permohonan pinjaman asli yang dilakukan oleh Sonters hanya senilai
$500,000, namun bank mengatakan pada mereka bahwa pinjaman dalam bentuk Swiss
francs merupakan penawaran yang baik dan mereka harus mengambil keuntungannya di
muka dan meminjam $1,1 juta. Reg dan Thelma dibujuk untuk melakukannya.
Namun, tak lama kemudian pinjaman investasi mereka menjadi berantakan.
John McLennan bertemu dengan keluarga Sonters melalui akuntan setempat. Ia
mendengarkan masalah mereka dan memperkenalkan mereka pada John Garrett.
Keluarga Sonters kemudian terperangkap dengan turunnya harga tanah dan hutang yang
tidak bisa mereka kendalikan. Nilai tukar dolar Australia yang terus menurun, menarik
mereka ke dalam krisis keuangan. Keluarga Sonters mengatakan bahwa bank tidak
menawarkan bantuan dalam menangani masalah mereka dan kemudian menolak
permintaan agar seorang manajer risiko profesional mengelola masalah tersebut untuk
mereka.
Ketika John Garrett dan John McLennan bertemu dengan keluarga Sonters di
tanah pertanian mereka di Laurieton, sebelah selatan dari Port Macquaire di tahun 1988,
mereka berada dalam masalah yang sangat dalam. Nilai dolar Australia yang kini
mengambang telah menukik turun bila dibandingkan dengan nilai tukar mata uang
lainnya sejak tahun 1985 dan pinjaman keluarga Sonters dalam bentuk Swiss franc telah
dengan cepat membengkak menjadi $2,5 juta. Keuntungan yang diharapkan dari
pembagian usaha tersebut telah lenyap dengan pengeluaran tambahan sedemikian rupa
dan mereka tidak bisa menghilangkan pinjaman sebesar itu, bahkan jika mereka
memperoleh harga yang baik dari penjualan tanah. McLennan mendapati pasangan tua itu
dalam keadaan yang sangat tertekan, ketika bank melakukan ancaman pertamanya untuk
meletakkan perusahaan-perusahaan mereka pada keadaan di bawah pengawasan kurator
dan menjual semua aset mereka.
McLennan mengundang John Garrett untuk menghadiri sebuah pertemuan dengan
keluarga Sonters dan orang-orang yang digambarkannya sebagai tukang pukul dari
kantor pusat Westpac di Sydney. Di dalam rumah keluarga Sonters terdapat Reg dan
Thelma dan dua dari tiga anak lelaki mereka yang memandang penuh ragu ketika para
bankir itu mengucapkan konsekuensi-konsekuensi dari hutang yang mereka miliki.
McLennan mengingat kembali, ia tidak pernah melihat sesuatu yang seperti itu
sebelumnya. Keluarga Sonters dihadapkan dengan pernyataan sebenar-benarnya, bahwa
mereka harus menyepakati apa yang diusulkan oleh pihak bank. Pihak bank
menginginkan mereka untuk menandatangani kesepakatan untuk menjual aset-aset
mereka. Dan proposal yang ditawarkan oleh bank termasuk pembebasan kepada bank
dari semua gugatan atas kelalaian. McLennan mengingat mereka berkata kira-kira: Anda
sebaiknya menandatangani kesepakatan ini atau kami akan jual semua yang Anda punya
dan Anda tidak akan punya apa-apa lagi. Empat puluh tahun kesetiaan nasabah tidak
berarti apa-apa. McLennan tidak berkata sepatah kata pun selama pertemuan itu. Ia hanya
mengamati.
Saya duduk melihat para bankir dengan darah dingin mencoba untuk memaksa
keluarga Sonters dengan intimidasi untuk menandatangani kesepakatan itu. Saya ngeri
melihat apa yang sedang terjadi. Bank ini adalah tempat saya bekerja selama dua puluh
tahun. Ini juga bank tempat Ayah saya bekerja. Ini adalah bank yang dulu saya anggap
sebagai bagian dari keluarga saya. Dalam kenaifan saya, saya selalu percaya jika bank
berbuat kesalahan, maka ia akan memastikan kesalahan itu dibenahi. Sangat jelas bagi
saya bahwa para bankir itu mengikuti kata-kata perusahaan yang sudah dilatih dengan
baik.

Di akhir pertemuan, McLennan memutuskan bahwa sudah waktunya ia berbicara.


Ia berkata pada para bankir itu untuk pergi saja ke neraka. Ia telah memiliki
pengalaman yang panjang dengan bank dan ia bisa mengatakan bahwa perilaku mereka
terhadap nasabah sangat tidak baik dan ia akan mengatakan kepada keluarga Sonters
untuk melawan mereka. Ia mengatakan ia telah memiliki pengetahuan mendalam
mengenai pinjaman mata uang asing dan prosedur yang digunakan oleh bank untuk
membatasi naik turunnya nilai tukar mata uang asing dan melindungi nasabah dari
keadaan serupa yang dialami oleh keluarga Sonters. Saat saya melihat apa yang para
bankir lakukan, kemarahan saya memuncak. Saya tahu itu tidak adil. Apa yang tidak saya
ketahui adalah adegan itu dilakukan di seluruh Australia. Begitu banyak keluarga yang
telah bekerja keras diancam oleh bank-bank yang berusaha keras menutupi
ketidakmampuan mereka dan memaksakan jalan keluar dari kelalaian mereka kepada
korban mereka: para peminjam.
Ketika para bankir pergi tanpa kesepakatan yang belum ditandatangani, Garrett
dan McLennan mulai bekerja. Garrett dan Walmsley memulai gugatan hukum yang besar
terhadap Westpac, memasukkan pernyataan gugatan, membeberkan fakta-fakta yang
mereka ketahui, dan mencari apa yang disebut sebagai penemuan di mana Westpac
harus memenuhi gugatan yang wajar dari pihak penggugat, keluarga Sonters, untuk
memberikan bukti yang terdokumentasi dalam pengaturan pinjaman, dan yang terpenting
adalah dokumen-dokumen kebijakan internal bank yang bisa menunjukkan kepada
pengadilan mengenai kelalaian bank dalam memasarkan apa yang disebut produk
pinjaman yang cacat.
John McLennan merasa terharu dan empati kepada Reg dan Thelma yang telah
bekerja keras sepanjang hidup mereka. Ia merasakan kemarahan terhadap Westpac,
tempatnya dulu bekerja. Hal semacam ini harusnya tidak dilakukan terhadap nasabah
yang solid dan setia. Keluarga Sonters berada dalam keadaan yang sangat tertekan selama
proses hukum dengan kemungkinan kehilangan segalanya jika tindakan itu gagal.
Tekanan yang mereka alami semakin mendalam ketika salah satu anak Reg dan Thelma
bunuh diri. Dengan marah McLennan menyalahkan bank sebagai penyebabnya. Ia
menjadi sangat marah, sehingga suatu ketika ia menelepon bank di Sydney dan
mengatakan kepada salah satu pegawainya bahwa menurutnya bank telah membunuh
anak lelaki Reg dan Thelma. Itu yang telah kalian lakukan! teriaknya di telepon. Saat
itu merupakan pergolakan emosional bagi saya, kenangnya. Sepertinya bank
memperlakukan keluarga Sonters sebagai book entries, yang dengan mudah diatur dan
tidak mampu untuk, atau menolak untuk melihat dampak dari tindakan-tindakan mereka
terhadap keluarga Sonters, keluarga mereka dan para pegawainya.
Penemuan
PERMOHONAN Garrett dan Walmsley untuk dilakukannya penemuan ditentang di
segala aspek oleh Westpac dan para pengacaranya. Firma itu harus membawa bank ke
pengadilan untuk mempertentangkan segala keberatan yang diajukan oleh bank untuk
menyediakan dokumen-dokumen yang mereka minta. Namun, para pengacara Port
Macquarie menang di pengadilan.
Hal seperti itu membuat McLennan frustasi, ditambah lagi ketika John Garrett
memintanya untuk mundur sementara waktu dan tidak terlibat dalam perundingan antar
pengacara dalam proses penemuan. Pada akhirnya, dokumen-dokumen itu muncul dan
metodologi bank dalam pemasaran pinjaman mata uang asing pada nasabah dengan
dukungan aset yang kuat dan pembatasan pinjaman mata uang asing yang dilakukan

sendiri oleh bank terungkap. Sebuah penyelesaian yang berpihak pada keluarga Sonters
akhirnya dirundingkan di luar pengadilan. Penyelesaiannya merupakan akhir yang
baik, meskipun istilah itu harus tetap dirahasiakan.
Dokumen-dokumen yang ditemukan selama proses itu sangat penting, namun
dalam proses hukum berikutnya, McLennan mendapati bank telah menahan sejumlah
besar dokumen kebijakan penting dengan alasan dokumen-dokumen itu tidak relevan.
Taktik-taktik yang dilakukan oleh bank semakin terlihat. Mereka berargumen bahwa
permohonan penemuan itu tidak wajar atau relevan, atau mereka tidak mengetahui
apakah dokumen yang diminta benar-benar ada atau apakah bila benar ada, dokumendokumen itu telah dihancurkan oleh bank dalam kejadian-kejadian biasa. Taktiknya
adalah untuk memaksa pihak penggugat ke pengadilan untuk membantah semua
keberatan yang ada. Pada akhirnya hal ini malah memaksa para penggugat dengan
sumber-sumber yang menipis, untuk memutuskan apakah dana yang lebih besar lagi
harus dipertaruhkan.
Sebagai hasil dari penyelesaian masalah keluarga Sonters, pada bulan September
1988 sebuah artikel muncul di koran Sydney Sun-Herald. Keterlibatan McLennan di
kasus itu dipublikasikan dan selama beberapa hari setelah itu ia menerima telepon dari
para peminjam dengan mata uang asing lainnya yang berada dalam kesulitan yang serupa
dengan keluarga Sonters. McLennan dihubungi oleh Ian Fisher, seorang petani yang telah
meminjam dana dalam jumlah besar. Trevor King, seorang pembangun properti di
Queensland, juga menelponnya. Seperti itulah tanggapan dari para penanam modal yang
tertekan, yang ingin mengetahui apa yang bisa mereka pelajari dari kasus keluarga
Sonters, sehingga akhirnya McLennan dan Fisher memutuskan untuk melakukan
pertemuan. Dari dua belas orang peminjam dengan mata uang asing itu, semua
menunjukkan keinginan yang sangat besar untuk menghadiri pertemuan itu. McLennan
mendengarkan cerita panjang mengenai masalah keuangan mereka yang menyengsarakan.
Beberapa orang penanam modal itu sampai kehilangan kendali dan menangis di telepon
karena rasa malu dan keputusasaan, atas penghinaan yang mereka alami karena
membahayakan bisnis, pertanian atau simpanan pribadi mereka.
Kelompok Tiga Belas, begitu kelompok ini kemudian disebut (dua belas orang
penanam modal ditambah John McLennan) bertemu di Motel El Rancho Port Macquaire
pada bulan Desember 1988. Mereka memutuskan untuk membentuk Asosiasi Peminjam
dengan Mata Uang Asing (Foreign Currency Borrowers Association) untuk mencari
kenyamanan dalam kesedihan mereka, jika tidak, mengkoordinasikan perlawanan mereka
terhadap bank. McLennan ditunjuk sebagai presiden dengan suara terbanyak. Hal itu
membawa dampak dramatis pada kehidupannya. Tidak ada biaya-biaya konsultasi dalam
hal ini untuknya. Para penanam modal sudah dalam kondisi tekanan keuangan. Selama
dua hari kelompok itu saling mendengarkan cerita mereka masing-masing, terkadang
sembari menangis, rasa malu karena hancur secara finansial, hancurnya pernikahan,
hancurnya rasa percaya diri dan harga diri.
Di situlah saat mereka mulai melawan. Mereka tidak sendirian, kenang
McLennan. Sampai pada saat itu, bank secara diam-diam membawa para peminjam itu ke
lorong yang gelap dan memukuli mereka supaya tunduk. Kini mulai ada mafia yang
menunggu mereka.
McLennan menghabiskan sebagian besar harinya dan setengah malamnya
berbicara di telepon dengan para anggota asosiasi. Mulai banyak anggota baru bergabung.
Pada puncak kampanyenya, sebanyak 250 orang peminjam dengan mata uang asing
bergabung menjadi anggota. Tekanan, baik sebagai konsultan keuangan dengan
pengetahuan mendalam tentang tata kerja dalam bank, maupun sebagai konselor pribadi

sangatlah besar dan melelahkan. McLennan tahu bahwa satu-satunya cara ia bisa
melawan bank adalah dengan mengungkapkan kesalahan mereka di media. Ia memulai
sebuah kampanye pribadi melalui media dan dengan pelaporan yang berani dari para
jurnalis ternama di Australia (terutama Anne Lampe dari The Sydney Morning Herald,
yang pencariannya akan kebenaran tidak pernah berhenti), ia menyodorkan kesengsaraan
para peminjam dengan mata uang asing itu ke hadapan ratusan ribu warga Australia.
McLennan kemudian mengetahui bahwa bank yakin ia memiliki jaringan media yang
canggih dan telah menggunakan dana luar biasa untuk mempromosikan masalah itu.
Pada kenyataannya, ia hanya seorang diri dalam melakukan itu semua. Namun setiap
pagi, ketika semua usahanya menghasilkan cerita besar di koran, ia yakin ia bisa
mendengar suara bilasan toilet di kantor-kantor pusat bank besar.
Trevor King, seorang pengembang properti, memiliki masalah-masalah yang
menekan. Perusahaan-perusahaannya memiliki aset-aset penting dan bank di mana tempat
ia meminjam mata uang asing menekannya dengan sebuah rencana untuk menjual semua
aset King untuk mengembalikan sejumlah besar uang. King meminjam dari cabang
Westpac di Brisbane. McLennan mengenalkan King pada John Garrett dan ia sepakat
untuk menangani kasus King. Bank menunjuk seorang kurator dan telah mengatur untuk
melelang properti King. Kejadian itu terjadi bersamaan dengan gugatan balik King
terhadap bank. Jika ia kehilangan seluruh aset serta pendapatannya melalui proses
pelelangan, maka ia akan kehilangan semua daya upayanya untuk berjuang. Tidak boleh
ada waktu yang hilang. Tiga puluh menit sebelum pelelangan dimulai, Garrett
mendapatkan perintah dari Pengadilan Federal untuk Westpac, yang melarangnya
melakukan pelelangan. Sebenarnya, pengadilan mengatakan bahwa bank tidak bisa
menjual semua aset King, ketika nasabahnya itu sedang bermasalah dengan mereka.
Keputusan, Eltran Pty Ltd melawan Westpac, adalah untuk menghentikan bankbank itu. Sebelumnya, bank-bank itu telah menjual seluruh kepemilikan dari para
peminjam, yang pada akhirnya membuat mereka tidak memiliki sarana lagi untuk
berjuang di pengadilan. Bank-bank itu meraup keuntungan. Mereka memiliki rincian
yang detail tentang keadaan keuangan peminjam, dan biasanya mengendalikan semua aset
mereka. Sebenarnya, para peminjam mendapatkan pinjaman melalui sistem yang sah,
namun pihak bank secara kasar mengeksploitasinya. Hal ini memancing pertanyaan atas
seluruh sistem hukum bagi para peminjam.
McLennan mengingat bahwa semua bank yang terlibat dalam peminjaman mata
uang asing memperlakukan asosiasi dan para anggotanya dengan rendah sejak adanya
putusan Eltran/Westpac itu.
Dalam proses penemuan, seperti halnya dengan keluarga Sonters, ribuan dokumen
juga harus diserahkan. Biaya untuk proses hukum kasus itu membumbung hingga jutaan
dolar. Trevor King telah memperkirakan bahwa situasi ini akan terjadi. Ia telah
menyimpan sejumlah uang untuk mendanai perjuangannya melalui jalur hukum sampai
pada titik terakhir dengan pihak bank. Tidak seperti anggota asosiasi yang lain, King tidak
pernah terlihat tenggelam dalam masalah-masalah yang ada dan secara kuat menerima
ketidakberdayaan dari keadaannya, sebuah entitas korporasi sebagai bank terbesar di
Australia. Ia telah mengetahui risiko mengambil pinjaman dalam bentuk mata uang asing.
Ia tidak mengakui ketidaktahuan atas apa yang telah ia lakukan dalam penetapan mata
uang asing. Kasusnya didasarkan atas keyakinannya bahwa bank tidak menjalankan
perintahnya dalam pembuatan batasan di dalam kontrak. Dan ia akan berusaha
membuktikan bahwa bank telah lalai dalam melakukan perintah-perintahnya. Ia akan
menyatakan bahwa ia telah memberikan instruksi kepada pegawai bank divisi mata uang
asing untuk menerapkan pengendalian stop loss. Bank telah gagal melakukan instruksi-

instruksi ini dan ia sangat marah atas apa yang telah terjadi. Taktik yang dilakukan bank
adalah bergerak secerdik mungkin untuk merebut kendali atas nasabah yang bersalah atau
berhutang besar, untuk menahan arus kas (cash flow) bisnis secara efektif, untuk
melemahkan nasabah dengan menghilangkan sumber apa pun yang bisa digunakan untuk
melakukan serangan balik. Dalam kasus Trevor King, bank telah hadir dalam waktu tiga
puluh menit untuk mencapai tujuan itu.
McLennan mengingat: Saya bekerja dengan Trevor King selama bertahun-tahun,
sering kali menghabiskan waktu berminggu-minggu memeriksa dokumen-dokumen yang
tiada akhir itu dan memberikan saran mengenai jejak audit yang rumit. Ketika saya
pertama kali menangani kasus ini, bank telah membuat penemuan yang nyata-nyata tidak
berarti. Dalam waktu dua tahun, dan setelah pertarungan di pengadilan yang tiada henti,
hasil penemuan itu luar biasa. Bagian yang terkait di setiap dokumen dikutip dan
dimasukkan ke dalam data base di komputer. Setiap kejadian, nama, tempat dan orang
bisa dilacak melalui beribu-ribu dokumen. Ini merupakan kasus pertama di mana kami
menggunakan teknologi untuk mengungkapkan kerumitan dokumen yang diberikan oleh
bank. Hasilnya sangat buruk bagi bank.
Trevor King akhirnya memenangkan kasusnya dengan penyelesaian di luar
pengadilan. McLenanan memberikan nasihat taktis selama proses penemuan melalui
pengalamannya sendiri bagaimana bank melakukan pekerjaannya sendiri, dokumen yang
mereka simpan, perintah internal kepada cabang terkait pemasaran pinjaman mata uang
asing pada para nasabah dan kewajiban yang melekat pada bank untuk melindungi
nasabah mereka. Pada akhir proses yang mengerikan itu, John McLennan dan Trevor
King menjadi sahabat dengan tujuan yang sama. Persahabatan di antara keduanya adalah
sesuatu yang terbentuk melalui penderitaan dan permainan taruhan yang tinggi dengan
sebuah perusahaan yang mereka pandang sebagai perusahaan kejam dengan kemampuan
keuangan yang hampir tak terbatas.

Taktik-Taktik Legal
PARA peminjam mulai menang di dalam maupun di luar pengadilan. Kasus pertama yang
menang adalah Spice melawan Westpac. Asosiasi para peminjam mengira bahwa ini akan
memberikan sebuah preseden bagi seluruh kasus, namun bank berhasil membantah
dengan mengatakan bahwa setiap kasus berbeda. Kurangnya preseden ini membuat
para peminjam mengeluarkan jutaan dolar untuk biaya hukum.
Kasus lain yang menang adalah Charabaglio melawan Westpac. Westpac naik
banding... dan kalah. Pada kasus Potts melawan Westpac sebetulnya dimenangkan oleh
pihak peminjam, namun kemudian kalah ketika naik banding. Kekalahan terbesar dari
para peminjam adalah kasus David Securities Pty Ltd melawan The Commonwealth
Bank. Contoh yang diambil dari kasus ini sangat menyakitkan bagi para peminjam.
Sampai pada saat itu bank mengeluarkan jutaan dolar dalam perlawanan hukum dan para
peminjam tidak bisa mengatasi biaya yang luar biasa untuk persiapan kasus. Sudah jelas
bagi McLennan dan para peminjam bahwa sistem hukum terbuka untuk manipulasi yang
dilakukan oleh bank melalui dengar pendapat yang tidak pernah berakhir dan apa yang
disebut sebagai pemberitahuan akan adanya mosi.
Ratusan kasus dimulai dan kalah ketika para peminjam mulai kehabisan uang dan
secara diam-diam terseret ke rumah jagal. Taktik yang digunakan bank sebetulnya
sederhana. Mereka menyelesaikan kasus apa pun yang mereka anggap dapat

dimenangkan oleh para peminjam. Sehingga mereka yang mendapatkan kesempatan hadir
di pengadilan memberikan gambaran yang menyimpang untuk kasus-kasus lain.
Salah seorang peminjam, Tom Quade, seorang petani dari sebelah barat New
South Wales, melapor ke McLennan bahwa ia telah kalah di pengadilan. McLennan
merasa bahwa keadaan yang mengikuti kasus-kasus yang telah dimenangkan oleh Para
Peminjam dengan Mata Uang Asing sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Anda
bisa kalah?, kata McLennan, berbagi tekanan yang dialami oleh Quade. Di bawah
peraturan pembuktian di pengadilan, dokumen-dokumen yang relevan dalam sebuah
kasus tidak perlu diterima dalam kasus yang lain.
Untuk menggunakan dokumen suatu kasus pada kasus yang lain merupakan
pelanggaran terhadap pengadilan yang utama. Bank-bank mengeksploitasi hal ini untuk
memastikan tiap peminjam tidak pernah tahu besarnya kerugian yang dapat timbul dari
dokumen-dokumen yang ada. Surat-surat dari Westpac akan membuktikan taktik ini.
Namun bank tidak dapat menghentikan McLennan untuk menggunakan pengetahuannya
akan keberadaan dokumen-dokumen itu.
Dengan kata lain, saya tidak bisa memperlihatkan kepada peminjam dokumendokumen yang dihasilkan dalam satu kasus yang terkait dengan pengembangan dan
pemasaran pinjaman dengan mata uang asing, walaupun bank dianggap melanggar
pengadilan karena tidak menghasilkan dokumen-dokumen tersebut pada kasus yang lain.
Mungkin benar. Namun, apa yang saya lakukan hanyalah memberikan kesaksian di
pengadilan bahwa saya mengetahui keberadaan dokumen-dokumen terkait, gambaran
umum dan golongan.
Hal ini membuat bank marah dan mereka mencoba berbagai cara untuk menjebak
saya agar melanggar peraturan. Bagi saya, hal itu sebenarnya merupakan keadaan yang
bodoh dan tidak masuk akal, di mana bank dapat berada dalam keadaan yang melanggar
hukum dengan menyembunyikan dokumen-dokumen itu, namun masih tetap dilindungi
oleh pengadilan dengan menahan siapa pun yang menangkap mereka dalam keadaan
melanggar.
Tiap kasus mewajibkan penemuan yang terpisah dan menyeluruh dari semua
dokumen terkait, di mana bank mempertanyakan keberadaan dan keterkaitan tiap
dokumen yang diajukan. Quade melakukan perlawanan terhadap sistem hukum.
McLennan mengambil risiko yang sangat besar. Seorang pengacara, John Griffin dari
Ferrier dan Rekan, merupakan salah satu dari sedikit pengacara yang ditemui oleh
McLennan yang memiliki rasa keadilan dan kemarahan atas apa yang terjadi pada kasuskasus di pengadilan. Semakin jelaslah bahwa bank yang terlibat dalam kasus Quade,
Commonwealth Bank, telah menahan sejumlah besar dokumentasi pada proses
penemuan. Berbekal masukan dari McLennan, para pengacara Quade mengajukan
permohonan banding kepada majelis hakim Pengadilan Federal, menyatakan bahwa bank
dengan berbagai cara telah menahan dokumen-dokumen itu selama proses penemuan.
McLennan berkata: Saya sadar jika Commonwealth Bank memutuskan tidak mau
bekerja sama, mereka dapat berusaha menjatuhkan saya dengan dalih pelanggaran
hukum. Terhadap hal tersebut saya harus menimbang fakta bahwa ketidakadilan yang luar
biasa telah terjadi dan Commonwealth Bank telah mendapatkan keadilannya dengan
menahan penemuan yang penting. Dokumen-dokumen itu dikenal sebagai dokumendokumen G dan terdiri dari semua dokumen kebijakan bank yang menunjukkan
pengembangan, pemasaran dan administrasi dari pinjaman dengan mata uang asing.
Sekali lagi, keputusan ini diambil dalam keadaan takut. Saya tidak bisa membiarkan
kehidupan keluarga Quade hancur karena ketidakadilan semacam itu. Risiko-risikonya
sangat besar, namun saya tahu jika kebenaran diungkapkan di hadapan pengadilan

banding, saya akan dipertahankan. McLennan menggunakan pengetahuannya akan


dokumen-dokumen itu dari kasus lain untuk menunjukkan keberadaan dokumendokumen serupa pada kasus Quade. Pada akhirnya Hakim Marcus Einfeld menerima
barang bukti seperti halnya Pengadilan Tinggi saat banding.
Kami benar-benar menghancurkan mereka, kenang McLennan. Majelis hakim
Pengadilan Federal menyatakan bahwa Commonwealth Bank telah memenangkan
persidangan melawan Quade karena ketidaktepatan perlakuan. Commonwealth Bank
naik banding atas keputusan ini ke Pengadilan Tinggi. Permohonan banding itu ditolak.
Tidak ada preseden yang kuat mengenai taktik-taktik bank mengenai tidak dilakukannya
penemuan. Sejak saat itu, bank sangat takut untuk menahan dokumen apa pun. Begitu
juga, tenggelamnya industri perbankan dengan beredarnya cerita tentang kemenangan
Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing di pengadilan, bank sendiri mulai bocor
seperti saringan.
McLennan mendapati dirinya dianggap sebagai orang yang jahat di seluruh
industri perbankan. Ia mendengar bahwa dirinya dicemarkan sebagai orang gila oleh
para eksekutif dan pengacara perbankan yang berurusan dengan kasus-kasus mata uang
asing. Serangan-serangan pribadi ini membuat saya sadar bahwa saya cukup berhasil
menyerang mereka. Salah satu serangan itu datang dari seorang pengacara ternama. Saya
tahu saya membuatnya merasa sangat terganggu. Anda tahu bagaimana rasanya ketika
Anda berhasil dengan kekuatan Anda, mengalahkan tipu muslihat jahat yang digunakan
melawan Anda. Ironisnya adalah pada semua kasus, pengacara itu lari, ia kalah. Lalu,
siapa yang gila di sini?
Apa yang paling menyedihkan bagi para nasabah bank yang telah dirugikan, dan
yang mengecewakan bagi para pengamat proses hukum ini adalah kegagalan sistem
peradilan niaga Australia dalam menghentikan taktik-taktik yang menjengkelkan,
menghambat dan taktik lainnya yang merugikan. Pada kenyataannya, sistem hukum itu
berkembang dengan pesat dalam permainan ini bagaimanapun hal tersebut merugikan
bank dan pemegang saham mereka, kesehatan mental serta sisa-sisa sumber keuangan
dari nasabah mereka yang dulu setia. Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing
percaya bahwa hanya satu orang hakim yang siap menindak ketidakadilan yang nyatanyata terjadi Hakim Marcus Einfeld. Apakah dokumen-dokumen yang sangat penting
untuk bisa menunjukkan kebenaran didapat melalui penemuan atau pun melalui
pembocoran, Einfeld sepertinya tidak terlalu peduli. Einfeld baru menghentikan
kebusukan sistem itu pada tahun 1994, ketika dalam kasus Greenwood melawan ANZ,
sang hakim mengatakan bahwa pengadilan sudah muak dengan argumen tentang
penemuan dan bank tahu persis dokumen-dokumen apa saja yang harus ditemukan. Ia
menambahkan bahwa relevansi bukanlah hal yang penting. Pengadilan akan memutuskan
bukti-bukti itu relevan atau tidak pada saat dengar pendapat. Pada satu saat, dalam
persidangan yang menimbulkan keheranan pada McLennan dan kekuatiran pihak bank,
Einfeld mengucapkan Selamat Natal dan mengatakan kepada McLennan untuk mencari
dokumen-dokumen itu dengan berbagai cara, seperti mencurinya. Kata-kata terakhirnya
adalah bahwa ia tidak peduli jika dokumen-dokumen itu jatuh dari truk. Hasilnya, bank
dipaksa untuk membuat penemuan tambahan yang cukup banyak, yang merupakan alat
dalam memaksa penyelesaian yang penting bagi Nn Greenwood di pengadilan.
Bukti yang didapat dari dokumen internal yang bocor adalah membangun sebuah
gambaran bahwa bank telah terlibat cukup jauh dalam praktik-praktik yang perlu
dipertanyakan, termasuk pengambilan komisi rahasia tanpa sepengetahuan maupun
persetujuan dari nasabah atau memberlakukan marjin tambahan dalam nilai tukar mata
uang asing. Seorang penjual menyatakan bahwa para nasabah dengan mata uang asing

seperti domba yang siap disembelih. Banyak nasabah yang tidak tahu dirinya sedang
ditipu.
Dengan semua kejadian ini, bank mempertahankan pendekatan yang agresif pada
Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing. Taktik-taktik penundaan terus dilakukan
dalam proses hukum yang sedang berjalan. Ini adalah perjuangan dari satu dokumen ke
dokumen lainnya, sangat melemahkan bagi orang-orang yang putus asa dalam
menghadapi masalah keuangan.

Klausul-Klausul Penyerangan Balik


KETAKUTAN sebuah bank terhadap Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing
(Foreign Currency Borrowers Association, FCBA) sangatlah besar, sampai bank harus
menggunakan taktik baru untuk memasukkan klausul-klausul dalam kesepakatan
penyelesaian masalah yang memiliki dampak dilarangnya para peminjam untuk terlibat
dengan para anggota FCBA atau organisasi konsumen lainnya. Pelanggaran dalam
bentuk apa pun dari klausul itu akan mengakibatkan denda kerugian terlikuidasi
(liquidated damages) sebesar $1,000 per hubungan yang terjalin. Mereka juga menuntut,
sebagai bagian dari kesepakatan, para peminjam mengadukan FCBA dengan
memberikan kepada bank semua salinan dari surat edaran dan korespondensi. Hal ini
datang dari sebuah bank yang di kemudian hari menuntut haknya atas kerahasiaan
informasi. McLennan menyadari bahwa beberapa peminjam diwajibkan untuk
menyerahkan salinan dari saran-saran yang diberikan sendiri olehnya kepada pengacara
mereka, dengan harapan bisa menemukan sesuatu yang bisa menarik McLennan ke
pengadilan. McLennan tertekan dan menyesali bahwa sebagian peminjam betul-betul
termakan dan menyetujui keinginan-keinginan bank untuk menjamin penyelesaian di
antara mereka. Mereka tahu siapa mereka. Mereka harus hidup dengan hati nurani
mereka sendiri, katanya.
Klausul-klausul dalam kesepakatan penyelesaian itu berbunyi:
Pengembalian dokumen-dokumen yang ditemukan.
Peminjam harus mengembalikan semua salinan dokumen yang diberikan kepada
penasihat-penasihat hukumnya dan para ahli selama tindakan yang dilakukan (oleh bank)
dalam proses penemuan atau sebaliknya, atau sebaliknya semua bahan yang didapat dari atau
melalui Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing atau organisasi serupa lainnya dalam
waktu empat belas (14) hari setelah tanggal yang tertera di bawah ini.
Peminjam harus segera memutuskan keterkaitan atau hubungan apa pun (baik secara
pribadi maupun bisnis) dengan Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing atau organisasi
serupa lainnya. Jika peminjam melanggar peraturan ini, ia menyetujui untuk membayar
(kepada bank) sebesar SERIBU DOLAR ($1,000) untuk setiap kerugian terlikuidasi
(liquidated damages) untuk setiap pelanggaran yang dilakukan.

Keberadaan klausul-klausul yang menyerang balik di dalam kesepakatan


penyelesaian di luar pengadilan belum pernah disiarkan ke publik. Paling tidak hal
tersebut merupakan pelanggaran atas kebebasan perseorangan (civil liberty) dari para
nasabah bank dan perlakuan intimidatif, eksploitatif terhadap keputusasaan mereka secara
finansial. John McLennan kemudian memberikan salinan dari kesepakatan semacam itu
kepada Panitia Kerja DPR untuk Keuangan dan Administrasi Pemerintahan (House of
Representatives Standing Committee on Finance and Public Administration) yang
meliputi praktik-praktik perbankan. Tidak ada yang dilakukan untuk melawan bank.

Sebuah terobosan besar muncul di bulan Januari 1991, namun terobosan itu
hampir menghancurkan John McLennan. Ia menjadi target utama penyerangan balik
melalui proses hukum.

Surat-Surat dari Westpac


TANPA diduga, ia menerima surat-surat yang nantinya dikenal sebagai Surat-surat dari
Westpac dua pucuk surat dari firma hukum Westpac, Allen Allen dan Hemsley kepada
direktur utama Korporasi dan Internasional Westpac. McLennan pertama kali melihat
salinan surat yang dikirimkan melalui faks untuknya dari jurnalis The Sydney Morning
Herald, Anne Lampe. Salinan-salinan yang dialamatkan kepada dirinya datang melalui
pos satu atau dua hari setelahnya. Ketika ia mendapatkan surat tujuh belas halaman itu,
McLennan tidak percaya akan apa yang ia baca. Ia sedang mengunjungi firma pengacara
di Sydney ketika Lampe mengirimkan surat-surat itu melalui faks. Lampe akhirnya
menerima surat-surat melalui faks dari Belgia dan menginginkan McLennan menegaskan
keabsahan surat itu. McLennan pergi ke kamar kecil untuk merenungkan isi dari surat itu.
Surat-surat itu merupakan konfirmasi dari semua taktik hukum Westpac yang ditakuti
oleh Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing. Surat itulah yang nantinya dilaporkan
Westpac telah dicuri dari bank dan kemudian digunakan sebagai umpan dalam proses
hukum yang dilakukan bank terhadap mantan penjual mata uang asing Westpac, Naji
Halabi dan anggota keluarganya. Hal ini tidak diketahui oleh John McLennan saat itu.
McLennan bersumpah ia tidak mengetahui identitas sumber surat-surat itu ketika ia
menerimanya.
Surat-surat itu ditulis oleh mitra senior Allen Allen dan Hemsley saat itu, Paddy
Jones.
Pada awalnya, tertanggal 26 November 1987, laporan-laporan Jones di bawah
kualifikasi Sangat Pribadi dan Rahasia adalah mengenai pencarian 50.000 dokumen
yang melibatkan Westpac dan anak perusahaannya, Partnership Pacific Pty Ltd., yang
merupakan motor bank dalam pemasaran pinjaman mata uang asing di luar negeri. Surat
itu menyimpulkan sejarah masalah manajemen internal PPL dan konsekuensikonsekuensinya:
Pendeknya, mengelola pinjaman mata uang asing merupakan ide yang buruk,
diperkenalkan pada waktu yang paling buruk, dikelola dengan sangat buruk.
Kemudian datang pernyataan yang membingungkan:
1. Menurut dokumen PPL sendiri, PPL
mengatakan kepada klien bahwa PPL akan menggunakan pendekatan
konservatif, jika ragu, batasi, terhadap manajemen risiko.
2. Dokumen-dokumen PPL sendiri menyatakan bahwa
PPL tidak melakukan hal-hal tersebut; dan
kegagalan ini mengakibatkan kerugian yang sebaliknya tidak harus terjadi.
3. Keadaan perdagangan selama periode itu sangat buruk, sehingga yang bisa
dilakukan oleh manajer yang bijaksana adalah membatasi dan terus membatasi
selama periode itu. Ini
yang secara objektif yang harusnya dilakukan oleh PPL;

yang seharusnya konsisten dengan perwakilan PPL sebagaimana kebijakan


yang seharusnya diadopsi.
4. Sebagai hasil dari 1-3, sejumlah klien berada dalam keadaan yang nyata-nyata
lebih buruk dari keadaan yang secara penuh dibatasi.
5. Tanpa ragu PPL mengambil hal-hal, yang sebenarnya melampaui yang
seharusnya menjadi hak mereka, dan menurut saya, PPL tidak memiliki hak
sama sekali. PPL mungkin mengubah transaksi di dalam rekeningnya sendiri
dan rekening-rekening peminjam yang mereka atur.
6. Klausul pembebas dalam Surat Kuasa (Power of Attorney) yang
ditandatangani oleh para peminjam tidak akan dilaksanakan untuk melawan
tindakan-tindakan yang tersedia bagi para peminjam berdasar pada
pengambilan nilai tambah dan perubahan kesepakatan;
kegagalan yang mengikuti kebijakan manajemen konservatif yang
dijabarkan oleh PPL kepada para klien yang menyatakan bahwa klausul itu
akan mengikutinya.
7. Sebagai hasil dari 1-6, sangatlah mungkin para peminjam bisa menang
melawan PPL.
8. Besarnya kerugian adalah:
jumlah yang hilang melalui pengambilan nilai tambah;
keuntungan yang hilang melalui perubahan transaksi;
perbedaan antara posisi yang dibatasi penuh (ditambah, kira-kira 20 persen
dari nilai di mana klien seharusnya dibatasi secara penuh) dan posisi yang
sebenarnya dicapai.
9. Para klien akan bertindak lambat karena:
luasnya klausul pengecualian dalam Surat Kuasa (Power of Attorney) akan
menghalangi klien (yang tidak mengetahui perubahan kesepakatan,
pengambilan nilai tambah dan dokumen-dokumen PPL yang merugikan)
dalam mengambil tindakan;
kurangnya pengetahuan mengenai dokumen-dokumen PPL yang sangat
merugikan;
kurang berhasilnya tindakan OCL hingga saat ini;
tingginya biaya.
10. Mengacu ke nomor 9 dan keterlibatan manajemen secara menyeluruh yang
dilakukan oleh eksekutif yang memiliki tanggung jawab penuh, yang
mendapat dukungan dari para manajer di negara bagian, maka sangatlah
mungkin mempertahankan pertanggungjawaban pada tingkatan yang dapat
diatur.
Mengacu pada pengakuan-pengakuan yang dibuat di Westpac dan dokumendokumen milik PPL sendiri yang menyatakan: Banyak lagi dokumen yang telah
diperiksa dan sebagian besar dari mereka sangatlah merugikan... Semua orang yang
membaca surat ini haruslah membaca dokumen-dokumen ini semua dokumen itu sangat
menyakitkan hati.
Allen Allen dan Hemsley memperkirakan pertanggungjawaban yang dibebankan
saat itu sebesar $12,5 juta, dalam menilai gugatan potensial dari jumlah yang dipinjam,
yang dapat dibuktikan bahwa pinjaman tidak dibatasi secara menyeluruh. Para penasihat
hukum Westpac telah menyetujui sebuah strategi untuk mengurangi pertanggungjawaban
dengan mengeksploitasi kelalaian para nasabah bank dan tingginya biaya yang
dikeluarkan. Banyak peminjam (terutama pada masa-masa sulit seperti sekarang) tidak

memiliki uang tunai yang banyak dan mereka tanpa ragu yakin PPL akan membela proses
hukum yang sedang berlangsung tanpa ampun. Surat itu menekankan bahwa kerahasiaan
merupakan kunci dari keberhasailan strategi dalam mengurangi pertanggungjawaban.
John McLennan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Begitu pula Anne
Lampe di The Sydney Morning Herald. Surat kabar itu mengangkat masalah surat-surat
yang bocor itu pada rubrik keuangannya. Di hari berikutnya, McLennan dan Asosiasi
Peminjam dengan Mata Uang Asing memaparkan masalahnya ke publik. Pemerintahan
Hawke sebelumnya telah meluncurkan penyelidikan parlemen federal pada industri
perbankan setelah Menteri Keuangan, Paul Keating, menegaskan bahwa jatuhnya tingkat
suku bunga resmi yang dilakukan oleh bank-bank Australia bukan merupakan sebuah
rencana yang sengaja dilakukan untuk menutupi hutang-hutang yang buruk yang
berjumlah sekitar $10 miliar. Penyelidikan itu akan dipimpin oleh salah satu anggota
Partai Buruh, Stephen Martin. McLennan berusaha untuk meningkatkan tekanan itu.
Dari The Sydney Morning Herald: Rabu, 30 Januari 1991:
PARA PEMINJAM MENCARI PENYELIDIKAN BARU TERHADAP PINJAMAN
MATA UANG ASING
Oleh Anne Lampe
Sebuah kelompok aksi para peminjam telah meminta dibentuknya sebuah komisi agung
(royal commission) di dalam bank dan supaya bank mengganti sejumlah uang kepada para
kliennya karena kelalaian dan ketidakmampuan diikuti dengan tuduhan-tuduhan
ketidakmampuan manajemen dari risiko nilai tukar mata uang asing oleh anak perusahaan
Westpac, Partnership Pacific.
Westpac menerima sebuah laporan yang rinci mengenai apa yang telah terjadi di
PPL dan diperingatkan oleh pengacaranya, Allen Allen dan Hemsley, bahwa ia harus
mengambil langkah-langkah praktis untuk menghindari pengungkapan kelemahan PPL
kepada pihak di luar Dewan Direksi PPL/Westpac dan manajemen senior.
Asosiasi Peminjam mewakili lebih dari 200 orang peminjam yang percaya begitu
saja atas apa yang dipromosikan oleh bank-bank besar Australia sebagai pinjaman mata uang
asing berbunga rendah. Sebuah pertemuan telah diadakan hari Sabtu ini di Royal Motor Yacht
Club di Point Piper untuk membahas tanggapan asosiasi terhadap kebocoran memo yang
sangat rahasia itu dari Allen Allen dan Hemsley yang ditulis pada bulan November 1987
mengenai apa yang salah di dalam PPL.
Memo itu merangkum bagaimana Allens melakukan sebuah penyelidikan yang rinci
atas ketidakmampuan manajemen risiko transaksi mata uang asing yang dituduhkan kepada
PPL dalam kurun waktu 1985 dan 1986, yang mengakibatkan beberapa klien mengalami
kerugian besar. Memo itu juga terfokus pada tuduhan adanya komisi yang berlebihan pada
transaksi yang dilakukan atas nama para peminjam dan pengendapan transaksi dalam waktu
singkat untuk menghindari pada panduan Reserve Bank.
Juru bicara untuk asosiasi peminjam itu, Tn John McLennan, mengatakan bahwa
asosiasi telah membuat pernyataan panjang lebar mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh
parlemen terhadap praktik-praktik perbankan. Namun setelah pengungkapan memo ini di
Herald kemarin, asosiasi akan menambahkan pernyataan-pernyataan mereka dan juga akan
meminta dibentuknya komisi agung (royal commission) terhadap kegiatan bank-bank di
Australia.
Bank harus mengganti kerugian yang dialami klien mereka karena kelalaian dan
ketidakmampuan mereka, ungkap McLennan kemarin.
Surat Allen dua tahun yang lalu kepada direktur utama pelaksana korporasi dan
internasional, Tn Warwick Kent, memperkirakan kerugian modal yang dialami klien
peminjam dengan mata uang asing PPL adalah sebesar $33 juta dan kerugian mereka akan
semakin parah jutaan dolar lagi dengan pergi ke PPL, ketimbang jika mereka tetap tidak
dibatasi atau dibatasi secara menyeluruh.

Surat itu juga mengatakan, meskipun PPL mengalami gugatan hukum dari mantan
kliennya, PPL memiliki keuntungan dengan ketidaktahuan klien mereka tentang seberapa
merugikannya dokumen-dokumen itu, begitu juga dengan tidak memiliki sarana hukum
untuk melakukan penuntutan.
Jasa manajemen risiko PPL telah dirujuk dalam beberapa gugatan hukum oleh para
peminjam dana dari Westpac yang direkomendasikan kepada jasa penukaran mata uang asing
PPL ketika mereka gagal mendapatkan pinjaman. Seorang penggugat memperkirakan luasnya
marjin pada transaksi telah merugikan dirinya lebih dari $600,000. Komisi atas pinjamannya
sebesar $1.5 juta diperkirakan lebih dari $300,000. Tn McLennan memberikan nasihat
mengenai penemuan dokumen-dokumen yang sensitif dalam kasus-kasus yang berakhir pada
penyelesaian di luar pengadilan atas nama para peminjam.
Selama dua tahun saya berjuang (bersama) dengan para peminjam melalui
pengadilan untuk penemuan yang lebih baik dan lebih jauh, dan selama dua tahun pula bank
telah menarik para peminjam ke pengadilan untuk mempertahankan dokumen-dokumen yang
sama-sama kita ketahui tidak ada. Dokumen-dokumen itu baru ada sejak laporan Riley
(sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Westpac pada tahun 1985 untuk memeriksa kegagalan
pinjaman lepas pantai, yang mencatat kerugian bank yang diperkirakan sebesar $3 triliun)
yang dibocorkan dari Westpac, yang membuat kami mendapatkan penemuan yang lebih
baik.
Ia menyatakan bahwa di beberapa kasus, Westpac menegaskan bahwa posisi slip
kesepakatan dan/atau slip kesepakatan tidak ada. Dokumen inilah yang memungkinkan
peminjam mengetahui seberapa besar bank telah mengambil poin atau komisi setiap kali
bank melakukan transaksi atas nama klien.
Tn McLennan mengatakan, orang kini telah ditinggalkan miskin secara finansial
dan banyak dari pernikahan mereka hancur. Bagaimana bisa bank membenarkan dirinya
dengan menggunakan haknya untuk memanipulasi kesepakatan nilai tukar mata uang untuk
mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri dan mengetahui bahwa tindakan semacam itu
hanya akan menambah kerugian yang kini dialami karena turunnya nilai tukar dolar
Australia, dan terutama ketika bank juga mengetahui bahwa mereka bertanggung-jawab
karena telah membujuk para peminjam untuk meminjam pada awalnya?

John McLennan juga muncul dalam edisi sore dari acara New South Wales 7.30
Report (diwawancarai oleh penulis), di mana ia menjelaskan dampak dari surat-surat
Westpac terhadap perjuangan para peminjam dengan mata uang asing.
Publisitas yang berkembang secara pesat menjadi bencana dalam hubungan bankbank Australia dengan masyarakat, terutama bagi Westpac.
Pada tanggal 14 Februari, McLennan diberitahu oleh David Elder, sekretaris dari
badan penyelidik perbankan parlementer, bahwa pernyataannya terkait dengan
penyelidikan akan dipublikasikan dan ia akan menjadi saksi utama. Pada tanggal 15
Februari 1991, ketika pernyataan McLennan dipublikasikan, Westpac hadir di hadapan
Hakim Powell dari Mahkamah Agung New South Wales (New South Wales Supreme
Court) dalam sebuah dengar pendapat ex parte tertutup dan mendapatkan surat perintah
terhadap McLennan, yang meminta McLennan untuk hadir di pengadilan pada tanggal 20
Februari 1991 untuk menjalani pemeriksaan mengenai dari mana ia mendapatkan
dokumen-dokumen itu dan melarangnya menggunakan dokumen itu di masa yang akan
datang. Perintah itu mengancam McLennan dengan hukuman penjara atau penyitaan
barang-barang kepemilikannya jika ia tidak memenuhi larangan itu.
Karena tidak mengetahui hal tersebut, McLennan kembali ke Port Macquaire
setelah sebuah pertemuan khusus dengan para peminjam. Seiring dengan berkembangnya
obsesinya terhadap perjuangan para peminjam dengan mata uang asing, John dan Chris
McLennan menghadapi masalah perkawinan mereka sendiri. John keluar dari rumah
keluarga mereka. Pada hari Minggu malam, ia mengerjakan pernyataan tambahan untuk
penyelidikan perbankan parlementer yang mencakup isu mengenai Surat-surat dari
Westpac. Ia menerima telepon yang mengundangnya untuk makan malam dengan

teman-temannya di daerah terpencil milik mereka, tiga puluh kilometer sebelah barat Port
Macquire. Pada pukul 8 malam itu, ia berjalan ke arah parkir mobil di rumah temantemannya. Anjing-anjing menggonggong. McLennan dihadapkan pada seorang lelaki
yang menyergapnya dari semak-semak, dan memberikan segepok dokumen setebal satu
inci ke tangannya. Ia adalah seorang petugas jasa pelayanan yang rupanya sudah
menempuh perjalanan jauh dari Sydney untuk melayani McLennan. Hingga hari ini
McLennan tidak tahu bagaimana si petugas jasa pelayanan itu tahu persis di mana akan
menemukannya. Teman-temannya tidak mengkhianatinya.
McLennan sangat takut dan marah pada taktik terakhir itu. Ia yakin kejadian itu
dirancang oleh Westpac untuk menghentikannya memberikan kesaksian di hadapan
penyelidik perbankan parlementer, di mana ia dijadwalkan untuk bicara dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan atas nama asosiasi peminjam.
Taktik-taktik Westpac kini berada di halaman depan seluruh surat kabar Australia,
dan John McLennan melesat dari sekedar juru bicara yang kata-katanya sering dikutip
dalam artikel kecil di halaman keuangan, menjadi wajah di balik perseteruan bank-bank
Australia dan nasabah mereka sendiri. Dalam proses tersebut, kemarahan publik terhadap
bank yang mulai terlihat jelas sejak tahun 1980-an semakin memburuk. Upaya hukum
Westpac untuk menghentikan publikasi dalam bentuk apa pun dari surat-surat Allen Allen
dan Hemsley juga melingkupi media, termasuk jalur penerbitan Fairfax dan Australian
Broadcasting Corporation.
Lawan Mereka
PADA hari Minggu malam, perintah-perintah itu dijalankan. McLennan masih terjaga
pada pukul 2 pagi menulis pernyataannya kepada pengadilan dan penyelidik perbankan
parlementer. Ia menelpon temannya, Trevor King. King tertawa ketika mendengar apa
yang telah terjadi. King hanya berkata: Mereka sudah menembak diri mereka sendiri, di
kaki. Kamu adalah saksi utama di hadapan Parlemen... lawan mereka. Pernyataan
tambahan McLennan kepada penyelidik parlementer antara lain mengeluhkan masalah
intimidasi yang dilakukan oleh Westpac. Bagaimana sebuah bank bisa menunjukkan
suatu tindakan yang menghina parlemen, melanggar kebebasan mengemukakan pendapat,
dan menghina masyarakat Australia?
Ia kini yakin bahwa ia harus mengesampingkan ketakutan pribadinya. Westpac
mengincarnya secara personal. Ia harus melawannya, apa pun harga yang harus ia
bayarkan, tabungan dan aset pribadinya. McLennan dan para penasihat hukumnya
memutuskan untuk menyerang balik. Ia menuntut Westpac dan direktur pelaksananya,
Stuart Fowler, untuk pencemaran nama baik dan pelanggaran proses.
McLennan telah ditempa oleh pengalamannya dan perjuangan para peminjam.
Suatu malam saya duduk di pinggir sungai dan memandangi matahari terbenam. Saat
itulah saya memutuskan bahwa meskipun bank berhasil, saya tidak akan pernah
menyerah. Saya akan melawan mereka dengan setiap energi di dalam tubuh saya. Saya
sadar jika saya membiarkan ketakutan atas apa yang mungkin terjadi menguasai diri saya,
maka pelan-pelan hal itu akan menghancurkan saya.
Pada tanggal 2 Februari 1991, Westpac telah meletakkan sebuah pengumuman
besar di Murdoch press (Fairfax press telah menolak meletakkan pengumuman itu
dengan alasan hal itu merupakan pencemaran nama baik dan berusaha memperdebatkan
kasus bank di mana media dilarang oleh putusan pengadilan).

PEMBERITAHUAN DARI WESTPAC


Bank menyadari bahwa salinan-salinan dari dua pucuk surat rahasia dari para penasihat
hukumnya, Allen Allen dan Hemsley, telah disebarluaskan dengan:

Tidak bertanggal;
Tidak ditandatangani;
Surat-surat yang mengancam;
Dikirimkan dari alamat yang tidak diketahui di Belgia.

Tindakan-tindakan itu merupakan tindakan yang tidak biasa. Surat-surat yang


dipertanyakan, tertanggal 26 November 1987 dan 11 Desember 1987, jelas-jelas merupakan
surat RAHASIA dan ditandai Sangat Pribadi dan Rahasia. Surat-surat itu merupakan
komunikasi antara bank dan para penasihat hukumnya, yang merupakan hak istimewa dari
bank.
Kedua surat tersebut didapat dengan cara ilegal. Bank yakin mereka yang
bertanggung-jawab atas tindakan pelanggaran hukum ini telah melakukannya untuk
membantu proses penuntutan hukum yang dilakukan terhadap Westpac. Tindakan ini
merupakan tindakan tercela dan bank akan mencari semua cara untuk menuntutnya. Lebih
jauh lagi, bank telah mengambil upaya hukum dan mendapatkan Surat Perintah dari
Pengadilan di United Kingdom, New Zealand dan Australia terkait dengan pelanggaran ini.
Bank telah dihubungi oleh anggota masyarakat yang telah menerima dokumen ini
dan telah mengembalikan salinannya kepada bank. Siapa pun yang menerima dokumen ini
dan belum mengembalikannya, atau siapa pun yang mungkin menerima dokumen
komunikasi yang tidak dianjurkan dan mengancam, diminta untuk menghubungi Divisi
Hukum di bank (nomor telepon), sehingga pengaturan dapat segera dilakukan untuk
pengembaliannya.

Pada tanggal 12 Februari, Pengadilan Banding NSW (NSW Court of Appeal)


mendukung putusan yang dikeluarkan oleh Hakim Powell dalam membatasi media. Di
luar alasan yang telah dinyatakan oleh mereka terkait dengan proses hukum, banyak dari
para komentator mengutuk tindakan Westpac terhadap McLennan sebagai tindakan yang
opresif. Ada keinginan yang besar agar surat-surat Westpac dijabarkan di Parlemen, di
mana surat-surat itu akan dilindungi oleh hak istimewa parlemen, bukan yang disebut
kewenangan legal profesional.
Reaksi media terhadap candaan Westpac mengenai surat-surat itu melalui surat
perintah pengadilan malah memberatkan bank. Fairfax dan ABC memohon kepada
pengadilan untuk mencabut perintah terhadap media. McLennan menyatakan secara
publik bahwa Westpac berusaha menghentikannya untuk memberikan kesaksian kepada
penyelidik parlementer. Pernyataan tertulisnya sudah dikirimkan ke sekretaris komite
penyelidikan parlementer. Surat-surat Westpac kini menjadi penting dalam pernyataan
yang dibuatnya itu. Westpac menggunakan tekanan pada Parlemen Pusat (Federal
Parliament) dengan mendekati Ketua Senat untuk mencegah surat-surat itu diserahkan ke
Parlemen oleh Senator dari partai Demokrat, Paul McLean, yang telah mengumumkan
niatnya tersebut.

Kemenangan Senat
PADA tanggal 12 Februari 1991, ketua Senat, Senator Kerry Sibraa, menyatakan bahwa
surat-surat Westpac tidak bisa dijabarkan karena surat-surat itu sub judice merupakan
subjek dari suatu proses hukum di persidangan.

Pada akhirnya, terungkap bahwa Sibraa telah membuat peraturan yang


bertentangan saran resmi dari Juru Tulis Senat yang menyatakan bahwa di bawah prinsip
sub judice, yang bukan merupakan masalah hukum dalam konteks parlementer, Ketua
Senat memiliki hak untuk menghentikan pengungkapan, tetapi disarankan bahwa
penghentian pengungkapan dalam hal ini hanya akan menimbulkan prasangka bahwa
tindakan tersebut merupakan usaha-usaha terbaru Westpac untuk menahan dokumendokumen agar tidak masuk ke pengadilan. Yang memberatkan dalam hal ini adalah untuk
mempertimbangkan kepentingan publik untuk mengetahui isi dari surat-surat itu. Saran
saya, Anda tidak boleh melarang Senator McLean untuk mengungkapkan dokumendokumen itu di Senat atas dasar prinsip sub judice (praduga tak bersalah), dan Anda
membuat pernyataan pada Senat yang menunjukkan keputusan Anda.
Taktik Westpac yang terlihat untuk mengolok-olok, baik parlemen maupun media
telah membuat unsur-unsur yang tidak terlibat dalam kedua lembaga itu semakin
memiliki keinginan yang besar untuk mempublikasikannya. Seorang anggota parlemen
Australia Selatan, Ian Gilfillan, menjabarkan surat-surat Westpac di Majelis Tinggi
(Upper House) pada minggu terakhir bulan Februari, dan media di Australia Selatan,
Australian Capital Territory dan Queensland mengungkapkan sebagian atau bahkan
seluruh isi dari surat-surat itu. Media di New South Wales dan Victoria terus mengolokolok. Hakim Powell di Mahkamah Agung New South Wales menolak untuk mencabut
perintah yang melarang media mempublikasikan surat-surat itu. Dalam peraturannya,
Hakim Powell mangatakan bahwa berbagai usaha telah dilakukan untuk menggambarkan
kasus Westpac sebagai sebuah pertikaian kekuasaan antara badan legislatif dan yudikatif.
Sang Hakim percaya bahwa ia tidak memiliki kekuasaan apa pun untuk memerintahkan
dewan legislatif, oleh karena itu ia berharap bahwa dewan legislatif pun tidak akan
memberitahu bagaimana ia harus melakukan tugas-tugas judisialnya. Sang hakim berkata
bahwa ia dengan teguh berpegang pada pandangan bahwa sebuah kasus pelanggaran yang
nyata telah diajukan melawan surat kabar The Canberra Times, yang melaporkan isi dari
surat-surat Westpac yang dibacakan kepada Parlemen Australia Selatan. Dan ia berkata,
juga bisa disangkakan bahwa The Sydney Morning Herald dan ABC telah bersalah atas
tindakan kriminal atas berbagai laporan yang bermaksud atau bertujuan untuk
menyebarkan berita bohong dan memfitnah Westpac untuk memaksanya membatalkan
penuntutan hukum lebih jauh yang melibatkan John McLennan. Hakim menerima
argumen Westpac bahwa semua unsur media ini melakukan sebuah kampanye yang
bertujuan untuk menghalangi proses penuntutan hukum oleh Westpac melalui pengadilan
untuk melindungi haknya.
Pada tanggal 20 Februari, surat kabar Partai Komunis, Tribune, dengan oplah
4.000, mempublikasikan surat-surat Westpac sebelum surat perintah pengadilan yang
melarang publikasi atas surat-surat Westpac dikeluarkan, dan sejumlah salinan yang bisa
didapat disita. Tindakan itu merupakan tindakan pembangkangan Tribune yang terakhir
sebelum penutupannya dan pembubarannya dari partai politik.
John McLennan terus meyakinkan dirinya bahwa Westpac berusaha untuk
menghentikan kehadirannya di hadapan penyelidik perbankan parlementer. Ia menulis
kepada penyelidik parlementer menegaskan bahwa upaya hukum yang dilakukan Westpac
terhadap dirinya secara pribadi membuatnya merasa terintimidasi oleh bank. Ia harus
hadir di pengadilan untuk menjawab perintah pengadilan pada tanggal 7 Maret.
Ketegangan memuncak. Perhatian media semakin tinggi. Kehadiran McLennan di
pengadilan menghantarkan buletin berita televisi untuk meliput. Dan dalam tindakan yang
tidak disangka, Juru Bicara DPR memberikan pengarahan singkat kepada konsul Gary
Downes QC untuk membuat sebuah pernyataan pada dengar pendapat sebelum

pertimbangan dari Hakim Powell mengenai perintah yang diajukan Westpac terhadap
McLennan. Para pengacara Westpac dengan cepat berusaha menyakinkan Downes bahwa
bank tidak berusaha menghalangi McLennan untuk memberikan kesaksian kepada
penyelidik parlementer.
Debat itu memuncak pada tanggal 7 Maret ketika Westpac dengan keengganan
yang luar biasa menyetujui sebuah permintaan dari penyelidik perbankan parlementer
agar surat-surat rahasia itu dijabarkan. Namun, tindakan Westpac terhadap McLennan
terus berlangsung. Ia harus mengeluarkan banyak biaya untuk membela dirinya sendiri.
McLennan berpendapat bahwa bank mengetahui akan dikeluarkannya surat-surat
Westpac kepada penyelidikan perbankan parlementer. Namun mereka tidak memberitahu
McLennan. Bahkan ketika ia diperiksa ulang oleh Tom Hughes QC, Stuart Fowler,
direktur pelaksana dari Westpac menjabarkan dokumen-dokumen itu di Canberra.
Pada tanggal 13 Maret 1991, sebuah artikel muncul di majalah Australian
Business yang mengemukakan apa yang disebut sebagai koneksi Halabi. McLennan
mengenang: Sampai saat ini saya tidak tahu kalau Halabi berusaha memeras bank agar
melepaskan tuntutan penipuan terhadapnya dan ia telah mengancam akan mengeluarkan
surat-surat Westpac. Saya sangat marah karena selama ini bank telah mengetahui siapa
yang mengeluarkan dokumen-dokumen itu, namun berusaha untuk menyalahkan saya.
Saya yakin bahwa tindakan yang dilakukan terhadap saya sebetulnya bertujuan untuk
menghentikan saya dari memberi kesaksian pada penyelidikan, semakin sulit.
Semua bank besar berseteru dengan para peminjam dengan mata uang asing
mereka Westpac, the Commonwealth Bank, the ANZ Bank dan the National Australia
Bank; kekuasaan terbesar dari Parlemen Australia untuk melindungi dan membela hak
semua warga negara Australia telah dikesampingkan dalam hal ini. Para senator yang
terhormat tidak berkeberatan akan hal itu.
Para hakim, yang dalam kasus ini diwakili oleh Hakim Powell, telah menerima
prinsip kerahasiaan antara bankir-nasabah dan kewenangan legal profesional.

Skala Keadilan
BRUCE Donald, yang saat itu menjabat sebagai kepala Bagian Hukum dan Hak Cipta
ABC, dalam sebuah memorandum internal yang tidak dipublikasikan mengenai
keputusan Powell berargumen bahwa frase kewenangan legal profesional merupakan
alat untuk mengalihkan perhatian (red herring) dalam kasus Westpac.
Frase itu tampaknya berusaha mengalihkan pengadilan dan parlemen dari
pembahasan normal bahan yang, dari mana pun sumbernya, telah mencapai wilayah
publik.
Donald berargumen bahwa itu merupakan pengalih perhatian, karena tidak ada
kategori khusus mengenai kerahasiaan yang menyangkut nasihat hukum. Tentu saja
nasihat hukum bersifat rahasia seperti yang dimaksudkan oleh semua komunikasi
perdagangan. Namun, nasihat hukum tidak mendapatkan keistimewaan yang lebih dalam
hal perlindungan terhadap pelanggaran kerahasiaan.
Ia berkata: Begitu hal tersebut [nasihat hukum] menyentuh wilayah publik
misalnya dengan diterbitkan dalam The Sydney Morning Herald dan digunakan orang
secara luas untuk berbagai tujuan maka hal itu tidak lagi dianggap rahasia. Donald
berpendapat bahwa Hakim Powell telah mengembangkan prinsip itu sendiri ketika ia
terlibat dalam putusan untuk kasus Spycatcher. Powell menetapkan bahwa ketika rahasia
MI-5 keluar maka mereka bukan rahasia lagi. Keputusan Powell dalam kasus

Spycatcher telah ditegaskan hingga ke Pengadilan Tinggi. Itu merupakan akhir dari
permasalahan ini, kecuali jika bisa membuktikan bahwa Herald telah melanggar
kerahasiaan dan bertanggung-jawab atas segala kerusakan, jika ada. Pihak lain yang
menerbitkan kembali laporan Herald tersebut tidak melanggar kerahasiaan apa pun.
Donald berpendapat bahwa publikasi tidak menghilangkan kewenangan legal
profesional. Dokumen yang berisi nasihat hukum, meskipun telah dipublikasikan, tidak
bisa digunakan di dalam kasus-kasus pengadilan yang memiliki keterkaitan. Dokumendokumen tersebut dapat digunakan dalam diskusi publik mengenai masalah itu, namun
pengadilan tidak dapat menggunakan dokumen-dokumen itu dalam memutuskan kasus
apa pun. Mereka tetap istimewa dan tidak dapat diterima sebagai barang bukti.
Seperti halnya dokumen yang bocor lainnya (kabinet, departemen, perusahaan),
begitu mereka keluar ke wilayah publik, maka dokumen itu bukan rahasia lagi.
Kemenangan Hakim Powell terhadap media setelah pernyataan dari para
pengacara Westpac yang menggambarkan kelemahan para pengacara dan hukum, yang
sepertinya menghargai penyelesaian secara hukum atas sengketa sebagai solusi yang
optimal dalam sebuah masyarakat yang beradab. Fakta bahwa hukum berjalan lamban,
mahal, teknis dan sering tidak bisa menyentuh pandangan publik terhadap keadilan,
sering kali luput dari para pengacara.
Westpac mengacu pada Kasus Distillers sebagai preseden dalam seranganserangannya terhadap liputan media atas perjuangan John McLennan, seorang
pengungkap fakta yang mengalami banyak penderitaan. Kasus Distillers menghasilkan
sebuah prinsip yang dirancang untuk mencegah tekanan publik terhadap seseorang, di
mana tekanan itu sedemikian hebatnya sehingga mereka bisa untuk tidak bergantung pada
hak-hak hukum mereka.
Thalidomide merupakan sebuah obat pra-kelahiran untuk mengendalikan rasa
mual. Namun, obat itu menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Ketika para korban
menuntut pembuatnya, Distillers, mereka memiliki tugas yang sangat sulit di bawah
hukum mengenai perbuatan salah, untuk membuktikan kelalaian pembuatnya. The Times
di London meluncurkan seri artikel yang mengkritik Distillers karena telah memaksa para
korban melalui proses di pengadilan, dan bukan membayar kerugian tanpa harus
memandang legalitasnya. Para hakim di Inggris mengatakan bahwa hal itu adalah
penghinaan terhadap pengadilan dengan memberikan tekanan yang melampaui batas pada
terdakwa, yang dapat mengecilkan hatinya untuk mengejar apa yang menjadi haknya
sesuai hukum.
Hakim Powell bergantung pada prinsip ini ketika mengkritisi ABC dan Fairfax
atas liputan mereka terhadap Westpac. Hakim menerima argumen Westpac, bahwa media
melakukan kampanye dengan tujuan untuk menghalangi Westpac melanjutkan
persidangan dengan cara yang wajar melalui pengadilan untuk melindungi haknya.
Dalam kasus Westpac, surat-surat itu mengungkapkan kesulitan yang besar dari
pihak yang dirugikan untuk dapat melawan Westpac yang bergantung pada hak
hukumnya, antara lain meminta pihak yang dirugikan untuk membuktikan kasus yang
rinci dan sulit, di mana para pengacara Westpac sendiri menyarankan hal yang
sebaliknya, bukti yang karena beberapa sebab, dipertahankan kerahasiaannya.
Orang biasa pun dapat mempertanyakan prinsip hukum apa yang menyatakan
bahwa pengungkapan fakta-fakta kepada publik merupakan suatu penghinaan terhadap
pengadilan, melihat bahwa skala keadilan erat kaitannya dengan pemberian uang dalam
jumlah besar demi kepentingan Westpac.
Realisasi yang mengikuti kejadian dan taktik hukum adalah jika media
terperangkap oleh aturan hukum, maka Parlemen tidak bisa bergantung pada fakta-fakta

yang terungkap di publik. Namun pada tanggal 6 Maret, penyelidikan parlementer yang
dilakukan oleh Stephen Martin terhadap sistem perbankan menyelamatkan perwakilan
masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat, jika tidak, Senat. Penyelidikan itu secara formal
meminta Westpac untuk mempublikasikan surat-surat Westpac.
Pada tanggal 7 Maret, direktur pelaksana Westpac, Stuart Fowler, muncul di
hadapan penyelidik parlementer dan mengeluhkan mengenai kampanye media terhadap
bank:
Selain putusan pengadilan yang berulang dalam menjunjung tinggi kerahasiaan dari suratsurat ini, sangatlah jelas bahwa telah ada kampanye terang-terangan dan terencana untuk:

Mempublikasikan surat-surat rahasia dan menghancurkan hak bank untuk menggunakan


upaya hukum dengan perintah untuk mempertahankan kerahasiaan itu;
Memfitnah bank sebagai pihak penggugat dalam persidangan pengadilan New South
Wales;
Melaporkan jalannya persidangan di New South Wales, di mana Westpac sebagai
penggugat, dengan cara yang menurut kami bias dan tidak adil untuk Westpac;
Melakukan tindakan pelanggaran terhadap Mahkamah Agung New South Wales;
Menekan bank agar mengingkari haknya untuk melindungi kepemilikannya di
pengadilan.

Kampanye ini, yang dilakukan bersamaan dengan dimulainya penyelidikan ini,


telah dilakukan oleh beberapa jurnalis, pihak-pihak yang berkepentingan dan pihak lain
yang bersiap untuk memperdagangkan dokumen-dokumen curian itu.
Stuart Fowler juga menyerang Senator Demokrat Paul McLean karena telah
membuat pernyataan publik di luar parlemen pada saat demonstrasi massa dan kepada
media dan menyediakan salinan dari surat-surat rahasia itu dalam keadaan yang mungkin
mengakibatkan penghinaan terhadap pengadilan dan semangat dari keputusan Senator
Sibraa mengenai konvensi sub judice:
Bank juga menyadari dampak dari serangan-serangan yang tidak dibenarkan ini terhadap
kredibilitas Westpac dan 45.000 orang pegawainya di Australia dan di dua puluh delapan
negara di seluruh dunia, dan dampaknya pada nasabahnya yang banyak dan pemilik bisnis
besar. Kampanye ini telah menghasilkan tekanan yang besar pada bank, penyelidikan
parlementer, sistem hukum dan pengadilan di New South Wales. Isu-isu ini kini harus
diseimbangkan sejalan dengan prinsip-prinsip dan hak-hak yang dituntut oleh Westpac untuk
dilindungi, seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya. Hasilnya, bank telah disudutkan
pada keadaan di mana dengan keengganan yang luar biasa, Westpac siap untuk mengabulkan
permohonan dari anggota komite ini agar surat-surat itu dipaparkan di hadapan Anda.

Dalam melakukan hal itu, saya ingin memperjelas bahwa:

Westpac yakin bahwa dirinya telah berlaku dengan penuh kesopanan dalam mengambil
langkah-langkah yang dimilikinya di pengadilan untuk melindungi hak-haknya;
Perlindungan kerahasiaan antara bankir-nasabah tetap menjadi kepentingan utama bagi
semua lembaga finansial dan nasabah mereka. Bank telah memegang teguh prinsip itu
dalam mengambil langkah-langkah yang dimilikinya di Australia dan di mana pun juga.
Kami menyadari bahwa dipertahankannya kerahasiaan bankir-nasabah merupakan hal
yang terpenting dalam komite ini;
Westpac seperti halnya warga negara Australia lainnya, berhak atas dipertahankannya
prinsip kewenangan legal profesional, yang digambarkan oleh Pengadilan Tinggi
Australia sebagai hal yang mendasar terkait dengan administrasi keadilan. Dalam
meminta permohonan dari komite, Westpac belum (dan belum pernah) menolak
permohonan bank akan kewenangan legal profesional dalam dokumen-dokumen itu.

Kemudian dalam pernyataannya, Stuart Fowler menuduh John McLennan dan


Senator Demokrat Paul McLean membuat gugatan-gugatan luar biasa sehingga
menghancurkan bisnis bank-bank di Australia dan kehidupan ribuan warga Australia:
Tak diragukan lagi, Senator McLean dan Tn McLennan akan mendapatkan keuntungan dari
kesempatan mereka di hadapan penyelidikan ini untuk mengulangi dan menjabarkan
tuduhan-tuduhan mereka. Seperti yang diketahui oleh komite, ada beberapa upaya-upaya
hukum yang tertunda, yang disuarakan oleh para peminjam terhadap bank, termasuk
Westpac, yang muncul dari pinjaman-pinjaman dengan mata uang asing ini. Tempat yang
tepat untuk menguji gugatan-gugatan itu adalah di pengadilan.
Namun, komite Anda dan masyarakat luas harus mengetahui bahwa, sehubungan
dengan kira-kira 850 buah pinjaman luar negeri Westpac pada bulan Oktober 1985, tidak
pernah ada pemberitahuan kebangkrutan yang dikeluarkan; hanya sepuluh kasus di mana
tindakan-tindakan telah diambil sehubungan dengan surat-surat berharga hanya tiga kasus
yang berujung pada penjualan kepemilikan surat-surat berharga.

Fakta-fakta ini, ujar direktur pelaksana Westpac, berbicara dengan sendirinya.


Surat-surat Westpac dan pertentangan hukum mengenai bocornya surat-surat itu telah
menjadi krisis kepercayaan terbesar bagi para nasabah dalam masa sesudah perang, di
mana warga Australia tetap bersikap skeptis pada praktik-praktik perbankan hingga saat
ini.
Bank telah membangkitkan prinsip kerahasiaan antara bankir-nasabah
kerahasiaan yang pada praktiknya mengakibatkan kerugian yang luar biasa bagi para
nasabahnya. Pernyataan Stuart Fowler mungkin muncul sebagai satu bentuk kemunafikan
dalam sejarah perbankan Australia.

Membelai sang Macan


KETIKA semua itu terungkap, John McLennan menghadapi ujian terbesar dalam
hidupnya. Tekanan itu telah melibatkan dirinya secara pribadi dengan para peminjam
dengan mata uang asing yang membawa dampak-dampak destruktif.
Dengan gugatan baliknya terhadap Westpac mengenai penyelewengan proses dan
pencemaran nama baik, McLennan menghabiskan dua belas bulan ke depan dalam sebuah
rutinitas dari Port Macquaire ke Sydney. Tak lama setelah ia kembali ke rumah, Westpac
kembali mengajukan permintaan mosi. McLennan harus menghabiskan berhari-hari,
kemudian berminggu-minggu untuk menyiapkan pembelaan yang rumit dan rinci untuk
menyangkal semua gugatan Westpac. Untuk semua itu ia menghabiskan $140,000. Di
akhir proses, keadaan keuangannya sangat payah dan ia berada dalam bahaya besar akan
kehilangan semua miliknya.
Pernikahan John McLennan dengan Chris telah berakhir, di mana Chris menerima
pembagian harta kepemilikan yang banyak. Saya tahu ia dan anak-anak akan selamat
dari Westpac yang tidak akan menunjukkan rasa belas kasihan. Ini hanyalah sedikit
penghiburan bagi Chris yang sangat menderita karena berakhirnya pernikahan kami.
Untuk hal ini saya akan selalu menyesal.
McLennan berkata: Saat itu saya sangatlah marah karena sistem hukum
membiarkan penggugat yang mengkhawatirkan itu terus mengajukan gugatannya, padahal
mereka telah jelas-jelas terbukti bersalah. Saya marah karena Parlemen menolak untuk
terlibat lebih jauh lagi. Jelaslah bagi saya bahwa meskipun terdapat perlindungan
terhadap saksi yang disediakan oleh Parlemen, namun ketika sampai pada hal yang

berbahaya, Parlemen membiarkan saya berjuang sendirian. Saya mengajukan tuntutantuntutan resmi atas pelecehan dan intimidasi terhadap saksi melawan Westpac. Parlemen
bahkan tidak menggunakan kekuasaannya dan mencari dokumen-dokumen atau
memeriksa mereka yang memulai tindakan hukum terhadap saya.
Ketakutan saya tumbuh. Ketakutan itu menyebar ke seluruh sendi kehidupan
saya dan saya sering tidak bisa tidur di malam hari. Saya sadar jika saya menyerah pada
ketakutan saya, maka bank akan menang. Ketakutan itu seperti kanker. Ia akan semakin
berkembang jika kita memberinya peluang untuk itu. Kemudian saya menyadari bahwa
satu-satunya cara untuk memperlakukan sang macan adalah dengan membelai
hidungnya dan meneruskan hidup. Saya memutuskan, meneruskan hidup saya atau hancur
sama sekali. Tiap kali bank berusaha menjatuhkan saya, saya memutuskan untuk bangkit.
Pada akhirnya saya menyadari, kebenaran akan terungkap dan ketika hal itu terjadi maka
masyarakat luas akan menanggapinya. Westpac mulai hancur. Banyak rekening yang
ditutup. Media mulai berbalik menyerang mereka. Bukan karena mereka telah berbuat
kesalahan, tetapi karena mereka berusaha untuk menutupinya. Pada akhirnya saya sadar
bahwa satu-satunya orang yang bisa melawan bank adalah diri saya. Tidak akan ada
seorang pun yang akan menyelamatkan saya. Saya harus melakukannya seorang diri.
John McLennan muncul di hadapan penyelidikan bank pada tanggal 20 Maret
1991. Sayangnya, karena tindakan bank terhadapnya, ia tidak bisa menyiapkan buktibukti dokumen yang sebetulnya ingin ia berikan. Ia tidak memiliki dukungan dari hasil
penelitian, namun ia memberikan laporan kronologis atas keterlibatannya dengan
pembentukan Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing.
Panitia Kerja DPR untuk Keuangan dan Administrasi Pemerintahan (House of
Representatives Standing Committee on Finance and Public Administration) yang
dikepalai oleh anggota senat dari Partai Buruh, Steven Martin, hadir ke Coffs Harbour
untuk dengar pendapat. McLennan, yang merasakan tekanan luar biasa dari tindakan
hukum yang ditujukan kepadanya, makan malam di Anuka Resorts, Coffs Harbour,
sebelum dengar pendapat bersama dengan para anggota komite dan Anne Lampe dari The
Sydney Morning Herald. Pimpinan rapat, Martin, meyakinkan McLennan bahwa ia akan
dilindungi dari bank. McLennan merasa jauh dari dilindungi. Ia bangun pada pagi
menjelang dengar pendapat dengan sakit kepala yang luar biasa dan sakit yang teramat
hebat. Ketika ia tiba di ruang dengar pendapat, ia melihat dengan penuh keheranan ketika
para pejabat senior Westpac dan sekumpulan pengacara dari Allen Allen dan Hemsley
duduk di kursi-kursi yang kosong. Kata-katanya pada dengar pendapat komite dilindungi
dengan apa yang disebut sebagai kewenangan parlemen, yang berarti ia tidak bisa dituntut
terhadap apa pun yang ia katakan di situ atau pun dituntut secara hukum dengan cara apa
pun. McLennan melihat perwakilan hukum bank membuat catatan yang banyak pada saat
ia mulai memberikan kesaksiannya secara lisan. Ia menyadari bahwa apa pun yang ia
katakan bisa diambil dan digunakan untuk menuntutnya pada tuntutan hukum yang
dilakukan Westpac kepadanya di pengadilan. Kata-katanya pada komite mungkin tidak
akan digunakan. Namun, informasi yang mereka kumpulkan dari pernyataan-pernyataan
dan komentar-komentarnya dalam forum ini bisa digunakan untuk menuntutnya di
pengadilan. McLennan merasa tidak dilindungi sama sekali oleh kewenangan
parlementer. Ia merasa terintimidasi.
Banyak dari peminjam dengan mata uang asing telah menolak memberikan
kesaksian karena apa yang terjadi terhadap McLennan dalam tindakan hukum yang
dilakukan oleh Westpac terhadapnya. Dan, sayangnya, McLennan juga mengetahui
bahwa banyak pegawai dari bank-bank tersebut yang mungkin bisa memberikan
kesaksian untuk masalah ini mengubah pikiran mereka ketika mereka tahu apa yang

terjadi pada John McLennan. Siapa yang bisa menyalahkan mereka karena berlaku
demikian?
McLennan tidak merasa bahwa ia adalah penyebab kehancuran bank-bank
tersebut, seperti yang dikatakan dalam liputan-liputan media. Dengan apa yang tersisa
dari tabungan seumur hidupnya setelah berakhirnya pernikahannya dengan Chris dan
berada di ambang kebangkrutan pribadi, belum lagi kesehatan mentalnya karena
hubungan pribadinya yang berada di ambang kehancuran, ia mengatakan bahwa ia tahu
bagaimana rasanya para perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga:
terjebak dan sangat terintimidasi.
Namun demikian, ia melawan ketakutannya dan mulai memberikan kesaksiannya
pada komite. Ia merunut kejadian dengan rinci, terutama taktik hukum yang digunakan
oleh bank-bank tersebut dalam kasus-kasus tunggal di mana ia bertindak sebagai
konsultan.
Bank mengancam akan menuntut para peminjam telah melakukan penghinaan
terhadap pengadilan jika mereka berusaha menggunakan dokumen-dokumen yang
ditemukan dalam satu kasus untuk digunakan kembali pada kasus yang lain, McLennan
membuat penegasan itu:
Sampai sejauh ini saya belum melihat tuntutan terhadap bank atas penghinaan kepada
pengadilan karena gagal menghasilkan penemuan yang cukup. Saya akan meminta komite ini
untuk melihat aspek tersebut secara rinci. Kami bisa memberikan contoh yang banyak untuk
Anda atas apa yang kami percayai sebagai penghinaan terhadap pengadilan.
Satu bank, Commonwealth Bank, seperti yang saya ketahui, telah mempunyai surat
perintah yang sah terhadap dokumen resmi para peminjam semasa di SMA, dan semua bank
telah mempunyai surat perintah yang sah untuk medapatkan catatan risalah rapat dan daftar
kehadiran dan dokumen-dokumen dari Asosiasi Peminjam dengan Mata Uang Asing. Mereka
juga sudah melanggar batas-batas kerahasiaan pertemuan kami dengan cara mengirimkan
surat-surat yang mengancam dan mengganggu. Saya ingin tahu bagaimana reaksi dewan
direksi bank apabila hal yang sama dilakukan oleh Asosiasi Peminjam.
Seorang pembantu proses ini berusaha memberikan dokumen-dokumen, sebuah
surat, melalui seorang anak lelaki berusia 12 tahun dari seorang perempuan yang merupakan
teman saya. Dan anda mungkin bertanya-tanya mengapa saya merasa telah dilecehkan.
Selama ini tidak sekali pun bank berusaha untuk menelepon saya untuk membahas masalah
ini dengan cara yang wajar.

Menyangkut dokumen-dokumen PPL, atau yang mereka kenal sebagai surat-surat


dari Westpac, McLennan berkata:
Banyak yang sudah dikatakan mengenai dokumen-dokumen ini, namun sepertinya bagi saya
tidak seorang pun yang mau mengatakan arti yang sebetulnya dari surat-surat itu. Bank
dan/atau para pegawainya mencuri, iya, mencuri uang dari para klien mereka. Dengan cara
apa pun Anda melihatnya, mengambil komisi rahasia yang ditukarkan dalam nilai tukar mata
uang asing adalah tindakan mencuri; perubahan kesepakatan adalah mencuri. Bank
menggunakan kepercayaan dan kewenangan yang mereka punya untuk mengambil
keuntungan rahasia dan membuat posisi para peminjam yang sudah lemah menjadi semakin
buruk. Saya tidak bisa mencari contoh yang lebih buruk lagi dari kebobrokan moral
korporasi.
Para pegawai senior dari bank dan para pengacaranya berencana secara terangterangan untuk menutupi pencurian dan secara terang-terangan menghancurkan gugatangugatan hukum dari para peminjam yang marah dengan cara memanipulasi sistem hukum.
Jika memang ada rencana untuk melecehkan proses hukum, inilah dia. Bank telah berusaha
untuk mengeruhkan suasana dengan membuat tuntutan, dengan penuh kemarahan, bahwa
dokumen-dokumen itu dicuri dari mereka. Dengan kata lain, seseorang mencuri barang bukti
yang menunjukkan bahwa mereka mencuri uang. Saya tidak mendukung orang yang mencuri

dokumen-dokumen itu dan saya tidak terkait sama sekali dengan hal tersebut, namun saya
rasa Anda harus menempatkan semuanya dalam perspektif.

Kemudian dalam kesaksiannya:


Coba Anda alihkan perhatian Anda pada sebuah artikel dalam Australian Business yang
menyatakan bahwa Westpac mengetahui siapa yang membocorkan surat-surat PPL. Artikel
ini beredar di saat yang sama ketika bank mendudukan saya di pengadilan untuk mencari tahu
siapa yang membocorkan dokumen-dokumen itu. Lalu mengapa mereka mendapatkan surat
perintah terhadap saya agar hadir pada pemeriksaan ulang untuk mencari tahu sumber dari
dokumen itu dengan ancaman penyitaan kepemilikan dan/atau penahanan? Saya ulangi
pernyataan-pernyataan saya sebelumnya bahwa bank secara terang-terangan berencana untuk
mengintimidasi saya dan meminta supaya masalah tersebut dipertimbangkan lagi oleh
Pembicara.

McLennan membawa komite melalui serangkaian pengungkapan dokumen


internal perbankan yang menunjukkan kesalahan manajemen dari pinjaman-pinjaman
dengan mata uang asing dan kebijakan pinjaman internasional yang sangat buruk, yang
dikeluarkan oleh bank-bank besar Australia.
Mengenai pemasaran besar-besaran dari pinjaman dengan mata uang asing dari
Westpac mulai dari akhir tahun 1970-an, McLennan berkata:
Bahkan bagi orang biasa hal-hal tersebut (dokumen-dokumen internal) menunjukkan sebuah
gambaran yang jelas mengenai produk yang berubah tanpa tujuan yang jelas dan ditahan oleh
divisi korporasi internasional karena biayanya dan kemampuan memperoleh bunganya.
Divisi korporasi internasional berlawanan dengan para bankir domestik yang menggunakan
amarah dari para peminjam yang tidak puas. Dokumen-dokumen itu mengungkapkan bahwa
bank sangat tahu bahwa rata-rata peminjam yang kurang berpengalaman tidak bisa mengatur
paparan di luar perkiraan dan permohonan-permohonan yang kurang baik pun disetujui untuk
menguasai pasar. Bahkan, ketika nilai tukar dolar Australia secara drastismengalami
penurunan, yang terjadi pada pertengahan tahun 1986, barulah struktur manajemen yang
layak dibentuk untuk mengatur keadaan saat itu. Lalu, sepertinya mereka semakin
bersungguh-sungguh untuk menutupi keadaan itu ketimbang membantu para peminjam. Para
penasihat hukum bank sangat ketakutan akan gugatan hukum, sebagai akibatnya tidak ada
nasihat yang diberikan.
Ketakutan akan adanya gugatan hukum sepertinya telah melumpuhkan proses
pengambilan keputusan di bank dan tidak memberikan saran apa pun bagi para peminjam
setelah jatuhnya nilai tukar dolar Australia. Sepertinya para Kepala Manajer, Peminjaman
dalam Jumlah Kecil (Retail Lending), Tn Frank Cass, General Manager, Retail Bank, Tn
McInnes dan General Manager, Pengawasan dan Kebijakan Kredit, Tn Frank Ward, berusaha
keras untuk membatasi pinjaman seperti itu. Namun, divisi korporasi dan internasional tetap
memberikan pinjaman, sampai pada titik di mana terdapat kekhawatiran akan kerugian yang
mungkin terjadi dari Kepala Manajer, Europe, yang akhirnya memaksa dilakukannya
pembatasan. Saat itu kerugian bank sangatlah besar--$2.6 miliar atau 6.6 persen dari total
aset.

Selama kesaksian lisannya, John McLennan tidak secara pribadi menyerang Stuart
Fowler, direktur pelaksana Westpac. Ia membiarkan pernyataan dan analisis terhadap
fakta dan dokumen-dokumen lainnya yang berbicara.
Namun, mengenai pernyataan Fowler mengenai keberpihakan bank terhadap para
peminjam, McLennan menyatakan:
Saya memperhatikan pernyataan-pernyataan Tn. Fowler bahwa bank tidak membuat bangkrut
siapa pun. Namun, saya yakin bahwa mereka, yang tidak memiliki aset apa pun setelah
dipaksa untuk menandatangani penggantian kerugian akan memiliki pemahaman yang

berbeda dari pemahaman hukum mengenai kebangkrutan. Jika kita bicara mengenai
kebangkrutan, kita bicara dalam pengertian yang umum jika Anda tidak punya apa pun,
maka Anda masih dinyatakan bangkrut. Namun, dalam kesempatan dan keadaan yang tepat,
saya sadar bahwa semua perselisihan di dalam bank dapat diselesaikan dan kepercayaan yang
menjadi tradisi baik bisa diperbaiki. Mungkin butuh waktu yang lama dan sangat
menyakitkan, namun pada akhirnya itu semua sepadan.

Laporan yang Lemah


KETIKA laporan akhir dari komite Martin dipaparkan, John McLennan dan Asosiasi
Peminjam sangat kecewa. Dengan adanya bukti-bukti dari semua dokumen yang
diserahkan kepada komite mengenai praktik-praktik perbankan Australia yang merupakan
laporan akhir itu, menurut mereka, laporan itu lemah. Perlu diingat bahwa bank memiliki
hubungan melobi yang stabil dengan Canberra. Asosiasi Bankir Australia (Australian
Bankers Association, ABA), badan industri yang didanai oleh seluruh bank itu, telah
menempatkan perwakilan untuk memberikan nasihat kepada tim kerja Martin.
Perwakilan ABA tersebut mengetahui secara rahasia kesaksian di hadapan kamera yang
diambil oleh komite. Meskipun keabsahan dari perwakilan tersebut tidak dipertanyakan,
tetapi bagi para peminjam hal tersebut sepertinya tidak benar. Komite Martin menolak
untuk memperolehkan perwakilan dari konsumen memperoleh akses serupa.
Meskipun komite Martin mengutuk produk pinjaman mata uang asing, namun
komite itu gagal menghadirkan mekanisme formal untuk memastikan perselisihan yang
besar itu dapat diselesaikan. Bahkan komite itu tidak menanggapi masalah-masalah dari
berbagai kasus yang terus berjalan dengan kerugian bagi pihak penggugat, dan penemuan
yang minim. Isu manipulasi terhadap sistem peradilan diabaikan.
Bank mengumumkan bahwa mereka akan menengahi perselisihan yang besar.
Namun pada kenyataannya, para peminjam yakin bahwa bank hanya melakukan sedikit
usaha untuk menyelesaikan perselisihan dan banyak kasus yang masih dalam proses
penyelesaian di pengadilan pada tahun 1996.
Dengan peperangan media mengenai penyelesaian surat-surat Westpac, liputan
pun berkurang. Meskipun John McLennan memiliki kepuasan saat dengar pendapat
publik yang merupakan serangan pribadinya pada Westpac dan bank-bank lain selama
penyelidikan, perjuangan hidup dan matinya dengan Westpac di pengadilan terus
berjalan. Ia menghadapi berminggu-minggu di pengadilan, dengan terus bertambahnya
biaya untuk membayar para pengacara.
Pada tanggal 16 Juni 1992, John McLennan dan Westpac mencapai sebuah
penyelesaian tertutup di luar pengadilan atas tindakan-tindakan mereka terhadap satu
sama lain. Anne Lampe dalam Herald melaporkan bahwa McLennan telah menuntut
balik Westpac dan direktur pelaksananya saat itu, Stuart McLennan, untuk tuduhan
pencemaran nama baik dan penyalahgunaan kekuasaan.
Tuntutan-tuntutan dan tuntutan balik telah dimulai sejak hari itu, dengan tagihan jasa hukum
Tn McLennan yang dilaporkan mencapai hampir $150,000. Satu hari pada tahun lalu,
kehadirannya yang singkat di pengadilan menghabiskan $15,000. Tn. McLennan tidak bisa
menyebutkan berapa jumlah yang dinegosiasikan kemarin, namun dengan sinis ia berkata
bahwa ia sangat senang dengan hasil yang telah dinegosiasikan.

Sebagai bagian dari penyelesaian, McLennan harus menyerahkan kepada Westpac


dokumen apa pun terkait dengan bank yang ia berikan dalam proses persidangan di
pengadilan yang telah diselesaikan atau pun ditetapkan, demikian pula dengan bahanbahan lain yang telah ia terima. Pada kenyataannya ia tidak memiliki semua itu. Ia harus

memberikan kepada Westpac tiga puluh dokumen atau lebih terkait dengan penyelidikan
yang menyeluruh pada bank yang dilakukan oleh Kantor Pajak Australia (Australian Tax
office ) (yang telah menyewa McLennan sebagai konsultan), dan yang diperoleh ATO
darinya, di mana ATO menggunakan kekuasaannya dalam proses akuisisi. Dokumendokumen ini akan dihancurkan di kantor-kantor bank tersebut dengan dihadiri oleh
McLennan.
McLennan berkata pada Lampe: Semua yang saya perjuangkan adalah untuk
kasus-kasus pinjaman dengan mata uang asing, dan kini saya terperangkap di
persimpangan.
Dengan melihat semua pengorbanan pribadi dan trauma, apakah McLennan akan
melakukannya lagi? Jawabanya: Iya.
Saya akan melakukannya lagi. Saya adalah seorang pejuang. Saya selalu mempertahankan
apa yang saya yakini. Namun, saya akan melakukannya dengan cara yang berbeda. Saya akan
mewakili diri saya dan tidak akan menyerah ketika melakukannya. Jika saya tahu kehancuran
yang saya timpakan pada Westpac, saya akan terus melakukannya sampai kebenaran benarbenar terungkap. Saya kira saya hanya tidak tahan menanggung penderitaan itu sendiri. Saya
sudah sangat menderita. Seharusnya saya meminta dukungan dari keluarga saya, bukannya
malah menjauhkan mereka dari saya. Kini saya sangat khawatir dengan trauma yang dialami
oleh keluarga saya, terutama anak-anak saya yang melihat saya menarik diri saya masuk ke
dalam dunia pertarungan hukum dan kesendirian, tanpa bisa melakukan apa-apa.
Saya rasa apa yang sangat menyiksa saya adalah meskipun saya merupakan target
bagi bank dan mereka sangat tahu penderitaan yang saya alami tidak ada seorang pun di
bank yang menderita. Bank itu pada akhirnya hanyalah sebuah kesatuan tanpa raga, tanpa
rasa, tanpa jiwa. Para bankir yang terlibat tidak harus mempertaruhkan aset yang mereka
punya. Mereka dibayar tanpa memperhatikan apa yang mereka lakukan dan saya hanyalah
pengganggu bagi mereka. Bagi saya ini merupakan perjuangan antara hidup dan mati dan
itulah mengapa saya menang.
Saya pernah memiliki dua hubungan yang hancur sejak perceraian saya dan, dengan
sangat menyesal, memindahkan tekanan-tekanan itu pada pasangan-pasangan saya yang
berhak mendapatkan yang lebih baik. Saya mohon maaf atas segala kesulitan yang saya
timpakan pada mereka. Sayangnya, keseriusan dan keinginan saya yang besar menjadikan
saya seseorang yang sulit untuk diharapkan. Mungkin sekarang... pada masa yang akan
datang... merupakan waktu bagi saya, untuk kebahagiaan saya.

Sistem Hukum telah Gagal


MCLENNAN percaya bahwa sistem hukum telah gagal total. Dari pengalaman pahitnya,
ia yakin pengadilan harus mengambil peran yang lebih untuk melibatkan diri dan
menghentikan para pihak yang berperkara, yang memiliki kekuasaan untuk melecehkan
proses hukum. Jalan lain melalui pengadilan jauh dari kemampuan para peminjam, di
mana banklah yang mengendalikan keuangan mereka. Penemuan jauh lebih mudah
sekarang. Bank mengetahui bahwa saya tahu di mana barang-barang bukti itu berada.
Namun mereka masih terus mempermainkan saya dan menahan pengungkapan sampai
detik-detik terakhir. Sumber hukum yang terbuang sia-sia.
Setelah penyelesaian akhir dari pertarungannya dengan Westpac, John McLennan
jatuh sakit karena kelelahan. Saya tidur berhari-hari. Saya merasa saya telah dikhianati
oleh sistem hukum, Parlemen dan, untuk beberapa sebab, oleh para Peminjam dengan
Mata Uang Asing. Di mana mereka saat saya membutuhkan mereka? Saya berjuang untuk
mereka. Banyak dari mereka telah menerima penyelesaian yang lumayan besar,
sementara saya masih berusaha berperang melawan bank. Yang buruknya, beberapa

nasihat-nasihat strategis saya disalin dan dibagikan kepada para penggugat lainnya,
yang kemudian menggunakannya untuk mendapatkan penyelesaian dari bank. Hanya
sedikit yang berani datang untuk mengucapkan terima kasih. Banyak yang tidak. Hal ini
telah meninggalkan pengalaman yang pahit bagi saya. Akhirnya saya menyadari bahwa
apa yang saya lakukan, saya lakukan untuk diri saya sendiri. Jika saya mencari pengakuan
dari orang lain, saya akan gagal. Saya menang untuk diri saya sendiri. Jika orang lain
mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, biar saja.
Saya berharap saya bisa mengungkapkan kesepakatan-kesepakatan dalam
penyelesaian kasus saya. Saya ingin dapat menunjukkan apa saja kerugian yang dialami
oleh bank, namun saya tidak dapat terjerumus lagi dalam proses penyelidikan hukum.
Saya tahu saya sudah menang. Itulah yang terpenting dari segalanya.
Sejak penyelesaian kasusnya, bahkan dalam seluruh cerita panjang yang
dialaminya, John McLennan terus bertindak sebagai seorang konsultan bagi para nasabah
bank yang bermasalah. Pada tahun 1992, ia membentuk Asosiasi Peminjam dengan Mata
Uang Asing di New Zealand dan telah memberikan nasihat bagi para peminjam di New
Zealand sejak saat itu. Pada tahun 1997, pemerintahan gabungan Jim Bolger/Winston
Peters menanggapi perwakilan John McLennan yang konsisten dan para peminjam
dengan mata uang asing dan mengumumkan penyelidikan hukum pada peminjaman
dengan mata uang asing dan Bank of New Zealand.
Pada tahun 1996, McLennan telah memeriksa lebih dari 250 kasus yang
melibatkan bank, dengan penyelesaian atau putusan pengadilan, di mana sekitar ratusan
juta dolar telah diterima.
Coba saya mendapatkan presentase dari semua penyelesaian itu... Pada
kenyataanya, saya menjalani kehidupan yang sederhana dari biaya-biaya konsultasi yang
saya dapatkan. Di banyak kasus, para peminjam bahkan menawar pembayaran biaya
konsultasi, padahal saya telah memfasilitasi penyelesaian untuk mereka. Selalu ada sisi
baik dan buruknya.
Pada tahun 1995, setelah kemenangan yang besar dalam masalah yang melibatkan
ANZ Bank, McLennan dirangkul oleh Federasi Petani Nasional (National Farmers
Federation) untuk memberikan nasihat pada mereka mengenai cara yang paling efektif
untuk menyelesaikan sekitar tiga puluh kasus perselisihan pinjaman mata uang asing
antara para petani Australia dengan bank. Sebagai bagian dari strategi, ia telah membuat
sebuah pernyataan besar kepada Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen Australia
(Australian Competition and Consumer Commission).
Proses mediasi yang dibentuk oleh bank untuk meredakan penyelidikan yang
dilakukan oleh komite penyelidikan Parlementer, tidak memuaskan para peminjam.
Mediator tidak memiliki kekuasaan untuk memaksakan penyelesaian dan bank terus maju
melalui mosi-mosi. Ketika semuanya sudah dapat diatasi, sekali lagi mereka diam-diam
menempatkan para peminjam pada sistem hukum.
John McLennan percaya pasti ada suatu sistem penyelesaian perselisihan pada
kasus bank perniagaan yang sama dengan skema Ombudsman, di mana para nasabah akan
diberikan penyelesaian yang efektif dan tidak mahal sebagai ganti rugi atas malpraktik
atau pelaksanaan manajemen yang tidak benar.
Pada tahun 1996, masih ada sekitar lima puluh kasus hukum antara bank dan
nasabah mereka di pengadilan Australia. Dalam jangka wktu lima tahun sampai pada
tahun 1996, biaya yang dikeluarkan untuk semua kasus diperkirakan mencapai lebih dari
$100 juta.
Fokus media pada bank Westpac pada akhirnya menghasilkan pengungkapanpengungkapan yang mendalam terhadap neraca bank dan nilai aset mereka. Westpac

harus memberhentikan dewan direksinya dan mengalami pengurangan aset terbesar dalam
sejarah perbankan Australia. Direktur pelaksana, Stuart Fowler, pensiun dan digantikan
oleh seorang bankir Amerika, Bob Joss.
McLennan tetap yakin bahwa sebagian besar masalah perbankan berawal dari
surat-surat Westpac dan keributan yang timbul dalam masyarakat. Jika bank mengakui
kesalahan-kesalahannya dan menyelesaikan perselisihan secara hormat seperti yang
dilakukan oleh National Australia Bank mereka tidak akan terjebak dalam masalah yang
lebih buruk lagi dalam pengaturan pengeluaran pinjaman yang buruk.
Saya telah menyaksikan bagaimana para bankir itu menjual jiwa mereka untuk
kepentingan perusahaan. Bahkan, para hakim berkomentar bahwa para bankir sering
kali mengucapkan apa yang mereka pikir diinginkan oleh perusahaan daripada
mengatakan yang sebenarnya. Ironisnya, banyak dari para bankir yang berdedikasi itu,
dengan kejam menempatkan para peminjam dalam kehancuran finasial.
Waktu saya masih kanak-kanak, saya sering dipukuli oleh para preman waktu
saya bersekolah di sekolah Rozelle, mengikuti kepindahan ayah saya dari Queensland ke
Sydney. Tiap hari pemukulan itu bertambah parah dan saya sangat takut nyawa saya
terancam. Sebelum itu terjadi, saya adalah anak yang bahagia, bebas dari ketakutan,
penuh damai dengan dunia dan diri saya sendiri. Saya akhirnya menyadari, jika saya tidak
membela diri saya sendiri, tidak akan ada seorang pun yang akan melakukannya. Saya
berperang dengan rasa takut saya dan kemudian memutuskan untuk membalas. Suatu hari
saya mengalahkan pimpinan para preman itu dalam sebuah pertarungan yang kejam dan
penuh darah. Sejak saat itulah saya memendam luka yang dalam. Sampai saat ini saya
meratapi hilangnya masa kanak-kanak saya yang penuh damai.
Tampaknya, masyarakat mana pun yang menekan kemandirian dan konflik yang
baik cenderung mengembangkan sebuah budaya di mana sikap yes men (asal bapak
senang ABS) tumbuh subur, seperti halnya moralitas korporasi yang dikorupsi oleh para
pegawai yang telah melepaskan tanggung jawab mereka demi kepentingan mereka
pribadi.
John McLennan yakin bahwa krisis perbankan di Australia pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990-an memiliki potensi untuk menghancurkan seluruh industri
perbankan. Ia memperkirakan bank meminjamkan pinjaman luar negeri sebesar $3 miliar
yang membengkak hingga $6 miliar. Pada akhirnya, tidak satu orang bankir pun yang
dimintai pertanggungjawabannya oleh pengadilan. Selain karena tidak dipercaya oleh
pengadilan, tidak satu orang bankir pun yang didakwa telah melakukan sumpah palsu.
Selain rekomendasi dari komite Martin bahwa surat-surat Westpac telah diberikan pada
National Crime Authority dan berbagai satuan pemberantas penipuan di Negara Bagian,
selain dakwaan pencurian dan penipuan yang ada di dalam dokumen-dokumen itu, tidak
ada satu penyelidikan pun yang dilakukan.
Dalam tinjauannya kembali, Komisi Agung yang dipimpin oleh seorang
pemimpin penyelidikan yang tegas, yang menggunakan seluruh kekuasaan untuk
memaksa, adalah hal yang benar-benar dibutuhkan.
McLennan telah membuat sebuah gambaran bagi Panitia Kerja DPR untuk
Keuangan dan Administrasi Pemerintahan (House of Representatives Standing Committee
on Finance and Public Administration), merekomendasikan dibentuknya Asosiasi
Keuangan dan Pengguna Perbankan (Finance and Banking Consumers Association).
Lembaga ini akan memiliki kekuasaan yang sah dari sebuah ombudsman, namun akan
melingkupi sekrto transaksi-transaksi perdagangan swasta dan bisnis. Kami memiliki
organisasi konsumen yang akan memberikan dukungan dan nasihat mulai dari alat
pembakar roti yang tidak berjalan dengan baik hingga kendaraan bermotor, namun tidak

ada satu pun yang akan terlibat dalam perselisihan dengan bank. Aturan pelaksanaan
untuk bank masih belum diterapkan.

Dari Gendongan ke Kuburan


Kami tidak harus menggunakan propaganda fakta-fakta itu sendirilah yang bicara.
Dari gendongan ke kuburan
Dari gendongan ke kuburan
Timbal sudah melukai anak-anak kita dalam gendongan
Terkapar dalam kuburan semua pekerja timbal
Lagu yang dibuat oleh Elizabeth OBrien, Koordinator Kelompok LEAD (Lead Education
and Abatement Design).
Anak Elizabeth OBrien memiliki kadar timbal tinggi. Saya turut prihatin akan hal itu,
namun ia mencoba untuk menyelesaikan masalah anaknya dengan harga sosial yang luar
biasa besar. Juru bicara Australian Institute of Petroleum.

RUMAH itu persis seperti yang mereka inginkan. Rumah itu memiliki empat buah kamar
tidur, halaman belakang yang luas dan harga yang cukup masuk akal (rumah di kawasan
Sydney pada tahun 1990): $ 230,000.
Ketika Elizabeth OBrien, yang saat itu sedang hamil besar anaknya yang ketiga,
mengunjungi rumah bergaya federasi di Moonbie Street, Summer Hill, di bagian barat
dalam kota Sydney, ia yakin ia mempunyai firasat yang baik.
Begitu juga sang suami, Greg. Rumah di Moonbie Street itu sejalan dengan
sekolah yang ada di daerah itu. Jika mereka bisa mendapatkan rumah itu, salah satu
masalah besar yang sedang dihadapi keluarga yang sedang tumbuh itu terselesaikan
transportasi dari dan ke sekolah. Keluarga OBrien jelas membutuhkan alasan yang lebih
besar dari itu. Dengan akan lahirnya lagi seorang bayi mungil, rumah berteras yang
mereka beli enam tahun yang lalu tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan mereka. Elizabeth,
34 tahun dan Greg 35 tahun, dengan dua orang anak laki-laki mereka, Alex 5 tahun dan
Eric yang hampir 3 tahun, berjalan memasuki tiap ruangan di rumah itu, membayangkan
bagaimana rasanya tinggal di rumah itu. Mereka memandangi halaman belakang yang
cukup luas untuk anak laki-laki mereka bermain sepeda, yang dikelilingi pepohonan dan
rimbunnya tanaman dengan penuh pengharapan.
Di halaman depan, Elizabeth OBrien berhenti sejenak. Ia menyadari ada sesuatu.
Tepat di balik rumah itu terdapat sesuatu yang wujudnya terlihat seperti sebuah
pabrik. Ada sesuatu yang mirip dengan cerobong. Tidak terlalu besar. Mungkin tingginya
sekitar lima meter. Elizabeth bertanya pada agen perumahan, pabrik jenis apakah itu.
Agen itu tidak tahu. Kemudian Greg menyeberang jalan dan mengetuk pintu pabrik itu
untuk menanyakannya: Apa yang Anda kerjakan di sini? Pabrik Timbal, ia diberi tahu.
Thomas Thoms Pty Ltd., menghasilkan timbal dan atap alumunium yang berkilap dan
lapisan bawah lantai untuk industri perumahan. Penyebutan kata timbal membuat
Elizabeth OBrien khawatir.
Bertahun-tahun sebelumnya, ketika ia mengajar di pinggiran kota Sydney di
Rosebery, di sebelah selatan kota, Elizabeth teringat, pernah ada masalah yang
melibatkan timbal. Saat itu sekitar tahun 1979. Salah satu guru menceritakan kepadanya
mengenai penelitian tentang darah anak-anak di sekolah mereka. Sampel darah diambil
dari sejumlah besar anak di sebuah proyek penelitian universitas. Ternyata, mereka semua
memiliki kadar timbal yang tinggi dalam darah mereka. Itulah mengapa mereka semua

begitu bodoh dan sulit untuk diajar, ujar seorang guru di ruang staf saat istirahat. Bodoh?
Sulit untuk diajar? Elizabeth OBrien teringat akan penjelasan itu.
Kini ia dihadapkan dengan dilema. Mereka menginginkan rumah di Moonbie
Street itu. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Namun, cerobong asap di seberang jalan
merupakan satu kekhawatiran. Apa yang harus dilakukan? Jika ragu-ragu, seperti pesan
ibu... bertanyalah.
Elizabeth OBrien telah belajar untuk menjadi kritis terhadap segala sesuatu.
Sebagai seorang pelajar ia mendapatkan nilai di atas rata-rata dalam mata pelajaran Seni,
Matematika dan Biologi, walaupun pendidikannya sering terganggu karena seringnya ia
berpindah tempat, dari negara bagian Queensland, Melbourne, sampai ke pinggiran kota
Sydney. Ibunya, Noela, membawa serta Elizabeth, dua kakak perempuannya dan seorang
kakak laki-lakinya di tahun 1964, meninggalkan suaminya dan rumah mereka di
Kingaroy setelah pernikahan mereka bermasalah untuk kurun waktu yang lama. Untuk
sementara waktu, Elizabeth remaja dititipkan di sebuah biara Katolik di Murgon, dekat
Kingaroy. Itu adalah sebuah pengalaman, ingat Elizabeth, yang membuatnya
meninggalkan agama seumur hidupnya. Ia merupakan siswi termuda dalam apa yang
disebut sebagai rezim penindasan, di mana ia mengalami pemukulan, ejekan dan cercaan
karena perpisahan orang tuanya. Pada tahun 1964, perpisahan akibat perbedaan yang
tidak bisa ditolerir lagi dianggap sebagai dosa terhadap lembaga suci pernikahan.
Untungnya, Elizabeth dan kakak-kakaknya kemudian berkumpul kembali dengan
sang ibu dan kakak laki-lakinya yang telah pindah ke Melbourne. Setahun kemudian,
seorang mantan guru yang sedang memulai karir baru, tinggal bersama keluarganya.
Hidup di bawah rezim baru tidaklah mudah.
Saat itu merupakan masa pola asuh di mana anak-anak harus diperhatikan namun
tidak didengarkan, dan Elizabeth ingat ia harus mengangkat tangannya ketika ingin
bertanya. Televisi dinyalakan hanya untuk melihat berita terbaru. Ia bereaksi dengan
mengalihkan pikirannya jauh dari berita terkini, media dan politik.
Namun, ia memang memiliki bakat terpendam dalam hal penelitian. Ibunya adalah
seorang sekretaris, peneliti dan penulis.
Pada usia 17 tahun, Elizabeth meninggalkan kediaman keluarganya dan mulai
menjaga dirinya sendiri. Ia berbagi kamar dan rumah, dan dengan bantuan dari beasiswa
ia belajar untuk menjadi guru. Ia membayar uang sewa dan membiayai sekolah
lanjutannya di Sydney University dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang aneh dan
menyelesaikan pendidikan formalnya dengan gelar di bidang ilmu pengetahuan, bidang
ilmu tumbuh-tumbuhan dan Diploma di Bidang Pendidikan. Ia juga belajar dan meraih
Diploma Pasca Sarjana di Bidang Pendidikan Kesehatan dan mengembangkan minatnya
di bidang fertilitas perempuan dan masalah pengembangan diri.
Kehidupan sosialnya sangatlah sibuk. Ia memiliki banyak pacar dan bergabung
dengan band musik rock and roll sebagai penyanyi utama. Band itu diberi nama Hot
Spurs atau terkadang Behind Enemy Lines. Mereka bermain keliling pub dan tempattempat musik rock di dalam kota Sydney di Newton, Glebe dan Redfern dan seringkali
pergi tur hingga ke pantai utara New South Wales. Setelah tiga tahun belajar, Elizabeth
mengambil cuti selama satu tahun dan berkeliling Eropa, Asia dan Afrika dengan seorang
lelaki muda, Greg, seorang ahli industri kimia. Mereka akhirnya membentuk sebuah
keluarga dan menetap di kampung halaman di Blue Mountains. Alex lahir pada tahun
1985, tak lama kemudian pada tahun 1988, Eric lahir, setelah mereka pindah ke rumah
berteras di Summer Hill.

Toples dan Sendok


KINI di tahun 1990, dengan akan lahirnya seorang bayi lagi, apa yang akan mereka
lakukan terhadap rumah di Moonbie Street? Elizabeth memutuskan untuk menelepon
Komisi Nasional Pengawasan Polusi (State Pollution Control Commission) yang terdaftar
di buku telepon sebagai sebuah divisi dari Departemen Lingkungan NSW (NSW
Environment Department). Ia meletakkan memo kecil di samping telepon. Ia ingin
mengetahui mengenai kemungkinan adanya pencemaran di rumah Moonbie Street. Ia
ingin mengetahui apakah rumah itu aman untuk ditinggali, mengingat lokasinya yang
sangat dekat dengan pabrik pembuatan timbal. Tidak seorang pun dapat memberikan
jawaban yang spesifik atas pertanyaannya itu. Dewan setempat tidak memiliki catatan
akan adanya pencemaran. Orang-orang di Pengawasan Polusi (Pollution Control) tidak
memiliki catatan khusus mengenai jalan-jalan atau rumah-rumah yang tercemar oleh
radioaktif dari fasilitas timbal. Elizabeth menemukan nama para peneliti laboratorium
yang mungkin mengetahui sesuatu. Salah satu dari mereka berkata ia harus bertanya
apakah para penghuni lama di wilayah itu pernah memeriksakan darah mereka, untuk
mengetahui apakah darah mereka telah tercemar timbal dari pabrik pembuatan timbal
Thomas Thoms.
Bersama dengan Alex dan Eric ia mengetuk pintu rumah di Moonbie Street itu
dan menjelaskan kepada pemilik rumah bahwa ia tertarik untuk membeli rumah mereka.
Mereka telah tinggal di daerah itu selama tiga puluh tahun. Ia bertanya langsung kepada
mereka apakah mereka siap apabila darah mereka diperiksa untuk mengetahui jika rumah
itu aman ditinggali. Tidaklah mengejutkan, para pemilik rumah itu menolak.
Dari nasihat yang diberikan oleh salah seorang peneliti yang telah berbicara
padanya di telepon, Elizabeth kembali ke rumah di Moonbie Street itu. Ia membawa tiga
toples bekas selai yang kosong dan tiga sendok makan. Ia mengambil sesendok tanah dari
halaman depan dan memasukkannya di salah satu toples dan mengambil dua contoh tanah
dari halaman belakang, satu dari taman yang paling dekat dengan cerobong asap Thomas
Thoms. Di secarik kertas dalam kantungnya, Elizabeth memiliki alamat dari
Laboratorium Analisis Pemerintah Australia (Australian Government Analytical
Laboratory) di Pymble, di sebelah utara jauh Sydney.
Ia ingat perjalanan dengan toples bekas selai beserta Eric dan Alex merupakan
cobaan yang berat, di mana Eric bersikap tidak terlalu senang. Ia harus berhenti tiga
hingga empat kali, dan di satu tahap ia berhenti di sebuah taman untuk membiarkan anakanaknya bermain. Sebagai konsekuensinya, perjalanan itu memakan waktu berjam-jam.
Akhirnya, perempuan yang sedang hamil tua itu, dengan dua orang anak kecil yang terusmenerus mengeluh, sampai di depan Laboratorium Pymble dan menyerahkan tiga toples
bekas selai itu. Permintaan dari masyarakat biasa untuk dilakukannya analisis tanah
adalah sesuatu hal yang langka. Klien-klien laboratorium itu kebanyakan badan-badan
pemerintahan dan perusahaan-perusahaan besar. Elizabeth meminta staf laboratorium
untuk mengirimkan hasil analisis melalui nomor faks kantor Greg. Greg bekerja untuk
sebuah pabrik cat di Australia.
Ketika faks itu tiba beberapa hari kemudian, mereka tidak tahu bagaimana
membaca hasil analisis tanah itu. Tidak ada penjelasan tertulis. Sampel pertama, dari
halaman depan menunjukkan adanya kadar timbal sebanyak 3200 bagian per satu juta;
sampel kedua, dari halaman belakang menunjukkan adanya kadar timbal sebanyak 3700
bagian per satu juta, sementara itu sampel ketiga, yang diambil dari taman yang letaknya
paling dekat dengan cerobong, menunjukkan angka 5700 bagian per satu juta.

Apa artinya itu semua? Mengapa halaman belakang lebih tinggi dari halaman
depan?
Elizabeth menelepon Komisi Nasional Pengawasan Polusi (State Pollution
Control Commission, SPCC), yang namanya kemudian berubah menjadi Badan
Perlindungan Lingkungan NSW (NSW Environment Protection Authority) untuk meminta
penjelasan. Salah seorang staf mencari referensi tentang timbal di dalam tanah dan
membacakannya di telepon sebuah nasihat bahwa kadar timbal di tanah yang lebih dari
300 bagian per satu juta mengindikasikan perlunya penyelidikan lebih jauh.
Penyelidikan lebih jauh? Penyelidikan lebih jauh seperti apa? Ia diberi tahu bahwa
literatur yang dimiliki SPCC tidak memberi tahu apa tingkat yang aman dari kadar timbal
dalam tanah, atau jika ditemukan kadar timbal yang tinggi dalam tanah, apa yang harus
dilakukan.
Tiga ratus bagian per satu juta. Lima ribu, tujuh ratus bagian per satu juta. Tanah
itu pasti sangat beracun.
Timbal dikenal sebagai racun-syaraf. Selama berpuluh-puluh tahun, dampak yang
sangat beracun dari zat tersebut telah dikenal sebagai keracunan timbal, mempengaruhi
para tukang cat dengan apa yang dikenal sebagai penyakit mual para tukang cat (painters
colic). Elizabeth mengetahui melalui percakapannya di telepon bahwa Departemen
Analisis Kimia di University of New South Wales telah melakukan penelitian besar di
Australia mengenai seringnya anak-anak di perkotaan yang keracunan timbal, termasuk
penelitian di Rosebery, sekolah di mana ia bekerja sebelas tahun sebelumnya. Bahkan,
penelitian itu telah dianggap sebagai penelitian yang paling menyeluruh di Australia,
dengan diambilnya sampel darah (di ujung jari, dengan ijin dari orangtua) dari 407 orang
anak. Ia mengetahui bahwa penelitian di Rosebery menjadi faktor utama bagi pihak
berwenang Australia untuk memperkenalkan bensin tanpa timbal di tahun 1985. Salah
satu dampak serius dari keracunan timbal pada anak-anak adalah bahwa timbal dapat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak-anak. Anak-anak yang terkena timbal
dapat juga menderita hiperaktif, masalah dengan perilaku, kelelahan, sering terinfeksi
penyakit, dan meningkatnya reaksi terhadap alergi. Kamus Kecil Kedokteran (Concise
Medical Dictionary) mendefinisikan timbal sebagai elemen lunak berwarna abu kebirubiruan yang membentuk beberapa senyawa beracun. Keracunan timbal yang akut, yang
mungkin diikuti dengan dihirupnya asap timbal atau debu timbal, menyebabkan sakit
pada perut, muntah dan diare yang diikuti dengan kelumpuhan dan kejang otot, dan
terkadang radang otak. Pada tingkat keracunan yang kronis, tanda kebiru-biruan yang
khas pada gusi (garis timbal) terlihat dan tepi syaraf pun terpengaruh: dapat pula terjadi
anemia.
Ketika Elizabeth dan Greg melihat tingkat timbal dari rumah di Moonbie Street,
mereka harus membuat suatu keputusan. Mereka memutuskan untuk tidak membeli
rumah itu. Lonceng peringatan berbunyi. Mereka tidak mau mengorbankan kesehatan
anak-anak mereka dan bayi mereka. Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya
timbal, Elizabeth OBrien pun menjadi seorang aktivis. Ia dan Greg akhirnya membeli
sebuah rumah di Dulwich Hill, sekitar satu kilometer dari Moonbie Street. Ia menulis
sebuah surat keluhan resmi kepada SPCC tentang Moonbie Street berisi keingintahuannya
mengapa rumah yang hendak ia dibeli dan rumah-rumah serupa di dekat pabrik Thomas
Thoms tidak dinyatakan telah tercemar timbal. Jika ia harus berusaha keras untuk
mendapatkan jawaban atas keingintahuannya itu, sudah jelas bahwa para penghuni lain
yang tinggal di sana hidup dalam ketidaktahuan.
Puji Tuhan, pikir mereka, mereka telah mengetahui mengenai pencemaran tanah
di rumah yang hendak mereka beli itu. Mereka bisa mengambil langkah cepat. Rumah

yang akhirnya mereka beli masih terletak cukup dekat dengan sekolah yang mereka pilih.
Paling tidak mereka kini bisa sedikit merasa lega. Namun, mereka tetap saja khawatir
mengenai Moonbie Street. Mereka bertanya pada agen penjual rumah apa yang akan
mereka beritahu kepada calon pembeli. Demi kebaikan, agen itu mengatakan bahwa para
pembeli akan diberitahu yang sebenarnya: ada masalah timbal di rumah itu.

Pengawasan Polusi
ELIZABETH OBrien merasa bertanggung-jawab untuk memberi tahu keluarga lain di
sekitar pabrik Thomas Thoms tentang penemuannya akan pencemaran tanah. Anak-anak
kecil yang terkena partikel timbal di tangan mereka, di luar maupun di dalam rumah
mereka berisiko keracunan. Elizabeth menghadiri sebuah pertemuan di Asosiasi Ibu-ibu
Pengasuh Anak (Nursing Mothers Association) dan mengetahui bahwa salah satu
perempuan yang menghadiri pertemuan itu telah membeli rumah di Moonbie Street
(untuk harga yang lebih rendah dari yang bisa dibayarkan oleh keluarga OBrien), dan
para pemilik baru itu akan segera pindah. Elizabeth mempertanyakan dirinya, apa
kewajibannya dalam keadaan seperti ini. Tentu saja kewajiban untuk mengingatkan para
penduduk setempat, khususnya mereka yang memiliki anak-anak kecil, bergantung pada
SPCC, terutama karena badan ini mengetahui perihal pencemaran tanah di daerah
tersebut. Keluarga baru itu memiliki dua orang anak kecil. Mereka akan segera
ditempatkan pada situasi yang berisiko. Jika ia adalah seorang ibu dalam keadaan seperti
itu, ia akan mencari tahu. Ternyata, pemilik lamanya telah mengganti agen penjual rumah
mereka. Pembeli yang baru tidak mengetahui masalah pencemaran timbal itu.
Elizabeth mempersiapkan sebuah catatan yang ditulisnya sendiri, menjelaskan
hasil analisis tanah dan penjelasan bahwa tingkat timbal di halaman rumah itu berada di
atas tingkat yang aman. Ia mengirimkan surat itu ke alamat perempuan yang telah
membeli rumah di Moonbie Street itu larut malam sekali sebelum mereka pindah ke
rumah baru. Di saat yang bersamaan ia berkata pada dirinya, Baiklah, aku sudah
melakukan yang terbaik. Ia tidak mendapatkan jawaban apa pun. Namun, dua minggu
kemudian telepon rumahnya berbunyi. Ternyata, perempuan itu yang menelpon.
Perempuan itu dan suaminya ingin bertemu untuk membahas masalah itu. Mereka telah
terikat secara kontrak untuk membeli rumah di Moonbie Street itu. Si perempuan dan
suaminya sangat marah karena tidak ada yang memberitahu kepada mereka secara resmi
terkait dengan masalah timbal itu. Pengawasan polusi? Lelucon yang gila.
Bulan Juni 1991, pasangan itu akhirnya memiliki rumah yang tercemar itu. Tidak
ada pemberitahuan yang resmi dari badan kesehatan maupun badan pengawas
pencemaran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencegah agar keluarga itu tidak
terkontaminasi partikel timbal. Saat inilah sebuah keluarga berada pada risiko yang tinggi.
Pada bulan Oktober 1991, sang suami mempersiapkan laporan tiga puluh halaman
mengenai pencemaran timbal di Summer Hill dengan upaya yang sangat hati-hati untuk
mempermalukan pihak berwenang untuk bertanggung-jawab dan melakukan penyelidikan
mengenai masalah itu secara menyeluruh.
Salah satu petugas penelitian di Komisi Nasional Pengawasan Polusi (State
Pollution Control Commission, SPCC), Bill Balding, siap untuk membantu. Ia
memberikan pengertian kepada kelompok-kelompok masyarakat mengenai dampak
toksikologi dari timbal dan berbagai larangan dari SPCC. Sampai pada saat ini, Kerrie
ODonnell, salah satu orang tua di Summer Hill telah bergabung dengan keluarga
OBrien dan keluarga yang lain.

Kelompok itu bernegosiasi dengan pihak manajemen pabrik Thomas Thoms dan
beberapa analisis tanah lainnya dilakukan dengan pembiayaan dari perusahaan di rumahrumah penduduk setempat. Hasilnya, ketika dipresentasikan kepada para orang tua yang
peduli, menunjukkan kadar timbal maksimal pada tanah lima puluh kali lebih besar dari
batas 300-bagian-per-satu-juta, di mana panduan Pengawasan Polusi (Pollution Control)
merekomendasikan untuk dilakukannya penyelidikan lebih jauh.
Kurangnya peraturan perundang-undangan dan kegagalan pihak yang berwenang
untuk membuat sebuah rencana perbaikan kini semakin jelas terlihat. Tidak ada aturan
yang jelas mengenai batas timbal, di mana dekontaminasi atau tindakan perbaikan
menjadi suatu keharusan. Pihak pengawasan polusi yang berwenang melaksanakan
panduan yang terus dipergunakan sampai tahun 1996. Panduan ini dibuat oleh
ANZECC Dewan Perlindungan Alam dan Lingkungan Australia dan New Zealand (The
Australian and New Zealand Environment and Conservation Council) sebuah badan
yang terdiri dari para Ministers of the Crown. Panduan ini tidak mencakup prosedur
dalam melakukan tindakan dekontaminasi tanah.
Elizabeth dan kelompoknya yang semakin cemas mendapatkan nasihat yang
sangat membantu dari Bill Balding. Sebagai seorang ilmuwan, Balding bersikap objektif
dan tidak emosional. Ia membaca semua literatur ilmiah internasional mengenai
pencemaran timbal dan mengedarkannya ke kelompok.
Dalam waktu yang berdekatan, proyek penelitian lainnya yang sedang
berlangsung dari University of New South Wales (UNSW), yang dipimpin oleh Jason
Bawden-Smith, mengumumkan kepada pers di sekitar Glebe, Balmain dan dalam kota
New South Wales bahwa UNSW sedang mengambil sampel darah dari anak-anak untuk
kemudian diuji terkait dengan pencemaran timbal. Terdapat tambahan enam puluh lima
anak yang dibawa oleh orang tua yang khawatir, yang memperbolehkan anak-anak
mereka memberikan apa yang disebut sebagai sampel pembuluh darah, di mana darah
anak-anak itu diambil dengan menggunakan alat infus yang diikatkan pada lengan
mereka. Penelitian itu kemudian dikenal sebagai survei Mort Bay, karena lima puluh
orang anak-anak yang sampel darahnya diambil berasal dari Mort Bay di Balmain.
Hasilnya sangat mengejutkan. Lima puluh persen anak-anak di Mort Bay dan
daerah pinggiran kota lainnya di dekat pusat distrik bisnis di kota terbesar di Australia,
memiliki kadar timbal dalam darah di atas tingkat kekhawatiran baru versi Amerika,
yang ditetapkan oleh Amerika Serikat di tahun 1991, sebesar 10 mikrogram timbal per
desiliter darah yang disebut keracunan timbal oleh Pusat Pengawasan Penyakit
Amerika Serikat (US Centers for Disease Control). Penelitian di Amerika Serikat dan di
tempat lain sejak awal tahun 1970-an telah menunjukkan suatu kewajiban untuk terus
menurunkan tingkat kecemasan, karena gejala-gejala yang kelihatan tidak sama dalam
semua penelitian jangka panjang yang mengacu pada keracunan timbal.
Kelompok Elizabeth OBrien membaca artikel mengenai survei Mort Bay itu di
surat kabar setempat. Balmain saat itu selain sebagai wilayah industri berat juga
merupakan semenanjung tempat pemukiman, tepat di dekat Pelabuhan Sydney. Terdapat
banyak tangki-tangki penyimpanan bensin di sekeliling pelabuhan dan terdapat sumber
yang spesifik dari pencemaran timbal. Namun, penemuan itu menunjukkan masalah yang
lebih luas.
Membaca bahan survei Mort Bay, Bill Balding menyarankan kepada kelompok
itu, melihat asal keracunan timbal yang meluas, bahwa hanya ada satu hal yang harus
mereka lakukan. Bill berkata: SPCC tidak bisa melakukan apa pun mengenai hasil tanah
yang mengandung timbal itu. Segera periksakan anak-anak Anda. Tak lama setelah Bill
Balding mengumpulkan berbagai Makalah NSW mengenai Timbal. Kelompok itu akan

selalu berterima kasih atas penilaiannya yang jujur mengenai penelitian yang terkenal itu
dan saran-saran praktisnya.
Elizabeth OBrien memikirkan kata-kata Bill. Ia dan Greg telah melakukan
tindakan-tindakan pencegahan ketika mereka memutuskan untuk tidak membeli rumah di
Moonbie Street dan ia berkata pada dirinya: Saya tidak perlu memeriksakan anak-anak
saya. Ia mempertimbangkan saran dari Bill selama dua bulan. Hingga pada suatu hari ia
pulang dan mendapati bayi Harrison membantu sang Ayah berkebun. Ia terkena
kotoran di dagunya. Elizabeth sangat marah. Tanah rumah mereka belum pernah diuji
kadar timbalnya, sehingga si bayi pun harus diperiksa.
Harrison lahir tanggal 22 September 1990. Pada bulan Oktober 1991, ia baru saja
berusia dua belas bulan. Elizabeth yakin bahwa setengah dari jumlah anak-anak di daerah
Mort Bay berada di daerah dengan konsentrasi timbal atau yang lebih dikenal sebagai
titik sumber pencemaran dekat depot bahan bakar, bengkel pipa, gardu listrik dan
lapangan penuh rongsokan kapal.
Media kota-kota besar tidak terlalu peduli mengenai masalah pencemaran timbal
saat ini. Bagaimana ketidakpedulian masyarakat bisa dilawan jika media sendiri tidak
menginformasikan dampak kesehatan dari pencemaran timbal?

Pemeriksaan Darah
ELIZABETH dan Greg memutuskan untuk memeriksakan darah ketiga anak mereka
terkait pencemaran timbal. Saat itu tidak ada panduan yang tersedia secara umum atau
saran mengenai bagaimana pemeriksaan itu dilakukan. Jadi, mereka mengatur agar
pengambilan sampel darah dilakukan melalui Jason Bawden-Smith dan membawa bayi
Harrison, Alex dan Eric ke rumah sakit dalam kota, Rozelle Hospital, di mana di sana ada
seorang suster, yang juga seorang venipuncturist (seorang ahli dalam mengambil sampel
darah pada anak-anak). Untuk menjamin pemeriksaan darah itu, pertama-tama mereka
harus memiliki surat rujukan dari dokter umum. Setiap pemeriksaan menghabiskan biaya
$30 atau hanya $4 setelah potongan dari Medicare sebesar $26 diterima. Alex dan Eric
sangat berani dalam memberikan sampel darah mereka. Bayi Harrison berbeda. Ia sangat
tertekan dengan rasa sakit dari suntikan jarum dan berteriak dengan kuat ke telinga sang
suster.
Keluarga OBrien harus menunggu selama dua minggu untuk mendapatkan hasil
dari analisis darah. Elizabeth kembali ke GP dan diberitahu bahwa sampel darah Harrison
sedikit melebihi batas normal. Apa maksudnya? GP saat itu memakai standard yang
dulu disebut sebagai Standard Australia atau tingkat kecemasan dengan 25 mikrogram
timbal per desiliter darah dan menyebutnya sebagai normal.
Dalam kepanikannya, Elizabeth menemukan bahwa dengan menggunakan
standard Australia pun anak bayi laki-lakinya memiliki kadar timbal yang tinggi dalam
darah, sebesar 31 mikrogram per desiliter. Pada interpretasi tingkat kecemasan Amerika
Serikat, Harrison OBrien dalam kondisi keracunan timbal. Interpretasi GP dari laporan
analis tersebut mengecewakan dan begitu pula dengan saran yang diberikan tentang
bagaimana menghadapinya... Mungkin Anda harus menamparnya jika ia meletakkan
tangannya di mulut. Elizabeth meninggalkan ruang dokter itu dan tidak pernah kembali
lagi. Seperti itulah sifat dasar kebodohan yang mempengaruhi pengobatan di daerah
pinggir kota.
Analisis darah Eric menunjukkan kadar timbal dalam darah sebesar 13 mikrogram
per desiliter sementara sampel darah Alex menunjukkan angka 14.

Melalui pengetahuannya yang luas mengenai ahli dalam menginterpretasikan


kadar timbal dalam darah, Elizabeth menemukan Dr Garth Alperstein, seorang lelaki asal
Afrika Selatan yang menjalankan program penanganan timbal di kota New York.
Alperstein bekerja untuk Pusat Pelayanan Kesehatan Daerah Sydney. Harrison saat itu
baru berusia dua belas bulan. Semua penelitian menunjukkan bahwa, kecuali kadar timbal
dalam darahnya dapat dikurangi hingga 10 tingkat kecemasan versi Amerika Serikat
atau di bawahnya sebelum ia berusia dua tahun, maka risiko kerusakan permanen pada
perkembangan intelektual anak akan tinggi.
Dengan keberadaan Harrison di sana, jangan sampai ada waktu terbuang.
Alperstein datang untuk mengadakan sebuah pertemuan di rumah Kerrie ODonnell di
Summer Hill dan kemudian mengunjungi rumah keluarga OBrien. Ia menghabiskan
lebih dari satu jam memeriksa kemungkinan sumber timbal memeriksa langit-langit
rumah dan halaman belakang yang dulunya halaman rumput, yang kemudian berubah
menjadi tempat bermain sepeda anak-anak yang berdebu. Alperstein mencatat dengan
penuh kelegaan tentang gundukan tanah di halaman depan, namun di dalam rumah ia
memperhatikan dengan penuh kekhawatiran akan semua karpet di ruang keluarga dan
ruang tidur. Mereka harus dibuang, sarannya.
Untuk mencapai kadar timbal dalam darah anak di bawah 10 ketika pencemaran
ada di sekitar Anda, merupakan mimpi buruk bagi para orangtua yang serupa dengan
kekhawatiran yang berlebihan. Seorang anak bisa dengan penuh kasih sayang membelai
binatang peliharaan keluarga yang baru saja bermain di halaman, dan dengan lugunya
memindahkan partikel timbal ketika dengan tidak sengaja memasukkan jemarinya ke
dalam mulut. Metode GP tentang penamparan jelas tidak dianjurkan memindahkan
sumber yang tidak terlihat adalah jawabannya. Mainan yang berserakan di seluruh rumah
dan halaman harus sering dicuci. Karpet harus disedot, tetapi bukan pada saat si anak
berada di sekitar situ, karena debu timbal yang tidak terlihat akan terangkat saat proses
itu. Permukaan dinding, pintu dan dapur harus dilap setiap saat dan lantai dengan
permukaan keras harus dipel basah dengan cermat setiap hari. Sebuah kesadaran baru
akan kebersihan menjadi sangat penting. Hal itu akan membuat orang tua mana pun
menjadi gila namun perkembangan jangka panjang Harrison kini bergantung pada hal
tersebut.
Dewan Penelitian Medis dan Kesehatan Nasional Australia telah mengatur
tingkat kecemasan akan kadar timbal dalam darah sebesar 25 mikrogram per desiliter di
tahun 1987. Kurang dari sepuluh tahun sebelumnya, di tahun 1979, tidak ada tingkat
kecemasan yang direkomendasikan. Sebagai ambang batas peraturan, ditetapkan 40
mikrogram. Kadar timbal dalam darah Harrison saat itu adalah 31, yang pada saat itu
merupakan salah satu kadar tertinggi yang pernah diungkap oleh Jason Bawden-Smith.
Akhirnya, terdapat sejumlah surat kabar lokal yang menaruh perhatian pada tes yang
dilakukan Jason Bawden-Smith dan kelompok Unit Kesehatan Masyarakatnya terhadap
lima puluh anak (dari wilayah Summer Hill). Ketika hasil-hasil tersebut datang, hasil
Harrison merupakan yang tertinggi kedua.
Berita ini hanya akan menambah beban untuk menjaga masa depan Harrison yang
masih panjang. Disiplin yang dibutuhkan untuk memelihara kebersihan telah
menambahkan beban kepada keluarga. Alperstein merekomendasikan suplemen zat besi
tambahan untuk Harrison Liquid Fergon. Zat besi mencegah masuknya timbal oleh sel
darah merah, oleh karena itu, zat besi berperan sebagai faktor pencegah keracunan timbal
lebih lanjut. Rumah itu pun diatur ulang untuk memerangi timbal.
Alperstein melaporkan bahwa penelitian seorang penduduk di Australia Selatan,
di Port Pirie, telah menemukan bahwa nilai IQ sebesar 7 poin dapat hilang untuk setiap 10

mikrogram timbal per desiliter yang ditemukan di dalam darah seorang anak. Profesor
Anthony McMichael dari Adelaide University, telah memeriksa kadar timbal dalam darah
dari 700 orang anak selama empat tahun pertama. Penelitian di Australia Selatan itu
menegaskan survei epidemiologik yang membujur di seluruh dunia. Dampaknya pada
perkembangan kecerdasan dapat dikurangi jika kadar timbal dalam darah dikurangi dalam
kurun waktu yang sesingkat mungkin, untuk mengurangi akibat jangka panjang dari
pencemaran timbal.
Karena publikasi yang dilakukan oleh Elizabeth OBrien, seorang konsultan medis
yang dipekerjakan oleh Associated Octel, produsen zat timbal tambahan pada bensin yang
terbesar di dunia, menawarkan bantuannya dalam mengawasi Harrison. Elizabeth dan
Greg menolak tawaran itu, meskipun sang konsultan bersikukuh bahwa ia termotivasi
oleh kepedulian yang tulus.
Keluarga OBrien berusah keras mempertahankan kebersihan selama enam bulan.
Saat itu sepertinya semua terlihat berlebihan, apalagi anak-anak menangis minta perhatian
dan bermain, sementara kedua orang tua mereka berusaha memastikan semua tugas
pembersihan, pengelapan, pengepelan, dan pencucian telah selesai dilakukan.
Setelah enam bulan, darah Harrison diperiksa kembali. Analisisnya menunjukkan
beberapa keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Kadar timbal dalam darah
Harrison telah turun dari 31 ke 17 mikrogram timbal per desiliter. Namun, hal ini tidak
terlalu menggembirakan. Hal ini menunjukkan bahwa akibat jangka panjang sepertinya
tak terhindarkan, sebagai penjelasan akan tingkat penurunan kadar timbal dalam darah
yang lambat. Elizabet masih merasakan rasa bersalah yang besar dari seorang Katolik,
karena telah menunda pemeriksaan kadar timbal dalam darah Harisson selama dua bulan.
Ia tidak akan pernah tahu apakah kadar timbal dalam darah Harrison lebih tinggi, sama
saja, atau bahkan lebih rendah pada saat usianya sepuluh bulan.
Alperstein melaporkan bahwa analisis Organisasi Kesehatan Dunia dari
penelitian-penelitian jangka panjang terbaru menyatakan bahwa dua pertiga nilai IQ akan
hilang setiap 10 mikrogram timbal per desiliter darah. Dan, sebuah penelitian di New
York menemukan bahwa, jika Anda menurunkan kadar timbal dalam darah pada bayi
hingga di bawah 10, maka tingkat kecemasan selama dua tahun pertama dalam
hidupnya, dampak jangka panjang pada perkembangan kecerdasannya dapat dihilangkan.
Sampai tahap ini, Harrison berusia delapan belas bulan. Pertarungan masih
berjalan. Karpet-karpet itu harus dibuang. Namun, tidak ada gunanya memoles lantai
lama di rumah. Celah-celah antara papan lantai jelas merupakan pusat berkumpulnya
partikel timbal. Elizabeth meminjam uang sebesar $10,000 dari ibunya, Noela, dan
menutup semua lantai di rumah tersebut dengan lantai gabus kayu datar. Karpetnya yang
diresapi timbal dari pengelupasan cat rumah dan kelupasan karena udara, seharusnya
direndam dengan air dahulu sebelum ditarik keluar. Namun, tidak ada seorang pun di
sekelilingnya yang memberitahu Elizabeth akan hal itu dan kadar timbal dalam darah
Harrison sedikit demi sedikit mulai meningkat pada saat pergantian karpet, sebelum
akhirnya kembali turun.
Elizabeth belajar bahwa kita dapat mendeteksi keberadaan dari partikel timbal.
Kita dapat melihat debu hitam pekat di kaca jendela di pinggir jalan yang padat dengan
mobil dan truk yang melewati jalan itu. Jika kita menyeka debu ini dengan jemari, akan
terlihat tanda hitam berminyak di kuku Anda. Itulah timbal, berat, tidak bisa dihilangkan,
timbal yang sangat beracun. Dan kenyataan yang mengerikan adalah timbal ada di manamana di kota besar. Kota telah meracuni anak-anak kita. Kemewahan modern berupa
mobil merupakan jebakan racun dengan gas buangan yang tidak terlihat namun
berbahaya.

Pada tahun 1991 di Australia, dengan segala penelitian di dalam dan luar negeri
yang ada, tidak ada satu hal pun yang dilakukan untuk memberi peringatan pada
masyarakat. Perusahaan-perusahaan minyak yang mencampurkan timbal dalam bensin,
yang berdalih dengan tujuan untuk meningkatkan performa kendaraan, tidak melakukan
kewajiban pro-aktif atau pun pre-emptif terhadap dampak gas buangan bensin yang
merusak kesehatan.
Waktu hampir habis untuk Harrison OBrien. Kebersihan alat-alat rumah tangga
tetap dipertahankan lebih lanjut untuk mengurangi kadar timbal dalam darahnya, yang
bertahan di angka 15 mikrogram per desiliter darah sejak ia berusia dua hingga menginjak
usia tiga tahun. Melihat kemungkinkan tingginya kadar timbal di dua belas bulan pertama
dalam hidupnya, kondisi Harrison bisa saja lebih buruk, namun tekanan bagi keluarga
karena tidak bisa mengurangi kadar timbal dalam darah hingga di bawah tingkat
kecemasan versi AS, sangat menyiksa hati.
Sakit hati Elizabeth OBrien terhadap ketidakpedulian GP-nya dan kesalahan
penafsiran data dari pemeriksaan darah sang anak merupakan suatu titik awal. Sejak saat
di mana kadar timbal dalam darah Harrison mencapai angka 31, seorang aktivis perkotaan
pun terbentuk. Namun, beberapa orang masih yakin bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dengan hasil 31 mikrogram. Gejala penyakit hanya muncul, katanya, pada
saat kadar timbal dalam darah mencapai angka 45 ke atas. Penafsiran kadar timbal di atas
70 mikrogram dapat menyebabkan sakit perut yang parah atau susah makan dan tidur,
diare atau susah buang air besar pada orang dewasa, sementara anak kecil dengan kadar
timbal dalam darah sebesar 70 atau lebih akan memiliki perilaku sangat agresif.
Namun, timbal secara umum adalah racun tersembunyi yang masuk melalui
peredaran darah ke seluruh organ dalam tubuh, bahkan ke tulang kerangka dan jaringan
otak. Keracunan timbal sebetulnya memang sebuah epidemi yang sunyi. Namun epidemi
ini masih tidak diperhatikan oleh undang-undang dan peraturan kesehatan. Penyakit
menular diperhatikan, dan seharusnya juga perlindungan terhadap masyarakat. Namun,
bukan keracunan timbal.

Kelompok Peduli Pencemaran Timbal


PADA akhir tahun 1991, Elizabeth OBrien tetap bertahan di jejaring yang dibangun
secara mandiri oleh masyarakat Australia dengan kepedulian utama pada pencemaran
timbal terhadap anak-anak. Mereka mengadakan pertemuan di ruang depan keluarga
OBrien yang dilapisi lantai gabus kayu, dipel basah dan membentuk LEAD Group Inc.
kependekan dari Rancangan Pendidikan dan Pengurangan Pencemaran Timbal (Lead
Education and Abatement Design, LEAD). Dengan bebas mereka menggunakan sarana
pengolah kata keluarga OBrien dan mulai bekerja, menyebarkan bahan-bahan mereka
melalui masyarakat setempat dan media setempat. Dengan adanya kebutuhan untuk
mendapatkan dana untuk kampanye mereka melalui berbagai kesempatan, Elizabeth
meminta Canon Corporation untuk menyumbangkan sebuah mesin fotokopi, tak lama
setelah salah seorang staf mereka meninggal akibat gagal ginjal karena keracunan timbal
yang dideritanya sejak masih kanak-kanak. Canon menyumbangkan mesin fotokopi dan
kesepakatan pemberian jasa secara gratis yang sampai sekarang masih mereka berikan.
Mereka membuat sebuah pertemuan publik dan sekitar dua puluh orang datang
dan berkumpul di ruang keluarga OBrien. Mereka meminta para ahli ilmiah membentuk
Dewan Penasihat Teknis (Technical Advisory Board) dari Kelompok LEAD untuk
menangani keanggotaan mereka yang terus bertambah.

Elizabeth dan rekan-rekan kerjanya bekerja tanpa bayaran atau pun penghargaan
untuk mengingatkan para orang tua di Sydney dan para penelepon dari dalam kota dengan
saran-saran praktis tentang bagaimana mereka bisa mengurangi dampak dari timbal;
bagaimana melakukan pemeriksaan darah; bagaimana menafsirkan hasilnya apabila
laboratorium patologi Sydney tidak mau memberikan penafsiran tertulis. Tak lama
kemudian, Kelompok LEAD menghasilkan tujuh rencana pokok bagi para orang tua di
Sydney tentang bagaimana mereka melindungi anak-anak mereka dan mulai mencari tahu
mengenai praktik-praktik perusahaan minyak dan perkembangan jumlah jalan raya dan
mobil di Australia.
Mereka menemukan bahwa cat bertimbal telah pelan-pelan dihapuskan dari pasar
Australia sejak tahun 1970. Namun, tetap ada masalah besar dengan cat bertimbal yang
telah digunakan di rumah-rumah selama berpuluh-puluh tahun. Para perombak rumah
harus diberi tahu mengenai dampak dari pencemaran timbal ketika mereka harus
mengelupas dinding mereka untuk dicat ulang. Cat bertimbal merupakan titik sumber
pencemaran dalam rumah. Kelompok LEAD mengeluarkan saran mengenai bagaimana
mendekontaminasi rumah-rumah dengan cat bertimbal. Pengeringan dengan pasir tidak
dilakukan lagi. Hanya metode cat basah yang tidak menyebarkan debu atau serpihan yang
direkomendasikan.
Setiap hari pengetahuan mereka meningkat dengan sangat pesat melalui jaringan
yang terdiri dari para amatir dan ilmuwan. Ada beberapa hari di mana telepon berbunyi
dengan informasi yang menarik maupun mengganggu. Aspek yang paling mengganggu
adalah ternyata Australia berada di balik negara berkembang lainnya dalam hal kebijakan
kesehatan masyarakat berkaitan dengan masalah timbal.
Mereka menemukan bahwa pada tahun 1985, Pemerintah Jepang telah
memerintahkan larangan menyeluruh atas penjualan bensin bertimbal dan sejak tahun
1992, Amerika telah mengurangi jumlah timbal dalam bensin hingga 0.026 gram timbal
per liter.
Di Sydney, kadar timbal yang ditambahkan dalam bensin adalah sebesar 0.4 gram
per liter 16 kali lebih besar dari kadar di Amerika Serikat. Di beberapa bagian di
Australia, diperbolehkan kadar timbal 32 kali lebih besar dari kadar di Amerika Serikat.
Di awal tahun 1992, Kelompok LEAD mendapati bahwa meskipun pengenalan
penggunaan bensin tanpa timbal di Australia sudah dimulai sejak tahun 1985, namun 60%
dari pasar masih menggunakan bensin bertimbal, dibandingkan dengan hanya 1% di
Amerika Serikat.
Ketidakpedulian merupakan musuh yang harus dikalahkan. Saat ini Elizabeth
OBrien merupakan seorang promotor yang bergerak dari ruang depan rumah mereka di
Dulwich Hill. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, rak yang dipasangnya di dinding
ruang itu sudah dipenuhi dengan koleksi makalah-makalah ilmiah dan buku-buku
mengenai toksikologi dan pencemaran timbal. Telepon mulai berbunyi dengan para
penanya yang bermukim tak jauh dari situ dan dari tempat lain di kota Sydney, dari
pedesaan, dari dalam kota dan hingga akhirnya dari luar negeri.
Di satu tahap, kelompok itu mulai mencetuskan ide untuk menamai proyek
kampanye mereka PARABLE kependekan dari Para Orang Tua dan Renovator
Melawan Pencemaran Darah yang Berlebihan (Parents and Renovators against Blood
Level Excesses). Di dunia persaingan usaha, persaingan penggalangan dana dan
persaingan yanglayak lainnya, nama itu dianggap terlalu sulit dipahami dan sangat berbau
Alkitab.
Masyarakat membutuhkan pendidikan. Mengenai hal itu tak perlu diragukan lagi.
Tetapi, pemerintah juga membutuhkan pendidikan. Kegiatan yang dihasilkan dari

masalah Thomas Thoms telah memaparkan fakta bahwa panduan dan peraturan tidaklah
cukup, dan lembaga yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pencemaran
lingkungan tidak memiliki pengetahuan maupun kemauan.

Kampanye
Kelompok LEAD dan para anggotanya memutuskan untuk memulai strategi kampanye di
akar rumput, sambil tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada waktu yang
bersamaan mereka juga tergerak untuk membangun hubungan dengan para politisi secara
langsung, dalam usaha untuk meningkatkan kesadaran. Mereka mengeluarkan pernyataan
di media, namun hanya sedikit yang menaruh minat.
Jasa bimbingan yang diberikan oleh Kelompok LEAD menjadi sangat penting dalam
keputusan yang diambil oleh banyak orang yang dihadapkan dengan pencemaran timbal
di rumah mereka. Kelompok LEAD akan menafsirkan analisis kadar timbal dalam darah
dan menyarankan gerakan kebersihan yang ketat untuk melawan proses peracunan timbal
dan merujuk masyarakat kepada siapa pun yang bisa membantu mereka.
Pada tanggal 19 Mei 1992, Kelompok LEAD memulai lobi politik mereka melalui
surat ke jajaran politisi tingkat atas di kasus Australia saat itu adalah Menteri
Lingkungan Negara-Negara Persemakmuran, Ros Kelly. Surat itu meminta sang Menteri
untuk memerintahkan Badan Perlindungan Lingkungan Negara-Negara Persemakmuran
untuk melakukan analisis terhadap keuntungan biaya dari pengurangan risiko timbal di
lingkungan rumah tangga dan membangun strategi untuk menghilangkan peracunan
timbal pada anak-anak. Surat itu juga meminta Dewan Kesehatan Nasional dan Penelitian
Medis untuk menurunkan tingkat kecemasan kadar timbal dalam darah hingga 10
mikrogram per desiliter seperti yang sudah diatur di Amerika Serikat.
Surat itu meminta EPA mengesampingkan infrastruktur untuk menangani ribuan
kasus individual yang dapat diungkap dengan menyaring targetnya, yaitu anak-anak yang
berisiko. Kelompok LEAD meminta jaminan dari Menteri bahwa peraturan hukum akan
disusun dan program pendidikan masyarakat akan dilakukan untuk menghapus
penggunaan bensin bertimbal, dan bahwa uang yang rencananya akan digunakan untuk
perbaikan kota akan disalurkan untuk proses dekontaminasi timbal di lahan-lahan yang
terkontaminasi.
Kelompok LEAD mengutip penelitian terkini yang menyebutkan bahwa saat ini
keracunan timbal merupakan masalah kesehatan anak yang paling umum dan dapat
dicegah.
Kekhawatiran akan dampak yang tidak bisa dielakkan pada fungsi sistem syaraf pusat pada
kadar timbal dalam darah serendah 10 ug/dL berdasarkan pada tes percobaan dan
epidemiologi yang teliti Pusat Pengawasan Penyakit Menular, Oktober 1991.
Dr. Geoffrey Duggin, Kepala Bagian Toksikologi, di Royal Prince Alfred Hospital
di Sydney, meramalkan bahwa 40% dari anak-anak yang berusia 12 hingga 48 bulan yang
tinggal di daerah kota tua di Australia memiliki kadar timbal dalam darah lebih dari 10 ug/dL
ABC, 7.30 Report 23.3.92.

Surat yang ditujukan kepada Ros Kelly akhirnya membawa Kelompok LEAD
kepada Pemerintah Federal, kendati terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukannya
dalam hal pembagian dana bantuan, namun campur tangan Menteri Kelly dalam
penanganan keracunan timbal pada anak-anak merupakan sumbangsih bersejarah kepada
kesehatan anak-anak di Australia. Dibutuhkan waktu lima bulan bagi kelompok Elizabeth

OBrien Kelompok LEAD untuk mencapainya. Sementara itu, Kelompok LEAD menjalin
kerja sama dengan kelompok-kelompok peduli lingkungan lainnya, yang paling dikenal
adalah Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan berskala internasiaonal yang terkenal.
Ros Kelly bertemu dengan perwakilan beberapa orang yang sangat tertarik dengan
topik pencemaran timbal yang diprakarsai oleh Kelompok LEAD, termasuk Lynette
Thorstensen dari Greenpeace dan Theresa Gordon, seorang pendukung lingkungan dari
NO-LEAD, sebuah kelompok dari Newcastle yang mewakili kelompok masyarakat
Australia yang terkena dampak dari pusat sumber timbal, seperti tambang dan tempat
peleburan besi. Penasihat Ros Kelly mengenai topik itu, Paul Bainton dari Badan
Perlindungan Lingkungan, merupakan tokoh penting yang berpengaruh dari apa yang
akan terjadi kemudian. Dengan Menterinya, strategi dibuat dengan tujuan mengganti
sebanyak dan secepat mungkin, mobil-mobil di Australia untuk menggunakan bahan
bakar tanpa timbal. Diiperkirakan sekitar 30% dari jumlah mobil (dibuat sebelum tahun
1986) secara teknis dapat digunakan dengan bahan bakar tanpa timbal, dan karenanya
dapat menurunkan kadar timbal di udara di seluruh negeri.
Pertemuan dengan Ros Kelly juga menghasilkan sebuah rencana yang kemudian
dikenal sebagai Konferensi Meja Bundar tentang Timbal pada tahun 1993. Proses
meningkatkan kesadaran Pemerintah Federal dan para badan yang bertanggung-jawab
akan perlindungan terhadap kesehatan masyarakat sangat parah dan lamban. Para badanbadan terkait tersebut sangat cepat dalam membuat alasan-alasan namun sangat lamban
dalam bergerak menerapkan strategi apa pun.
Pada tanggal 10 Juni 1993, lebih dari setahun setelah surat dari Kelompok LEAD
kepada sang Menteri, Pemerintah Federal menurunkan tingkat kecemasan kadar timbal
dalam darah dar 25 dan menetapkan 10 mikrogram per desiliter dari darah sebagai target
nasional dibawah yang harusnya kadar orang-orang Australia kebanyakan, terutama nol
untuk anak-anak usia empat tahun.
Seminggu sebelum Konferensi Meja Bundar tentang Timbal ada sesua terobosan
media, seorang wartawan Kate Legge, tulisan di the Weekend Australian melaporkan:
Elizabeth OBrien bukanlah Karen Silkwood.
Ia tidak kabur sebelum pertemuannya untuk memberikan keterangan kepada
wartawan mengenai risiko kesehatan dari industri nuklir. Namun kampanyenya yang hanya
memikirkan tujuannya sendiri untuk membersihkan lingkungan dari timbal telah
mengesampingkan kepentingan-kepentingan komersial yang kuat.
Timbal tidak seseksi Plutonium. Tidak pernah ada cerita kambing berkepala dua
merumput di sekitar lahan-lahan yang tercemar. Tidak pernah ada cerita mengenai cacat lahir,
atau kanker yang mematikan mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar situ. Di jumlah
yang sangat besar, timbal dapat mematkan, namun inilah pengecualian. Di tingkatantingkatan yang lebih rendah, yang lebih umum terekam adalah adanya bukti bahwa kerusakan
itu mungkin tidak terlihat dan tersembunyi. Hal itu tidak membuat tubuh cacat. Ia
melumpuhkan sistem syaraf pusat. Mengurangi IQ.
Ketakutan akan kelaparan yang dialami oleh orang-orang Ethiopia dan penderitaan
akibat perang di Bosnia makin menyulitkan kita untuk lebih waspada akan ancaman dari
pelambanan perkembangan kecerdasan. Namun dalam persaingan ekonomi global di mana
otak lebih dipentingkan ketimbang kekuatan fisik diperkirakan hingga lima puluh persen dari
anak-anak di Australia mungkin melebihi ambang batas internasional menunjukkan adanya
kemungkinan cacat mental secara nasional.

Artikel Legge datang bertepatan dengan konferensi meja bundar. Artikel itu
menelaah penelitian ilmu pengetahuan terbaru di Australia dan, yang paling penting,
mengungkapkan apa yang mendasari penolakan kaum industri timbal terhadap

pengurangan bensin bertimbal secara perlahan yang merupakan agenda dalam konferensi
itu.
Legge mengutip juru bicara kepala Associated Octel Bill Perreau di dalam
penjelasan yang jujur namun sangat memperdaya tentang apa yang melatarbelakangi
tindakan perusahaan.
Bisnis adalah bisnis dan 70% dari laba tahunan Octel sebesar $700 juta terkait dengan bensin
bertimbal. Perusahaan itu mencoba mengalihkan dengan lamban, seperti yang dikatakan oleh
Perreau: Kami butuh waktu untuk mendanai akuisisi-akuisisi itu, atau kami keluar dari
bisnis ini dengan kerugian yang besar.

Di situlah di harian The Weekend Australian terjadi masalah. Legged berpendapat


bahwa perdebatan mengenai bensin bertimbal itu telah berubah menjadi panas secara
positif.
Legge melaporkan:
Palm de Silva, seorang ilmuwan yang memiliki firma penelitian di bidang kesehatan kerja,
bersikap skeptis mengenai tuntutan bahwa tingginya timbal dalam darah menyebabkan
turunnya IQ.
Selalu ada sisi lain dari sebuah cerita, katanya. Alasan mengapa ada hubungan
antara timbal dalam darah dan IQ bukanlah karena kadar timbal dalam darah namun karena
IQ yang lebih rendah menyebabkan adanya timbal dalam darah. Anak-anak yang memiliki IQ
lebih rendah cenderung lebih lamban dalam mengurangi kebiasaan memasukkan barangbarang ke dalam mulut mereka.

Dilaporkan juga adanya kesalahan besar dalam data dasar penelitian mengenai
timbal karena adanya metodologi yang berbeda. Namun, tulis Legge, keberatan semacam
itu tidak mengubah konsensus internasional bahwa serendah apa pun kadar timbal dalam
darah akan merusak kesehatan anak-anak.
Artikel itu juga mengutip Rod Corinaldi, seorang juru bicara untuk Badan
Petroleum Australia (Australian Institute of Petroleum ). Ia dilaporkan tidak mau
mengubah pendapatnya bahwa pengungkapan kasus timbal ini seharusnya mendapatkan
semua perhatian itu. Dengan mengacu secara pribadi pada Elizabeth OBrien, Corinaldi
dikutip oleh Legge mengatakan:
Masalah ini ditunggangi oleh orang-orang yang tidak berhubungan dengan agenda kesehatan
masyarakat yang lebih luas, katanya.
Corinaldi yakin bahwa lawan-lawannya telah kehilangan alur. Ilmu pengetahuan
yang sukar tidak mendapatkan kepercayaan dari kelompok yang termotivasi secara politik
dengan kepedulian yang tulus. Anak Elizabeth OBrien memiliki kadar timbal yang tinggi.
Saya turut prihatin karenanya, tetapi ia mencoba menyelesaikan masalah anaknya dengan
biaya sosial yang sangat besar.

Kate Legge memberikan kata-kata terakhirnya kepada sang aktivis:


OBrien tidak akan menggubrisnya. Ia berkata, apa pun yang terjadi saat ini untuk
menyembuhkan dampak yang merugikan dari kadar timbal dalam darah anaknya, sudah
terlambat. Saya berjuang untuk generasi yang akan datang, katanya.

Konferensi Meja Bundar

PADA tanggal 29 Juli 1993 di Parlemen, Canberra, 160 orang undangan dari perwakilan,
penasihat dan pengamat dari negara bagian dan pemerintah federal, industri perminyakan,
badan-badan pembuat kebijakan dan kelompok konsumen berkumpul. Tidak ada yang
bisa mengatakan bahwa mereka tidak diberi tahu.
Ros Kelly membuka Konferensi Meja Bundar mengenai Timbal dalam Bensin
dengan pidato yang telah disiapkan sebelumnya. Namun, terlepas dari keterlibatannya
dalam diskusi, sang Menteri membaca saja apa yang tertulis di dalam pidatonya, bahwa
terdapat dampak yang merugikan untuk kesehatan akibat gas buang timbal dari bensin.
Menteri Kelly berkata:
Tujuan dari pertemuan kita pada hari ini adalah untuk membicarakan mengenai bagaimana
kita, sebagai bangsa, dapat mengurangi jumlah timbal dalam bensin dan meningkatkan
penggunaan bensin tanpa timbal. Dengan cara ini, kita bisa mulai menyelesaikan masalah
yang sangat serius yang kita punya, di mana sejumlah besar anak-anak di Australia terkena
dampak timbal. Dalam membahas masalah ini, prioritas utamanya adalah kesehatan anakanak Australia.
... Anda semua berada di sini karena pengetahuan yang Anda punya dan tanggung
jawab Anda yang penting berkaitan dengan masalah timbal. Sebagian besar dari Anda telah
terlibat secara penuh dalam membangun dan menerapkan program-program untuk
mengurangi penggunaan timbal, baik di tingkat nasional maupun tingkat lokal.

Menteri Kelly pun kemudian meminta respon dari mereka yang berkumpul hari itu
secara nasional:
Masalah timbal dalam bensin bukanlah hal baru. Delapan tahun yang lalu, Australia
memutuskan untuk mengurangi timbal dalam bensin secara keseluruhan. Semua mobil baru
yang diimpor maupun diproduksi di Australia sejak tahun 1986 telah disyaratkan untuk
menggunakan bahan bakar tanpa timbal.

Masalah kesehatan yang sangat mendesak itu mensyaratkan pengurangan secara


bertahap penggunaan timbal dalam bensin. Sang Menteri mengajukan lima buah
penawaran kepada para peserta konferensi untuk menghindari perdebatan yang berlarutlarut dan untuk mengambil tindakan sesegera mungkin.
Namun, Pernyataan Konsensus yang dihasilkan di akhir konferensi itu, meskipun
termasuk langkah maju yang sangat baik, sangat mengecewakan Elizabeth OBrien.
Selain tidak adanya batas waktu yang pasti untuk menghapus penggunaan bensin
bertimbal secara menyeluruh, juga tidak ada tekanan secara hukum pada industri
perminyakan, yang baru akan melakukan pengurangan setelah dipaksa.

Pernyataan Konsensus

Disepakati bahwa ada beberapa alasan kesehatan yang sangat masuk akal untuk
mengurangi timbal dalam bensin. Untuk melakukannya, harus ada dasar yang utama
dalam strategi penghapusan timbal secara nasional.
Terdapat dukungan yang besar untuk pendekatan secara nasional dengan pengakuan
dari negara bagian/regional. Terdapat kesepakatan yang universal bahwa masalah itu
sangat serius dan memerlukan tindakan yang segera dari semua pihak yang terkait.
Terdapat kesepakatan bahwa bensin yang bersumber dari Victoria dan NSW bergerak
ke level 0.2 g/L pada akhir tahun 1994, dan di negara bagian lainnya level bergerak ke
angka 0.3 g/L pada akhir tahun 1994 dan berusaha mencapai angka 0.2 g/L pada

tahun 1995, apabila kebutuhan oktan dapat dikurangi secara signifikan. Sangatlah
membangkitkan semangat mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan perminyakan
telah memberikan komitmennya untuk menurunkan level penggunaan timbal hingga
0.2 g/L pada akhir tahun 1995. Pengurangan secara menyeluruh harus dapat tercapai
secepat dan sepraktis mungkin.
Terdapat dukungan yang signifikan untuk mengurangi tingkat oktan dalam bensin
bertimbal sampai angka 96 di tahun 1994 (atau bahkan lebih rendah lagi), untuk
mempercepat pengurangan timbal dengan pemahaman bahwa dampak dari
pengurangan itu telah diperkirakan lebih lanjut untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
Terdapat dukungan dilakukannya penelitian yang mendesak mengenai kemungkinan
dan dampak dari penggunaan zat tambahan seperti MTBE (methyl tertiary butyl ether)
sebagai pengganti timbal.
Terdapat kesepakatan tentang kampanye pendidikan nasional yang sasaran utamanya
para konsumen dan pelaksana stasiun pengisian bahan bakar, yang akan dilakukan
sebagai inisiatif bersama antara pemerintah, industri, perserikatan dan masyarakat
serta serikat dagang dengan fokus utama pada masalah kesehatan dan informasi yang
diperoleh. Ada pula dukungan yang mengusulkan penggantian nama Super menjadi
Bensin Bertimbal.
Tanpa menunda dilakukannya tindakan, terdapat dukungan untuk penelitian yang
selektif dalam kemitraan dengan industri dan badan-badan terkait lainnya, seperti
NHMRC mengenai kelalaian dan penyebaran kadar timbal dalam darah untuk
memantau keefektifan intervensi yang telah dilakukan.
Perlu ditetapkannya pembedaan harga sangat ditekankan oleh banyak peserta.
Dampak dari persamaan ekonomi sangat diperhatikan. Pentingnya unsur pendorong
dalam paket keseluruhan, dan fakta bahwa biaya yang diperlukan untuk membuat
bensin bertimbal kini lebih besar dari bensin tanpa timbal mulai disadari. Pembedaan
harga antara 2c dan 5c per liter ditelaah lebih jauh lagi. Meskipun kelompok
masyarakat, di Victoria dan beberapa kelompok industri sangat mendorong masalah
pembedaan harga, beberapa negara bagian dan pemerintah daerah menegaskan
keberatan mereka.
Perlunya pemantauan terhadap dampak dari tindakan yang dilakukan dan untuk
menilai ulang strategi di dalam waktu dua belas bulan ke depan sangat ditekankan. Di
titik itu, strategi-strategi modifikasi kendaraan dan kemungkinan mengganti
kendaraan harus mulai dipertimbangkan.
Pilihan transportasi publik juga diangkat sebagai masalah yang harus diperhatikan.
Disepakati bahwa penelitian tentang bagaimana penggunaan premium ULP dapat
mengurangi penggunaan timbal dalam jangka waktu yang lebih panjang, akan sangat
berguna.
Akhirnya, disepakati bahwa semua pemerintah daerah akan bekerja sama dalam
rangka pembangunan Strategi Pengurangan Timbal Nasional, termasuk di dalamnya
strategi-strategi yang tepat untuk perbaikan wilayah dengan masalah timbal yang
khusus.

Akhirnya Australia akan keluar dari perilaku eksploitatif mereka terhadap dunia
ketiga, dan akan lebeih memperhatikan masalah peracunan timbal pada anak-anak atau
sepertinya begitu.
Di dalam konferensi meja bundar, empat puluh enam orang yang hadir diberi
kesempatan untuk bicara, termasuk Elizabeth OBrien yang memperdebatkan masalah

pajak dari pembedaan biaya akan digunakan untuk strategi pengurangan timbal nasional.
Perwakilan dari Komisi Kesehatan Australia Selatan memaparkan hasil dari enam belas
survei yang telah dilakukan terkait pencemaran timbal di sekitar pabrik pembuat besi dan
tambang-tambang.
Setiap perusahaan perminyakan yang besar diwakili oleh orang-orang di tataran
senior: Ampol, BP, Shell, Caltex dan Mobil. Para menteri dan birokrat senior dari
pelbagai negara bagian dan wilayah tidak turut menandatangani komunike yang dibuat.
Elizabeth OBrien hadir di konferensi itu sebagai perwakilan dari organisasi berskala
nasional, Forum Kesehatan Konsumen (Consumers Health Forum, CHF). Theresa
Gordon mewakili Greenpeace.
Dibutuhkan surat kepada sang Menteri dan penantian selama lima bulan untuk
bisa bertemu dan setahun lagi sebelum semua kelompok yang berkepentingan di Australia
dapat dipertemukan untuk mengatasi masalah itu. Namun, apa yang paling
mengecewakan adalah penolakan pada konferensi meja bundar itu untuk menentukan
batas waktu pengurangan bensin bertimbal di Australia. Secara signifikan, komunike
hanya membuat pihak-pihak yang hadir untuk melakukan: penghapusan penggunaan
timbal secepat dan sepraktis mungkin. Elizabeth OBrien tetap kecewa ketika
dihadapkan dengan bukti-bukti ilmiah yang luar biasa akan dampak dari pencemaran
timbal pada anak-anak, namun pihak-pihak pembuat kebijakan, pemerintah dan
perusahaan perminyakan tidak memperjuangkan jalan keluar tercepat yang murah untuk
menanggulangi pencemaran timbal.
Pemerintah Federal tidak siap untuk membuat undang-undang tanpa kesepakatan
industri. Pendidikan dan kampanye-kampanye melalui iklan disetujui. Pembedaan harga
antara bensin bertimbal dan yang tidak adalah taktik yang bagus. Sampai pertengahan
tahun 1996, jumlah selisih pembedaan harga mencapai lebih dari $350 juta, sedikit lebih
mahal daripada yang digunakan untuk penghapusan timbal. Namun, hanya melalui
peraturan perundang-undangan sajalah lebih banyak anak dapat diselamatkan dari
pencemaran timbal.
Dan kurangnya kemauan untuk membuat sebuah batasan mengenai tingkat
pencemaran yang terjadi di sebuah negara, dengan armada kendaraan yang diperkirakan
merupakan salah satu yang tertua di dunia barat. Orang-orang Australia tetap
menggunakan kendaraan tua mereka dan mereka semua menggunakan bensin bertimbal.
Di dalam konferensi itu, perusahaan-perusahaan perminyakan telah melobi dengan keras
supaya tidak ada pernyataan batas waktu penghapusan timbal. Mereka telah
memenangkan bagian itu, tetapi paling tidak masalah itu telah naik ke permukaan dan
terus berjalan.
Elizabeth OBrien dan para pendukungnya telah bergeser fokusnya dari batas
waktu penghapusan timbal menjadi batas waktu terakhir penjualan bensin bertimbal pada
tahun 1995. Pergeseran itu ditolak setelah lobi yang sangat intensif dari perwakilan
perusahaan perminyakan pada waktu rehat. Para pelobi terlihat sangat senang dan sedikit
sombong ketika tidak adanya batas waktu yang ditetapkan dalam komunike akhir.
Negara-negara lain tidak memiliki kendala dalam mengatur batas waktu: Amerika
Serikat telah menetapkan tahun 1995 sebagai tahun terakhir penghapusan bensin
bertimbal; Kanada tahun 1993; Austria tahun 1991; dan Selandia Baru tahun 1996.
Pada saat kampanye periklanan untuk membujuk para pemilik mobil agar
memakai bahan bakar bensin tanpa timbal, terdapat pekerjaan yang lebih banyak lagi bagi
Kelompok LEAD di ruang depan rumah Elizabeth OBrien di Dulwich Hill. Buletin
berita yang harus diterbitkan, analisis kadar timbal dalam darah harus diinterpretasikan,
rujukan-rujukan harus diberikan pada para orang tua yang khawatir, pemeriksaan dari

rumah ke rumah, dan nasihat mengenai dekontaminasi timbal juga harus diberikan.
Kelompok itu telah bekerja secara suka rela selama berbulan-bulan. Telepon di kantor itu
terus-menerus berdering. Daftar pelanggan buletin berita terus bertambah.
Pada tahun 1994, Pemerintah Federal memberikan $10,000 pada Kelompok
LEAD untuk membantu biaya administratif, dan $150,000 pada tahun 1995. Jumlah itu
cukup untuk mempekerjakan tiga orang. Menteri Ros Kelly memperoleh uang itu dari
anggaran Strategi Penghapusan Timbal Nasional setelah disetujui oleh Kabinet Federal.
Jaringan aliansi Elizabeth OBrien telah berkembang dengan sangat pesat sejak
konferensi meja bundar itu. Kini jaringan itu termasuk Dr Diane Horvath dari Dewan
Kesehatan Nasional dan Penelitian Medis, yang telah dengan penuh semangat
memberikan pidatonya mengenai dampak bagi kesehatan dari tingginya kadar timbal
dalam darah.
Ide-ide lain untuk mengatasi masalah telah muncul, termasuk sebuah program
pertukaran kendaraan bekas atau skema pemberian uang untuk besi rongsokan bagi
para orang Australia yang miskin, atau mereka yang dikenal oleh para ahli ekonomi
sebagai orang-orang dengan latar belakang sosio-ekonomi yang rendah, sebuah insentif
untuk meningkatkan performa kendaraan mereka.
Penekanan itu juga diterapkan untuk program Pemerintah Federal untuk Kota
yang Lebih baik (Federal Governments Better Cities program), di mana bagi sebagian
besar orang hal itu hanyalah perdebatan estetis seputar perancangan kota dan pembuatan
jalan bebas hambatan, ketimbang membuat kota menjadi tempat yang lebih sehat untuk
ditinggali.
Kendati terdapat bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa mobil telah meracuni
anak-anak kita, pemerintah tidak siap untuk memikirkan jalan keluar lain bagi masalah
perkotaan yang cukup besar ini. Beberapa kota besar telah mencoba beberapa solusi
inovatif. Toronto di Kanada telah merancang ulang sistem transportasi umumnya untuk
menjawab kecemasan konsumen akan keamanan dan kenyamanan. Transportasi umum di
sana telah dibuat lebih aman dengan frekuensi yang lebih sering dan terintegrasi pada
persimpangan bis/kereta/trem/taksi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.
Masih banyak yang harus dilakukan untuk mendidik masyarakat. Ros Kelly telah
mengangkat isu seputar strategi penghapusan bertimbal di dalam Kabinet Federal, di
mana anggaran untuk strategi itu ditetapkan sebesar $4 juta-$5 juta, yang akan
dipergunakan untuk kampanye pendidikan mengenai penggunaan bensin tanpa timbal.
Iklan-iklan televisi yang dibintangi oleh aktor Australia Gary Sweet mengajak para
pengendara motor untuk mengambil langkah yang tepat dan berganti pada bensin tanpa
timbal, sehingga anak-anak tidak akan terluka. Ada sekitar 150 model dari mobil-mobil
pra-1986 dalam daftar yang bisa menggunakan bensin tanpa timbal dengan segera tanpa
harus dimodifikasi. Jumlah itu sekitar sepertiga dari jumlah kendaraan di Australia yang
mencapai delapan hingga sembilan juta kendaraan. Sejak bulan Februari 1994, harga
bensin bertimbal naik sebesar 1 sen per liternya dengan kenaikan sebesar 1 sen lagi pada
bulan Agustus 1994. Terdapat beberapa kritik bahwa kenaikan harga itu akan
memberatkan kaum miskin yang tidak mampu meningkatkan performa kendaraan
mereka. Namun, ditegaskan pula dalam debat mengenai masalah itu, bahwa anak-anak
kaum miskinlah yang paling diuntungkan dari pergantian bensin tanpa timbal.
Kelompok LEAD berharap bahwa uang yang terkumpul dari selisih harga sebesar
2 sen per liter itu akan menjadi prioritas sumber dana utama untuk penghapusan timbal.
Namun seperti pemerintah kebanyakan, berjuta-juta uang yang terkumpul akan diambil
untuk menambah pendapatan mereka.

Dengan pandangan yang sedikit sinis, nampaknya pemerintah telah menggunakan


kepedulian akan kesehatan yang disuarakan oleh kelompok LEAD dan badan-badan
kesehatan lainnya untuk menambah pendapatan.
Dalam sebuah artikel di The Australian Financial Review pada tanggal 11 Agustus
1993, reporter Tom Burton menulis: Pajak bensin yang baru akan mempengaruhi lebih
dari 3.3 juta kendaraan dan akan menghasilkan uang sebesar $160 juta per tahun. Apa
pun politik yang sebenarnya terjadi, struktur harga itu memberikan dampak yang
diinginkan. Penjualan bensin tanpa timbal menunjukkan perubahan besar-besaran pada
seluruh armada kendaraan di Australia.
Kelompok LEAD juga mulai melobi untuk membujuk perusahaan minyak
menggantikan zat aditif tambahan dalam bensin dengan MTBE yang tidak beracun yang
digunakan di Amerika Serikat. Langkah ini merupakan jalan keluar yang cepat dan
praktis, namun mendapat tantangan yang sangat keras dari perusahaan-perusahaan
minyak. Yang paling memalukan adalah biaya yang harus dikeluarkan hanya sebesar 2
sen per liter untuk menggantikan semua timbal dalam bensin dengan MTBE impor, yang
secara langsung akan memberikan dampak yang nyata pada penghapusan timbal. Namun,
2 sen itu diambil sebagai pajak dan hilang begitu saja tanpa jejak.

Pencemaran pun Berlanjut


ANGKA-angka itu menunjukkan bahwa puncak penggunaan bensin bertimbal di
Australia terjadi pada tahun 1986, sebelum bensin tanpa timbal diperkenalkan pada para
pengendara motor. Walaupun hal itu sangat umum diterima, namun pencemaran timbal
terus meningkat, dari debu-debu di plafon rumah sampai ke seluruh negeri. Timbal telah
terakumulasi dalam rumah-rumah selama lima puluh tahun dari bensin bertimbal dan
selama berpuluh-puluh tahun sebelum itu dari pembakaran kayu dan batu bara.
Ketidakpedulian terhadap dampak dari racun itu sangat mengejutkan bagi
sekelompok kecil aktivis yang bekerja dengan tiga buah pesawat telepon dan satu mesin
faks. Dengan bantuan dari kelompok LEAD, semua rumah dapat dibersihkan dari
pencemaran timbal. Dibutuhkan sekitar $500 untuk mendapatkan jasa penyedotan loteng
dan daerah lain dalam rumah mereka oleh ahlinya.
Elizabeth OBrien teringat:
Saat itu merupakan perjuangan sampai ke kuburan. Saya bahkan menulis sebuah lagu...
Dari gendongan ke kuburan
Dari gendongan sampai ke kuburan
Timbal sudah melukai anak-anak kita dalam gendongan
Terkapar dalam kuburan semua pekerja timbal
Kami sudah berjuang tanpa tendensi dukungan media selama bertahun-tahun,
dengan beberapa pengecualian. Dan kami tidak pernah merasa harus membesar-besarkan
keadaan ataupun fakta-fakta... apalagi berbohong. Fakta-fakta mengenai hal ini berbicara
dengan sendirinya.

Usaha keras keluarga OBrien dalam hal kebersihan perlahan mengurangi kadar
timbal dalam darah Harrison sampai pada level 10 saat usianya tiga tahun dan pada level
7 pada usianya yang keempat. Pengalaman telah membuat keluarga itu semakin tegas
untuk memastikan anak-anak yang lain tidak mengalami hal serupa. Zat aditif timbal
pada bensin merupakan senyawa yang berbahaya, yang dibuat oleh beberapa pabrik di

dunia ini. Senyawa itu harus ditangani oleh orang-orang dengan pakaian ruang angkasa,
kata Elizabeth.
Pada tanggal 29 Maret 1996, The Sydney Morning Herald melaporkan bahwa
survei Australia yang paling luas tentang kadar timbal telah menemukan bahwa sebanyak
75.000 anak berusia satu hingga empat tahun mengalami keracunan timbal yang serius,
sehingga kecerdasan mereka bisa saja rusak karenanya.
Namun, penelitian menemukan bahwa lebih sedikit anak-anak di Australia yang memiliki
kadar timbal yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Penelitian pada tahun 1993
memperkirakan bahwa lebih dari 53% anak-anak memiliki kadar timbal lebih dari 10
mikrogram per desiliter darah (mikrogram/dL), kadar yang oleh penelitian menunjukkan
dapat merusak kecerdasan anak antara satu hingga tiga poin IQ saat usianya mencapai 4
tahun.

Artikel itu juga melaporkan sebuah survei kadar timbal dalam darah pada 700
anak pra-sekolah di Sydney oleh Dr Mira, yang menemukan bahwa sebanyak 25% dari
anak-anak yang berada dalam radius 10 kilometer dari CBD berada di atas target
nasional. Hal ini membenarkan dugaan bahwa NHMRC telah mencapai targetnya di kota
terbesar di Australia dan memunculkan pertanyaan: Apakah penelitian nasional itu
menggunakan kadar timbal dalam darah dari pedesaan untuk mengaburkan dan
mengalihkan perhatian dari tempat-tempat sumber pencemaran timbal di perkotaan dan di
seluruh negeri?
Untuk penelitian nasional yang menghabiskan dana sebesar $1.1 juta yang diambil
dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia (Australian Institute of Health and
Welfare) oleh Badan Perlindungan Lingkungan Persemakmuran (Commonwealth
Environment Protection Agency), para peneliti mengunjungi 2215 rumah dan mengambil
sampel darah dari 1575 anak.
Secara keseluruhan, 7.25 persen memiliki kadar timbal di atas 10 mikrogram/dL darah.
Secara nasional, hal ini mewakili sekitar 75.000 orang anak. Semua survei ini menunjukkan
17.000 anak-anak memiliki kadar timbal sebesar 15 mikrogram/dL darah, sebuah kadar yang
dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi otak di masa yang akan datang.
Tujuan nasional adalah 90 persen dari anak-anak di bawah usia empat tahun dengan
kadar timbal di bawah 10 mikrogram/dL pada tahun 1998. Sepertinya hal ini sudah tercapai.

Bagaimana NHMRC dapat memutuskan bahwa 100.000 anak pra-sekolah


merupakan jumlah yang masih dalam batas wajar untuk terkena pencemaran, sangat
mengejutkan Kelompok LEAD dan para pendukungnya.
Elizabeth OBrien, masih berusaha menghilangkan pencemaran timbal, dikutip
dalam artikel yang mengatakan bahwa tidak dapat dianggap wajar, sebanyak 75.000
anak-anak harus mengalami keracunan padahal sumber dari pencemaran itu sudah
diketahui.
Pada pertengahan tahun 1996, laboratorium patologi baru saja mengeluarkan
penafsiran tertulis dari analisis kadar timbal dalam darah. Di sana tidak terlihat batasan
dari pencemaran timbal pada tanah, debu atau pun cat, di mana proses dekontaminasi
harus dilakukan.
Strategi penghapusan timbal akan dihentikan oleh pemerintah Howard yang baru
saja terpilih. Pendanaan federal untuk Kelompok LEAD dihentikan dan hanya pemerintah
negara bagian New South Wales saja yang bersedia mendanai biaya konsultasi Kelompok
LEAD dan jasa rujukan hanya untuk warga New South Wales.

Tetap tidak ada batas waktu untuk penghapusan penggunaan bensin bertimbal
secara menyeluruh di Australia. Tiga puluh delapan persen dari mobil-mobil masih
menggunakan bensin bertimbal, kendati penghapusan penggunaan timbal di negaranegara maju lainnya mulai dilakukan sejak pertengahan tahun 1990. Timbal terus
terakumulasi pada debu-debu rumah di seluruh Australia.
Pada tahun 1996, pabrik Thomas Thoms merupakan sebuah contoh yang
bertanggung-jawab. Kepala perusahaan itu, Paul Thoms, memberitahukan kepada
kelompok masyarakat yang peduli bahwa setelah 113 tahun berada di Summer Hill,
perusahaan itu akan pindah ke daerah industri di Brisbane. Mereka akan meninggalkan
warisan pembangunan perumahan setelah dekontaminasi tanah yang akan dilakukan
oleh perusahaan dengan biaya mereka sendiri. Perusahaan tidak membutuhkan
pemaksaan atau ancaman akan sanksi hukum (bukannya tidak ada) dari petugas kesehatan
atau lingkungan untuk membersihkan wilayah itu. Paul Thoms telah menyatakan bahwa
industri yang beracun tidak boleh berada di kawasan pemukiman.
Pertemuan lingkungan sedunia di Rio de Janiero menghasilkan beberapa
pernyataan keibuan tentang strategi-strategi penghapusan timbal namun, seperti yang
telah diperkirakan, perkembangannya sangat lambat. Timbal merupakan satu-satunya
bahan beracun yang disebutkan secara khusus dalam pernyataan konsensus dari Komisi
PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Konferensi Habitat ke-2 pada tahun 1996.
Pencemaran timbal merupakan masalah internasional yang mempengaruhi
perkembangan anak-anak sedunia. Masalah itu sebenarnya dapat diatasi tanpa harus
melakukan penutupan industri atau menempatkan negara tertentu dalam kerugian
ekonomi di era perdagangan dunia dan hasil yang produktif. Para pekerja kesehatan,
ilmuwan yang kritis dan para ahli lingkungan, semuanya tahu bahwa masalah timbal
sangat rumit. Namun, bagaimanapun kompromi politiknya, solusi akhir dari pencemaran
timbal di Australia, secara khusus, tidak juga dilakukan oleh pemerintah nasional.
Sebelum hal itu dilakukan, Elizabeth OBrien akan terus mendorong terciptanya
manajemen yang lebih baik untuk mencegah pencemaran racun yang paling banyak
diteliti di dunia itu. Bagi warga NSW, informasi mengenai pencegahan pencemaran
timbal tersedia di:
NSW Community Lead Advisory Service
c/- the LEAD Group Inc.
P.O Box 161
Summer Hill
NSW 2130
Telepon: 02 9716 0014 atau 1800 626 086
Faks: 02 716 9005
(NSW Community Lead Advisory Service didanai oleh hibah bulan ke-tiga belas
dari Badan Perlindungan Lingkungan NSW sebesar $300,000. Warga dari negara bagian
lain atau wilayah lainnya harus menuliskan negara bagian di mana mereka tinggal,
wilayah atau nama menteri lingkungan federal mereka).

Keselamatan yang Terjangkau


Tidak dapat diragukan lagi bahwa pernyataan yang dibuat oleh Dr. James telah
bertentangan dengan kepentingan atasannya. Laporan atas ketidaksetiaan Helen James
pada Pegatur Penerbangan Sipil.

HELEN JAMES adalah seorang wanita dengan kepekaan yang kuat akan apa yang benar
dan yang salah. Ia juga dapat mengikuti keinginannya yang kuat sendirian. Ia adalah
seorang Presbytarian yang taat dengan keteguhan moral yang kuat, ditambah dengan
kejenakaan dan kesenangannya bercanda. Kehidupannya di Australia, latar belakang
keluarganya, rasa pemalunya, dan komitmennya terhadap penelitian akademis
membentuknya menjadi sosok perempuan yang tidak penakut, namun tegas terhadap
semua bentuk penyelewengan dan korupsi kekuasaan dan kewenangan.
Pada tahun 1995, James menjadi salah satu pengungkap fakta, yang akan
mengungkapkan kepada masyarakat mengenai masalahnya dengan perusahaan yang
mempekerjakannya, Dewan Direksi dan manajemen senior dari pengatur keselamatan,
Pengatur Penerbangan Sipil. Usianya saat itu empat puluh delapan tahun, seorang mantan
administrator publik senior dan analis kebijakan. Ia tidak menjalani hidup dengan segala
kemudahan karena kewenangan birokratiknya. Ia telah menghadapi masalah di dalam
keluarganya sendiri, telah memutuskan hubungannya dengan perkumpulan, meraih hasil
yang gemilang dalam pendidikannya, dan menjadi saksi dalam pergerakan berdarah untuk
demokrasi di Asia Tenggara.
Ketika saatnya tiba untuk membuat pilihan, Helen James, dengan tanggungjawabnya yang utama untuk membiayai keenam anaknya, harus meletakkan segalanya
dalam risiko. Baginya tidak ada pilihan lain.
James lahir di Brisbane pada tanggal 13 Maret 1947. Ayahnya, Walter Philip
Dudley James, merupakan pilot pembom Lancaster pada Perang Dunia II yang bertugas
di Eropa, yang dulu dikenal sebagai skwadron koloni Australia No. 15 yang
ditempatkan di Mildenhall. Helen masih memiliki foto sang ayah yang sangat ia kagumi
bersama awaknya. Ibunya, Alice, seperti ayahnya, lahir di Queensland. Helen merupakan
anak tertua dari lima bersaudara tiga laki-laki dan dua perempuan. Kembali ke
kehidupan sipilnya, sang ayah memulai pekerjaan pasca-perang sebagai kepala sekolah.
Mengikuti kenaikan pangkat sang ayah, keluarganya pun pindah dari Raglan, sebelah
barat Rockhampton, ke Bribie Island, Townsville, Mackay, Mt Isa dan Brisbane, sampai
pada tempat penempatan ayahnya yang terakhir sebagai kepala sekolah di Broadbeach
School di Gold Coast.
Kemampuan Helen dalam belajar sangat luar biasa. Saat masa remajanya, ia
sering kali belajar hingga pukul empat pagi, sebuah kebiasaan yang berlanjut sampai ke
masa-masa kuliahnya.
Di tahun 1950-an dan 1960-an, banyak perempuan muda yang meninggalkan
bangku sekolah pada usia empat belas tahun untuk mengambil pekerjaan sebagai
sekretaris, mengetik dan mengerjakan pekerjaan kantor sampai mereka menikah. Helen
sangat berkeras hati untuk menghindari keadaan itu. Ia berusaha dengan keras untuk
mendapatkan persetujuan sang ayah dan sangat berkeinginan untuk kuliah di universitas.
Saat ia tumbuh dewasa, perempuan muda yang cerdas ini memiliki minat pada
Asia Tenggara. Ia ingat saat ia berusia tujuh tahun, berdiri di dalam dapur rumah
keluarganya di Bribie Island dan mendengarkan laporan berita radio ABC mengenai
kekalahan angkatan bersenjata Peranci di Dien Bien Phu, Vietnam. Ia berpikir dalam hati:

Apa yang mereka lakukan di sana sejak awal? Itulah awal dari komitmen abadinya pada
Asia, rakyatnya dan budayanya.
Di sekolah menengah atasnya yang pertama di Townsville, kemudian di MacKay,
di mana ayahnya dipindahkan saat ia berada di tahun terakhirnya, ia berhasil keluar dari
mata pelajaran komersil yang menghancurkan jiwa, yang dipaksakan keluarganya dan
memilih mata pelajaran lain khusus untuk matrikulasi. Ia mendapat delapan nilai A dalam
ujian Queensland Junior dan lima nilai A dan satu B (matematika) dalam ujian
Matrikulasi Sekolah Menengah Atas. Saat itu ia baru berusia 16 tahun pada saat ia
menyadari bahwa ia telah mendapat lima beasiswa pendidikan dan pengajaran, termasuk
di dalamnya Beasiswa Studi Oriental di Australia National University (ANU) di
Canberra. Itu merupakan pilihan pertamanya dan ia pun tinggal di Bruce Hall di ANU,
belajar hingga pagi buta, dan hampir tinggal di Perpustakaan Menzies di universitas. Ia
sangat pemalu, tidak bersosialisasi dan sangat tertutup. Ia membawa makanannya
(sekantung sandwhich) ke dalam perpustakaan supaya ia bisa terus belajar.
Ada beberapa mahasiswa dari Asia yang belajar di universitas tersebut yang juga
menghabiskan waktu mereka di perpustakaan. Seorang mahasiswa dari Thailand
berteman dengannya, dan sering menunggunya di luar hingga larut malam hanya untuk
bicara padanya. Temannya itu sangat gigih dan akhirnya menjadi kekasihnya. Namanya
adalah Vinit Phinit-Akson, seorang mahasiswa dari program beasiswa Colombo Plan,
yang saat itu sedang belajar ekonomi. Usianya saat itu dua puluh tiga tahun, dan Helen
delapan belas tahun. Mereka berpacaran selama enam bulan dan akhirnya mereka pun
bertunangan. Pengumuman yang terpampang di surat kabar Canberra itu ditunjukan
kepada calon ayah mertuanya, yang saat itu bertugas sebagai Duta Besar Thailand di
Jakarta, dan Ketua Korps Diplomatik, oleh seorang diplomat Australia sebelum surat dari
Vinit yang memberitakan pertunangannya dengan Helen sampai ke tangan orang tuanya.
Di satu sisi, orang tua Vinit sangat baik dan menyambut pertunanganan mereka,
sedangkan di sisi lain, orang tua Helen sangat terkejut dan marah. Ia ingat betul, ia dan
Vinit diundang ke sebuah pesta kebun di Government House di Yarralumla saat masa
jabatan Lord Casey, setelah pertunangan itu diumumkan. Namun, selama lima belas bulan
sampai hari pernikahan mereka pada tanggal 21 Maret 1967, pasangan muda itu
mengalami perlawanan dari orang tua Helen. Di satu titik, ayah Helen bahkan
mengancam akan melakukan upaya hukum untuk menghentikan pernikahan itu.
Pada akhir tahun 1966, Helen telah berhasil lulus dalam semua ujiannya dan akan
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi untuk mendapatkan gelar kehormatan di Studi
Oriental. Ia mengambil jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra serta Sejarah Asia Tenggara.
Di tengah tekanan yang memuncak dari keluarganya, ia memutuskan untuk meninggalkan
Australia dengan calon suaminya dan menikahinya di Thailand.
Pada tanggal 6 Januari 1967, mereka terbang ke Jakarta dan tinggal bersama orang
tua Vinit di Kedutaan Besar Thailand. Tak lama kemudian, mereka pergi ke Bangkok
bersama dengan ibu Vinit, saudara perempuan dan anggota keluarga lainnya. Mereka
menikah di rumah keluarga besar Vinit di Soi 49 Sukhumvit Road, Bangkok.
Baik Helen maupun Vinit mengambil posisi sebagai akademisi di Thammasat
University, Bangkok. Helen ditunjuk sebagai koordinator Departemen Linguistik,
bertanggung-jawab terhadap tiga puluh lima orang staf guru-guru dari Amerika, sebelum
usianya mencapai dua puluh satu tahun. Sebagai bagian dari pekerjaan mereka, Helen dan
Vinit bekerja dengan almarhum Profesor Alan Markman dalam proyek bahasa Inggris
Rockefeller di Thammasat University. Di pertengahan tahun 1969, Vinit mendapat
Beasiswa Rockefeller untuk melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Amerika Serikat di

University of Pittsburgh, Pennsylvania, dan Helen mendapatkan beasiswa untuk mengajar


di universitas yang sama.
Mereka berdua berhasil mendapatkan gelar MA dan PhD dalam waktu tiga tahun
dan empat bulan. Gelar pasca-sarjana Vinit adalah dalam bidang linguistik, sementara
Helen dalam bidang Sastra Inggris dan Amerika. Untuk disertasinya, ia mempelajari hasil
karya penulis Amerika, James Fenimore Cooper, yang antara tahun 1820 dan 1850
menghasilkan empat puluh karya fiksi dan enam puluh karya non-fiksi. Pekerjaan yang
menyeluruh itu meliputi setiap genre dalam kesusastraan Amerika. Disertasi Helen,
James Fenimore Cooper: A Critical Study of His Religious Vision, menjadi sebuah
analisis perseptif mengenai sifat dasar dari dunia moral Cooper. Cooper merupakan salah
satu pembangkang Amerika pertama, yang di dalam tulisan-tulisannya, sering kali
mengoyakkan para politisi di zamannya karena kepengecutan moral dan mempertanyakan
alasan dari tindakan moral mereka. Hal inilah yang menarik perhatian Helen pada karyakarya Cooper.
Selama bersekolah di University of Pittsburgh, dari tahun 1969 hingga 1972,
masyarakat Amerika hancur karena keterlibatan negaranya dalam perang Vietnam.
Terjadi demonstrasi dan pendudukan terhadap sekolah mereka, di mana di saat yang
bersamaan di Kent State University (di negara bagian tetangga Ohio), terjadi pembantaian
terhadap para demonstran mahasiswa yang dilakukan oleh Penjaga Keamanan Nasional
Amerika. Helen tidak pernah ikut serta dalam demonstrasi apa pun. Ia sudah berada di
Bangkok pada saat perlawanan rakyat Vietnam Utara Tet di tahun 1968, dan dari
pengetahuannya mengenai tindakan subversi komunis terhadap pergerakan-pergerakan
demokrasi di Asia Tenggara, pendudukan-pendudukan tidak dibenarkan dalam keadaan
seperti itu.
Ketika Helen berusia dua puluh lima tahun, ia dan Vinit masing-masing memiliki
tiga buah gelar dan dua orang anak yang keduanya lahir di Amerika Serikat. Pada akhir
masa belajar mereka, di awal tahun 1973, mereka memutuskan kembali ke Thailand dan
tinggal di rumah yang mereka bangun di sebelah rumah keluarga Vinit di Soi 49
Sukhumvit Road, Bangkok. Keduanya kembali ke posisi mereka di Thammasat
University, Vinit di Departemen Linguistik dan Helen di Departemen Bahasa dan Sastra
Inggris, Fakultas Seni Modern.
Pada tahun 1973, Thailand secara teknis merupakan negara kerajaan konstitutional
yang pemerintahannya berada di tangan sebuah kediktatoran militer yang korup yang
dipimpin oleh Field Marshall Thanom Kittikachorn dan wakilnya, Jenderal Prapass
Charusatiara. Pada tahun 1971, Perdana Menteri Thanom mencabut undang-undang dasar
dan mengeluarkan undang-undang darurat. Sepanjang tahun 1972, berbagai kelompok
mahasiswa dan sipil bergerak untuk menuntut kembali diberlakukannya undang-undang
dasar. Di pertengahan tahun 1973, perlawanan terhadap pemerintahan militer mulai
terkonsentrasi pada kelompok-kelompok kekuatan mahasiswa tertentu yang berpusat di
Thammasat University. Tiga belas mahasiswa yang akhirnya dikenal sebagai Democracy
13, menantang pemerintah, menuntut sebuah undang-undang dasar. Salah satunya adalah
murid yang sudah memasuki tahun ke-empatnya di kelas Seminar mengenai Shakespeare
yang diajarkan Helen bagi mahasiswa-mahasiswa berprestasi. Penahanan yang diikuti
pemenjaraan ketigabelas mahasiswa itu menyebabkan terjadinya revolusi rakyat pada
tanggal 14 Oktober 1973, ketika sebagian besar rakyat Thailand bangkit dan
menggulingkan kediktatoran militer yang didukung oleh Amerika Serikat. 14 Oktober
dikenal dalam sejarah Thailand sebagai Martyrs Day untuk menghormati para
mahasiswa dan masyarakat sipil yang telah mengorbankan hidup mereka, ketika,
melawan kekuatan yang luar biasa, mereka berjalan bersama dari Thammasat University

ke Rajdamnern Avenue menghadang tank dan helikopter penembak milik militer


Thailand.
Para pemimpin mahasiswa yang selamat kemudian bertemu dengan Yang
Terhormat Raja Bhumibol Adulyadej dan anggota keluarga Kerajaan Thailand di
Kerajaan Chitrlada. Untuk menghindari pertumpahan darah lebih banyak lagi, sang Raja
menasihati para diktator Thanom dan Prapass, termasuk anak lelaki Thanom, Narong
Kittikachorn, yang telah menembaki mahasiswa dari helikopter penembak, untuk
meninggalkan Thailand. Mereka pun meninggalkan Thailand sore itu, tanggal 15 Oktober
1973. Terlihat bahwa demokrasi telah menang saat itu.
Tahun 1974 merupakah tahun kebahagiaan di Thailand, saat pemerintahan sipil di
bawah kepemimpinan yang lihai dari Profesor Sanya Dhammasak, rektor dari Thammasat
University, yang ditugasi oleh sang Raja dengan tanggung jawab untuk membuat sebuah
undang-undang dasar baru. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, tak lama
setelah itu, kekuatan-kekuatan konservatif pun mulai membangun kembali tonggaktonggak kekuasaan mereka.

Perjuangan Demokrasi
PADA tahun 1975, Vietnam Utara telah menaklukkan daerah Selatan, dan para tentara
Vietnam Utara telah menyapu hingga ke Indocina. Di saat yang bersamaan, Khmer Merah
yang kejam telah melakukan genosida di Kamboja. Pergerakan mahasiswa Thailand
terpecah oleh golongan dan dipengaruhi oleh badan-badan dari ekstrem kanan maupun
kiri. Tahun 1975, pemimpin mahasiswa telah semakin terkucil dari dukungan-dukungan
utama mereka dari masyarakat dan dengan mudah ditangkap oleh kekuatan-kekuatan
bersenjata, khususnya dua kelompok ekstrem kanan, Krating Daeng dan Nawaphon
(Kekuatan Baru).
Pada tanggal 6 Oktober 1976, terjadi konfrontasi berdarah lainnya di Thammasat
University, antara para pendukung dua kelompok sayap kanan itu dan kekuatan
mahasiswa, diikuti oleh kudeta dan pelantikan pemerintahan ekstrem sayap kanan di
bawah hakim sipil, Thanin Kraivixien. Ia merupakan kerabat yang dipercaya oleh
keluarga Kerajaan dan bertanggung-jawab untuk memastikan Thailand tidak jatuh ke
dalam elemen-elemen komunis.
Helen sangat tergerak oleh pertumpahan darah itu, atas perlakuan terhadap
mahasiswa-mahasiswa muda, dan atas pengerusakan yang luar biasa di Thammasat
University. Ribuan mahasiswa dan warga sipil masuk ke hutan untuk bergabung dengan
kader-kader komunis atau pergi keluar negeri untuk menghindari aksi-aksi dari
pemerintah ekstrem sayap kanan. Pada saat ini, dalam sejarah Thailand, perang saudara
terasa begitu dekat. Di akhir tahun 1978 di mana Helen dan Vinit telah memiliki enam
orang anak Perdana Menteri Thanin diganti dan rezim militer yang lebih moderat
dibentuk. Pada tahun 1980, di bawah kepemimpinan yang lihai dari Jenderal Prem
Tinsulandonda, kebijakan tentang rekonsiliasi nasional diterapkan dan amnesti diberikan
kepada mahasiswa-mahasiswa yang telah kabur ke hutan.
Sepanjang tahun 1973 sampai tahun 1980, Helen tidak hanya mengajar di
Thammasat University, tetapi juga di sekolah pasca-sarjana di Chulalongkorn University.
Ia juga ditunjuk sebagai Kepala Bagian di Thammasat University pada tahun 1977 dan
merupakan Dosen Tamu di Chulalongkorn University pada tahun 1974. Sebagai kepala
bagian, ia telah melihat aksi-aksi yang dilakukan oleh berbagai kelompok, baik sayap
kanan maupun kiri, dan semakin jelas bahwa akan lebih baik apabila ia dan Vinit

membawa keluarga mereka ke lingkungan yang lebih aman. Dengan penyesalan yang luar
biasa ia meninggalkan Thailand, namun juga dengan perasaan yang sangat lega ketika
keluarganya naik pesawat menuju Singapura, lalu ke Melbourne. Dalam perpindahan
dengan keluarga mudanya itu, Helen harus sangat berhati-hati menyimpan dokumendokumen penting dan memasukkan semua anak-anaknya dalam paspor Australianya.
Kehati-hatian ini akan sangat berguna baginya kelak.
Setelah meninggalkan Australia selama hampir empat belas tahun, Helen merasa
seperti seorang pengungsi ketika sampai di Melbourne di pagi buta, seorang petugas
imigrasi yang teliti memandang sinis keluarga mereka dan berteriak, Adakah yang bisa
berbahasa inggris? Helen berkata pada dirinya sendiri, tidak ada yang berubah selama
bertahun-tahun ini.
Keluarga itu pindah ke Canberra, di mana Helen dan Vinit memiliki banyak
kenangan indah di masa-masa kuliah mereka. Helen awalnya bekerja di ANU (Australian
National University), mengajar Sastra Amerika dengan almarhum Profesor Bob
Brissenden, dan kemudian memutuskan untuk mengejar karier penuh waktu di Pelayanan
Masyarakat Australia (Australian Public Service). Dari tahun 1981 ia bekerja sebagai
administrator publik senior, analis kebijakan dan birokrat di Departemen Komunikasi,
Departemen Luar Negeri dan Perdana Menteri serta Kabinet di Canberra.
Pernikahannya dengan Vinit berakhir pada tahun 1984, walaupun Vinit tetap
tinggal di Australia sampai tahun 1989, ketika ia kembali ke Thailand untuk mengambil
posisi sebagai Kepala Bagian Hubungan Internasional di universitas swasta di Bangkok.
Di tahun-tahun itu, Helen membesarkan keluarga mudanya sendirian, bekerja
keras dan terus mengamati dengan cermat perkembangan-perkembangan di Thailand dan
tempat lain di Asia Tenggara. Baru di tahun-tahun terakhir, dengan kestabilan politik
Thailand yang sudah kembali normal, Helen kembali ke Thailand, sebuah negara dan
masyarakat yang sangat ia cintai. Ia terus memiliki hubungan yang sangat dekat dengan
keluarga Vinit, di mana ia tinggal setiap kali ia berkunjung ke Bangkok.
Pada tahun 1988, mencari perubahan arah karier dengan pengalaman manajerial
yang baik, Helen menerima posisi sebagai Direktur Personalia di Pengatur Penerbangan
Sipil (Civil Aviation Authority) yang baru terbentuk, atau yang dikenal sebagai CAA. Ia
bertanggung-jawab terhadap enam puluh lima orang staf yang berada di bawah
kepemimpinannya.

Bergabung dengan CAA


HELEN James membangun sebuah organisasi yang sedang berjuang untuk mandiri. Di
dalam iklim politik yang umum mengenai privatisasi dan rasionalisme ekonomi, CAA
yang baru ini telah memisahkan diri dari Departemen Aviasi Sipil yang lama (Department
of Civil Aviation, DCA), untuk kemudian beroperasi sebagai badan yang sesuai dengan
undang-undang. Badan itu memiliki Dewan Direksi dan kepala badan eksekutifnya
sendiri. Kewajiban utamanya adalah untuk mengatur pelaksanaan penerbangan komersial
agar lebih efisien dan efektif dalam pembiayaannya. CAA yang baru ini mempekerjakan
banyak staf lama DCA dan menggunakan pandangan-pandangan politik yang lama, yang
tak dapat dielakkan terbentuk dalam cara kerja dan perilaku. Perlahan, selama dua tahun
ke depan di bawah kepemimpinan Colin Freeland dan Alan Rainbird, CAA meleburkan
dirinya ke dalam apa yang yang disebut James sebagai kekuatan yang terpadu secara
relatif. Ia sangat menikmati pekerjaannya dan ditunjuk sebagai manajer dari Sekretariat
Perusahaan dan bekerja langsung dengan Dewan Direksi CAA.

Pada tahun 1990, CAA digoncang angin ribut. Dick Smith, seorang penerbang
Australia, yang juga petualang, pengusaha dan mantan Orang Australia Tahun Ini,
ditunjuk menjadi ketua Dewan Direksi setelah meninggalnya Alan Woods AO pada bulan
Januari tahun itu. Dewan Direksi yang dibentuk Smith menunjuk CEO baru, Frank
Baldwin, dengan perintah untuk membenahi cara kerja CAA agar lebih efisien dan lebih
dapat diandalkan. Keamanan yang Terjangkau menjadi slogan Dick Smith. Dalam
rangka mencapai tujuan ini, pekerjaan-pekerjaan manajerial dan staf ditiadakan; sekitar
2.000 orang pegawai meninggalkan CAA sebagai akibat dari pemutusan hubungan kerja,
dan komposisi Dewan Direksi diubah dengan cepat. Banyak pegawai pengatur
keselamatan yang berpengalaman kehilangan pekerjaan mereka. Helen James melihat
kemerosotan moral yang terjadi di dalam organisasi itu. Bersamaan dengan tindakantindakan pemotongan biaya yang cukup keras, yang sering kali menurutnya hanya
sekedar membalas dendam akan apa yang telah dilakukan kepada mereka di masa
lampau, jumlah pengurus manajemen bertambah dan gajinya pun meroket tajam.
Di saat yang bersamaan, industri penerbangan Australia membuat pengaturansendiri, dengan banyaknya penyerahan aturan-aturan yang dulu dikerjakan oleh
CAA/DCA, untuk selanjutnya diimplementasikan oleh industri penerbangan Australia.
Filosofinya adalah bahwa hanya perusahaan penerbangan yang aman saja yang bisa tetap
bertahan dalam bisnis, jadi hal ini sangat bergantung pada perusahaan penerbangan yang
memelihara standard keamanan yang tinggi. Semua ini terjadi pada saat biaya-biaya
eksternal juga dibebankan pada industri. Kegiatan-kegiatan ini menimbulkan perdebatan
yang hebat baik di dalam maupun di luar organisasi, dengan banyak kritik yang
mengatakan bahwa pengaturan-sendiri sama dengan memposisikan serigala untuk
bertanggung-jawab terhadap ayam-ayam yang berada di kandang.
Pada akhir masa jabatannya selama dua tahun pada bulan Februari 1992, Dick
Smith pensiun sebagai ketua dan digantikan oleh Ted Butcher, yang sebelumnya sudah
menjadi anggota Dewan Direksi dan mantan kepala Pengatur Perkeretaapian Nasional
(National Rail Authority).
Serikat para insinyur, Asosiasi Insinyur Pesawat Terbang Berlisensi Australia
(ALAEA, Australian Licensed Aircraft Engineers Association) khawatir dengan
banyaknya pegawai berpengalaman yang dipecat dengan terburu-buru untuk menghemat
biaya, dan bahwa standard keamanan dipertaruhkann dalam bahaya. Para pejabat serikat
mengadakan serangkaian pertemuan dengan pihak manajemen untuk mencoba membahas
kekhawatiran itu. Pada bulan Maret 1992, Ted Butcher membentuk Dewan Komite
Keselamatan, diketuai oleh mantan pilot Qantas dan anggota Dewan Direksi CAA,
Kapten Alan Terrell. Helen James ditunjuk sebagai sekretaris dalam komite itu. Isu
seputar keselamatan kembali masuk dalam agenda pembahasan, namun masalah-masalah
tersebut tidak dapat diselesaikan, bahkan semakin parah. CAA pun menuju ke
permasalahan yang lebih serius.
Pada bulan Januari 1993, CEO Frank Baldwin keluar dari CAA setelah sebuah
penyelidikan dilakukan oleh Ian McPhee (mantan Menteri di masa Pemerintahan Fraser
yang saat itu bekerja sebagai konsultan di Melbourne) terhadap sistem pemantauan lalu
lintas udara Australia yang baru. Penyelidikan dalam Sistem Lalu Lintas Udara Australia
Tingkat Tinggi (The Australian Advanced Air Traffic Systems,, TAAATS) menemukan
bahwa Baldwin dan manajer umumnya telah menyalahgunakan proses tender. Manajer
umum CAA lainnya, Doug Roser, untuk sementara ditunjuk menggantikan Baldwin
sebagai CEO.
Pada bulan Februari 1993, Dewan Direksi CAA menunjuk Alan Terrell untuk
menyelidiki Divisi Pengaturan Keselamatan CAA. Helen James, sebagai sekretaris dari

Dewan Komite Keselamatan diminta Terrell untuk menjadi koordinator dari kelompok
penyelidikan yang dibentuk untuk melaksanakan tugas itu. Di dalam kelompok itu
termasuk juga Laurie Foley, seorang konsultan penerbangan dan mantan manajer senior
CAA di divisi Pengaturan Keselamatan, George Grunbaum, seorang manajer senior CAA,
dan Bill Edwards, mewakili Ron Cooper, serta kepala bagian keselamatan CAA. Cooper
secara pribadi menolak untuk bergabung dalam penyelidikan itu.
Doug Roser sangat berkeinginan menjadi CEO tetap di CAA dan ingin agar CAA
dipandang sebagai organisasi yang efisien. Ia memberikan waktu tiga minggu bagi
kelompok penyelidikan itu untuk mengumpulkan semua informasi yang ada mengenai
pelaksanaan pengaturan keselamatan, dan satu minggu untuk menuliskan laporan
konsensus. Dampaknya adalah, jika semua pihak yang ada tidak menandatangani, maka
laporannya tidak dapat diterima. Anggota dari kelompok penyelidikan itu tahu bahwa
laporan mereka dapat menjadi bagian penting bagi keselamatan dan keberlangsungan
penerbangan publik. Suasana hati, menurut James, merupakan salah satu perasaan yang
penuh tekanan, supaya laporan itu dapat diterima dan ditindaklanjuti.
Selama tiga minggu di bulan Februari, para penyelidik itu berkeliling ke seluruh
negeri, berbicara panjang lebar dengan staf CAA, pihak industri dan serikat pekerja.
Penyelidikan mereka meliputi semua kota besar. Tingkat kecemasan di dalam organisasi
itu sangat tinggi. Sedemikian tingginya sehingga di beberapa tempat, wawancara
dilakukan di depan kamera. Kebanyakan dari mereka yang didekati berkata bahwa
mereka tidak akan bicara di hadapan pejabat-pejabat CAA karena takut akan dampaknya.
Beberapa bukti yang ada cukup mengkhawatirkan. Helen James, sebagai sekretaris,
menyimpan catatan lengkap dari semua wawancara yang mereka lakukan. Ketika komite
kembali ke markas besar di 25 Coronation Avenue, Glebe Park di Canberra, mereka
dihadapkan pada tugas untuk menulis laporan. Mereka bekerja semalaman untuk bisa
memenuhi batas waktu dari Roser. Terkadang para informan akan menelpon untuk
memberikan informasi-informasi tambahan yang ingin mereka masukan dalam laporan
akhir.
Sehari sebelum laporan itu diserahkan, kelompok penyelidik itu menerima telepon
dari seorang insinyur yang mengatakan bahwa ia baru saja menilai sebuah pesawat MIG
15 dari Perang Dunia ke-II buatan Polandia, dan menyimpulkan bahwa pesawat itu tidak
layak terbang. Insiyur itu mengatakan bahwa kesimpulannya telah ditolak oleh para
pejabat CAA. Sehari kemudian, pesawat itu jatuh di pameran kedirgantaraan,
menghilangkan nyawa sang pilot dan penumpangnya dan membahayakan ratusan
penonton. Pesawat itu melewati stadion yang berisi anak-anak sekolah dengan ketinggian
sekitar dua puluh meter dari stadion. James dan seluruh anggota komite terkejut dengan
berita itu. Kini mereka semakin yakin bahwa prosedur keselamatan yang dikeluarkan oleh
CAA harus segera diperbarui ke tingkat yang lebih baik.

Penulisan Ulang
KARENA keterbatasan yang ada dalam menyiapkan laporan konsensus, kelompok
penyelidikan harus memilih kata-kata yang akan mereka gunakan dengan hati-hati.
Mereka tidak ingin memasukkan sesuatu yang mungkin akan memberikan alasan bagi
Dewan Komite Keselamatan untuk menolak laporan itu. Mereka memutuskan untuk
membuat rekomendasi-rekomendasi yang tidak resmi, dari pada mengidentifikasi masalah
utama dari tindakan yang diambil Dewan dan manajemen. Namun, ketua dari kelompok
penyelidikan itu, Allan Terrell, bersama dengan James dan Grunbaum, menulis sebuah

surat kepada Dewan pimpinan CAA yang menjabarkan kekhawatiran-kekhawatiran


mereka yang lebih serius, terutama ketakutan mereka akan turunnya standard
keselamatan. Sudah menjadi kebiasaan bahwa surat-surat yang ditujukan untuk Dewan
Direksi CAA harus diberikan dulu kepada CEO untuk disetujui. Ketika surat itu
dikembalikan lagi ke Helen James, ia menemukan bahwa dua paragraf penting yang
terkait dengan masalah-masalah keselamatan telah dihilangkan, dan sisa dari keseluruhan
isi surat itu telah ditulis ulang.
Kelompok Terrell telah menyimpulkan penemuan-penemuan mereka:
Dampak terhadap keselamatan. Terdapat beberapa tanggapan yang harus diperhatikan
meskipun sedikit rancu sehubungan dengan pengurangan dalam bentuk apa pun di tingkat
keselamatan yang telah ada. Bahkan, telah muncul pendapat bahwa dampak terhadap
keselamatan akan meningkat, meskipun hal ini lebih dikaitkan pada kebutuhan ekonomi dari
pada akibat hukumnya. Ada beberapa pandangan bahwa ketika tekanan ekonomi dilimpahkan
pada seorang operator penerbangan, marjin keselamatan pun sangat mungkin terpengaruh.
Ada kekhawatiran, jika masalah-masalah yang telah disebutkan di atas tidak segera
ditangani, maka sebuah kekhawatiran akan keselamatan yang lebih besar akan terjadi.

Paragraf berikut ini telah ditulis ulang dan kini bacalah:


Dampak terhadap Keselamatan. Sangat terlihat bahwa laporan ini tidak membahas masalahmasalah keselamatan. Berbagai tanggapan menunjukkan bahwa tingkat keselamatan telah
ditingkatkan, namun secara keseluruhan tidak ada kesimpulan yang menunjukkan bahwa
tingkat keselamatan lemah atau buruk.

Laporan yang asli menunjukkan tindakan segera yang harus dilakukan secara rinci
dan beberapa kekeliruan, sedangkan laporan yang telah ditulis ulang itu menunjukkan
bahwa Dewan Direksi CAA hanya mengomentari isi dari laporan itu dan
menyerahkannya ke pihak manajemen untuk ditinjau ulang dan memprioritaskan
kekhawatiran yang timbul dengan persyaratan untuk melapor kembali ke Dewan Komite
Keselamatan dengan rincian usulan tindakan ralat yang akan dilakukan.
Masukan yang tercantum dalam laporan yang asli telah secara radikal diubah.
Helen James sangat marah dan langsung memprotes Roser. Tetapi, dalam diskusi
yang terjadi Roser menolak untuk membuat perubahan dan mengeluarkan James dari
kantornya.
Alan Terrell kemudian menulis laporan kedua kepada ketua CAA, Ted Butcher, di
mana ia mengungkapkan penyesalannya karena hanya sebagian dari laporannya yang
disampaikan kepada Dewan Komite Keselamatan dan mengulangi pernyataan
kekhawatirannya mengenai standard keselamatan:
Menurut saya... fakta bahwa tingkat/standard keselamatan telah dikurangi sehingga
mendekati marjin yang ditentukan. Akan sangat mengejutkan jika semua ini tidak seperti apa
yang seharusnya, seperti apa yang telah terjadi, di mana industri telah dideregulasi,
kewenangan telah dikomersilkan, kebijakan telah mendesak dilakukannya pengalihan ke arah
mana saja yang memungkinkan dan perwakilan yang bisa dikendalikan, dan negara ini
sedang mengalami penurunan ekonomi yang sangat besar, yang kesemuanya terjadi dalam
waktu yang bersamaan. Menyimpulkan semua itu, standard yang ada sangatlah rendah, inti
dari perdebatan ini adalah: apakah standard yang ada terlalu rendah? Sebuah kecelakaan
besar akan menentukan hal ini, tetapi hal itu merupakan tanggung jawab pihak CAA dan
Dewan Direksinya untuk memastikan hal itu tidak akan terjadi. Posisi dalam Penerbangan
Umum mungkin telah berada di bawah tingkat yang dapat diterima, jika statistik asuransi
yang menunjukkan peningkatan sebesar 40% dari klaim Penerbangan Umum antara awal

tahun 90-an dan di akhir tahun 80-an dapat diterjemahkan ke dalam tindakan-tindakan
operasional.

Hal itu muncul kemudian, bahwa laporan ini tidak diungkapkan ataupun
diperlihatkan kepada anggota Dewan Direksi lainnya saat itu. Jadi, Dewan Direksi CAA,
badan yang bertanggung-jawab terhadap keselamatan penerbangan di Australia, tidak
sadar betul akan keseriusan masalah-masalah keselamatan yang tidak diungkapkan oleh
komite Terrell. Di saat yang bersamaan, masa kepemimpinan Alan Terrell akan berakhir
dan ia tidak ditunjuk lagi untuk menduduki posisi itu, ataupun diminta untuk menjelaskan
kepada Dewan apa yang telah ia temukan.
Kabar angin mulai menyebar di dalam CAA bahwa ada beberapa informan, orang
yang telah berbicara pada penyelidikan Terrell, secara tiba-tiba dipindahkan dari posisi
mereka dan beberapa orang takut telepon mereka telah disadap. Sebagai hasilnya, sebuah
jaringan mulai berkembang di seluruh negeri, dibentuk oleh para pegawai CAA yang
dengan tulus prihatin atas menurunnya standard-standard keselamatan dan perilaku lalai
dari manajemen CAA. Mereka mencoba untuk menarik perhatian terhadap apa yang
mereka pandang sebagai bencana yang sedang menunggu waktu untuk terjadi.
Dan hal itu pun terjadi.
Pada tanggal 11 Juni 1993, hanya beberapa bulan setelah kegagalan laporan
Terrell, ketakutan terbesar Helen James pun menjadi nyata. Di hari itu, pesawat Piper
Chieftain milik Monarch Airlines jatuh ketika sedang mencoba untuk mendarat di Young,
sebelah barat Canberra, dalam cuaca buruk. Tujuh orang tewas di dalam tragedi itu. CAA
langsung memasang pembelaan. Kecelakaan itu diselidiki oleh Biro Penyelidikan
Keselamatan Penerbangan. Tak lama kemudian, Biro itu mulai bersikap kritis terhadap
tindakan-tindakan CAA. Tidak ada yang secara efektif berubah dalam pendekatan CAA
terhadap standard keselamatan. Namun, ada beberapa perubahan di tataran atas, dengan
kepergian Ted Butcher sebagai ketua dan penggantiannya oleh Jenderal Peter Gration,
mantan kepala Pertahanan.
Dr Helen James bekerja cukup erat dengan ketua yang baru dan mulai memiliki
kekaguman yang tulus padanya. Di beberapa kesempatan ia berbicara padanya mengenai
masalah-masalah keselamatan yang telah ia amati. Gration terlihat sangat terkejut.
Sementara itu, di awal tahun 1994, Doug Roser ditunjuk sebagai CEO di CAA.
Laurie Foley, konsultan aviasi, bicara kepada Gration dan Roser, menjelaskan kepada
mereka masalah-masalah yang sedang terjadi, terutama keadaan yang terkait dengan
Seaview, sebuah maskapai penerbangan kecil yang menambah kekhawatiran bagi staf
pengatur keselamatan.
Saat itu Helen James menyadari bahwa ia tidak disukai oleh manajemen
organisasi. Meskipun ia menyadari bahwa ia tidak melakukan kesalahan apa pun,
perasaannya mengenai masalah keselamatan dan masalah di dalam CAA telah diketahui,
dan ia mulai merasakan konsekuensi dari perilaku pribadinya itu. Atasan langsungnya
memindahkan staf dari kendalinya dan mengambil alih beberapa tugasnya. James merasa
ia berada di dalam keadaan yang tidak dapat dipertahankan. Ia mulai menderita stres
akibat tekanan yang sangat parah dari situasi ini dan mulai terkena pneumonia.
Namun untuk beberapa waktu ia masih dapat bertahan, menghadapi atmosfir yang
sulit di tempat kerjanya. Ia masih mencoba memastikan bahwa para pegawai senior yang
berwenang di CAA menyadari apa yang sedang terjadi. Tetapi, tekanan itu memuncak
dan ia jatuh sakit lagi. Seperti halnya dalam birokrasi, taktik tertentu dapat digunakan
untuk menghadapi seseorang yang dianggap tidak layak dipekerjakan. Pekerjaan Helen
James meningkat, mengindikasikan bahwa pekerjaannya akan segera diiklankan. Seperti

yang telah ia perhitungkan, pekerjaan itu diberikan kepada seseorang yang lebih junior
darinya. Pada tanggal 5 Agustus 1994, Helen James mengambil cuti karena stres. Namun,
sebelum ia meninggalkan kantor CAA di Canberra, ia berbicara dengan Gration dan ia
pergi dengan keyakinan bahwa Gration akan mengambil tindakan.
Pada tahun 1994, CAA merupakan organisasi yang berada di bawah pengawasan.
Laporan Biro Penyelidikan Keselamatan Penerbangan tentang kecelakaan Monarch
sangat tajam. Pada bulan Mei, juru bicara pihak Oposisi bidang transportasi, John Sharp,
berpidato di depan Parlemen Federal, di mana ia menyatakan bahwa CAA tidak mengatur
maskapai penerbangan kecil dan karenanya berada di luar pengawasan.
Pada bulan Juli, Menteri Penerbangan, Laurie Brereton, menunjuk Peter Morris,
mantan menteri Transportasi, yang kini kembali menduduki posisi penting untuk
memimpin penyelidikan parlementer mengenai standard keselamatan penerbangan.
Sepertinya ini menjadi tanda bahwa akan terjadi perubahan. Walaupun ia masih berada
dalam masa cutinya karena stres, Helen James dan Laurie Foley masing-masing
mempersiapkan pernyataan untuk penyelidikan.
James kini tahu bahwa kariernya di CAA secara efektif telah berakhir dan ia mulai
mencari pekerjaan baru. Sementara itu, CAA sendirilah yang menyarankan agar ia
menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Setelah memikirkannya selama beberapa
waktu, sepertinya itu merupakan usul yang baik dan ia menyetujuinya. Kepergian karena
PHK akan efektif berlaku sejak akhir bulan November. Dengan uang pesangon PHK yang
ia terima (setelah empat belas tahun melayani masyarakat), ia memutuskan untuk
membeli tempat tinggal di pedesaan untuk anak-anaknya. Bersama-sama mereka
menemukan tempat yang ideal dan melakukan penawaran untuk mendapatkannya, ketika
uang pesangon PHK dikirimkan.
Tetapi pada tanggal 2 Oktober 1994, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan terjadi.
Sebuah pesawat aerokomander milik Seaview Air, jatuh di sepanjang jalan Lord Howe
Island dari Newcastle. Pilot dan kedelapan penumpangnya tewas.
Kecelakaan terakhir ini memiliki dampak yang dramatis pada diri Helen James. Ia
merasa sesuatu harus dilakukan untuk mencoba memastikan bahwa keselamatan sudah
ditingkatkan. Protes kemarahan dari masyarakat yang muncul setelah pemberitaan di
media, mempertanyakan pemeriksaan wajib yang dilakukan CAA terhadap Seaview Air.
Diberitakan secara luas bahwa Seaview Air telah diperbolehkan untuk terus terbang,
bahkan setelah para pemeriksa dari CAA melaporkan masalah-masalah yang cukup gawat
tentang pemeliharaan pesawat yang jatuh itu. Menteri menelepon Polisi Federal untuk
menyelidiki tuduhan mengenai keterkaitan antara staf CAA dengan Seaview Air.

Membuka Diri ke Publik


DI awal November, Helen James sedang bicara dengan rekan kerjanya, Laurie Foley di
ruang kerjanya. Keduanya khawatir mengenai apa yang telah terjadi. Foley telah
memutuskan bahwa sudah saatnya untuk berbicara mengenai masalah ini kepada publik.
Ia akan bertemu dengan Peter Cassuben, seorang reporter dari program 7.30 Report TV
ABC, di kantornya. James juga ikut serta dalam pertemuan itu dan diskusi mengenai
keadaan-keadaan yang menjadi topik bahasan, tidak direkam, seperti yang kerap
dikatakan oleh para wartawan. Kemudian, sambil minum kopi, Cassuben mengetahui
kekhawatiran James terhadap laporan komite penyelidikan kepada Dewan Direksi CAA.
Itu adalah cerita sesungguhnya, kata sang reporter. Ia kemudian bertanya kepada Helen
James, apakah ia siap untuk menceritakan ceritanya itu di depan kamera. James

memikirkan hal itu sesaat, kemudian setelah menimbang semua faktor, termasuk
konsekuensinya, baik secara pribadi maupun profesional, ia memutuskan akan melakukan
wawancara di televisi. Apabila masyarakat dan para politisi dapat disadarkan, maka
mungkin sesuatu akan dilakukan untuk meningkatkan standard keselamatan, pikirnya.
Cassuben memiliki saksi yang dapat dipercaya di diri Helen James. Dalam
wawancara itu ia menceritakan cerita mengenai tambahan palsu yang telah dimasukkan
dalam laporan Terrell, dan mengatakan bahwa CAA penuh kebohongan. Pada saat
kamera berputar, ia mengeluarkan buku biru-nya, di mana ia mencatat kekhawatiran
para pegawai CAA di seluruh Australia dan mengatakan bagaimana kesaksian dan
keberanian mereka dalam mengungkapkan semua ini telah diabaikan oleh manajemen
CAA.
Ketika wawancara James disiarkan, terjadi kegemparan. Sehari setelah penyiaran
itu, Menteri Laurie Brereton memerintahkan dua anggota Dewan Direksi CAA untuk
menyelidiki tuduhan-tuduhan James. Doug Raser menyingkir selama penyelidikan
dilakukan. Sementara itu, James menguatkan dirinya. Dalam waktu beberapa hari ia
menerima sebuah surat dari CAA, mengancamnya dengan tindakan hukum dan
memintanya untuk mengembalikan dokumen-dokumen yang telah ia tunjukkan dalam
acara 7.30 Report. Ia juga diberitahu bahwa pembayaran uang pesangon PHKnya akan
ditunda sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut. Ia telah bekerja di CAA cukup lama
untuk dapat memahami budaya mereka dan sama sekali tidak membayangkan apa yang
mungkin terjadi padanya sebagai tindakan pembalasan dari mereka, meskipun hanya
tinggal beberapa hari lagi sebelum ia meninggalkan organisasi itu untuk selamanya.
Beberapa minggu setelah itu ia telah menggunakan semua kekuatannya. Ia
mencurigai bahwa teleponnya disadap, dan untuk beberapa saat ia sempat berpikir bahwa
ia akan masuk penjara. Tetapi ia mendapat banyak dukungan dari keluarga dan temantemannya. Surat-surat berisi dukungan, yang dipicu oleh publikasi, datang dari seluruh
penjuru Australia, banyak yang datang dari orang-orang asing yang menaruh harapan
pada apa yang sedang ia lakukan.
Laurie Foley dan rekan kerjanya yang lain, yang sedang berusaha menarik
perhatian pada masalah-masalah di dalam badan CAA, memuji tindakannya. Bahkan
bank tempat ia menabung pun menawarkannya tambahan pinjaman untuk membayar
biaya-biaya hukum tambahan lainnya, dan pemilik dari lahan yang rencananya akan ia
beli, menawarkan untuk menunggu sampai pembayaran uang pesangon PHK-nya
dibayarkan.
Pada tanggal 3 Desember, Dewan Direksi CAA diberikan sebuah laporan yang
membebaskan Doug Roser dari semua kesalahan, meskipun tersirat bahwa laporan Terrell
telah diubah oleh salah seorang anggota Dewan Pimpinan CAA, Ron Yates. Di bawah
tekanan dari Brereton, Roser mengundurkan diri dari posisinya dan pergi dengan uang
pesangon yang sangat besar.
Dari apa yang dianggap Helen James sebagai tindakan balas dendam, Dewan
Direksi langsung menunjuk Profesor Hukum dari Australian National University, Dennis
Pearce, untuk menyelidiki tindakan pribadi Helen James dalam masalah itu. Pearce
memulai penyelidikan menyeluruh dan menulis surat kepada James, memerintahkan
untuk menghadapnya di National Convention Center. Pengacaranya, Hugh Selby,
menyarankan untuk tidak berangkat dan akan diwakili oleh Hugh Selby sendiri untuk
mengatakan kepada Pearce bahwa kliennya tidak akan hadir di sana. Selby tiba di
Convention Center, mendapati Pearce sedang duduk sendirian di podium yang dikelilingi
oleh alat-alat perekam untuk merekam kesaksian.

Helen James telah dihadapkan oleh lima tuntutan: bahwa ia telah memindahkan
dokumen-dokumen CAA tanpa adanya wewenang untuk melakukan itu; bahwa ia telah
mengambil dokumen-dokumen itu; bahwa ia telah memperbolehkan ABC melihat
dokumen-dokumen dan informasi rahasia; bahwa ia telah membuat pernyataan kepada
ABC yang tidak sesuai dengan tugasnya sebagai pegawai CAA; bahwa ia telah
melakukan kelalaian.
Pada bulan Januari 1995, Helen James membawa keluarganya untuk liburan
singkat, mencoba lari dari tekanan yang yang ada. Sekembalinya dari liburan, dan
sebelum ia sempat masuk ke dalam rumah, sebuah surat dari Dewan Direksi CAA
diserahkan langsung kepada anak perempuannya. Surat itu memberitahu bahwa James
telah dinyatakan bersalah melakukan kelalaian dan akan, bergantung dari pernyataan
terakhirnya, dikeluarkan dengan segera: Profesor Pearce telah menyelesaikan
penyelidikannya dan menyerahkan laporannya, di mana salinannya juga dilampirkan
untuk informasi Anda.
Surat dan laporan itu menurutnya sangat tidak masuk akal. Di dalam laporannya,
Professor Pearce mengkritik James karena telah berbicara pada media mengenai
kekhawatirannya dan bukan mengikuti jalur yang benar. Padahal ia telah menghabiskan
waktu dua setengah tahun setelah penyerahan Laporan Terrell untuk melakukan hal yang
disebutkan oleh Pearce. Saat itu telah terjadi dua kecelakaan pesawat yang besar.
Profesor Pearce mendapati bahwa tuduhan-tuduhan terhadap CAA hanya sebuah
rekayasa. James memiliki kewajiban untuk tidak mengungkapkannya. Secara
keseluruhan, seorang pegawai memiliki tanggung jawab kepada pihak yang
mempekerjakannya untuk tidak melakukan apa pun yang sangat tidak dianjurkan demi
kepentingan pihak yang mempekerjakannya. Tidak ada pengecualian, Pearce
menekankan, namun James tidak dituntut melakukan tindakan kriminal.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa pernyataan yang dibuat oleh Dr. James bertentangan
dengan kepentingan pihak yang mempekerjakannya. CAA telah mendapat kritik yang sangat
tajam di Parlemen dan media sebagai akibat dari pernyataan-pernyataannya. Mantan CEO
menjadi subjek penyelidikan untuk menentukan kebenaran dari tuduhan-tuduhan yang
diajukan kepadanya oleh Dr. James (dan kemudian dibebaskan dari tuduhan-tuduhan itu). Dr.
James telah mengungkapkan informasi rahasia kepada masyarakat melalui program televisi,
padahal ia mengetahui bahwa informasi itu rahasia dan ia berkewajiban untuk tidak
mengungkapkannya.

Professor Pearce juga berhadapan dengan wacana mengenai pengungkapan


fakta sebagai pembelaan yang dimungkinkan atas tindakan James. Ia menekankan bahwa
tidak ada peraturan di Commonwealth sampai saat ini yang membebaskan seseorang dari
kewajiban untuk bertanggung-jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya dengan
dasar bahwa mereka bertindak sebagai pengungkap fakta.
Dalam laporan-laporan media, Dr. James dikutip, bahwa kecelakaan pesawat Seaview
merupakan motivasi terakhirnya untuk mengungkapkan kekhawatirannya kepada masyarakat.
Di sisi lain, haruslah dipertanyakan bahwa kekhawatiran Dr. James sepertinya berkaitan
dengan sebuah kejadian yang telah terjadi dua puluh bulan sebelumnya. Hal ini merupakan
satu-satunya hal yang ia rujuk. Tanggapan lainnya hanya dasar yang umum. Ia tidak
mengejar masalah ini secara pribadi. Terlebih lagi, ia telah melamar pekerjaan pada
seseorang yang ia kritik telah mengubah dokumen yang relevan. Hal itu terjadi setelah ia
gagal mendapatkan posisi yang ia inginkan dan sepertinya ia telah mendapatkan paket
pensiun dini pada saat ia mengutarakan kekhawatirannya kepada masyarakat. Semua ini
merupakan hal-hal yang saya harap bisa saya tanyakan langsung kepada Dr. James, namun
hal ini tidak bisa terwujud karena ia memilih untuk tidak bicara langsung pada saya. Dalam

ketidakadaan kesempatan ini, saya tidak dapat mencapai kesimpulan atas apa yang
memotivasi Dr. James melakukan tindakan semacam itu.

Professor Pearce menggarisbawahi pertanyaan atas hukuman bagi kelalaian Helen


James:
Dari sudut pandang CAA, sepertinya tidak ada jalan lain selain memecat Dr. James. Ia
memiliki posisi penting di dalam CAA yang membutuhkan tingkat kepercayaan dan
kerahasiaan yang tinggi. Akses yang dimilikinya pada apa yang saya anggap sebagai
dokumen-dokumen terpenting yang disimpan oleh CAA, mengharuskan kepercayaan yang
paling tinggi darinya. Ia mengambil beberapa dokumen ini dan membeberkannya pada
masyarakat yang sangat luas. Ia juga membuat pernyataan-pernyataan yang sangat buruk,
yang telah merugikan pihak CAA dalam hal kepercayaan dan pembelaan publik, dan yang
dapat saya simpulkan, merupakan alat untuk memaksa CEO saat itu mundur dari jabatannya.
Tidak mungkin rasanya untuk melanjutkan hubungan dengan Dr. James setelah apa yang ia
lakukan.

Dengan dukungan dari juru bicara Oposisi di bidang transportasi, John Sharp,
Helen James memohon keadilan kepada Menteri Laurie Brereton. Pada akhir bulan
Januari, tak lama sebelum pertemuan Dewan Direksi CAA untuk mengaktifkan
pemberhentiannya, Menteri Brereton mengeluarkan surat perintah yang memerintahkan
Dewan Direksi untuk menghentikan semua tindakan terhadap Helen James, dan dengan
segera menyelesaikan pembayaran uang pesangonnya. Publikasi di media telah
membangkitkan dukungan publik yang sangat penting untuk pembelaannya, dan ia pun
menjadi semakin sulit ditangani:
Saya, LAURENCE JOHN BRERETON, Menteri Transportasi, bertindak berdasarkan sub
bab 12 ayat (1) dari Undang-Undang Penerbangan Sipil tahun 1988, MEMERINTAHKAN
Pengatur Penerbangan Sipil untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak melakukan apa pun untuk memberhentikan Dr. Helen James dari pekerjaannya
atas alasan apa pun terkait dengan hal-hal yang menjadi pokok masalah dalam laporan
tertanggal 9 Januari 1995 dari Profesor Dennis Pearce kepada Pengatur Penerbangan
Sipil.

Setelah secara pribadi mencari nasihat hukum mengenai legitimasi dari surat
perintah sang Menteri, dan mengetahui bahwa perintah-perintah Menteri tidak dapat
diabaikan, Dewan Direksi CAA terpaksa membiarkan Helen James meninggalkan
organisasi dengan semua hak-haknya sebagai karyawan. Namun, dua orang anggota
Dewan Direksi mengundurkan diri karena hal tersebut dan satu orang anggota meminta
agar Helen mengembalikan referensi pribadi yang telah ia berikan kepadanya ketika ia
cuti.

Kemenangan
HELEN James mulai menikmati kemenangannya ketika mobil pengiriman CAA datang
ke rumahnya dan sebuah surat diletakkan di depan pintunya. Surat itu berisi salinan dari
surat perintah Menteri. Rasanya menyenangkan sekali mendapatkan surat itu dan
mengetahui bahwa saya akhirnya dinyatakan bebas, katanya.
Lebih dari setahun kemudian, Helen James bisa mengingat beberapa kejadian
bodoh dari kisah yang ia alami dengan caranya yang jenaka.

Sangatlah membantu bahwa ia menyadari kemampuan organisasi akan tindakantindakan pembalasan dan ia merasa selangkah lebih maju dalam menghadapi taktik-taktik
yang digunakan melawannya. Ia juga tahu, jauh di lubuk hati, para pemfitnah tidak akan
bisa menyentuhnya, bahkan jika ia harus dipenjara karena mengungkapkan fakta-fakta.
Jika Anda tidak menjadi emosional dan anda bisa melihat sisi lucu dari setiap
hal, maka Anda akan bisa melewatinya, sarannya. Meskipun ia tidak diberikan predikat
pengungkap fakta oleh penyelidikan Pearce karena telah membeberkan
kekhawatirannya kepada masyarakat, namun perlakuan terhadapnya kini menjadi praktik
yang wajar dari perusahaan-perusahaan terhadap mereka yang mengungkapkan fakta
tembak si kurir.
Dukungan yang didapat Helen James dari keluarga dan teman-temannya sangatlah
penting untuk kesembuhan emosionalnya. Suatu pagi, ketika keadaan kian memburuk, ia
mendapatkan telepon dari seseorang yang akan mempekerjakannya. Si penelepon hanya
ingin memberikan dukungan. Hal itu sangat berarti baginya, karena tahu bahwa banyak
orang yang berempati kepadanya.
Asosiasi Pengungkap Fakta juga menghubunginya untuk memberi dukungan.
Pada akhirnya, ia pun mendukung mereka yang berada dalam kondisi yang sama,
berbicara dengan mereka yang difitnah karena melaksanakan tugas mereka.
Pada tanggal 6 Juni 1996, penyelidikan Koroner Peter Gould terhadap kecelakaan
Monarch bulan Juni 1993 dikeluarkan. Gould mengutuk manajemen yang ceroboh,
menutupi fakta dan berbohong. Ia menyatakan bahwa CAA badan yang ditugaskan
untuk memastikan keselamatan publik seharusnya dapat menghindari kecelakaan
Monarch jika tidak menutup mata terhadap praktik buruk Monarch.
Gould menemukan bahwa CAA telah keluar jalur dalam melindungi para
pelaksana penyewaan sesuai dengan undang-undang. Baik CAA maupun Dewan
Transportasi Udara (Air Transport Council, ATC) telah mendapatkan peringatan yang
keras bahwa Monarch adalah bencana yang hanya menunggu waktu untuk terjadi.
CAA dan ATC telah menerima banyak keluhan mengenai Monarch beberapa
bulan sebelum kecelakaan. Manajemen CAA menyangkal itu semua, padahal terdapat
bukti-bukti yang luar biasa dan kuat bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan,
yang dapat digunakan untuk mencabut sertifikat pengoperasian maskapai penerbangan
seperti yang disyaratkan oleh hukum. CAA meletakkan kepentingan komersil dari para
pelanggan mereka di atas keselamatan masyarakat.
James yakin bahwa apa yang menguatkannya adalah pandangan pribadinya. Di
Asia Tenggara dan Thailand pada khususnya, ia telah melihat manusia memperjuangkan
prinsip-prinsip demokrasi yang sering kali mengorbankan hidup mereka, ditahan secara
brutal sebagai tindakan pembalasan. Kendati keadaan pribadinya dan tanggung jawab
terhadap anak-anaknya, ia meletakkan hidupnya dalam risiko yang besar untuk
mengambil kesempatan memperingatkan masyarakat tentang apa yang terjadi di dalam
CAA. Ia tidak bermaksud untuk tidak setia. Jika ia hanya dipengaruhi oleh kepentingan
pribadi, maka ia akan dapat diam saja melihat itu semua dan mengumpulkan uang
pesangonnya tanpa penyesalan. Tetapi ketika ada kesempatan untuk mendobrak
kebungkaman mengenai tanggung jawab CAA terhadap keselamatan publik, ia berani
bicara, memiliki kemauan dan siap menderita akibat konsekuensinya. Untungnya,
kesadaran masyarakat akan arti dari para pengungkap fakta yang tulus terus meningkat,
begitu pula dengan tekanan-tekanan politik yang menjamin konsekuensi dari tindakan
pengungkapan fakta tidak akan berkepanjangan. Australia diberkati oleh sistem politik
yang relatif stabil dan terkadang media yang mempunyai rasa keingintahuan yang
mendalam. Negara bagian lain di daerah kami tidak terlalu diberkati.

James melawan mentalitas yang arogan, yang hanya berpikir mengenai karier dan
tidak peduli apa yang terjadi di dalam CAA. Para pihak yang berkuasa, Dewan
Direksinya, manajemen dan para staf, setelah pengungkapan mengenai kelalaian di dalam
tubuh mereka, kini mereka lebih terbuka kepada penelitian-penelitian cermat yang
dilakukan masyarakat.
Masyarakat yang bepergian kini tahu bahwa ada beberapa orang di dalam badan
yang bertanggung-jawab atas pengaturan keselamatan, yang mementingkan nyawa para
penumpang di atas karier mereka sendiri. Helen James tidak pernah diberikan ucapan
terima kasih secara resmi atas keberaniannya. Namun, secara khusus, ia telah
mendapatkan dukungan dan ucapan terima kasih dari mereka yang tahu apa yang telah ia
alami.
Helen James kini mengajar bahasa Thailand dan sejarah budaya di universitas,
pekerjaan yang sangat ia cintai. Ia telah dapat mengubur masa lalunya sebagai bagian dari
pengalaman yang ia bisa banggakan.

Bertentangan dengan Tujuan Perusahaan

Ada cairan kotor berwarna merah keluar dari tanah. Para lelaki tenggelam di dalamnya
dan baunya sangat menyengat seperti bau diesel. Saksi mata dalam kejadian tumpahnya
bahan bakar di Groote Eylandt, 4 April 1996.
Hey Rob, mereka sudah menemukan kebocoranmu! Telepon dari mantan anggota tim
kepada Dr. Robert Savory, Maret 1995.
Apakah Anda orang yang peduli pada lingkungan ataupun pemegang saham BHP, hal ini
merupakan berita buruk. Dr. Robert Savory, Maret 1995.
Bertentangan dengan tujuan perusahaan. Pernyataan mantan atasan atas Sertifikat
Jaminan Sosial Pemutusan Hubungan Kerja dari Dr. Robert Savory, 15 Februari 1994.

IKLAN pekerjaan di BHP sangat menarik perhatian. GEMCO, anak perusahaan


pertambangan mangan BHP di Groote Eylandt di Teluk Carpentaria, ingin menunjuk
seorang koordinator lingkungan untuk memelihara tingkat kelestarian lingkungan
setinggi mungkin di pulau itu.
Mangan telah ditambang di Groote Eylandt selama dua puluh lima tahun. Pulau
yang memiliki luas 2300 km persegi, terletak di dekat hutan kapas yang lebat dengan
sungai-sungai tropis yang subur dan tebing-tebing bebatuan yang kaya dengan lukisanlukisan suku Aborigin. Di sana terdapat sebuah komunitas kecil pertambangan dengan
penduduk kira-kira 1000 orang di Alyangula di bagian barat laut pulau itu. Hidup
berdampingan dengan para penambang itu adalah suku Aborigin suku asli pulau itu
berjumlah sekitar 1200 orang, yang mengatur pulau itu melalui Dewan Tanah
Anandilyakwa (Anandilyakwa Land Council).
Dr. Robert Savory tinggal di Toowoomba, sebelah barat Brisbane, bersama
istrinya, Jennifer, dan tiga anaknya ketika ia melihat iklan itu. Dengan sangat
bersemangat ia menyiapkan lamarannya dan melampirkan riwayat hidupnya. Ia memiliki
kualifikasi yang tepat untuk pekerjaan rehabilitasi pertambangan.
Savory, lelaki berusia 52 tahun pada tahun 1990 itu, sedang mencari tantangan
baru. Ia lahir di Kenya pada tahun 1938 dari orang tua keturunan Inggris yang berprofesi
sebagai peternak. Ia merupakan anak tunggal yang gemar bermain dengan anak-anak dari
para pekerja kulit hitam yang dipekerjakan di peternakan itu. Orang tua Robert muda
merupakan pemeluk Kristen yang taat, yang membagi cinta kasih mereka terhadap Tuhan
kepada para orang kulit hitam. Keluarga itu menggunakan Bahasa Swahili sebagai bahasa
kedua mereka.
Ayah Savory, Dick, pernah bekerja di Australia sebagai seorang pemburu
kangguru sebelum akhirnya menetap di Kenya. Sang ayah mengajari Savory bagaimana
mahir menggunakan pecut dan membacakan puisi Banjo Patterson. Cerita-cerita sang
Ayah tentang kehidupan di Australia menjadi bagian dari awal kenangan yang sangat
berharga bagi Robert.
Robert remaja mengenyam pendidikan menengah di sekolah asrama yang keras di
Prince of Wales School di Nairobi dan di Clifton College, Bristol, di Inggris. Ia diterima
di Fakultas Pertanian di University of London dan kemudian pergi ke Rhodesia (yang
sekarang dikenal dengan nama Zimbabwe) untuk menyelesaikan pendidikan pasca-

sarjananya di bidang ilmu pertanahan. Di sana Savory menikahi seorang gadis


berkebangsaan Inggris, Clare, dan melamar pekerjaan dan kemudian diterima untuk posisi
mengajar di Gatton Agricultural College di Queensland sekitar tahun 1961. Dalam waktu
setahun, ia berhasil mendapatkan kewarganegaraan Australia. Tiga orang anak-anaknya,
Helen, Richard dan Philip, lahir di bagian Tenggara Queensland. Karena kerinduan sang
istri akan kampung halaman, Savory akhirnya memutuskan untuk kembali ke Afrika, di
mana ia mengerjakan penelitian mengenai hewan-hewan peternakan di University of
Malawi. Ia menyiapkan tesis PhD-nya selama delapan tahun ke depan, terfokus pada
peningkatan kualitas hewan-hewan peternakan dan makanan ternak bagi peternakpeternak kecil. Ia dipekerjakan oleh Badan PBB, Food and Agriculture Organization
(FAO), untuk membantu para petani di Malawi dan Botswana.
Tulisan-tulisan Savory dimuat dalam terbitan National Academy of Sciences di
Washington DC. Tulisan-tulisan itu memuat panduan-panduan mandiri tentang
bagaimana memelihara tanah dan meningkatkan kualitas hewan ternak, menanam kacangkacangan dalam sistem pertanian, dan menanam bibit-bibit pertanian jangan pernah
mencangkul di bukit yang curam... jangan pernah menanam di dekat air terjun... buatlah
terasering untuk mencegah erosi...
Bekerja untuk FAO merupakan suatu tantangan. Hasil-hasilnya harus dibuat
dalam waktu yang sangat singkat. Semuanya serba terburu-buru. Namun, keluarga Savory
memiliki gaya hidup yang luar biasa dengan penghargaan yang secara pribadi sangat
memuaskan. Ia telah menjadi seorang konservasionis sejak masa mudanya di peternakan
orang tuanya dulu. Ia juga menyukai burung seperti sang Ibu.
Savory mengatakan bahwa ia tidak pernah menjadi orang yang senang berdebat
dengan orang lain, tetapi ia selalu memegang teguh pandangan-pandangannya. Ia teringat
suatu waktu, ketika ia berusia tiga puluh tahun, di mana ia berselisih paham dengan
seniornya, seorang profesor kelahiran Amerika dengan perilaku yang kasar. Orang
Amerika yang tabah itu telah kehilangan sebagian besar jari-jarinya ketika selama
bertugas untuk memusnahkan bom-bom peninggalan Perang Dunia II. Perbedaan
pendapat yang muncul, menurut Savory, tidak menghancurkan hubungan merekahal itu
malah memperkuat hubungan mereka. Savory dengan tegas telah menyatakan fakta-fakta.
Fakta adalah fakta. Orang Amerika itu belum siap mengakui fakta-fakta yang ada.
Namun, konflik-konflik yang sering kali kasar dan merendahkan itu sekarang diganti
dengan nada saling menghargai. Ketika Savory keluar dari pekerjaannya, keluarganya
tersentuh melihat linangan air mata di mata orang Amerika itu ketika mereka
mengucapkan selamat tinggal.
Tahun 1980, pernikahannya dengan Clare berakhir. Savory kembali ke Australia,
di mana ia mengambil berbagai pekerjaan yang tidak ada kaitannya dengan bidang yang
ia kuasai. Ia merasa ia telah menjadi seorang pengembara di sekitar wilayah tenggara
Queensland. Pada pertengahan tahun 1980-an, ia bertemu dan menikahi seorang wanita
berkebangsaan Australia, Jennifer. Jennifer telah memiliki anak dari pernikahan
sebelumnya. Bersama keluarga barunya, dengan tiga orang anak, Jamie, Cristy dan Anna,
Savory membutuhkan pekerjaan yang bagus untuk bisa memenuhi kebutuhan anakanaknya.
Tambang Mangan BHP atau GEMCO (Groote Eylandt Mining Company) sangat
senang mempekerjakannya. Savory melihat para manajer GEMCO, Bob Wunder dan
Murray Fox sebagai penambang-penambang yang memiliki pemikiran yang terbuka di
dalam industri yang seringkali dikaitkan dengan perilaku yang tidak terdidik dan liar serta
bodoh. Gambaran tugas baru Savory, yang merupakan posisi baru, adalah untuk
memastikan terpenuhinya keinginan para penduduk asli. Orang yang akan menduduki

posisi baru itu harus bisa mempertahankan standard lingkungan tertinggi dan
bertanggung-jawab terhadap sebuah tim yang bertugas untuk membersihkan lahan-lahan
pertambangan yang disewa di Groote Eylandt dan merehabilitasi lebih dari 200 hektar
lahan yang telah ditambang. Wunder dan Fox telah mewawancarai Savory untuk
pekerjaan itu. Ia terbang ke Groote Eylandt untuk wawancara dan tak lama kemudian ia
ditawari posisi baru itu. Murray Fox mengatakan kepadanya bahwa dialah yang
bertanggung-jawab apabila GEMCO tidak dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan
rehabilitasi lingkungan yang disebabkan oleh operasi penambangan mangan yang sangat
kotor. Masalah itu akan kembali dan menghancurkan kita.

Tantangan
SAVORY mendahului keluarganya untuk pindah ke Groote Eylandt untuk memulai
pekerjaan barunya. Savory menempati rumah dinas milik perusahaan. Jennifer dan anakanaknya datang ke Groote Eylandt beberapa bulan kemudian. Tantangannya adalah untuk
merubah retorika BHP dan membuat komitmen perusahaan terhadap lingkungan menjadi
kenyataan. Jennifer turut berbahagia untuknya. Ia berpikir ia telah meninggal dan masuk
surga, katanya.
Pekerjaan Savory merupakan bagian dari penilaian rutin atas kinerja manajemen
BHP. Ini merupakan pengalaman pertama Savory bekerja di industri pertambangan. Ia
menjalani pekerjaannya dengan penuh semangat. Fox dan Wunder, para praktisi
pertambangan, tahu tentang citra buruk perusahaan melalui dampak yang ditimbulkan
perusahaan terhadap lingkungan. Savory memulai tugasnya dengan mengumpulkan audit
lingkungan dari kontrak-kontrak pertambangan BHP.
Laporan dan rencana kerjanya mendapat pujian yang luar biasa dari kantor pusat.
Pekerjaan rehabilitasinya melibatkan proses penananaman kembali tanaman dan
pepohonan yang dilakukan secara perlahan di lahan pertambangan. Jabaran pekerjaan
koordinator lingkungan juga mensyaratkan Savory untuk memantau dampak pelaksanaan
pertambangan terhadap lingkungan dan fasilitas-fasilitasnya. Tak jauh dari dermaga di
Alyangula, di mana kapal-kapal tangki mengeluarkan mangan, terdapat gudang yang
memiliki 16 juta tangki penyimpanan tujuh buah tangki penyimpanan besar berisi bahan
bakar diesel, yang terbesar setinggi 15 meter.
Savory, seorang ahli tanah dan pepohonan, tidak memiliki pengetahuan teknis
mengenai penyimpanan bahan bakar dan prosedur-prosedur manajemen. Bagaimanapun
juga, laporan-laporan mengenai tumpahan bahan bakar sebanyak 10 ton ke dalam laut di
dekat Gove pada tahun 1990, menyadarkannya atas kemungkinan terjadinya bencana
serupa di gudang tangki milik GEMCO. Tumpahan bahan bakar di Gove disebabkan oleh
kemungkinan adanya kombinasi antara kesalahan mekanis yang kecil dengan kesalahan
manusia. Pemeriksaan Savory yang pertama di gudang tangki GEMCO pada bulan Mei
1991, mengungkapkan bahwa bencana serupa sedang menanti. Semua katup-katup
pembuangan air kotor di dalam wadah kedap udara (dinding-dinding setinggi 3 meter)
yang melindungi tangki bahan bakar yang sangat besar itu berada dalam keadaan
terbuka. Kebocoran bahan bakar sekecil apa pun akan keluar melalui pipa-pipa
berdiameter 20 cm ke laut yang hanya berjarak 20 meter dari situ.
Pada malam hari setelah pemeriksaan, sebanyak tujuh puluh empat kesalahan
telah teridentifikasi, dan yang paling kentara, seperti katup-katup yang terbuka, telah
diamankan dan digembok. Savory mengirimkan sebuah memo kepada manajer Keuangan
dan Administrasi, merincikan semua masalah-masalah mesin yang terjadi dan kesalahan-

kesalahan yang telah ia, sebagai seorang ahli pepohonan, identifikasi di gudang tangki itu.
Pengalaman dengan kecerobohan dalam perlindungan lingkungan di gudang tangki itulah
yang pertama kali membuatnya merasa tidak aman dengan sarana-saranan penyimpanan
bahan bakar GEMCO.
Di akhir tahun 1990, Savory telah menghasilkan sebuah kesimpulan yang
menyeluruh dari status lingkungan GEMCO di Groote Eylandt. Tn. N.T. Allen, Manajer
Pelayanan Lingkungan di BHP telah mengirimkan memo kepada Wunder tertanggal 27
Desember 1990: Tolong sampaikan pujian saja kepada Rob Savory dan mereka yang
terlibat.
Sembari meneruskan pekerjaannya, Savory harus bersinggungan dengan keadaan
di mana ada prasangka dari orang-orang kulit putih lokal, yang paling mengganggu di
antara manajemen GEMCO. Dalam sebuah acara pelantikan, tak lama setelah
kehadirannya di sana, ia mendengar seorang lelaki berbicara tentang orang-orang
Aborigin secara umum: Alasan mengapa orang-orang Aborigin tidak bisa memegang
botol minuman kerasnya adalah karena secara genetik mereka tidak mampu. Savory tak
sengaja mendengar orang yang sama mengejek orang-orang Aborigin sebagai orangorang hitam sialan di Angurugu di beberapa kesempatan.
Sebagai bagian dari tugas-tugasnya, Savory sering mengajak para eksekutif BHP,
termasuk para direktur dari Melbourne untuk berkeliling dengan menggunakan kendaraan
roda empat untuk menunjukkan pekerjaan rehabilitasinya di lahan pertambangan.
Dalam sebuah kesempatan, manajer GEMCO yang lain berkata: Baiklah Rob,
kamu melakukan pekerjaan yang bagus, namun secara pribadi saya sama sekali tidak
peduli dengan lingkungan. Savory pun terdiam.
Dan di kesempatan lain, ketika ia meminta sebuah pekerjaan pengelasan yang
ringan kepada pemimpin bengkel, ia diberi jawaban: Kalau pekerjaan itu tidak ada
hubungannya dengan mengambil bebatuan dari dalam tanah, pergi ke jalan tol di Rowell
(jalan yang berjarak 20 kilometer dari tambang mangan ke dermaga), dan naiklah
kapalmu, pekerjaan sialanmu itu ada di daftar paling bawah.
Kesadaran akan kerusakan lingkungan dan dampaknya pada pendapat masyarakat
mengenai perusahaan akhirnya meningkat, paling tidak di tataran pejabat senior. Pada
tanggal 29 Juli 1991, sebuah memo dari Jerry Ellis, CEO BHP Minerals di Melbourne,
dibagikan kepada manajemen GEMCO.
Survei lingkungan Amerika Serikat. Potongan berita yang terlampir telah dikirimkan kepada
saya, melaporkan hasil dari sebuah survei yang menemukan 84% orang Amerika percaya
bahwa kerusakan terhadap lingkungan merupakan kejahatan paling serius yang bisa
dilakukan oleh sebuah perusahaan. Tak masalah jika angka nya 80 persen atau 50 persen.
Pesan itu sangat jelas, dan saya kira banyak orang di dunia ini, termasuk di Australia,
memegang pandangan yang serupa. Artikel surat kabar itu berperan sebagai pengingat bahwa
kita harus mengambil langkah yang tepat dalam manajemen terkait masalah-masalah
lingkungan, di mana kita memiliki kendali atau tanggung jawab atasnya. Sebuah kesalahan
bisa menempatkan reputasi kita yang baik dalam bahaya, dan saya minta Anda semua untuk
membagikan pandangan saya mengenai manajemen masalah-masalah lingkungan kepada
manajemen dan staf Anda.

Di dalam situasi yang tercerahkan ini, Savory merasa berada dalam tekanan yang
tepat untuk meneruskan tujuan-tujuan yang telah diembannya selama ini. Pada tanggal 23
Juli 1991, Carl I.K. Berglin, Direktur Pertambangan di Pemerintahan Northern Territory,
wilayah hukum di mana GEMCO berada, menulis kepada Savory memuji rencana
manajemen lingkungannya yang telah disampaikan:

Reaksi pertama dari departemen atas rencana tersebut sangat baik. Bahkan, Sekretaris
Berwenang dari Departemen (Pertambangan dan Energi) mengungkapkan pendapatnya
bahwa hal itu dapat dijadikan contoh bagi perusahaan-perusahaan pertambangan lainnya...

Pada awal tahun 1992, Savory memulai audit lingkungannya yang pertama
terhadap fasilitas bahan bakar dan minyak GEMCO serta pelaksanaannya. Ia kini harus
memberikan laporannya kepada manajer umum yang baru, karena Bob Wunder telah
dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi di BHP.

Kejanggalan-Kejanggalan
DALAM proses auditnya, catatan-catatan mengenai bahan bakar dari dua tahun
sebelumnya telah diperiksa. Audit itu mencakup jumlah diesel yang dipompakan dari
tanker-tanker BP yang merapat di pulau itu setiap tiga bulan sekali untuk mengisi tangkitangki simpanan. Ketika disesuaikan dengan catatan-catatan seberapa banyak jumlah
diesel yang dipompakan ke gardu pembangkit listrik dan melalui bowser terdekat yang
berfungsi untuk menjaga truk-truk tambang dan kendaraan tetap berjalan, ditemukan
kejanggalan-kejanggalan yang sangat penting.
Para pegawai yang telah bekerja cukup lama di GEMCO mengatakan kepada
Savory bahwa perusahaan sebelumnya pernah mengebor dan menemukan kebocoran
diesel di sekitar gardu pembangkit listrik. Savory mendapatkan informasi itu dari seorang
insinyur GEMCO saat itu, Ken Farrell, yang kini menduduki posisi senior di BHP di
bagian barat Australia. Farrell memberikan petunjuk kepada Savory di mana lokasi
lubang-lubang pengeboran itu berada dua di antaranya terlihat, namun tertutup oleh
kerikil.
Pada tanggal 3 Juni 1992, Savory telah menemukan lokasi lubang-lubang
pengeboran yang tersisa dan sedang menyelidiki biaya penyewaan alat pengeboran dari
Pemerintah Northern Territory dengan tujuan untuk membersihkan lubang-lubang itu.
Pada tanggal 18 Juni 1992, sebuah pertemuan diselenggarakan antara jajaran
eksekutif senior BHP dengan manajemen GEMCO di Groote Eylandt. Savory
mengeluarkan penilaian dalam bentuk tulisan tangan mengenai masalah-masalah risiko
lingkungan yang meliputi tumpahan-tumpahan minyak dan bahan bakar, kebocoran
mangan, masalah-masalah biologis, erosi tanah, dampak rumah kaca dan dampak visual.
Ia mengurutkan risiko dari skala nol hingga lima. Sebagai contoh, tumpahan minyak dan
bahan bakar:
PENILAIAN TERHADAP RISIKO
Hilangnya bahan bakar dari pipa-pipa/tangki bawah tanah
Dampak lingkungan
Biaya pencegahan
Biaya perbaikan
Publikasi yang buruk

(Skala 0-5)
1-2
2
5
5

Savory menilai bahwa dampak lingkungan sudah rendah, biaya pencegahan sudah
layak, namun biaya perbaikan dan publikasi yang buruk, yang dapat mempengaruhi citra
publik tentang BHP cukup tinggi.

Manajemen GEMCO tidak bergeming setelah membaca memonya itu.


Sebab-sebab kebocoran yang terjadi memang tidak terlihat secara fisik. Pada
tahun-tahun sebelumnya, Savory diberitahu oleh orang-orang yang telah lama menghuni
pulau itu, bahwa pernah ada kilauan minyak di seberang Teluk Miller, namun orangorang di daerah itu mengira salah satu kapal penangkap ikan menumpahkan diesel ketika
mengisi ulang bahan bakar. Kilauan itu hilang tersapu ombak. Tidak ada tanda-tanda
kebocoran di sekitar tangki-tangki atau pipa-pipa yang telah ditanam di dalam tanah
untuk menghubungkan tangki-tangki penyimpanan bahan bakar yang besar itu dengan
bowser dan pembangkit listrik. Ada selisih negatif sekitar 5000 liter dari diesel setiap
minggunya antara alat pengukur bahan bakar utama dengan cabang-cabangnya.
Savory diberitahu ketika berdiskusi dengan BP dan manajemen GEMCO bahwa
ada berbagai sebab mengapa selisih itu terjadi. Alat-alat pengukur itu bisa jadi salah. Bisa
juga kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh mereka yang memantau aliran bahan
bakar. Bisa juga terjadi penguapan bahan bakar di tengah teriknya panas tropik di Groote
Eyland.
Tidak ada yang terjadi. Savory kembali meneruskan pekerjaannya. Ia terusmenerus mengangkat masalah gudang tangki itu dalam bentuk laporan dan memo-memo.
Pada tanggal 31 Juli 1992, sebagai tambahan untuk laporan manajemen, ia menuliskan
sebuah memo kepada Gerry Ellis: Anda mungkin ingin menyebutkan hilangnya diesel di
bawah pembangkit listrik.
Pada tanggal 2 September 1992, terjadi sebuah pertemuan antara GEMCO dan
para pejabat BP, termasuk Savory, untuk mengatur sebuah survei terhadap gudang tangki
sebagai tindak lanjut dari usaha-usaha Savory untuk membuat masalah gudang tangki itu
diakui. Namun, risalah rapat dicatat tanpa memasukkan pendapat-pendapat Savory
mengenai kemungkinan kebocoran penting yang akan ditemukan dari gudang tangki atau
pipa-pipa cabang. Savory menegaskan bahwa ia bertanya pada ahli mesin dari BP:
Bagaimana Anda bertanggung-jawab terhadap kejanggalan-kejanggalan dalam catatan
mengenai bahan bakar selama kurun waktu dua tahun?
Menurut Savory, perwakilan-perwakilan manajemen GEMCO menjawab: Saya
tidak mau membicarakan masalah itu sekarang. Terdapat berbagai alasan untuk itu.
Insinyur BP yang ahli dalam bidang bahan bakar telah diundang untuk menghadiri
pertemuan itu sebagai seorang konsultan untuk GEMCO, menindaklanjuti audit Savory
terhadap gudang tangki di tahun 1991, yang telah mengungkapkan sejumlah masalah
kecil. Savory merekomendasikan penelitian yang lebih khusus lagi. Ia tidak mengerti
mengapa pertanyaan yang diangkatnya itu tidak dicatat dalam risalah rapat. Penelitian
tidak pernah dilakukan.

Para Pencinta Lingkungan


SAVORY sadar bahwa Groote Eylandt merupakan dunia yang berbeda untuknya. Ia
mulai terbiasa dengan bahasa kasar para penambang dan menjadi lebih agresif untuk
mendapatkan simpati dari mereka jika ia tidak bisa mendapatkan kepercayaan mereka. Ia
bergabung dengan para pekerja yang ditugaskan di bagian lingkungan, dan tak lama
kemudian ia malah mendapati dirinya memberikan konseling kepada beberapa orang dari
mereka mengenai masalah-masalah pribadi. Ia berusaha membangun sebuah kelompok
yang dikenal di pulau itu sebagai para pencinta lingkungan. Apakah istilah itu
digunakan sebagai pujian atau ejekan, semua itu tergantung pada masing-masing orang
yang menggunakannya.

Tak lama setelah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai selisih jumlah


bahan bakar yang dikeluarkan, Savory mengirimkan sebuah catatan melalui faks kepada
manajemen senior BHP, yang merinci kekhawatirannya yang lebih mendalam mengenai
pemenuhan komitmen GEMCO terhadap lingkungan. Ia bekerja tak kenal waktu untuk
mempertahankan kualitas kerjanya, khususnya yang terkait dengan rehabilitasi lahan
pertambangan.
Istrinya, Jennifer, berusaha bergabung dengan kelompok para istri di Alyangula.
Ia bertanggung-jawab untuk menjalankan kelompok Pembimbing Brownie dan bergaul
dengan para istri staf dan istri buruh, sebagaimana tingkatan yang berlaku bagi para
pegawai GEMCO. Namun, ketika Robert mulai menghadapi kesulitan-kesulitan dengan
manajemen GEMCO terkait masalah lingkungan, Jennifer sadar bahwa ia dikucilkan oleh
para istri staf.
Suasana di sana pada akhirnya tidak bisa ditolerir lagi. Jennifer serta Anna, yang
saat itu masih tinggal bersama mereka, meninggalkan Groote Eylandt di awal tahun 1993
dan tinggal di Darwin.

Tanpa Komunikasi
PADA tahun 1993, Departemen Lingkungan di dalam GEMCO secara sah telah
dibentuk dengan tenaga pekerja sebanyak sepuluh orang pegawai-pegawai yang
dianggap sebagai tenaga lebih dalam pelaksanaan penambangan mangan. Savory
merubah orang-orang kampungan itu menjadi pekerja yang produktif, bahagia, dan
membanggakan, di mana tak lama setelah itu dilaporkan bahwa tahun 1993 merupakan
tahun rehabilitasi yang paling sukses sepanjang sejarah perusahaan. Usaha-usaha
pelestarian lingkungan yang dilakukan GEMCO mengundang pujian dari departemendepartemen pemerintahan di Northern Territory, manajemen CSIRO dan BHP di
Melbourne.
Namun, selain itu, usaha advokasi Savory terhadap kesadaran lingkungan mulai
menjengkelkan beberapa rekan kerjanya di dalam GEMCO.
Pada hari Minggu, 19 September 1993, Savory mengorganisir para sukarelawan di
Groote Eylandt untuk mengambil bagian dalam peringatan Hari Pembersihan Lingkungan
Sedunia. Jambana Lalara, ketua dari Dewan Tanah Anandilyakawan, memberikan
dukungannya. Para sukarelawan meminjam buldoser dan mobil derek dari GEMCO.
Mereka memiliki dua tujuan pembersihan: menggali dan mengubur tanaman-tanaman
serat nan eksotik yang dibawa oleh para misionaris Gereja Inggris pada tahun 1921, yang
digunakan untuk membuat tali dan kawat tumbuhan serat itu telah menyebar ke semaksemak dan menjadi rumput liar yang tumbuh subur dan mengumpulkan,
menghancurkan dan mengubur 200 buah drum 44-galon yang berkarat, di sekitar bekas
landasan terbang Perang Dunia ke-II di pulau itu.
Sumbangsih Groote Eylandt untuk membersihkan dunia disebutkan dalam sekilas
berita sebuah laporan berkala dari Program Lingkungan PBB pada bulan November
1993. Di akhir hari yang sangat melelahkan, setelah menarik tanaman serat dan
mengumpulkan drum-drum, sebuah pesta barbekyu diadakan di pantai. Savory, yang
memiliki hasrat yang sangat mendalam terhadap lingkungan, sangat menikmati
kebersamaannya dengan para pendukungnya. Dan juga musuhnya yang terselubung.
Manajemen GEMCO kini telah berubah. Savory kini hanya berkomunikasi
dengan atasannya dengan menggunakan memo dan laporan. Apa yang ia laporkan tidak
disukai. Dalam sebuah draf laporan yang ia berikan mengenai ulasan gudang tangki,

seorang manajer lingkungan BHP menulis di tepi draf itu, Jangan membesar-besarkan
masalah tumpahan minyak itu.
Usaha Savory dalam menyelesaikan pekerjaannya ternyata membuat jengkel
eksekutif senior yang khawatir mengenai prioritas produksi mereka yang lebih tinggi
bahwa pertambangan adalah prioritas produksi mereka dan laporan-laporan serta
permintaan Savory untuk pembelanjaan tidak terjawab.
Pada bulan November 1993, tim pencinta lingkungan para pekerja rehabilitasi
lingkungan yang dilatih oleh Savory diberhentikan oleh manajemen GEMCO. Savory
sangat marah. Mereka digantikan oleh delapan orang Aborigin yang tidak terlatih.
Meskipun ia tidak berkeberatan untuk melatih para orang Aborigin itu, namun Savory
mengeluh bahwa pemberhentian semua pekerja yang terlatih sebelum musim hujan tiba
akan membawa malapetaka bagi program rehabilitasi GEMCO. Ia menyatakan bahwa
timnya tidak mau dipindahkan kembali ke pekerjaan produksi mangan dan meminta agar
mereka diperbolehkan tetap bekerja selama beberapa waktu untuk melatih para
Aborigin itu sebagai pengurus tanaman. Keinginannya itu ditolak.
Timnya pun akhirnya pergi dan setelah penundaan yang cukup lama, lima orang
Aborigin dipekerjakan, namun ketidakhadiran mereka yang berkelanjutan mengurangi
jumlah pekerja hingga nol pada hari-hari tertentu. Program rehabilitasi hampir saja
terhenti, dengan kurang dari dua hektar lahan bekas tambang yang ditanami kembali
dengan bibit tanaman baru. Savory dengan marah melaporkan bahwa target menanami
kembali dua puluh hektar lahan tidak akan terpenuhi.
Meskipun demikian, pekerjaannya untuk BHP dan GEMCO merupakan subjek
menurut apa yang ia dengar dari penilaian performa kerja yang sangat baik, tetapi
karena beberapa alasan, penilaian itu ditahan. Ia tidak pernah menerimanya.
Pada tanggal 9 Desember 1993, Savory menerima surat ulasan gaji tahunan dari
manajer personalia GEMCO, Mark Stone:
Yang terhormat Robert... Perusahaan telah menyelesaikan ulasan gaji tahunan dan saya
sangat senang untuk memberitahukan Anda bahwa gaji baru Anda adalah sebesar $70,675.00,
efektif per 1 Desember 1993. Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih
kepada Anda atas dukungan Anda sepanjang tahun ini. Kita masih memiliki tantangantantangan di tahun 1994, dan saya ingin tetap bekerja-sama dengan Anda untuk mencapai
tujuan-tujuan bisnis kita.

Pemberhentian
PADA tanggal 4 Februari 1994 delapan minggu kemudian Savory dipecat. Ia sangat
terkejut. Ia dipanggil ke kantor Mark Stone dan diberikan sebuah surat dan diminta untuk
membacanya.
Anda telah menunjukkan niat Anda sepanjang tahun 1993 dan menegaskannya kembali pada
bulan Januari tahun ini, bahwa adalah keinginan Anda untuk meninggalkan GEMCO.
Waktunya akan ditentukan setelah Anda mendapatkan pekerjaan yang baru.
Hal ini membuat GEMCO berada di posisi yang sulit dalam merencanakan masa
depan. Hal ini, ditambah dengan diskusi kita sebelumnya mengenai apakah Anda dan
manajemen GEMCO sedang menuju arah yang sama, mengharuskan saya untuk mengambil
tindakan.
Sesuai dengan itu, Anda dengan ini diberikan pemberitahuan tiga bulan sebelum
pemberhentian Anda dari pekerjaan terhitung sejak hari ini. Saya tidak mewajibkan Anda
untuk bekerja selama masa pemberitahuan ini.

Savory pulang ke rumah dinasnya dengan surat pemberhentian di tangannya.


Sebuah truk GEMCO datang ke rumahnya dan melemparkan sebuah kotak di halaman
depan. Ia diberi perintah untuk mengemas barang-barang pribadinya dan meninggalkan
Groote Eylandt dengan penerbangan berikutnya, paling lambat dalam waktu dua hari.
Tidak akan ada makan malam perpisahan dengan perusahaan yang biasa
dilakukan dengan menggunakan pakaian tradisional barramundi dan pidato-pidato ucapan
terima kasih. Sebagai gantinya, para mantan tim pencinta lingkungan-nya
membantunya mengemasi barang-barang pribadinya dan kemudian membuat pesta
baginya di Klub Rekreasi di Alyangula. Saat pesta perpisahan itu, pidato-pidatonya sangat
berwarna, namun jujur... dan sangat menghibur Savory.
Salah satu tugas dari koordinator lingkungan adalah untuk membasmi kucingkucing liar dari pulau itu. Di malam terakhir Savory di Groote Eylandt, beberapa orang
pembuat onar meletakkan seekor kucing mati di mesin cuci Mark Stone.
Di Darwin, Savory berkumpul kembali dengan Jennifer, yang memberikan
dukungan moral dan ketenangan. Ia membutuhkan waktu beberapa hari untuk bisa
mengingat apa yang telah terjadi padanya. Ia mulai menulis surat kepada manajemen
senior BHO meminta dukungan. Tidak ada dukungan yang ditawarkan.
Di dalam salah satu suratnya, Savory mengungkapkan pendapatnya mengenai
alasan pemberhentian itu:
Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa saya tidak bisa berbohong pada Dewan Tanah
Anandilyakwa dan Departemen Pertambangan dan Energi mengenai keseluruhan wilayah
yang berada di bawah standard lingkungan di dekat Angurugu, yang bisa ditingkatkan
berdasarkan basis tahunan...
Setelah tiga setengah tahun berkomitmen kepada GEMCO, saya sangat sedih
mengetahui bahwa saya dipecat hanya dalam waktu enam jam saja.
Saya telah bekerja secara konsisten untuk memenuhi mandat saya dengan GEMCO,
bekerja enam puluh hingga delapan puluh jam seminggu tanpa imbalan tambahan seperti
yang tertera dalam penilaian performa kerja saja baru-baru ini.
Saya menyadari bahwa saya memiliki masalah dengan manajer-manajer terdahulu.
Semua masalah ini telah teratasi dan saya telah diperbolehkan untuk bekerja kembali
semampu saya.
Komitmen saya selalu untuk lingkungan, untuk reputasi jangka panjang BHP, untuk
para pemegang saham BHP, untuk para suku Aborigin pemilik Groote Eylandt dan untuk
kekuatan pekerja saya sendiri.

Tidak pernah ada jawaban dari BHP atau pun GEMCO atas pernyataan Savory. Ia
menuntut penyelesaian beberapa pengeluaran, termasuk tiket pesawat, biaya relokasi dan
biaya kesehatan. Ia kemudian harus menyelesaikan semua itu di luar pengadilan, hanya
untuk sejumlah uang tambahan yang tidak terlalu besar jumlahnya, yang hanya
dibayarkan sekali dari sejumlah klaim yang belum dilunasi.
Savory menyadari posisinya. Sangat menyedihkan. Ia baru saja dipecat oleh BHP,
perusahaan terbesar di Australia. Kemungkinannya untuk memperoleh pekerjaan di usia
lima puluh enam tahun sudah kandas. Ia sangat menderita memikirkan apa yang bisa ia
lakukan. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk melawan.
Sebelum ia menarik keluarganya dari Darwin ke Brisbane, Savory menghubungi
kantor Stasiun TV ABC di Darwin yang menyiarkan acara televisi 7.30 Report, sebuah
acara liputan terkini yang ditayangkan tiap malam. Ia berbicara kepada seorang reporter,
Kelly Nestor, dan merekam sebuah wawancara. Banyak pihak terkejut melihat siaran
wawancara itu di TV.

Di dalam wawancara itu, bahasa yang digunakan oleh Savory sangat berbahaya. Ia
mempertanyakan komitmen GEMCO terhadap lingkungan. Ia membeberkan kejanggalankejanggalan dalam pemeriksaan tangki bahan bakar: Saya membuka kembali informasi
dua tahun ke belakang... 1990-1992, dan saya menemukan bahwa sepertinya ada selisih
sebesar 5000 liter setiap minggunya. Saya kemudian mendatangi manajemen. Saya
membuat laporan tertulis mengenai hal itu. Saya diberitahu, Tidak, kami akan
menyelidikinya. Tidak ada yang dilakukan.
Menanggapi tayangan di 7.30 Report itu, Departemen Pertambangan dan Energi
di Darwin mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki pernyataan Savory. GEMCO
menyatakan bahwa pernyataan itu tidak memiliki dasar apa pun, namun demikian,
perusahaan akan tetap bekerja sama dengan Departemen Pertambangan dan Energi.
Savory dan keluarganya meninggalkan Darwin dan pindah ke Brisbane. Masa
depan mereka tidak pasti. Ia mulai mencari pekerjaan, mengirimkan lamaran-lamaran
pekerjaan. Teleponnya tidak berdering. Pada akhirnya, ia mengajukan kompensasi
pengangguran. Sebelum kompensasi itu diberikan, Departemen Jaminan Sosial akan
mengajukan pertanyaan kepada perusahaan tempat pemohon dulu bekerja terkait dengan
penerbitan Sertifikat Pemutusan Hubungan Kerja. Selain pertanyaan yang diajukan,
Berikan alasan mengapa perfoma kerja pemohon dianggap tidak memuaskan, seorang
pejabat di GEMCO menuliskan dalam sertifikat Savory:
Tidak sejalan dengan tujuan-tujuan perusahaan.

Sementara itu, pada tanggal 10 Maret 1994 sebulan setelah pemberhentiannya


GEMCO, melalui juru bicaranya untuk hubungan masyarakat, menyerang balik seranganserangan Savory terhadap perusahaan tempatnya bekerja dulu.
Di Eylandt Echo sebuah buletin perusahaan yang disebarkan di pulau itu dengan
judul GEMCO berkomitmen terhadap produksi yang aman di bawah kepala buletin
terdapat sebuah artikel yang dicetak tebal di halaman tiga:
TUDUHAN-TUDUHAN KEBOCORAN BAHAN BAKAR TERBUKTI TIDAK
BENAR
Tim Penyelidik Independen Perusahaan Tidak Menemukan Kebocoran di Pipa-Pipa
Bahan Bakar
Minggu lalu, seorang pegawai senior di Departemen Pertambangan dan Energi
mengunjungi GEMCO untuk menyelesaikan penyelidikan atas tuduhan-tuduhan bahwa
bahan bakar telah hilang dari tangki penyimpanan bahan bakar perusahaan.
Tuduhan-tuduhan itu dilayangkan oleh seorang mantan pegawai GEMCO dalam
program TV ABC, The 7.30 Report.
Merespon tuduhan-tuduhan itu, GEMCO membentuk sebuah tim penyelidik
independen untuk datang ke lokasi dan melakukan uji tekanan terhadap semua pipa yang
dialiri bahan bakar di Gudang Tangki dan juga di Gardu Pembangkit Listrik.
Tidak ada kebocoran yang ditemukan di pipa-pipa mana pun dan semua pipa dalam
keadaan yang baik.
Saat ini, Manajer GEMCO, Bill Scheel, mengatakan: Tuduhan-tuduhan itu, yang
ditayangkan di acara The 7.30 Report telah mengakibatkan dibentuknya penyelidikan yang
intensif dari Departemen Pertambangan dan Energi.
Sampai saat ini, Departemen tidak menemukan apa pun yang patut dikhawatirkan,
namun mereka akan meneruskan penyelidikan pada saat kunjungan lapangan sekitar
pertengahan bulan Maret nanti.
Pada hari Selasa dan Kamis, pada tanggal 15 dan 16 Maret, GEMCO dikunjungi
oleh Sekretaris Departemen Pertambangan dan Energi, Direktur Pertambangan, Penanggung
jawab Proyek Lingkungan dan Kepala Peneliti Lingkungan.

Para pegawai Departemen Pertambangan dan Energi itu menghabiskan waktu dua
hari untuk berkeliling untuk melihat pelaksanaan pekerjaan yang kami lakukan dan
berdiskusi dengan manajemen GEMCO.
Sebuah laporan menyeluruh mengenai kunjungan itu akan disiapkan oleh
Departemen Pertambangan dan Energi dalam waktu dekat. Namun, Pegawai Humas Senior,
Warren Paull, mengatakan: Kita dapat memberikan kepastian kepada Departemen
Pertambangan dan Energi bahwa tidak ada kebocoran. Kita telah meminta penyelidik
independen untuk melakukan uji tekanan pada semua pipa dan dapat dipastikan bahwa semua
pipa dalam keadaan baik.
Manajer Bill Scheel mengatakan: Meskipun kebocoran bahan bakar bukan
merupakan suatu masalah, namun selalu ada ruang untuk meningkatkan pengaturan bahan
bakar. Penyelidikan itu bukanlah sebuah pengalaman yang menyenangkan, namun
penyelidikan itu akan memberikan keuntungan bagi pelaksaaan pekerjaan GEMCO di masa
yang akan datang.

Tuduhan keras Savory terhadap GEMCO yang dilakukan secara publik telah
meleset. Dalam prosesnya, ia telah dirugikan oleh penilaian independen perusahaan. Ia
sudah hancur.

Menganggur
TIDAK memiliki pekerjaan di Brisbane, Savory tidak bisa lari ke mana-mana lagi.
Kepergiannya yang tergesa-gesa dari Groote Eylandt beberapa bulan yang lalu telah
membawanya pada perasaan putus asa yang juga dialami oleh para warga Australia
lainnya yang masih aktif namun menganggur. Rasa percaya dirinya hilang, depresi mulai
menguasai dirinya, canda-canda lucunya mulai jarang muncul. Ada sebuah kemarahan
yang menyebabkan itu semua. Kehilangan pekerjaan yang bagus dalam keadaan semacam
ini, pelecehan yang dilakukan oleh perusahaan, dan penilaian independen perusahaan
merupakan beban yang sangat berat untuknya.
Savory telah menanamkan uangnya dalam usaha perumahan di kota Toowoomba,
sebelah barat Brisbane di Darling Downs. Dengan pemecatannya yang mendadak itu dan
kesulitan mendapatkan pekerjaan, ia terpaksa harus menjual rumahnya itu. Dalam situasi
jatuhnya pasar properti saat itu karena kekeringan yang berkepanjangan di Toowoomba,
ia kehilangan banyak uang.
Pernikahan Savory, yang telah bermasalah sejak di Groote Eylandt, semakin
hancur.

Dering Telepon
DI akhir bulan Februari tahun 1995, setahun setelah pemecatannya, Savory masih
menganggur. Ia semakin putus asa. Usaha-usahanya untuk mencari pekerjaan, pekerjaan
apa pun telah gagal. Ia telah melamar beberapa posisi untuk ahli lingkungan di industri
pertambangan, namun hanya berhasil mendapatkan satu kali wawancara saja. Ketika ia
mencoba menjelaskan keadaan-keadaan di Groote Eylandt dan riwayat pekerjaannya
terdahulu, ia melihat air muka sang pewawancara berubah dan ia merasa bahwa
prospeknya telah hilang.
Suatu ketika, telepon di rumahnya berdering. Savory mendengar suara tut-tut-tut
seperti panggilan jarak jauh. Ternyata, yang menelpon adalah temannya, salah satu
anggota tim pencinta lingkungan dari Groote Eylandt.

Hai Rob! teriaknya di ujung sana, ... Mereka sudah menemukan


kebocoranmu!
Savory mendengar bagaimana para pekerja di GEMCO telah berusaha menggali
parit untuk menanam pipa baru di bowser ketika mereka menemukan tanah yang
terkontaminasi. Mesin pengeruk tanah telah mencemari tanah. Humas GEMCO
mengeluarkan pernyataan media tak lama setelah itu, menyatakan bahwa penemuan itu
hanya sedalam 2 hingga 3 meter di sekitar pipa.
Pada tanggal 23 Februari 1995, sebuah surat kabar independen yang tidak begitu
besar di pulau itu, The Paradise Post, yang dijalankan oleh seorang wartawati, Kate Hale,
melaporkan: Kebocoran bahan bakar menyebabkan ditutupnya bowser tuntutan atas
bencana lingkungan ditolak.
Savory menghubungi program The 7.30 Report di Sydney dan program itu
meneruskan penelusuran cerita itu. Warga Groote Eylandt dihubungi melalui telepon dan
video amatir diambil untuk mendokumentasikan air yang terkontaminasi oleh diesel yang
dipompakan dari lubang-lubang hasil pemboran dibuat.
Kaset video itu, yang dikirimkan oleh kurir ke stasiun televisi ABC di Sydney,
merekam kesaksian para saksi mata tentang apa yang mereka lihat. Salah satunya:
Semua lokasi yang telah mereka masuki, di sekitar gudang tangki itu dan sejauh wilayah
pantai dan pesisir, telah tercemar oleh diesel. Semua orang tahu bahwa diesel merembes
keluar ke permukaan tanah. Kesaksian lainnya: Semua orang sepertinya berpikir bahwa
hal itu merupakan suatu bencana... ada cairan berwarna kemerahan keluar dari dalam
tanah. Tingginya semata kaki lelaki dan baunya sangat menyengat seperti diesel.
Di dalam sebuah wawancara yang direkam untuk liputan ABC, Savory ditanya
mengenai perilakunya terhadap perusahaan: Apa yang kita miliki adalah suatu potensi
terjadinya kontaminasi yang sangat luas pada tanah dan bebatuan, yang akan
menghabiskan biaya yang sangat besar untuk perbaikannya dan juga akan mengundang
publikasi yang buruk terhadap citra perusahaan. Saya menanggung ini semua. Saya
berkata pada manajemen, Saya bilang, Dengar ya!, dengan sangat pelan dan penuh
rahasia... saya tidak membahas masalah ini dengan orang lain di luar perusahaan, saya
hanya akan membahas masalah ini pada manajemen senior... dan tidak ada seorang pun
yang mendengarkan saya! Pastilah saya marah. Saya sangat marah!
Program The 7.30 Report melayangkan tuntutan-tuntutan Savory kepada BHP.
Secara khusus, Jim Rothwell, Manajer Penambangan Mangan BHP, menyatakan bahwa
telah ada kebocoran bahan bakar yang cukup besar di pulau itu.
Dalam liputan yang disiarkan pada tanggal 6 April 1995, Rothwell mengatakan:
Tentu saja, kebocoran sebesar apa pun tetap penting. Kami belum dapat memastikan
seberapa besar kebocoran yang terjadi. Kami telah melakukan beberapa pengeboran.
Kami tahu bahwa daerah itu merupakan wilayah perbatasan, kami juga mengetahui
bahwa tidak pernah ada perpindahan minyak ke wilayah lingkungan laut, dan kami yakin
kami bisa membersihkannya. Rothwell menolak bicara lebih jauh lagi mengenai Savory.
Program itu melaporkan: Terkait dengan orang yang telah mengungkapkan fakta BHP
ini, kami tidak akan memberikan komentar, memberikan kompensasi atau memulihkan
nama baiknya. Jim Rothwell: Dr. Savory telah melakukan pekerjaan yang sangat baik
bagi kami. Saya rasa tidaklah adil untuk mengomentari alasan kepergiannya.
Nama baik Savory pun dipulihkan. Namun, di balik kebahagiaannya karena nama
baiknya telah dipulihkan secara publik, tetap saja ada kepahitan pribadi akan semua
kejadian itu.
Publikasi yang positif, paling tidak telah membuka beberapa kesempatan. Dua
hari setelah itu ia dihubungi oleh Departemen Pertambangan dan Energi Queensland dan

ditawari pekerjaan, sebuah pekerjaan sementara sebagai ahli untuk merehabilitasi daerahdaerah tambang yang terbengkalai. Savory sedang naik daun. Ia ditawari untuk kembali
ke Groote Eylandt untuk membantu pembersihan. Tawaran itu ia tolak. Ia menulis kepada
BHP untuk memberikan ganti rugi yang penuh atas pemberhentiannya, antara lain
kompensasi keuangan atas tekanan dan kesulitan yang diterpakan kepada saya dan
keluarga saya karena pemberhentian saya yang tiba-tiba, dan kenyataan bahwa saya telah
menganggur selama lebih dari setahun. Ia mengatakan kepada BHP bahwa penyelidikanpenyelidikan terbaru yang dilakukan oleh orang-orang independen atas namanya telah
mengungkapkan bahwa pemberhentiannya dari GEMCO telah sangat mempengaruhi
kariernya di masa depan. Perusahaan tidak memberikan tanggapan apa pun. Tidak akan
pernah ada pernyataan resmi kepada publik.
Penambangan Mangan BHP telah menggunakan jasa perusahaan pembersihan
lingkungan, Dames dan Moore, untuk menilai masalah yang terjadi di Groote Eylandt.
Mereka memulai proses pembersihan dengan menggali lubang-lubang pemboran dengan
sebuah pola untuk menilai penyebab dari pencemaran itu. Dari setiap pengeboran, ada
sebuah kebocoran besar. Pada awalnya, terdapat beberapa laporan yang menyebutkan
bahwa diesel itu masih baru, bahwa kebocoran itu biasa terjadi. Namun, pengujian yang
dilakukan sesudah itu mengungkapkan bahwa diesel yang ditutupi oleh pompa sudah
berumur.
Diesel ini, yang berada di atas batas air tanah, kini sedang dipompa kembali oleh
pompa-pompa itu dan akan disimpan dalam drum untuk bisa digunakan lagi nanti.
Pada tanggal 7 Desember 1995, pengeboran itu terus berjalan sepanjang tahun.
Sebuah berita di surat kabar The Australian hari itu memberitakan bahwa peringatan
Savory atas kebocoran yang cukup besar, sampai dengan 10 juta liter, sedang diperbaiki.
Pemerintahan Northern Territory akan mempertimbangkan untuk melayangkan tuntutan
atas kelalaian terhadap BHP setelah jumlah kebocoran minyak diesel di tambang Mangan
GEMCO di daerah terpencil di Groote Eylandt di Teluk Carpentaria secara dramatis
meningkat.
BHP kemarin menyatakan bahwa kebocoran itu jumlahnya mungkin sebesar tiga
juta liter diesel sepuluh kali lebih besar dari skenario terburuk yang dipaparkan oleh
manajemen GEMCO ketika kebocoran itu ditemukan saat dilakukannya penggalian rutin dan
pekerjaan perbaikan di gudang persediaan bahan bakar perusahaan itu pada bulan Februari.
Penemuan itu terjadi 13 bulan setelah BHP memecat ahli lingkungan GEMCO, Dr.
Robert Savory, yang telah berulang kali mengatakan kepada manajemen bahwa kebocoran
bahan bakar yang besar sedang terjadi.

Liputan itu mengatakan bahwa sembilan puluh dua lubang bor telah digali untuk
mengevaluasi penyebab dari kebocoran itu. Dilaporan bahwa pengujian-pengujian di
tahap itu mungkin menunjukkan bahwa struktur bawah tanah di pulau itu, sedemikian
rupa telah mencegah merembesnya kebocoran bahan bakar ke lingkungan laut. Bahkan,
kebocoran itu tertahan dengan aman di kolam tanah liat yang berbentuk seperti kacang
merah seluas 250m x 150m di atas batas air tanah.
Surat kabar itu mengutip pendapat Menteri Daerah untuk Pertambangan, Mike
Reed, secara khusus, pada tahap ini tuntutan tidak dapat diajukan karena keadaan masih
terus berkembang dan saya selalu membuka semua kemungkinan.
Robert Savory akhirnya menemukan sebuah pekerjaan. Ia dipekerjakan oleh
Departemen Pertambangan dan Energi Queensland pada bulan September sebagai
Penanggung Jawab Lingkungan dengan gaji yang jumlahnya hanya setengah dari jumlah
yang ia terima di GEMCO. Namun, itu tetap saja pekerjaan. Savory sangat lega karena
reputasinya telah dipulihkan.

Ia teringat, di dalam keadaannya yang sangat tertekan selama di Groote Eylandt,


ia telah bertindak sesuai dengan fakta-fakta yang ada, meskipun kini perusahaan
menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan awal Savory merupakan kepalsuan belaka.
Bila ia telah berhasil melewati semua ini, apakah ia akan melakukannya lagi? Ia
menjabarkan pengalamannya menjadi seorang pengungkap fakta:
Tidaklah mudah mengatakan kepada semua orang: Saya benar... BHP yang salah ketika
saya baru saja masuk dalam industri ini selama dua tahun dan BHP sering dianggap
sebagai Manusia Besar Australia! Namun pengetahuan saya akan fakta-fakta, tidak ada
rekayasa di sini, memberikan saya kekuatan untuk bertahan. Yang mengagumkan saya
sejak dulu hingga sekarang adalah begitu bodohnya mereka.
Saya rasa saya memiliki keuntungan karena telah bersikap dewasa dan telah sedikit
banyak berkeliling dunia. Mungkin bila saya anak kemarin sore dan baru saja lulus dan
berusaha mendapatkan posisi karier yang bagus, pendekatan yang saya lakukan akan berbeda.
Tidaklah mudah melawan para manajer pertambangan yang pemarah dari Amerika
dan Kanada, yang tidak memiliki penghargaan terhadap lingkungan atau pun para pekerja
lingkungan di Australia.
Pengalaman ini telah menempa saya dalam api. Jika saya yakin akan fakta-fakta
yang saya miliki, saya tidak akan pernah ragu lagi untuk mengungkapkan fakta-fakta yang
saya miliki dengan segera dan sekuat tenaga. Dan jika saya tidak menyerahkan laporanlaporan tertulis tersebut dan menyimpan salinan-salinannya ketika kebocoran bahan bakar itu
ditemukan, saya, pastinya, dapat ditangkap.
Siapa pun yang memiliki tanggung jawab dan mengetahui bahwa dirinya sedang
terjebak dalam situasi yang sangat rapuh, harus:
menuangkan semua komunikasi yang terjadi dalam bentuk tertulis--memo dalam bentuk
tulisan tangan dapat dikirimkan dengan tujuan untuk mempertahankan kerahasiaan;
memastikan bahwa semua memo itu disampaikan pada atasan supervisor Anda;
menyimpan salinan referensi harian;
mengirimkan salinan komunikasi tertulis kepada penasihat hukum Anda demi keamanan;
menulis catatan harian.
Anda harus selalu mengacu pada fakta-fakta, fakta-fakta konkrit yang absolut, tepat
atau rekaman semua percakapan kata demi kata, tanpa rekayasa. Jika Anda yakin bahwa
Anda mengatakan kebenaran, maka Anda bisa menatap tajam siapa pun, apakah dia CEO
BHP, Dewan Direksi atau hakim, dan tidak akan goyah.
Saya tidak berencana untuk menjadi seorang pengungkap fakta. Saya terpaksa
melakukan hal itu karena saat itu saya dipojokkan oleh manajemen GEMCO. Saya yakin, jika
saya mendatangi para pria yang mempekerjakan saya, Bob Wunder dan Murray Fox, dengan
segala kecurigaan dan ketakutan saya mengenai kebocoran bahan bakar, mereka pasti akan
langsung memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan terbuka. GEMCO akan berubah dari
negatif menjadi positif.
Dimulai sejak tahun 1990, 1991 hingga awal tahun 1992, saya memiliki anggapan
yang positif terhadap BHP-GEMCO dan saya tidak pernah menjadi seorang aktivis
lingkungan yang radikal yang suka mencari masalah. Jika memang saya begitu, saya tidak
akan pernah dipekerjakan.
Masalahnya antara lain:
Northern Territory sangat jauh tertinggal dari negara bagian lain dalam hal peraturan
lingkungan. GEMCO beroperasi di bawah dua atau tiga persyaratan khusus yang
dibuat 30 tahun yang lalu ketika kontrak penambangan mangan pertama diberikan.
Groote Eylandt merupakan wilayah yang terisolasi lokasi tempat kontrak-kontrak
GEMCO yang jauh dari jangkauan para warga Australia.
Orang-orang Aborigin yang memiliki lahan-lahan itu, pada kenyataannya, sangat
direndahkan, berbeda dengan retorika perusahaan.
Ada sebuah budaya perusahaan yang berlaku, bahwa produksi lebih utama dari apa pun.
Secara pribadi, saya telah mendapatkan kekuatan dari pengalaman ini. Saya belajar
siapa teman-teman saya sesungguhnya. Para rekan kerja saya beramai-ramai mengucilkan
saya. Bahkan, ada seorang pria yang telah saya bantu selama tiga tahun menusuk saya dari
belakang. Namun para operator, tidak hanya para tim pencinta lingkungan, sangat setia dan

selalu mendukung. Saya rasa mereka senang melihat para pimpinan itu hancur. Di sisi yang
merugikan, pernikahan saya hancur, kesehatan mental saya juga hancur dan saya bangkrut.
Memandang dengan 20/20 ke belakang, saya tahu saya seharusnya tidak pernah
pergi ke Groote Eylandt. Saat itu, di tahun 1990, Jennifer sudah merasakan sesuatu yang
tidak baik setelah saya sampai di Groote. Saat itu Jennifer masih tinggal di Toowoomba
sebelum menyusul saya. Ia berkata saya harus berhenti dan kembali ke keluarga saya di
Toowoomba. Jadi, jika dipikir-pikir lagi, saya adalah seorang pengecut.
Namun, jika saya tidak mengungkapkan fakta itu, BHP mungkin tidak akan pernah
dimintai pertanggungjawaban atas kelalaiannya pada lingkungan selama bertahun-tahun.

Pembelaan publik Savory memancing telepon dari Partai Oposisi Northern


Teritory dan Pusat Lingkungan Northern Territory, yang mengecam BHP. Terdapat bukti
yang kuat bahwa administrasi di Northern Territory telah dengan serius mempertanyakan
penjelasan dan jaminan yang selama ini mereka dapat dari BHP. Strategi-strategi humas
dan ungkapan-ungkapan penuh dusta melalui pernyataan-pernyataan di media tidak dapat
digunakan lagi.
Perbaikan terhadap tanah yang tercemar di Groote Eylandt penuh ketidakpastian.
Jika pekerjaan itu benar akan dilaksanakan, maka ribuan kubik tanah yang tercemar
seharusnya sudah ditangani untuk menghilangkan hidrokarbon yang telah terserap.
GEMCO mengatakan kepada para pegawainya di akhir tahun 1996 bahwa uapan diesel
yang hilang itu lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan.
Sebuah berita di jurnal industri, The Minerex Report, menyatakan bahwa uap itu
semakin mendekati Teluk Milner. Lebih dari tiga juta liter diesel diyakini telah bocor.
Menurut laporan yang ada, GEMCO berencana untuk membuat dinding penahan di
sepanjang pantai di Teluk Milner yang akan menghabiskan biaya sebesar $1 juta. Hal ini
akan menahan aliran bahan bakar di dalam tanah atau di atas air tanah untuk mencegah
dampak yang akan merusak lingkungan laut.
GEMCO telah menghabiskan $2 juta untuk menangani kerugian bahan bakar dan
mengembalikan lebih dari 600,000 liter, memompa 3000 liter diesel dari dalam tanah
setiap hari. GEMCO telah menunjuk sebuah kelompok ahli lingkungan laut yang
independen, yang diketuai oleh Dr Russel Reichelt, direktur Institut Ilmu Kelautan
Australia. Jurnal itu melaporkan bahwa program manajemen, termasuk di dalamnya
survei habitat kelautan di Teluk Milner dan penilaian risiko yang rinci.
Berapa total kerugian yang diderita oleh perusahaan? Sampai saat ini hal itu tetap
tidak terungkap. Savory memperkirakan kerugian yang diderita perusahaan sebesar $10
juta. Kebocoran di Groote Eylandt dianggap sebagai salah satu kebocoran bahan bakar
terbesar dalam sejarah Australia.
Pada hari Jumat, 1 Maret 1996, GEMCO didenda sebesar $45,000 (denda
maksimal adalah sebesar $50,000) setelah dinyatakan bersalah karena telah melanggar
Pasal 16 dari Undang-undang Sumber Daya Air Northern Territory. Hakim ketua, Tn. I.
Gray SM menyatakan dalam putusannya:
Hal yang paling nyata dari kasus ini adalah jumlah kebocoran yang sedemikian besar.
Kebocoran itu sangat besar dan melampaui jumlah kebocoran bahan beracun dari kasus mana
pun yang pernah diajukan kepada saya.
... Untungnya, mungkin disebut sebagai sebuah keuntungan karena kondisi geografis
daerah tersebut, di mana tidak ada pencemaran yang terjadi atas cadangan air maupun daerah
pemukiman atau masuk ke laut bebas. Kebocoran itu pasti diijinkan untuk terjadi, meskipun
tidak secara tertulis, karena besarnya jumlah kebocoran itu paling tidak ada secara teoretis
diketahui mempunyai potensi menimbulkan dampak dan kerusakan lingkungan yang sangat
serius.

... Kebocoran itu ditemukan ketika pemeriksaan rutin pada pipa-pipa dilakukan.
Terlihat dengan jelas dan meyakinkan bahwa hal tersebut tidak diketemukan ketika pengujian
rutin maupun pemeriksaan pipa dilakukan. Hal ini menunjukkan, dan sekali lagi tidak
membantah dari yang sebaliknya, bahwa ada prosedur yang kurang tepat dalam penilaian
rutin yang dilakukan terhadap kondisi pipa-pipa bawah tanah.

Kelalaian dalam Melaksanakan Tugas

Ini bukan masalah mengenai privatisasi ANL Anda tidak bisa menyerahkannya begitu
saja Laurie Brereton, Menteri Transportasi Federal, 22 Agustus 1994.
Terdapat tuduhan dari beberapa orang anggota partai yang hadir dalam pertemuan
tersebut bahwa Laurie Brereton memberitahukan Maritime Union of Australia, bahwa dia
akan menghancurkan Dewan Direksi ANL Pernyataan tertulis kepada Komite Senat
bidang Keuangan dan Administrasi Publik terkait penyelidikan yang dilakukan terhadap
Australian National Line.
Aksi dan pernyataan Laurie Brereton mengenai ANL sangat tidak konsisten dengan tugas
dan tanggung-jawabnya sebagai seorang Menteri. Kapten William Bolitho, mantan ketua
Australian National Line.

ANL, THE AUSTRALIAN SHIPPING LINE, yang membawa bendera Australia dan
berawak kapal orang-orang Australia, didirikan oleh Pemerintahan Commonwealth untuk
memenuhi kebutuhan pada masa peperangan tahun 1939. Dewan Pengawas Pelayaran
dibentuk untuk mengawasi permintaan penyewaan dan pembuatan kapal untuk
kepentingan perang. Setelah perang selesai, kapal tersebut akan dikembalikan kepada
pemiliknya, tetapi Dewan Pengawas Pelayaran terus bekerja untuk mengawasi kapal
perang dan kapal-kapal lainnya yang diambil dari pihak musuh. Setelah lebih dari 10
tahun tanpa adanya keputusan dan pembicaraan mengenai penggabungan usaha dengan
perusahaan pelayaran swasta, akhirnya pada tanggal 1 Oktober 1956, pemerintahan
Menzies, di bawah Undang-Undang Komisi Pelayaran Australia membentuk Australian
National Line (ANL) untuk menjalankan operasi pelayaran milik pemerintah.
Hampir sebagian besar dari usaha yang dilakukan oleh ANL untuk mewujudkan
impian patriotiknya mengibarkan bendera nasional, tetap - sebuah mimpi. ANL berusaha
untuk bersaing di dalam salah satu industri terkeras di dunia internasional, di mana kapal
berkarat di bawah bendera kenyamanan, yang dioperasikan oleh pekerja-pekerja budak
mengkorupsi uang dari pemerintah asing yang putus asa.
Dalam sejarah perjalanannya, ANL sering menghadapi masalah-masalah
keuangan. Sebagai perusahaan milik pemerintah, bagaimanapun juga, selalu ada
kepentingan politis untuk mengusahakan agar ANL terus berlayar dengan mengibarkan
bendera Australia di perairan lokal maupun internasional.
Pada bulan Oktober 1982, keinginan untuk mengusahakan agar ANL tetap
berlayar masih terlihat dengan jelas. Ray Taylor, Sekretaris Federal bidang transportasi
menghubungi William Bolitho di kediamannya di Victoria. Perdana Menteri Ralph Hunt
menunjuk Bolitho, 51 tahun, sebagai komisaris dari Komisi Pelayaran Australia, yang
kemudian diubah menjadi the Australian Line.
Hanya dua hari dalam satu bulan, kata Taylor pada saat makan siang, satu hari
untuk mempelajari laporan Dewan Direksi, dan satu hari lagi untuk rapat. Hal itu akan
memberikan Anda kesempatan untuk bertemu kembali dengan sobat lama Anda, dan
Anda tetap bisa mengawasi jalannya kegiatan. Tawaran itu sangat menarik. Bolitho telah
kembali ke ladang perternakannya, di mana kelima anaknya telah tumbuh pesat selama ia
menghabiskan banyak waktunya di laut dan di lingkungan manajemen yang berat di
industri pelayaran. Ia telah berjanji kepada istrinya, Bridget bahwa ia akan pensiun dari

pekerjaannya dan kembali ke ladang peternakan yang mereka beli, untuk menghabiskan
waktu sebanyak mungkin bersama dengan anak-anak mereka. Bill Bolitho bertemu dan
menikah dengan Bridget pada saat ia bekerja di United Kingdom pada tahun 1955.
Satu sampai dua bulan di Melbourne dan tantangan untuk mencoba memainkan
permainan dari ruangan direksi perusahaan adalah sesuatu yang ia butuhkan. Tetapi
akhinya diketahui bahwa Ralph Hunt dan Ray Taylor telah meletakkan suatu perangkap
yang akan memakan hampir seluruh waktu Bolitho sampai tiga belas tahun berikutnya,
yang diakhiri dengan pemecatan dalam situasi yang sangat sulit. Satu hal yang harus
diungkapkan adalah kesabaran dari Bill Bolitho.

Kebangkrutan ANL
ANL secara teknis dinyatakan bangkrut pada tahun 1983. Laporan keuangannya
menunjukkan kerugian sebesar $26 juta, dan akumulasi total kerugian sebesar $41 juta.
Jumlah tersebut masih ditambah lagi dengan hutang lebih dari $600 juta dan satu armada
kapal yang sudah tua dan boros bahan bakar. Umur rata-rata armada kapal tersebut sudah
lebih dari 20 tahun.
Pemborosan bahan bakar dari armada kapal tersebut merupakan kekhawatiran
utama, terutama setelah jatuhnya harga minyak yang drastis pada tahun 1970. ANL
beroperasi seperti departemen pelayanan umum, menghindari kondisi komersil apa pun,
ditambah dengan pengeluaran tambahan yang tinggi dan jumlah staf yang terlalu banyak.
Para politisi selalu siap menggunakan pengaruhnya untuk membuat kondisi yang tidak
menguntungkan ini berlangsung terus-menerus, terutama jalur transit melewati Selat Bass
dan jalur perdangangan darat ke North Queensland dan Darwin, di mana jumlah anggota
parlemen minoritas menjadi perhatian utama. Dewan Direksi juga yakin bahwa terdapat
sejumlah kapal mahal dan tidak pantas untuk dikomersilkan telah dibangun di galangan
kapal di Newcastle untuk tujuan politis yang serupa.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Salah satu alternatif adalah untuk menutup ANL
pada tahun 1982-1983. Tetapi Pemerintah Commonwealth harus mau menerima kerugian
sebesar $10 juta dalam bentuk pinjaman pemerintah kepada ANL, dan harus
mengucurkan dana sebesar $100-$200 juta untuk membayar hutang kepada para kreditur
dan penyokong dana ANL.
Pilihan tersebut pada akhirnya harus menghadapi pemerintah yang sepenuhnya
akan mencabut kewenangan yang diberikan oleh undang-undang kepada Komisi
Pelayaran Australia, dan mengawasi pengembalian uang para pembayar pajak atau
perdagangan.
Berkaitan dengan perdagangan, Dewan Direksi harus melakukan restrukturisasi
besar-besaran di dalam ANL, dan mengubah $110 juta piutang pemerintah menjadi harta
kekayaan. Untuk memastikan bahwa ANL dapat menanggung semua kerugiannya
tersebut, seluruh industri pelayaran di Australia harus direformasi. Bolitho telah
mendatangi Komisi Pelayaran Australia pada waktu yang sangat penting.
Setahun setelah telepon dari Ray Taylor, Kapten William Bolitho diangkat sebagai
ketua Komisi Pelayaran Australia dan proses restrukturisasi pun dimulai. Saat itu, sedang
terjadi perubahan pada struktur organisasi pemerintahan di Canberra, di mana Peter
Morris, yang diangkat sebagai Menteri Transportasi yang baru, memberikan kepastian
kepada Bolitho bahwa dirinya dan pemerintah akan bekerja sama dengan Komisi untuk
mereformasi tidak hanya ANL, tetapi juga seluruh industri pelayaran di Australia. Bolitho
diminta untuk membuat analisis keuangan dari perusahaannya sesegera mungkin setelah

pengangkatannya menjadi ketua Komisi dan melaporkan kepada Morris bahwa terdapat
hutang yang melebihi besarnya aset sebesar $200 juta. Mereka setuju bahwa semua yang
dilakukan akan menjadi sia-sia apabila kita hanya mereformasi ANL tetapi tetap
menggunakan kerangka kerja industri yang tidak sesuai dengan peluang jangka panjang.
Bolitho, si pelaut ulung, dengan rambutnya yang semakin memutih yang ditempa
berbagai pengalaman, menikmati tahun-tahun awal dari proses restrukturisasi.
Pengaruhnya di dalam industri semakin membesar, seiring dengan perkembangan bisnis
utama ANL.

Bill Bolitho: Pergi ke Laut


BOLITHO dilahirkan dan dibesarkan di Victoria. Dia anak keempat dari enam
bersaudara, dengan masa kecil yang bahagia, bersekolah di Chelsea dan George Street
State School di Fitzroy. Ia cukup pandai dalam bidang matematika dan Bahasa Inggris,
pemain sepak bola, pemain kriket dan petinju yang lumayan.
Pada tahun 1948, Bolitho mendapatkan pekerjaan di perusahaan kepemilikan
bernama Broken Hill dan menghabiskan empat tahun menggali bijih besi dan mencat
kapal. Pada tahun 1952, dia memutuskan untuk bekerja di bidang maritim dan berusaha
untuk mendapatkan sertifikat internasional untuk kelasi kelas satu, dan mendapatkan
pekerjaan di perusahaan British Indian Steam Navigation. Karirnya terus naik sampai
pada posisi sebagai kepala pelaksana.
Namun, pada saat ia berusia 24 tahun, ia bekerja sebagai kelasi kelas ketiga di
perusahaan kargo di pelabuhan Chittagong, Pakistan Timur. Bolitho menghadapi
tantangan yang sangat besar untuk mengembangkan jati dirinya di sana.
Karena minimnya tempat di dok kapal, agen setempat menginstruksikan agar isi
kargo diturunkan segera setelah kapal tiba di pelabuhan untuk menghindari penyogokan
yang dilakukan oleh pihak pengirim kargo supaya kargo mereka bisa didahulukan.
Bolitho patuh pada instruksi tersebut, yang tertulis dalam buku penerimaan malam hari.
Dia menolak untuk menerima pengiriman kargo yang berisi buah pinang. Sudah tidak ada
tempat lagi. Dia tidak bisa mendahulukan kargo tersebut dan mengacuhkan kargo-kargo
lain yang sudah datang terlebih dahulu. Bolitho juga menolak sogokan yang datang dari
pihak pengirim berkebangsaan India, dan langsung mengusirnya
Pada malam harinya, Bolitho mendapatkan panggilan dari kelasi kelas satu untuk
datang ke kabinnya. Rupanya, kelasi kelas satu itu sudah didatangi terlebih dahulu oleh
pengirim berkebangsaan India itu dan ditekan sedemikian rupa untuk menerima kargo
yang berisi buah pinang tersebut. Kelasi kelas satu itu memerintahkan Bolitho untuk
menerima kargo tersebut di hadapan pengirim berkebangsaan India tersebut.
Bolitho, yang dalam situasi ini hanyalah seorang bawahan, dihadapkan pada
sebuah dilema. Dengan berpikir cepat, Bolitho mengemukakan bahwa untuk dapat
menerima kargo tersebut, dia harus memasukkan data-data ke dalam buku catatan harian
kapal, dan ia membutuhkan persetujuan secara tertulis dan tanda tangan dari kelasi kelas
satu itu di buku penerimaan malam hari untuk dapat memasukkan data yang tepat ke
dalam buku harian kapal. Kelasi kelas satu itu akhirnya mengalah. Kargo tersebut tidak
dimasukkan ke dalam kapal. Bolitho kemudian menulis: Saya tidak pernah lupa
pandangan mata si kelasi yang sial itu, yang merendahkan dirinya di hadapan pria India
itu hanya untuk sogokan yang seharusnya ia terima. Hal ini mengingatkan saya akan
ucapan dari Napoleon, Tangan yang memberi berada di atas tangan yang menerima.

Pada tahun 1956, Bolitho mengambil sertifikat nahkoda internasional di Sir John
Cass Nautical Institution di London. Dua tahun kemudian ia kembali ke Australia untuk
bekerja di Victorian Main Roads Boards, dan juga bekerja di kapal penangkap ikan di
pelabuhan Welshpool. Pada tahun 1964, Bolitho mendapatkan pekerjaan di BHP sebagai
petugas dek kapal, dan dalam waktu yang relatif cepat, dia mendapatkan promosi ke
jabatan yang lebih tinggi. Ia menjadi Kapten dari Kapal Iron Monarch, kapal pengangkut
bijih besi, batu bara dan batu kapur. Sampai saat ini, ia sudah berkeliling dunia beberapa
kali dan menghabiskan sebagian waktunya bekerja di daratan sebagai manajer dermaga,
membongkar muatan kapal, mengawasi lalu lintas pengiriman, dan mengurus pembuatan
surat ijin. Ia mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh atas seluruh kegiatan
operasional BHP.
Pada tahun 1966, Bolitho mendapatkan promosi jabatan ke posisi pengawas
operasi pengangkutan barang, di mana ia bertanggung-jawab atas pendayagunaan
dermaga dan semua kegiatan pembongkaran muatan kapal dan aktivitas-aktivitas di
pelabuhan. Tahun 1968, Bolitho keluar dari BHP dan kembali melaut sebagai Nahkoda
sebuah kapal dengan bobot lebih dari 50.000 ton, Ore Regent, di mana ia bertugas untuk
mengawasi penggantian standard kapal ini, dari standard Italia menjadi standard
Australia, dan memulai operasi Pengembangan Pengangkutan Barang Clutcha yang
membawa bijih boksit dari Weipa ke Gladstone di Queensland.
Pada tahun 1969, Bolitho bergabung dengan perusahaan American Dillingham
sebagai penanggung jawab proyek berkebangsaan Australia, yang bertanggung-jawab
untuk mengembangkan kegiatan pengangkutan barang sekunder milik perusahaan, John
Burke Pty Ltd. Pada tahun 1972, Bolitho menjadi direktur Dillingham Marine Group dan
bertanggung-jawab secara langsung kepada CEO perusahaan untuk meningkatkan
keuntungan bersih John Burke, Mason Shipping Pty Ltd. (sebuah perusahaan kecil
pengangkut barang yang beroperasi di Utara Queensland, Papua Nugini dan Indonesia);
pelayanan pengiriman barang melalui jalur laut antara Brisbane dan Thursday Island;
dermaga kapal Geraldton; perusahaan penghasil udang di Queensland, dan perusahaan
pembuatan dan perbaikan kapal Western Australian.
Dillingham mempunyai masalah keuangan di perusahaan induknya di Amerika.
Bolitho diberi tugas untuk menjual semua aset perusahaan di Australia. Selama proses
penjualan aset, Bolitho mendekati salah satu perusahaan transportasi terbesar di Australia,
Brambles Industries Limited. Bolitho akhirnya diterima bekerja di sana. Ia menduduki
jabatan direktur Brambles Industries Limited, membawahi dua puluh kamar dagang yang
terpisah, meliputi jasa pelayanan kapal feri, perbaikan dan perawatan kapal feri di
pelabuhan Sydney, eksplorasi minyak bumi lepas pantai, penyelaman bawah laut, agen
pengiriman barang, pembongkaran muatan dan survei perairan.
Pada tahun 1979, Bolitho diangkat sebagai salah satu direktur di Brambles
Holdings, Limited, salah satu anak perusahaan dari Brambles Industries Limited. Di tahun
1981, pengetahuannya tentang industri transportasi dan pengangkutan diakui ketika
Pemerintahan Fraser menunjuk Bolitho sebagai anggota dari kelompok pemilik kapal,
Crawford Inquiry penyelidikan Sir John Crawford terhadap revitalisasi pengangkutan
barang Australia.
Untuk memenuhi janjinya kepada istrinya, Bridget, Bolitho mengundurkan diri
dari Brambles pada bulan Juli 1982 dan pindah ke ladang peternakannya di daerah
Buchan, yang sudah mereka beli beberapa tahun sebelumnya.

Membangun ANL Kembali

SEBAGAI ketua Komisi Pelayaran Australia, Bill Bolitho mengerahkan seluruh tenaga
dan kemampuannya untuk mengawasi proses pembangunan kembali ANL. Pada tahun
1987, Bolitho dikukuhkan sebagai ketua Asosiasi Pemilik Kapal Australia, sebuah
organisasi yang merupakan hasil lobi dari para pemilik kapal, yang sebelumnya sangat
didominasi dalam bentuk yang lain (Dewan Pelayaran Australia) oleh pengusaha
pelayaran asing yang kurang menaruh perhatian dalam pembangunan jasa pelayaran
Australia.
Pemerintahan Hawke menunjuk Bolitho untuk memangku jabatan direktur pada
perusahaan penerbangan Qantas selama empat tahun sampai dengan tahun 1991.
ANL berjuang keras selama sepuluh tahun sejak tahun 1983 untuk mengatasi
masalahnya yang besar. Dewan Direksi ANL (Dewan Warn, yang dibentuk pada bulan
Agustus 1994) untuk tahun anggaran 1993/94, menyebutkan di dalam laporan tahunan
yang dibagikan kepada para pemegang saham, pemerintah dan masyarakat Australia
bahwa ANL memiliki laba bersih sebesar $26 juta dan satu armada kapal dengan usia
rata-rata 8 tahun. Angka $26 juta tersebut dikeluarkan setelah adanya ketetapan yang
diumumkan oleh Dewan Direksi karena desakan dari Akuntan Umum Commonwealth.
Ketika desakan-desakan tersebut dihentikan, Bolitho menyatakan hal yang berlawanan,
bahwa laba bersih dari ANL pada saat itu adalah sebesar $ 100 juta.
Pada saat pertemuannya dengan Senat Australia, Bolitho menyatakan: Bahkan,
dengan perhitungan di bawah $ 26 juta sebagai laba bersih dalam rekening yang telah
diaudit, tindakan Dewan Direksi dan manajemen ANL selama lebih dari satu dekade
mulai tahun 1983/84 telah memberikan keuntungan bagi pembayar pajak sebesar lebih
dari $ 200 juta, di mana jika dikonversikan ke dalam kurs pada tahun 1994, angka ini
bernilai lebih dari $ 300 juta.
Duduk bersama Bolitho di jajaran Dewan Direksi ANL pada tahun 1994, antara
lain Barry McGuiness, direktur pelaksana ANL, dan Morella Calder, seorang pengacara
hukum kelautan yang telah jarang dipertanyakan apakah ia memiliki ijin beracara di
kedua wilayah hukum itu, New South Wales dan New York. Ia memegang jabatan
sebagai wakil ketua. Dan juga turut bergabung, Donald Dyer, mantan direktur umum
AIDC (Australian Industry Development Corporation), anggota Dewan Direksi
perusahaan Export Finance Insurance, mantan pimpinan dari Textile, Clothing and
Footwear Development Authority, dan pimpinan dari Public Sports Fashion Group; John
Hurlstone, mantan direktur pelaksana dari AMPOL; Robert Kidman, mantan manager
Queensland, National Australian Bank; Graham Glen, mantan sekretaris Industrial
Relations and Administration Departments, mantan komisaris Commonwealth Public
Service Board dan pimpinan dari Safety, Rehabilitation and Compensation Commission;
Collin Freland, mantan sekretaris Aviation and Housing Departments, mantan CEO dan
Managing Director dari Civil Aviation Authority, mantan komisaris dari Australian
National Railways dan mantan ketua Australian Maritime Safety Authority; Richard
Denton, partner di kantor akuntan dan direktur dari State Bank of NSW; dan Patrick
Geraghty, sekretaris federal dari Seamens Union.
Empat orang dari mereka, yaitu Denton, Geraghty, Hurlstone dan Kidman baru
saja diangkat pada bulan September 1993. Kontrak kerja dari salah seorang anggota
Dewan Direksi, si pengacara Sydney, Morella Calder akan berakhir pada bulan Juni 1994.
Pada saat kontrak itu berakhir, dia sedang menderita penyakit yang sangat serius dan
meninggal dunia pada bulan Oktober 1994. Bolitho yakin bahwa dirinya dikelilingi oleh
orang-orang yang berpengalaman dan berkompeten di dunia bisnis. Semua posisi

pendukung di ANL yang terus berkembang menyebabkan hubungan yang tidak baik
antara perusahaan dengan Pemerintah Commonwealth.

ANL Akan Dijual


TAHUN 1991 adalah tahun penjualan aset publik, atau yang terkenal dengan sebutan
privatisasi, merupakan salah satu agenda politik negara saat itu. Sesuai dengan Anggaran
Negara pada saat itu, diumumkan bahwa sampai dengan 49% aset ANL akan dijual.
Termasuk yang akan dijual adalah Australian Airlines, yang menguasai sampai 50% pasar
penerbangan domestik, dan sebagian dari Bank Commonwealth.
Dewan Direksi pimpinan Bolitho setuju untuk memprivatisasi ANL. Pelayaran
internasional adalah salah satu industri yang keras dan sangat kompetitif. Dana yang
diperoleh dari pembayaran pajak harus dilindungi dari risiko. Tetapi, Dewan Direksi
Bolitho menyatakan bahwa penjualan aset-aset ANL harus dipertimbangkan kembali,
mengingat posisi Australia di dalam industri pelayaran internasional. Tanggal 25 Juni
1992, Dewan Direksi pimpinan Bolitho mengirimkan sebuah surat yang berisi
perencanaan strategis untuk mencapai tujuan pemerintah melalui Menteri urusan
Hubungan Perindustrian, Pelayaran dan Penerbangan, Senator Peter Cook. Surat tersebut
dilengkapi dengan dokumen, penilaian dan rekomendasi yang lengkap.
Dewan Direksi mengusulkan dilakukannya penggabungan dengan Howard Smith
Limited, sebuah perusahaan pelayaran Australia, di mana pemerintah memiliki sebagian
dari sahamnya:
ANL harus bernegosiasi dengan sebuah perusahaan pelayaran Australia yang sinergis dengan
tujuan untuk menggabungkan aset-aset dan usaha-usaha dari kedua perusahaan, sehingga
nantinya akan terbentuk satu perusahaan yang dimiliki bersama antar pemerintah dan
penyelenggara perusahaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah perusahaan dengan
tingkat pengawasan dan jumlah ekuitas yang layak dan secara komersial dimungkinkan.
Jika penggabungan ini dilaksanakan, akan terbentuk sebuah perusahaan pelayaran
terbesar di Australia dengan jumlah aset gabungan senilai lebih dari $800 juta, dengan
peningkatan pendapatan sebelum dikurangi bunga dan pajak sebesar $45 juta dan aset bersih
sekitar $ 350 juta (berdasarkan laporan keuangan tertanggal 30-6-91).
Dengan diperolehnya pendapatan dari penggabungan aset-aset dan usaha-usaha dan
hasil analisis perkembangan ANL untuk 18 bulan sampai dengan dua tahun ke depan, dan
ditunjang dengan membaiknya kondisi ekonomi, kepemilikan saham pemerintah dalam
penggabungan modal perusahaan akan memberikan profit yang tinggi dan pendapatan yang
jelas, serta akan meningkatkan peluang pengembalian investasi modal dalam waktu yang
lebih cepat.

Dewan Direksi ANL pimpinan Bolitho sadar bahwa Dewan Direksi pimpinan
Howard Smith bersedia untuk memikirkan kembali penggabungan kedua perusahaan dan
peluang yang cukup baik untuk perkembangan perusahaan. Tetapi, baik pihak Menteri
maupun pihak Kabinet tidak mengambil tindakan apa pun atas saran yang diberikan oleh
Dewan Direksi ANL, sehingga peluang itu pun lenyap.
Sementara itu, metode penjualan aset-aset publik yang dipilih oleh pemerintah
sudah mulai dijalankan. Proses penjualan tersebut dijalankan, bukan oleh pihak yang
bersangkutan, tetapi dilakukan oleh Gugus Tugas Penjualan Aset (Task Force on Asset
Sales, TFAS), yang mendapatkan delegasi kewenangan penjualan dari Menteri Keuangan
dan Menteri Transportasi dan Komunikasi. Dalam korespondensinya dengan pihak
pemerintah, Bolitho mengemukakan bahwa proses penjualan tersebut sangat bertolak

belakang dengan jaminan pemerintah mengenai keseimbangan antara nilai ekuitas ANL
dengan situasi komersial yang sedang berlangsung. Tugas yang dilaksanakan oleh TFAS
tersebut berbenturan dengan tanggung jawab Dewan Direksi ANL sesuai dengan
peraturan perusahaan. Yang dilakukan oleh TFAS adalah mengurangi nilai jual ANL,
stabilitas ANL dalam industri pelayaran, dan otoritas dari Dewan Direksi ANL.
Pada tanggal 8 Agustus 1991, atas nama Dewan Direksi ANL, Bolitho menuliskan
surat kepada Menteri Transportasi dan Komunikasi, Senator Bob Collins, menyampaikan
keluhan mengenai surat yang dikirimkan oleh TFAS kepada delapan bank, meminta
penawaran dan konsultasi dari mereka untuk menjual ANL: bank terikat untuk
membentuk suatu mentalitas di dalam pikiran penjual bahwa aset-aset harus segera
terjual, sehingga nantinya nilai jual ANL yang sesungguhnya tidak akan tercapai.
Proses penjualan yang dilakukan TFAS ini akan menghambat usaha ANL untuk
mempertahankan nilai kredit A1 dari saham-sahamnya yang telah beredar secara luas di
tengah masyarakat, dan jika hal ini terjadi, dapat menyebabkan keresahan dalam industri
pelayaran. Bolitho mengeluhkan bahwa tindakan-tindakan yang diambil oleh TFAS
bertentangan dengan hasil diskusi sebelumnya dengan Menteri Transportasi dan
Komunikasi, Collins, dan Menteri Keuangan, Ralph Willis, bahwa proses penjualan harus
didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang terkait. Tetapi, proses penjualan
terus dijalankan di bawah pengawasan TFAS untuk tiga tahun ke depan.
Tak lama, Dewan Direksi pimpinan Balitho memberi pernyataan bahwa mereka
tidak menentang proses penjualan ANL, tetapi hanya ingin memastikan bahwa waktu
untuk melakukan penjualan harus ditentukan secara tepat sehingga nantinya akan
didapatkan nilai jual yang layak untuk aset-aset tersebut. Waktu adalah segalanya.
Semuanya bergantung kepada kondisi industri pelayaran internasional dan kinerja ANL
sendiri. Sementara itu, ANL harus kembali bersaing dengan perusahaan pelayaran Cina
yang memberikan harga di bawah harga pasar dengan tujuan memperoleh mata uang
asing yang mereka butuhkan.
Perusahaan pelayaran Cina dan Rusia tidak memenuhi standard keuangan yang
berlaku di dunia barat. Mereka tidak harus memperhitungkan biaya pengeluaran (cost of
capital) dalam laporan laba rugi. Ditambah lagi, para operator tidak dibebankan dengan
pajak dan peraturan-peraturan lainnya yang menyulitkan. Mereka menggunakan orangorang dari dunia ketiga sebagai awal kapal sehingga biaya yang dikeluarkan untuk upah
kepegawaian, seperti jaminan kesehatan, pajak penghasilan dan biaya kepegawaian
lainnya tidak besar. Perhitungan menunjukkan bahwa untuk biaya operasional satu kapal
berbendera Australia memakan biaya lebih dari $2 juta dari pada kapal berbendera negara
lain untuk periode satu tahun. Dalam kasus ANL, di mana mereka memiliki lima belas
buah kapal pada tahun 1990, total biaya operasional mereka memiliki selisih jumlah lebih
dari $30 juta.
Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan ANL untuk berkompetisi adalah
karena kedudukannya di Australia. ANL menghadapi pemborosan yang besar dari
penggunaan pelabuhan yang ada di Australia dan biaya yang besar untuk membongkar
muatan kapal. Kompetitor dari ANL menggunakan pelabuhan yang lebih besar sehingga
terhindar dari biaya besar yang harus dikeluarkan, seperti yang dialami oleh perusahaan
pelayaran Australia dan pemborosan jarang terjadi.
Dewan Direksi ANL melihat bahwa akan jauh lebih baik untuk menunggu,
merasionalisasi rute yang digunakan dan kegiatan operasional yang dilakukan untuk
bertahan terhadap tekanan-tekanan para kompetitor, sambil tetap menjalankan
kegiatannya, dan yakin bahwa reputasi pelayanan ANL yang berkualitas dan terpercaya di
seluruh dunia akan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Analisis ANL

akan laba rugi kerap kali gagal karena perubahan yang sangat cepat di dalam industri
perdagangan internasional terjadi resesi di dunia barat, dan secara khusus, tipu daya dari
para kompetitor untuk menghindari standard industri dan keselamatan atau
pertanggungjawaban keuangan.
Bolitho khawatir bahwa Dewan Direksi memiliki tanggung jawab hukum dalam
situasi di mana para pegawai Pemerintahan yang tidak memiliki hak hukum terhadap
ANL, mencoba untuk menggunakan kekuasaannya terhadap perkara yang menimpa
perusahaan. Ketika pemerintah terus-menerus menegaskan bahwa TFAS hanya
bertindak sebagai penasihat, tetapi dalam praktiknya yang terjadi justru sebaliknya,
katanya. Dewan Direksi ANL mempunyai nasihat-nasihat hukum yang menegaskan
kepada Pemerintah dalam beberapa kesempatan, mengenai tanggung jawab yang berat
apabila mereka memperbolehkan pegawai pemerintahan untuk merebut kewenangan
perusahaan.
Menurut Bolitho, pemerintah terus saja bertindak seolah-olah ANL bukan
merupakan subjek dari Hukum Perusahaan, melainkan hanya sebagai perpanjangan
tangan dari pemerintah.
Pada bulan Desember 1992, Menteri Pelayaran, Peter Cook, mengumumkan
bahwa Pemerintah akan menjual ANL 100 persen, dengan syarat kapal-kapal ANL tetap
terdaftar di Australia dan para awaknya tetap ditentukan oleh Pemerintah Australia;
pelaksanaan perusahaan akan tetap berada di Australia dan sebagian besar anggota Dewan
Direksi tetap warga negara Australia. Pemerintah berjanji bahwa Dewan Direksi ANL
akan diajak berkonsultasi.
Bolitho berkata: Pada praktiknya, Dewan Direksi dan manajemen ANL tidak
diikutsertakan dalam proses ini dan Dewan Direksi mengetahui dari laporan di media
pada pertengahan tahun 1994, bahwa dalam pertemuan-pertemuan pada bulan Juni 1993
dan bulan Februari 1994, Kabinet telah menghapus syarat-syarat penjualan dan
memutuskan untuk merahasiakannya. Tentu saja Dewan Direksi dan manajemen ANL
tidak mengetahui keputusan-keputusan ini, namun para pegawai di TFAS sepertinya telah
mengetahui hal itu dari awal dan mengambil tindakan sendiri sesuai dengan keputusan
itu.
Sepertinya karena hal itu Dewan Direksi dan manajemen ANL membahas
kebijakan pemerintah seperti yang telah mereka ketahui sebelumnya, sementara para
pegawai TFAS membahas kebijakan-kebijakan rahasia lain yang berbeda yang mereka
tahu tetapi tidak diketahui oleh ANL. Namun sebijaksana apa pun langkah politik telah
diambil, hal ini merupakan bencana bagi proses pelaksanaan penjualan, kegiatan komersil
ANL dan hubungan antara Dewan Direksi ANL dan Pemerintah. Sangat sulit untuk
membayangkan keadaan yang bisa menghasilkan hal yang tidak layak bagi para
pembayar pajak.
Bolitho yakin bahwa Partai Buruh Australia dan serikat pelayaran tidak pernah
mengetahui atau pun menyetujui keputusan-keputusan rahasia yang yang dibuat oleh
Kabinet Federal. Bahkan, untuk menjalankan kebijakan untuk menjual ANL seratus
persen tanpa syarat dan tidak melanggar kebijakan ALP, dibutuhkan persetujuan dari
konferensi nasional dua tahunan ALP yang sedianya akan dilaksanakan pada bulan Juni
1994.

Menteri Brereton

BOLITHO kemudian mengetahui dari para awak di Serikat Pelayaran Australia


(Maritime Union of Australia, MUA), bahwa dalam pertemuan MUA dan Menteri
Transportasi yang baru (Laurie Brereton), sang Menteri telah menyerang tindakan dan
pembiaran para Dewan Direksi ANL dan bahwa ia akan menghancurkan Dewan
Direksi ANL. MUA kemudian mengumpulkan kampanye publik terhadap Brereton
untuk melawan usaha apa pun untuk mengubah program dasar ALP, dan pada satu tahap
mengetuk setiap pintu rumah di wilayah pemilihan Brereton di Sydney.
Selama bertahun-tahun, Dewan Direksi ANL seringkali menulis kepada
Pemerintah, memberikan peringatan akan kemungkinan konflik, kesalahpahaman dan
kehancuran ANL dan proses penjualannya. Bolitho yakin Tn Ted Harris, ketua
Australian Airlines dan Dewan Direksi Australian Airlines, menghadapi masalah-masalah
serupa dengan Gugus Tugas Penjualan Aset. Di satu sisi, penjualan Australian Airlines
harus dihentikan, Bolitho yakin hal itu disebabkan oleh konflik kekuasaan.
Ia berkata: Proses penjualan yang lama, tidak fokus dan tidak berhasil, yang
dilakukan oleh TFAS menghancurkan moral para staf, tidak layak, merusak ANL secara
komersial, keuntungannya, keberlangsungannya dan nilai jualnya yang utama. TFAS
tidak pernah menyempatkan diri atau pun berusaha untuk memahami, baik para
pelanggan ANL maupun persaingan yang ada dan hubungan antara semua faktor ini
untuk mencapai nilai jual yang tertinggi.
Pada bulan Maret 1994, Menteri Brereton mulai mengubah Akta Pendirian ANL
untuk memberi dirinya kendali penuh atas perusahaan itu. Keputusan-keputusan penting
harus dirujuk kepadanya untuk persetujuan akhir. Saat itu, Bolitho menegaskan, Dewan
Direksi ANL tidak mengetahui keputusan-keputusan rahasia Kabinet yang terkait dengan
keadaan yang melingkupi penjualan jalur pelayaran. Dewan Direksi bekerja dengan rajin
sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang dinyatakan secara umum dan percaya bahwa
mereka harus tetap berada di dalam ruang lingkup ANL untuk mencapai hasil terbaik bagi
jalur pelayaran, klien mereka dan awak-awak mereka dan terutama bagi para pembayar
pajak.
Kalau saja Dewan Direksi mengetahui niat yang sesungguhnya dari Laurie
Brereton dan pemerintah atas nama ANL yang sangat politis dan tidak komersial, maka
ketika pasal-pasal itu diubah pada bulan Maret 1994, sangatlah pasti bahwa sebagian
direktur yang ada mengundurkan diri. Saya pasti akan melakukannya, ujar Bolitho.
Laurie Brereton merupakan lelaki penuh aksi dalam Pemerintahan Keating. Ia
mempunyai reputasi untuk membereskan segala sesuatu, untuk terus berusaha sampai ia
mendapatkan apa yang ia inginkan. Sangatlah kentara bagi Bolitho dan anggota Dewan
Direksi ANL yang lain bahwa keinginan Brereton yang tampak jelas adalah untuk
mendapatkan hasil dari penjualan ANL yang kemudian ditanamkan ke dalam pikiran
mereka mendapatkan harga terbaik untuk penjualan aset. Dan demi kebaikan semua staf
ANL, yang hajat hidupnya dipertaruhkan, anggota Dewan Direksi memutuskan untuk
bertahan, mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh sang Menteri di
bawah kekuasaan barunya melalui Akta Pendirian yang telah diamendemen. Namun,
komunikasi tertutup antara sang Menteri dan Dewan Direksi tidak pernah terjadi. Suratsurat tidak pernah diketahui dan tidak dijawab. Sangatlah jelas bahwa Brereton
menganggap bahwa Dewan Direksi bekerja sama dengan Serikat Pelayaran Australia
untuk menyulitkannya secara politik. Manajemen ANL, dengan sepengetahuan dan seijin
Dewan Direksi, mengadakan pertemuan-pertemuan empat bulanan dengan serikat
perlayaran, di mana masalah-masalah industrial dan perkembangan penjualan dalam jalur
perkapalan menjadi agenda diskusi. Dewan Direksi berpendapat bahwa kebijakan
komunikasi yang berlaku bertanggung-jawab atas penurunan yang besar dalam sengketa

industri di ANL, namun dengan memburuknya hubungan ANL dengan pemerintah,


pemerintah pusat di Canberra melihat pertemuan-pertemuan itu sebagai sutau usaha
konspirasi.
Kredibilitas Bolitho diuji dan dipertanyakan pada saat proses penyelidikan di
Senat pada tahun 1995. Dalam pertanyaan kunci mengenai pengetahuan Dewan Direksi
ANL mengenai keputusan Kabinet tahun 1993 untuk menghilangkan syarat-syarat
penjualan dari kapal berbendera Australia (terdaftar) dan awak yang bekerja di ANL,
seorang pejabat di TFAS menyerahkan barang bukti berupa catatan dari pertemuan
singkat secara lisan dengan seorang pejabat departemen dan catatan dari pertemuan antara
Menteri Collins dan Menteri Willis dengan Bolitho dan Dewan Direksi ANL pada tanggal
28 Juni 1993. Catatan-catatan itu, yang disebut-sebut telah diamankan oleh kantor
menteri, melaporkan tuduhan-tuduhan dari Menteri Willis kepada Dewan Direksi, bahwa
Kabinet telah memutuskan untuk menghapus batasan-batasan terhadap para awak dalam
bentuk apa pun dan menetapkan 49% batas kepemilikan pihak asing. Senator Collins
mengatakan bahwa perubahan-perubahan ini merupakan ide dari Dewan Direksi ANL
yang telah disetujui oleh Pemerintah.
Bolitho saat itu menjawab:
Baik pertemuan lisan yang direkam oleh pejabat TFAS... atau pun catatan TFAS dari
pertemuan (antara para Menteri dan Dewan Direksi ANL) sesuai dengan catatan saya atau
pun catatan-catatan ANL.

Bolitho mengamati bahwa tidak satu pun rekaman dari pertemuan lisan maupun
catatan dari pertemuan antara Menteri dan Dewan Direksi telah diberikan kepada ANL
untuk disahkan dan disetujui.
Pernyataan yang ditujukan kepada Senator Collins yang menyatakan bahwa ANL meminta
penghilangan syarat-syarat penjualan yang menetapkan bendera Australia, para awak dan
perlindungan di bawah hukumn Australia adalah hal yang sangat tidak masuk akal... Tidak
pernah sama sekali ANL mengusulkan kepada Pemerintah agar bendera Australia dan awak
yang berada dalam perlindungan Australia dihilangkan. Usulan itu jelas tidak benar.
Dari pengalaman saya selama bertahun-tahun dalam hubungan bisnis dan industrial,
rekaman-rekaman pertemuan lisan dan rekaman tertulis dari pertemuan yang tidak terbuka
dan tidak disetujui setelah acara tersebut cenderung tidak memuaskan atau tidak akurat, dan
instruksi saya yang jelas kepada staf ANL sejak dimulainya proses penjualan adalah untuk
tetap waspada terhadap masalah ini dan untuk tetap menyimpan catatan yang tepat dan sesuai
waktu dari semua pertemuan yang diselenggarakan dengan Pemerintah untuk memastikan
bahwa mereka memiliki rekaman yang akurat dari semua acara yang penuh
kesalahpahaman ini.

Catatan ANL menunjukkan bahwa pada tanggal 28 Juni 1993, dalam pertemuan
dengan Collins dan Willis, pikiran terakhir dari pemerintah adalah menjual ANL 100
persen. Tidak ada yang menyebutkan adanya perubahan dari persyaratan-persyaratan
yang melekat pada penjualan, walaupun ada pertanyaan mengenai dampaknya.
Bolitho mengatakan bahwa ia dan Dewan Direksi ANL hanya mengetahui
mengenai niat-niat rahasia Pemerintah (yang dibuat dalam pertemuan kabinet bulan Juni
1993) melalui kebocoran berita dari pers yang dilaporkan oleh Financial Review pada
tanggal 26 Mei 1994. Tak lama setelah munculnya kebocoran ini, para Dewan Direksi
ANL secara formal diberitahu mengenai rencana jangka panjang mengenai penjualan
ANL. Perubahan semacam itu akan menimbulkan masalah-masalah industrial bagi
pemerintah jika serikat pelayaran telah mengetahui hal tersebut.

Urutan waktu kejadian berikut diambil dari lima pernyataan yang diberikan oleh
Bolitho pada penyelidikan Senat pada tahun 1995 dan didukung oleh 330 dokumen,
termasuk korespondensi formal, risalah rapat dan catatan yang disahkan, rincian dari jalur
bencana bagi ANL dan para pembayar pajak di Australia. (Menarik untuk dicatat bahwa
Pemerintah tidak menyediakan catatannya yang menyeluruh mengenai masalah ANL,
termasuk keputusan Kabinet kepada Komite Senat untuk Penyelidikan Keuangan dan
Petunjuk Pelaksana Administrasi Publik.)
Agustus 1993: Surat Bolitho pada Willis dan Collins mencari instruksi tertulis yang jelas
dan konfirmasi yang tepat dari rincian dari keputusan Pemerintah terhadap privatisasi
ANL.
Tidak ada instruksi tertulis yang diberikan.
Oktober 1993: Undangan dari Menteri Collins untuk menghadiri konferensi untuk
para direktur selama dua hari di Bowral untuk membahas mengenai niat-niat pemerintah
untuk menjual ANL.
Menteri tidak hadir.
Desember 1993: Ketua ANL mengatakan kepada Menteri Collins: Kegagalan
untuk menyimpulkan proses privatisasi secara memuaskan, yang diumumkan hampir tiga
tahun yang lalu, sudah sangat merugikan perusahaan dalam hal dana cair sebesar jutaan dolar,
waktu yang sangat berharga, persepsi pasar dan hilangnya moral para pegawai dan harus
diselesaikan jika Dewan Direksi ingin melindungi dan mempertahankan aset dan nilai
perusahaan, kesejahteraan para pegawainya dan memenuhi tanggung jawabnya terhadap para
kliennya. Dewan tidak mampu melakukannya dengan cara yang memuaskan sampai pada
saat di mana Pemerintah membuat dan mengumumkan keputusannya secara publik.
Tidak ada tanggapan.
Januari 1994: Diskusi antara Ketua ANL dan Menteri yang baru, Brereton. ... Telah
disepakati bahwa ANL dan Menteri akan bekerja sama dalam membangun sebuah solusi
yang dapat diterima dalam konferensi ALP pada bulan September dan akan menerima hasil
optimal dari privatisasi, baik bagi Pemerintah maupun ANL. Bolitho mengatakan pada
Senat: Menurut pandangan saya, Menteri bahkan tidak pernah berusaha untuk mewujudkan
kesepakatan ini.
Februari 1994: Kabinet Federal memutuskan tenggat waktu bagi ANL dan
pemenuhan jawaban atas tanggapan ANL terhadap keinginan Pemerintah, sehingga proses
penjualan dapat dijalankan setelah konferensi ALP bulan September.
Maret 1994: Menteri Brereton menulis kepada ANL yang menyarankan bahwa Akta
Pendirian ANL akan diubah.
14 Maret 1994: Sebuah artikel dalam The Australian Financial Review yang ditulis
oleh Michael Dwyer mengungkapkan bahwa Kabinet Federal sepertinya telah memutuskan
pada bulan Juni 1993, untuk memperbolehkan kepemilikan pihak asing pada ANL hingga 49
persen dan menghilangkan persyaratan bahwa kapal-kapal ANL harus tetap menggunakan
bendera Australia, dengan awak orang-orang Australia yang dipekerjakan di bawah aturanaturan yang berlaku di Australia.
24 Maret 1994: Dewan Direksi ANL tetap belum diberitahu secara formal mengenai
keputusan Kabinet Federal mengenai syarat-syarat penjualan, meskipun Senator McMullan
telah mengatakan kepada Senat pada tanggal 14 Maret 1994 bahwa syarat-syarat penjualan
sebelumnya pada bulan Juni 1993 telah digantikan dengan keputusan Kabinet pada bulan
Februari 1994. Dalam sebuah pertemuan antara TFAS dan ANL, Tn Kym Bills dari TFAS
menyatakan bahwa para menteri menginginkan penjualan tanpa batasan dan ia yakin
masalah persyaratan penjualan itu tidak dapat diselesaikan sampai tenggat waktu fase
pertama dipenuhi, tanggapan-tanggapan atas keinginan Pemerintah dianalisis dan konferensi
ALP telah mengulas mengenai masalah tersebut.
April 1994: Setelah permintaan Bolitho untuk mengadakan pertemuan darurat untuk
menjelaskan kedudukan Menteri Brereton kepada tiga direktur ANL dan kemudian
memberikan penjelasan tertulis bahwa setelah konferensi ALP, pemerintah akan berada
dalam posisi yang lebih jelas mengenai persyaratan yang melekat pada penjualan ANL.
Mei 1994 : Pada tanggal 26 Mei, sebuah artikel dalam Financial Review yang ditulis
oleh Michael Dywer membocorkan risalah rapat Kabinet pada bulan Februari 1994, yang

menyatakan bahwa perubahan terhadap persyaratan penjualan bulan Juni 1993, harus tetap
dirahasiakan.
Juni 1994: Pimpinan Oposisi, Alexander Downer, menjabarkan sebuah salinan dari
risalah rapat Kabinet pada bulan Februari di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat, yang
meliputi keputusan Kabinet pada bulan Juni yang menyatakan bahwa persyaratan yang
melingkupi penjualan ANL harus tetap dirahasiakan.

Bolitho menyerahkan catatan korespondensi kepada Senat, yang dengan jelas


menyatakan bahwa jika Pemerintah tahu apa yang mereka lakukan, Pemerintah tetap
tidak akan memberitahu ANL secara layak.

22 Agustus 1994
KORESPONDENSI dan risalah rapat dari Dewan Direksi jelas menunjukkan bagaimana
Dewan Direksi semakin putus asa dan khawatir akan kerusakan yang dilakukan pada jalur
pelayaran melalui lelucon para politisi dan informasi yang bocor ke media.
Pada hari Senin, 22 Agustus 1994, Dewan Direksi ANL berkumpul di kantor
pusat ANL di Melbourne. Mereka diberitahu bahwa banyak hal telah berubah di
Canberra. Menteri akan berdiskusi dengan kepala Departemen Transport, Graham Evans,
untuk merinci langkah-langkah Pemerintah selanjutnya. Dewan Direksi akan dipecat.
Bolitho membuat sebuah catatan dari percakapannya dengan Brereton. Catatan itu
merupakan Rekaman No. 309 di dalam pernyataannya kepada Senat.
CATATAN: PERCAKAPAN TELEPON DENGAN MENTERI TRANSPORTASI
PADA PUKUL 13.00 PADA TANGGAL 22 AGUSTUS 1994.
BRERETON:
Kabinet mendiskusikan panjang lebar mengenai kedudukan ANL pagi ini dan menyoroti
keadaan finansial ANL yang kritis, seperti yang diungkapkan dalam laporan Price
Waterhouse dan Salomon Brothers.
Karenanya, Kabinet akan membentuk Dewan Direksi yang baru.
Neville Wran akan menjadi ketua dengan Dewan Direksi yang lebih kecil, untuk
menyoroti masalah restrukturisasi ANL selama kurun waktu enam bulan.
Restrukturisasi akan menyelamatkan apa saja yang bisa diselamatkan.
Pemerintah akan menjamin pelaksanaan ANL dengan cara yang layak.
Pemerintah tidak ingin mengubah pasal-pasal dan meminta Anda mengundurkan diri,
paling lambat sore ini.
BOLITHO:
Mengulangi pernyataan-pernyataan di atas untuk memastikan kebenarannya.
Dewan Direksi ANL telah melakukan evaluasi yang dilakukannya sendiri, baik atas
dasar kepedulian maupun karena keadaan likuidasi. ANL mampu untuk membayar
hutang-hutangnya saat ini dan memiliki nilai total yang positif.
Dewan Direksi hingga saat ini telah memberikan batasan yang layak dalam hal
perdagangan.

Satu demi satu, anggota Dewan Direksi ditelpon dan diberitahukan mengenai
keputusan Pemerintah untuk mengganti Dewan Direksi dengan segera. Bagi sebagian
orang, hal itu cukup melegakan. ANL telah berusaha keras secara finansial dalam situasi
pelayaran internasional yang cenderung mengalami penurunan dan penjualan dengan
harga yang sangat rendah di setiap jalur yang paling menguntungkan. Begitu juga,
pernyataan-pernyataan mereka kepada Pemerintah Federal mengenai kerusakan secara

menyeluruh terhadap nilai aset, tidak digubris. Sebetulnya, masalah itu bukan lagi
menjadi urusan mereka dan hal itu, bagi mereka sendiri, merupakan suatu kelegaan.
Brereton dan Evans sudah bersikap sangat sopan di telepon dan Dewan Direksi
menyadari bahwa sang Menteri, sebagai pemegang saham di perusahaan tersebut, telah
menyalahgunakan kekuasaannya dan sepakat untuk menawarkan pengunduran diri
kepada mereka satu demi satu. Tentu saja, mereka setuju atau tidak, Menteri bisa saja
menggunakan kekuasaannya di bawah Akta Pendirian yang telah diubah dan cukup
denganmembatalkan pertemuan mereka di kemudian hari melalui surat. Semua anggota
Dewan Direksi sangat terganggu dengan rujukan pada laporan Price Waterhouse/Salomon
Brothers mengenai ANL. Dewan Direksi tidak diminta tanggapan atas laporan tersebut.
Mereka belum pernah melihat laporan itu.
Anggota Dewan Direksi di Melbourne hari itu mengadakan acara minum bersama
dan mengingat-ingat bahwa mereka telah berusaha sekeras mungkin untuk
mempertahankan aset publik dari pemerintah, di mana pemerintah telah secara terusmenerus mengancam akan menurunkan nilai jual aset publik tersebut. Tidak banyak yang
menyadari bahwa mereka akan dilempar pada sebuah tradisi politik
pengkambinghitaman.
Berita di media di hari selanjutnya merinci pertanyaan-pertanyaan yang muncul
terhadap pernyataan Menteri mengenai kepergian Dewan Direksi ANL. Artikel di The
Sydney Morning Herald (23 Agustus 1994) berbunyi:
Pencopotan seluruh Dewan Direksi ANL yang dilakukan oleh Pemerintah Federal kemarin
menggambarkan kefrustasian pemerintah pada sebuah kampanye yang dilakukan oleh para
mantan direktur ANL yang bertujuan untuk menghalangi rencana penjualan perusahaan.
Ketika Menteri Hubungan Industrial, Tn. Brereton, mengumumkan penunjukkan
empat anggota baru dalam Dewan Direksi yang dipimpin oleh Tn Neville Wran dan Tn
Malcolm Turnbull untuk menggantikan 10 orang direktur ANL, ia mengatakan bahwa ia
berharap pada Dewan Direksi baru untuk memberikan sebuah awalan baru yang segar dan
membangun rencana strategis dan finansial bagi perusahaan.
Keputusan Pemerintah untuk mengganti Dewan Direksi ANL dipicu tidak hanya
oleh ketidakbecusan manajemen keuangan perusahaan, namun lebih karena usaha-usaha
terencana para direktur untuk menghalangi proses penjualan aset. Untuk melawan rencana
Pemerintah dan Gugus Tugas Penjualan Aset, Dewan Direksi bekerja sama dengan Serikat
Pelayaran dan menyewa seorang ahli lobi untuk memprotes rencana penjualan itu.
Tn Bolitho yang menjabat sebagai ketua Dewan Direksi sejak tahun 1993
disebut-sebut oleh para pengamat telah menjadi seorang ketua yang dominan dan tidak bisa
berkompromi, yang bersama-sama dengan Dewan Direksi, menjalankan usaha dan
memperbolehkan direktur pelaksananya, Tn. McGuiness, mengatur perusahaan secara
mandiri.
Sebuah laporan independen yang dibuat oleh Price Waterhouse dan Salomon
Brothers Australia, yang dikeluarkan kemarin ketika Pemerintah mengumumkan bahwa
mereka telah memiliki rencana yang matang untuk menjual 49 persen dari ANL,
mendatangkan penilaian negatif bagi kelompok itu.
Jika keadaan ANL secara finansial baik, Pemerintah mungkin akan mendengarkan
Dewan Direksi, begitu kata seorang pengamat yang lain.
Mereka adalah Dewan Direksi yang kuat, namun bukan Dewan Direksi yang baik
keras kepala adalah kata yang tepat, katanya.
Pelaksanaan ANL yang dianggap paling menguntungkan hanyalah Australian
Stevedores, di mana ANL hanya memiliki 25 persen saham.

Karena itulah, melalui bisikan-bisikan yang tidak bertanggung-jawab dari para


pengamat kepada para wartawan di Canberra, pencemaran nama baik direktur ANL

terjadi. Ketidakberesan manajemen perusahaan merupakan gambaran yang paling


menyakitkan hati. Namun hal itu, seperti yang mereka katakan, hanya politik belaka.
Bolitho dan Dewan Direksinya baru mengetahui keberadaan laporan Brereton
yang didapat dari Price Waterhouse/Salomon Brothers pada saat laporan itu dikeluarkan.
Baik Menteri maupun departemennya tidak mengirimkan kepada mereka salinan laporan
itu, dan tidak pernah sekali pun. Laporan inilah yang menjadi dasar tuntutan publik
Brereton, kamu tidak akan bisa melepaskannya, di mana dalam konferensi persnya ia
merujuk posisi keuangan ANL dan prospeknya untuk privatisasi. Hal itu menambah
rentetan fitnah tentang Dewan Direksi Bolitho. Anggota Dewan Direksi yang telah
mengundurkan diri sangat marah mendengar hal itu.
Dalam pengumumannya kepada publik mengenai penunjukkan Dewan Direksi
baru yang terdiri dari Neville Wran QC AC, pengacara perdagangan Malcolm Turnbull,
Paul Merner, kepala Divisi Transportasi Kelautan Commonwealth, dan John Spark,
seorang akuntan berijazah dan seorang ahli rekonstruksi perusahaan, Menteri Brereton
mengatakan:
Menteri Keuangan dan saya menugaskan laporan terperinci mengenai ANL dengan
tenggat waktu sampai dengan Maret 1994, dan para konsultan Salomon Brothers Australia
dan Price Waterhouse telah melakukan penyelidikan keuangan yang menyeluruh pada ANL.
Laporan mereka diterima pada akhir minggu dan menunjukkan bahwa, baik
penjualan 49 ataupun 100 persen dari ANL dapat dilakukan dan bahwa nilai jual ANL telah
dipersempit dalam rentang negatif $74.8 juta hingga negatif $117.8 juta.

Pernyataan itu berlanjut:


Pada tahun 1993-1994, ANL tidak pernah melaporkan kerugian sebelum dikurangi pajak dan
ketidaknormalan sebesar $23.5 juta, dibandingkan dengan kerugian yang telah dianggarkan
oleh ANL pada bulan Desember 1993 sebesar $2.4 juta.
Dengan meningkatkan kompetisi dari kapal angkut tonasi uap internasional yang
baru yang akan dibangun dalam waktu beberapa tahun ke depan, peningkatan cadangan
tonasi akan memperparah prospek ANL dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Armada kapal yang dimiliki ANL jauh lebih kecil dari sebelumnya di awal tahun
1980-an, ketika ANL memiliki 23 dari seluruh 33 kapal uap yang ada. ANL kini hanya
memiliki empat armada dengan 12 kapal uap. Dari armada itu, dua di antaranya beroperasi di
jalur perdangangan Asia Utara dan Timur, masing-masing di Asia Tenggara dan Eropa, dan
dua lainnya beroperasi di Tasman. Sisanya beroperasi di dalam perairan Australia.

Laporan Price Waterhouse/Salomon Brothers menunjukkan nilai negatif bagi


ANL sebesar $75 juta hingga $118 juta. Namun, kini mantan anggota Dewan Direksi
mengetahui bahwa Kantor Audit Nasional Australia yang bertanggung-jawab memeriksa
rekening-rekening ANL dan menjamin laporan keuangan mereka benar dan akurat, telah
menyatakan pada bulan Desember sebelumnya bahwa ANL mampu membayar hutanghutangnya saat jatuh tempo dan menjelang jatuh tempo. Namun, tetap saja Brereton
bergantung pada laporan itu saja untuk menjatuhkan Dewan Direksi dan menjual ANL
dengan cepat. Apa yang akan terjadi berikutnya cukup mengejutkan Bolitho dan para
mantan rekan kerjanya.
Pada bulan-bulan menuju pemecatan Dewan Direksi Bolitho, telah terjadi
permainan kekuasaan di dalam salah satu rencana penanaman modal di ANL, perusahaan
bongkar muat Australian Stevedores.
Pada tahun 1994, Australian Stevedores, sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
Chris Corrigans Jamison Equity (seringkali digambarkan oleh The Australian Financial
Review sebagai kotak uang korporasi) dengan kepemilikansaham sebesar 50 persen. ANL

memegang 25 persen saham perusahaan dan perusahaan Australia yang terkenal, Howard
Smith, dengan bunga tercatat dalam usaha bongkar muat, memiliki 25 persen saham
lainnya.

Permainan Kekuasaan
PADA tanggal 11 Juli 1994, empat puluh dua hari sebelum pemecatan Dewan Direksi
ANL, Chris Corrigan dan Jamison Equity telah memasukkan Australian Stevedores
berada dalam permainan. Dewan Direksi dari Australian Stevedores (di mana Bolitho
merupakan anggota yang mewakili ANL dengan kepemilikan saham sebesar 25%)
menemui jalan buntu karena penolakan Corrigan untuk menerima rekomendasi dari
manajemen Australian Stevedores untuk menutup fasilitasnya di Darling Harbor untuk
tiga tahun ke depan. Dalam debat di ruang direksi, Bolitho dipandang oleh Corrigan
sebagai orang yang pro-serikat dan tidak mau mengungkapkan masalah kelebihan biaya
yang dihasilkan oleh praktik kerja yang tidak efisien. Corrigan menginginkan hasil-hasil
yang cepat.
Bolitho menyanggah bahwa ia tidak ingin melindungi serikat dari perubahan yang
sah untuk mengurangi biaya yang berlebih dan praktik-praktik pekerjaan yang tidak
efisien. Seperti dalam kasus penjualan ANL, di mana terdapat perbedaan cara dalam
mencapai hasil akhir, bukan hasil akhirnya itu sendiri yang menjadi masalah. Merupakan
pendapat saya bahwa serikat pelayaran memiliki kekuasaan yang jauh lebih besar dari
yang dipikirkan oleh Corrigan, dan bahwa negosiasi yang dilakukan dengan niat baik
sampai kapan pun merupakan pendekatan yang paling produktif ketimbang membawa
seorang yang berpendidikan tinggi, yang tidak mungkin menang dalam pemerintahan
Partai Buruh dan dengan ACTU, di mana keduanya masih bergantung pada dukungan
dari serikat pelayaran dan sangat terkait erat dengan pemerintah melalui kesepakatan
Kelty/Keating. Kejadian-kejadian berikutnya dan pemogokan dunia pelayaran secara
nasional mendukung pandangan saya yang diwarnai oleh pengabdian seumur hidup di
dalam industri ini dan pengetahuan yang mendalam mengenai cara bermain dalam
industri dan serikat.
Secara mengejutkan, para pemegang saham Howard Smith dalam Dewan direksi
Australian Stevedores mendukung pengurangan manajemen. Di bawah kesepakatan para
pemegang saham dengan Australian Stevedores, semua kebuntuan di meja direksi hanya
bisa diselesaikan oleh pihak-pihak yang bersepakat untuk membeli atau menjual
sahamnya masing-masing.
Dihadapkan dengan percepatan di dalam kesepakatan para pemegang saham,
Bolitho dan Dewan Direksi ANL telah mengusulkan kepada Menteri Brereton agar
pemerintah mengambil alih Jamison Equity sebesar 50% dan Howard Smith sebesar 25%.
Bolitho menyanggah bahwa antara tahun 1992 dan 1994, perubahan besar-besaran pada
dermaga-dermaga Australia telah diselesaikan dengan pengeluaran yang luar biasa dari
hasil pembayaran pajak dalam bentuk pembayaran berlebih kepada para pekerja di sektor
perairan untuk merasionalisasi industri. Sebagai hasil dari reformasi yang didanai oleh
para pembayar pajak, produktifitas industri telah meningkat dan biayanya menurun.
Begitu juga ekonomi dunia dan Australia, telah meningkat dan secara pesat keluar dari
resesi. Australian Stevedores kini berada dalam posisi yang menguntungkan karena
menguasai pasar dalam industri kapal bongkar muat.
Pada tanggal 22 Agustus, Dewan Direksi ANL dipecat oleh Menteri Brereton.
Kebuntuan mengenai kepemilikan Australian Stevedores masih belum diselesaikan.

Pada tanggal 30 Agustus, Chris Corrigan mendapatkan persetujuan dari Howard


Smith untuk menjual 25 persen sahamnya dalam Australian Stevedores, dan dalam waktu
yang bersamaan, Jamison Equity milik Corrigan meningkatkan modalnya dengan menjual
serangkaian toko-toko perkakas kepada Howard Smith. Harga yang disepakati atas saham
Howard Smith dalam Australian Stevedores adalah sebesar $28 juta Howard Smith
kemudian menyangkal adanya keterkaitan antara kedua transaksi.
Pada tanggal 8 September, Dewan Direksi Wran-Turnbull, yang kini bertanggungjawab atas ANL, secara formal membuat usulan yang sama seperti yang dibuat oleh
Dewan Direksi Bolitho kepada Menteri Brereton: membeli 75 persen saham dari
Australian Stevedores Jamison sebesar 50% dan Howard Smith 25%. Dewan Direksi
Wran menambahkan pasal tambahan dalam kontrak bahwa saat Menteri memutuskan
untuk menolak melakukan pengambilalihan, penjualan kepada Jamison Equity milik
Corrigan merupakan hal yang dapat diterima dan dapat dipertahankan.
Dengan segera, Menteri Brereton membuat keputusan untuk menjual 25 persen
saham ANL di Australian Stevedores kepada Jamison Equity. Dalam konferensi persnya,
Menteri Brereton berkata: Hal itu merupakan hasil kesepakatan yang bulat antara empat
orang menteri (sub-komite Kabinet Federal), bahwa Pemerintah harus menjual bagiannya
kepada Jamison Equity sehingga memungkinkan Jamison Equity untuk beranjak dari
bagiannya yang 50 persen ditambah 25 persen bagian dari Howard Smith yang telah
diambil, ke posisi 100%. Dan sore ini penjualan telah dilakukan.
Harganya? $28 juta.
Banyak yang terheran-heran ketika Laura Tingle melaporkan pada halaman depan
surat kabar The Australian tertanggal 8 November 1994, yang menyatakan bahwa Chris
Corrigan harus meminjam sementara sebesar $22.4 juta dari ANL untuk menutup
transaksi tanggal 9 September.
Bolitho kemudian mengatakan kepada penyelidik Senat:
Sejalan dengan penjualan bagian saham mereka di Australian Stevedores kepada Jamison,
Howard Smith membeli toko perkakas di Queensland milik Jamison untuk menambah
jaringan BBC mereka. Karenanya, paling tidak sebesar 28$ juta merupakan selisih antara
kedua transaksi dan laporan-laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan nilai jual toko
perkakas Jamison di Queensland sebesar $10 juta.
Jika itu begitu keadaannya, maka hal ini menempatkan nilai sebesar $38 juta untuk
25 persen saham dari Australian Stevedores yang dijual oleh Menteri senilai $28 juta.
Karenanya, terlepas dari analisis yang rinci atau penilaian apa pun, kita memiliki
taksiran kasar dari nilai 25 persen saham di Australian Stevedores dari rentang terendah
sebesar $31 juta hingga rentang tertinggi sebesar $44 juta.
Dalam keadaan ini, paling tidak ada kemungkinan bahwa penjualan bagian saham
ANL di Australian Stevedores dijual pada nilai di bawah nilai yang sesungguhnya, dan
karena itu merupakan aset publik, kemungkinan itu tidak bisa diabaikan begitu saja dalam
setiap pemeriksaan transaksi yang mungkin terjadi.

Pada tanggal 9 September, Serikat Pelayaran Australia (Maritime Union of


Australia, MUA), menurut para pejabat, diberitahu oleh seorang informan yang
mengatakan bahwa mereka akan diserang secara diam-diam oleh Menteri Brereton
terkait dengan penjualan saham ANL di Australian Stevedores. Karena dampak industrial
dari usulan penjualan itu, MUA mengadakan pemogokan besar-besaran berskala nasional
yang berlangsung selama lima hari dan merugikan pemasukan para pemilik kapal dan
perusahaan-perusahaan perdagangan Australia lebih dari jutaan dolar. Pemogokan itu
juga merugikan Pemerintah Keating sebesar $20 juta dalam bentuk konsesi pajak pada
industri tersebut.

Melawan Kembali
SEGERA setelah pemecatan Dewan Direksi, Bill Bolitho bingung akan apa yang ia
lakukan selanjutnya. Ia bicara pada rekan-rekannya sesama mantan direktur, termasuk
Morella Calder, yang saat itu sedang menderita kanker yang parah di rumahnya di
Sydney. Calder meminta Bolitho untuk melawan kembali demi dirinya sendiri dan demi
nama baik para direktur yang telah berjuang dalam bekerja sama dengan manajemen
ANL untuk mempertahankan ANL sebagai perusahaan yang sehat dan memiliki prospek
penjualan yang cerah. Bolitho kemudian mengungkapkan bahwa bujukan Calder lah yang
memotivasinya untuk melawan kembali.
Hati saya hancur dan saya cukup jijik dengan tindakan-tindakan para politisi dan pelayanpelayan masyarakat yang terlibat. Menurut saya, pada saat itulah pertama kalinya saya mulai
memahami sedalam apa proses publik dari pemerintahan demokratis telah diselewengkan
oleh proses politik partai dan ideologi yang hanya memikirkan diri sendiri, yang berlaku
dalam jajaran senior dalam pelayanan publik, terutama di pusat koordinasi departemendepartemen Keuangan. Saya cukup terluka dan merasa mungkin saya tidak melakukan usahausaha yang maksimal, yang saya sadari sangat dibutuhkan untuk menghancurkan kelicikan
dan kekuatan pemerintah dan birokrasinya.
Tentu saja, saya akan menyesal seumur hidup apabila saya tidak pernah
melakukannya, namun saya yakin saya mungkin tidak akan melakukan tugas itu jika Morella,
yang menderita penyakit yang menyakitkan dan mematikan itu dan yang telah mengetahui
bahwa waktunya sudah dekat, tidak bangkit untuk menunjukkan kepada saya apa yang samasama kami tahu mengenai tugas yang belum saya laksanakan untuk rekan-rekan kerja,
manajemen dan staf ANL dan juga kepada para pembayar pajak yang akan menderita
kerugian yang besar dari tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah.

Bill Bolitho kembali ke peternakan untuk mengetik sebuah pernyataan rencananya


akan ia keluarkan kepada media pada hari Jumat, tanggal 16 September 1994. Pernyataan
itu pertama harus melawan pernyataan yang sangat merugikan dalam laporan Price
Waterhouse/Salomon Brothers, bahwa ANL memiliki catatan yang sangat buruk dalam
menganalisis pemasukannya. Saat ini, Bolitho telah mendapatkan sebuah salinan
rangkuman eksekutif dari laporan PWSB dari seorang wartawan surat kabar. Ia berusaha
dengan keras untuk menganalisis metodologi yang digunakan dalam melaporkan
masalah-masalah ANL kepada Menteri Transportasi.
Ia menghasilkan sebuah laporan sebanyak lima halaman, yang kemudian
diserahkan kepada media di Canberra. Laporan itu tidak terlalu mendapat perhatian
media, meskipun laporan itu berisi pertanyaan-pertanyaan inti yang sangat berharga untuk
diberitakan:

Apakah Menteri telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah
itu dalam segala situasi?
Apakah tindakan untuk menjual bagian saham ANL dalam Australian Stevedores
seharga $28 juta merupakan tindakan yang tepat?
Pertanyaan-pertanyaan di atas berkaitan erat dengan kepentingan publik menyangkut
penjualan aset publik yang besar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berhak untuk
mendapatkan pandangan dan jawaban masyarakat.

Tendensi media terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diangkat secara publik oleh


Bolitho sangat sedikit. Namun, sudah mulai ada sedikit perhatian terhadap masalah

tersebut dari beberapa orang yang disebut sebagai komentator yang mengikuti berita
pemecatan Dewan Direksi pada tanggal 22 Agustus.
Pada tanggal 27 Agustus 1994, Ken Davidson, seorang penulis masalah ekonomi
untuk surat kabar The Age di Melbourne, menulis dalam kolomnya:
Sangat sulit untuk memikirkan sebuah tindakan yang merusak perekonomian di masa negara
Federasi, yang bisa disejajarkan dengan perusakan berdarah dingin Australian National Line
yang dihancurkan oleh Menteri Transportasi, Tn. Brereton.
Sebelum hari Selasa, saya tidak bisa membayangkan penjual manapun, dari sebuah
kedai pinggir jalan, apalagi Menteri yang terhormat yang bertanggung-jawab terhadap aset
strategis masyarakat berkata mengenai aset-aset tersebut: Anda tidak bisa melepaskannya,
itu sebuah kenyataan... itu adalah gambaran yang kurang baik.
Mengapa penjual mau menghancurkan usaha yang ia jual? Lupakan kekejaman
terhadap para pegawai yang diharapkan dapat terus bekerja dalam komentar-komentar yang
kurang sedap mengenai usaha yang masih menjadi mata penghidupan mereka, atau
kerusakan yang dilakukan terhadap nama baik para direktur yang dipecat melalui
pengumuman humas yang secara hati-hati dirancang oleh Tn. Brereton.

Davidson melaporkan bahwa Dewan Direksi ANL yang lama tidak pernah melihat
laporan Price Waterhouse/Salomon Brothers sebelum mereka dipecat. Dewan Direksi
yang lama telah membaca mengenai hal tersebut di surat kabar, khususnya tajuk utama
mengenai nilai negatif yang sangat mencolok yang melekat pada ANL (negatif $74 juta
hingga $118 juta).
Angka ini merupakan angka yang sama sekali berbeda dari penaksiran positif terhadap nilai
aset-aset ANL yang dilaporkan oleh Dewan Direksi sebelumnya kepada Pemerintah, yaitu
sebesar $50 juta hingga $90 juta.
Apa bedanya? Perbedaan utamanya adalah penaksiran ANL, meliputi aset,
penaksiran mandiri secara menyeluruh terhadap seluruh kapal dan kontainer, di mana,
menurut laporan Price Waterhouse/Salomon Brothers, terdapat penaksiran negatif setelah
menambahkan, di sisi aset pada buku besar (hanya) sebesar 70 persen dari penaksiran mandiri
kapal-kapal uap ANL dan 55-70 persen dari penaksiran mandiri dari kontainer-kontainer
ANL.
Patut dikutip di sini apa yang tersirat dalam rangkuman eksekutif mengenai hal ini:
Penaksiran luas kami pada dasarnya menggambarkan dua variabel. Pertama, ada derajat
ketidakpastian yang tinggi yang melekat pada penaksiran kapal-kapal uap ANL (di mana
kami sudah mengadopsi 70 persen dari rentang terendah dan rentang tertinggi dari variabelvariabel independen) dan kontainer (di mana kami telah mengadopsi 55-70 persen dari
penaksiran mandiri). Jika kapal-kapal uap dan kontainer ini dinilai 100 persen dari penaksiran
mandiri, dengan harapan yang optimis, nilai dari ANL akan meningkat hingga (kisaran
antara) $35.3 juta (negatif) hingga $7.6 juta (positif).
Mengapa 30-45 prosentase poin tidak dihitung dalam penaksiran? Kami tidak diberi
tahu. Penaksiran siapa yang paling dapat dipercaya? Apakah penaksiran-penaksiran dari
konsultan pelayaran internasional yang mengkhususkan diri pada penaksiran kapal untuk
tujuan asuransi dan yang reputasinya di wilayah ini cukup diakui? Ataukah penaksiran dari
ahli-ahli non-pelayaran, yang reputasi utamanya bukan di situ?
Penaksiran Departemen Keuangan juga termasuk penaksiran negatif sebesar $ 60
juta sebagai harga untuk penutupan kantor pusat ANL dan kemudian $69 juta untuk
pembayaran kelebihannya.
Laporan itu mengakui tidak ada nilai yang dialokasikan untuk saham perdagangan
ANL dalam konferensi-konferensi dan konsorsium (pelayaran) yang beragam itu, melihat
ketidakpastian yang ekstrim atas nilai dan kemungkinan transfer. Benarkah demikian? Saya
akan berpikir bahwa konferensi tentang pembagian saham ANL, yang menentukan bagian
dari saham bisnis pelayaran internasional ke Asia, Selandia Baru dan Eropa, merupakan
bagian terpenting dalam bisnis pelayaran bagi para kompetitor saat pembredelan dan
penjualan aset-aset ANL. Dan bahwa pemerintah paling tidak akan mendapat $30 juta dari

hak-hak pelayaran yang dikembangkan selama sepuluh tahun terakhir oleh manajemen ANL,
yang telah menjadikan ANL anggota konferensi terbesar dalam perdagangan kontainer Asia.
Jika biaya kelebihan dan penutupan kantor pusat ditambahkan kembali pada
penaksiran 100 persen dari armada milik ANL dan kontainer-kontainernya, akan terlihat jelas
bahwa ANL telah (atau pernah, sampai hari Selasa lalu) memiliki nilai jual positif yang
menunjukkan kesuksesannya.
Pada tahun 1983, ANL tidak berharga sepeser pun. Sejak saat itu, Pemerintah telah
menyuntikan dana sejumlah $9.3 juta dari uang para pembayar pajak pada bisnis itu (bukan
sebesar $120 juta seperti yang diakui oleh Pemerintah) dan di waktu yang bersamaan, ANL
memiliki kerugian operasi sejumlah $8.4 juta.
Selain atmosfir krisis yang secara sinikal diciptakan oleh Tn Brereton, prakiraan
yang paling memungkinkan adalah ANL bisa terus beroperasi hingga tiga tahun ke depan
tanpa penyuntikan dana segar tambahan dari Pemerintah dan, sebagai satu kesatuan yang
berjalan, ANL akan terus menyumbangkan pemasukan total sebesar $800 juta setiap
tahunnya pada neraca pembayaran.

Analisis Ken Davidson tidak dihiraukan. Apa yang seharusnya bisa menjadi tajuk
utama yang dapat membongkar tekanan politik dalam Pemerintahan dan menuntut
jawaban dan pertanggungjawaban yang dibiarkan lewat begitu saja. Beberapa wartawan
memang mencari konsekuensi-konsekuensi dari tindakan-tindakan Menteri Brereton dan
insiden itu jelas menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan dan prestasi
kementeriannya, namun isu itu tak terdengar.
Senat Australia kemudian menyelamatkan masyarakat Australia dan aset mereka
namun sayangnya, bisa dikatakan, bahwa yang diselamatkan hanyalah aset-aset yang
kurang bernilai dari sebelumnya. Usaha Senat, meskipun sangat dihargai, akan
membuktikan bahwa usaha itu sedikit pincang, dengan memperkenankan kemenangan
ideologi yang bodoh atas ekonomi yang penuh perhitungan dan rasional.
Pada tanggal 22 September 1994, Senat sepakat untuk meminta penjabaran dari
semua dokumen yang terkait dengan proses penjualan yang terkait dengan kondisi
keuangan Australian National Line yang membahayakan.
Senat juga meminta penjelasan dari Kantor Audit Nasional Australia terkait
dengan penaksiran yang berbeda-beda atas ANL Price Waterhouse Salomon Brother,
yang mengeluarkan pernyataan keuangan yang telah diaudit menunjukkan bahwa dana
pemegang saham sebesar positif $157 juta dan sebuah penaksiran yang disiapkan untuk
Dewan Direksi ANL berkisar antara impas dan positif $33 juta.
Dengan ditunggunya tanggapan dari ANAO oleh semua pihak, Bill Bolitho
menerima permintaan dari penulis untuk sebuah wawancara televisi. Acara yang disiarkan
pada hari Rabu, 6 Desember 1994 dalam acara 7.30 Report, stasiun televisi ABC,
merupakan kompilasi selama lima belas menit dari poin-poin penting dalam
pertarungannya dengan Brereton dan bantahan-bantahan Bolitho yang mengatakan bahwa
Dewan Direksi ANL telah diwakili secara buruk oleh Brereton dan aset yang sangat
berharga telah dihancurkan.
Bolitho memberikan penjabaran yang meyakinkan akan fakta-fakta yang
dimilikinya dengan mimik yang teguh dan presentasi yang tegas dalam wawancara itu. Ia
ditanyai mengenai motivasi Menteri Brereton terkait dengan pemecatan Dewan
Direksinya.
Penanya: Tn. Bolitho, akan sangat tidak bertanggung-jawab jika Menteri memperbolehkan
ANL untuk terus melangkah, padahal saat itu ia telah memegang laporan dari Price
Waterhouse/Salomon Brothers, bukankah demikian?
Bolitho: Menurut pandangan Dewan Direksi yang sudah saya jelaskan kepada
Menteri, ANL berada dalam kondisi yang menguntungkan dan sangat tepat untuk terjun

dalam perdagangan. Itu juga merupakan pandangan dari manajemen ANL, para auditor kami
dan para penasihat keuangan kami. Saya harus tegaskan di sini bahwa Dewan Direksi ANL,
dan sepengetahuan saya, Auditor Umum, belum pernah melihat laporan Price
Waterhouse/Salomon Brothers. Kami belum pernah melihat rangkuman eksekutif yang telah
disebarluaskan kepada media. Bahkan, saya pikir, kami mendapatkan salinannya dari media.
Menurut saya hal ini sangat tidak lazim... atau dapat dikatakan tidak sopan.

Bolitho dihadapkan dengan pertanyaan yang membingungkan seputar laporan


Price Waterhouse/Salomon Brothers yang tampaknya bertolak belakang dengan laporan
penilaian tentang ANL:
Laporan Price Waterhouse/Salomon Brothers sepertinya didasarkan pada likuidasi, dan
sistem penjualan cepat. Jika kita ambil perusahaan publik besar manapun di Australia dan
menempatkan mereka dalam analisis likuidasi dan penjualan cepat, kita akan mendapatkan
hasil yang sama. Semuanya akan hilang.
Penanya: Apa reaksi anda terhadap kata-kata tidak bisa dibuang dari Tn.
Brereton?
Bolitho: Rasa tidak percaya, khawatir dan rasa ingin tahu. Rasa tidak percaya bahwa
seorang Menteri terhormat yang bertanggung-jawab bisa membuat pernyataan semacam itu.
Khawatir, karena penyataan itu bisa betul-betul merusak ANL dan nilai jualnya dan rasa
ingin tahu mengapa ia melakukan hal semacam itu.
Penanya: Menurut Anda, mengapa ia melakukan hal itu?
Bolitho: Saya tidak tahu. Anda harus bertanya sendiri kepada Menteri mengenai hal
itu. Ada beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan langsung pada Menteri. Itu adalah salah
satunya.

Terkait dengan arahan Kementerian, yang bertentangan dengan saran yang ada,
yaitu dengan menjual saham ANL sebesar 25% di Australian Stevedores, Bolitho
berkomentar: Perusahaan itu merupakan perusahaan yang sangat berharga. Ketika saya
pergi (Agustus 1994), perusahaan itu menghasilkan laba sekitar $2 juta per bulan sebelum
dikurangi bunga dan pajak, dan saya yakin perkiraan untuk tahun 1994-1995 akan
melebihi jumlah itu. Oleh karena itu, perusahaan itu merupakan usaha yang sangat
bernilai.
Chris Corrigan juga muncul dalam siaran berita, menyatakan bahwa ia tidak
memberikan pengaruh apa pun kepada Menteri Brereton untuk tidak menghiraukan saran
dari Dewan Direksi ANL yang lama maupun yang baru untuk membeli (tidak menjual)
Australian Stevedores.
Corrigan menegaskan bahwa harga dari $28 juta untuk 25 persen saham ANL di
Australian Stevedores tidak pernah ditawar. Setelah kami membuat kesepakatan dengan
Howard Smith, sebagai bagian dari negosiasi, kami akan melakukan penawaran serupa
untuk ANL, yang telah kami buat dan tidak pernah dinegosiasikan.
Mengenai pertanyaan tentang pinjaman sementara sebesar $22 juta dari ANL
untuk memenuhi harga total pembelian, Corrigan menjawab: Saya tidak pernah malu
meminjam dari pemerintah.
Dalam acara itu, Bolitho ditanya alasan mengapa ANL tidak bertahan saja untuk
dan tetap berjalan bersama Australian Stevedores setelah jalan buntu di dalam Dewan
Direksi telah diselesaikan. Bolitho: Saya tidak tahu. Tentu saja, menurut pandangan
saya, tidak ada keharusan untuk menjual. Jika saya dapat memilih dan jika saya berada di
sana sepanjang waktu, saya akan dengan senang hati duduk untuk menenangkan diri dan
melihat apa yang bisa kami usahakan untuk bisa mendapatkan harga terbaik yang cukup
masuk akal untuk perusahaan. Menjualnya dalam keadaan yang sangat terburu-buru...
Saya tidak bisa memahami hal itu.

Bolitho menegaskan dalam acara itu bahwa saham ANL dalam Australian
Stevedores berharga $35 juta untuk setiap sen-nya.
Penanya: Jadi, Tn. Corrigan telah menghancurkan perusahaan?
Bolitho: Tn. Corrigan adalah seorang eksekutif perusahaan yang sangat ahli, seorang
pengusaha yang sangat bagus dan saya yakin Dewan Direksi yang ia pimpin cukup senang
dengan usaha-usaha yang ia lakukan.

Di akhir wawancaranya Bolitho meminta dilakukannya penyelidikan publik untuk


memeriksa semua alasan pemecatan Dewan Direksi ANL yang lama dan pembuangan
saham ANL dalam Australian Stevedores.
Jika seperti apa yang saya pahami, laporan Auditor Umum kepada Senat negara menyatakan
bahwa ANL merupakan perusahaan yang sangat berhasil, mampu membayar hutanghutangnya dan ketika jatuh tempo, mereka sanggup membayar, mereka memiliki pendapatan
bersih yang positif dan mampu meneruskan usaha perdagangan. Menurut pendapat saya,
sepertinya Menteri tidak memiliki alasan yang jelas untuk memecat Dewan Direksi dan
membuat pernyataan-pernyataan yang bertentangan. Jika itu masalahnya, keresahan
masyarakat akan lebih baik dipecahkan dengan dilakukannya sebuah penyelidikan yang
terbuka dan adil, di mana Menteri akan memiliki kesempatan emas untuk menegaskan
pandangan-pandangannya.
Penanya: Tn. Bolitho, mengapa baru sekarang Anda mengungkapkan masalah ini?
Bolitho: Dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menenangkan diri, beberapa bulan
untuk melakukan refleksi diri, beberapa bulan untuk menurunkan amarah saya sehingga saya
bisa dinilai dari pendekatan saya kepada hal tersebut. Saya yakin, sebagai mantan ketua, ada
sebuah tugas yang besar untuk saya, baik secara pribadi maupun publik. Saya yakin, saya
mempunyai tugas untuk memastikan bahwa masalah itu mendapatkan perhatian dari
masyarakat, sehingga masyarakat benar-benar mengetahui apa yang telah terjadi... dan saya
juga memiliki tugas pribadi yang harus saya lakukan untuk rekan-rekan kerja saya. Jika
ternyata Auditor Umum melaporkan bahwa kami merupakan perusahaan yang berhasil, maka
pemecatan rekan-rekan kerja saya dan pernyataan yang dibuat oleh para menteri telah
merusak reputasi komersil mereka. Saya percaya hal ini merupakan kewajiban pribadi saya
untuk memastikan semampu saya untuk memmulihkan nama baik mereka. Itulah mengapa
kini saya angkat bicara.

Tidak seorang pun, baik Menteri Brereton maupun ketua ANL yang baru, Neville
Wran, bisa diwawancarai dalam program tersebut.
Kantor Audit Nasional Australia, dalam sebuah pernyataan tertanggal 5 Desember
1994, menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan terbaru yang diusulkan tidak
memberikan kebebasan bagi Auditor Umum untuk memberikan laporan-laporan pada
Parlemen mengenai penggunaan dana dan sumber-sumber daya publik oleh Perusahaan
Milik Negara (Government Business Enterprise, GBE), seperti ANL.
Sumbangan satu-satunya dari ANAO terhadap debat publik seputar pertanyaan
yang memancing perdebatan, yang diangkat oleh Senat adalah pengamatan berikut ini:
Tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataan dari mereka yang terlibat dalam proses
penjualan bisa mempengaruhi persepsi dari calon pembeli yang potensial, sehingga
mengakibatkan penawaran harga yang lebih rendah terhadap aset tersebut. Karena itu, sangat
penting bagi para pejabat pemerintahan yang terlibat dalam proses penjualan aset-aset
Commonwealth untuk bertindak bijaksana setiap saat supaya tidak menimbulkan prasangka
terhadap posisi Commonwealth.

Senat, atau paling tidak sebagian besar anggotanya yang terdiri dari Partai
Oposisi, Partai Demokrat dan Partai Hijau, menganggap hal ini tidak bisa diterima dan

melakukan resolusi yang merujuk pada semua hal-hal yang di luar kebiasaan kepada
Komite Rujukan Keuangan dan Administrasi Publik (Finance and Public Administration
References Committee) dan memerintahkan Auditor Umum untuk menyiapkan laporan
menyeluruh mengenai masalah-masalah dan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Apakah pejabat-pejabat pemerintahan (yang terpilih maupun tidak), yang terkait dengan
usulan penjualan ANL telah bertindak dengan penuh kehati-hatian, kebijaksanaan, integritas
dan kesopanan.
Apakah tindakan-tindakan dari Departemen Transportasi, Departemen Keuangan
(Gugus Tugas Penjualan Aset) dan Dewan Direksi ANL sebagai organisasi individual dan
bersama, telah dengan efektif melayani kebutuhan para pembayar pajak?
Apa status dari laporan Price Waterhouse/Salomon Brothers dalam proses penjualan
dan apakah ada alasan khusus untuk memilih penilaian dari PWSB dibandingkan dengan
penilaian-penilaian yang lain?
Apakah menteri bertindak dengan penuh kehati-hatian, kebijaksanaan, integritas dan
kesopanan dengan mengumumkan laporan PWSB dan membuat pernyataan pada saat
pengumuman laporan itu.
Apakah penjualan Australian Stevedores kepada Jamison Equity, yang bertentangan
dengan saran, baik dari Dewan Direksi ANL yang lama maupun yang baru dibenarkan secara
hukum, apakah harga jual dimaksimalkan, dan apakah pengaturan-pengaturan keuangan
dapat diterima dengan alasan-alasan hukum dan komersil.
Keadaan-keadaan apa saja yang mendorong dilakukannya kesepakatan dengan
Serikat Pelayaran Australia (Maritime Union of Australia), apa maksud mendasar dari
kesepakatan itu, termasuk dengan pengaturan keuangannya, dan apakah kesepakatan itu
dibuat demi kepentingan Commonwealth.

Dalam situasi politik yang memanas, yang dipicu oleh publisitas baru dan laporan
yang tidak lengkap dari ANAO, Menteri Brereton menyetujui sebuah permintaan formal
dari Auditor Umum untuk dilakukannya sebuah penyelidikan yang efisien terhadap
proses penjualan ANL.
Bill Bolitho kini mendapatkan penyelidikan umumnya. Ia harus menerima atau
seperti yang dikatakan banyak orang menutup mulutnya. Ia melakukan penelitian yang
cermat terhadap semua dokumen yang disimpannya ketika ia masih bertugas sebagai
ketua Dewan Direksi ANL dan catatan-catatan yang disimpan oleh para pejabat
manajemen ANL atas perintahnya.
Ia menyalakan word processor di ruang kerjanya di peternakan dan mulai
menyusun konsep atas setiap kejadian serinci mungkin, mengurutkan dokumen-dokumen
yang akan ia pakai untuk melengkapi pernyataannya kepada Senat. Ia melakukan
pekerjaan ini tanpa bantuan sekretariat.
Setelah proses itu selesai, ia menyerahkan empat buah pernyataan tertulis
tambahan untuk menjawab hal-hal yang diangkat oleh para birokrat TFAS dan
Departemen Keuangan.
Bill Bolitho muncul di hadapan publik dalam dengar pendapat dengan komite di
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Canberra, pada tanggal 22 September dan 20 Oktober
1995. Menteri Laurie Brereton tidak muncul di hadapan komite.
Komite Rujukan Keuangan dan Administrasi Publik yang diketuai oleh Senator
Robert Bell (Partai Demokrat, Tasmania), terdiri dari para senator Ian Campbell (dari
Partai Liberal, WA), Kim Carr (ALP Victoria), John Coates (ALP, Tasmania),
Christopher Evans (ALP, Western Australia), Dominic Foreman (ALP, South Australia),
Rod Kemp (Partai Liberal, Victoria), Nicholaas Minchin (Partai Liberal, South Australia),
Belinda Neal (ALP, NSW) dan John Watsen (Partai Liberal, Tasmania).

Pertanggungjawaban
BEGITULAH sifat dasar dari partai politik di Australia, bahwa kata-kata yang digunakan
dalam laporan akhir, yang dijabarkan di Senat pada tanggal 16 November 1995, tidak
menyatakan tuduhan bersalah dalam masalah ANL. Tidak satu pun pertanyaan yang
Senat ajukan terkait dengan pelaksanaan penyelidikan dijawab dengan tepat. Dengan
demikian, pertanggungjawaban dari para pejabat pemerintahan tidak dilaksanakan.
Atas pertanyaan mengenai penaksiran yang berbeda terhadap aset, komite
menghindar untuk memberikan jawaban.
Komite sepakat bahwa berbagai penaksiran terhadap ANL yang ada tidak perlu
diperbandingkan secara langsung, karena mereka berdasarkan pada asumsi-asumsi yang
berbeda. Komite tidak berniat untuk menanggapi keabsahan asumsi-asumsi ini, selain hanya
untuk mengatakan bahwa sepertinya ada kemungkinan terjadinya ketidaksepakatan di antara
para ahli perdagangan. Memang benar, bahwa relevansi dari penaksiran mana pun hanya bisa
ditentukan dalam konteks asumsi yang mendasarinya. Menurut pandangan beberapa anggota
dari komite, asumsi penjualan cepat oleh PWSB bisa mendatangkan pengaruh yang negatif
dalam menentukan nilai dari ANL dan aset-asetnya.

Mengenai pertanyaan tentang pernyataan Menteri yang kini sangat terkenal, tidak
bisa membuangnya, komite menemukan:
Masih tidak mungkin bagi komite untuk menentukan dampak dari pernyataan-pernyataan
Menteri mengenai pasar potensial bagi ANL, dan mengenai harga yang layak untuk ANL dan
aset-asetnya. Menurut pandangan mayoritas anggota, pernyataan-pernyataan Menteri
tersebut memiliki potensi untuk menghasilkan pengaruh yang negatif pada kepentingankepentingan Commonwealth, dan mereka juga mempertanyakan kebijaksanaan dari tindakan
Menteri dalam membuat pernyataan-pernyataan yang bisa merusak proses penjualan tanpa
memberikan dokumentasi yang menyeluruh dan bisa diandalkan untuk mendukung
pernyataan-pernyataan itu. Anggota lainnya meminta pandangan Wran bahwa pasar akan
membuat keputusannya sendiri tanpa mempedulikan pendapat kementrian, dan mencatat
penerbitan laporan PWSB oleh Menteri.

Yang mengherankan, komite tidak melakukan apa pun kecuali tidak


menghiraukan penjualan saham ANL oleh Menteri Brereton di Australian Stevedores
kepada Jamison Equity milik Chris Corrigan. Mengapa komite Senat harus menghindari
pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan untuk menelaah tindakan pembreidelan aset yang
melawan nasihat dari dewan direksi ANL yang lama maupun yang baru, tetap menjadi
sebuah misteri.
Dalam kesempatan apa pun, para senator yang menandatangani laporan akhir yang
sangat penting bagi Menteri Brereton, yang memuat proses di mana ANL ditenggelamkan
oleh para politisi, dan di mana para pembayar pajak Australia dihadapkan pada kerugian
yang sangat besar. Hal-hal penting yang terkait dengan penemuan tersebut sesuai dengan
bahasa diplomatik, beberapa anggota khawatir atau menurut pendapat sebagian besar
anggota. Liputan media mengenai penemuan-penemuan komite itu sangat tidak berarti.
Komite melaporkan dalam laporan eksekutifnya:
Sangatlah jelas bahwa semangat yang menyelimuti pelaksanaan proses penjualan bukanlah
rasa saling percaya. Hal ini tidak dimaksudkan agar laporan ini menekankan kesalahan
pada beberapa kejadian khusus; namun, hal ini merupakan pandangan dari komite bahwa
proses penjualan ANL bisa digambarkan sebagai sebuah karakter yang penuh kebimbangan,

ketidakpastian, penundaan, kurangnya dokumentasi yang layak dan kurangnya komunikasi


dan kepercayaan.
Melihat bahwa keputusan yang dibuat adalah untuk menjual ANL, komite khawatir
dengan kenyataan bahwa proses penjualan telah berjalan selama empat tahun. Komite
menghargai poin yang dibuat oleh Stephen Sedgwick, sekretaris di Departemen Keuangan,
bahwa, dalam tahapan-tahapan yang penting, pemerintah mungkin harus memikirkan kembali
pilihan-pilihannya, dan bahwa hal ini merupakan tujuan dari penelitian lapangan. Walaupun
demikian, proses tersebut dilakukan melalui penelitian lapangan pada tahun 1991. Karena
beberapa alasan, penjualan tersebut jelas belum dilakukan dalam waktu yang tepat.
Beberapa anggota dari komite mengkhawatirkan sifat dasar dari hubungan antara
TFAS dan mantan Dewan Direksi ANL yang hampir selalu berlawanan ketimbang saling
mendukung. Misalnya, Tn Sedgwick ditanyai terkait dengan alasan atas keputusan untuk
tidak memberikan laporan PWPW (Price Waterhouse and Potter Warburg) pada tahun 1992
kepada Dewan Direksi. Ia menyatakan bahwa, meskipun ia tidak ingat betul alasannya:
Keadaannya saat itu sangat mirip dengan mereka yang mendapatkan saran yang rahasia, di
mana mereka telah mengeluarkan uang untuk itu, dengan harapan bahwa saran itu akan
diberikan kepada pemerintah. Menurut saya, kita tidak perlu harus mengikuti pola seperti itu,
hanya karena satu pihak yang terlibat dalam transaksi telah menerima saran rahasia. Pihak itu
juga harus menyampaikan saran yang ia terima kepada pihak lain dalam transaksi itu. Jujur
saja, menurut saya hal itu sama sekali tidak mirip dengan pola yang dijelaskan di atas.
Seperti yang telah dicatat di atas, komite menerima bahan-bahan dokumentasi yang
sangat banyak dari Tn. Bolitho, di mana bahan-bahan tersebut sangat membantu dalam
memahami proses penjualan ANL. Berlawanan dengan hal tersebut, Departemen Keuangan,
yang telah diundang untuk memberikan kesaksian dalam dengar pendapat umum, tidak
memberikan pernyataan tertulis sebelum dengar pendapat tersebut, dan memberikan
pernyataan hanya jika secara khusus diminta oleh komite. Komite khawatir akan komentarkomentar yang dibuat oleh Departemen Keuangan berkenaan dengan kesulitan dalam
menemukan catatan-catatan yang sangat rinci dari saran yang telah diberikan pada ANL.
Terlihat jelas dari bukti tersebut bahwa telah ada masalah yang substansial dalam hal
komunikasi antara Menteri, pejabat-pejabat Pemerintahan dan Dewan Direksi, yang
berlangsung selama bertahun-tahun. Komite karenanya, agak terkejut bahwa usaha-usaha
yang lebih besar tidak dilakukan oleh Departemen Keuangan dan Transportasi untuk
mendokumentasikan rincian dalam bentuk tertulis sehingga dapat mengurangi
kesalahpahaman. Komite juga kecewa ketika mengetahui bahwa pertemuan singkat para
menteri dalam bentuk tertulis mengenai masalah-masalah utama tidak ada, catatan pertemuan
tidak tersedia, dan dokumentasi lanjutan setelah pertemuan juga tidak tersedia. Dengan kata
lain, dokumentasi yang disimpan oleh Departemen Keuangan dan Transportasi tidak layak.
Komite sepakat dengan poin yang dibuat oleh ANAO, bahwa Dewan Direksi
harusnya diberikan laporan PWSB (Price Waterhouse/Salomon Brothers) sebelum laporan itu
dipublikasikan.
Komite menyimpulkan bahwa batas waktu proses penjualan diperpanjang,
keputusan tidak transparan dan tidak tercatat dengan baik, dan beberapa orang tidak
diperlakukan secara adil dan terbuka seperti yang seharusnya.
Komite menyadari ketegangan yang melekat pada anggota Dewan Direksi sebuah
perusahaan, di mana mereka merupakan subjek dari persyaratan hukum perusahaan, dan yang
juga diharapkan tidak hanya untuk selalu mematuhi arahan kementrian tetapi juga untuk
bertanggung-jawab secara publik melalui Parlemen.

Berbicara mengenai laporan dalam Senat pada tanggal 16 November 1995,


anggota komite, Senator Nicholas Minchin menyerang Menteri Brereton dengan
menyebutnya sepenuhnya tidak memiliki kemampuan.
Saya sangat heran melihat ia masih menjadi menteri di dalam pemerintahan. Hal itu hanya
bisa terjadi karena ia memiliki hubungan pertemanan yang erat di New South Wales.
Perlakuannya pada mantan Dewan Direksi, secara khusus, sangat tidak terhormat.
... Sudah jelas bagi saya dan anggota lain dari kedua belah pihak dalam dewan di
komite ini bahwa Tn. Bolitho merupakan seorang lelaki dengan kejujuran dan integritas yang
tinggi, seorang lelaki yang mengabdikan hidupnya selama bertahun-tahun untuk membangun

aset publik ini. Ia mengambil alih perusahaan itu pada awal tahun 1980-an, ketika perusahaan
itu jelas-jelas dalam keadaan yang sangat hancur dan mengabdikan satu dekade dalam
hidupnya penuh waktu dengan bayaran lebih kecil dari gaji direktur utama paruh waktu
untuk membangun ANL. Namun, sejak pemerintah membuat keputusan untuk menjual
perusahaan pada tahun 1991, saat itulah terjadi penurunan drastis bagi perusahaan sampai
pada titik di mana kita tidak akan mendapatkan apa pun dari investasi yang dibuat oleh orang
seperti Tn. Bolitho pada perusahaan.
Pasti sangat tragis untuknya, terutama, melihat apa yang telah terjadi pada
perusahaan yang dipimpinnya. Pasti hatinya sangat hancur melihat apa yang terjadi setelah
bulan Agustus 1994, ketika teman baik Tn. Brereton, Yang Terhormat Nevile Wran QC
ditunjuk sebagai direktur utama dalam perusahaan, yang pada awalnya hanya untuk jangka
waktu enam bulan, namun kemudian diperpanjang menjadi dua belas bulan. Ia dibayar
$300,000 untuk satu tahun bekerja paruh waktu untuk memimpin perusahaan ini. Seperti
yang kita telah ketahui bersama, Tn. Bolitho yang malang hanya mendapat $40,000 per tahun
untuk bekerja, mungkin delapan puluh jam seminggu untuk menghidupkan perusahaan itu.
Pasti sangat menyakitkan bagi Tn. Bolitho untuk melihat apa yang terjadi selama dua belas
bulan sejak ia dipecat secara tiba-tiba. Total anggaran bagi Dewan Direksi Wran adalah
sebesar $816,000, yang mendekati 20 persen dari laba yang bisa kita dapat untuk perusahaan.
Jumlah itu mungkin akan berjumlah sama dengan apa yang akan kita terima dari perusahaan
yang sama sejumlah besar uang yang dikeluarkan percuma dalam waktu satu tahun untuk
satu Dewan Direksi, di mana dua di antaranya kebetulan berteman baik dengan Menteri.
Penyelidikan ini merupakan panduan tentang bagaimana langkah-langkah yang tepat
untuk tidak menjual perusahaan milik pemerintah.

Tidak satu pun anggota pemerintah angkat bicara tentang penjabaran laporan
komite Senat sebuah kebisuan yang menulikan, melihat serangan tajam yang
dilancarkan oleh Minchin dan refleksinya atas kinerja Menteri Brereton.
Komite Senat lalu merekomendasikan Departemen Keuangan untuk menyelidiki
pilihan-pilihan dan model-model yang mungkin ada untuk membangun model
pelaksanaan yang terbaik untuk administrasi bagi penjualan aset Commonwealth yang
mungkin dilakukan di masa yang akan datang.
Pada bulan November 1995, ketika rekomendasi ini dijabarkan di hadapan
Parlemen Australia, aset publik yang bernilai triliunan dolar telah diprivatisasi. Bagi
pengamat yang umum, rekomendasi ini dinilai sedikit terlambat.
Penjualan aset secara besar-besaran dimulai pada tahun 1987, termasuk penjualan
Kedutaan Besar Tokyo, Galangan Kapal Williamstown, Pusat Pemerintahan
Commonwealth di Melbourne, Kediaman Ketua Misi di Paris, skema pinjaman Rumah
Jasa Pertahanan, Dewan Perwakilan Rakyat Australia di Sydney, AUSSAT, Australian
Airlines, Qantas, Commonwealth Bank of Australia dan perusahaan pemerintah lainnya.
Dilaporkan juga bahwa Dewan Direksi Australian Airlines memiliki kecemasan
yang sama dengan Dewan Direksi Bolitho di ANL mengenai hubungannya dengan Gugus
Tugas Penjualan Aset. Pemerintah Keating memerintahkan penggabungan antara
Australian Airlines (yang memiliki 50 persen pasar penerbangan domestik) dengan
Qantas, maskapai penerbangan internasional Australia pada tahun 1992. Harga yang
terdaftar untuk aset Australian Airlines adalah sebesar $400 juta, namun beberapa sumber
mengatakan pada penulis bahwa beberapa penaksiran menilai aset Australian Airlines itu
sebesar $900 juta hingga $1 miliar. Penggabungan Australian Airlines berjalan tanpa
adanya kontroversi politik. Usaha penerbangan domestik Australian Airlines dilabel ulang
dengan nama Qantas, dan bersama-sama dengan bisnis internasional kemudian secara
perlahan diprivatisasi. Salah satu anggota Dewan Direksi Australian Airlines saat itu
mengeluh kepada penulis, bahwa pada tahun 1995 Pemerintah Keating menyerahkan
Australian Airlines dan bahwa $400 juta sebagai harga terdaftar hanya merupakan harga

yang dicetak dalam jurnal. Anggota Dewan Direksi itu mengurungkan niatnya untuk
mengajukan tuntutannya secara terbuka.
Bagi Bill Bolitho, tidak ada kepuasan yang nyata dalam penyelidikan Senat selain
dari pada kesempatan untuk menempatkan bukti yang dimilikinya sebagai catatan publik.
Ada beberapa bukti dari pengamatan selama penyelidikan bahwa Gugus Tugas
Penjualan Aset merupakan struktur yang tidak layak untuk menjalankan proses penjualan
aset-aset pemerintahan. Namun, struktur itu terus berjalan sampai pada saat di mana
Pemerintahan Keating dikalahkan dalam Pemilu Federal pada tanggal 2 Maret 1996.
Bolitho sangat terkesan karena ketua komite, Senator Bell, seorang demokrat,
mampu mendapatkan persetujuan atas penemuan-penemuan yang sangat merugikan
Menteri Brereton. Kenyataan bahwa tidak ada senator dari Partai Buruh yang membela
Brereton merupakan indikasi yang adil atas penerimaan mereka, di mana kesalahan
harusnya dilekatkan pada kejadian ANL.
Namun, terlepas dari apakah motivasi Menteri Brereton sejak saat ia merasa
bahwa negara memiliki kewajiban terhadap ANL, hal yang paling mengecewakan bagi
Bolitho adalah kualitas dan perilaku dari aparatur pemerintah yang terlibat. Ia kemudian
berkata pada penulis: Mereka tidak jujur. Mereka tidak tepat, bias dan ceroboh dalam
memberikan pernyataannya. Hal itu sangat menegangkan. Standard administrasi publik
dalam bidang-bidang ekonomi yang besar di pemerintahan saat ini, telah menjadi satu
pertanyaan besar. Aparatur pemerintahan sangat tidak mandiri dan objektif dalam
memberikan saran-saran. Standard itu telah tunduk pada kekuasaan politik, dalam hal ini,
yang tidak mementingkan kepentingan publik. Secara singkat, layanan terhadap publik
telah dipolitisir. Telah terjadi kelalaian dalam melakukan tugas.
ANL terus melakukan perdagangan dan membayar hutang-hutang mereka tepat
waktu pada saat jatuh tempo, seperti apa yang dikatakan oleh para akuntan. Dalam sebuah
artikel yang diterbitkan dalam jurnal industri Ships and Ports, Bolitho menulis bahwa ia
telah mengamati para eksekutif ANL, Barry McGuiness dan David Locker, yang pada
akhirnya melepaskan perusahaan dari perdagangan Eropa yang merugikan tanpa
mengakibatkan kerugian luar biasa yang disebabkan karena jalan keluar yang ditempuh
oleh Dewan Direksi Wran di ANL dalam laporan keuangan tahun 1993/94. Kapal uap
yang terlibat dalam perdangangan Eropa, the Australian Venture, telah dijual dengan
harga hampir mendekati $20 juta. Harga itu dua kali lipat dari harga yang ditetapkan
oleh Gugus Tugas Penjualan Aset ketika akan menjual kapal uap itu kepada perusahaan
yang didanai oleh pemerintah, P & O.
Pada tahun 1996, penjualan aset satuan ANL berjumlah hingga $50 juta.
Perusahaan itu masih tetap berjalan, dengan meningkatkan prestasi dan menghasilkan
keuntungan. Bolitho menulis dengan kata-kata yang sengit bahwa McGuiness dan
Looker, adalah eksekutif yang jujur dan ahli, yang pada akhirnya dipecat dari ANL.
Bolitho menulis:
Cerita panjang selama lima tahun itu, tentang usaha-usaha pemerintah yang sulit dimengerti
untuk menghancurkan aset publik yang bernilai tinggi di ANL hanya untuk alasan-alasan
politik tanpa terlihat melakukannya dan usaha-usaha bodoh mereka untuk menjualnya pada
harga yang kini ternyata lebih rendah dari harga yang sesungguhnya, merupakan rentetan
kejadian yang sangat luas dalam penyelidikan Senat atas penjualan ANL.
Dalam pandangan saya, baik cerita panjang ANL itu sendiri dan penyelidikan
terhadapnya, mengungkapkan sebuah iklim dalam pemerintahan dan jasa layanan publik, di
mana kejujuran dan kebenaran hanya sedikit dihargai dan kepentingan politik serta ideologi
jasa pelayanan publik bisa, dan memang mengambil alih preseden mengenai kepentingan
publik.

Seperti halnya rumput-rumput liar di taman milik saya yang pada akhirnya akan
memakan tanaman lain jika tidak diperiksa, begitu pula dengan rumput-rumput liar politik
dan ideologi yang menyedihkan ini dalam pemerintahan dan jasa layanan publik yang pada
akhirnya akan memakan kepentingan publik jika kita tidak memeriksanya, dan dapat
dipastikan jumlahnya akan terus bertambah dalam kepentingan publik jangka panjang jika
tidak dengan segera memberhentikan beberapa menteri dan pegawai publik yang menyerupai
rumput liar itu, ketimbang harus memberhentikan para eksekutif jujur dan ahli seperti
McGuiness dan Looker.

Bolitho telah membela dirinya sendiri, rekan-rekan kerjanya dan kepentingan


publik, dan ia telah menjalankan janjinya pada Morella Calder yang sedang sekarat. Ia
berhutang kepadanya, lebih dari siapa pun.
Dalam sebuah surat kepada keluarga Morella Calder, di mana ia melampirkan
salinan dari laporan komite Senat dalam Usulan Penjualan ANL Dibatasi, Bolitho
menulis:
Seperti pada umumnya, dalam politik Australia hal ini merupakan suatu kompromi antara
Koalisi dan Buruh atas premis kita tidak akan menyakiti satu sama lain dengan keterlaluan,
bukan.
Namun, meskipun tidak terlalu menyoroti Menteri Brereton dan tindakannya dalam
memecat Dewan Direksi lama serta tindakannya yang tercela, laporan itu, dengan
mengkritisi, baik Brereton maupun pelaksanaan jasa layanan publik dalam proses penjualan
ANL, membela Dewan Direksi yang lama, dan menghilangkan semua fitnah yang Brereton
katakan terhadap para direktur, termasuk Morella.
Usaha untuk membela Dewan Direksi lama melawan badan pemerintahan secara
keseluruhan dan jasa layanan publik, termasuk lima pernyataan terpisah dan dua pemunculan
publik telah sangat cukup menurut saya. Saya sangat ragu apakah saya akan memasuki arena
permasalahan ini jika pada awalnya Morella tidak meyakinkan saya bahwa ini merupakan
kewajiban saya untuk melakukannya. Saya hanya sedih ia tidak bisa hidup untuk
menyaksikan hasilnya.
Kenyataan bahwa laporan Senat memulihkan nama baik para mantan direktur ANL
yang dipecat oleh Brereton, akan dipersembahkan untuk Morella dan atas kejujurannya,
keberaniannya dalam berbagai cara dan kekuatan moral yang luar biasa dalam mendorong
saya untuk melakukannya. Laporan itu merupakan persembahan terakhir bagi seorang
manusia yang sangat baik dan saya berharap Anda dapat menerimanya dalam semangat itu.
Dengan segala doa dan salam hangat.
Bill Bolitho.

Apa yang Terjadi di Atas Griffin Venture

Ini sangat menakutkan. Ini Exxon Valdez dan ini Piper Alpha. Pencemaran besarbesaran... Jumlah korban jiwa yang sangat banyak di pesisir pantai Western Australia
sebuah daerah yang dikenal sensitif lingkungan. Pencemaran ini bisa sampai ke Teluk
Exmouth... siapa yang tahu? Tim Visscher, seorang pegawai lepas pantai di kapal
Petroleum BHP, Griffin Venture.

PADA TANGGAL 29 Mei 1994, terjadi sebuah kecelakaan di atas kapal FPSO Griffin
Venture, kapal pengolah minyak dalam jumlah besar dari BHP Petroleum yang beroperasi
di selat barat laut, 70 kilometer dari Onslow di Western Australia.
Tim Visscher, yang pada saat itu berusia empat puluh empat tahun, adalah seorang
petugas kapal dagang dengan kualifikasi nahkoda Kelas 1 yang memegang pangkat
Kelasi Kelas Dua. Ia bergabung dengan BHP Petroleum delapan belas bulan yang lalu,
setelah sepuluh tahun berpengalaman di kapal-kapal tangki minyak mentah dan kontainer
internasional.
Pada tanggal 29 Mei, Visscher naik ke atas dek pada pukul 6.30 di sore hari untuk
memulai shift-nya. Tugasnya adalah membantu pelaksanaan pembersihan tangki dengan
prosedur yang telah disetujui, yang ditetapkan di dalam sebuah pertemuan toolbox
(mengenai keamanan) yang dipimpin oleh Nahkoda kapal.
Tugas penting pada hari itu adalah mengosongkan dua dari tujuh tangki
penyimpanan minyak mentah di kapal untuk memungkinkan perbaikan internal pompapompa yang ada di dasar tiap tangki. Tangki-tangki itu berisi minyak mentah dengan
atmosfir gas petroleum cair. Griffin Venture mengolah minyak dan gas yang dipompa dari
sumur-sumur utama di dasar laut dengan kedalaman 200 meter untuk kemudian
dipindahkan ke tanker-tanker lain. Dikatakan bahwa setiap beropersi, Griffin Venture
menambahkan sekitar $2 juta per hari ke dalam keuntungan bersih BHP dan mitra-mitra
konsorsiumnya.
Griffin Venture adalah sebuah Fasilitas Penyimpanan dan Bongkar Muat Produksi
Lepas Pantai (Floating Production Storage and Offloading Facility, FPSO).
Di hari terjadinya kecelakaan, Griffin Venture memiliki tiga puluh tujuh orang
awak di kapal dan sekitar 30 000 meter kubik minyak mentah di dalam tiga dari tujuh
tangki penyimpanan yang berukuran besar.
Jadwal tugas operasional pada tanggal 29 Mei itu dirancang untuk mengosongkan
dengan aman tangki nomor satu dan tiga. Tiap tangki harus dicuci air panas
dipompakan ke dalam tangki untuk membersihkan sekat-sekat dan menghilangkan sisasisa minyak mentah. Agar tangki-tangki itu aman untuk dimasuki oleh manusia sehingga
pekerjaan itu bisa dilakukan pada pompa-pompa di dalam tiap tangki, atmosfir dalam
tangki-tangki itu harus bebas dari gas. Pelaksanaan pembebasan gas dalam tangki-tangki
dikenal secara internasional sebagai pekerjaan yang paling berbahaya yang dilakukan di
dalam tangki atau FPSO. Artinya, semua sisa hidrokarbon dan gas inert (gas yang bersifat
pasif) dihilangkan dan diganti dengan udara segar.
Dalam prosesnya, tingkat hidrokarbon dalam tangki harus dikurangi hingga
kurang dari 2 persen per volume. Segala sesuatu di atas 2 persen dianggap mempunyai
potensi bahaya jika udara dibiarkan masuk ke dalam tangki ketika tingkat hidrokarbon

di atas 2 persen per volume, campuran udara dan gas hidrokarbon bisa dengan cepat
menghasilkan ledakan.
Hanya dibutuhkan sumber picu ledakan elektro statis atau sedikit pijar dari
sumber elektrik atau mekanik. Situasi semacam itu bisa menghasilkan ledakan dengan
kekuatan yang luar biasa yang dapat menempatkan seluruh kapal dan awaknya dalam
keadaan bahaya.
Untuk mengurangi tingkat hidrokarbon dalam tangki, gas inert (dalam hal ini gas
buangan mesin uap) dipompakan ke dalam dan gas sisa dikeluarkan ke atmosfir. Dengan
cara ini, tingkat gas hidrokarbon dicairkan hingga prosentase volumenya mencapai 2
persen. Alat pendeteksi gas digunakan untuk memantau tingkat hidrokarbon di berbagai
tahapan pelaksanaan untuk memastikan tingkat gasnya mencapai 2 persen atau lebih kecil
sebelum tangki terkena udara yang masuk. Aturan 2 persen dipublikasikan dalam aturan
petunjuk keamanan bagi tangki-tangki penyimpanan minyak dan gas di seluruh dunia.
Alat yang dirancang khusus untuk memeriksa campuran-campuran gas dalam
tangki-tangki penyimpanan minyak dan gas diberi nama Tankscope. Instruksi pekerjaan
di BHP Petroleum secara khusus memerintahkan agar Tankscope digunakan untuk
mengukur gas-gas hidrokarbon. Instruksi pekerjaan yang sama juga mengharuskan alat
pendeteksi gas diuji sesuai dengan prosedur yang telah dikenal secara internasional.
Untuk melakukan pemeriksaan, pengujian gas bersertifikat diperlukan.
Namun di atas Griffin Venture, pada tanggal 29 Mei terjadi masalah. Tidak ada
pengujian gas bersertifikat di atas kapal pada hari itu untuk memeriksa ketepatan
pembacaan Tankscope.
Visscher kembali ke atas kapal pada tanggal 26 Mei. Ketika ada diskusi mengenai
pelaksanaan pembersihan tangki, ia menanyakan mengenai alat pendeteksi gas yang akan
digunakan dan ia diberitahu oleh Kelasi Kelas Satu bahwa di kapal telah tersedia tiga alat
analisis LV dan Tankscope akan dipinjam dari anjungan perusahaan yang lain di Laut
Timor. Tankscope dijadwalkan akan tiba dengan helikopter pada tanggal 28 Mei, sehari
sebelum pembersihan tangki dimulai. Menurut bukti dalam penyelidikan-penyelidikan
berikutnya, ketika ia menanyakan apakah gas kalibrasi yang benar juga tersedia untuk
memeriksa alat tersebut. Ia diberitahu bahwa alat itu sedang dipesan, namun karena
masalah pengiriman, alat tersebut tidak akan tiba di kapal sampai pelaksanaan
pembebasan gas yang telah dijadwalkan selesai. Visscher menunjukkan kekecewaannya
akan hal tersebut, namun ia diberitahu bahwa semuanya baik-baik saja: akan tersedia
empat alat untuk membaca tingkat gas tiga alat analisis LV dan sebuah Tankscope.
Ketika Visscher kemudian berkata kepada Kelasi Kelas Satu bahwa ia kecewa, Kelasi
Kelas Satu itu menjadi marah dan mengatakan kepadanya untuk membawa
kekhawatirannya dalam pertemuan toolbox yang dijadwalkan agak sore di hari itu.
Pertemuan itu, yang diikuti oleh pegawai dengan shift malam, akan membawa
Visscher pada kebenaran.

Kebodohan, Keberanian dan Ego


VISSCHER, orang yang berpengalaman dengan bahaya dan waspada terhadap
keselamatan, mengingat pengalaman-pengalaman hidup sebelumnya yang mengancam
nyawanya.
Ia terkadang bicara dengan sedikit gagap, bagi orang biasa mungkin bisa dianggap
sebuah kepribadian yang dipengaruhi oleh rasa tidak aman. Persepsi demikian bisa jadi
sangat salah. Visscher membiasakan dirinya mengetahui fakta-fakta dan akan berpegang

teguh kepadanya apa pun tekanan-tekanan yang mengintimidasi dirinya. Kegagapan itu
bisa jadi karena masa kanak-kanaknya yang keras, brutal dan pola asuh yang otoriter.
Apa yang kemudian disebut sebagai obsesinya pada keselamatan bermula dari
keberhasilannya untuk keluar dari kematian yang menakutkan dalam sebuah kecelakaan
ketika ia berusia dua puluh tahunan.
Tim Visscher adalah keturunan langsung dari Franz Joseph Visscher, seorang ahli
kemudi atau navigator dalam perjalanan bersejarah Abel Tasman yang menemukan New
Holland (kemudian dikenal sebagai Australia) pada tahun 1634 dengan mengemudi kapal
Heamskirk dan Zeean. Peran Franz Visscher dalam penemuan benua Australia dan pesisir
barat Van Diemans Land (kemudian dikenal sebagai Tasmania) didokumentasikan secara
rinci (di Perpustakaan Mitchell di Sydney) dan Franz Joseph Glacier di New Zealands
South Island dinamai dengan namanya.
Beberapa generasi turunan Visscher setelah itu menetap di Australia. Ayah Tim
Visscher adalah seorang nelayan di Wollongong, sebelah selatan Sydney. Tim muda
diterima di Royal Australian Navy sebagai seorang kadet di usia empat belas tahun dan
menjadi ahli mesin dengan status magang. Setelah enam tahun, ia keluar dari Royal
Australian Navy dengan kualifikasi sebagai seorang pembuat mesin uap dan ahli las dan
termasuk dalam deretan orang Australia pertama yang memiliki kualifikasi untuk
mengelas pipa-pipa lepas pantai di kilang minyak di Selat Bass.
Ia mendapatkan pekerjaan yang sangat menguntungkan di sebuah perusahaan
konstruksi, bekerja di gabungan pengeboran lepas pantai Marlin, Kingsfish dan Halibut di
Selat Bass. Dengan pekerjaan dan pengalaman selama enam tahun di Angkatan Laut,
Visscher membangun kapal penangkap ikan dari baja setinggi 60 kaki Illawarra Range
di Pelabuhan Kembla. Di tahun itu 1970 kapal itu berharga $120,000. Kini (1996)
kapal dengan ukuran sebesar itu akan berharga sekitar jutaan dollar.
Ia kemudian menanamkan modalnya di perairan Queensland, di mana dari tahun
1971 hingga 1979 ia menangkap udang dan kerang dan meraup keuntungan untuk
perusahaan keluarga yang ia bangun bersama saudara laki-lakinya dan orang tuanya.
Namun, sebuah kecelakaan sebelumnya di tahun 1971 mengubah pandangan Visscher
mengenai hidup dan keselamatan untuk selamanya.
Setelah ia keluar dari Angkatan Laut, Visscher terlatih untuk dan mendapatkan
ijin pilot pribadi. Saat itu usianya baru dua puluh satu tahun. Ia sedang belajar akuntansi
paruh waktu untuk menambah ketrampilannya. Dengan ijin pilotnya yang baru, ia ingin
membawa tiga orang teman seumurannya dari sekolah akuntasi dalam penerbangan
tamasya ke Mount Konsciusko. Pesawat yang mereka sewa adalah Cessna 172. Mereka
berangkat dari lapangan terbang khusus untuk pesawat kecil di Wollongong, Albion Park.
Dalam penerbangan itu Visscher melanggar peraturan. Ia tidak dilatih atau
memiliki kualifikasi untuk menerbangkan pesawat melewati awan dan pelanggaran
prosedur internasional ini hampir meregut nyawanya dan para penumpang lainnya.
Dalam perjalanan menuju pegunungan Australia, pesawat Cessna itu terbang
melalui awan yang tebal. Aturan yang berlaku mengharuskan Visscher untuk
menghentikan penerbangan jika ia tidak bisa mendapatkan posisi jarak pandang atau fix
tiap tiga puluh menit. Dengan apa yang kemudian ia gambarkan sebagai kebodohan,
keberanian dan ego, Visscher memutuskan untuk melanggar peraturan sedikit saja. Ia
memutuskan untuk terbang melalui awal tebal pada ketinggian yang lebih rendah untuk
mendapatkan jarak pandang yang tepat untuk posisi Cessna. Namun kemudian ia
mengalami disorientasi. Sebuah kecelakaan sepertinya sangat mungkin terjadi. Pesawat
itu bergerak dengan putaran yang menakutkan ke arah bumi dengan Visscher dan tiga
orang penumpangnya berteriak karena tekanan gravitasi yang makin meningkat sampai

pada tingkat yang tidak bisa ditahan lagi. Benda-benda lepas dan berterbangan di dalam
kabin Cessna. Semua plastik dari kaca depan pesawat dan jendela-jendela samping pecah.
Visscher menarik pesawat itu naik tepat pada waktunya sebelum pesawat itu menukik ke
bawah, namun fenomena itu terulang kembali. Dengan adanya tekanan horizon dan
terbang dalam awan yang tebal, Visscher merasakan pesawatnya memutar secara spiral
dan kemudian menukik. Ada desiran ketakutan menghantui ia dan para penumpangnya
ketika mereka menghadapi kematian mereka. Mereka berteriak dan berteriak dengan
serpihan pecahan kaca depan di muka mereka ketika Cessna menukik dan menghantam
bumi. Visscher, yang saat itu memegang kendali dan berusaha untuk membaca altimeter,
tidak tahu apa yang harus dilakukan dan satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah
berdoa. Ia kemudian berhasil menarik kendali pesawat yang menukik itu dan dalam waktu
singkat keempat orang dalam pesawat itu melihat hamparan pucuk pepohonan tak lebih
dari sepuluh meter di bawah mereka. Dasar awan telah menurun ke ketinggian dasar.
Penampakan pucuk pepohonan adalah penyelamat mereka. Namun, ada pengalaman yang
menyakitkan lainnya yang harus mereka hadapi.
Visscher mengambil keputusan yang cepat dan radikal. Jika ia tetap menerjang
awan tebal, ia yakin ia akan membawa Cessa ke kaki gunung yang melingkupi mereka. Ia
tidak tahu bagaimana menavigasi pesawat itu di luar apa yang bisa dilakukannya. Ia dan
teman-temannya hampir tidak bisa melihat pucuk pepohonan hijau yang berada sedikit di
bawah pesawat ketika mereka akhirnya bisa terbang dengan lurus dan sejajar. Visscher
kemudian mengambil keputusan dan di sanalah ia harus mendaratkan pesawatnya, di atas
pepohonan. Meneruskan penerbangan adalah langkah yang gila dan pasti menghancurkan.
Visscher kemudian melakukan pola pendaratan dan mendaratkan pesawat di atas pucuk
pepohonan yang sepertinya datar (30 meter). Cessna itu hampir meluncur ke bawah
namun akhirnya berhenti di atas rimbunnya pepohonan dengan ekornya mendarat dulu,
namun ketika pesawat itu menghantam pucuk pepohonan, sayapnya lepas dan pesawat itu
terpecah, memuntahkan bahan bakar penerbangan melalui jendela-jendela yang retak,
membasahi para penumpangnya, membanjiri kabin dan menguap melalui pintu-pintu
yang rusak. Kabin pesawat yang berisi Visscher dan tiga orang temannya jatuh melewati
pepohonan ke dasar tanah. Satu saja pijaran api terjadi, mereka pun akan terbakar.
Visscher adalah satu-satunya yang terluka, luka di alisnya.
Ketika Cessna itu berhenti, Visscher dan para penumpangnya melepaskan diri
mereka dari reruntuhan pesawat. Mereka jatuh dan mendarat di sebelah selatan Air Terjun
Fitzroy. Beberapa jam kemudian pencarian dilakukan, namun karena awan yang tebal
diperlukan waktu dua hari sampai akhirnya rongsokan pesawat itu terlihat. Akhirnya
helikopter penyelamat dari kapal Angkatan Laut HMAS Albatross menemukan mereka
dan menarik mereka sejauh 150 meter dari tempat kecelakaan.
Kecelakaan itu mengakibatkan ijin pilot Visscher dicabut, dan diikuti dengan
penyelidikan yang dilakukan oleh Pengatur Penerbangan Sipil, dan memang begitu
seharusnya. Sebuah foto penyelamatan keempat orang itu di Air terjun Fitzroy
terpampang di halaman depan The Sydney Morning Herald. Penyelidikan resmi atas
kecelakaan pesawat itu juga mengambil lima halaman dalam Air Safety Digest (No. 75)
pada edisi bulan Juli tahun 1971.
Ia tidak pernah bisa melupakan kata-kata dari penyelidik Keselamatan Udara yang
menginterogasinya: Keberanian Anda dalam pendaratan mendadak tanpa diragukan
telah menyelamatkan nyawa kalian semua. Namun, Anda sudah melanggar peraturan dan
mungkin bisa membunuh tiga orang penumpang tak berdosa. Dengan mendahulukan
keselamatan para penumpang, Anda tidak berhak tanpa pertimbangan. Anda sudah
melanggar peraturan, namun keberhasilan Anda menyelamatkan diri dan penumpang

lainnya tidak akan mengubah apa pun. Dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang
ada, tentu Anda tidak akan meletakkan pesawat dalam kondisi bahaya.
Bagi Tim Visscher, itu merupakan pelajaran berharga mengenai peraturanperaturan keselamatan. Lewat kebodohan, keberanian dan ego, saya telah
membahayakan nyawa tiga orang tak berdosa. Kepelikan dari apa yang telah saya lakukan
akan menetap dalam diri saya setiap hari. Keselamatan nyawa manusia merupakan hal
yang paling penitng. Saya telah merusak sebuah pesawat, namun memikirkan manusia
yang berada di dalamnya jauh lebih penting.
Keselamatan nyawa manusia juga menjadi perhatian yang paling penting delapan
tahun kemudian, ketika kapal penangkap ikan dari baja buatan Visscher, Illawarra Range,
terbakar.

Ke Pengadilan
PERUSAHAAN penangkapan udang dan kerang di perairan Queensland merupakan
suatu kesuksesan secara komersial. Illawarra Range menjadi kapal produksi terhebat di
industri tersebut. Visscher bekerja keras di atas kapal itu menghabiskan lebih dari 300
hari di laut setiap tahunnya. Di tahun 1977, ia dan empat orang awaknya menghasilkan
17.4 persen dari semua kerang yang dijaring di negara bagian itu dan banyak dari rekor
hasil produksinya masih tak terkalahkan. Selama delapan tahun perusahaan itu berdiri, ia
berhasil mempertahankan awak-awak kapal yang sama, berjumlah sekitar sepuluh orang,
anak-anak muda yang tidak mungkin akan bertahan jika mereka pikir mereka
dieksploitasi. Visscher adalah seorang kapten kapal yang baik, mengajarkan mereka apa
saja yang ia ketahui tentang bagaimana membuat jaring, menangkap udang dan
menjalankan jaring pelajaran yang sulit yang ia pelajari di masa-masa susahnya sebagai
seorang anak lelaki yang bekerja di kapal ayahnya, Lake Illawarra.
Namun, Illawarra Range hancur pada tahun 1979 di lepas pantai Yeppoon di
Central Queensland. Tiga orang awaknya sedang tertidur di anjungan kapal, di dekat
ruang mesin, ketika Visscher menyadari ada asap dan api. Tindakan pertamanya bukan
memadamkan api, namun mengungsikan awak dan menempatkan mereka di tempat yang
aman. Api itu akhirnya bisa dipadamkan, namun Illawarra Range menyerap air dengan
cepat dan, meskipun mereka berusaha dengan keras, kapal itu akhirnya tenggelam.
Visscher berhasil meminta pertolongan melalui radio dalam kapal penangkap ikan itu
sebelum akhirnya bersama para awak menyelamatkan diri dengan menggunakan rakit
penyelamat. Setelah dua hari di lautan, keempat orang itu diselamatkan. Visscher telah
menyaksikan sendiri, dengan hati yang hancur, ketika kapal yang telah dengan sukses ia
bangun dan operasikan sendiri tenggelam.
Perusahaan keluarga itu menuntut klaim asuransi, namun ditolak oleh penanggung
asuransi yang hanya menawarkan pembayaran parsial dari nilai yang saat itu dijaminkan.
Keluarga Visscher menuntut dan memenangkan kasus itu di Mahkamah Agung
Queensland. Penanggung asuransi itu naik banding, dan keluarga Visscher menang lagi di
Pengadilan Banding. Tindakan Visscher yang tidak menangani api sebelum para awak
dibangunkan, dan keselamatan mereka dipertanyakan oleh pengacara dari pihak
penanggung asuransi. Penanggung asuransi berencana untuk mengajukan banding atas
kasus itu, kali ini ke Dewan Penasihat Kerajaan di Inggris. Untuk membantu mendanai
kasus itu, Visscher mendapatkan pekerjaan sebagai kapten kapal di kapal pendingin
penangkap udang untuk Lombardo Marine Group di Teluk Carpentaria. Namun ketika ia
sedang melaut, penanggung asuransi melakukan penyelesaian di luar pengadilan dengan

keluarga Visscher dengan pembayaran yang sedikit lebih rendah dari mereka tuntut.
Perusahaan keluarga itu menerima tawaran tersebut, lebih karena Visscher sudah muak,
meskipun ia menyadari bahwa mereka menerima biaya litigasi hingga hari itu.
Visscher mulai memiliki ide untuk membuat kapal penangkap ikan dengan
pendingin yang lebih besar lagi, yang dilengkapi dengan teknologi modern yang bisa
dipergunakan untuk melaut dalam waktu yang lebih panjang. Namun, ada ketegangan di
dalam keluarga saat itu yang menyebabkan perusahaan akhirnya tidak diteruskan.

Pelayaran Komersial
IA memutuskan untuk belajar di Fremantle Technical College pada tahun 1981 dan lulus
dengan sertifikat keahlian sebagai Nahkoda Kapal yang berukuran di bawah 300 ton. Ia
dipekerjakan untuk mengemudikan kapal keruk lepas pantai untuk Westham Dredging
Company sebelum akhirnya kebangkrutan di industri itu membuatnya menganggur.
Ia kembali ke sekolah dan membiayai kuliahnya lagi untuk mendapatkan gelar
kualifikasi kelautan untuk bekerja di kapal-kapal layar asing. Di tahun 1981, ia menikahi
Sandra. Pernikahan mereka bertahan selama lima tahun dan berakhir secara baik-baik.
Dilengkapi dengan kualifikasi Nahkoda Kelas III, ia kemudian bergabung dengan
Asosiasi Kapal Uap pada tahun 1983 dan setelah setahun bekerja di atas kapal laut uap, ia
ditugaskan untuk bekerja di kapal milik Belgia, TNT Express, yang saat itu masih dalam
tahap pembangunan di Galangan Kapal Samsung di Korea Selatan. Di atas kapal TNT
Express, yang berlayar mengelilingi dunia, Visscher dipromosikan dari Kelasi Kelas
Empat ke posisi Kelasi Kelas Tiga, Kelas Dua dan akhirnya menjadi Kelas Kelas Satu.
TNT Express merupakan salah satu kapal milik asing terakhir, kapal kontainer yang
dioperasikan di Australia. Saat itu, Serikat Pelaut Australia berunjuk rasa di kantor-kantor
Columbus Line di Brisbane dan Sydney, mencoba untuk menekan perusahaan agar
mempertahankan awak kapal Australia di kapal-kapal milik asing.
Pada tahun 1989, pemilik kapal berkebangsaan Belgia memutuskan untuk
menggantikan awak kapal Australia di TNT Express dan Visscher ditugaskan oleh
Asosiasi Kapal Uap untuk bekerja di tangki-tangki minyak, khususnya di Mobil Flinders.
Di Teluk Persia pada tahun 1991, dengan api dari sumur minyak yang terbakar di
Kuwait dari kejauhan, Visscher terluka parah dalam sebuah kecelakaan. Saat jaga malam,
ia terjatuh dari tangga yang dihalangi oleh sebuah tali yang menggantung dengan tidak
tepat yang digantungkan oleh awak pemelihara kapal yang sedang mengecat daerah itu.
Visscher menderita retak di tengkorak dan tulang belakang dan harus dipulangkan ke
daratan. Dibutuhkan waktu dua belas bulan untuk penyembuhan. Ketika ia kembali
bekerja, Asosiasi Kapal Uap menugaskannya untuk bekerja di atas tanker produksi
minyak Mawson.

Catatan Sejarah
KARENA ingin mencari tantangan-tantangan baru, Visscher mengundurkan diri dari
perusahaan dan mengambil pekerjaan di BHP Petroleum sebagai Kelasi Kelas Dua dan
bergabung dengan FPSO Jabiru Venture yang beroperasi di Laut Timor.
Ketika ia pergi berlayar bersama Jabiru Venture, Visscher dengan cepat
merasakan adanya kesalahan dalam hal aturan standard yang digunakan. Prosedurnya
tidak diawasi secara ketat diawasi dan diterapkan seperti yang terjadi di kapal milik

Asosiasi Kapal Uap tempat ia bekerja dulu. Secara langsung Visscher menyampaikan
kekhawatirannya akan prosedur keselamatan kepada manajemen BHP Petroleum yang
ada di kapal dan kepada manajemen senior di Darwin. Dalam waktu senggangnya, ia
menggambarkan rencana isometrik dari ruang pompa Jabiru Venture, pipa saluran di
bawah dek dan di atas dek. Rencana semacam itu sebenarnya harus tersedia, namun tidak
ada dalam bentuk yang siap pakai. Rencana-rencana serupa inilah yang kemudian
dimasukkan dalam gambaran resmi perusahaan dan dipakai sebagai dasar untuk
meningkatkan keselamatan operasional dari Jabiru Venture.
Ia juga meminta perhatian dari para manajemen Jabiru Venture mengenai
kekhawatirannya terhadap praktik pelanggaran prosedur tanker penyimpanan yang bisa
mengakibatkan ledakan. Ia mendapati bahwa kekhawatirannya tidak ditangani secara
tepat. ia kemudian menyampaikan kekhawatirannya itu kepada manajemen pantai di
Darwin, namun dengan hasil yang sama saja, tidak memuaskan.
Ia terus bekerja tanpa keluhan dari bulan Maret sampai Oktober tahun itu empat
minggu bekerja, empat minggu libur, dua belas jam bekerja, dua belas jam libur sampai
ia kemudian ditugaskan ke kapal Griffin Venture di selat barat laut dari Western
Australia. Saat itu ia berusia empat puluh empat tahun dan telah menikah lagi.
Ia menyampaikan kekhawatirannya akan Jabiru Venture kepada manajer BHP
Petroleum di Dampier, yang memintanya untuk tidak membuat laporan tertulis ke kantor
pusat di Melbourne. Sebaliknya, dengan perintah, ia menyerahkan laporan tertulis kepada
manajer di Dampier. Enam minggu kemudian, manajer di Darwin menulis kepada
Visscher, berterima kasih padanya atas kepeduliannya dan meyakinkannya semua
keluhan itu akan dinilai secara mandiri. Beberapa bulan kemudian, tanpa adanya salinan
dari penemuan-penemuan yang sudah dilakukan, Visscher mendengar bahwa ia tidak
akan mendapatkan salinannya. Ternyata keluhan-keluhan itu dianggap terlalu berbahaya
dan perusahaan tidak mau mengambil risiko untuk berakhir di wilayah publik. Jauh
setelah itu, pada tanggal 7 November 1995, Visscher menerima surat dari Menteri
Sumber Daya Federal yang menyatakan bahwa sebagai hasil dari intervensi kementerian,
Departemen Pertambangan dan Energi Northern Territory telah melakukan penyelidikan
atas praktik-praktik di atas kapal Jabiru Venture dan menemukan bahwa beberapa praktik
itu memang tidak aman.

29 Mei 1994
NAMUN tidak satu pun pengalaman masa lalu dan keahliannya saat ini dalam bidang
kelautan bisa mempersiapkan dirinya untuk apa yang akan terjadi di atas kapal Griffin
Venture.
Pada tanggal 29 Mei 1994, ia akan melawan perusahaan paling berkuasa di
Australia. Dan ketika seorang individu mencoba melawan perusahaan, maka individu itu
tanpa diragukan lagi akan kalah. Segala sesuatu yang telah dipelajari Visscher mengenai
keselamatan dari pelatihan-pelatihan, teman-temannya dan pengalaman beratnya tidak
akan berarti dalam melawan keinginan korporasi dari BHP, apa pun keadaannya.
Visscher menghandiri pertemuan toolbox di atas kapal Griffin Venture pada
tanggal 26 Mei, di mana sang Kapten menjabarkan mengenai operasi pembersihan gas
yang direncanakan akan dilakukan pada tanggal 29 Mei. Pada pertemuan yang dihadiri
oleh staf produksi senior, ahli mesin dan kelautan itu, Visscher menegaskan bahwa ia
memiliki kekhawatiran tentang tidak adanya gas kalibrasi yang sesuai untuk memeriksa
operasi dan ketepatan alat pendeteksian gas. Ia dibungkam pada titik ini oleh sang Kapten

dan Kepala Ahli Mesin. Sang Kapten menegaskan bahwa gas kalibrasi bukanlah suatu
keharusan dan ia memiliki pengetahuan yang lebih tentang pembersihan gas dari siapa
pun yang dipekerjakan di perusahaan itu.
Operasi pembersihan gas dimulai seperti yang telah direncanakan, di pagi buta
pada tanggal 29 Mei. Sejak awal Visscher ditugaskan untuk menggunakan Tankscope
untuk memantau tingkat gas hidrokarbon di tangki 3C saat dibersihkan oleh gas inert. Di
bawah perintah sang Kapten, tekanan dalam tangki sengaja dibiarkan tinggi dengan
mengurangi gas-gas buangan dari tangki. Visscher kemudian menemukan penumpukkan
lapisan hidrokarbon yang tertekan di bagian bawah tangki. Ia menghitung dari situ bahwa
operasi akan memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan. Ia selesai bekerja pada
pukul 8.30 pagi pada tanggal 29 Mei.
Ketika ia kembali ke dok pada pukul 6.30 malam untuk memeriksa pekerjaan, ia
pergi ke daerah di atas tangki 1C di haluan kapal uap sepanjang 240 meter itu. Ia
dijadwalkan untuk menggantikan rekannya dalam operasi pembersihan tangki. Menurut
kesaksian Visscher pada penyelidikan selanjutnya, rekan kerjanya mengatakan kepadanya
bahwa baik tangki 1C dan 3C belum dicuci dengan air panas dan tangki 3C telah selesai
dibersihkan dengan gas inert. Tangki 1C hampir selesai dibersihkan dengan gas inert.
Visscher menegaskan bahwa rekan kerjanya memberitahukan kepadanya bahwa segera
setelah 1C dibersihkan, pembebasan gas di 3C dan 1C akan dimulai tangki-tangki itu
akan terbuka dan udara yang ditiup oleh kipas bervolume tinggi akan memasuki tangki.
Petugas yang saya gantikan mengatakan kepada saya bahwa konsentrasi gas
hidrokarbon di 3C sebesar 0 persen di seluruh tangki dan konsentrasi gas hidrokarbon di
1C sebesar 1 persen di bagian atas tangki hingga 4 persen di bagian bawah tangki. Sudah
merupakan ketetapan di industri tersebut bahwa tingkat hidrokarbon dalam tangki
penyimpanan tidak boleh lebih dari 2 persen volume atau risiko ledakan pun akan
meningkat.
Pelaksanaan pembersihan gas inert memakan waktu lebih lama dari yang
direncanakan, sehingga menambah tekanan di kapal pada hari itu. Sebagai
konsekuensinya, sepertinya tindakan besar telah dilakukan dengan berpatokan pada
instruksi pekerjaan, yang memungkinkan produksi minyak selesai dalam waktu yang
singkat. Untuk memungkinkan pembersihan dengan gas inert di tangki 1C dan
pembersihan gas selanjutnya baik untuk 1C dan 3C, Visscher mengatakan ia mengetahui
bahwa pipa-pipa pembersihan sementara telah dipasangkan pada tangki-tangki itu. Pipapipa itu tidak dilengkapi dengan pelindung api dan tidak ditanam secara elektrik dalam
tanah.
Visscher mengatakan bahwa ia juga mengetahui rekan kerjanya itu tidak
menggunakan Tankscope dalam pemantauan tingkat hidrokarbon, melainkan alat yang
lain sebuah alat analisis LV. Visscher menanyakan kepada rekan kerjanya mengapa ia
menggunakan alat analisis LV.
Ia berkata kepada saya, Tankscope itu tidak bagus. Saya berkata, Ada apa
dengan Tankscope-nya? Ia berkata, Alat itu mendeteksi terlalu banyak gas
hidrokarbon.
Visscher menanyakan bagaimana ia mengetahui Tankscope itu mendeteksi banyak
gas hidrokarbon. (Satu-satunya cara untuk menentukan pengoperasian yang benar dari
alat pendeteksi gas adalah dengan membaca hasil gas kalibrasi yang tepat gas yang saat
itu tidak ada di kapal Griffin Venture). Rekan kerja Visscher menjawab bahwa pembacaan
Tankscope telah dibandingkan dengan tiga alat analisis LV dan semua alat LV itu
menghasilkan bacaan yang sama tiap alat analisis LV itu menunjukkan tingkat gas
hidrokarbon 6 persen lebih rendah dari Tankscope.

Bukti yang dimiliki Visscher adalah bahwa saat itu ia diberitahu Tankscope telah
dicabut sekitar setengah jam setelah ia selesai bertugas pagi itu, sebuah tindakan yang
disetujui oleh Kapten dari Griffin Venture, Kelasi Kelas Satu dan Kelasi Kelas Dua
lainnya. Saat Kelasi Kelas Satu tiba di tangki 1C, Visscher menyampaikan
kekhawatirannya jika Tankscope dilepas. Kelasi Kelas Satu mengatakan kepadanya
bahwa itu adalah hal yang tepat dilakukan dan Kelasi itu menolak untuk membahasnya
lebih jauh. Visscher kemudian memanggil Kapten melalui radio dan mengatakan
kepadanya bahwa ia kecewa dengan alat pendeteksi gas dan meminta ijin untuk
memeriksa kedua jenis alat pada gas kalibrasi sementara yang ada saat itu. Jawaban
sang Kapten, Jangan, jangan lakukan itu.
Visscher dihadapkan pada dilema. Di atas kapal Griffin Venture, seperti halnya di
semua kapal uap lepas pantai BHP, Kapten bertanggung-jawab atas semua operasi tanker.
Ada rantai perintah yang kaku, yang perlu untuk keteraturan dan keamanan di atas kapal,
dan Visscher telah diberikan perintah langsung oleh Kapten untuk tidak memeriksa
pengoperasian alat-alat itu. Namun ia yakin bahwa akal sehat dan tindakan profesional
yang tepat dalam bentuk apa pun telah dibuang seiring dengan pencabutan Tankscope
pada pukul 9 malam semua demi mengejar produksi minyak dapat kembali dilakukan
secepat mungkin.
Sebagai orang yang memegang teguh prinsip rantai komando, Visscher belum
pernah melanggar perintah dari atasan-atasannya. Namun, ia yakin bahwa Tankscope
telah dicabut karena alat LV memberikan apa yang ingin dilihat oleh pegawai-pegawai
senior di Griffin Venture: pembacaan gas hidrokarbon yang rendah di dalam tangki. Ia
juga tahu bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan data faktual yang menyeluruh
adalah dengan melakukan pemeriksaan pada alat pendeteksi gas kalibrasi yang ada.
Tindakan ini akan menghasilkan perlawanan secara langsung dengan Kapten dan dapat
melibatkan ketidakpatuhan perintah langsung dari Kapten. Ia juga menyadari, jika
pembacaan Tankscope itu benar, maka mereka dengan berbagai cara akan melepaskan
gas dalam tangki-tangki sehingga atmosfir dalam tangki akan menghindari ledakan. Hal
ini harus dihindari, bagaimanapun caranya.
Visscher memperbaiki Tankscope dengan alat-alat bekas yang telah dibuang di
dekat tangki 3C. Dengan mengumpulkan salah satu dari alat LV, ia juga pergi ke bengkel
kapal di dekat ruang kendali utama dan memeriksa kedua jenis alat itu dengan gas
kalibrasi sementara. Analogi Tankscope itu menunjukkan pembacaan gas hidrokarbon
sebesar 2.6 persen, sementara alat LV digital menunjukkan pembacaan gas hidrokarbon
sebesar 3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kedua tipe alat itu melakukan pembacaan
yang benar pada gas kalibrasi sementara itu, yang, menurut sertifikat isi dari kanister gas,
kanister itu mengandung 2.5% gas hidrokarbon. Visscher mengumpulkan data yang
sesuai untuk menyatakan alat LV tidak layak dan memutuskan bahwa dari semua
kejadian, Tankscope akan menunjukkan konsentrasi gas hidrokarbon yang tepat di dalam
tangki penyimpanan. Visscher yakin akan keputusan ini, yang kemudian memang terbukti
benar, menyelamatkan Griffin Venture dari kehancuran yang mungkin terjadi. Pada pukul
8.15 malam, Visscher mengambil Tankscope yang ada di dek kapal dan mengukur gas
dari bagian atas tangki 3C dengan menggunakan Tankscope. Sampel ini diambil dengan
cara memasukkan selang sepanjang 1 meter yang dilekatkan pada Tankscope ke dalam
katup sampling khusus di dek kapal. Sampel gas itu kemudian ditarik melalui selang dan
dimasukkan ke dalam tempat penampungan sampel di alat itu. Sebuah indikator di
Tankscope menunjukkan tingkat gas hidrokarbon yang berlawanan dengan skala yang
ditetapkan.

Visscher kemudian membawa Tankscope itu ke dek kapal dan mengukur gas dari
bagian atas tangki 3C menggunakan Tankscope.
Pembacaan yang saya dapat adalah 9 persen.
Sembilan persen! Saya berkata pada diri saya sendiri... ini tidak mungkin. Saya
memeriksa alat itu. Saya ulangi pemeriksaan sampel-sampel itu. Tertera 9 persen. Tangki
yang sama, 3C, yang dikira oleh semua orang telah siap untuk dilakukannya pembebasan gas
sesuai dengan pembacaan alat analisis LV yang menyebutkan bahwa tangki memiliki kadar
hidrokarbon sebesar 0 persen.

Dihadapkan dengan hasil pembacaan yang mengkhawatirkan, Visscher buru-buru


mencari Kelasi Kelas Satu dan secara langsung menunjukkan pembacaan 9 persen pada
tampilan alat ukur di Tankscope. Saya bilang padanya: Jika kita mau membebaskan gas,
kita akan memasuki ambang ledakan...
Sejak saat itu Tim Visscher berada dalam kondisi yang bertentangan dengan BHP.
Menurut Visscher, Kelasi Kelas Satu itu sangat marah padanya dan memakinya.
Jawaban Kelasi Kelas Satu itu kira-kira seperti ini, Iya Tim. Kamu benar. Kami salah. Kalau
kita punya gas kalibrasi itu, kita akan bisa memastikannya bukan? Kemudian kata-kata tidak
senonoh, Kamu pintar betul ya. Kamu orang yang sangat pintar... dan dia pun pergi. Saya
memanggilnya, Bukan itu maksud saya, bisakah Anda kembali sebentar dan membicarakan
hal ini? Kelasi Kelas Satu itu terus berjalan.

Karena keputusasaannya untuk mendapatkan keputusan yang positif atas


kekhawatirannya, Visscher memanggil sang Kapten melalui radio pada pukul 8.30 malam
dan memintanya datang ke tangki 3C. Sang Kapten datang beberapa menit kemudian dan
menurut saksi penyelidikan, Kapten menyaksikan Visscher mendapatkan hasil pembacaan
hidrokarbon sebesar 9% dari tangki 3C dengan menggunakan Tankscope. Sembari
mengambil hasil pembacaan, Visscher menjelaskan kepada Kapten mengenai
pemeriksaan-pemeriksaan yang baru saja ia lakukan kepada kedua jenis alat dengan
menggunakan gas kalibrasi sementara.
Visscher mengatakan: Saya kemudian dimarahi oleh sang Kapten, kira-kira
seperti ini katanya, Saya kan sudah bilang jangan lakukan itu. Saya sudah perintahkan
kamu untuk tidak melakukannya. Bisa tidak kamu melakukan apa yang diperintahkan.
Kemudian Kapten pergi meninggalkan saya.
Ketika itu Visscher mulai panik. Ia telah memberikan pendapatnya pada dua
petugas paling senior di atas kapal Griffiin Venture mengenai keadaan yang paling
berbahaya dan mereka pergi begitu saja. Apakah proses pembebasan gas akan diteruskan
tanpa menghiraukan keberatan-keberatannya? Apakah ia tidak mempunyai kekuasaan
untuk mencegahnya?
Apa yang terjadi selanjutnya menjadi masalah pertentangan yang memanas.
Menurut Visscher, hanya karena ia melanggar batas komando dan menyampaikan
kekhawatirannya pada Pengawas Kapal, satu-satunya pihak berwenang yang ada di atas
kapal Griffin Venture, agar pelaksanaan pembebasan gas dibatalkan malam itu. Ia percaya
ia tidak punya pilihan lain selain melanggar rantai komando itu. Dengan sadar ia menolak
untuk memikirkan lagi apa yang seharusnya ia lakukan setelah hari itu. Dengan membawa
sampel gas yang lain, ia berjalan sepanjang lima belas meter ke tempat Pengawas Kapal
yang sedang berdiri bersama pengawas produksi minyak. Waktu menunjukkan pukul 9
malam. Visscher memberikan penjelasan kepada Pengawas Kapal apa yang telah terjadi,
menunjukkan kepadanya hasil pembacaan Tankscope dan menyimpulkan: Jika kita

membebaskan gas di tangki 3C, maka atmosfir dalam tangki itu akan melewati batas
ledakan.
Pengawas Kapal itu setuju dengan Visscher bahwa hasil pembacaan Tankscope
mengkhawatirkan dan berkata: Jika kamu tidak puas dengan hasil pembacaan yang ada,
kami akan batalkan pembebasan gas dengan alasan kewaspadaan, kami tidak akan
membebaskan gas, kami akan meneruskan pembersihan gas inert sampai gas kalibrasi
yang tepat tiba. Hanya jika saat itu tiba baru kita bisa memastikan hasil pembacaan alat
ini dan memastikan keadaan yang aman untuk membebaskan gas. Akhirnya Tim
Visscher bisa merasa lega.
Menurut kesaksian Pengawas Kapal pada penyelidikan internal yang dilakukan
BHP di kemudian hari: Dalam diskusi dengan Kapten, Pengawas Kapal mengatakan
bahwa jika ada keraguan dalam pelaksanaan pembebasan gas, maka pelaksanaan itu harus
dihentikan. Kapten menyetujui bahwa ia tidak akan melanjutkan pelaksanaan ke tahap
berikutnya, yakni pembebasan gas. Petunjuk pertama bahwa Pengawas Kapal memang
peduli pada masalah alat penganalisa gas adalah ketika Visscher mendatanginya pada
tanggal 29 pukul 9 malam itu.

Kemudian di Malam itu 29 Mei 1994


RUANG kendali utama pada Griffin Venture berisi panel-panel komputerisasi yang
canggih yang mengendalikan semua bagian pengendalian sumur minyak utama, produksi
minyak dan gas, pembangkit tenaga dan pemompaan minyak mentah ke tanker-tanker
minyak.
Pada pukul 9.30 malam, Visscher pergi ke ruang kendali. Kapten berada di sana
dengan panduan alat LV yang terbuka di panel kendali. Menurut Visscher, Kapten
menemukan manual itu dan bertanya padanya apakah ia telah mengkalibrasi alat-alat itu
dengan gas kalibrasi yang tepat sesuai dengan spesifikasi dan instruksi dari pabrik
pembuatnya. Visscher tercengang. Ia belum mengkalibrasi alat-alat tersebut. Ia
mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa ia belum melakukan kalibrasi ataupun
perubahan terhadap alat-alat itu dan ia hanya memeriksa mereka dengan menjalankan gas
kalibrasi sementara pada alat-alat itu dan memeriksa hasil pembacaannya. Sang Kapten
kemudian menjadi brutal dan akhirnya Pengawas Kapal mendekati mereka berdua dan
melerai perseteruan itu.
Pengawas Kapal dan sang Kapten pergi ke kabin mereka tepat sebelum tengah
malam. Visscher diberikan perintah tertulis untuk meneruskan pembersihan gas inert pada
tangki-tangki 1C dan 3C semalaman. Perintah-perintah tertulis itu juga memintanya untuk
menyamakan tingkat cairan di dalam tangki-tangki sisa di bagian belakang kapal,
memompa pemberat, memindahkan kargo minyak mentah di antara tangki-tangki
penyimpanan, melakukan penyimpanan dan penstabilan data komputer dan mengatur
tingkat alarm pada tangki-tangki penyimpanan minyak mentah. Pelaut yang biasanya
ditugaskan untuk membantu Visscher diminta untuk pergi tidur oleh Kapten. Visscher
ditugaskan mengawasi dek kapal sendirian.

30 Mei 1994
UNTUK menghindari ledakan di dalam tangki-tangki kargo, diwajibkan agar isi
maksimum dari oksigen pada gas inert tidak lebih dari 5 persen.

Tanpa diketahui oleh Visscher, sensor oksigen untuk sistem gas inert bermasalah
dan para ahli mesin di Griffin Venture terpaksa menempuh jalan dengan mengambil
sampel manual yang diambil per tiga puluh menit dari oksigen sembari gas inert
dihasilkan. Hal ini jelas merupakan pelanggaran dari persyaratan isi oksigen dari gas inert
yang harus terus diawasi. Pada pukul 2.30 pagi, Visscher berada di atas dek kapal untuk
memantau tekanan-tekanan gas pada tangki-tangki minyak kargo, ketika ia dipanggil
melalui radio oleh operator produksi yang bertugas di ruang kendali dan mengatakan
bahwa ada sebuah peringatan di panel kendali gas inert. Visscher segera pergi ke ruang
kendali untuk menyelidiki dan, mengikuti prosedur normal, membangunkan ahli mesin
yang bertugas melalui telepon, dalam hal ini Kepala Ahli Mesin untuk melihat masalah
ini. Kepala Ahli Mesin juga tidak berhasil mengatur ulang alarm gas inert dengan cara
yang normal dan terpaksa memanipulasi peralatan elektrikal di dalam kotak kendali
elektrikal gas inert. Dengan cara ini alarm gas inert diset ulang oleh Kepala Ahli Mesin
pada pukul 3 pagi dan pembersihan tangki-tangki dilanjutkan kembali. Visscher
menuliskan hal yang berikut ini dalam Buku Harian: 03.00 alarm gas inert. Kepala Ahli
Mesin dipanggil.
Pagi harinya, Kapten menanyakan Visscher perihal catatan buku hariannya.
Dalam kesaksiannya pada penyelidikan internal BHP Petroleum, lebih dari tiga bulan
setelah itu, Kepala Ahli Mesin secara pribadi mengkritisi Visscher. Kepala Ahli Mesin
secara empati menyangkal bahwa ia bangun pukul tiga pagi untuk memperbaiki alarm gas
inert.
Pada pukul 7.30 pagi pada tanggal 30 Mei, Visscher menyelesaikan pengambilan
sampel gas dari tangki 3C dengan menggunakan Tankscope. Ia mencatat semua hasil
pembacaan dalam buku catatannya, kemudian memasukkan hasil pembacaannya di buku
hariannya. Dengan melihat Tankscope yang berfungsi secara tepat, pembacaan
maksimum sebesar 2 persen gas hidrokarbon menunjukkan bahwa gas dalam tangki 3C
kini siap untuk dibebaskan namun hanya siap saja.
Selama pengambilan sampel, petugas yang lain datang ke dek kapal dengan tujuan
mengambil pembacaan gas dalam tangki 3C menggunakan alat LV. Visscher
memperbolehkan petugas lain mengambil pembacaan secara berkesinambungan
dengannya dan membandingkan hasil pembacaan mereka. Selama perbandingan hasil
pembacaan ini, Tankscope menunjukkan besaran berkisar 1 hingga 2 persen gas
hidrokarbon, alat LV menunjukkan minus 1 persen, minus 0 persen dan 0 persen gas
hidrokarbon. Pembacaan minus pada alat LV jelaslah menunjukkan bahwa alat itu tidak
berjalan dengan semestinya dan jelas-jelas rusak.
Untuk membandingkan alat-alat itu lebih jauh, Visscher dan petugas yang lain itu
mengambil pembacaan tunggal dari dasar tangki 1C. Tankscope menunjukkan 8 persen
gas hidrokarbon dan alat LV menunjukan 2 persen gas hidrokarbon. Visscher
menanyakan kepada rekan kerjanya itu: Sekarang bagaimana menurutmu? LV
menunjukkan 2 persen dan kamu bisa melakukan pembebasan gas berdasarkan hasil itu.
Menurut Tankscope, terdapat 8 persen gas hidrokarbon dalam tangki dan kamu bisa
membunuh kita semua di sini.
Setelah selesai melakukan pembacaan, Visscher pergi ke ruang kendali untuk
memasukkan hasil-hasilnya pada buku hariannya. Sementara itu, tanpa diketahuinya,
kapal yang mengangkut persediaan telah tiba sekitar pukul 8 pagi dan menurunkan dua
Tankscope baru dan beberapa kaleng gas kalibrasi yang tepat. Gas kalibrasi yang tepat
memiliki campuran 15 persen karbondioksida dan 85 persen nitrogen. Dalam campuran
ini, 8 persen butana ditambahkan.

Salah satu dari Tankscope baru itu diperiksa melalui gas kalibrasi yang tepat dan
dinyatakan dapat berfungsi dengan baik. Kelasi Kelas Satu dan petugas yang lainnya
kemudian melanjutkan tugasnya mengambil satu set penuh sampel gas dari tangki 3C.
Sampel ini merupakan duplikasi dari sampel gas yang baru saja diambil oleh Visscher, di
mana tangki 3C tidak digunakan dan terisolasi sejak pukul 6.30 pagi ketika pembersihan
gas inert dialihkan ke tangki 1C.
Hasil-hasil yang didapat dengan Tankscope yang baru berkisar dari minimal 1
persen hinggal maksimal 2 persen gas hidrokarbon. Hasil-hasil tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam catatan dek kapal pada pukul 10.15 pagi. Hasil pembacaan dari
sampel gas menyeluruh yang kedua dari tangki 3C serupa dengan hasil yang didapat oleh
Visscher beberapa jam sebelumnya dengan Tankscope yang lama.
Hal ini membuktikan tanpa keraguan lagi bahwa Tankscope yang lama dapat
membaca dengan tepat dan tangki 3C ternyata mengandung 9 persen hidrokarbon.

31 Mei
VISSCHER mendapatkan masukan dari pegawai sektor lain di kapal yang memberikan
peringatan padanya mengenai posisinya. Pada pukul 6 pagi tanggal 31 Mei, Visscher
mengambil lagi pembacaan gas menyeluruh dari tangki 3C untuk memeriksa
perkembangan dari pembebasan gas di tangki itu. Kali ini pemeriksaan gas dilakukan
dengan adanya orang yang masuk ke dalam tangki, yang berarti, sampel gas digunakan
untuk menentukan apakah atmosfir dalam tangki bebas dari racun dan tidak membunuh
nyawa manusia. Atmosfirnya harus setara dengan udara biasa. Sampelnya menyatakan
bahwa tangki itu aman untuk dimasuki oleh manusia.
Sekitar pukul 6.30 di pagi yang sama, tanpa diketahui oleh Visscher, seorang
petugas dek yang lain menguji atmosfir di tangki 3C. Ia menemukan hasil pembacaan
yang menunjukan kadar gas beracun yang tinggi dan menegaskan bahwa atmosfir di
dalam akan dengan segera membunuh siapa pun yang masuk ke dalam tangki itu.
Bukannya memeriksa ulang hasil pembacaannya, petugas itu malah bergegas melaporkan
hasil penemuannya itu.
Sampel gas baru ini menjadi bahan olok-olokan untuk hasil pembacaan dan
penulisan data buku harian yang dibuat oleh Visscher pada pukul 6 pagi sebelumnya. Hal
ini akan membuktikan ketidakmampuan Visscher dan memberikan alasan yang cukup
untuk memecatnya. Kelasi Kelas Satu dan Visscher berpapasan di ruang akomodasi
ketika petugas dek yang lain mendekatinya sambil menahan nafasnya dan menyatakan
bahwa tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam tangki 3C hari itu. Ia melaporkan
hasil dari pengambilan sampel gas yang ia lakukan dan menyatakan: Siapa pun yang
masuk ke dalam tangki 3C pasti akan hancur.
Visscher diam seribu bahasa. Apa yang bisa terjadi pada atmosfir tangki yang baru
saja dilaporkannya aman? Kelasi Kelas Satu memerintahkan Visscher untuk kembali
bersama petugas dek dan memeriksa ulang hasil pembacaan tangki 3C.
Tangki 3C merupakan tangki yang khas dari semua tangki-tangki penyimpanan
besar di atas Griffin Venture. Untuk mengambil sampel gas di bagian bawah tangki,
sebuah selang yang panjangnya lebih dari 24 meter harus digunakan. Untuk mencapai
tangki 3C, petugas dek yang lain harus merendahkan selang sampel yang panjang ke
dalam tangki dan menyambungkan selang itu ke sebuah alat pendeteksi gas khusus yang
secara berkesinambungan akan mengukur konsentrasi rendah dari gas-gas berbahaya

begitu juga dengan volume oksigen yang sesungguhnya. Tentu saja, semua alarm di alat
tersebut menyatakan hal yang sama.
Visscher mengamati proses itu dengan diam. Ia lalu berkata: Mari saya ajarkan
sesuatu yang saya pelajari dulu sekali. Mari kita tunggu selama satu menit dan sembari
menunggu lepaslah selang sampel dari alat itu dan biarkan tekanan internal dari dalam
tangki membersihkan semua gas-gas yang ada di dalam dan mengeluarkannya dari selang
sampel. Dengan dilepaskannya selang sampel dan pembersihan sedang dilakukan, kedua
lelaki itu menunggu selama satu menit. Semua hasil pembacaan dari selang sampel yang
panjang membuktikan sampel-sampel awal dan catatan dalam buku harian Visscher.
Tangki itu memang siap untuk dimasuki oleh manusia. Selang sampel panjang itu lah
yang berisi gas-gas beracun bukan tangkinya.
Hidup Visscher di atas kapal Griffin Venture dibuat semakin menderita sejak
kejadian tanggal 29 Mei itu. Ia akan duduk untuk makan dalam ruang makan bersama
hanya untuk melihat mereka yang sudah duduk akan berdiri dan pindah ke tempat duduk
yang lain setelah melihatnya.
Setelah kejadian itu, hari-hari tanpa bisa memejamkan mata pun dimulai. Selalu
waspada dalam lingkungan yang terisolasi dan kejam merupakan proses yang sangat
melelahkan.

Tekanan Semakin Memuncak


VISSCHER dijadwalkan untuk naik ke atas kapal tanker yang terikat di belakang kapal
utama Griffin Venture pada tanggal 3 Juni. Tugasnya berkaitan dengan keamanan yang
mengharuskannya untuk selalu waspada. Tanpa tidur selama berhari-hari, ia menulis surat
kepada Pengawas Kapal dan menyatakan dirinya sangat lelah dan siap untuk dikirim
kembali ke daratan sesegera mungkin.
Ia menulis surat lain tertanggal 2 Juni 1994 kepada Pengawas Kapal Griffin
Venture:
Bapak Pengawas Kapal yang terhormat, saya sangat yakin bahwa pelaksanaan (pembebasan
gas) tanker di Griffin Venture tidak dilaksanakan dengan cara yang tepat dan aman. Adalah
keinginan saya untuk memohon kepada Perusahaan agar saya tidak ditugaskan kembali ke
Griffin Venture. Dengan hormat, Tim Visscher.

Ia mengantar surat itu kepada Pengawas Kapal tak lama selepas pukul 6 pagi pada
tanggal 2 Juni. Ia diminta untuk memikirkannya kembali dan tetap berada di atas kapal. Ia
menolak.
Ia berpapasan dengan Kapten di tangga tak lama setelah meninggalkan kantor
Pengawas Kapal dan mengatakan kepadanya bahwa ia telah meminta untuk dikirim ke
darat. Kapten menjawab tanpa ragu: Kamu akan naik helikopter berikutnya.
Pada pukul 6.45 pagi, Visscher berada di dalam mess kapal, minum kopi bersama
dua orang juru masak yang termasuk orang-orang yang terlihat masih mau menjadi
temannya. Menurut versinya, sang Kapten masuk ke dalam ruangan dengan nada suara
yang tinggi: Saya mau bicara denganmu di luar Sekarang!
Sepertinya ia telah membaca dua pucuk surat itu. Menurut Visscher, di luar mess
sang Kapten meneriakkan sumpah serapah yang menyakitkan. Visscher memprotesnya.
Sang Kapten akhirnya pergi meninggalkannya dengan kata-kata terakhir: Kamu tidak
bisa membuktikan apa pun, kamu tidak bisa membuktikan apa pun!

Saat itu Visscher tidak terpikir untuk membuktikan apa pun. Namun, dengan katakata sang Kapten yang masih terngiang di telinganya, ia pergi ke ruang kendali dan
menyalin semua dokumen terkait yang akan ia serahkan. Salinan-salinan dari lembaran
catatan gas tidak terbaca. Visscher mengambil yang asli.

Penyelidikan Pertama
KETIKA helikopternya tiba di Bandara Karrathe di Dampier, Visscher diminta untuk
menemui manajer BHP Petroleum setempat. Ia telah memiliki salinan dari dua buah surat
yang telah ia berikan kepada Pengawas Kapal di Griffin Venture pagi itu. Visscher
memohon agar diperbolehkan untuk tidur sebelum menjawab pertanyaan apa pun
mengenai apa yang telah terjadi. Sang manajer menenangkannya dengan menjawab tidak
masalah, ia ingin mendengar cerita itu dengan segera. Ia akan menyelidiki masalahnya.
Visscher kemudian menyatakan bahwa pelaksanaan pembebasan gas di atas kapal
Griffin Venture akan tetap dilaksanakan walaupun atmosfir di dalam tangki-tangki kargo
akan melampaui ambang batas ledakan. Tindakannya telah mencegah hal itu terjadi. Sang
manajer mencatat setiap pernyataannya dengan seksama. Yang dianggap aneh oleh
Visscher adalah bahwa sang manajer tidak menanyakan apa yang terjadi sesungguhnya,
padahal Visscher telah menegaskan bahwa ia bisa melengkapi tuduhan-tuduhannya itu
dengan dokumen-dokumen ia memiliki catatan gas.
Penerbangan pulang Visscher ke Newcastle dibatalkan dan ia diperintahkan untuk
tetap berada di Dampier untuk beberapa hari ke depan. Ia kemudian diberitahukan oleh
manajer Dampier bahwa Kapten kapal Griffin Venture tidak sependapat dengan tuduhantuduhannya mengenai pembebasan gas dengan atmosfir tangki yang bisa meledak.
Visscher membutuhkan bantuan dari orang yang dapat ia percaya. Ia menelpon
John Holland, seorang teman masa kecilnya yang tinggal di Brisbane dan menceritakan
kepadanya kejadian-kejadian beberapa minggu sebelumnya. Holland, seorang insinyur
dan ahli dalam proses korporasi, bekerja sebagai direktur di perusahaan engineering yang
besar. Visscher meyakinkan Holland akan niatnya untuk mengundurkan diri dari BHP
Petroleum dan mempertahankan apa yang bisa ia lakukan untuk karirnya. Holland
terkejut atas apa yang telah dituturkan oleh Visscher dan menanyainya panjang lebar
secara rinci dan akhirnya berkata: Tim, kurasa kamu berbohong. Kita sama-sama lahir
dan tumbuh di Port Kembla dan kita sama-sama tahu BHP tidak mungkin berlaku seperti
itu. Mereka perusahaan profesional dan melakukan segala sesuatu dengan benar.
Visscher meyakinkan temannya itu bahwa ia tidak melebih-lebihkan kenyataan dan
Griffin Venture bisa saja hancur. Holland akhirnya menjawab: Jika setengah saja dari
yang kau katakan itu benar, mereka akan memintamu untuk mengundurkan diri dan itu
adalah akhir dari segalanya untukmu dan akhir dari masalah ini.Visscher mengikuti
saran Holland untuk tidak mengundurkan diri sampai mereka bertatap muka untuk
membicarakan masalah ini.
Pada hari Senin, tanggal 6 Juni, manajer Dampier menelepon Visscher di
motelnya dan memintanya datang ke kantor pada pukul 2.30 sore. Ketika Visscher
datang, ia mendapati Asisten Pengawas Marina juga berada di sana. Petugas itu
merupakan Kapten senior di perusahaan. Manajer Dampier kemudian memaparkan
kepada Visscher penemuan-penemuan yang ia peroleh dari penyelidikannya.
1.

Semua orang yang terlibat dalam usaha pembebasan gas telah diwawancarai.

2.
3.
4.

5.

Ia tidak bisa menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pembebasan gas akan
dilakukan pada waktu yang disebutkan Visscher dalam pernyataannya.
Kapten Griffin Venture telah menyatakan bahwa sebelum pembebasan gas dilakukan,
pembacaan akhir terhadap gas hidrokarbon telah dilakukan.
Kapten telah menyatakan bahwa sebelum pembebasan gas dilakukan, sebuah pertemuan
telah diadakan dan setiap orang telah sepakat bahwa pembebasan gas aman untuk
dilakukan.
Visscher telah memberi tekanan lebih pada tangki kargo 3C saat mengambil pembacaan
gas pada tanggal 1 Juni dan tangki tidak terlindungi saat itu.

Visscher tercengang dengan tuduhan-tuduhan bahwa ia telah memberi tekanan


berlebih pada tangki dan menyangkal tuduhan itu dan menganggap masalah ini hanya
merupakan hal untuk mengalihkan perhatian dan sebuah usaha untuk menjebak
dirinya.
Manajer Dampier menyimpulkan bahwa tuduhan-tuduhannya atas praktik-praktik
tanker yang tidak aman tidak dapat dibuktikan dan tuduhan-tuduhannya tidak berdasar.
Visscher meminta agar ia tidak dikirim kembali ke Griffin Venture dan
menjelaskan bahwa ia akan dikenai ganjaran karena ia telah melanggar kode dengan
menyampaikan kekhawatirannya mengenai pembacaan 9 persen gas hidrokarbon
langsung ke Pengawas Kapal tanpa melalui sang Kapten. Namun sang manajer tidak
tertarik untuk membahasnya lebih jauh dan pertemuan pun berakhir.
Pada hari Selasa, tanggal 7 Juni, Visscher mengumpulkan semua bukti-bukti yang
ia miliki ke dalam sebuah amplop coklat besar dan mengirimkannya kepada
pengacaranya. Ia bekerja di Dampier selama dua hari dan kembali mengajukan protes
bahwa posisinya akan menjadi tidak berdaya jika ia diminta untuk kembali ke Griffin
Venture. Ia diingatkan bahwa ia masih memiliki dua minggu dari sisa empat minggu masa
tugasnya. Ia ditanyai apakah kini ia mulai menolak tugas yang diberikan kepadanya.
Visscher menyatakan kepada manajer bahwa ia tidak mengerti bagaimana
temuannya dapat melepaskan Griffin Venture dari tuduhan praktik-praktik yang tidak
aman, namun menyadari bahwa hal itu dapat dipandang sebagai penolakan terhadap tugas
yang bisa membahayakan status kepegawaiannya, ia pun setuju untuk kembali. Ia
bergabung kembali dengan Griffin Venture pada tanggal 9 Juni dan kembali bertugas di
atas dek pada tengah malam. Sang Kapten telah menyelesaikan tugasnya di Griffin
Venture dan diganti. Keesokan harinya, Visscher menelpon kantor dari pabrik pembuat
alat analisis gas LV di Australia. Manajer produk (peralatan) mengirimkan faks yang
dialamatkan kepada Kapten Griffin Venture yang mendukung penilaian Visscher bahwa
dalam pelaksanaan pembebasan gas, seharusnya Tankscope, yang digunakan, bukan alat
analisis LV.
Visscher ditegur oleh Pengawas Kapal karena telah menelpon pabrik itu tanpa
seijinnya.
Sepanjang pagi pada hari keduanya setelah kembali ke atas kapal, Visscher ingin
membuat beberapa lubang untuk memasang rak alat pemadam kebakaran. Griffin Venture
memiliki sistem perijinan untuk melakukan pekerjaan guna memastikan bahwa keamanan
dan prosedur yang berlaku telah berjalan dengan semestinya. Ijin-ijin itu harus disetujui
dan diajukan kepada kepala-kepala departemen terkait dan kepada Pengawas Kapal.
Semua ini sudah dilakukan. Namun ketika Visscher pergi ke bengkel untuk mengambil
alat-alatnya, Pengawas Kapal masuk ke dalam ruangan dengan marah dan dengan nada
tinggi mengatakan kepadanya bahwa ia tidak boleh bekerja tanpa pengawasannya.

Visscher sangat terkejut. Ia mengatakan bahwa ia memiliki ijin yang


ditandatangani oleh Pengawas Kapal yang mengijinkannya bekerja di luar jadwal
normalnya. Ia lalu diperintahkan untuk tidak melakukan pekerjaan itu.
Visscher membatalkan dan menyimpan ijin kerja tersebut dan pergi ke dalam
kabinnya untuk memasukkan rincian pembicaraan tersebut ke dalam catatan hariannya.
Sang Kapten menelepon dan memintanya untuk datang ke kamarnya segera.
Begitu ia memasuki kamar sang Kapten, ia melihat Pengawas Kapal yang berkata:
Ini adalah sesi konseling.
Visscher diberitahu bahwa ia terlihat lelah. Ia menjawab bahwa ia baru saja
menghabiskan waktu satu minggu di sebuah motel di Karratha dan ia merasa baik-baik
saja. Ia kemudian ditanyai apakah ia minum minuman beralkohol belakangan ini. Tidak.
Saya tidak minum belakangan ini, jawabnya. Alkohol sangat dilarang di atas Griffin
Venture dan meminum minuman keras akan dikenai hukuman berupa pemecatan
langsung.
Ia kemudian ditanya apakah ia memakai obat-obatan terlarang belakangan ini.
Tidak. Saya tidak memakai obat-obatan terlarang.
Ia ditanyai apakah ia mau pulang. Tidak. Saya tidak mau pulang. Saya akan
menyelesaikan perjalanan saya.
Bilang saja dan kamu boleh pulang dan menghabiskan waktumu bersama
istrimu.
Visscher menolak. Ia menolak lagi ketika ia diberitahu bahwa semua biaya akan
ditanggung oleh Perusahaan. Ia menjadi bingung.
Anda (Pengawas Kapal) dan Anda (Kapten) menginginkan saya keluar dari
Griffin Venture. Anda tidak akan pernah mendengar saya meminta untuk dipulangkan
lebih awal. Saya akan menyelesaikan perjalanan saya. Jika Anda menginginkan saya
pergi, maka suruh saja saya pergi dan kita akan tangani masalah ini jika timbul kelak.
Pengawas Kapal mengatakan agar Visscher mempertimbangkan posisinya di
perusahaan. Visscher menjawab: Saya tidak akan mengundurkan diri dari Perusahaan.
Visscher kembali ke kamarnya dan mencatat semua secara rinci semua
pembicaraan dari sesi konseling pekerjaan itu dalam catatan hariannya. Ia menyelesaikan
perjalanannya di Griffin Venture dalam atmosfir permusuhan.

Tugas
VISSCHER tiba di rumahnya di Newcastle pada tanggal 23 Juni dan terkejut mendapati
John Holland membuka pintu rumahnya. Holland menatap sahabatnya itu dan
memintanya duduk di meja di pintu depan. Tim, duduk di situ dan cobalah untuk tenang.
Kulitmu pucat dan matamu juga cekung. Saya belum pernah melihatmu seburuk ini.
Visscher terlihat sangat kacau karena kecapekan dan stres. Dibutuhkan waktu satu jam
dan dua cangkir teh sebelum Visscher beranjak dari meja.
Sampai pukul tiga keesokan paginya, Holland telah mendengar semua cerita
Visscher dan pada akhirnya ia menanyakan pertanyaan sederhana: Apa yang kau mau?
Saya ingin kebenaran dijabarkan. Saya ingin manajemen mengetahui apa yang
terjadi di luar sana dan saya tidak ingin semua ini terjadi lagi.
Setelah pergi ke Sydney untuk menyelesaikan beberapa urusan pekerjaannya,
Holland kembali ke Newcastle dua hari kemudian. Visscher tidur hampir sepanjang
waktu. Keduanya kemudian mulai mengatur strategi:

1. Apa masalahnya? 2. Apakah masalahnya bisa diselesaikan? Apakah kita punya


bahan-bahan yang cukup? 3. Bagaimana masalah itu bisa diselesaikan? 4. Apa saja
kekuatan yang kita miliki dan di mana kelemahan-kelemahan kita? 5. Apa saja kekuatan
dan kelemahan mereka?
Minggu berikutnya Visscher menerima telepon dari sebuah FPSO di Laut Timor.
Gosip yang beredar adalah bahwa sang Kapten telah mengeluarkan Visscher dari
Griffin Venture dan Visscher telah mengubah pengaturan alat pendeteksi gas. Nama
Visscher dicap sebagai orang jahat di seluruh BHP Petroleum. Telepon lain datang dari
seorang rekan kerjanya yang mendengar bahwa Visscher telah menyebabkan penundaanpenundaan yang tidak penting dan merugikan Griffin Venture. Ingin mendapatkan
informasi lagi, Visscher berpura-pura melamar pekerjaan dan mulai menelpon
perusahaan-perusahaan pelayaran lainnya. Ia diberitahu bahwa tak ada seorang pun di
industri itu yang akan memberinya pekerjaan karena ia telah merusak alat pendeteksi gas
di Griffin Venture pada saat sedang melakukan pembebasan gas dan apa yang ia lakukan
dapat menyebabkan ledakan.
Visscher terkejut ketika diberitahu bahwa sumber dari berita tak sedap
mengenai dirinya datang dari sebuah laporan yang ditulis oleh Kapten Griffin Venture.
Dengan tetap merahasiakan siapa sumbernya, ia dikirimkan faks salinan dari laporan
tertulis itu.
Sampul laporan, tertanggal 8 Juni 1994, berkop logo BHP tidak menyebutkan
batasan pendistribusian laporan tersebut. Di situ tertulis beberapa rujukan atas
pengrusakan yang dilakukan oleh Visscher terhadap alat pendeteksi gas di Griffin
Venture selama proses pembebasan gas.
Pada tanggal 29 Juni 1994, Visscher mengirimkan faks permohonan kepada
Pengawas Marina agar ia tidak ditugaskan kembali ke Griffin Venture:
Pembebasan gas dilakukan di Griffin Venture pada 29.5.94 dengan memperbolehkan
masuknya manusia pada tangki kargo minyak No.1 dan No.3. Menurut pandangan saya,
pelaksanaan pembebasan gas tidak dilakukan dengan cara yang aman dan tepat, di mana
udara yang akan dimasukkan ke dalam tangki kargo minyak, begitu juga dengan atmosfir
dalam tangki kargo minyak itu, akan memasuki ambang batas ledakan. Keberatan dan
campur tangan saya telah mencegah hal tersebut terjadi. Manajer Dampier telah menyelidiki
masalah ini dan telah menegaskan bahwa keberatan-keberatan saya tidak dapat dibuktikan.
Saya tidak setuju dengan hasil temuannya. Saya mendapati pelayanan saya selanjutnya di
Griffin Venture melemah. Dengan pandangan tersebut di atas, saya meminta untuk tidak
ditugaskan kembali ke Griffin Venture.

Pada tanggal 9 Juli, ia mengirimkan surat melalui faks kepada manajer BHP
Petroleum di Dampier. Ia meminta salinan-salinan dari dokumen-dokumen hasil temuan
dari penyelidikan yang dilakukan oleh Manajer di Dampier dan menyatakan apa yang
telah ia dengar. Ia juga menulis:
Anda telah menyelidiki masalah ini dan semua pihak yang terlibat dalam pembebasan gas
telah diwawancarai. Setelah penyelidikan itu Anda menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan saya
tidak bisa dibuktikan. Anda memberi tahu saya mengenai hal ini pada hari Rabu, 8 Juni, dan
meminta saya untuk bergabung kembali dengan Griffin Venture untuk menyelesaikan dua
minggu dari perjalanan tugas saya. Pada beberapa minggu terakhir, saya telah menerima
banyak masukan dari berbagai pihak di perusahaan kita yang secara kuat menunjukkan
bahwa nama baik saya, baik secara profesional maupun pribadi, telah tercemar. Saya telah
berbicara dengan pegawai bagian sumber daya manusia mengenai hal ini, dan ia
menyarankan kepada saya untuk menyampaikan kekhawatiran-kekhawatiran saya pada
Manajer Produksi. Saya telah memutuskan untuk mengambil saran itu dan akan mengatur

pertemuan dengan Manajer Produksi. Saya akan berada di Melbourne sekitar hari Jumat,
tanggal 15 Juli.

Manajer di Dampier menjawab surat Visscher, menyatakan bahwa karena


kerahasiaan dari laporan itu, maka ia tidak bisa memberikan salinannya. Manajer itu juga
mengatakan bahwa ia tidak mengetahui masalah pencemaran nama baik dan meminta
Visscher untuk menyediakan bukti-bukti faktual untuknya agar diselidiki.
Visscher menulis kembali kepada manajer, mengatakan beberapa hal di antaranya:
Saya tidak melihat alasan mengapa Anda harus merahasiakan laporan Anda atau pun alasan
untuk melakukan penyelidikan itu secara rahasia. Wawancara dengan saya di kantor Anda
pada tanggal 2 Juni 1994, dengan dihadiri oleh Pengawas Produksi dan Bagian Mesin,
dilakukan secara obyektif dan tanpa maksud pribadi apa pun. Hal-hal yang saya angkat dan
tuduhan-tuduhan yang saya buat terkait erat dengan keamanan di Griffin Venture. Seperti
yang telah saya katakan di pertemuan itu, pembebasan gas akan dilakukan di Griffin Venture
sedemikian rupa walaupun atmosfir dalam tangki kargo minyak berada dalam ambang batas
ledakan. Hal ini merupakan keadaan yang sangat berbahaya dan memiliki kemungkinan
terjadi bencana. Sebagai orang yang mengangkat masalah ini, saya rasa sangatlah masuk akal
agar saya diberikan salinan-salinan dari laporan dan pernyataan-pernyataan seperti yang saya
telah minta dalam surat saya pada Anda tertanggal 9 Juli 1994.
... Jika saya memiliki bukti faktual [mengenai masalah pencemaran nama baik] dan
jika saya bisa memberikan kepada Anda bukti tersebut, saya tidak akan melakukannya karena
saya harus merahasiakannya. Pandangan saya, apa pun yang saya katakan atau tuliskan
adalah obyektif dan terbuka dan bisa diketahui oleh siapa pun yang berkepentingan.
... Saya bergabung dengan Jabiru Venture pada tanggal 19 Juli 1994. Saya tidak
tahu berapa lama tugas saya selanjutnya, namun, jika saya sudah mengetahui kapan masa
tugas saya berakhir, saya akan menulis surat kepada Manajer Produksi dan meminta bertemu
dengannya. Sudah menjadi niat saya untuk mengatakan pada Manajer Produksi mengenai
berbagai masalah keamanan, termasuk pembebasan gas di Griffin Venture. Menurut
pandangan saya, saya telah lalai menjalankan tugas jika saya tidak mampu melakukan hal
tersebut. Saya juga akan memberitahukan kepada Manajer Produksi bahwa nama baik saya
telah dicemarkan.

Visscher kembali bertugas dan setibanya di Darwin, ia pergi ke kantor BHP


Petroleum seperti yang diperintahkan di mana ia bertemu dengan Pengawas Marina yang
tidak ramah yang memprotes laporannya yang terakhir mengenai Jabiru Venture dan
keterlibatannya dalam kejadian di Griffin Venture. Visscher diperintahkan untuk tidak
menuliskan apa pun di masa yang akan datang. Perintah itu kemudian diubah menjadi,
agar Visscher membuat laporan lisan pada Pengawas Marina terlebih dahulu.
Visscher bergabung dengan Jabiru Venture seperti yang telah direncanakan dan
dalam beberapa minggu berikutnya ia mengirimkan faks kepada manajemen senior di
Melbourne meminta kesempatan untuk melakukan presentasi mengenai fakta-fakta yang
terkait dengan kejadian di Griffin Venture.
Setelah semua perlakuan yang tidak menyenangkan dari para pejabat perusahaan,
Visscher diberitahu pada tanggal 3 Agustus 1994, bahwa ia diminta untuk menghadiri
pertemuan di kantor BHP di Melbourne pada tanggal 10 Agustus. Visscher menghubungi
sahabatnya John Holland dan memintanya untuk menemaninya di Melbourne. Ia akan
melakukan presentasi pada manajemen senior BHP Petroleum. Yang juga akan hadir
adalah manajer BHP di Dampier.
Mereka tiba pada pukul 10 pagi. Presentasi itu dijadwalkan berjalan selama dua
jam. Visscher membacakan catatan-catatan yang telah ia siapkan secara tergesa-gesa dan
menggunakan OHP untuk mendukung penjelasannya. Presentasi itu dilakukan dengan
terburu-buru. Dengan alokasi waktu untuk pertanyaan-pertanyaan, presentasi itu berakhir

pada pukul 6 sore. Visscher dan Holland diminta untuk meninggalkan manajer-manajer
senior selama dua puluh menit sehingga mereka bisa berunding secara tertutup. Ketika
mereka selesai, Manajer Produksi mengusulkan agar penyelidikan mandiri yang terdiri
dari para ahli dilakukan untuk menyelidiki dan melaporkan hal-hal yang muncul dan
Visscher akan dilibatkan dalam pemilihan para penyelidik dan mengatur ketentuanketentuan atas pelaksanaan penyelidikan.
Visscher terdiam ketika ia diberitahu oleh para pejabat itu bahwa permintaannya
akan salinan dari laporan konseling pekerjaan secara pribadi di atas Griffin Venture
dianggap tidak penting. Tidak ada laporan konseling pekerjaan, katanya. Apa yang terjadi
pada pertemuannya dengan Kapten dan Pengawas Kapal merupakan pertemuan informal
untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan Anda. Namun
dalam tasnya, Visscher membawa sebuah surat yang diterimanya sehari sebelumnya.
Surat itu merupakan salinan dari laporan konseling pekerjaan yang dengan jelas tertera
untuk dibagikan secara internal untuk dokumen pribadinya.
Tak lama kemudian pertemuan itu berakhir dan ketika mereka sedang berdua,
Holland berkata: Baiklah, kini aku percaya pada semua yang kau katakan. Tadinya aku
punya keragu-raguan, namun kini tidak lagi... Semua itu sudah hilang.
Dalam menyanggah keberadaan laporan konseling pekerjaan itu, sepertinya
perusahaan memang berusaha untuk menutup-nutupi hal itu. Holland dan Visscher berniat
untuk terus berjuang. Mereka masih berharap BHP Petroleum akan menyepakati faktafakta yang telah mereka presentasikan. Mereka masih memegang harapan-harapan bahwa
perusahaan akan menggunakan fakta-fakta itu untuk kepentingannya sendiri dan juga
untuk kepentingan para staf dan reputasinya dalam meletakkan keamanan sebagai
prioritas tertinggi perusahaan.
Visscher dan Holland meninggalkan Mebourne hari berikutnya. Sekembalinya di
Newcastle, Visscher melengkapi ruangan di bawah tangga di rumahnya dengan komputer
rakitan, mesin fotokopi berkecepatan tinggi, sistem pendokumentasian dan faks dan
belajar mengetik dengan cepat.

Penyelidikan Kedua
DUA hari setelah presentasinya di Melbourne, ia menulis surat kepada Manajer Produksi,
merekomendasikan seorang kandidat sebagai penyelidik dalam penyelidikan mandiri.
Rekomendasi Visscher kemudian diserahkan kepada manajer Dampier, yang kemudian
menolaknya. Dua nominasi berikutnya juga ditolak. Setelah Visscher menerima peraturan
pelaksanaan dari penyelidikan yang kedua itu, terlihat jelas baginya bahwa manajer
Dampier memiliki wewenang dalam organisasi dan administrasinya. Manajer Dampier
juga merujuk penyelidikan yang akan datang itu sebagai sebuah ulasan, sebuah rujukan
yang tidak disetujui oleh Visscher. Visscher juga keberatan akan keterlibatan manajer
Dampier dalam penyelidikan mandiri yang kedua itu. Meskipun peraturan pelaksanaan
penyelidikan diperluas untuk bisa mengakomodasi beberapa poin yang diajukan Visscher,
manajer Dampier terus-menerus mengatur dan mengurusi penyelidikan itu.
Visscher tidak berhasil menghilangkan satu poin dalam peraturan pelaksanaan
penyelidikan. Di situ tertulis: Ulasan ini akan digunakan, tidak untuk menyalahkan...
Penyelidikan yang kedua terdiri dari dua orang ahli, seorang Nahkoda kapal
tanker dari sebuah perusahaan konsultan ternama di Inggris yang mengkhususkan diri
pada keamanan maritim/tanker dan seorang insinyur dari BHP Engineering. Penyelidikan
mulai mengambil kesaksian pada tanggal 2 September 1994. Semua kesaksian Visscher

direkam dalam kaset. Visscher sangat senang karena para penyelidik menyetujui bahwa
Tankscope merupakan alat yang tepat dalam menentukan tingkat gas hidrokarbon dalam
tangki kargo minyak di Griffin Venture dan mereka menerima argumennya bahwa gas
hidrokarbon dalam tangki 3C adalah sejumlah 9 persen, yang sebelumnya dikira hanya 0
persen.
Para ahli memeriksa tangki-tangki dan seluruh fasilitas yang ada di Griffin
Venture untuk mencapai tujuan mereka untuk memeriksa proses yang digunakan untuk
mengawasi suatu operasi yang berbahaya dalam hal tata laksana, instruksi pekerjaan,
dokumentasi, pertemuan, ketepatan tata laksana, dan peran serta tanggung jawab dari para
personel yang terkait dengan operasi.
Pada tanggal 11 Oktober 1994, Visscher diperintahkan untuk datang ke kantor
perwakilan BHP Engineering di Sydney untuk diperlihatkan sebuah gambaran singkat
mengenai Laporan Operasi Tangki di Griffin Venture yang dibuat oleh tim penyelidik
yang terdiri dari dua orang itu dan kemudian menghadiri pertemuan dengan manajermanajer BHP Petroleum dari Dampier dan Darwin. John Holland berada di sampingnya
dan mereka bertemu dengan para insinyur BHP yang telah melakukan penyelidikan. Para
manajer dari Dampier dan Darwin dijadwalkan untuk tiba di Melbourne pada pukul 1
siang.
Dalam instruksinya, manajer Dampier menyatakan bahwa Visscher hanya
diperbolehkan untuk melihat laporan dan pernyataan kesaksian itu selama dua setengah
jam. Holland tidak diperbolehkan melihat dokumen-dokumen itu bersamanya. Namun,
Visscher diperbolehkan untuk mencatat.
Ia sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya. Kesimpulan utama dari laporan
penyelidikan kedua itu adalah Griffin Venture tidak berada dalam keadaan bahaya atas
operasi tangki yang dilakukan pada bulan Mei/Juni 1994.
Dan alasan yang melatarbelakangi kesimpulan itu adalah Visscher telah salah
menilai tanda-tanda yang muncul yang mengindikasikan bahwa pembebasan gas akan
segera dilakukan, padahal tidak ada niat untuk memulai pembebasan gas saat itu.
Bagi Tim Visscher, hal itu adalah sebuah kebohongan. Sebuah penyelidikan yang
diminta oleh perundang-undangan Federal (The Petroleu-Submerged Land-Act No.118 of
1967 dilaksanakan oleh pihak negara bagian yang berwenang, Departemen Mineral dan
Energi West Australia WADOME) untuk menyoroti masalah keamanan yang tidak
muncul dalam kesimpulan yang mutlak bahwa tata laksana kemanan telah dilanggar dan
sebagai konsekuensinya, kapal berada dalam keadaan bahaya.
Banyak dari orang yang diwawancarai oleh badan pengulas tidak mendukung
kejadian versi Visscher. Ada ketidakcocokan ingatan, misalnya, mengenai pembicaraan
penting yang menurut Visscher dilakukannya bersama dengan seorang rekan kerja. Ada
sebuah pernyataan yang menggambarkan kekhawatiran bahwa Pengawas Kapal
mengatakan bahwa tidak akan ada pembebasan gas sampai gas (kalibrasi) tiba di kapal.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Pimpinan Produksi dan Kemesinan yang menghadiri
pertemuan toolbox. Kelompok pengulas itu mencatat: Ketika ditanyai, mereka yang
hadir di situ tidak ingat pernyataan itu dibuat. Pertikaian Visscher dengan Kapten Griffin
Venture dan pelanggarannya terhadap prinsip dasar karena mengungkapkan
kekhawatirannya pada Pengawas Kapal, secara menyeluruh ditutup-tutupi. Karena tidak
adanya kesepakatan mengenai kejadian-kejadian di antara para pihak yang bersangkutan,
kelompok pengulas mengangkat perbedaan-perbedaan yang kentara atau kurangnya daya
ingat atas kejadian itu oleh saksi-saksi tertentu.
Banyak penemuan dan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok pengulas yang
mendukung kekhawatiran Visscher terhadap keamanan. Kelompok pengulas sepakat

bahwa pembersihan tangki dan pembebasan gas di atas kapal produksi dan penyimpan
merupakan masa paling berbahaya dari operasi yang dilakukan di tanker. Kelompok itu
juga menemukan bahwa Keadaan itu tidak berada dalam pengawasan yang ketat dan
potensi terjadinya kecelakaan sangat jelas.
Kelompok pengulas mengkritisi kualitas dari tata laksana pemantauan gas. Dalam
operasi yang paling berbahaya di atas kapal produksi dan penyimpan, penyimpanan
catatan-catatan penting yang memungkinkan pembuat keputusan mana pun untuk
memerintahkan pelaksanaan operasi dengan aman dikritisi: Hal ini menunjukkan
pencatatan hasil uji gas dalam tangki yang sangat buruk.
Dalam kesaksian dari awak kapal yang diwawancarai, kelelahan para personel
dicatat: ... pada masa 27 jam atau lebih, operasi pasti dikerjakan oleh... (Kapten dan
Kelasi Kelas Satu). Dalam keadaan biasa, tata laksana seperti ini terlalu lama untuk
diterapkan dan diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat dengan
cara yang rasional, khususnya dalam sebuah operasi yang sangat penting. Tanggapan
kami seharusnya diterima, mengingat bahwa GV merupakan instalasi proses yang berada
di laut....
Secara signifikan, kelompok pengulas mengalami kebingungan terkait dengan
peralatan yang digunakan. Alat analisis yang paling umum digunakan untuk tujuan
(pemantauan gas) ini adalah MSA Tankscope. GV tidak dilengkapi oleh Tankscope... GV
memutuskan untuk mengambil Tankscope dari Skua Venture (kapal produksi dan
penyimpan yang lain). Tankscope dari Skua Venture dikalibrasikan di Laut Timor
dengan baik sebelum dikirimkan ke Griffin Venture. Tata laksana yang standard adalah
agar para operator melakukan kalibrasi untuk memastikan ketepatan hasil pembacaan.
Tidak ada gas rentang yang digunakan di Griffin Venture untuk tujuan ini.
Kelompok pengulas mengakui ketidakyakinan mereka akan penggunaan yang
benar dan keterbatasan alat LV: Sepertinya ada keputusan sepihak dalam menentukan
alat analisis mana, Tankscope atau LV, yang berfungsi benar. Kami tidak memaafkan
masalah ini, kami hanya memahami kebingungan yang muncul menyangkut alat-alat
analisis ini.
Ada sebuah penemuan yang mendasar berikut ini: Kami menyimpulkan bahwa,
tanpa alat yang berfungsi dengan baik dan gas rentang pelaksanaan, operasi pembersihan
tangki seharusnya tidak diteruskan....
Mengenai niatan untuk melakukan pembebasan gas malam itu, Visscher sangat
kecewa membaca ulasan yang melepaskan perusahaan dari tuduhan-tuduhannya:
Menurut kami, T. Visscher secara nyata telah salah menilai alasan penggalian dan
pembersihan pipa instalasi di 1C dan 3C. Sangatlah jelas bahwa operasi itu adalah untuk
memungkinkan dimulainya kembali proses produksi, dan bukan merupakan tanda adanya
niatan untuk melakukan pembebasan gas. Dan: Kami tidak menemukan bukti apa pun
untuk mendukung pernyataan bahwa pembebasan gas akan dilakukan pada saat itu.
Kelompok Pengulas oleh karena itu menolak penilaian Visscher, dan bukannya
menanyakan apakah masuk akal seseorang yang berada dalam posisi seperti Visscher,
yang berkaitan dengan operasi yang paling berbahaya, akan menyimpulkan bahwa ada
cukup petunjuk bahwa memang ada niat untuk melakukan pembebasan gas dan bertindak
secara sepihak yang terang-terangan berlawanan dengan rekan kerjanya. Bagi Visscher,
kegagalan dari kelompok pengulas untuk melihat masalah ini dengan cara pandang seperti
itu, terlihat sangat aneh, paling tidak demikian, dan merupakan sebuah kegagalan.
Dalam laporan eksekutifnya, Laporan Operasi Tangki pada Griffin Venture
menyimpulkan:

GV tidak berada dalam keadaan bahaya karena operasi tangki yang dilakukan
pada bulan Mei/Juni 1994;
Ada pertikaian pribadi yang serius antara anggota staf marina;
Ada kekurangpahaman akan bagaimana melakukan dan menggunakan alat
analisis gas karena panduan pelaksanaan yang buruk dan kurangnya pelatihan;
Kelasi Kelas Dua berlaku benar dalam menarik perhatian pada masalah
keamanan yang dituduhkan dalam operasi tangki;
Kelasi Kelas Dua salah menilai tanda-tanda yang terlihat untuk menunjukkan
bahwa pembebasan gas akan dilakukan dengan segera, di mana pada
kenyataannya, tidak ada niatan untuk melakukan pembebasan gas pada saat
itu;
Adanya kelebihan waktu di luar jam kerja yang diambil oleh Kapten dan
Kelasi Kelas Satu di GV saat program pengerjaan tangki;
Tidak ada tekanan produksi yang terjadi untuk mempercepat pekerjaan itu;
Adanya komunikasi yang buruk di antara staf marina selama pekerjaan operasi
tangki;
Rancangan sistem gas inert di dalam tangki-tangki bisa menyebabkan
kesulitan dalam pembersihan dan pembebasan gas;
Pencatatan dan pendokumentasian sangatlah buruk selama operasi
berlangsung;
Ada kesulitan untuk bekerja sama sebagai kelompok antara departemen
marina dengan organisasi pelaksana proses;
Tidak ada bukti pelepasan H2S yang menempatkan para staf dalam keadaan
bahaya.

Laporan itu membuat beberapa rekomendasi umum untuk memperketat prosedur,


pencatatan analisis gas, komunikasi dan pelatihan.
Visscher sangat heran karena kelompok pengulas tidak bisa menemukan jawaban
yang tepat atas pertanyaan mendasar bagi semua kegiatan pengolahan minyak lepas
pantai BHP: Apakah alat yang tepat untuk operasi yang paling berbahaya ini?
Ia tahu bahwa kelompok pengulas sebelumnya telah menerima surat dari
perwakilan pabrik pembuat, baik alat analisis LV maupun Tankscope di Australia, yang
secara khusus menyatakan bahwa Tankscope harusnya digunakan dan bukan alat analisis
LV dalam operasi-operasi ini.
Pengamatan mengenai niatan untuk membebaskan gas sangatlah menyedihkan:
Dari bukti yang tersedia, kami menyimpulkan bahwa Griffin Venture tidak berada dalam
bahaya saat operasi tangki dilakukan pada bulan Mei 1994. Dengan mengasumsikan
bahwa pembacaan gas hidrokarbon sebesar 9 persen itu benar... satu-satunya bahaya
operasional adalah pembebasan gas. Kami tidak menemukan bukti apa pun yang dapat
membuktikan bahwa pembebasan gas akan dilakukan pada saat itu.
Dalam sebuah pertemuan, manajer Dampier bertanya pada Visscher mengenai
pendapatnya atas laporan tersebut. Visscher menjawab bahwa ia tidak setuju dengan
semua bukti-bukti yang ada. Ia menarik perhatian manajer Dampier pada rujukan-rujukan
dalam laporan itu yang menyatakan bahwa ia telah merusak alat pendekteksi gas. Manajer
itu berkata bahwa ia akan meminta bagian itu untuk ditulis ulang dalam laporan. Visscher
ditanya apakah ia merasa laporan itu sudah cukup mengangkat kekhawatirannya
mengenai kemungkinan ia telah dicemarkan nama baiknya.
Ia menjawab bahwa laporan itu tidak melakukan apa-apa dalam menanggapi
kekhawatiran-kekhawatirannya itu. Ia masih menginginkan nama baiknya dipulihkan, ia

masih percaya bahwa BHP Petroleum telah mencemarkan nama baiknya dan perusahaan
harus bisa menyelesaikannya. Manajer Dampier, berkonsultasi dengan manajer Darwin,
menyatakan bahwa Visscher harus bicara kepada salah seorang pengacara perusahaan di
Melbourne mengenai masalah pencemaran nama baik itu. Visscher menyetujui usulan itu.
Ia kini percaya bahwa penyelidikan kedua tersebut berlawanan dengan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Ia dan Holland memiliki tantangan yang lebih besar lagi yang sedang menunggu
di depan. BHP Petroleum terlihat ingin menanggapi kekhawatiran-kekhawatiran yang
telah ia angkat dengan mengeluarkan sejumlah sumber-sumber yang penting dalam
penyelidikan yang formal. Namun hasilnya, menurut pandangan Visscher, adalah sebuah
kebohongan dari apa yang sesungguhnya terjadi. Jika hal itu dibiarkan, perusahaan tidak
akan pernah belajar dari pengungkapan kesalahan-kesalahan yang diperbuatnya.
Kesalahan-kesalahan itu akan dapat terjadi lagi dengan mudah, dengan konsekuensi yang
mungkin akan lebih mengenaskan bagi BHP, stafnya, nama baiknya, para pemegang
sahamnya dan lingkungan yang wajib mereka lindungi.
Visscher terbang ke Melbourne pada tanggal 20 Oktober 1994, dan pada
pertemuan dengan para pengacara BHP, perusahaan menawarkan untuk membuat
pernyataan maaf secara umum atau menarik kembali penyataan-pernyataan yang
dianggap telah mencemarkan nama baik Visscher, khususnya pernyataan mengenai
peranannya dalam kejadian di Griffin Venture. Mereka mengusulkan bahwa kalimatkalimat yang tepat, yang disetujui oleh Visscher, akan dipublikasikan dalam terbitan
industri dan serikat dagang.
Visscher kembali ke Jabiru Venture dan mengalami kecelakaan. Kaki kiri dan
mata kaki kirinya terluka pada sebuah kejadian dan ia dikirim kembali ke darat. Ia
menjadi waspada terhadap jaringannya yang luas dalam perusahaan, khususnya terhadap
tukang buru yang berusaha mencari tahu siapa atau siapa saja yang bertanggung-jawab
mengirimkan dokumen-dokumen penting itu kepadanya.
Kembali ke Newcastle, ia mendapati sebuah pesan di mesin faksnya. Pesan itu
berupa rancangan surat rahasia yang menarik pendapat apa pun yang menyatakan bahwa
Visscher telah merusakkan alat pendeteksi gas di Griffin Venture. Pesan faksimili itu
tidak ditandatangani, namun nama yang tercetak di bagian bawah surat itu adalah Kapten
dari Griffin Venture.
Faks itu merujuk pada Laporan Operasi Tangki di Griffin Venture, yang telah
disebarkan ke semua sarana lepas pantai milik perusahaan. Ia lalu menghubungi manajer
Dampier dan meminta salinannya. Ketika ia menerimanya, ia mendapati bahwa laporan
itu tidak berbeda dengan salinan rancangan yang telah ia baca pada bulan Oktober.
Melihat bahwa rancangan surat itu dikirimkan kepadanya melalui faks, Visscher
sangatlah kecewa. Ia memutuskan tidak ada jalan lain selain menuliskan kekhawatirankekhawatirannya kepada forum lain. Ia membuat tanggapan sebagai berikut:
Pengacara
BHP Petroleum
Tembusan: Direktur Pelaksana dan CEO BHP
Saya telah menerima salinan rancangan surat rahasia yang dikirimkan melalui fax pada
tanggal 7 November 1994. Pemahaman saya akan pertemuan tanpa prasangka yang
dilakukan di kantor Anda pada tanggal 20 Oktober 1994, adalah bahwa Kapten Griffin
Venture akan membuat pernyataan maaf secara tertulis dan menarik pernyataannya yang
mencemarkan nama baik saya sehingga nama baik saya akan dipulihkan dengan baik.

Juga dibahas di kantor Anda bahwa permintaan maaf dan penarikan pernyataan di
atas akan dipublikasikan ddalam terbitan perdagangan dan serikat dagang dan penerbitan
dalam bentuk apa pun.
Pernyataan yang mencemarkan nama baik saya yang dibuat oleh Kapten telah
disebarkan sedemikian rupa sehingga kehidupan pribadi saya telah terpengaruh dengan
sangat hebat dan karir profesional saya mungkin berada dalam ambang kehancuran.
Saya telah bekerja sama dengan perusahaan dengan penuh rasa hormat dan saya
berusaha keras agar tuntutan-tuntutan saya mengenai pencemaran nama baik diselesaikan di
dalam perusahaan dan dengan cara yang konsultatif dan yang telah disepakati. Rancangan
rahasia yang Anda kirimkan jauh dari tanggapan yang telah saya berikan dan gagal
menunjukkan alasan mendasar dalam bentuk apa pun, di mana sebuah pernyataan bisa
dikembangkan sehingga dapat memuaskan atau pun menanggapi tingkat pencemaran nama
baik dan sakit hati yang telah saya alami dan akan terus-menerus saya alami. Ini merupakan
usaha terakhir saya untuk menyelesaikan masalah ini dalam sebuah lingkungan yang
bersahabat. Perusahaan tidak memberikan jalan keluar yang lain. Kini saya memilih agar
tuntutan-tuntutan saya atas pencemaran nama baik diselesaikan di dalam forum yang lain.
Korespondensi lebih jauh lagi mengenai masalah ini harus ditujukan pada pengacara saya.

Pada tanggal 9 Januari 1995, Visscher menulis kepada anggota Parlemen Federal
setempat dan meminta bantuan untuk diadakan penyelidikan resmi yang ditujukan untuk
masalah keamanan operasi dari BHP Petroleum. Pada tanggal 13 Februari, ia
mendapatkan jawaban bahwa anggota tersebut tidak memiliki waktu yang cukup untuk
menanggapi informasi yang telah dikirimkan kepadanya.
Pada tanggal 14 Februari, Visscher mengirimkan surat yang rinci melalui faks
kepada Menteri Transportasi Federal mengenai kejadian di Griffin Venture. Ia tidak
mendapatkan jawaban apa pun. Pada tanggal 22 Februari, ia menghubungi Senator Dee
Margetts dari Partai Hijau di West Australia. Tanggapannya sangat cepat. Di hari yang
sama, ia menghubungi penulis. Sebuah pertemuan di Sydney segera dijadwalkan untuk
menilai bukti-bukti yang dimiliki Visscher.
Sementara itu, John Holland terus berhubungan dengan pejabat-pejabat BHP
untuk menahan konfrontasi publik. Holland menghabiskan banyak waktu bersama
eksekutif yang sangat senior di BHP yang menulis catatan-catatan yang berlebihan.
Sejak bulan Juli 1994, Visscher telah menerima dokumen-dokumen, informasi dan
laporan verbal yang bocor dari berbagai sumber di dalam BHP Petroleum. Seorang
penelepon yang memiliki kepedulian yang sama akan keamanan operasional organisasi
mengatakan: Harapan kami ada padamu. Jika kamu gagal dalam hal ini, kesempatan apa
lagi yang kami punya. Itu merupakan komentar yang gigih yang datang dari dalam
budaya korporasi BHP, di mana tingkat karir adalah perintah yang sulit untuk ditolak,
bukan komitmen BHP terhadap standard keselamatan tertinggi, yang sering kali
dipublikasikan.
Pada tanggal 26 Februari 1995, Visscher percaya bahwa ia telah meletakkan
bagian terakhir dari seluruh teka-teki itu. Ia telah menjabarkan dasar faktual dari
penyelidikan kedua yang menyimpulkan bahwa Griffin Venture tidak pernah berada
dalam bahaya. Ia yakin hal itu adalah suatu kebohongan dan ia bertekad untuk
membuktikannya.
Pada tanggal 28 Februari, ia dihubungi oleh kantor Senator Margetts dan
diberikan ringkasan akan apa yang akan dikatakan oleh senator mengenai kejadian Griffin
Venture di kantor Senat pada hari berikutnya. Pada tanggal 1 Maret, pertanyaan ini
diajukan pada Menteri yang mewakili Kementerian Transportasi:
Apakah Kementerian mengetahui mengenai kejadian yang terjadi di atas kapal Griffin
Venture, sebuah FPSO yang dioperasikan oleh BHP Petroleum di teluk Western Australia

antara Barrow Island dan North West Cape pada akhir Mei 1994, yang bisa menyebabkan
kapal itu meledak, membahayakan nyawa tiga puluh tujuh orang di atas kapal itu dan bisa
menyebabkan bencana lingkungan yang besar? Jika iya, apa tindakan yang diambil oleh
Pemerintah untuk menyelidiki kejadian ini, untuk memastikan prosedur yang memungkinkan
bencana seperti itu tidak terulang lagi di kapal ini atau sarana serupa lainnya yang beroperasi
di jalur pantai Australia?

Senator Bob Collins, menanggapi, penyelidikan gabungan antara Parlemen


Federal/Negara Bagian akan dibentuk untuk menyelidiki kejadian itu. Penyelidikan itu
merupakan penyelidikan yang ketiga atas kejadian di atas kapal Griffin Venture.
Minggu itu, program televisi 7.30 Report dari TV ABC menyiarkan cerita
sepanjang empat belas menit mengenai kejadian itu, termasuk wawancara dengan
Visscher. BHP menyangkal telah mempersiapkan juru bicara untuk menjawab semua
tuntutan di depan kamera. Program itu mengatakan bahwa kejadian itu telah mengangkat
pertanyaan-pertanyaan serius mengenai praktik pekerjaan dan keamanan BHP Petroleum
dan metode pertanggungjawaban internal mereka.
Dalam program tersebut, Visscher telah menyatakan pendapatnya terhadap
masalah yang dihadapinya itu: Ini mengerikan. Ini adalah sebuah Exxon Valdex dan ini
adalah Piper Alpha. Pencemaran besar-besaran... Jumlah korban jiwa yang sangat banyak
di pesisir pantai Western Australia... sebuah daerah yang dikenal sensitif lingkungan.
Pencemaran ini bisa sampai ke Teluk Exmouth. Siapa yang tahu? Siapa yang tahu?
Visscher mengemukakan masalah itu dengan ringkas tapi jelas ketika ia
mengatakan bahwa pada tanggal 29 Mei 1994, bisa jadi ia adalah satu-satunya teman dari
Dewan Direksi dan para pemegang saham di BHP. Jika ia turut campur, kerugian
perusahaan akan sangat besar. Visscher telah memohon dalam wawancara yang disiarkan
melalui televisi: Kita harus membereskan masalah yang satu ini. Kita harus
membereskannya sebagai suatu masalah... membereskannya sebagai kenyataan... dan
tidak membereskannya dengan rasa hormat pada usaha pembersihan pantai dan
pembersihan burung-burung laut dan menjelaskannya pada penyelidikan-penyelidikan
yang resmi. Membereskan kerugian. Pemberesan ini positif.
Kesaksian Visscher secara tertulis yang luar biasa itu dijabarkan dalam laporan
yang ditayangkan di televisi. Kesaksian itu meringkas kesalahan-kesalahan yang ada di
dalam laporan penemuan penyelidikan kedua. Melalui dokumen-dokumen itu Visscher
menegaskan bahwa ada bukti yang nyata bahwa pembebasan gas akan dilakukan. Lebih
lanjut lagi mengenai hal itu, tambahnya, niat pada sore itu, 29 Mei 1994, adalah untuk
melakukan pembebasan gas.
Terdapat lembaran kerja tertulis yang menjadwalkan pembebasan gas untuk
tanggal 29 Mei. Operasi pembebasan gas telah dimulai tanpa adanya gas kalibrasi yang
tepat di atas kapal. Dan terdapat salinan bocoran dari laporan Kapten yang sangat kritis
terhadap tindakan Visscher malam itu: Tidak ada kegiatan pembebasan gas yang
dilakukan sebagai akibat dari tindakan-tindakan Tn. Visscher. Pernyataan Kapten tidak
masuk akal, kecuali apabila pembebasan gas telah direncanakan.
Visscher juga menegaskan bahwa ia diberitahu oleh rekan kerjanya bahwa tangki
3C hampir siap untuk dilakukannya pembebasan gas dan ia melihat pipa-pipa
pengosongan telah dipasangkan untuk tujuan yang ia percaya adalah kegiatan
pembebasan gas. Namun, kelompok pengulas bergantung pada pernyataan-pernyataan
yang dibuat oleh anggota awak kapal lain yang menyatakan bahwa tidak ada keputusan
yang diambil untuk melakukan pembebasan gas.
Pada wawancara yang disiarkan di televisi, Visscher menyatakan: Saya
menghadap secara bergantian pada Kelasi Kelas Satu, Kapten, Pengawas Kapal, dengan

alat di tangan saya yang menyatakan bahwa tangki yang di sana, yang akan kita bebaskan
gasnya, memiliki 9 persen gas hidrokarbon di dalamnya... dan saya telah menyatakan
kepada ketiga orang tersebut, jika kita tetap melepaskan gas, maka tangki itu akan berada
pada ambang batas ledakan. Jawaban mereka kepada saya harusnya... Terus kenapa Tim,
kita tidak akan melepaskan gasnya. Kita akan menunggu sampai gas kalibrasi tiba. Itu
seharusnya jawaban yang diberikan. Tapi apa jawabannya saat itu? Dalam dua kasus,
pelecehan, ejekan, dan penghinaan, dan pada kasus yang ketiga, keputusan bahwa kita
tidak akan melakukan pembebasan gas.
Ulasan yang kedua, menurutnya, kurang tegas dalam mengulas mengenai
tindakannya. Dikatakan dalam ulasan kedua bahwa ia bertindak benar karena telah
melaporkan hasil pembacaan 9 persen, namun: Kami tidak mengampuni tindakantindakannya yang tidak mematuhi perintah Kapten untuk tidak menguji alat itu.
Penyelidikan Parlemen Federal/Pemerintah Negara Bagian sedang berlangsung
pada akhir bulan Maret 1995. Untuk menghindari duplikasi, kelompok para ahli dan
untuk memastikan laporan yang tepat waktu, akan dilakukan penyelidikan bersama
dengan AMSA (Australian Maritime Safety Authority) dan WADOME. Mesin fotokopi
berkecepatan tinggi milik Visscher menjadi panas ketika ia mulai mengirimkan salinansalinan dari semua pernyataan dan dokumen pendukung yang ia miliki kepada
penyelidikan.
Dua orang pegawai yang melakukan penyelidikan yang ketiga ini merupakan
pejabat di WADOME dan seorang penyelidik kecelakaan kelautan dari Departemen
Transportasi yang mewakili AMSA.
Visscher menjadi skeptis terhadap hasil dari penyelidikan yang ketiga, ketika ia
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak ramah saat ia memberikan kesaksian dan
Ia dituduh ingin membuka masalah pencucian uang kotor di BHP. Ia menolak tuduhan
itu.
Pada tanggal 19 Mei 1995, setelah laporan-laporan berikutnya yang berisi
pernyataan-pernyataan yang memfitnah dirinya beredar di dalam perusahaan, Visscher
dipanggil ke kantor pusat di Melbourne untuk bertemu dengan Presiden BHP Petroleum
dan Manajer Keamanan dan Lingkungan. Tujuan dari pertemuan itu adalah untuk
membahas langkah selanjutnya. Baru setengah dari presentasi yang kini sering kali
diulang mengenai kejadian di Griffin Venture, presiden menyatakan: Baiklah. Saya
sudah cukup mendengarnya. Visscher dan Holland diberitahu bahwa Direktur Umum
BHP sendiri yang akan mengeluarkan perintah untuk menyelesaikan masalah itu.
Presiden mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah memulai babak baru dan ia
ingin agar Visscher mempertimbangkan kemungkinan penunjukkan dirinya ke Vietnam,
di mana perusahaan melakukan serangkaian operasi di sana. Visscher sepakat untuk
mempertimbangkan usulan presiden. Mereka sepakat untuk bertemu kembali minggu
berikutnya. Ketika akhirnya mereka bertemu, Visscher dan Holland mengemukakan
pernyataan yang panjang yang menuntut BHP untuk melakukan pengungkapan secara
menyeluruh atas kekurangannya dan kegagalannya dan menggarisbawahi komitmennya
untuk mempertahankan standard-standard etika.
Pernyataan itu meminta pengakuan dari perusahaan bahwa Griffin Venture berada
dalam bahaya karena kelalaian dan meminta perusahaan untuk membuat pernyataan
kepada publik atas hal tersebut.
Jika perusahaan tidak mampu atau tidak mau memenuhi hal tersebut di atas, masalah-masalah
ini bisa diselesaikan oleh perusahaan secara publik dan secara praktis mendukung kampanye
Visscher untuk mendapatkan penyelidikan secara terbuka dan umum akan kejadian di Griffin

Venture. Dengan demikian, orang akan diminta memberikan kesaksian tersumpah yang akan
menjadi bahan pengamatan terinci dan kebenaran ditetapkan dan diumumkan kepada
masyarakat.
Sebagai perusahaan besar dan pimpinan dari kilang minyak lepas pantai yang besar
di Australia, BHP memiliki kewajiban untuk secara publik menunjukkan bahwa mereka
menjalankan usaha mereka dengan cara yang profesional, aman dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karenanya, bahan baku utama adalah kejujuran dan integritas. Jika
BHP Petroleum tidak bisa menunjukkan kejujuran dan integritas, terutama dengan
menghormati peraturan yang diterapkan untuk diri mereka sendiri, apakah perusahaan ini
harus terus bertahan di bisnis perminyakan?

Pada pertemuan itu, presiden BHP Petroleum bersikap tegas. Tidak akan ada
penyelidikan secara publik. Diakui juga bahwa hasil penyelidikan yang kedua tidak akan
berlaku lagi. Penyelidikan ketiga, yang akan dijabarkan di parlemen Federal, merupakan
dokumen yang sah.

Laporan Penyelidikan Ketiga


PADA tanggal 30 Mei 1995, setahun setelah kejadian yang sesungguhnya, laporan
AMSA/WADOME dijabarkan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Laporan
itu berisi kabar baik dan buruk bagi Tim Visscher.
Penemuan-penemuan:
Griffin Venture tidak berada dalam bahaya pada tanggal 29 Mei 1994;
tanpa campur tangan dari Tn Visscher, proses pembebasan gas dari tangki No. 3C
mungkin akan diteruskan;
jika pembebasan gas dilakukan, dengan gas hidrokarbon sebesar 9 persen di dalam
tangki, atmosfir tangki akan memasuki ambang batas ledakan;
jika pembebasan gas dilakukan, kemungkinan ledakan tidak mungkin terjadi, karena
tidak adanya sumber picu ledakan; dan
karena tidak adanya bukti-bukti dari bahwa terdapat niatan yang khusus untuk
menutupi kejadian ini, nampaknya ada keengganan umum dari manajemen BHP
Petroleum setempat untuk memberikan saran kepada Kantor Pusat mengenai hal-hal
yang bisa merugikan kepada manajemen mereka.
Para pegawai yang melakukan penyelidikan menemukan dua tindakan yang dianggap
tidak aman, yakni:

pencabutan alat Tankscope untuk diganti dengan alat-alat analisis LV, dengan dasar
bahwa pembacaan alat Tankscope terlalu tinggi (alat-alat ini digunakan untuk
mengukur konsentrasi gas hidrokarbon di dalam tangki) merupakan tindakan yang
tidak aman;
keputusan untuk melakukan penyimpangan dari Instruksi Pekerjaan Sementara, tanpa
membahas dampak keamanan yang mungkin terjadi pada pertemuan toolbox,
bertentangan dengan prosedur yang disepakati dalam Griffin Venture Safety Case dan
merupakan tindakan yang tidak aman.

Menteri David Bedalla mengumumkan bahwa tanggapan Pemerintah Federal


adalah untuk meminta Kementerian Negara Bagian dan Teritorial untuk mengaudit semua
sarana produksi minyak lepas pantai untuk melihat bahwa rekomendasi keamanan
internal BHP yang dulu memang telah diterapkan secara menyeluruh. Ia mengumumkan
bahwa ia akan merujuk masalah jam kerja berlebih di atas Griffin Venture kepada
Direktur Penuntutan Umum untuk menentukan apakah memang terdapat sebuah kasus
prima facie untuk menuntut BHP Petroleum.
Visscher menegaskan bahwa terdapat sumber picu ledakan, dan kesaksian yang
telah ia berikan pada penyelidikan ketiga mengenai hal tersebut sepertinya tidak
dihiraukan. Ia bersaksi bahwa sumber picu ledakan berada dalam pipa-pipa pengosongan
sementara yang tidak terikat dan tertanam, yang telah ia lihat di atas dek kapal dari
tangki-tangki kargo ke bagian samping kapal untuk mengambil gas yang dikosongkan
dari tangki ke atas kapal. Pipa-pipa pengosongan sementara terdiri dari beberapa pipa
metal. Bagian dari pipa metal disanggah dengan drum-drum plastik dan disatukan oleh
perekat pipa, perekat plastik yang tidak menghantarkan listrik. Bagian dari pipa
pengosong kemudian menimbulkan konduktor-konduktor terisolasi yang menimbulkan
listrik statis bervoltasi tinggi. Pada interval yang cukup sering, percikan dari listrik statis
yang dibangun akan timbul pada sambungan-sambungan antara pipa. Visscher
menegaskan bahwa picuan yang utama akan timbul dalam pipa-pipa pengosong yang
membawa gas yang dikeluarkan dari dalam tangki. Gas-gas keluaran itu merupakan
campuran dari seluruh gas dalam tangki. Artinya, ketika gas-gas keluaran meledak, semua
gas di dalam tangki bervolume 17000 kubik meter itu akan meledak. Sebuah jalur ledakan
dari picu ledak di dalam pipa pengosong akan mengakibatkan semua isi dari tangki
meledak dengan kekuatan ledakan setara dengan 2000 pound peledak plastik.
Tanpa mengindahkan bukti tersebut, penyelidikan ketiga telah menyatakan bahwa
tidak ada sumber ledakan, karenanya Griffin Venture tidak berada dalam bahaya.
Visscher dan Holland membahas laporan penyelidikan ketiga secara mendalam.
Permintaan-permintaan Visscher untuk melakukan presentasi yang lebih jauh lagi kepada
Dewan Direktur BHP ditolak. Holland menulis kepada para direktur secara individual.
Visscher membuat video panjang yang mempresentasikan sekali lagi semua bukti-bukti
faktualnya. Dewan Direksi tidak menanggapi, baik secara pribadi maupun bersama-sama.
Visscher dan Holland menyatakan bahwa perjuangan mereka belum berakhir.
Laporan AMSA/WADOME tidak menyelesaikan masalah. Visscher menyatakan
dengan tegas bahwa Griffin Venture berada dalam bahaya. AMSA/WADOME telah
meningkatkan penemuan-penemuannya terkait pertanyaan tentang pembebasan gas, dari
tidak akan menurut kelompok pengulas BHP menjadi mungkin saja.
Laporan itu menyatakan bahwa Griffin Venture tidak berada dalam bahaya.
Kemungkinan adanya ledakan yang timbul sangat tidak mungkin, karena tidak adanya
sumber picu ledakan. Ini sama saja mengatakan, mustahil, kapal itu tidak berada dalam
bahaya hanya karena kapal itu tidak meledak. Di mana penegakan intelektual dan logika
dalam hal ini? Semua itu merupakan buah simalakama dalam birokrasi dan politik.
Mengapa pihak pembuat kebijakan tidak bisa meyakinkan diri mereka sendiri
bahwa Griffin Venture berada dalam bahaya karena prosedur yang buruk dan bahwa BHP
yang telah secara luas menyatakan komitmennya akan standard tertinggi dari keselamatan
hanya merupakan retorika humas belaka? Mengapa kita memainkan kata-kata ketika
petunjuk-petunjuk dari tindakan-tindakan yang tidak aman kini tercatat?
Mereka harus membuktikan bahwa memang terdapat sumber picu ledakan pada
tanggal 29 Mei 1994.

Visscher kini menjadi semacam pahlawan bagi beberapa karyawan BHP


Petroleum. Meskipun sebelumnya ia telah didekati oleh serikat kerjanya untuk mengambil
alih kasusnya, Visscher memutuskan untuk mengerjakannya sendiri, menghabiskan
semua uang cutinya dan mengeluarkan sisa-sisa niat baik yang masih tersisa untuknya
dari perusahaan. Para pegawai dari dalam perusahaan kini secara teratur menelponnya di
rumahnya di Newcastle dan ia mulai menyadari seluruh gerak-gerik perusahaan dalam
kasusnya. Banyak pegawai dari Griffin Venture telah berpindah ke pekerjaan lain. Karena
rujukan pelaksanaan yang sesungguhnya adalah tidak untuk menyalahkan, maka tidak
ada konsekuensi pribadi atau pun pertanggungjawaban pribadi akan segala tindakan yang
mungkin mereka lakukan pada operasi yang paling berbahaya, yang bisa saja dilakukan
pada sebuah tanker.
Visscher dan Holland mengirimkan presentasi yang direkam dengan kamera video
kepada para politisi federal yang penting. Sangat diragukan apakah orang bisa tahan
menyaksikan video yang memakan waktu tiga jam dengan rincian teknisnya. Dengan
bantuan sumber-sumbernya dari dalam perusahaan yang kini secara aktif membantunya,
Visscher pergi ke Western Australia dan beberapa tempat lain di Australia untuk secara
pribadi mewawancarai mereka yang berada di Griffin Venture hari itu. Karena buruknya
prosedur keselamatan yang telah ia lihat sejak pertama kali tiba di atas Griffin Venture, ia
sangat yakin ia bisa mendapatkan bukti mengenai sumber picu ledakan.
Pada tanggal 17 Oktober 1995, Menteri Western Australia untuk Pertambangan
diminta oleh Yang Terhormat J.A. Scott: Melalui berbagai penyelidikan, apakah
WADOME diberitahu oleh BHP Petroleum... mengenai konfigurasi pipa pengosongan
sementara yang dibuat untuk operasi pembebasan gas? Jawaban sang menteri: Ya.
Apakah konfigurasi ini ditanam sesuai dengan standard dan/atau peraturan yang
berlaku? Jawaban sang menteri: Ya.
Di Senat, Dee Margetts mengutip sebuah laporan tambahan dari Pemerintah yang
dibuat untuk menjawab tuduhan-tuduhan Visscher yang direkam di kaset video. Laporan
ini menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan Visscher tentang pembuatan pipa pengosongan
sementara tidak benar. Laporan itu mempertahankan pendapat bahwa selang metal
internal yang tidak tetap atau disekrup digunakan untuk menyatukan bagian-bagian dari
pipa-pipa pengosong dan bahwa lengan metal itu akan memberikan ikatan elektris ke
bumi. Dokumentasi lain menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan Visscher menjadi bahan
untuk penyelidikan yang lebih luas.
Laporan itu menyatakan bahwa, jika pipa-pipa pengosong sementara itu dibentuk
seperti yang digambarkan oleh Visscher, maka kelompok penyelidik akan menyetujui
bahwa pipa pengosong sementara bisa menghasilkan percikan. Secara signifikan, laporan
itu menyatakan bahwa jika pipa pengosong sementara disatukan seperti yang
digambarkan oleh Visscher tanpa lengan penyatu dari metal, maka akan mengakibatkan
tindakan kelalaian yang disengaja.
Buku suci keselamatan, International Safety Guide for Oil Tankers and
Terminals (ISGOT) menyatakan bahwa: Penanaman dalam tanah dan pengikatan akan
mengurangi bahaya dari... akumulasi ledakan elektrostatis dan ...penanaman dalam
tanah dan pengikatan untuk menjaga kemungkinan terjadinya listrik statis sering kali
terkait dengan peralatan yang bisa dipindahkan dan harus dibuat kapan pun alat itu
terpasang. ISGOT merupakan standard keselamatan yang secara internasional diakui.
Yang sering kali diucapkan di dalam industri: Untuk keluar dari ISGOT, kamu pasti
sangat bodoh atau sangat pintar.
Visscher menulis sebuah tanggapan yang dilaporkan mengenai Kelasi Kelas Satu
Griffin Venture, orang yang bertanggung-jawab akan pemasangan pipa pengosong

sementara: Mereka yang terkait secara langsung dengan pengeboran pipa pengosong
(sementara) yang dapat dipindah-pindah di 1C dan 3C adalah Kelasi Kelas Satu, Kelasi
Kelas Dua dan para IR (awak kapal). Kelasi Kelas Satu mengatakan kepada tim
pewawancara bahwa pipa-pipa yang fleksibel harus diamankan ke pipa pengosong
dengan menggunakan perekat (pipa). Kemudian perekat digunakan untuk menyatukan
bagian-bagian dari pipa yang fleksibel. Penahan bunga api kemudian harus direkatkan di
ujung pipa-pipa fleksibel itu.
Kelasi Kelas Satu menyatakan secara spesifik, bagian dari pipa-pipa pengosong
itu disatukan dengan menggunakan perekat. Tidak disebutkan adanya lengan-lengan
penyatu dari metal. Namun, penyelidikan AMSA/WADOME tidak menyanggah apa yang
dipercaya Visscher sebagai bukti nyata dari kemungkinan atau sumber picu ledakan yang
mungkin.
Pada tanggal 30 November 1995, Senator Margetts menjabarkan pada Senat
Australia enam buah pernyataan hukum yang dibuat di muka notaris yang dikumpulkan
oleh Visscher dari para pekerja yang berada dalam Griffin Venture saat kejadian.
Margetts berkata bahwa deklarasi itu sangat bertentangan dengan kesaksian yang
diberikan oleh BHP Petroleum kepada penyelidikan gabungan Negara Bagian/Parlemen
Federal mengenai kejadian itu. Ia meminta Pemerintah Federal membentuk penyelidikan
hukum terhadap tuduhan kelalaian yang disengaja yang dilakukan oleh BHP Petroleum
pada Griffin Venture.
Bagi Tim Visscher, perjuangan untuk membuat BHP menghadapi kebenaran
belum selesai.
Ia telah menulis surat-surat yang semakin menusuk kepada perusahaan yang
dengan tuduhan telah melakukan pengelabuan secara bersama-sama terhadap laporan
ulasan bulan September. Ia menuduh para direktur BHP telah gagal mengambil
tindakan yang tepat ketika dihadapkan dengan masalah keselamatan di atas Griffin
Venture, dengan kewajiban untuk peduli. Ia meminta BHP untuk mendukung
penyelidikan hukum yang menyeluruh dan terbuka atas kejadian itu.
Apakah BHP Petroleum merupakan perusahaan yang layak dan sehat untuk
memiliki ijin beroperasi di eksplorasi minyak lepas pantai? Praktik pengelabuan yang
terus-menerus itu akan menunjukkan jawaban yang negatif.
Apakah dibutuhkan sebuah ledakan dan hilangnya nyawa untuk membawa
pertanggungjawaban yang tulus akan pelanggaran-pelanggaran keselamatan, baik yang
dilakukan oleh perusahaan maupun para pembuat kebijakan mengenai keselamatan? Pada
tanggal 19 Juni 1996, Ian Howarth melaporkan dalam The Financial Review: Tn. Baugh
(Tn. Michael Baugh, presiden dari BHP Petroleum) mengakui kemarin bahwa ia selalu
mempercayai versi kejadian menurut Visscher.
Visscher menolak tawaran pekerjaan di Vietnam. Masalah itu tetap ada di
Parlemen Federal dan West Australia ketika buku ini akan dicetak (versi asli bahasa
Inggrisnya, eds.).

Keberanian Para Pengungkap Fakta

SEPERTI YANG BISA ANDA lihat dari berbagai cerita dalam buku ini, setiap warga
masyarakat yang memiliki rasa tanggung jawab bisa menjadi pengungkap fakta.
Dihadapkan dengan kejadian-kejadian yang mengkhawatirkan, setiap orang dapat
memberikan reaksi yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar dari mereka sepertinya
memiliki sebuah kesadaran yang samar-samar akan risiko pribadi dan konsekuensi karena
telah mempertanyakan pihak yang berwenang. Bagi beberapa orang, memaparkan praktik
yang patut dipertanyakan dapat dianggap sebagai sebuah tindakan ketidaksetiaan yang
paling buruk.
Penjagaan diri merupakan sebuah insting yang kuat dalam organisasi. Karierisme
dalam sebuah budaya perusahaan disebut sebagai tindakan melindungi diri sendiri,
begitu juga dengan tidak bertindak sebagai orang yang brengsek atau pengacau. Hal ini
berlaku juga pada birokrasi dalam sektor swasta maupun umum. Mentalitas atau pola
pikir seperti ini dalam sebuah organisasi sangatlah umum dan orang-orang yang
berhadapan dengan atau menjadi khawatir mengenai sesuatu hampir secara langsung
bertanggung-jawab atas konsekuensi yang terjadi karena telah mengangkat kekhawatiran
mereka. Awalnya mereka melakukannya tanpa rasa bersalah, menanti atau berharap
bahwa, mereka yang berwenang dalam organisasi akan memberikan imbalan akan
kejujuran mereka. Ketika hal itu tidak terjadi, ketika ada sebuah keterlambatan yang
mengganggu atau ketika mereka mendapati posisi mereka dilecehkan, terkadang dengan
penuh kebencian, secara alamiah amarah mereka dapat terpicu atas respon yang diberikan
terhadap kepedulian mereka. Dengan perhatian media dan film yang mendunia terhadap
kasus-kasus ternama yang melibatkan para pengungkap fakta, kesadaran masyarakat
belum pernah setinggi ini sebelumnya. Namun hal itu tidak akan mempermudah para
pengungkap fakta yang mungkin bukan seorang Daniel Ellsbergs atau Karen Silkwood.
Menulis dalam sebuah buku, Corruption and Reform (University of Queensland
Press 1990), John McMillan, yang juga mengajar hukum administratif dan konstitusional
di Australian National University, menggambarkan minat publik yang besar akan
pengungkapan fakta sebagian karena tontonan di mana orang secara publik dianggap
tidak setia pada organisasi di mana ia berada, tapi sebagian juga karena para pengungkap
fakta sering kali memusatkan perhatian masyarakat akan membran tersembunyi dari
perilaku korup.
McMillan mengatakan bahwa, keberanian moral mereka telah mengangkat
ketenaran para sang pengungkap fakta secara internasional, termasuk Ellsberg yang
mengungkapkan dokumen Pemerintah AS yang melaporkan bagaimana masyarakat telah
disesatkan mengenai masalah perang Vietnam; Clive Pointing, seorang pegawai negeri di
Inggris yang memberikan informasi kepada pihak oposisi dalam Parlemen yang
menunjukkan bahwa pemerintah telah menyesatkan parlemen mengenai tenggelamnya
kapal Argentina, General Belgrano; Frank Serpico, yang memberikan kesaksian pada
Komisi Knapp bahwa para rekan kerjanya di kepolisian New York telah melakukan
kejahatan; Stanley Adams, yang mengungkapkan bahwa majikannya secara ilegal telah
mengatur harga dalam Masyarakat Ekonomi Eropa; Karen Silkwood, yang tewas dalam
sebuah kecelakaan mobil yang misterius dalam perjalanannya untuk memberikan buktibukti pada wartawan mengenai catatan keselamatan nuklir yang dipalsukan oleh

majikannya, Kerr-McGee; Ernest Fitzgerald, seorang pegawai Departemen Pertahanan


AS yang memberikan kesaksian pada Komite Kongres AS mengenai penggelapan biaya
sebesar $2 miliar pada pesawat transport Lockheed c-5A; di Australia, Philip Arantz,
yang digulingkan dari kepolisian New South Wales setelah membeberkan ketidaktepatan
dalam statistik pemerintah yang dipublikasikan mengenai pembersihan kejahatan yang
sukses.
Setelah analisis McMillan, telah ada sebuah pergerakan yang meluas di seluruh
Australia menuntut perlindungan secara legislatif terhadap para pengungkap fakta.
Namun struktur legislatif, yang diperdebatkan banyak pihak, bisa dimanipulasi atau
digunakan sebagai alat untuk mengawasi kerusakan yang lebih jauh. Secara singkat,
para pengungkap fakta hanya akan bisa mendapatkan perlindungan jika ia bisa
mempertahankan kerahasiaan dari informasi yang ia punya pada pihak yang berwenang
menerima bukti dari para pengungkap fakta itu. Undang-undang perlindungan terhadap
para pengungkap fakta sangat dinanti sebagai salah satu sumbangsih dari dekade 1990-an
pada praktik etis dalam institusi swasta dan publik. Pelaksanaan yang efektif dari
peraturan perundang-undangan dalam berbagai bentuk (terkadang tidak efisien juga) akan
menjadi topik analisis akademik dan kritik selama beberapa tahun ke depan.
Namun, seperti yang telah kita lihat dalam korupsi di kepolisian, struktur
pertanggungjawaban dapat menjadi bagian dari pola pengelabuan yang melembaga, atau
apa yang digambarkan oleh Jim Leggate, seorang pegawai pada Departemen
Pertambangan Queensland, sebagai penangkapan yang wajib penangkapan dari para
badan tersebut berarti menegakkan peraturan dengan maksud tertentu yang bertujuan
untuk diingkari. Mereka yang terlibat secara langsung dengan administrasi dari undangundang perlindungan para pengungkap fakta memiliki tantangan ke depan untuk
memastikan bahwa perlindungan bagi para pengungkap fakta dan pengungkapan
penyelewengan atau ketidaktepatan administrasi bisa tercapai. Jika mereka masih
mendapatkan masalah dalam mencapai tujuan itu karena tekanan eksternal maupun
internal, mereka bisa melakukan apa yang dilakukan oleh sebagian besar para
pengungkap fakta itu: menghubungi media, sembari bertanggung-jawab secara penuh atas
segala risiko dan konsekuensi karena telah go public.
Menurut McMillan, garisan takdir para pengungkap fakta di Amerika Serikat
menunjukkan konsekuensi pribadi yang menyedihkan bagi mereka yang menjalankan
tugasnya sebagai warga negara.
Dari hasil penelitian sebuah kelompok yang terdiri dari 233 orang pengungkap
fakta di Amerika Serikat (hingga tahun 1990), 90% kehilangan pekerjaaan atau
diturunkan pangkatnya; 27% dituntut secara hukum; 26% mendapat rujukan psikiater atau
medis; 25% menjadi pecandu alkohol; 17% kehilangan rumah mereka; 15% diceraikan
secara sepihak; 10% melakukan tindakan bunuh diri dan 8% bangkrut.
Pertanyaan mengenai kemungkinan mendapatkan pekerjaan kembali di masa
depan setelah melakukan tindakan pengungkapan fakta adalah masalah penting setelah
fenomena pengungkapan fakta diangkat ke permukaan. Tetap saja sulit, jika mungkin,
bagi sebuah organisasi untuk mengembalikan status sang pengungkap fakta ke statusnya
yang dulu atau bahkan lebih tinggi. Dr. Robert Savory, yang melawan anak perusahaan
tambang mangan BHP di Groote Eylandt tidak dipuji oleh perusahaan setelah
peringatannya akan adanya kebocoran bahan bakar yang besar diselesaikan. Usahausahanya akhirnya hanya membuahkan pengakuan yang setengah hati. Savory
diselamatkan dari ketidakberdayaan dan pengangguran oleh departemen pemerintahan
dalam yurisdiksi yang lain setelah pemaparan media akan keadaannya yang menyedihkan.

Seperti yang ia katakan, sulit untuk mendapatkan pekerjaan setelah dipecat oleh
perusahaan terbesar di Australia.
Tim Visscher, Kelasi Kelas Dua dalam jajaran pimpinan Griffin Venture, masih
bekerja untuk BHP Petroleum namun dengan posisi buangan. Sepertinya perusahaan tidak
tahu harus berbuat apa terhadapnya, walaupun, sekali lagi, telah ada pengakuan terhadap
kekhawatirannya akan keselamatan.
Masih tetap diragukan jika Bill Bolitho, mantan pimpinan ANL, akan ditawari
lagi posisi di pemerintahan setelah secara publik ia membeberkan rusaknya nilai dalam
jalur pelayaran nasional oleh ketidakmampuan politis dan birokratis. Mungkin dia tidak
menginginkannya... tapi apakah akan ada tawaran dari pemerintah?
John McLennan, sang pengungkap fakta surat-surat Westpac, tetap menerima
panggilan untuk menjadi konsultan bagi para nasabah yang bermasalah. Pengalaman dan
kualifikasinya melengkapi dirinya untuk kembali bekerja dalam sistem perbankan, namun
secara pasti ia tidak akan diminta.
Helen James, seorang pegawai senior dalam Pengawas Penerbangan Sipil,
kembali pada pekerjaan akademis setelah ia memaparkan mentalitas yang cenderung
mengelabui dan mengacaukan pengawasan pada diri seorang regulator yang tugas
utamanya adalah untuk menjaga keselamatan masyarakat yang bepergian. Setelah
pengasingan internal, tindakan akhirnya adalah melakukan hal yang tidak pernah
terpikirkan oleh perusahaan go public. Alih-alih dianggap sebagai pelindung
keselamatan publik, ia secara hukum dianggap tidak setia dan, selain karena intervensi
politik setelah publisitas, penghargaan atas hasil kerjanya mungkin akan direnggut juga.
Prospeknya untuk kembali pada peran operasional kini tergantung pada penilaian
majikan yang tercerahkan.
Alwyn Johnson, seorang bankir senior di Tasmania, telah membayar harga yang
mahal karena telah memberi peringatan kepala-kepala politik negara bagian itu atas
tindakan bank yang tidak terkendali. Ia tidak bisa kembali lagi ke bidang keahliannya
sebuah tragedi personal dan industri, ketika seseorang menganggap penilaian yang
bijaksana harus dimiliki terlebih dulu oleh para pemimpin perbankan, para ahli keuangan
dan pemerintah.
Jim Leggate akhirnya terpaksa menerima pekerjaan di luar pertambangan, di
mana ia dianggap sebagai duri dalam birokrasi yang menolak untuk menegakkan
peraturannya sendiri. Pengalaman Leggate menunjukkan tindakan penghinaan yang dapat
dilakukan oleh rejim yang berwenang terhadap peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan oleh Parlemen. Hanya Parlemen yang bisa melawan tindakan penghinaan itu,
namun para anggotanya menolak untuk menegakkan peraturan perundang-undangan yang
telah dikeluarkan atau untuk mengubahnya, dan justru memilih kepastian yang retorik
belaka.
Elizabeth OBrien menjadi seorang aktivis perkotaan ketika ia menyadari bahwa
pihak-pihak yang berwenang yang seharusnya memperhatikan kesehatan masyarakat
tidak melakukan kewajiban mereka. Sementara anak-anak di Australia berada dalam
ancaman bahaya kerusakan kecerdasan karena pencemaran timbal, ia mulai mengatur,
mempengaruhi atau melawan pihak yang berwenang yang memiliki akses untuk semua
informasi ilmiah yang ada. Tindakan pengungkapan fakta yang dilakukannya berhadapan
dengan tanggapan-tanggapan yang melecehkan mengenai reaksi emosional yang terkait
dengan anaknya sendiri dan tuduhan ketidakpeduliannya secara ekonomi. Ia jarang
diminta untuk berbicara di depan badan-badan industri untuk memberikan masukanmasukan yang sangat berguna mengenai dampak-dampak kesehatan dari pencemaran
timbal.

Dr. Phil Nitschke, seorang dokter muda pemberontak, hanya ingin menegaskan
bahwa kesiapsiagaan nuklir harus dilakukan dengan serius. Kekerasan hati dan
aktivismenya memecah masyarakat, menghasilkan serangan-serangan pribadi pada
karakternya dan yang lebih serius lagi, konsekuensi yang harus ia tanggung. Pada
akhirnya, ia harus meninggalkan rumah sakit tempat ia bekerja. Jika menjadi bagian dari
sebuah kelompok mengharuskan kita untuk diam saja dan mengerjakan apa yang
diperintahkan, selain dari ikut serta secara aktif dalam usaha kelompok itu menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi, tidak akan ada ruang dalam kelompok semacam itu bagi
Nitschke.
Phil Vardy mengalami jalan hidup yang juga dialami oleh sebagian besar
pengungkap fakta kehilangan pekerjaan yang ia cintai dan hancur dalam tekanan
pribadi sebagai sebuah konsekuensi akan tindakan-tindakan moral yang ia lakukan karena
rasa tanggung jawab yang ada. Meskipun ia kemudian dibebaskan dari segala tuduhan
melalui sebuah proses pemaparan dan penyelidikan yang tidak menyenangkan yang
berlangsung selama bertahun-tahun, tidak akan ada yang dapat mengembalikan idealisme
yang hilang, kepercayaan dan harapan pada penelitian ilmiah untuk mencari kebenaran.
Semua orang menderita.
Para pengungkap fakta ini jarang bisa bertahan dalam organisasi mereka sendiri.
Benturan budaya yang dihasilkan oleh tindakan-tindakan mereka menghasilkan luka yang
dalam. Pihak yang berwenang dalam organisasi itu sepertinya tidak tahan ditanyai. Para
pemimpin organisasi yang menuntut kesetiaan, sering kali merancukan tindakan para
pengungkap fakta ini dengan mempertanyakan masalah kepatuhan pribadi ketimbang
kesetiaan kepada maksud-maksud yang dinyatakan dan tujuan-tujuan dari organisasi.
Pemaparan ketidakmampuan, kesalahan administrasi atau korupsi yang dilekatkan pada
para pengungkap fakta tersebut dapat mengakibatkan hancurnya karier para manajer
atau pengawas bisa dijatuhi sanksi kedisiplinan, dipindahkan atau bahkan dipecat.
Namun, sepertinya tetap tidak akan ada masa depan dalam pekerjaan mereka bagi para
pengungkap fakta yang telah melakukan apa yang benar dan tepat dalam memberikan
peringatan bagi organisasi (jika akhirnya perlu go public), bagaimanapun
memalukannya hal tersebut bagi organisasi itu.
Hal ini kemudian juga membawa penulis pada organisasinya sendiri, Perusahaan
Penyiaran Australia. John Millard, yang dulunya seorang reporter The Investigators,
sebuah program televisi mengenai hubungan dengan konsumen, memaparkan pada publik
di tahun 1994 akan kekhawatirannya mengenai pemberian sponsor yang dicurigai
dilakukan secara diam-diam dalam beberapa program televisi ABC, di mana hal itu
bertentangan dengan peraturan dari Akta ABC dan kebijakan editorial Dewan Direksi
ABC. Program-program itu termasuk siaran infotainment yang terkenal seperti The
Homeshow dan EveryBody yang disiarkan di stasiun TV ABC di awal tahun 1990-an.
Milliard akhirnya dibebaskan dari semua tuduhan melalui sebuah penyelidikan
mandiri (yang dilakukan oleh Mr George Palmer QC) yang menemukan bahwa terdapat
perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diselesaikan lagi antara apa yang disebut sebagai
panduan produksi bersama ABC dan harapan dari badan-badan di luar organisasi itu yang
mendanai produksi-produksi tersebut. Ketika The Investigators dihentikan masa
tayangnya oleh manajemen stasiun TV ABC pada akhir tahun 1995, Millard mendapati
tidak ada tempat lagi baginya untuk melanjutkan kariernya di stasiun TV ABC.
Kenyataan yang ada adalah bahwa ia tidak bekerja lagi dengan program The Investigators
dan ia sedang menunggu penugasan selanjutnya pada program fitur yang lain. Manajemen
ABC menyatakan bahwa Milliard telah setuju untuk kembali ke The Investigators
sebelum pengumuman penghentian masa tayang acara itu. Millard dihadapkan pada

kemungkinan akan dipojokkan dan sebuah masa depan yang tidak jelas karena status
yang tidak ia minta, sebagai pengungkap fakta. Manajemen telah membuat komitmen
untuk melakukan tindakan-tindakan yang tulus untuk merelokasikan staf yang lain dalam
program-program yang lain, tapi sepertinya tidak ada program lain yang menginginkan
John Millard. Seorang staf yang setia yang juga seorang pendukungnya dalam serikat,
direktur pelaksana ABC, Brian Johns, membentuk sebuah penyelidikan yang dilakukan
oleh seorang pengacara industrial (Mr Philip Coleman) untuk memeriksa tuduhan Millard
dan serikat pekerjanya yang menyatakan bahwa perlakuan yang dilakukan oleh ABC
memuncak pada sebuah kegiatan pelecehan. Saat itu, Radio ABC memberikan pekerjaan
untuk Millard.
Pada bulan Juli 1996, Colemand mendapati bahwa Millard telah dilecehkan
karena kegiatan pengungkapan fakta yang ia lakukan.
Kata-kata Coleman memulihkan status Millard sebagai seorang wartawan yang
profesional dan kredibel setelah sebelumnya dianggap sebagai orang yang gila, dengan
pikiran yang kacau dan sulit untuk diajak bekerja sama dalam sebuah kampanye
diam-diam mengenai pencemaran nama baik yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Sepertinya bagi saya hal ini luar biasa, dengan melihat pengalaman Tn. Millard selama
sepuluh tahun sebagai reporter dan produser televisi dengan catatan kepegawaian yang tidak
bernoda, seorang manefistis yang berdedikasi pada penyiaran publik dan seorang pegawai
ABC dengan karier yang sukses, memenangkan berbagai penghargaan dan memiliki
antusiasme dan kesenangannya pada pekerjaan yang sangat jarang ditemukan, bahwa
manajemen ABC memutuskan untuk tidak memperbarui kontraknya untuk tahun 1996.
Setelah mempertimbangkan dengan hati-hati semua bukti yang terkait, saya telah
sampai pada kesimpulan bahwa kegiatan Tn. Millard sehubungan dengan dipenuhinya
kebijakan-kebijakan editorial ABC telah memberikan dampak pada keputusan ABC untuk
tidak melanjutkan status kepegawaian Tn. Millard di stasiun TV ABC.

Brian Johns menawari John Millard pekerjaan di stasiun TV ABC, namun, sesuai
dengan saran hukum, untuk tidak mengambil tindakan-tindakan disipliner terhadap para
manajer yang namanya disebutkan dalam laporan Coleman.
Dari keterlibatan secara aktif dalam mendukung John Millard di dalam organisasi
saya sendiri, sangatlah mengganggu bagi saya bahwa semua pemulihan nama baik para
pengungkap fakta tidak didampingi oleh pertanggungjawaban yang diperlukan. Hal ini
merupakan pengungkapan yang paling berharga bagi sebuah organisasi yang sering kali
menggunakan para pengungkap fakta dalam siaran-siaran terkininya dan program
dokumenter untuk mengungkapkan praktik-praktik yang salah, ketidakmampuan atau
korupsi di organisasi-organisasi lain dan menghasilkan kuliah-kuliah mengenai
pelaksanaan terbaik dalam sumber daya manusia, non-diskriminasi dan kesempatan
kepegawaian yang setara. Badan penyiaran nasional itu masih harus menjalani jalan yang
panjang. Seperti yang dikatakan oleh seorang anggota Dewan Direksi ABC: Cintailah
para pengungkap fakta.
Pada bulan Desember 1996, Dewan Direksi ABC menyetujui pengungkapan yang
mengacu pada kepentingan umum yang sama sekali baru dan prosedur penggantian
kerugian bagi semua stafnya sebagai konsekuensi langsung atas kasus John Millard.

Psikodinamika dari Pengungkapan Fakta

PARA PENGUNGKAP FAKTA berjalan melalui nerakanya sendiri. Sering kali hal itu
diciptakan sendiri, sebagai balasan dari tindakan-tindakan pro-aktif.
Pasangan sang penulis, Elizabeth, seorang psikiater, telah menyumbangkan
pengamatan-pengamatan pada aspek-aspek psikologis dari pengungkapan fakta dari
sejarah-sejarah kasus yang ada dalam buku ini.
Ada beberapa faktor umum dalam sejumlah kasus pengungkap fakta yang ada di sini.
Sebagian besar datang dari keluarga atau tumbuh dalam sebuah lingkungan dengan rasa
moral sejati yang tinggi dalam menentukan yang baik dan yang buruk. Mungkin dengan latar
belakang religius maupun sekular. Terlihat dengan jelas kemungkinan telah diturunkannya
nilai-nilai itu pada para individual berupa standard perilaku atau etik. Juga ada beberapa
pengalaman di masa kanak-kanak seperti seringnya berpindah-pindah, berganti banyak
sekolah dan kelompok ras, yang membuat mereka menjadi semakin bergantung pada diri
sendiri dan tidak terlalu bergantung pada kelompok teman terdekat untuk mendapatkan rasa
identitas personal.
Seperti halnya dengan faktor-faktor di masa kanak-kanak, di beberapa kasus juga
ada pengalaman-pengalaman setelah dewasa di mana mereka melawan figur yang berwenang
di satu masa dan mendapati mereka diperlakukan dengan rasa penghormatan yang lebih. Hal
ini memiliki kecenderungan untuk mempererat rasa integritas dan kefektifan pribadi. Dan
sangat mengejutkan bagaimana efektifnya orang-orang itu sebelum krisis. Ketika mereka
harus dihadapkan dengan krisis, perpaduan dari pengalaman-pengalaman hidup ini sepertinya
telah membawa mereka pada apa yang mereka anggap sebagai tindakan-tindakan yang benar.
Dari beberapa kejadian ini mereka tidak mendapat dukungan namun justru mendapatkan
kekejaman dan pencemaran nama baik. Dalam berusaha membela diri mereka dari apa yang
dianggap sebagai serangan-serangan pribadi dan pertanyaan atau tantangan akan integritas
mereka, mereka harus membuat pembenaran dari kekhawatiran-kekhawatiran mereka. Ketika
hal itu terjadi sebuah perpaduan dari ketidakpercayaan dan kemarahan menghasilkan sebuah
respon berupa kepanjangan akal daya, kepedulian dan perhatian penuh akan posisi mereka
sendiri. Kemudian mereka mencoba menebus masalah itu dengan tepat.
Karena mereka terus mendapatkan perlawanan dan usaha-usaha untuk menutupnutupi mereka seperti berusaha melawan rasa marah, ketidakberdayaan dan
ketidakpercayaan. Ketika orang yang kurang bergantung pada diri sendiri cenderung mundur,
kekejaman dan pencemaran nama baik itu justru memperkuat perlawanan mereka. Namun di
sebagian besar kasus, semakin terlihat bahwa para individual tidak bisa mencurahkan seluruh
energi pada bagian itu dalam hidup mereka tanpa mengambil dari aspek yang lain. Kemudian
Anda akan melihat kehancuran dalam hubungan-hubungan mereka, dampak negatif dan yang
merusak pada kestabilan emosi dan kepercayaan diri mereka. Semakin besar yang mereka
keluarkan, maka semakin banyak mereka merugi, secara psikologi, secara profesional dan
secara finansial. Di situlah ketika mereka terlihat menjadi lebih fanatik atau terobsesi
sehingga secara signifikan seperti menciutkan pandangan mereka. Namun, mereka tidak bisa
menyerahkan tugas itu atau mereka akan kehilangan harga diri mereka.
Ketika seseorang mendapatkan perasaan telah dibersihkan oleh penemuan,
penelitian atau laporan, hal itu tidak bisa mengganti nilai harga diri yang telah mereka
korbankan. Mereka justru tertraumatisasi oleh pengalaman tersebut.
Pengakuan masyarakat akan harga psikologis dari tindakan mereka begitu juga
dengan pengakuan finansial, sosial atau yang berhubungan dengan pekerjaan mereka,
perlindungan legislatif dan dukungan dari para pendukung fakta yang lain, bisa membantu
mereka mengatasi trauma.
Trauma yang timbul dari pengungkapan fakta datang dari serangan terhadap harga
diri mereka, identitas diri atau keberadaan diri mereka. Pihak yang berwenang yang
menyerang mereka sepertinya melakukan semua itu dengan cara yang sangat pribadi. Ada
beberapa tuduhan akan ketidakstabilan emosional, penyakit mental, pemabuk atau tindakantindakan obsesif. Mereka bisa dijebak, dilecehkan, dihina, diintimidasi dan dipaksa. Tidak
ada yang menghalangi usaha untuk melecehkan atau menghancurkan para pengungkap fakta.
Itulah mengapa hal tersebut sangatlah merusak secara personal dan secara emosional.
Meskipun mereka telah tumbuh dengan rasa keberadaan diri, tidak bergantung pada

persetujuan orang lain dan mengatasi ketidakcocokan yang muncul dalam kehidupan mereka,
intensitas dari serangan atas diri mereka bisa memiliki dampak jangka panjang.
Pengalaman itu bisa memperkuat mereka dan menjadikan mereka semakin mandiri.
Namun, kita lihat bahwa hanya sedikit yang bisa lari tanpa adanya luka-luka emosional.

Perlindungan bagi Para Pengungkap Fakta: Masa-Masa Awal


DALAM sebuah analisis kritis mengenai peraturan perundang-undangan tentang
perlindungan para pengungkap fakta, William de Maria, seorang dosen di University of
Queensland dan pendiri Kelompok Aksi Pengungkap Fakta (The Whistleblower Action
Group) menulis dalam The Alternative Journal (Vol 20, No 6, Desember 1995), bahwa
perlindungan bagi para pengungkap fakta yang datang ke media merupakan daerah
haram bagi para pembuat kebijakan di Australia dan Selandia Baru.
Hanya undang-undang dasar di NSW yang memberikan perlindungan bagi pengungkap fakta
di media dan perlindungan itu sangat tergantung pada kondisi yang ada, sehingga
keefektifannya harus terus diawasi.

De Maria beranggapan bahwa media sering kali merupakan pelabuhan terakhir


bagi para pengungkap fakta. Dengan seijinnya, analisisnya terhadap keengganan
pemerintah untuk melindungi pengungkap fakta di media ditulis ulang di sini.
Pengungkapan kepada publik sering kali menjadi alat pendesak bagi pemerintah agar mereka
bertindak demi kepentingan umum. Fanny K (nama disamarkan), seorang pengungkap fakta
dari Queensland, memberikan contoh yang bagus mengenai hal ini. Sebagai seorang pekerja
di Basil Stafford Center, sebuah fasilitas milik pemerintah untuk orang-orang yang cacat
kecerdasannya, ia menyatakan telah menyaksikan berbagai tindakan pelecehan terhadap
pasien. Ia pergi ke berbagai jaringan resmi sejak tahun 1986 hingga November 1990, mencari
tindakan dari pihak berwenang untuk menghentikan tindakan pelecehan, pelukaan dan
penghilangan nyawa yang terjadi di pusat rehabilitasi cacat tersebut. Tidak ada yang
memperhatikannya dan ia menjadi korban ancaman dan pelecehan, termasuk pengrusakan
rem di mobilnya. Ia akhirnya pergi ke program Hinch di TV dan acara bincang-bincang di
radio Hayden Sergeant di Brisbane. Tekanan dari media mendatangkan minat dari pemerintah
dan menunjuk Komisi Peradilan Pidana atas kasus itu: sebuah penyelidikan publik kini
merupakan jalan satu-satunya. Pemerintah kemudian memasang mode pengendalian
kerusakan tak lama setelah penyelidikan dimulai dan secara paksa menutup pusat rehabilitasi
cacat tersebut.
Kasus ini juga membawa pemerintahan Queensland, yang menyadari kesalahannya,
memasukkan pengaturan mengenai hal itu ke dalam Undang-undang Perlindungan Para
Pengungkap Fakta Tahun 1994 (Qld), yang rancangannya belum pernah ada sebelumnya atau
merupakan bagian dari proses konsultatif legislatif. Klausul Fanny K, seperti yang
disebutkan oleh Kelompok Aksi Para Pengungkap Fakta Queensland, memperbolehkan siapa
saja untuk mengungkapkan bahaya yang khusus dan spesifik atas kesehatan dan keselamatan
seseorang yang memiliki keterbatasan. Tanpa ketabahan dari Fanny K dan media yang
responsif, klausul ini tidak akan pernah diikutsertakan. Pemerintahan Goss mengutip hal ini
dan peraturan yang serupa, sebagai suatu penawaran perlindungan yang cukup bagi para
pengungkap fakta untuk berhubungan dengan media tanpa jaminan, namun yang menarik
untuk dicatat adalah, pengajuan untuk melarang para pengungkap fakta CJC menghubungi
media sudah terpikirkan sebelum diusulkannya Undang-Undang Perlindungan Para
Pengungkap Fakta Tahun 1994, namun ditolak karena dianggap terlalu kontroversial.
Argumen yang selalu dilemparkan oleh pemerintah yang berlawanan dengan
perlindungan pengungkap fakta adalah risiko kerusakan terhadap reputasi yang tidak bersalah
oleh cerita-cerita media yang belum ada buktinya. Meskipun tidak diragukan, argumen ini
memiliki banyak nilai lebih. Masalah utama bagi pemerintah akan pengungkapan melalui

media adalah para pengungkap fakta itu lepas kendali. Lepas dari semua tata laksana badan
yang ketat, hati-hati, panjang dan semi-rahasia, pengungkap fakta yang jengkel menghubungi
media dengan cerita yang pada dasarnya patut menjadi berita meskipun hal ini tidak berarti
bahwa mereka selalu diikuti oleh media.
Hubungan media dengan pengungkap fakta sebetulnya tidak pernah diteliti dan
sepertinya selalu saja berbeda tiap kali seorang pengungkap fakta menghubungi media.
Konflik antara sensasionalisme dan jurnalisme investigatif; liputan singkat dan pelaporan
berkelanjutan; dan cerita yang berfokus pada korban melawan cerita yang berfokus pada
sistem yang tenggelam dari permukaan, biasanya di luar pengamatan para pengungkap fakta.
Konflik-konflik semacam itu dipecah oleh manajemen media terhadap kepentingan publik
lebih sering dari yang diperkirakan. Media yang bebas secara sengit, mengungkapkan
kesalahan apa pun yang ditemukan, merupakan sebuah mitos yang kita dan para pengungkap
fakta itu percaya sejalan dengan mitos pertanggungjawaban dan integritas dalam pemerintah.
Melarang kasus-kasus yang spektakuler, seperti kasus Fanny K, pemerintah tidak perlu
terlalu khawatir dengan media, yang lebih sering disebabkan oleh kekhawatiran pada masalah
ekonomi: akankah konsumen media yang konservatif dan berjumlah banyak itu percaya
dengan cerita pengungkap fakta, dan karenanya membeli surat kabar atau barang di berita
elektronik?

Analisis De maria menusuk hingga ke jantung badan legislatif dan media yang
terkait dengan pengungkapan fakta. Tidak seorang pun dapat bergantung sepenuhnya
pada perlindungan legislatif ataupun solidaritas media terkait dengan masalah mereka.
Proses pengungkapan fakta sangat ditakuti karena bahayanya. Mereka yang
melakukannya harus sangat sadar akan semua konsekuensinya.
Dari sejarah kasus dalam buku ini, sangatlah jelas bahwa mereka yang merupakan
pengungkap fakta yang sejati, yang telah bertahan terhadap tekanan-tekanan pribadi dan
telah dibebaskan, walaupun harus berlumuran darah sebagai akibat dari intimidasi atau
pelecehan, telah menyiapkan diri mereka untuk kehebohan itu.
Apa yang sangat mengagumkan bagi penulis dari cerita-cerita mereka adalah
kecerdasan, kerja keras dan taktik yang mereka miliki. Sangat sulit menjadi seorang
pengungkap fakta. Terobsesi akan sesuatu bisa menolong jika hal itu membawa
keteguhan untuk menang, untuk memperhatikan semua rincian dalam mencari jejak
barang bukti. Namun, terobsesi sampai pada titik paranoid atau ketidaksadaran akan
menghilangkan atau menghancurkan kasus pengungkap fakta.
Pihak yang berwenang akan selalu mencoba jalur yang memiliki tingkat
ketegangan terkecil ketika berhadapan dengan seorang pengungkap fakta. Jika kepastian
sunyi itu tidak berhasil, penundaan, kebingungan atau keacuhan terhadap masalah itu
akan mengikutinya. Jika masalah itu tidak selesai dan para pengungkap fakta itu bertahan,
penolakan dan rekriminasi bisa terjadi. Jika hal itu tidak membuat para pengungkap fakta
menghentikan apa yang kini menjadi pertentangan, tekanan-tekanan langsung bisa
menjadi langkah selanjutnya.
Australia sangat beruntung memiliki kesadaran publik yang besar dalam demokasi
ini, bahwa pembalasan sering kali hanya terbatas pada penyangkalan kepegawaian yang
sangat berarti bagi sang pengungkap fakta baik melalui pemecatan yang sangat jelas
maupun pelecehan sampai pada titik pengunduran diri. Di beberapa negara lain, orangorang yang tidak setia dan tidak sependapat akan diperlakukan dengan metode-metode
yang jauh lebih kasar hingga tindakan intimidasi atau bahkan pembunuhan. Dalam
metode yang lebih halus yang terlihat di sini, ada proses yang dirancang untuk
membungkam para pengungkap fakta. Ia dapat dicap gila, terobsesi atau seorang
fanatik. Bagi orang biasa, hal ini lah yang dinilai sebagai masalah. Pengungkap fakta
sering kali membahayakan dukungan yang potensial dengan memarahi para orang yang
tidak terlibat, menariknya pada rasa moralitas dalam diri mereka atau kesadaran diri atau

rasa bersalah sampai pada penghinaan diri mereka sendiri. Jika hal ini terjadi, maka para
pendukung yang potensial bisa lari. Apa yang sangat diperlukan tentunya adalah
gambaran faktual mengenai masalah yang sedang dipertaruhkan dengan cara yang tidak
mengancam. Begitu diberikan fakta-fakta yang ada, kebanyakan orang dengan rasa
kemanusiaan dan kesadaran diri bersiap untuk menyenangkan diri mereka sendiri akan
keadaan dan kemudian cukup senang dengan memberikan dukungan praktis dan moral.
Para pengungkap fakta dengan perasaan yang merasa benar sendiri, dapat dengan segera
menerima dukungan dalam bentuk apa pun bagi mereka dengan berperan sebagai martir.
Impian mereka menjadi martir dengan cepat dapat disadari. Namun, hal itu merupakan
isolasi diri yang tidak bahagia, pahit dan sangat menghancurkan jiwa, yang langsung
mengikuti obsesi para pengungkap fakta akan keadaannya yang tidak masuk akal. Temanteman, para istri dan suami, anak-anak dan para pendukung yang tulus ditempatkan dalam
neraka karena dukungan mereka pada para pengungkap fakta yang ditelan oleh rasa
keadilan dari kebenaran. Apa yang dibutuhkan sebenarnya adalah dukungan mendasar
yang meluas dan penilaian objektif yang dilakukan oleh keluarga, para teman, pendukung
dan kritik-kritik membangun untuk merencanakan taktik dan strategi.
Orang yang mendapati dirinya berada dalam situasi di mana mereka merasa
berkewajiban untuk mengungkapkan fakta, kini telah memiliki sebuah sistem yang siap
pakai di Australia. Sistem itu tidak melalui mekanisme perundang-undangan yang
dilakukan oleh berbagai parlemen di Australia. Kesatuan Pengungkap Fakta Australia
(Whistleblowers Australia Incorporated) berjalan dengan filosofi Edmund Burke: Yang
dibutuhkan oleh kejahatan untuk terus berjaya hanyalah orang-orang dengan niat baik
yang tidak melakukan apa pun. Asosiasi bersifat suka rela ini telah berjalan selama
beberapa tahun dan beranggotakan begitu banyak warga Australia yang telah
mengungkapkan fakta dan menanggung konsekuensinya. Semua Kejaksaan Agung dan
para petugasnya di Australia mengetahui keberadaan jaringan pendukung para
pengungkap fakta itu. Berita jaringan dan tulisan-tulisan mereka setiap bulannya
menambah masukan dalam debat mengenai akuntabilitas dan etika publik dari organisasi
publik maupun privat di tahun sembilan puluhan.
Apa pun yang Anda lakukan... buatlah catatan. Para pengungkap fakta dengan
catatan yang terinci akan apa yang telah mereka alami merupakan orang-orang yang
mungkin akan mendapatkan pemulihan nama baik, ketika badan lain memeriksa
kebenaran dari apa yang mereka katakan. Kapan pun Anda merasa kredibilitas Anda
dipertanyakan, sudah saatnya untuk mulai mencatat dan mengumpulkan catatan dokumen
dari segala keterlibatan Anda, termasuk percakapan pribadi dan telepon. Jika kebenaran
yang dipertaruhkan, maka Anda harus bisa membeberkan bahwa Anda memiliki buktibukti dalam bentuk tertulis, pikiran dan niat baik.
Dalam beberapa kasus, para pengungkap fakta memiliki dokumen-dokumen yang
mereka curi karena mengetahui bahwa dokumen-dokumen itu bersifat sensitif dalam
mengungkapkan kebenaran dari tuntutan mereka. Hal ini bisa dikatakan tidak sesuai
dengan hukum. Bagaimana pun juga, dokumen-dokumen itu adalah milik organisasi.
Mengambil dokumen-dokumen yang sensitif dengan mencurinya dari organisasi akan
memberatkan dokumen itu. Ini merupakan penilaian moral dan taktik. Begitu banyak
sumber diperlukan ketika kekhawatiran akan etika menentukan bahwa hasil tidak selalu
dilihat dari caranya.
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran publik mengenai kewajiban moral untuk
mengungkapkan fakta-fakta jika ada ketidakberesan, korupsi dan kesalahan administrasi
di dalam organisasi, para hakim mungkin tidak akan lagi berpihak pada organisasi dan
mentalitas pengendalian kerusakan yang sejajar dengan pengelabuan.

Perilaku yang tidak etis, tidak bermoral dan bahkan mungkin melanggar hukum
merupakan hal yang selalu ada di kehidupan sosial dan komersial sehari-hari. Masyarakat
sering kali diselamatkan oleh mereka yang berada di dalam organisasi, yang tidak siap
untuk bertindak tidak etis.
Mereka yang mendapati diri mereka dalam keadaan-keadaan di mana mereka
mengungkapkan fakta kebenaran, menunjukkan sebuah keberanian yang luar biasa dan
kepemimpinan moral. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui konsekuensi yang
mungkin terjadi pada saat itu, mereka tidak mengetahui risiko-risikonya, atau hanya
bersikap masa bodo. Namun jika fakta-faktanya jelas, hanya sedikit yang menyadari
bahwa taktik yang ekstrim bisa mengatasinya.
Para pengungkap fakta memiliki tempat yang unik dalam kehidupan nasional kita.
Namun jarang sekali mereka diundang ke Gedung Pemerintahan untuk minum teh
bersama atau diberikan penghargaan atas keberanian yang telah mereka tunjukkan.
Penghargaan keberanian biasanya hanya untuk keberanian fisik dalam menghadapi
bahaya. Ini merupakan kriteria yang patut mendapatkan penghargaan. Namun, yang juga
sangat penting adalah orang yang membuat sebuah organisasi menghadapi
kemunafikannya sendiri atau korupsi atau ketidakbenaran administrasi. Kebenaran selalu
membawa kejujuran dan reaksi yang sepadan. Namun, sepertinya keadaan tidak selalu
demikian. Mereka yang memiliki keberanian untuk mengesampingkan kepentingan diri
mereka sendiri, mengesampingkan penghinaan atau pemaparan yang menyakitkan tapi
mungkin hanya sebentar, merupakan pembuat perubahan yang hebat.
Mereka adalah orang-orang yang bisa membuat sebuah perbedaan. Tanpa mereka,
masyarakat modern akan tenggelam dalam tekanan-tekanan pasar, kelayakan politik yang
liar atau pengendalian kerusakan dari pengelabuan dan kebohongan lembaga dan
institusional.

Kesatuan Pengungkap Fakta Australia


PO Box M44
MARRICKVILLE SOUTH
NSW 2204

Penipuan yang Terencana

Kami masuk dalam keadaan-keadaan ini tanpa mengetahui harga akhir yang harus dibayar
dan kami memperkirakan bahwa ini akan menjadi sebuah pertarungan di satu waktu dan
bahwa rangkaian pertarungan itu akan pendek-pendek dan sukses. Tanpa bisa dielakkan
lagi, hal ini merupakan rangkaian panjang dari pertarungan yang pahit, sialan dan tidak
patut dimenangkan. Phil Vardy, Sydney, 1995.

TAHUN ITU ADALAH TAHUN 1977. Phil Vardy baru saja lulus dari universitas. Ia
telah ditawari pekerjaan yang menarik sebagai pegawai peneliti di Yayasan 41. Ia sangat
senang. Tawaran itu memberinya kesempatan untuk bekerja dengan seseorang yang
sangat ia kagumi Dr. William McBride.
Tawaran itu juga merupakan kelegaan pribadi. Akhirnya ia memiliki karier. Ia
memiliki prospek. Phil Vardy terikat di kursi roda sebagai akibat dari kecelakaan sepeda
motor beberapa tahun sebelumnya. Pekerjaan ini adalah yang sangat ia idam-idamkan.
Phil Vardy lahir di Murwillumbah di sebelah utara New South Wales pada tahun
1949. Ayahnya, Alan, bekerja di Angkatan Udara selama masa Perang Dunia Ke-II di
Eropa dan Afrika Utara. Ibunya, Jean, dan Alan mengajarkan kepada Phillip muda sebuah
pemikiran yang tegas mengenai kebenaran dari kesalahan. Setelah perang, keluarga itu
sering kali berpindah-pindah karena pekerjaan Alan di Angkatan Udara. Mereka tinggal
di fasilitas-fasilitas RAAF di Newcastle, Brisbane, Wagga, Ipswich, Elizabeth di
Australia Selatan, Melbourne dan Brisbane lagi.
Phil Vardy muda harus berkenalan dengan teman-teman baru di tujuh sekolah
dasar yang berbeda dan tiga sekolah menengah selama masa sekolahnya. Ia mengaku
bahwa ia tidak terlalu pintar di sekolah, mendapat nilai-nilai yang hanya rata-rata. Ia
adalah seorang anak yang tenang, tidak suka kehidupan pesta, namun melalui ketekunan
dan kerja keras ketimbang kepintaran alami, ia bisa meraih nilai matrikulasi yang baik. Ia
adalah orang yang ulet, namun bukanlah seorang musisi yang baik dalam memainkan alat
musik recorder, gitar dan akordion. Selama masa remajanya, Vardy telah menjadi
anggota Pergerakan Pramuka, yang ia percayai merupakan pengaruh terbesar dalam rasa
tanggung-jawabnya. Meskipun ia tidak terlalu religius, dia pergi ke gereja dan pada usia
enam belas tahun ia diteguhkan imannya setelah mengikuti kelas-kelas katekisasi di
Gereja Anglikan.
Pada tahun di saat Rusia mengorbitkan Sputnik ke luar angkasa, Vardy memulai
pendidikan tingkat lanjutannya yang lamban di University of Queensland, mengambil
kurikulum pengetahuan alam. Di tahun 1970, ia bergabung dengan Kantor Meteorologi
sebagai seorang pengamat cuaca magang. Pekerjaan ini memberinya kesempatan untuk
berpertualang dan di tahun 1971, ia diterima untuk mengemban tugas selama dua belas
bulan di Pangkalan Militer Australia Antarctic Davis. Saat itu, ia baru berusia dua puluh
satu tahun. Tahun-tahun itu, katanya, merupakan tahun-tahun terbaik dalam hidupnya.
Kembali ke universitas di tahun berikutnya, ia berusaha untuk menyelesaikan gelar
sarjana ilmu pengetahuan alamnya.
Pada tahun 1973, terjadi kecelakaan yang mematahkan tulang punggungnya. Ia
baru saja menyelesaikan pertandingan squash yang luar biasa di universitas dan pada
pukul 6 sore ia mengendarai sepeda motornya ke Union College di mana ia tinggal, ketika
ia tidak bisa berbelok. Motor itu menabrak selokan dan Vardy terlempar ke pohon. Ia

dibawa ke Rumah Sakit Royal Brisbane dengan menggunakan ambulans. Hasil


pemeriksaan: kecelakaan itu telah membuatnya menjadi parapeglia, T7 total urat syaraf
tulang belakangnya terluka parah pada level tulang belakang tingkat tujuh. Ia
menghabiskan waktu tujuh bulan di rumah sakit. Namun ia terpacu oleh kenyataan bahwa
ia masih bisa melakukan banyak hal, meskipun ia telah terikat di kursi roda. Ia kembali ke
universitas untuk menyelesaikan sekolahnya dan memberikan tutorial dalam bidang
histologi, pekerjaan yang melibatkan mikroskop. Ketidakmampuannya memaksa Vardy
untuk lebih memfokuskan diri dengan lebih serius ke sekolahnya, dan akhirnya berhasil
meraih gelar Sarjana Ilmu Pengetahuan Alam dengan gelar lulusan terbaik.
Setahun setelah kecelakaan, ia bertemu dengan seorang terapis, Gail Yost, dan
mereka menikah setahun setelah itu. Pernikahan itu adalah sebuah acara yang penuh suka
cita. Mengingat ia adalah lulusan terbaik, Phil melihat sebuah iklan yang dipasang oleh
Fakultas Patologi, University of New South Wales tentang pekerjaan sebagai Pegawai
Peneliti di Yayasan 41. Ia melamar dan terbang ke Sydney untuk diwawancarai. Lelaki
yang pendiam dan cuek yang dilihatnya di panelis pewawancara adalah Dr. William
McBride, Saya pikir, wow... ini dia, Sang Thalidomide McBride...
Vardy mendapat pekerjaan itu dan ia dan Gail pun pindah ke sebuah flat di
Randwick, Sydney. Kejadian membahagiakan berikutnya yang terjadi dalam kehidupan
mereka adalah kehadiran seorang anak lelaki, Scott, yang kelahirannya dibantu oleh Dr.
McBride.

Yayasan 41
YAYASAN 41 didirikan oleh Dr. McBride yang hebat pada tahun 1972. Piagam Yayasan
41 adalah untuk mempelajari empat puluh satu minggu pertama dalam kehidupan
manusia mulai dari pembuahan. McBride sangat terkenal di seluruh dunia sebagai
seorang ahli kebidanan ketika ia menaruh perhatian pada sebuah obat, thalidomide, yang
menyebabkan cacat lahir yang sangat mengerikan di seluruh dunia pada awal tahun 1960an. Sebagai hasil dari peringatannya yang tepat waktu, McBride dihormati dan dipuja.
Reputasinya telah mencapai tingkat kepahlawanan tertinggi di Australia pada tahun 1970an. Memanfaatkan ketenaran ini, McBride mendirikan Yayasan 41.
Mengikuti jejak kesuksesannya dengan thalidomide, Dr. McBride sangat antusias
untuk meneliti obat lain yang menyebabkan cacat lahir. Berbagai percobaan yang
dilakukan di laboratorium pada Unit Pengembangan Biologi di Yayasan 41 terus berjalan
hingga saat ini.
Vardy ditugaskan untuk melakukan percobaan dengan berbagai substansi,
termasuk pestisida 2,4,5-T. Namun setelah beberapa lama, ia menjadi sedikit khawatir
dengan beberapa percobaan. Beberapa percobaan itu dirancang dengan sangat buruk dan
tidak memiliki protokol yang memadai. Vardy mulai mempunyai keragu-raguan. Dia
mulai berharap agar Dr. McBride menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengerjakan
pekerjaan yang dia sangat kuasai, seperti kehumasan dan menjalankan Yayasan. Dia
berharap agar McBride memberikan kewenangan penelitian pada ilmuwan yang
profesional yang dipekerjakan oleh Yayasan 41. Di bawah pengamatan yang amat ketat,
kehidupan pribadi McBride yang berkilau pun mulai meredup.
Pada tahun 1980, McBride menyimpulkan bahwa obat untuk mual di pagi hari,
Debendox atau Bendectin, mungkin bersifat teratogen (obat yang menyebabkan cacat
lahir). McBride mempublikasikan ketakutannya itu. Pada bulan Februari 1980, ia
memberikan kesaksian melawan obat itu di sebuah persidangan besar di Amerika Serikat.

Pada bulan Agustus 1980, McBride memerintahkan Phil Vardy untuk melakukan
serangkaian tes terhadap scopalomine, yang juga dikenal dengan nama hyoscine, obat
yang berasal dari keluarga yang sama dengan bahan-bahan yang ada dalam Debendox.
Vardy enggan melakukan percobaan itu. Dia baru saja akan memindahkan laboratorium
dan telah berjanji akan memberikan sisa persediaan kelinci-kelinci untuk percobaan lain.
Namun Bill (panggilan akrab untuk Dr. William McBride, eds.) tidak menyerah; dia
menginginkan agar percobaan itu tetap dilakukan. Kami melakukannya. Kami
mendapatkan dua belas ekor kelinci. Enam dari mereka diberi suntikan hyoscine dan obat
itu dimasukkan ke dalam minuman enam ekor kelinci yang lain. Tidak ada pengawasan
sama sekali, katanya.
Hasil dari percobaan intraperitonial itu sangat mengecewakan. Tiga ekor
binatang terbukti tidak hamil. Dua ekor mati. Yang sisa hanya satu ekor. Hasil dari
pemberian obat secara oral sedikit lebih menarik, bahwa salah satu dari enam ekor kelinci
itu, No. 71, menghasilkan kotoran yang tidak terbentuk.
Hal ini merupakan hasil yang tidak terlalu mencolok dari percobaan yang
dirancang dengan buruk dan Vardy pun dengan cepat melupakannya. Begitu ia
menyerahkan kesimpulan dari hasil-hasil itu kepada McBride, Vardy dan asistennya, Jill
French pun melanjutkan pekerjaan mereka kembali.
Dua tahun kemudian, di bulan Juni 1982, sebuah bingkisan tiba di Yayasan 41,
dialamatkan kepada McBride, Vardy dan French. Karena McBride sedang berada di luar
negeri, Vardy membuka bingkisan itu dan menemukan salinan dari sebuah artikel yang
belum pernah ia lihat sebelumnya. Artikel itu menyebutkan namanya dan nama French
sebagai rekan penulis. Artikel tersebut telah dipublikasikan tanpa seijin mereka di The
Australian Journal of Biological Science.
Saat saya membacanya, sangatlah jelas bahwa ada hal-hal yang tidak beres
dengan artikel itu. Hal-hal yang secara pribadi sangat mengecewakan saya adalah dua
ekor binatang telah ditambahkan dan saya tidak mengetahuinya dan dosis yang diberikan
ke binatang-binatang lain pun diubah.
Vardy meminta kepada sekretaris di Yayasan berkas-berkas yang merujuk pada
artikel itu. Dia sangat terkejut saat membaca isi dari berkas-berkas itu. Sangatlah jelas
bahwa di tangan saya terdapat bukti-bukti dari pemalsuan ilmu pengetahuan.
Berkas yang dibaca oleh Vardy berisi perbedaan-perbedaan yang mencolok dari
hasil percobaan. Melalui enam draf yang terpisah, makalah itu diubah sehingga akhirnya
mengandung sedikit persamaan dengan percobaan yang sesungguhnya. McBride tidak
hanya menambahkan dua ekor kelinci, namun dia juga mengikutsertakan pengawasan
yang tidak pernah digunakan di percobaan sesungguhnya dan mengubah dosis obat
sehingga sedikit mirip. McBride juga mengakui bahwa fetus dibelah-belah (dipotong
untuk mempermudah pemeriksaan internal), meskipun pada kenyataannya Vardy
menemukan fetus yang sama tersimpan utuh di dalam botol di ruang kerja McBride.
Semua perubahan di draf dan hasil tersebut ditulis tangan oleh McBride. Perubahanperubahan itu telah mengubah percobaan yang tidak jelas dan tidak berarti itu menjadi
tuduhan yang menjatuhkan terhadap obat yang aman. (Debendox dinilai oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan Amerika sebagai salah satu obat teraman). Vardy sangat
terkejut melihat apa yang ia temukan. Merupakan kepahitan yang mengecewakan
mengetahui bahwa Bill telah melakukan hal semacam itu. Ia telah kehilangan
kewenangan moral dan kredibilitasnya.
Vardy kini menghadapi dilema yang dialami oleh semua pengungkap fakta.
Haruskah ia melupakan apa yang telah ia lihat dan meneruskan saja pekerjaannya? Atau
haruskah ia melawan? Ia sangat tertekan akan penemuannya untuk beberapa alasan. Sulit

dipercaya bahwa Dr. William McBride, dengan reputasi internasional semacam itu, dapat
merendahkan dirinya dengan melakukan hal seperti itu. Dengan menaruh nama Vardy di
dalam artikel itu, McBride telah dengan sengaja memasukkannya ke dalam usaha
penipuan. Di sisi lain, dengan membawa semua ini ke muka umum, Vardy mengambil
risiko menghancurkan pekerjaan baik yang sudah dilakukan oleh Yayasan 41. Yang
terancam adalah pekerjaannya sendiri dan usaha-usaha untuk menghidupi keluarganya.
Yayasan 41 yang runtuh pun akan mengakibatkan rekan-rekan kerjanya yang lain di
Yayasan akan kehilangan pekerjaan mereka.
Dan saya sangat takut jika Bill McBride menuntut saya. Saya harus melepaskan
kesempatan mendapat gelar PhD dengan gaji penuh di bidang ilmu pengetahuan yang
menarik, dan menggantinya dengan bidang alternatif yang tidak menarik sama sekali.
Setelah menimbang semua fakta yang ada, Vardy mencari bantuan hukum. Ketika
McBride kembali dari luar negeri, Vardy menghadapkannya pada tuduhan penipuan.
Dengan datar McBride menyangkal bahwa ia telah mengubah data. Ia mencoba
membujuk Vardy bahwa pekerjaan yang mereka lakukan terhadap Debendox sangatlah
penting. Pembicaraan itu pun berakhir dengan jalan buntu. Vardy kemudian menceritakan
kekhawatirannya pada Professor Bob Walsh, anggota senior di Komite Penasihat
Penelitian Yayasan (Research Advisory Committee, RAC). Walsh menyarankan kepada
Vardy agar mencari pekerjaan lain.
Namun, Vardy mendapatkan dukungan dari rekan-rekan kerjanya yang juga
memiliki kekhawatiran mereka sendiri mengenai penelitian yang dilakukan di Yayasan.
Para staf menulis surat kepada RAC meminta anggotanya untuk memperhatikan tuduhan
penipuan itu kembali.
Pada saat yang sama, Vardy kembali mencoba bicara dengan McBride, namun
akhirnya ia merasa bahwa ia tidak memiliki pilihan lain selain meninggalkan Yayasan.
Rekan kerja Vardy, Jill French, yang namanya juga muncul di artikel bermasalah itu juga
mengundurkan diri dari Yayasan karena ketidaksukaannya pada artikel itu dan perlakuan
yang ia terima selama ini. Butuh waktu setahun bagi Jill French untuk menemukan posisi
lain.
Namun sebelum Vardy pergi, RAC mengadakan pertemuan luar biasa untuk
membahas tuduhan-tuduhan itu. Vardy tidak diberitahu sebelumnya mengenai pertemuan
itu dan ia terlihat sangat tidak siap, dengan tidak adanya waktu untuk menyusun pikiran
maupun dokumentasi yang diperlukan. Di sana ada tiga orang anggota yang hadir,
termasuk ketua dari RAC, Dr. William McBride. Vardy menjelaskan pendapatnya. Ia
menolak memberikan bukti yang ia miliki dan berkata: Saya tidak ingin informasi ini
hilang dan masalah ini disembunyikan. Pertemuan itu juga mendengarkan pendapat dari
staf lainnya, namun berakhir tanpa kesimpulan apa pun.
Setelah mendapatkan bayaran cuti liburannya, Vardy keluar dari Yayasan 41 dan
menjadi pengangguran.
Apa yang disebut sebagai restrukturisasi besar-besaran terhadap para staf
penelitian yang telah menulis surat kepada RAC adalah penghematan, meskipun
keputusan itu dijungkirbalikkan setelah ada masalah industrial yang ada masuk ke dalam
Komisi Industrial.
Ketakutan terbesar Phil Vardy kemudian mulai disadari: kejadian yang
disembunyikan akan tetap berada di sana sampai lima tahun ke depan.
Komisi Penasihat Penelitian (RAC) meminta McBride untuk menulis surat kepada
The Journal of Biological Sciences dan menarik artikel itu kembali. Namun yang
dilakukan oleh McBride hanyalah menulis surat kepada editor untuk mencari tahu
bagaimana menarik tabel yang terdapat di artikel itu. Tidak ada yang menanggapi hal ini.

Vardy mendapatkan pekerjaan membedah jaringan tubuh manusia pada malam


hari sebagai usahanya untuk menghidupi sang istri dan anaknya yang masih kecil.
Pengalaman di Yayasan 41 telah membuatnya hancur. Akhirnya ia mengambil pekerjaan
untuk mengajar di Tasmania. Istrinya membuka praktik patologi kemampuan berbicara di
Sydney dan ia tidak bisa menemani sang suami di Tasmania, sehingga menambahkan
beban di dalam kehidupan pernikahan mereka.
Saat berada di Tasmania, Vardy menemukan bahwa McBride belum menarik
artikel di jurnal tersebut. Pada kenyataannya, ia telah melakukan beberapa penelitian lagi
dan menerbitkan catatan yang menguatkan pernyataan-pernyataannya di dalam makalah
yang sebenarnya. Vardy dan French kemudian menulis surat kepada editor di Journal of
Biological Science untuk menarik nama mereka dari artikel tersebut. Namun hal itu tidak
juga menimbulkan reaksi apa pun.
Jauh sebelum ini, seorang jurnalis, Bill Nicol, menghubungi Vardy untuk meminta
bantuannya dalam penulisan sebuah buku mengenai McBride. Vardy setuju untuk
diwawancarai, namun Nicol tidak bisa menemukan sebuah penerbit untuk menerbitkan
bukunya saat itu. Sekali lagi, hal itu seperti sudah ditakdirkan untuk tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Pada tahun 1987, Vardy kembali ke Sydney. Saat itu ia didekati oleh Dr. Norman
Swan, seorang jurnalis radio yang melakukan penelitian terhadap William McBride. Di
balik semua kegagalan, Vardy setuju bicara kepada Swan meski pun ia sering kali ragu
apakah ia sedang melakukan hal yang benar atau tidak. Saat itu sangatlah sulit,
sepertinya saya sedang memegang alat agar keadilan bisa ditegakkan dan orang lain ingin
agar saya memainkan kartunya, memasukkan kunci ke dalam gemboknya, menaruh
peluru dalam senjata agar saya bicara. Saya enggan terlibat dalam proses itu.
Swan mengudarakan hasil penemuannya di siaran Radio ABC, Science Show,
yang fokus pada masalah yang lebih luas dari penipuan ilmu pengetahuan dan merinci
tindakan Dr McBride dan Yayasan 41. Laporan itu disiarkan di Radio Nasional pada
tanggal 12 Desember 1987.
Hari itu hari Sabtu. Gail dan saya sudah hidup terpisah, namun dia meminta saya
untuk pulang dan menangani wartawan yang datang setelah siaran radio Science Show
meledak. Dia tidak mau berada di sana tanpa tahu di mana saya berada. Lalu saya pulang
ke rumah dan kami mendengarkannya bersama. Saya senang dan takut. Program itu
sangat bagus. Saya tidak tahan untuk tidak tergerak dengan isi siaran itu. Saya sadar
sudah sejauh mana Norman bertindak dia sudah meneliti secara menyeluruh dan
menyatukan bagian-bagian itu. Menarik untuk melihat masalah itu melalui kaca matanya,
caranya melihat gambaran moral yang besar, di mana saya hanya bisa melihat sebagian
kecil saja karena saya terikat dengan masalah itu.
Seketika itu juga, ada kegemparan yang spontan. Secara khusus, tuduhan-tuduhan
yang disiarkan secara nasional itu disangkal oleh McBride dan Yayasan 41.
Penyangkalan-penyangkalan itu diikuti oleh cercaan yang mengkhawatirkan dan siksaan
pribadi, yang kebanyakan ditujukan pada Phil Vardy. Vardy merasa tersorot dan
ketakutan. Dia sangat yakin bahwa McBride akan menuntutnya.
Namun beberapa bulan kemudian, dengan inisiatifnya, Yayasan 41 menyetujui
adanya penyelidikan independen terhadap tuduhan-tuduhan yang disiarkan dalam
Science Show. Penyelidikan itu dipimpin oleh seorang figur yang tidak kalah hebat, Sir
Harry Gibbs, mantan Ketua Pengadilan Tinggi Australia yang baru saja pensiun.
Penyelidikan itu memakan waktu tiga bulan. Hasilnya: Dr. William McBride dinyatakan
bersalah atas penipuan ilmu pengetahuan.

Reaksi Phil Vardy menggambarkan suatu kelegaan, Sangatlah mengembirakan


ketika ada seorang juri yang netral yang menilai keadaan dan berada di pihak Anda.
McBride mengundurkan diri dari Yayasan 41, namun kembali lagi menjadi
direktur setelah dewan pimpinan Yayasan disingkirkan setelah adanya pertikaian internal.
Pada tahun 1989, Unit Keluhan Departemen Kesehatan New South Wales
menggelar keseluruhan dari 15 tuntutan pada McBride. Sembilan tuntutan di antaranya
berhubungan dengan perawatan McBride kepada beberapa pasiennya dan enam lainnya
berhubungan dengan penelitiannya tentang Debendox. Dengar pendapat itu berlangsung
selama 198 hari. Pengadilan Tinggi Medis yang mendengar tuntutan-tuntutan itu
mengeluarkan keputusan akhirnya pada bulan Juli 1993. Dengan keunggulan tiga suara
berbanding satu, ditemukan bahwa McBride telah secara sah dan meyakinkan terlibat
dalam penipuan yang terencana. Pengadilan itu mencopot ijin praktik McBride. Dia
dinyatakan tidak bersalah atas hampir semua tuntutan medis.
Laporan Pengadilan itu menyatakan:
Karakter Dr. McBride mencerminkan karakter klasik yang tragis seseorang yang terhormat
di masyarakat yang memiliki jasa dan niat yang baik pada kesejahteraan umat manusia, yang
membutuhkan penghormatan dan pengaguman, namun jatuh karena kesalahan fatal dalam
karakternya.

Pengadilan juga menyatakan:


Tindakan-tindakannya menunjukkan tindakan-tindakan penipuan yang terencana dalam
bidang penelitian medis dan menyiratkan kegagalan serius atau cacat pada karakternya,
sebuah perilaku yang tidak jujur.

Dan akhirnya Vardy bisa merasakan pembenaran atas tindakannya dan bebas
menentukan hidupnya lagi. Namun, apa harga yang harus dibayarkan? Sebagian besar
dari ketakutannya yang terburuk sudah terjadi. Baik dia maupun rekan-rekan kerjanya
kehilangan pekerjaan mereka. Pernikahannya hancur. Kepercayaannya pada seseorang
yang sangat ia kagumi hancur. Ia telah kehilangan kesempatan menyelesaikan PhD
dengan gaji penuh. Yayasan 41 terpaksa ditutup. Ilmu pengetahuan telah terseret masuk
ke dalam kehinaan.
Akankah ia melakukannya lagi, mengingat apa yang bisa terjadi pada mereka
yang mengungkapkan fakta?
Melihat kembali pada pengalaman total itu, harga dan rentetan kejadiannya, pasti
Anda akan berpikir ulang tentang apakah Anda akan mengambil langkah-langkah itu lagi
dan menyebabkan beberapa rentetan kejadian. Karena secara pasti, setiap orang
mempunyai harganya masing-masing dan Anda akan cenderung berpikir, baiklah
mungkin ini tidak setimpal pada akhirnya. Itu yang saya rasakan sekarang. Namun, jika
benar-benar dihadapkan dengan kasus penipuan ilmu pengetahuan lainnya, itu pertanyaan
yang berbeda, dan jawabannya harus... ya.
Dr. Phil Vardy telah berhasil menata ulang hidupnya kembali. Ia menyelesaikan
PhD-nya di Macquarie University. Ia memiliki pekerjaan baru dan kini bisa mengatakan
bahwa kisah tentang McBride telah ia tinggalkan jauh di belakang. Ia mengatakan bahwa
ia tidak pernah menyangka bahwa pergulatan itu akan berlangsung sedemikian lama dan
sangat alot. Kini ia jauh lebih bijaksana. Kejadian ini menghancurkan identitas dirimu.
Sebuah identitas baru muncul dari trauma-trauma itu. Anda harus bersiap mengambil
risiko... risiko yang sangat besar. Konsekuensi-konsekuensi yang tidak terelakkan

sangatlah jelas pernikahan yang gagal, kehilangan rumah, pengangguran dan juga
rusaknya rasa percaya diri.
Kini dengan trauma yang ditinggalkannya, ada beberapa hal dalam hidupnya yang
sangat penting, termasuk dengan bergabungnya ia dalam Sailability Australia, sebuah
organisasi yang memfasilitasi kegiatan berlayar bagi mereka yang memiliki keterbatasan
fisik.
Namun pengalamannya di Yayasan 41 telah mengukir nama Phil Vardy sebagai
seorang pengungkap fakta di Australia yang tak terlupakan. Keyakinan publik terhadap
integritas penelitian ilmu pengetahuan sangat meningkat dengan keberanian pengungkap
fakta yang satu ini.

Kebebasan Berpendapat di Darwin

Manusia harus dapat bicara tentang hal-hal yang penting dan di mana mereka bisa melihat
hal yang salah sedang dilakukan Dr. Phil Nitschke

DR. PHIL NITSCHKE melaporkan pekerjaan di Rumah Sakit Royal Darwin. Hari itu
tanggal 24 Maret 1993, dan dia tidak menyadari bahwa kejadian-kejadian yang akan
terjadi di hadapannya akan mengubah hidupnya secara total dan membawanya pada
pencemaran dirinya secara publik. Ia akan menjadi seorang pengungkap fakta, meskipun,
sampai pada hari itu, ia belum pernah mendengar istilah itu sebelumnya.
Nitschke telah menyelesaikan PhD-nya di bidang fisika sebelum ia memutuskan
bahwa ilmu mengenai obat-obatan adalah keahliannya yang sesungguhnya. Ia berusia tiga
puluhan saat ia mendapat gelar kedokteran, dan karena sebelumnya ia telah tinggal di
Northern Territory, ia kembali lagi ke sana untuk melakukan kerja praktiknya di Royal
Darwin.
Karena latar belakang dan kepercayaan diri yang kuat, Nitschke bergabung
dengan Asosiasi Medis untuk Pencegahan Perang (Medical Association for the
Prevention of War) cabang Darwin dan juga menjadi sumber daya tentang keselamatan
radiasi yang ditunjuk oleh rumah sakit. Kapal-kapal bertenaga nuklir terkadang berlabuh
di Pelabuhan Darwin dan kota lain yang memperbolehkan kapal bertenaga nuklir untuk
memasuki wilayah mereka, yang secara hukum harus memiliki rencana penyelamatan
kecelakaan radiasi.
Rumah sakit mengirim Nitschke ke konferensi mengenai penyakit akibat radiasi
dan ke beberapa kursus pelatihan. Ia memberikan analisis yang rinci kepada rumah sakit
tentang bagaimana protokol mereka yang kurang memadai tentang nuklir dapat
ditingkatkan. Usulan-usulannya sebagian besar tidak diperhatikan, demikian juga usahausahanya untuk meningkatkan kesadaran staf lain tentang bahaya kecelakaan nuklir.
Pada bulan Maret 1993, Nitschke telah bekerja penuh waktu sebagai seorang
dokter jaga di rumah sakit selama empat tahun dan bergabung dalam Bagian Kecelakaan
dan Keadaan Darurat. Saat saya pergi kerja hari itu, saya sangat kaget melihat ada surat
di papan yang mengundang para staf untuk mengikuti penjelasan singkat selama satu jam
tentang manajemen kejadian-kejadian traumatik pada kontaminasi radiasi. Ternyata, USS
Houston, yang merupakan kapal bertenaga nuklir, dijadwalkan berlabuh di pelabuhan
sehari setelah itu. Saya adalah Kepala Bidang Keselamatan Radiasi di rumah sakit, namun
tidak ada seorang pun yang menyebutkan mengenai pertemuan itu kepada saya. Ini adalah
pertama kali saya mengetahui mengenai pertemuan itu dan saya sangat marah karena saya
tahu bahwa rumah sakit ini belum memiliki Rencana Bencana Kecelakaan Nuklir yang
sah dan mereka mencoba untuk lari dengan mengadakan sesi pertemuan singkat selama
satu jam itu, yang sebetulnya juga tidak diwajibkan untuk dilakukan, kecuali bagi staf
kecelakaan dan keadaan darurat. Acara itu diselenggarakan oleh kepala bidang kesehatan
lingkungan wilayah dan yang mereka lakukan hanyalah memutar video yang dibuat di
Amerika. Semua itu hanya isapan jempol belaka.

Tolong Jelaskan

NITSCHKE sangat marah atas kejadian itu sampai akhirnya ia mengeluarkan sebuah
lembar pernyataan kepada wartawan, mengkritisi kurangnya protokol dalam bentuk apa
pun untuk menangani kecelakaan-kecelakaan nuklir. Pernyataan itu lalu dikeluarkan atas
nama Asosiasi Medis untuk Pencegahan Perang. Media tahu bahwa mereka mendapatkan
suatu berita hebat dan memberikan waktu pada Dr. Nitschke untuk mengudara.
Reaksi dari Rumah Sakit Royal Darwin pun sangat cepat. Dalam waktu 24 jam, ia
dipanggil ke kantor direktur umum rumah sakit, Dr. David Douglas. ia diberikan waktu
satu minggu untuk menjelaskan mengapa ia tidak perlu dihukum karena telah melanggar
Undang-Undang Pelayanan Umum dengan berbicara kepada media. Douglas merasa
bahwa rumah sakit telah memiliki protokol yang tepat dan sangat bisa menangani
keadaan darurat apa pun.
Rekan-rekan kerja Nitschke bersatu untuk mendukungnya, dan setelah pernyataan
media yang cepat itu dan kebohongan publik, Departemen Kesehatan dan rumah sakit
mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari Asosiasi Pegawai Internal Rumah
Sakit (Resident Medical Officers Association). Hasilnya, pada tanggal 16 April,
permintaan maaf secara publik bagi Phil Nitschke diumumkan, sebuah komitmen untuk
memperbaiki protokol yang tidak memadai untuk menangani kontaminasi nuklir dan
sebuah pengakuan bahwa mereka telah meremehkan keahlian Nitschke dalam masalah
ini.
Lebih dari apa yang saya minta, kata Nitschke, Saya sangat senang dengan
adanya permintaan maaf itu dan lega karena mereka akhirnya membahas masalah yang
telah saya katakan kepada mereka selama bertahun-tahun lamanya, sejauh yang saya tahu,
hidup akan terus berjalan seperti biasanya.
Namun Phil Nitschke masih harus belajar, bahwa Anda tidak bisa begitu saja
dengan mudah lepas dari hukuman setelah Anda mengumbar pertikaian dengan pihak
yang berwenang secara terang-terangan. Pada bulan Juli, ia memberikan kuliah di
Menzies School of Health Research tentang pengungkapan fakta dan dampaknya pada
kesehatan, yang ia rujuk pada pengalamannya pribadi di awal tahun itu dan beberapa
contoh lain untuk menambah pengalaman. Bahan untuk pidatonya disiarkan melalui radio
lokal, dan rumah sakit meminta Nitschke untuk menjelaskan tindakannya. Pengawas
medis saat itu, Dr. Pauline Wilson, menerima penjelasannya.

Pekerjaan yang Tersedia


PADA bulan Juli tahun yang sama, kira-kira tiga bulan setelah ia menerima permintaan
maaf dari Departemen Kesehatan dan menyelesaikan tugasnya di Unit Kecelakaan dan
Keadaan Darurat, wawancara dilakukan untuk kontrak kerja tahun depan. Hal ini
merupakan prosedur yang rutin. Karena rutinnya, ia sampai lupa mengapa hal itu
dilakukan. Nitschke sangat yakin bahwa posisinya sekarang akan dipertahankan, terutama
setelah ia meminta untuk ditempatkan kembali di unit kecelakaan dan keadaan darurat,
tempat di mana kebanyakan orang tidak ingin bekerja.
Pada tanggal 20 Juli, sehari sebelum jadwal wawancaranya, Panitia Kerja Senat
mengunjungi Darwin untuk mengumpulkan bukti-bukti untuk penyelidikannya mengenai
kesiapsiagaan terhadap kecelakaan. Dr. Nitschke hadir di situ dan memberikan
keterangan secara khusus.
Berita mengenai dengar pendapat umum atas penyelidikan Senat di stasiun radio
lokal sore itu menyebutkan bahwa Dr. Nitschke dari Asosiasi Medis untuk Pencegahan
Perang telah memberikan keterangan.

Pada malam yang sama, Menteri Pelayanan Kesehatan dan Masyarakat, Mike
Reed, mengeluarkan pernyataan media di mana ia mengutuk Nitschke karena seranganserangannya terhadap rumah sakit. Jika Dr. Nitschke tidak menyukai keadaannya, saya
yakit rumah sakit bisa bertahan tanpanya.
Sebulan kemudian, Nitshcke tertegun mendapati sebuah surat dari rumah sakit
yang menyatakan bahwa ia tidak berhasil mendapatkan posisi sebagai RMO untuk tahun
1994. Sejak saat itulah mimpi buruk dari pengungkapan fakta benar-benar dimulai.
Nitschke meminta alasan-alasan mengapa kontraknya tidak diperbarui, terutama
karena ia baru menyelesaikan sebagian dari diploma kebidanan dan ginekologinya. Ia
hanya diberitahu bahwa perilakunya tidak baik. Didukung oleh para rekan kerjanya yang
juga sangat marah karena perlakuan yang dilakukan kepadanya, Nitschke mendesak
penjelasan lebih lanjut dan rumah sakit pun mengatur serangkaian penyelidikan terhadap
prosedur penyeleksian pegawai. Namun sampai bulan September, keadaannya menjadi
tidak bisa diprediksi.
Para pasien mengedarkan petisi untuk menentang pemberhentiannya dan para
dokter di rumah sakit itu mengancam akan mogok kerja dan menolak untuk bekerja sama
dengan penyelidikan yang sedang berlangsung. Tuduhan-tuduhan pribadi mulai muncul,
dengan keluhan yang sangat tidak jelas mengenai perilaku dan profesionalisme Nitschke,
mulai muncul ke permukaan. Federasi Suster mengeluarkan penyataan bahwa isu nuklir
janganlah dicampur aduk dengan ketidakmampuan seseorang. Tiba-tiba Nitschke
mendapati dirinya dicap sebagai seorang dokter yang buruk, sesuatu yang belum pernah
diangkat sebelumnya.
Kerugian pribadi pun mulai terasa. Belum pernah lari dari masalah, Nitschke pun
dengan rela melemparkan dirinya untuk membela diri. Namun rekannya, yang juga
bekerja di sebuah posisi senior di rumah sakit berpendapat bahwa keadaan itu tidak dapat
ditolerir. Seorang perempuan populer, profesional, yang selalu berhubungan baik dengan
semua orang dengan seketika ditempatkan pada posisi di dalam peperangan ini, dan
teman-teman yang sudah bertahun-tahun membelanya tiba-tiba berpihak pada lawan.
Banyak dari rekan kerjanya yang tidak mau bicara lagi dengannya dan pada akhirnya, ia
tidak mampu lagi untuk pergi bekerja. Rumah sakit dibagi dengan cara yang khusus dan
banyak kejadian-kejadian sepele terjadi. Di rumah, Nitschke sangat disibukkan dengan
masalahnya sendiri sehingga ia hanya punya sedikit waktu untuk istrinya, dan hubungan
itu pun semakin menegang.
Badan federal dari Asosiasi Kesehatan Australia (Australian Medical Association,
AMA) juga terlibat dalam peperangan itu, membela hak Nitschke untuk berbicara secara
terbuka tanpa rasa takut terhadap intimidasi atau penggantian kerugian. Mereka menunjuk
Dr .Peter Arnold dari eksekutif federal AMA untuk bertanggung-jawab atas penyelidikan
independen terhadap masalah itu.
Pada awal bulan November, baik laporan internal rumah sakit maupun laporan
dari AMA selesai. Rumah sakit, yang telah menyelidiki proses seleksi para pegawai
junior, tersandung senjatanya sendiri dan tidak menemukan keanehan-keanehan,
menyatakan bahwa keputusan mereka telah bulat, bahwa direktur umum rumah sakit
tidak dengan berlebihan mempengaruhi proses itu dan bahwa Nitschke hanya tidak lolos
di tahap pertama dari proses seleksi, namun mungkin akan ditawari sebuah posisi di tahap
ketiga jika semua posisi yang ada belum terpenuhi. Di sisi lain, Laporan AMA
menemukan bahwa telah ada suatu kejanggalan dalam proses seleksi, bahwa keputusan
yang ada bukanlah keputusan yang bulat seperti yang diakui sebelumnya, bahwa direktur
umum rumah sakit telah mempengaruhi keputusan dan bahwa lamaran Dr. Nitshcke

ditangani dengan salah. Laporan itu merekomendasikan agar ia diberikan kembali


pekerjaannya.
Pada kejadian-kejadian aneh lainnya, dengan adanya ancaman tindakan hukum
oleh tiga orang yang berbeda mengisyaratkan bahwa laporan AMA ini tidak akan pernah
diterbitkan dan pada titik ini, AMA melarikan diri dari apa yang dianggap sebagai
masalah yang kompleks dan rumit dan tidak akan berhubungan dengan hal itu lagi.
Sebuah pertemuan terencana antara Nitschke dan Dr. Brendan Nelson, presiden AMA, di
awal 1994 tidak dapat dilaksanakan karena adanya kesalahpahaman tentang waktu
pertemuan.
Pada tanggal 12 November, Nitschke secara lisan ditawari pekerjaan lamanya
kembali di Unit Kecelakaan dan Keadaan Darurat, kendati kenyataannya ia kini sedang
berusaha menyelesaikan Diplomanya di bidang Kebidanan dan Ginekologi dan berharap
dapat menyelesaikan kualifikasinya itu. Di waktu yang bersamaan, Nitschke mendekati
Senator Bruce Childs dari penyelidikan Senat untuk melihat apakah telah terjadi
pelanggaran atas hak-haknya saat ia muncul di hadapan komite Senat pada bulan Juli dan
apakah hal itu yang menjadi faktor hilangnya pekerjaannya.

Bau yang Tidak Sedap


PADA akhir bulan November, sebuah kampanye baru dimulai dengan tajuk utama
Northern Territory News dengan judul utama yang mengejutkan di halaman mukanya
yang merinci tuduhan-tuduhan yang dilayangkan oleh seorang biarawati yang juga
perawat terhadap Nitschke. Tuduhan-tuduhan itu diikuti beberapa tuntutan yang
dijabarkan kemudian: bahwa ia menggunakan sepatu olah raga yang baunya tidak sedap,
bahwa dia mengumpat di hadapan para pasien, bahwa standard berpakaiannya sangat
rendah, bahwa bau badannya sangat mengganggu para pasien yang sedang hamil, dan
bahwa perilakunya sangat tidak menyenangkan dan tidak peduli dan pemeriksaannya
tidak selesai.
Pada tahap ini Nitschke sangat terkejut dengan semua itu. Ia selalu menganggap
dirinya adalah seorang dokter yang baik dan seorang dokter yang mempunyai hubungan
baik dengan para pasiennya. Ia tidak bisa bekerja di daerah di mana orang-orang merasa
demikian padanya sehingga ia meninggalkan pekerjaannya hanya karena alasan bahwa ia
melanggar kontraknya. Sebuah penyelidikan baru diatur untuk memeriksa tuntutantuntutan ini dan staf serta para pasien dari Unit Kebidanan ditanyai mengenai perilakunya
itu baik secara profesional maupun personal. Bagi Nitschke, hal ini merupakan usaha
pencampuradukan hidupnya yang menjijikkan.
Pada akhir bulan Januari, penyelidikan itu selesai dan ia diperlihatkan hasil dari
penyelidikan itu namun tidak diberi salinannya. Kendati sudah dibebaskan dari semua
tuduhan kecuali satu tuduhan bahwa ia mengumpat di depan pasiennya, yang telah ia
akui, ia diminta untuk tidak kembali ke unit kebidanan karena alasan-alasan praktis. Hal
itu akan merugikan unit itu karena perasaan tidak enak yang muncul akibat perseteruan
itu. Nitschke juga menemukan bahwa tidak ada tempat lain di Northern Territory untuk
menyelesaikan Diploma Kebidanannya. Maka pada tanggal 3 Februari, kurang dari
sebelas bulan setelah USS Houston merapat di Pelabuhan Darwin, dia pergi dari kampung
halamannya untuk menyelesaikan pelatihan kebidanannya di Australia Selatan.
Bahkan saat ini, rasa sakit itu belum juga sembuh. Hubungannya dengan
pasangannya semakin parah karena perpisahan yang terpaksa harus mereka lakukan dan
saat ia akhirnya kembali ke Territory, ia menganggur. Ia mengerjakan pekerjaan sebagai

dokter pengganti di Rumah Sakit Palmerston, namun media dengan cepat mencium hal itu
dan ia menyadari bahwa tidak akan ada masa depan lagi untuknya dalam sistem
kemasyarakatan. Ia juga harus menghadiri dua dengar pendapat di Komite Khusus Senat,
satu di Canberra dan satu lagi di Darwin. Ia memutuskan untuk mewakili dirinya sendiri
sebuah kesalahan besar karena Departemen mengirimkan sepuluh orang dan menyewa
seorang QC. Jauh lebih sulit dari yang saya bayangkan dan saya merasa sangat hancur
karenanya.
Ketika laporan penyelidikan itu diterbitkan pada bulan Juni 1995, ditemukan
bahwa ia telah benar-benar didiskriminasi namun belum bisa dibuktikan, melampaui
alasan yang masuk akal, bahwa penyebab semua ini adalah karena pemunculannya di
hadapan penyelidikan Senat dan karenanya unsur penghinaan tidak dapat dibuktikan.
Laporan itu terus menyebutkan bahwa menjadi sangat tidak pantas bila sebuah perbaikan
juga mengikuti mereka yang telah menghukum Dr. Nitschke karena melakukan apa yang
menjadi haknya sebagai warga negara, sebagai perwakilan dari organisasi masyarakat dan
sebagai profesional yang memahami hal itu, dan karena menyatakan pendapat medisnya
secara umum.
Melewati pengalaman yang sangat menekan itu, ada beberapa titik terang. Tak
lama setelah pemberhentiannya pada bulan Agustus, ia bertemu dengan Dr. Jean Lennane
dari Asosiasi Pengungkap Fakta dan ia mengingatkannya mengenai cara-cara lain di mana
para pengungkap fakta dapat ditangani. Hal itu sangat membantu, karena tidak mungkin
saya bisa mengantisipasi konsekuensi pribadi dan memahami bahwa apa yang telah
terjadi pada saya bukanlah pertolongan yang tidak biasa untuk mempermudah saya
menghadapi hal itu.
Nitschke juga menerima banyak dukungan dari sesama dokter. Dalam satu
kesempatan, dua spanduk besar bertuliskan KEBEBASAN BERPENDAPAT? digantung
di atas genting Rumah Sakit Royal Darwin. Saat para penjaga berusaha untuk naik ke atas
genting untuk menurunkan spanduk-spanduk itu, mereka mendapati kunci-kunci sudah
dirusak dan ditempelkan ke gembok-gemboknya. Banyak rekannya sesama dokter yang
sangat mendukung, dan tujuh orang dari mereka mengundurkan diri karena simpati
padanya. Masyarakat luas juga bersimpati. Banyak orang yang mendatangi saya di jalan
dan menawarkan dukungannya hal itu sangat menyemangati diri saya. Nitschke juga
mengatakan bahwa seorang dokter yang mengungkapkan fakta diperlakukan sedikit lebih
baik dari pada orang lain. Anda tidak digeret-geret untuk menemui psikiater dan para
dokter sering kali tidak terlalu sulit untuk mndapatkan pekerjaan baru.
Akhirnya, dia merasa bahwa tindakannya memang benar. Orang harus dapat
mengeluarkan pendapat mereka tentang hal-hal yang penting dan di mana mereka bisa
melihat hal yang salah sedang dilakukan.
Rumah Sakit Royal Darwin kini memiliki protokol nuklir yang layak dan para
dokter dilatih dengan tepat mengenai prosedur yang benar. Kenyataan bahwa ia ditawari
pekerjaan lain menunjukkan bahwa rumah sakit mengakui bahwa sebuah kesalahan telah
terjadi dan Nitschke kini mendirikan praktik pribadi di mana ia terus mengungkapkan
kebenaran dari hal yang menjadi perhatiannya.
Secara khusus pada tahun 1996, ia menjadi orang yang terkemuka secara nasional
saat dihadapkan dengan kesulitan penerapan secara hukum peraturan euthanasia sepihak
di Northern Territory. Setelah memenuhi semua persyaratan dalam peraturan tersebut,
Nitschke menemui seorang pasien, Max Bell, seorang pengemudi taksi di Broken Hill
yang menderita kanker yang mematikan. Nitschke membela hak sang pasien untuk mati,
berbicara dalam wawancara yang dilakukan media yang akan disiarkan dan diterbitkan ke
seluruh dunia. Namun Nitschke dan Max Bell tidak bisa mendapatkan tanda tangan dari

dokter spesialis lain seperti yang disyaratkan oleh peraturan. Bell meninggal pada tanggal
2 Agustus 1996 tanpa bantuan euthanasia.
Bulan-bulan berikutnya, Nitschke telah berhasil mendapatkan tanda tangan yang
dibutuhkan untuk pasien lain, seorang pensiunan tukang bangunan di Darwin, Bob Dent.
Pada tanggal 22 September 1996, Dent menjadi orang Australia pertama yang secara
hukum memilih mati di bawah peraturan euthanasia sepihak di Northern Territory.

Pria yang Menyelamatkan Bank

Posisimu menganggur dan kamu menganggur. Paul Kemp, Managing Director di


Tasmania Bank kepada Alwyn Johnson pada tanggal 3 Juli 1991.

TAHUN 1980-an di Australia adalah dekade yang paling boros. Pengusaha-pengusaha


sangat dipuja dan banyak bank yang terpincut meminjamkan mereka uang. Tahun-tahun
itu merupakan era di mana politisi sering kali difoto bersama dengan para orang yang
berpengaruh. Siapa yang bisa melupakan foto yang terkenal dari Hawkie, Rico dan Last
Resort Laurie (Perdana Menteri Bob Hawke, Senator Graham Richardson dan Laurie
Connell, pimpinan utama Rothwells Merchant Bank) di sebuah kapal dayung di pantai
barat Australia dalam perjalanan memancing. Kejadian itu merupakan pertanda dekade
itu. Berbagai kesepakatan, koneksi, pengambilalihan, akuisisi yang luar biasa memenuhi
media dan majalah-majalan bisnis berkelas lainnya yang mengaku mengetahui apa yang
sedang teradi saat itu.
Namun tahun 1990an terjadi angin tornado bersamaan dengan sistem keuangan
negara yang hancur akibat dampak-dampaknya.
Sepuluh buah bank mengalami kerugian besar sementara bank-bank Negara
seperti Victoria dan South Australia mendekati kehancuran dan harus diselamatkan
dengan bantuan yang sangat banyak dari para pembayar pajak di Austalia sampai
sejumlah $6 Miliar. Tak lama setelah itu pemerintahan dari Partai Pekerja itu digiring
keluar dari singgasana mereka oleh masyarakat yang marah.
Kejadian setelah hal itu tidak terlalu disadari bahwa Tasmania Bank juga
mengalami hal serupa.
Berikut ini adalah cerita mengenai seorang pria yang menyelamatkan Bank dari
kehancuran sebelum semuanya terlambat dan bagaimana kesetiannya terbayar.
Alwyn Johnson adalah seorang bankir karir. Ia memulai bekerja di sebuah bank
saat usianya baru tukuhbelas tahun dan bekerja dengan mapan naik ke tingkat yang lebih
tinggi. Ia lahir di Horsham, Victoria, pada tahun 1949. Ia memiliki tiga orang kakak
perempuan, dan ayahnya adalah seorang tukang kayu. Setelah melalui masa kanak-kanak
yang menyenangkan dengan kebiasaan terlibat dalam olahraga jenis apa pun dan
kerajinannya di pekerjaan sekolah, Alwyn bergabung dengan CBC Bank dan memulai
karir yang tidak tercela. Filosofinya dalam menangani nasabah bank adalah untuk
memuaskan dirinya bahwa nasabah selalu memiliki kemampuan untuk membayar
kembali uang yang dipinjamkan oleh bank. Ia sangat sadar bahwa tekanan keuangan yang
sedemikian pada siapa pun akan memberikan dampak-dampak yang tidak baik. Anda bisa
kehilangan rumah maupun pernikahan Anda. Saya harus membuat keputusan dengan
nasabah begitu juga dengan bank sendiri, katanya. Di usianya yang pertengahan tiga
puluh tahun ia adalah seorang manajer yang menyetujui permintaan di departemen
keuangan di National Australia Bank dan salah satu dari kelompok elite, yang dipilih
dengan cermat dan diprediksi akan mendapat jalur cepat dalam daftar promosi. Namun
hal ini juga menyebabkan ia harus siap sedia setiap kali dipanggil oleh Bank. Ia tinggal di
sebuah rumah yang disediakan oleh Bank dan diminta untuk pindah kapan pun dan di
mana pun mereka inginkan.
Alwyn dan istrinya Julie selalu ingin tinggal di pedesaan, dengan hamparan tanah
di sekeliling mereka dan sebuah rumah permanen di mana anak-anak mereka dapat

tumbuh dengan aman. Mereka tidak ingin meninggalkan Australia yang merupakan
perpindahan karier Johnson berikutnya. Mereka jatuh hati pada sebidang tanah beberapa
kilo meter dari Launceston di Tasmania dan memutushkan bahwa ini adalah yang mereka
inginkan membangun rumah impian mereka. Satu-satunya masalah adalah mencari
pekerjaan di sana. Bukanlah pekerjaan yang mudah bagi industri perbankan di daerah
pedalaman Tasmania. Johnson melamar ke berbagai pekerjaan dan ketika rumah mereka
hampir saja selesai, ia ditawari posisi sebagai manajer peminjaman korporasi di bank
yang baru saja berdiri Tasmania Bank. Bank ini merupakan penggabungan dari
Launceston Bank for Saving atau LBS yang lama, nama yang dikenal dengan baik yang
telah beroperasi sejak tahun 1834, dan Tasmanian Permanent Building Society.
Saat itu merupakan awal yang baik bagi kehidupan baru mereka dan keluarga
Johnson sangat bahagia. Alwyn Johnson mulai bekerja pada tanggal 18 Februari 1988,
hanya dua minggu setelah direktur pelaksana yang baru Don Adams. Hal itu merupakan
awal yang baru bagi semua orang dan Adams, yang pindah dari State Bank of New South
Wales, sangat ingin mencetak nama baik di sini. Ia menunjuk mantan rekan kerjanya,
Neil Moore, sebagai kepada di divisi baru yang diberi nama Perbankan Perdagangan
(wholesale banking). Peran divisi baru itu adalah memindahkan Tasmania Bank ke
kancah permainan yang lebih besar, meminjamkan uang kepada dunia usaha, daripada
hanya sekadar membantu para ayah dan ibu di Tasmania membeli rumah mereka.
Langkah itu sangatlah berani, dihantui oleh kesulitan-kesulitan yang biasa terjadi pada
bank kecil yaitu terbatasnya dana.
Divisi Perbankan Perdagangan diawali dengan dua puluh orang staf, namun tak
lama kemudian menyadari bahwa Tasmania terlalu kecil untuk melayani ambisi mereka
dan memalingkan perhatian mereka ke daerah utama di mana ditawarkan pinjaman
tersindikasi kepada para pengembang perumahan dan pengusaha, termasuk Warwick
Fairfax yang meluncurkan lelang pengambilalihan perusahaan keluarganya.
Sementara itu Johnson dipromosikan ke posisi kepala bagian di bagian
peminjaman dan juga ditunjuk sebagai anggota dari Komite Pembahasan Kredit (Credit
Review Committee). Peran komite ini adalah memeriksa dan mendukung semua proposal
pinjaman sebelum dikirimkan ke Dewan untuk disetujui. Di sinilah saat ia menyadari apa
saja kegiatan di Divisi Perbankan Perdagangan dan ia tahu, dari pengalamannya yang
cukup lama di perbankan, bahwa semua kegiatan itu sangatlah membahayakan dan tidak
dilakukan dengan benar.
Johnson sangat khawatir dengan jumlah dan besarnya pinjaman yang dikeluarkan
sampai ia bicara pada sang direktur pelaksana, Don Adams, bertanya apa yang akan
terjadi bila salah satu dari pinjaman besar ini menjadi tidak baik. Adams menjawabnya
mereka harus terus menyilangkan jari mereka dan berharap semuanya baik-baik saja.
Seiring dengan berjalannya waktu Johnson menjadi lebih cemas. Direktur
pelaksana yang baru sangatlah terkenal di kalangan pegawai bank dan di Komite
Pemeriksaan Kredit, Johnson lah satu-satunya orang yang terus mempertanyakan
pinjaman-pinjaman yang diminta. Ia dipandang sebagai orang yang mengacaukan
kesenangan orang lain. Lebih dari dua tahun pertama dalam kehidupannya, Tasmania
Bank meningkatkan jumlah stafnya hingga sekitar 39% dan pengeluarannya sebesar
72.5%. Bank memindahkan para eksekutifnya ke perkantoran yang lebih mentereng dan
membutuhkan dua buah Voivos baru, satu untuk istri direktur pelaksana dan yang satunya
lagi, lengkap dengan supir, bagi sang direktur pelaksananya sendiri. Tambahan yang
terakhir itu mencengangkan banyak warga kota yang alim di Launceston.
Pada bulan November 1989, kurang lebih dua puluh bulan setelah bergabung di
bank, Johnson sangat khawatir sampai ia membuat sepucuk surat kepada Perdana Menteri

dan Menteri Keuangan Tasmania, Yang Terhormat Michael Field, yang menjabarkan
semua permasalahan yang bisa ia tangkap di bank dan memperingatkan mengenai
bencana yang akan terjadi di kemudian hari. Namun Johnson tidak jadi mengirinkannya
karena ia tahu belum ada tanda-tanda bahaya yang nyata dan peringatan-peringatannya
bisa saja tidak dianggap. Karenanya ia meninggalkannya di lacinya di rumah. Johnson
terus berharap para auditor bank akan menemukan masalahnya, namun laporan tahunan
Tasmania Bank pada tahun 1989 diterbitkan dengan tidak menyebutkan apa pun
mengenai pinjaman-pinjaman bagi orang yang berpengaruh.
Setiap malam Johnson pulan dan menceritakan bencana terakhir kepada Julie.
Akhirnya ia tidak tahan lagi dan mengetik rancangan surat Johnson di mesin ketik tua
milik mereka. Mereka menghabiskan berminggu-minggu memperbaiki dan
mendiskusikannya, menimbang semua konsekuensi dan mempertimbangkan berbagai
dampak yang akan mereka terima kelak. Satu hal yang tidak pernah mereka pikirkan
adalah Alwyn bisa saja kehilangan pekerjaannya.
Pada tanggal 9 Juni 1990 Johnson mengirimkan surat tak bernama itu kepada
Perdana Menteri Tasmania. Surat itu terdiri dari sembilan halaman tentang rincian yang
mendetail mengenai masalah-masalah bayang terjadi di dalam Tasmania Bank yang
menyebabkan kehancurannya sendiri dan menghasilan masalah keuangan yang sangat
besar bagi pemerintah dan warga Tasmania.
Perdana Menteri menanggapi surat tersebut dengan serius dan dengan segera
memanggil para auditor independen untuk menyelidiki dugaan-dugaan itu. Ia juga
menunjuk Sekretaris di Bidang Keuangan, Dr. Michael Vertigan ke dalam dewan
pimpinan Tasmania Bank. Neil Moore, kepala bagian Perbankan Perdagangan
mengundurkan diri dari posisinya dan kembali ke Sydney. Direktur Pelaksana, Don
Adams, diberikan sebuah salinan dari surat tersebut dan setelah itu ada usaha-usaha yang
terencana dalam mencari tahu siapa penulis surat itu.
Sebulan berlalu dan Johnson menunggu tindakan-tindakan apa yang akan
dilakukan. Pinjaman-pinjaman serupa masih saja disetujui oleh dewan, meskipun
Vertigan mempunyai salinan suratnya yang merinci secara detail masalah-masalah ini.
Johnson menyadari bahwa beberapa pinjaman sudah gagal diberikan namun Dewan tidak
diberitahu. Maka pada tanggal 8 Agustus ia menuliskan surat lain kepada PM Field yang
menceritakan bahwa akan terjadi pembelian besar-besaran terhadap bank kecuali tindakan
segera dilakukan dan Divisi Perbankan Perdagangan ditutup.
Pada waktu yang bersamaan ia dikirim ke sebuah konferensi di Sydney dan
menumpang taksi bersama auditor yang sedang menyiapkan laporan mengenai Tasmania
Bank bagi dewan. Johnson kembali menemui sang auditor setelah konferensi dan
mengungkapkan jati dirinya sebagai penulis dua pucuk surat kepada Perdana Menteri itu.
Ia lalu membantu para auditor dalam menyiapkan laporan mereka.
Laporan Auditor diberikan kepada pertemuan Dewan di bulan Oktober, sebuah
pertemuan yang berlangsung hingga tiga hari bukan beberapa jam seperti biasanya. Di
akhir pertemuan itu Don Adams diberikan pilihan untuk mengundurkan diri atau dipecat.
Ia memilih mengundurkan diri.
Dewan kemudian bertanya pada para auditor jika mereka mengetahui siapa yang
telah menulis surat-surat pada Perdana Menteri. Mereka mengakui bahwa mereka tidak
akan mengungkapkan identitas Johnson. Maka Dewan meminta agar membuat surat
untuk disampaikan kepada si orang tak dikenal itu dan mengucapkan terima kasih.
Mereka menilai kerugian terhadap bank sangatlah besar namun mereka tidak akan
bangkrut.

Setelah berita kejadian dramatis di ruang pertemuan terungkap di media, ada


sedikit pembelian drastis di dalam bank. Masalah itu diperdebatkan berkepanjangan di
Parlemen Tasmania dan Perdana Menteri menyatakan bahwa ia telah bertindak cepat
ketika ia menerima informasi mengenai bank, sehingga kerugian total hanya sekita $8 juta
saja, dibandingkan dengan kerugian yang diperkirakan sekitar ratusan juta dollar. Pada
kenyataannya, kerugian total meningkat hingga lebih dari $18 juta.
Setelah kejadian-kejadian dramatis itu, semuanya seperti kembali normal. Alwyn
dan Julie memiliki anak kedua dan posisi direktur pelaksana di Tasmania Bank sedang
diiklankan. Johnson melamar untuk posisi itu. Namun pemerintahan setempat sedang
tidak terlalu senang setelah permintaan untuk menutup bank datang dan mulai negosiasi
rahasia untuk menjual Tasmania Bank.
Pada bulan Maret 1991 para staf dipanggil ke dalam ruang direktur dan
diberitahukan bahwa bank mereka akan dimerger dengan lawan kecil mereka, SBT atau
Savings Bank of Tasmania. Paul Kemp, manajer umum dari SBT telah ditunjuk sebagai
direktur pelaksana di Tasmania Bank dan ia akan memegang kedua posisi tersebut hingga
tanggal 1 September ketika dua bank itu akan dimerger menjadi Trust Bank. Perdana
Menteri mengumumkan bahwa tidak akan ada pemutusan hubungan kerja karena merger
tersebut.
Beberapa hari kemudian, harian Launceston, Examiner, menuliskan artikel tajuk
utama mereka yang mengungkapkan nama empat orang eksekutif senior yang telah
ditunjuk oleh Kemp untuk menempati posisi di bank yang baru. Nama Johnson tidak ada
di antara empat orang itu.
Johnson belum pernah bertemu dengan keempat bos baru ini dan ia khawatir ia
akan melewatkan kesempatan mendapatkan posisi senior. Setelah membicarakan masalah
itu dengan Julie ia memutuskan menulis kepada Kemp, memperkenalkan dirinya dan
merinci keahliannya. Di dalam surat itu ia menginformasikan kepada Kemp bahwa ia
adalah orang yang telah menyelamatkan Tasmania Bank dengan menulis surat kepada
Perdana Menteri. Ia merinci kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi jika ia tidak
melakukan tindakan itu. Johnson mengirimkan surat itu dengan alamat lengkap. Kemp
tidak membalas. Johnson mencoba menghubungi Kemp. Ia tidak pernah ada. Johnson lalu
menyadari bahwa ia adalah orang yang tidak pernah dianggap. Selain pengalaman dan
kualifikasinya ia tidak ditunjuk menduduki posisi eksekutif apa pun dan ia mulai
ketakutan kehilangan pekerjaannya.
Alwyn Johnson juga bertambah khawatir akan merger yang akan dilakukan, yang
sepertinya melengkapi bahan dasar bencana. Sebagai awal saja, SBT adalah bank yang
jauh lebih kecil dari Tasmania Bank dan kejadian itu tidak sejalan dengan praktik
perbankan mana pun di mana sebuah bank yang lebih kecil menyelamatkan bank yang
lebih besar. Sebagai tambahan, tidak seorang pun melakukan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan yang bisa mengungkapkan SBT memiliki beberapa pinjaman buruk dan tidak
dalam kondisi yang meyakinkan pula. Namun merger tersebut disetujui oleh Gubernur
Reserve Bank, Bernie Fraser dan oleh Perdana Menteri, Paul Keating.
Johnson mulai berpikir untuk melindungi dirinya sendiri di dalam keadaan yang
tidak pasti ini. Pada awal Mei ia menelpon Dr. Michael Vertigan di rumahnya,
memperkenalkan dirinya sebagai penulis dua pucuk surat kepada PM Field dan meminta
waktu untuk pertemuan dengannya. Beberapa minggu kemudian, Vertigan menyetujui
permintaan itu dan bertemu dengannya di kantornya di Hobart di hari Sabtu pagi. Johnson
menjelaskan bahwa ia telah mengungkapkan identitasnya pada Kemp dan kini khawatir
akan posisinya. Vertigan menanggapi dengan meneruskan informasi ini pada PM Field,
namun tidak mengambil langkah lain untuk membantu Johnson.

Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Tasmania, Dr. Bob Brown, muncul di TV
ABC di 7.30 Report membicarakan mengenai para pengungkap fakta (whistleblowers)
dan pentingnya legislasi untuk melindungi mereka. Julie menonton acara itu dan
mengatakan pada suaminya mengenai hal itu. Ini adalah pertama kali mereka mendengar
istilah whistleblower itu, namun sepertinya sangat sesuai dengan apa yang telah
dilakukan oleh Johnson. Johnson bertemu dengan Brown, memperkenalkan dirinya
sebagai pengungkap fakta dari Tasmania Bank dan Brown langsung menyetujui untuk
bertemu dengannya. Brown kemudian menangani kasus Johnson, bicara kepada Perdana
Menteri atas namanya. PM Field tidak melakukan apa pun.
Di bank, restrukturisasi besar-besaran dilakukan setelah merger dan staf ditawari
pemutusan hubungan kerja dengan suka rela. Johnson tidak tertarik dengan tawaran itu
karena ia memiliki pinjaman dan keluarga muda yang harus ia nafkahi. Ia tetap khawatir
akan masa depannya, begitu juga dengan masa depan bank.
Pada tanggal 1 Juli Alwyn Johnson mengirimkan faks sepucuk surat rahasia
kepada Gubernur Reserve Bank, Bernie Fraser. Surat itu menjelaskan bahwa ini adalah
kali kedua ia memberi tahu pihak berwenang akan masalah yang ada di dalam bank
Australia. Ia menjabarkan kejadian-kejadian di Tasmania Bank dan menitikberatkan
keadaan merger antara SBT-Tasmania Bank, menekankan bahwa bank ini tidak akan
digaransi pemerintah. Ia mengatakan bahwa manajemen yang baru bahkan jauh lebih
tidak mampu dari yang lama dan meminta agar bertemu dengan Fraser untuk menjelaskan
kekhawatirannya, meminta agar mereka bertemu sebelum Fraser bicara pada direktur
pelaksana sehingga ia bisa memberikan semua fakta yang ada kepadanya.
Johnson terkejut saat Bernie Fraser menghubunginya langsung, namun kecewa
saat Fraser mengatakan bahwa ia telah diyakini oleh Paul Kemp bahwa tidak ada masalah
apa pun dengan bank yang baru.
Hari berikutnya Alwyn Johnson dipecat.
Pada tanggal 3 Juli Kemp bertemu dengan pegawai-pegawai senior dalam waktu
lima belas menit untuk membicarakan mengenai pembayaran pemutusan hubungan kerja
mereka dan Johnson juga diberikan kesempatan tersebut. Ia adalah satu-satunya pegawai
yang tidak mengajukan PHK tersebut. Ketika ia memasuki kantor Kemp untuk pertama
dan yang terakhir kali ia bertemu dengannya, Kemp memberikannya sepucuk surat
pengunduran diri dan mengatakan: Posisimu menganggur dan kamu pun menganggur.
Ia lalu menyerahkan Johnson surat yang kedua dan mengatakan: Kami akan
memaksakan surat ini sampai kiamat.
Johnson tidak akan memberikan kesenangan bagi Kemp dengan kekecewaan yang
dialaminya. Ia membalas dengan formal: Saya berharap yang terbaik bagi Trust Bank di
masa yang akan datang. Ia meninggalkan kantor Kemp. Orang lain yang ada di ruangan
itu, Philip Spinks, menggiring Johson ke kantornya, menunggunya saat ia berkemas,
mengantarnya ke mobil dan menunggu sampai ia memindahkan semua barang-barang
miliknya dan kemudian mengambil kunci mobil.
Johnson pergi ke telepon umum untuk menelpon istrinya mengatakan kepadanya
apa yang telah terjadi. Julie sudah menunggu telepon itu dan setelah pembicaraan penuh
ketegangan dengan Alwyn ia pergi ke taman kecilnya yang indah. Semua tidak akan
terlihat sama. Sepertinya ada awan hitam menutupinya. Semuanya gelap. Semua terlihat
bebeda setelah telepon itu. Buruk sekali...
Surat yang telah diberikan oleh Kemp kepada Johnson mengancamnya dengan
aksi hukum bila ia mengkritisi Bank. Surat itu berbunyi:

Bank sudah diberitahu bahwa Anda telah menghubungi beberapa pihak dan lembaga untuk
dapat memberikan apa yang hanya bisa dijelaskan sebagai informasi tidak benar yang
menyesatkan mengenai urusan-urusan internal bank.

Pihak-pihak yang telah diajak bicara oleh Johnson hanyalah Bernie Fraser dan
Michael Vertigan, yang mana ia bergantung pada kemampuan profesional mereka sebagai
pengawas finansial.
Johnson menghabiskan sore itu dengan teman-temannya dari bank yang telah
mengambil tawaran PHK. Mereka tidak yakin apa yang sebetulnya terjadi padanya dan ia
masih menenangkan dirinya dari keterguncangan (shock). Ketika Anda disingkirkan dari
bank yang baru saja Anda selamatkan, itu adalah hal yang paling mencekam yang pernah
Anda bayangkan.
Keesokan paginya, Johnson mulai terkena sakit di dada dan Julie membawanya ke
dokter yang memberikan resep pengobatan untuk menenangkannya. Berminggu-minggu
setelah itu Johnson masih dalam kondisi terguncang. Ia tidak bisa bicara maupun bertemu
dengan siapa pun. Ia memiliki delusi bahwa polisi akan menggeledah rumahnya dan ia
telah melakukan sesuatu yang buruk. Kondisinya bertambah parah. Ia terkena demam,
kemudian radang paru-paru akut. Selama berbulan-bulan ia terkena sakit parah. Julie
menangani hal itu dengan baik sebetulnya namun, seiring dengan kesembuhan Alwyn, ia
pun juga terkena tekanan-tekanan itu dan sakit.
Dampak pada keluarga mereka sangatlah traumatis. Anak tertua mereka, Alwyn,
baru saja masuk sekolah swasta namun kini mereka tidak mampu membiayai sekolahnya
dan ia harus kembali ke sekolah lamanya. Anak laki-laki termuda mereka Matthew belum
juga mencapai usia dua belas bulan dan Julie sedang menantikan posisi ibu penuh waktu.
Kini ia harus mencari pekerjaan malam mengasuh yang mengakibatkan Alwyn harus
menjaga sang bayi. Dengan satu kejutan hebat keluarga itu pun berubah selamanya.
Alwyn mulai mencari pekerjaan baru namun juga mencari bantuan politis untuk
membantunya meluruskan hal yang salah yang terjadi padanya. Ia telah menyelamatkan
pemerintah dari kebangkrutan yang mungkin saja terjadi, hutang yang sudah disadari oleh
Dewan pimpinan Bank dan oleh Perdana Menteri.
Di Victoria, State Bank telah bangkrut dan kejadian sama juga terjadi di South
Australia. Namun, Perdana Menteri Field berkata di Parlemen, bahwa pemerintah tidak
ikut campur dengan kebijakan kepegawaian dari bank-bank tersebut dan ia telah
diyakinkan oleh Bank bahwa kepergian Johnson tidak ada hubungannya dengan
tindakannya menulis surat-surat itu. Setelah Pemerintahan Field kalah di pemilihan umum
tahun 1992, Pemerintah tidak bertanggung-jawab atas semua tindakan pendahulu mereka,
kecuali perwakilan pembelaan atas nama Johnson dengan jaksa penuntut umum liberal
terkenal, John Howard.
Johnson juga mendekati perserikatan untuk mencari bantuan. Pada bulan Agustus
1990 ia telah menunjukkan kepada sekretaris Serikat Pegawai Bank (Bank Employees
Union), Mel Cooper, salinan dari dua pucuk suratnya kepada Perdana Menteri. Cooper
telah berbagi cerita mengenai kekhawatiran Johnson akan kondisi bank dan
mengangkatnya kepada Michael Field. Beberapa hari sebelum pemecatannya Johnson
bicara pada perserikatan lagi, mengatakan kepada mereka bahwa ia khawatir akan
posisinya. Perserikatan tidak melakukan tindakan apa pun. Setelah pemecatannya ia
menerima surat dari sekretaris Bagian Keuangan perserikatan yang mengatakan bahwa ia
tidak lagi menjadi anggota di situ.

Setelah sepuluh bulan menganggur Alwyn Johnson mendapatkan pekerjaan baru,


jauh dari bidang keahliannya. Pekerjaan itu menggajinya jauh lebih kecil dari gajinya
sebelumnya.
Ketika media mulai membahas kasusnya, Trust Bank menyatakan bahwa ia
mengambil tawaran pemutusan hubungan kerja dengan suka rela, lalu mereka mulai
melecehkannya dengan mengatakan bahwa ia tidak mampu menjalankan posisi apa pun di
bank itu. Peryataan-pernyataan ini kemudian dengan cepat disanggah. Johnson akhirnya
berhasil menemukan firma hukum untuk menangani kasusnya dengan dasar suka rela dan
mereka menemukan pengacara yang memulai aksi hukum terhadap Trust Bank. Kasus itu
didaftarkan untuk dengar pendapat di Hobart Court pada bulan September 1994 namun
ditarik kembali secara mendadak. Bank mengeluarkan penyataan yang mengatakan
bahwa proses hukum terhadap bank tersebut sudah ditarik dan bank sangat senang dengan
hasil tersebut. Johnson tentu tidak.
Penelitian Senat mengenai para pengungkap fakta membawa kasus Johnson dan
banyak senator yang mengangkat kondisinya dengan Reserve Bank, Trust Bank dan
Pemerintahan Tasmania. Kasus Alwyn Johnson sudah diperdebatkan di parlemen
Tasmania dan Commonwealth di berbagai acara.
Sejak pemecatannya ia menjadi pendukung konsisten bagi legislasi perlindungan
pengungkap fakta baik bagi pegawai-pegawai pemerintahan maupun swasta. Pada tahun
1996 dan 1997 ia menekankan Jaksa Umum Commonwealth, Daryl Williams, untuk
membawa legislasi semacam itu dengan dampak yang menyeluruh terhadap semua
jurisdiksi. Ia mengatakan bahwa kejahatan kerah putih dan penipuan telah merugikan
sedikitnya $16 juta kepada sektor swasta maupun pemerintahan, perlindungan terhadap
pengungkap fakta pun akan menjadi senjata yang efektif bagi masyarakat.
Alwyn Johnson memberikan penghargaan kepada sang istri Julie untuk dukungan
taktis, emosional dan nafkah selama masalahnya. Apa yang diawali sebagai tindakan atas
kepedulian akan banknya telah menghasilkan kedewasaan pribadi. Bila ditanya apakah ia
menyesali tindakan yang telah ia ambil di dalam lingkup retrospektif dari semua
konsekuensi pribadi yang menyedihkan Johnson mengatakan, Saya sangat menyesal
saya kehilangan pekerjaan saya. Apakah saya akan melakukannya lagi?... Saya harus
berkata ya. Siapa sih yang mau jadi eksekutif senior di bank yang bangkrut?
Alwyn Johnson masih berada dalam masalah sekarang. Lima tahun setelah ia
memberikan peringatan pada pemerintah, secara diam-diam dan penuh percaya diri, akan
masalah di dalam Tasmania Bank. Julie diharapkan untuk terus bekerja untuk membantu
menafkahi keluarga. Ia telah kehilangan karier, bonus akhir tahunnya dan kepercayaan
dirinya. Karena melakukan apa yang ia lihat sebagai kewajiban sebagai warga negara ia
telah dicemooh dan disingkirkan tanpa pengakuan yang berarti akan nilai penting
tindakan-tindakannya itu.

Hukum yang Berlaku bagi Diri Mereka Sendiri

Legislasi, seperti yang dilakukan oleh Parlemen, harus diterapkan paling tidak sampai
pada penulisan hukumnya, Panitia Pemilihan Senat dalam Kasus-Kasus Pengungkap
Fakta yang Tak Terungkap tahun 1995

JIM LEGGATE merupakan pendukung besar pertambangan. Pertambangan


merupakan sebuah indrustri yang menciptakan kekayaan. Sumber daya dari bumi, setelah
ditemukan, diekstrasi dan dijual kepada dunia, memberikan sumbangan sangat besar bagi
kesejahteraan umat manusia.
Australia pada khususnya terberkati untuk urusan yang satu ini. Benuanya yang
luas, sangat kaya akan mineral yang sepertinya berjumlah sangat banyak tak bisa habis.
Leggate menyadari bahwa Australia membutuhkan industri pertambangan.
Pengalaman Leggate di industri ini juga menghasilkan pengetahuan akan
kerusakan yang timbul ketika pertambangan tidak dilakukan dengan benar atau tanpa
tanggung jawab. Ia khawatir dengan industri sebesar itu yang sepertinya tidak memiliki
pemeriksaan dan keseimbangan yang tepat. Dan Leggate adalah orang yang seharusnya
mengerti.
Jim Leggate telah bekerja sebagai ilmuwan lingkungan di industri pertambangan
lebih dari dua puluh tahun dan dari tahun 1983 hingga 1986 ia bertanggung-jawab akan
perlindungan terhadap Taman Nasional Kakadu yang luar biasa dan rapuh di Northern
Territory dari dampak buruk yang mungkin disebabkan oleh tambang uranium Ranger.
Tahun itu merupakan tahun-tahun awal pemerintahan Perdana Menteri Bob Hawke ketika
pergerakan lingkungan Australia sedang mencari alasan-alasan untuk menutup tambang
itu.
Jim Leggate merupakan ahli kehutanan yang terlatih. Ia lahir di Rhodesia
(kemudian bernama Zimbabwe). Ayahnya, Jim Senior, merupakan seorang dokter
pemerintahan yang bekerja di daerah-daerah yang memiliki kesehatan umum yang buruk
termasuk di dalamnya tempat penampungan penderita lepra. Jim Leggate dan istrinya
Josephine tinggal di Rhodesia di tahun 1920-an dan membesarkan anak-anak mereka
dalam kemewahan yang saat itu hanya dinikmati oleh para kolonis kulit putih. Namun,
kepercayaan Anglikan dan nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan di dalam diri Jim muda
seperti rasa tanggung jawab sosial, meskipun ia sendiri mungkin belum menyadarinya
saat itu.
Keluarga Leggate melihat bahwa Jim mendapat pendidikan yang baik dengan
mengirimkannya ke Cape Town University di mana ia memenangkan beasiswa di bidang
ilmiah dan kehutanan ke Oxford University, Inggris.
Setelah lulus dan sepuluh tahun bekerja di Solomon Islands untuk British Colonial
Service, Jim Leggate pindah ke Australia di tahun 1969, dan menjadi warga negara
Australia tak lama setelah itu. Ia menikahi Joan, seorang Queensland, dan bersama-sama
mereka membesarkan empat orang anak.
Ia mulai bekerja di bidang ilmu lingkungan ketika ia ditugaskan memulai
rehabilitasi tambang boksit di Weipa di utara jauh Queensland. Tambang itu memperluas
diri hingga 2,5 kilometer per tahun dan Leggate harus menangani program penanaman
kembali pohon secara besar-besaran yang akan menutupi bekas yang ditinggalkan oleh
pertambangan. Ia kemudian melakukan pekerjaan serupa di daerah-daerah pertambangan

pasir di New South Wales dan kemudian pindah ke tambang batu bara di mana ia
mengkoordinir penelitian dampak lingkungan dan membantu pembuatan kebijakan
pertambangan. Di akhir pengalaman yang cukup padat ini, melalui penerapan tindakantindakan praktis untuk membantu membangun etika peduli terhadap lingkungan yang
telah membawa ke tingkat kesejahteraan semacam itu, Jim Leggate mengetahui seperti
halnya semua orang di Australia mengenai industri itu dan praktik-praktik yang mereka
jalankan.
Ia melihat dengan langsung pencakaran dan pengrusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh penambangan yang tidak bertanggung-jawab. Ia juga percaya bahwa
dengan niat baik dan komitmen, hampir semua dampak serius pertambangan dapat
dihilangkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama... jika tata laksana yang benar
diikuti dan jika pertambangan itu dilakukan dengan penanganan yang tepat.
Selama bertahun-tahun Leggate bekerja ia mendapat penghargaan dari rekanrekan kerjanya dan pengakuan dari industri pertambangan. Ia kerap memberikan makalah
bertopik penambangan lingkungan. Dan di tahun 1982 ia menjadi ketua dari Komite
Lingkungan dari Kamar Pertambangan Queensland.
Pada tahun 1986 Leggate bergabung dengan Departemen Industri Sumber Daya
Queensland sebagai ahli ekologi. Sebagian pekerjaannya adalah memastikan industri
pertambangan di Negara Bagian Queensland sejalan dengan hukum-hukum pertambangan
di negara bagian itu. Ketika sebuah perusahaan pertambangan diberikan ijin untuk
menambang, ia harus menyepakati syarat-syarat lingkungan tertentu yang diwajibkan
mengenai bagaimana mereka melakukan pelaksanaan penambangan dan bagaimana ia
akan merehabilitasi daerah tersebut keduanya saat penambangan dan di akhir
pelaksanaan. Syarat-syarat tersebut diterapkan secara kontraktual dan hukum.
Di bawah Undang-Undang Pertambangan, Leggate, sang ahli ekologi untuk
pemerintah, diberikan wewenang untuk memasuki kekhawatiran-kekhawatiran tentang
pertambangan dan menyelidiki kesesuaian prosesnya dengan kewajiban-kewajiban
lingkungan yang termaktub dalam ijin. Namun tak lama ia menyadari bahwa
kekuasaannya untuk menegakkan hal itu tidak pernah ada. Yang bisa dilakukannya
hanyalah menuliskan laporan mengenai apa yang telah ia temukan dan menyerahkannya
kepada atasan-atasannya di departemen untuk langkah selanjutnya.
Sambil meneruskan pekerjaanya, Leggate mendapati bahwa Undang-Undang
Pertambangan diselewengkan setiap waktu oleh hampir semua perusahaan yang
diperiksanya. Beberapa penyelewangan itu kecil. Yang lainnya besar. Namun
kekhawatiran terbesarnya adalah kenyataan bahwa hanya sedikit perusahaan yang
melakukan rehabilitasi yang sedang berjalan terhadap lahan yang mereka kerjakan. Kalau
pemerintah Queensland tidak segera turun tangan dan menekankan agar mereka
memperbaiki hasil itu, Leggate melihat adanya masalah besar yang akan terjadi. Ia takut
ketika penambangan itu selesai dan perusahaan meninggalkan lahan itu masalah tersebut
akan tetap ada dan pembersihannya akan dibebankan kepada para pembayar pajak. Dalam
beberapa kasus, di mana penambangan telah dilakukan selama dua puluh atau tiga puluh
tahun, kerusakannya luar biasa dan biaya yang diperlukan pun sangat besar.
Pada saat terjadi penambangan emas besar-besaran di Queensland, Leggate
khwatir ketika ia melihat tambang emas baru dibuka, yang lama dikerjakan kembali dan
masalah-masalah lingkungan besar pun tidak diperhatikan. Sisa-sisa penambangan yang
beracun bertambah dengan cepat, berdampak pada masalah-masalah besar potensial
lainnya, dan satu tambang emas ditutup, meninggalkan usaha pembersihan dilakukan oleh
pemerintah dengan dana dari masyarakat juga. Leggate mengusulkan agar sang Menteri,
Martin Tenni, menggunakan peringatan memperlihatkan penyebab di bawah undang-

undang tersebut, agar para pemegang ijin penambangan itu memenuhi kewajiban mereka.
Alat hukum ini menyebabkan para pemegang ijin itu dapat diminta menunjukkan
penyebab mengapa penambangan mereka tidak boleh ditutup atau denda akan dikenakan
karena melanggar hukum-hukum pertambangan ini. Namun sang Menteri menyangka
bahwa tindakan itu sudah terlalu jauh.
Dari kemarahannya karena pelanggaran besar-besaran akan kewajiban
perlindungan lingkungan, Leggate pun akhirnya dilihat sebagai duri dalam pemerintahan
Menteri Tenni, yang kemudian dipimpin oleh Sir Johannes Bjelke-Petersen. Di satu
tahapan Tenni membeberkan bahwa ahli ekologi pemerintah sebagai duta besar yang
buruk untuk pelayanan publik. Leggate menanggapinya, dari sisi pandangnya, bahwa ia
hanya mencoba melakukan pekerjaannya. Jika ia secara resmi menghentikan pelaporan
kerusakan yang ia saksikan, maka ia dapat dipandang tidak menjalankan tugas yang
menjadi kewajibannya. Namun jika ia tetap menjalankannya ia dipandang sebagai
pengganggu oleh para tuan politiknya. Suatu ketika Jim Leggate dikirim ke kursus
hubungan masyarakat yang dilakukan oleh departemen dan diajarkan bagaimana ia harus
tersenyum saat menerima telepon.
Jika ia hanya memiliki pendukung dalam jumlah sedikit di dalam departemennya,
maka ia memiliki lebih sedikit lagi di pemerintahan. Para pembesar industri
pertambangan mengatakan kepadanya bahwa ia cemburu buta karena Perdana Menteri
sendiri selalu mengatakan kepada mereka agar tidak khawatir akan semua omong kosong
tentang pembersihan itu. Pekerjaan mereka adalah menambang sebaik dan sebisa mereka,
membayar kepada pemerintah biaya pengiriman melalui kereta dan melupakan saja
orang-orang berpikiran hijau itu.
Namun Leggate sangat ngotot dengan laporan-laporannya dan keluhan-keluhan
internalnya kepada departemen dan sejalan dengan waktu Tenni menanggapi, akhirnya
menyadari bahwa ada masalah yang pasti. Sang Menteri meminta Kode Pelaksanaan
industri pertambangan. Leggate ditugasi mengerjakannya. Setelah kemarahannya itu
sepertinya ada beberapa hal yang mungkin bisa diperbaiki.
Iklim politik di Queensland tampaknya akan berubah menjadi baik. Hari-hari
Bjelke-Petersenisme di bawah Partai Nasional pun tinggal dihitung saja. Penyelidikan
Fitzgerald mengenai korupsi politis dan kepolisian telah diekspos oleh rezim BjelkePetersen dan merendahkannya. Partai Nasional pun tersapu dari tahtanya oleh masyarakat
Queensland dan di akhir tahun 1989 pemerintahan baru di bawah kepemimpinan seorang
pengacara muda dari Partai Buruh, Wayne Goss, berkuasa. Penelitian Fitzgerald telah
menengarai adanya kegagalan institusional dalam pelayanan publik Queensland selama
tahun-tahun kekuasaan Bjelke-Petersen dan merekomendasikan legislasi baru untuk
melindungi para pengungkap fakta sebagai ujung tombak reformasi penyapuan itu.
Pemerintahan Goss dengan segera mengatur penerapan rekomendasi-rekomendasi
Fitzgerald, termasuk legislasi perlindungan para pengungkap fakta. Di bawah legislasi
badan baru, Komisi Keadilan akan Tindak Kriminal (Criminal Justice Commission, CJC)
dan Komisi Pengulas Pemilihan dan Administratif (Electoral and Administrative Review
Commission, EARC), keduanya memiliki wewenang untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan
yang dikemukakan para pengungkap fakta dan menawarkan kepada mereka
perlindungan jika mereka jujur.
Reformasi lain tidak diterapkan dengan segera. Queensland memiliki Menteri
Pertambangan baru, Ken Vaughan. Leggate melihat bahwa Vaughan menghentikan
semua pengerjaan Kode Pelaksanaan bagi industri pertambangan yang telah disetujui oleh
Tenni. Vaughan mengatakan kepada Parlemen Queensland bahwa telah ada kode yang

tersedia. Vaughan juga mengatakan bahwa pendekatan regulasi kepada industri


pertambangan merupakan pendekatan yang salah. Leggate menjadi khawatir akan hal ini.
Pada tahun 1990 pekerjaan Jim Leggate diklasifikasi ulang menjadi Officer
Lingkungan Utama. Ia harus melamar untuk posisi itu. Lamarannya gagal dan dikatakan
karena ia terlalu legalistik. Ia merasa yakin bahwa itu dikarenakan ia terlalu jujur dalam
penilaian-penilaiannya. Hingga saat ini ada beberapa pegawai lain di bidang lingkungan
dalam departemennya dan mereka semua juga melihat masalah-masalah di dalam industri
pertambangan yang dilihat oleh Leggate. Ternyta, ia tidak sendirian. Leggate kini yakin
bahwa ia tidak mempunyai jalan lain selain melawan. Ia telah menjalankan tugas
kewajibannya. Namun alih-alih mendapat pengakuan resmi karena telah melaksanakan
tugas-tugas itu, ia malah secara birokratis dilumpuhkan.
Leggate membuat daftar empat puluh empat tambang di Queensland yang telah
diduga melanggar kewajiban kontrak mereka. Ia menyampaikan daftar ini secara
langsung kepada Direktur Umum Pertambangan, Paul Breslin, pada bulan Februari tahun
1991. Leggate yakin ia bisa saja memasukkan bahan lebih banyak lagi namun ia merasa ia
telah menegaskan maksudnya. Sejauh yang ia tahu, informasi ini tidak pernah diperiksa
atau diselidiki. Keluhannya disebabkan atas dasar tata laksana pemilihan staf departemen
bukan tuduhan-tuduhannya akan kemungkinan adanya kolusi antara departemen dengan
industri pertambangan.
Pekerjaan posisi senior lainnya diiklankan di departemennya dan sekali lagi
Leggate melamar. Lagi-lagi ia gagal. Lagi-lagi ia mengeluarkan keluhannya. Saat itu
tertanggal 27 Agustus 1991. Namun keluhan ini tidak bisa diselesaikan karena keluhan
sebelumnya masih belum terselesaikan. Kasus nomor 22!
Leggate menjadi sangat frustasi dan khawatir. Ia harus bicara dengan orang yang
memiliki posisi untuk mengambil langkah akan kekhawatiran-kekhawatirannya. Ia bisa
melihat masalah lingkungan yang luar biasa menghantui Queensland di tahun-tahun ke
depan dan tidak ada seorang pun di Departemen Pertambangan yang mau mendengarkan.
Ia merasa bahwa penelitian Fitzgerald telah mengetahui dengan pasti keadaannya ketika
Komisioner Tony Fitgerald QC mengutarakan tentang masalah-masalah yang terinstitusi.
Leggate yakin kini ada tindakan-tindakan perlindungan yang cukup, dengan adanya
rancangan undang-undang untuk pengungkap fakta di hadapan Parlemen, untuk
menghentikan usaha-usaha penyiksaan terhadap dirinya karena telah menarik perhatian
kepada kebenaran. Maka ia memutuskan untuk mengambil langkah, namun hanya di
dalam ruang lingkup rancangan undang-undang tersebut. Hal ini mengharuskannya
membawa masalah ini ke pihak-pihak berwenang. Kesimpulannya, ia tidak bisa
membeberkannya kepada publik.
Ia mulai menulis laporan kepada Ombudsman Queensland, yang menyiratkan
keadaan pribadinya dan kekhawatiran yang meluas yang melingkupinya. Sebuah
pertemuan awal dengan staf Ombudsman meyakinkannya bahwa ia memiliki kasus,
namun berbulan-bulan kemudian ia diberitahu bahwa hal itu berada di luar kewenangan
Ombudsman karena Leggate tidak secara langsung terkena dampak dari ketidakberesan
yang ia laporkan.
Leggate kemudian mengirimkan laporan yang sama kepada EARC, yang sangat
tertarik. Namun tak lama kemudian sang ketua, Tom Sherman, pergi untuk mengambil
pekerjaan sebagai ketua dari National Crime Authority. Kasus Leggate kemudian
disampaikan oleh EARC kepada Komisi Manajemen Sektor Publik yang, di bawah
reformasi Fitzgerald, telah menggantikan Dewan Pelayanan Masyarakat. Komisi ini
mengulas efisiensi masing-masing departemen pemerintahan pada akhirnya, namun
berdasarkan kesepakatan mereka dengan klien. Dalam kasus Departemen Pertambangan,

kliennya adalah industri pertambangan dan bukan masyarakat Queensland. Keluhan


Leggate berdasarkan pembelaannya dengan bukti-bukti pendukung bahwa Departemen
Pertambangan harus menghentikan hubungannya dengan industri pertambangan dan tidak
memperhatikan tanggung-jawabnya terhadap klien yang sesungguhnya. Keluhannya
ternyata diperhatikan oleh Komisi Manajemen Sektor Publik sebagai di luar parameter
ulasan mereka terhadap departemen.
Leggate kini membawa kekhawatirannya itu ke tiga badan yang berbeda. Namun
tidak seorang pun dapat menangani hal itu. Ia terjebak dalam mimpi buruk permainan
kambing hitam birokrasi. Namun masalah yang terlihat masih ada di sana dan semakin
membesar setiap saat.
Dalam pembuatan dan penyampaian dokumen selama proses ini, Leggate terus
menginformasikan kepada departemennya tentang langkah-langkahnya dan mencoba
mengikuti jalur yang benar. Namun sepertinya itu tidak berhasil ia capai. Leggate
kemudian memutuskan untuk menaikkan taruhannya dan mengambil risiko yang lebih
besar lagi.
Menteri Lingkungan Hidup Queensland sedang dalam proses perancangan
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Leggate menulis kepadanya sebagai
pribadi biasa dan mengikutsertakan salinan dari semua laporan-laporannya. Ia
mengirimkan korespondensi yang sama dengan Direktur Umum Pertambangan Paul
Breslin. Leggate diberitahukan secara resmi bahwa ia telah melakukan kesalahan dengan
menulis kepada Mentri dan Breslin mengatakan bahwa ia telah melanggar kewajibannya.
Leggate kemudian mendengar bahwa informasi itu telah dibawa ke kabinet Goss namun
para menteri tidak mengambil langkah apa pun. Namun di saat yang bersamaan informasi
tersebut dibocorkan kepada media. Beberapa orang wartawan mengejar cerita itu namun
tak lama liputan media itu pun mati.
Termasuk di dalam laporan yang bocor itu contoh-contoh untuk menunjukan
ruang lingkup kegiatan-kegiatan yang dituduh tidak sejalan di industri pertambangan
Queensland.
1. Tambang boksit Comaco Ltd. di Weipa, Cape York. Dituduh melanggar Akta
Kesepakatan Commonwealth Alumunium Pty Ltd. (1957). Perusahaan itu selama
bertahun-tahun telah menambang di lahan-lahan selain yang diperbolehkan, di
bawah Bab 19(d) dari Akta tersebut, berkaitan dengan jumlah rehabilitasi yang
telah dilakukannya. Sepertinya, sampai sekarang, pemerintah tidak memberikan
jawaban apakah langkah-langkah yang telah diambil untuk menghidupkan
kembali daerah pertambangan telah cukup memuaskan Bab 19.
2. Collinsville Coal Company (MIM). Dituduh melanggar syarat-syarat khusus
Kontrak Pertambangan 1009, dan dituduh melanggar Akta Air Bersih, Bab 23 dan
Bab 31.
3. Kurangnya rehabilitasi progresif menggunakan lapisan tanah atas yang melanggar
Persyaratan Khusus 2.4 dan kemungkinan Persyaratan Khusus 1.3 dan 2.3 juga.
Pertambangan terus berlanjut hingga bertahun-tahun setelah masa kontraknya
habis, menunda pembaruannya dan pengetatan syarat-syaratnya.
4. Tambang batu bara BHP Ltds di Moura. Dituduh melanggar ketetapan Akta
Kesepakatan Thiess, Peabody, Mitsui Coal Pty Ltd. (1962-1965). Bab 31(d) dari
Akta itu mensyaratkan perusahaan menyerahkan proposal mereka tiap tahun untuk
pembaruan daerah-daerah pertambangan untuk disetujui oleh Menteri. Sampai
tahun 1990-an tidak ada penyerahan semacam itu yang dilakukan. Penyerahan

yang telah diterima sejak tahun 1990 rupanya belum disetujui. Tambang ini
merupakan cabikan besar terbuka, paling tidak sepanjang 25 km.
5. Tambang emas Placer Ltd. di Kidston. Dituduh melanggar persyaratan khusus
yang melekat dalam Kontrak Pertambangan 3347. Pengontrak telah menambang
lahan yang lebih dari yang diperbolehkan di bawah persyaratan khusus 16, tanpa
menunjukkan kemajuan dari proses rehabilitasinya. Ketidaksesuaian ini seluas
hingga 800 ha. Tambang ini merupakan tambang emas terbesar ke-2 di Australia
dan telah menghasilkan limbah buangan beracun dalam jumlah besar.
6. Tambang emas Horn Island di Selat Torres. Dituduh melanggar persyaratan
khusus yang melekat dalam Kontrak Pertambangan 5948. Pemerintah
memperbolehkan pengontrak untuk menambang yang melanggar persyaratan
khusus 18 yang mensyaratkan limbah beracun dikubur. Pembersihan tambang ini
kini ditutup oleh biaya masyarakat.
Menteri Sumber Daya Industri yang baru, Tony McGrady, mengeluarkan
pernyataan media yang menyatakan bahwa laporan Leggate bukan yang resmi dan
mencoba untuk meremehkannya. Leggate percaya bahwa McGrady sedang mengeruhkan
suasana dengan mengatakan bahwa kebijakan baru akan menyelesaikan semua masalah
ketika Leggate mengetahui pemerintah sudah berusaha membuat kesepakatan yang justru
akan melemahkannya. Leggate sangat marah atas pernyataan publik McGrady dan
menulis kepadanya, terang-terangan menunjukkan kesalahan-kesalahannya. McGrady
pada akhirnya menyetujui untuk bertemu dengannya, namun kemudian membatalkan
pertemuan itu.
Garis-garis peperangan itu kini semakin tenggelam dan Leggate dipaksa untuk
berjuang di beberapa kancah pertempuran. Pada bulan Agustus 1992 ia memasukkan
keluhan kepada Komisi Peradilan Pidana, menyatakan bahwa McGrady dan Breslin
melakukan penyelewengan terhadap kepercayaan publik. Di waktu yang bersamaan ia
mencoba menjalankan tugas-tugasnya sebagai pegawai di bidang lingkungan. Namun ia
dihantam dengan kenyataan bahwa Dewan Pertambangan Queensland telah menulis
kepada semua anggotanya memaksa mereka untuk tidak memperhatikan Leggate. Ketia ia
menghadiri pertemuan dalam kapasitas resminya semua perwakilan industri keluar dari
ruangan.
Di akhir bulan Agustus ia diberitahu oleh CJC bahwa tidak ada kecurigaan akan
penyelewangan resmi di dalam departemen. Ia memberikan mereka informasi-informasi
baru dan diwawancara tentang tuntutan-tuntutannya. Pada bulan November 1992, mereka
memberitahunya bahwa karena jurisdiksi mereka hanya sampai pada masalah-masalah
yang berpotensi kriminal, tuntutannya itu berada di luar wewenang mereka dan ia harus
membawa kasusnya ke Ombudsman. Ia pun kembali ke titik di mana ia memulainya dulu.
Selama akhir tahun 1992, menyerah, lelah dan frustasi dengan cara departemen
mengisolasinya, Jim Leggate memutuskan untuk mengambil cuti seminggu. Sebelum ia
pergi ia diberitahu bahwa ada lowongan untuknya di Departemen Kehutanan, namun ia
mengatakan kepadanya ia tidak mau memikirkan perpindahkan saat itu. Satu-satunya
departemen yang ingin ia tuju hanyalah Lingkungan dan Warisan Bersejarah namun ia
gagal dalam mengatur perpindahan itu di sana. Ia tidak dengan langsung menerima
pekerjaan di Kehutanan karena ia merasa ia bisa melakukan pekerjaan lebih baik di
tempatnya bekerja dulu. Namun ketika ia kembali bekerja di industri pertambangan tak
ada lagi yang mempercayainya. Ia diberitahu bahwa tak ada pekerjaan untuknya di
Pertambangan.

Ia menyaksikan industri pertambangan diperbolehkan melanggar semua peraturan


tanpa protes dari satu-satunya badan yang berwenang mengawasinya Departemen
Pertambangan.
Beberapa bulan kemudian Jim Leggate mendapati keadaan di mana, menurutnya,
menggambarkan hubungan antara Departemen Pertambangan dan industri pertambangan
harusnya bersifat mengatur penangkapan wajib. Sepertinya, menggambarkan
bagaimana pihak yang sangat berwenang yang seharusnya mengatur dan mengawasi
industri demi kepentingan umum, malah malah menambah kelalaian manajemen lahanlahan pertambangan.
Jim Leggate hampir sampai pada pilihan terakhirnya. Ia mengambil pekerjaan di
Kehutanan ia hanya memiliki sedikit pilihan dan bekerja di sana selama tiga tahun,
dengan penuh keengganan namun sangat produktif. Namun ia secara nyata terisolasi dari
bidang di mana ia jelas-jelas memiliki pengetahuan dan keahlian yang paling banyak.
Ia sudah pergi ke hampir semua badan pengatur dan yang bertanggung-jawab
yang pernah terpikir olehnya untuk menarik perhatian terhadap masalah ini yang
merugikan negara, dalam perkiraannya, lebih dari $1 juta perminggunya. Ia bahkan
mengajukan permohonan kepada Jaksa Umum Commonwealth atas dasar keabsahan
pengabulan pekerjaan pertambangan oleh Undang-Undang tentang Hak Penduduk Asli
(Native Title) dan kewajiban terhadap lingkungan oleh perusahaan-perusahaan
pertambangan di Queensland yang memiliki eksport dan pendanaan dari luar negara.
Namun tanggapan yang sudah sangat biasa ia dengar adalah kekhawatiran terbesarnya
yang menyangkut lingkungan berada di luar jurisdiksi negara.
Pada tahun 1994, CJC setuju untuk mengikutsertakan pertambangan dalam
penyelidikannya atas pembuangan yang tidak layak dari limbah cair di Queensland. Jim
Leggate memberikan kesaksian di bawah sumpah namun tuduhannya atas kecurigaan
pelaksanaan yang tidak tepat oleh Direktur Umum Pertambangan sangat tidak dihiraukan.
Menteri Industri Sumber Daya, Tony McGrady, mengakui bahwa beberapa masalah yang
diangkat oleh Leggate benar terjadi. Beberapa tambang memiliki laporan-laporan yang
sangat buruk dalam hal manajemen lingkungan namun sudah ada tindakan atas hal
tersebut, kata McGrady. Namun sampai tahun 1996 tidak ada penyelidikan lebih jauh
lagi yang dilakukan. Rekomendasi dari Komisi Peradilan Pidana sama sekali tidak
dihiraukan.
Kemudian Leggate mengatakan kepada penyelidikan Senat akan kasus-kasus tak
terselesaikan para pengungkap fakta di mana ia tidak sepakat dengan pernyataan Menteri
bahwa semua sudah diatasi. Berlawanan dengan hal itu, ia yakin bahwa masalah itu
berkembang setiap hari dan tidak ada yang mempunyai keberanian untuk mengurusi
industri pertambangan. Selain semua peraturan yang disahkan oleh Parlemen hal itu
merupakan hukum yang berlaku juga terhadap diri mereka sendiri. Leggate
memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi yang belum terselesaikan itu di
Queensland saja lebih dari $1 miliar dan banyak permasalahan yang telah timbul di New
Guinea akibat pertambangan di Ok Tedi yang terulang di Queensland juga.
Sebagai hasil dari kepedulian Leggate akan industri pertambangan yang lebih
bersih dan lebih bertanggung-jawab ia kehilangan pekerjaanya, dikucilkan dari industri
yang telah diabdinya selama lebih dari dua dekade dan telah dikecewakan oleh rekanrekan kerja yang selama ini ia hormati. Tidak ada seorang pun mantan rekan kerjanya
yang mau menyetujui pendapatnya di muka umum. Namun di balik semua kekecewaan
itu Leggate sangat marah karena ia tidak dapat menjalankan keinginan Parlemen,
bertindak melalui peraturan Parlemen, melindungi lingkungan dari dalam tubuh

pemerintah sendiri Departemen yang memiliki wewenang untuk mengidentifikasi


masalah dan melakukan tindakan terhadapnya.
Leggate pun bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah bila keyakinannya selama
ini berbeda maka tidak akan pernah ada perlindungan bagi pengungkap fakta di
Queensland. Dan bagaimana, dengan begitu banyaknya badan-badan peraturan tidak ada
satu pun yang mampu atau ingin melawan industri prtambangan dan melindungi
kepentingan umum?
Pembuktian akan kebenaran yang dibawa oleh Jim Leggate akan datang juga
nanti. Masalah yang telah ia perjuangkan untuk dibuka dengan sangat menyesal telah
mendatangkan dampak-dampak yang kumulatif, menghancurkan dan merugikan.
Pada tahun 1995, Komite Pemilihan Senat tentang kasus-kasus tak terselesaikan
para pengungkap fakta ini mengakui sumbangsih Jim Leggate sambil juga mencari cara
untuk menengahi pertentangan antara Leggate dan Pemerintahan Queensland tentang
status kepegawaiannya.
Komite ini mengakui usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Queensland dalam
mengatasi masalah-masalah lingkungan yang disebabkan oleh pertambangan. Terlebih lagi,
Komite menganggap bahwa penerapam dari kebijakan ini memainkan peran penting atas
masalah-masalah yang dialami oleh Tn. Leggate. Sepertinya Tn. Leggate mengalami
kesulitan dalam menyatukan pandangan-pandangan pribadinya dengan kebijakan ini atau
tingkat penerapannya. Demikian juga, menurut Pemerintah, Tn. Leggate sendirilah yang
memulai pertanyaan mengenai perpindahannya ke bagian lain. Tn. Leggate juga ditawari dan
menerima sebuah posisi di Divisi Kehutanan dalam Departemen Industri-Industri Utama,
yang sesuai dengan pengalaman dan keahliannya dan tidak ada pembayaran atau keadaankeadaan yang hilang. Namun sepertinya masalah-masalah ini muncul karena Tn. Leggate
mencoba menerapkan ketetapan-ketetapan peraturan pertambangan seperti yang ditetapkan
oleh Parlemen Queensland dan berusaha mengangkat pelanggaran-pelanggaran peraturanperaturan tersebut sehingga mendapat perhatian dari pihak berwenang terkait. Komite
percaya bahwa Tn. Leggate melakukan hal tersebut hanya karena tanggung-jawabnya sebagai
pegawai yang bekerja untuk kepentingan umum. Legislasi seperti yang dikeluarkan oleh
Parlemen, harus diterapkan paling tidak sampai penulisan hukum itu sendiri. Jika masalah
muncul terhadap legislasi tersebut sudah merupakan peran Parlemen untuk mengamendemen
legislasi tersebut; bukanlah peran sektor publik untuk menerapkan tindakan-tindakan
administratif untuk memotong penulisan hukum atau menghiraukan tuduhan-tuduhan
penyelewengan legislasi tersebut.

Komite menemukan bahwa sebagian besar, jika tidak semua, kefrustasian dan
kesulitan-kesulitan Leggate berawal ketika ia tidak puas dengan pengungkapannya akan
praktik-praktik yang tidak tepat di dalam departemennya sendiri.
Untuk membawa tuntutannya lebih jauh lagi, penting bagi Tn. Leggate untuk mengaitkan
masalah-masalah pribadinya terhadap kasus penyiksaan dirinya dalam tuntutan-tuntutannya
yang lebih luas lagi. Masalah praktik-praktik yang tidak tepat yang telah ia angkat sepertinya
akan menjadi bahasan yang sesuai dengan buku tekstual agar diperhatikan oleh badan
mandiri yang berurusan dengan pengungkapan masalah-masalah umum. Begitu ia menolak
mengambil tindakan atas tuntutannya, semua badan itu yang kemudian ia ajukan banding
tidaklah tepat atau kurang memiliki jurisdiksi.

Karenanya kita dapat bertanya: lalu apa gunanya badan-badan mandiri itu? Siapa
yang akan meminta Departemen Pertambangan bertanggung-jawab atas kegagalannya
menegakkan aturan mereka sendiri? Jawabannya adalah Parlemen itu sendiri. Biarkan
catatan itu menunjukkan bahwa ketika Pemerintah Queensland menyatakan perubahan
mendasar dalam perilaku dan komitmen mereka terhadap manajemen lingkungan oleh

industri pertambangan, industri itu malah tidak dihukum atas pelanggaran akta-akta
terkait dari Parlemen.
Komite Senat mengakui pengalaman luas Jim di sektor pertambangan dan
menganggapnya sebagai saksi terhormat dan dapat dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai