semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin ini istimewa karena
mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
1. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945
Istilah dalam bahasa inggris constitution atau dalam bahasa belanda constitutie secara
harfiah sering diterjemahkan dalam bahasa indonesia yaitu undang-undang dasar.
Ditinjau dari segi kekuasaan undang-undang dasar dapat dipandang sebagai lembaga
atau kumpulan asas-asa yang menetapkan bagaimana kekuasaan itu dibagi anatara
beberapa lembaga kenegaraan. Mengacu konsep trias politika, kekuasaan dibagi anatar
badan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
1. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu berkedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat mengandung arti kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Dengan
demikian makna kedaulatan rakyat adalah demokrasi, yang berarti pemerintahan yang
kekuasaan tertinggi terletak/bersumber pada rakyat.
Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yang telah dirintis sejak
jaman Yunani oleh Solon. Istilah demokrasi berasal dari kata Yunani, demos (rakyat)
dan kratein (memerintah) atau kratos (pemerintah). Jadi, demokrasi mengandung
pengertian pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
Rakyat merupakan suatu kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui
perjanjian masyarakat. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan
haknya kepada untuk kepentingan bersama. Penguasa dipilih dan ditentukan atas
dasar kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk di dalam pemerintahan atau
melalui pemilihan umum. Pemerintah yang berkuasa harus mengembalikan hak-hak
sipil kepada warganya.
1. Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Identitas Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Identitas Nasional bangsa Indonesia,
meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal ika, konsep sejarah, perkembangan
ekonomi, dan kelembagaan (Surbakti, 1999).
1. Primordial
Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa,
dan adat-istiadat merupakan faktor-faktor primordial yang dapat membentuk negarabangsa. Primordialisme tidak hanya menimbulkan pola perilaku yang sama, tetapi juga
melahirkan persepsi yang sama tentang masyarakat negara yang dicita-citakan.
Walaupun ikatan kekerabatan dan kesamaan budaya itu tidak menjamin terbentuknya
suatu bangsa (karena mungkin ada faktor yang lain yang lebih menonjol), namun
kemajemukan secara budaya mempersulit pembentukan satu nasionalitas baru (negara
bangsa) karena perbedaan ini akan melahirkan konflik nilai.
1. Sakral
Kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat, atau ikatan ideologi yang kuat
dalam masyarakat, juga merupakan faktor yang dapat membentuk negara-bangsa.
1. Tokoh
Kepemimpinan dari seorang tokoh yang disegani dan dihormati secara luas oleh
masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan suatu bangsa-negara. Pemimpin
ini menjadi panutan sebab warga masyarakat mengidentifikasikan diri kepada sang
pemimpin, dan ia dianggap sebagai penyambung lidah masyarakat.
1. Sejarah
Persepsi yang sama tentang asal-usul (nenek moyang) dan tentang pengalaman masa
lalu, seperti penderitaan yang sama akibat dari penjajahan tidak hanya melahirkan
solidaritas (sependeritaan dan sepenanggungan), tetapi juga tekad dan tujuan yang
sama antar kelompok suku bangsa. Solidaritas, tekad, dan tujuan yang sama itu dapat
menjadi identitas yang menyatukan mereka sebagai bangsa, sebab dengan membentuk
konsep ke-kita-an dalam masyarakat.
1. Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu faktor yang
dapat membentuk bangsa-negara. Bersatu dalam perbedaan artinya kesediaan warga
masyarakat untuk bersama dalam suatu lembaga yang disebut Negara, atau
pemerintahan walaupun mereka memiliki suku bangsa, adat-istiadat, ras atau agama
yang berbeda.
1. Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan yang
beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
semakin bervarariasi kebutuhan masyarakat, semakin tinggi pula tingkat saling
bergantung di antara berbagai jenis pekerjaan. Setiap orang bergantung pada pihak
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat suasana saling bergantung
antar anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi, maka semakin besar pula
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
1. Kelembagaan
Proses pembentukan bangsa berupa lembaga-lembaga pemerintahan dan politik,
seperti birokrasi, angkatan bersenjata, dan partai politik. Setidak-tidaknya terdapat
dua sumbangan birokrasi pemerintahan (pegawai negeri) bagi proses pembentukan
bangsa, yakni mempertemukan berbagai kepentingan dalam instansi pemerintah