Abstrak
Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara memiliki ketinggian 2000 2100
mdpl dan terdiri atas 3 dusun, yaitu Pawuhan, Simpangan, dan Karangtengah. Khususnya di Dusun
Pawuhan pada kedalaman 5 10 m, dapat dengan mudah ditemukan air tanah. Awalnya dari hasil
sumur-sumur galian warga menghasilkan air yang bersih, jernih dan dapat dikonsumsi. Namun saat
ini air tersebut menjadi tidak dapat lagi dikonsumsi, karena air sumur tersebut berubah sifatnya
menjadi asin. Penyebab tercemarnya air tanah ini masih belum diketahui secara ilmiah. Hal ini terjadi
sampai saat sekarang ini. Sehingga warga mencari sumber air dari gunung sekitar yang dialiri dengan
pipa atau selang.
Berdasarkan kasus ini maka air yang tercemar tersebut dapat dipetakan dengan menggunakan prinsip
konduktivitas (daya hantar listrik) dan resistivitas (tahanan jenis yang didasari oleh metode
gelombang elektromagnetik dan geolistrik. Hasil pemetaaan tersebut dapat memberikan informasi
persebaran dari air yang tercemar, lalu dapat diketahui zona atau lokasi yang tidak tercemar, dengan
demikian maka warga dapat mendapatkan air bersih kembali pada zona yang tidak tercemar tersebut.
Hasil pengukuran menunjukkan terdapatnya batas antara air yang tercemar dan tidak tercemar dari
zona resistif dan konduktif. Berdasarkan pengukuran VLF, zona air yang tercemar memiliki nilai
konduktivitas (RAE) yang sedang pada rentang 0 sampai 9, sedangkan berdasarkan pengukuran
geolistrik ditunjukkan dengan nilai resistivitas yang cenderung rendah ke sedang yaitu pada rentang
12,60 31,62 ohm.m.
Pendahuluan
Air menjadi sumber daya alam yang penting
bagi manusia. Melonjaknya permintaan
sumber daya air membuat kondisi air di
permukaan bumi tidak mampu untuk
mencukupi kebutuhan dari berbagai sektor di
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,
sumber daya air tanah menjadi salah satu
solusi dalam memenuhi kebutuhan akan air
bersih.
Dasar Teori
2.1. Metode Very Low Frequency (VLF)
dengan:
Y(i) = sinyal output hasil filter
X(i+j) = sinyal input
M
= orde filter atau jumlah
titik yang digunakan dalam filter
D.
Rerata
Bergerak
(Moving
Filter Fraser
Karous Hjelt
dengan
[ohm]
, sehingga
Keterangan :
I
= Arus listrik (Ampere)
V
= Beda potensial (Volt)
R
= Hambatan (Ohm)
= Resistivitas (Ohm/m)
L
= Panjang (m)
A
= Luas penampang (m2)
Konsep dasar yang digunakan dalam metode
geolistrik adalah konsep homogen lateral
isotrop. Konsep ini mengasumsikan bumi
sebagai satu medium lapisan lateral yang
sama/sejenis dengan kemampuan mengalirkan
arus ke segala arah. Arus yang menyebar
kesegala arah akan menimbulkan bidang
ekuipotensial yang selalu tegak lurus dengan
arus yang menyebar radial di medium tersebut.
Jika bumi dianggap homogen isotrop maka
bidang potensial akan berbentuk bola yang
berpusat di sumber arusnya. Konsep
Metode Penelitian
Lokasi penelitian berada di Dusun Pawuhan,
Desa Karangtengah, Banjarnegara dengan
waktu pelaksanaan selama tiga hari pada
tanggal 9 - 11 April 2016. Pemilihan area
survei didasarkan pada target awal dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui area
pencemaran air tanah sehingga dapat diketahui
batas area yang tercemar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan Metode Very Low Frequency
(VLF) dan Metode Geolistrik. Alur kerja
penelitian secara keseluruhan dapat dilihat
pada gambar 6.
1.
Metode VLF
A. Instrumentasi
Pada penelitian dengan menggunakan metode
VLF ini instrument yang digunakan terdiri dari
:
A.1. Unit sensor
Instrumen VLF yang digunakan yaitu produk
dari IRIS Instrument dengan nama T-VLF
BRGM. Instrumen ini terdiri dari dua unit
Pemilihan Transmitter
Instrumentasi
Kesimpulan
Dari hasil intergrasi beberapa pengukuran dan
studi literatur, didapat hasil penelitian yang
bagus dan terintegrasi dengan baik serta dapat
dipertanggung jawabkan. Pencemaran air
tanah pada daerah penelitian dapat dipetakan
menggunakan metode Geolistrik dan VLF.
Zona pencemaran air tanah terindikasi akibat
adanya aktivitas sumur produksi panas bumi.
Nilai resistivitas air tanah yang tercemar pada
daerah penelitian berkisar antara 12,60 31,62
ohm.m sedangkan nilai RAE yang berbanding
lurus dengan konduktivitas berkisar antara 0
sampai 9.
warga
Dusun
Pawuhan
yang
telah
mengizinkan dan mendukung jalannya
penelitian ini.
Referensi
Aksoy, Niyazi; imek, Celalettin; Gunduz,
Orhan. 2008. Groundwater contamination
mechanism in a geothermalfield: A case study
of Balcova, Turkey. Dokuz Eyll University,
Torbali Technical Vocational School of Higher
Education, 35120 Torbali-Izmir, Turkey
Buku Panduan Praktikum Lapangan Non
Seismik dan Fisika Gunung Api Prodi
Geofisika UGM. (2015). Program Studi dan
Laboratorium Geofisika FMIPA UGM.
Monteiro, F.A. Santos; Mateus, Antnio;
Figueiras, Jorge; Gonalves, Mrio A. 2006.
Mapping groundwater contamination around
a landfill facility using the VLF-EM method
A case study. Dpt Fsica da Faculdade de
Cincias da Universidade de Lisboa, Ed. C8,
Piso 6, Campo Grande, 1749-016 Lisboa,
Portugal.
Navarro, Andrs ; Font, Xavier ; Viladevall
Manuel. 2011.Geochemistry and groundwater
contamination in the La Selva geothermal
system (Girona, Northeast Spain). Department
of Fluid Mechanics, School of Industrial and
Aeronautical
Engineering
of
Terrassa
(ETSEIAT), Universitat Politcnica de
Catalunya, Coln 7-11, 08222 Terrassa, Spain.
Telford, W. M., & Sheriff, R.
(1990). Applied
geophysics (Vol.
Cambridge university press.
E.
1).
Daftar Gambar
/
Gambar 3. Tabel resistivitas dari beberapa jenis batuan
/
Gambar 4. Konsep penyebaran arus pada medium homogen isotrop
/
Gambar 5. Konfigurasi dipole dipole metode geolistrik
Gambar 9. Peta RAE lintasan 1, 2 dan 3 yang telah di overlay dengan google earth
Gambar 10. Peta sebaran resistivitas batuan lintasan 1, 2 dan 3 yang telah di overlay dengan google
earth
Sampel
V
(mV
)
I
(mA
)
Luas
geomet
ri
Jarak
Antar
Elektrod
a
Resistivit
as ()
(Ohm.m)
18.68421
053
Sampel 1
18.31858
(tercema
690
1.13
30
10
407
r)
18.58407
700
1.13
30
10
08
59.71428
2090 1.05
30
10
Sampel 2
571
(tidak
60.85714
2130 1.05
30
10
tercemar
286
60.57142
)
2120 1.05
30
10
857
54.39252
1940 1.07
30
10
Sampel 3
336
(tidak
53.83177
1920 1.07
30
10
tercemar
57
53.83177
)
1920 1.07
30
10
57
Tabel 1. Hasil pengukuran langsung sampel air yang tercemar dan tidak tercemar
710
1.14
30
10
Gambar 12. Peta sebaran resistivitas batuan lintasan 1, 2 dan 3 berturut-turut dari atas-bawah