Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penulisan karya tulis ini dilakukan bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester II mata
kuliah Ilmu Keperawatan Dasar III (IKD 3) tentang proses keperawatan yang mencakup berbagai
macam aspek di dalamnya. Proses keperawatan adalah suatu acuan yang menjadi pedoman
seoarang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien untuk memenuhi
kebutuhannya dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Di dalam memberikan asuhan
keperawatan, seorang perawat memandang asuhannya dari berbagai macam aspek keperawatan
diantaranya aspek aspek keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan
dewasa/Keperawatan Medikal Bedah (KMB), keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas.
Pada setiap aspek tersebut memiliki bermacam macam perbedaan cara untuk mengatasi
masalah klien. Walaupun berbeda, tujuan akhir dari setiap aspek proses keperawatan tersebut dari
perawat kepada klien bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien agar optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
Jelaskan konsep keperawatan dewasa (KMB)?
a. Apa pengertian keperawatan medikal bedah?
b. Bagaimana ruang lingkup keperawatan medikal bedah (KMB)?
c. Apa saja dasar penggunaan keperawatan medikal bedah?
d. Bagimana suasana komunikasi pada klien dewasa?
e. Jelaskan konsep sehat sakit?
f. Jelaskan proses keperawatan dewasa?

C. TUJUAN
Menjelaskan konsep keperawatan dewasa (KMB).
a. Menjelaskan pengertian keperawatan medikal bedah.
b. Menjelaskan ruang lingkup keperawatan medikal bedah (KMB).
c. Menjelaskan dasar penggunaan keperawatan medikal bedah.
d. Menjelaskan suasana komunikasi pada klien dewasa.
e. Menjelaskan konsep sehat sakit.
f. Menjelaskan proses keperawatan dewasa.

BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PROSES KEPERAWATAN
1.

a.
b.
c.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
5.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
4)
6.
a.

Pengertain
Proses Keperawatan adalah metode perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan yang
sistematis dan rasional (Kozier : 2000).
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian proses keperawatan yang diberikan oleh perawat
kepada pasien mulai dari pengkajian hingga evaluasi dalam usaha memlihara derajat kesehatan
yang optimal.
2. Tujuan Proses Keperawatan
Tujuannya mengidentifikasikan status kesehatan klien, masalah asuhan keperawatan aktual
maupun resiko tinggi untuk menentukan perencanaan, identifikasi kebutuhan, intervensi spesifik
agar kebutuhan klien teratasi (Kozier : 2000).
3. Fungsi Proses Keperawatan
Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhanya dalam kemandirianya di bidang kesehatan;
Memberi ciri profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan
pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien;
Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan
dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
Karakteristik Proses Keperawatan
Diarahkan pada tujuan;
Merupakan hasil yang direncanakan;
Sistem terbuka, fleksibel dan dinamis;
Merupakan siklus dan saling berhubungan;
Pendekatan individual pada setiap kebutuhan pribadi klien;
Kesempatan fleksibelitas dan kreatifitas dalam memecahkan masalah;
Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat;
Menekankan umpan balik
pengkajian ulang;
Menekankan validasi
membuktikan bahwa sesuatu itu benar.
Keuntungan Menggunakan Proses Keperawatan
Untuk Klien
Asuhan yang berkualitas;
Asuhan yang berkelanjutan;
Partisipasi klien dalam askep
mandiri.
Untuk Perawat
Kepuasan kerja;
Menimbulkan sikap profesional;
Tanggung gugat dan tanggung jawab;
Untuk pendidikan keperawatan yang konsisten dan sistematis.
Tahap Tahap Proses Keperawatan
Pengkajian
Adalah langkah pertama untuk menentukan status kesehatan klien. Mengumpulkan dan
memeriksa informasi tentang status kesehatan kesehatan, mencari bukti terhadap fungsi fungsi
atau faktor resiko yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan (Levefre, 1998).
Ada 5 aktivitas kunci dalam pengkajian antara lain :

1)
2)
3)
4)
5)

Mengumpulkan data;
Validasi data;
Organisasi data;
Identifikasi pola;
Melaporkan dan mendokumentasikan data.

KONSEP KEPERAWATAN DEWASA (KMB)


1.

2.

a.

b.

3.
a.

b.
c.
d.

4.
a.

Pengertian
Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan profesional yang didasarkan ilmu dan teknik
keperawatan medikal bedah berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang
komprehensif ditujukan pada orang dewasa dengan cenderung mengalami gangguan fisiologi
atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Ruang Lingkup Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Adalah bentuk asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis
baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan karena adanya penyakit, trauma
atau kecacatan. Ruang lingkup ini meliputi lingkup klien dan garapan keperawatan.
Lingkup klien
Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa,
dengan pendekatan one to one basis. Kategori dewasa berimplikasi pada pengembangan yang
dijalani sesuai tahapannya.
Lingkup garapan keperawatan
Adalah segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang terjadi karena perubahan
fisiologis pada satu atau berbagai sistem tubuh serta modalitas dan berbagai upaya untuk
mengatasinya.
Dasar Penggunaan Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan medikal bedah di lakukan dengan :
Pelayanan profesional
Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu
memandang pasien secara holistik atau menyeluruh baik bio psiko sosial kultural
spiritual.
Berdasarkan ilmu pengetahuan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang pendidikan formal yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
Menggunakan scientific metode
Dalam melaksanakan askep melaui tahap tahap dalam proses keperawatan berdasarkan
pendekatan ilmiah dengan menggunakan standarisasi askep yang ada (NANDA, NIC, NOC).
Berlandaskan etika keperawatan
Perawat dalam melaksanakan tugasnya dituntut untuk dapat menerapkan asas etika
keperawatan yang ada, meliputi asas autonomy (menghargai hak pasien), beneficience
(menguntungkan bagi pasien), veracity (kejujuran) dan justice (keadilan).
Suasana Komunikasi Pada Klien Dewasa
Saling terbuka, terbuka untuk mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan orang lain.
Hanya dalam suasana keterbukaan segala alternatif dapat tergali.

b.
c.
d.
5.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
6.
a.
1)

Saling percaya, bahwa apa yang disampaikan itu benar adanya akan dapat membawa hasil yang
diharapkan.
Saling menghargai, segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dan
mengesampingkan harga kendala dalam jalannya dianut perlu dihargai.
Hormat menghormati, orang dewasa akan mampu berkomunikasi dengan baik apabila
pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang kalau ia boleh turut berfikir dan mengemukakan
pikirannya.
Sehat Sakit
Sehat yaitu sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Sakit yaitu keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau
seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang antara lain :
Keturunan;
Harapan seseorang tentang dirinya;
Lingkungan, yaitu lingkungan fisik;
Perkembangan, status perkembangan ditentukan oleh faktor usia;
Pelayanan, berupa tempat pelayana yang mempengaruhi status kesehatan seseorang;
Sosial dan kultural, pemikiran yang menimbulkan perubahan perilaku kesehatan;
Pengalaman masa lalu, pengalaman yang tidak diinginkan di masa lalu sehingga mempengaruhi
status kesehatan selanjutnya.
Sakit terbagi menjadi 2 yaitu akut dan kronis :
Akut artinya suatu gangguan atau penyakit yang berlangsung pada waktu yang singkat atau
dikenal sebgai penyakin menahun.
Kronis artinya gangguan atau penyakit yang berlangsung pada waktu yang lama atau sering
disebut sebgai penyakit menahun

Proses Keperawatan Dewasa


Pengkajian
Dewasa Awal
Tahap perkembangan ini dapat mengambil manfaat dari pengkajian gaya hidup pribadi
meliputi pengkajian kepuasan hidup secara umum, hobi dan minat, kebiasaan seperti diet, tidur,
olahraga, perilaku seksual dan penggunaan kafein, alkohol, obat terlarang.
2) Dewasa Tengah
Pengkajian keperawata dewasa harus meliputi faktor psikososial individu seperti mekanisme
koping dan sumber pendukung sosial.
b. Diagnosa Keperawatan
Pernyataan diagnosa keperawatan harus mencakup penyebab yang diperkirakan atau etiologi
untuk suatu pernyataan. Pernyataan etiologi memungkinnan perawat untuk mencapai target
tujuan spesifik lebih cepat dan intervensi pada faktor penyebab untuk setiap pernyataan
diagnosa. Perawat menggunakan pemikiran kritis untuk mengembangkan rencana yang
difokuskan pada menghilangkan etiologi masalah melalui intervensi keperawatan.
c. Perencanaan
Pada saat memberikan askep, perawat harus mengenali kebutuhan klien, keluarga dan
komunitas adalah saling berhubungan. Contohnya, karakteristik budaya, etnik dan psikososial,

d.
e.

spiritual serta biologis bervariasi sebagai pertimbangan ketika merencanakan perawatan. Cara
individu dan masyarakat sekitar memandang variasi ini dapat mempengaruhi respon individu
pada perancanaan perawatan.
Intervensi
Intervensi keperawatan pada dewasa awal dan tengah mengubah kebiasaan hidup sehat dan
pengajaran peningkatan kesehatan dan manajemen stres.
Evaluasi
Ketika mengevaluasi rencana perawatan, penting untuk perawat menentukan apakah tercapai
perilaku atau respons klien yang diharapkan (kriteria hasil) yang teridentifikasi dalam pernyataan
tujuan. Jika hasilnya belum terpenuhi, perlu merevisi rencana atau pengkajian kembali pada
diagnosa keperawatan. Evaluasi memerlukan mendengarkan, empati dan penilaian akurat
terhadap perilaku klien. Pendekatan perawatan akan membantu menentukan pandangan klien
tentang tujuan dan kesuksesan rencana asuhan keperawatan

1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
c)
d)

e)
3)

1)
a)
b)
c)
2)
a)
b)
c)
d)
e)
d.

b. Diagnosa Keperawatan
Adalah penilaian klinis terhadap respon individu, keluarga dan masyarakat terkait masalah
kesehatan aktual dan resiko atau proses kehidupan. Diagnosa keperawatan memberikan dasar
untuk memilih intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan.
Pernyataan diagnosa keperawatan menggunakan format PES (Gordon).
Problem/masalah adalah status kesehatan dengan singkat dan jelas.
Etiologi/penyebab adalah penyebab sebuah masalah yang meliputi faktor penunjang dan terdiri
dari patofisiologi, situasional, medication/treatment serta maturasional.
Symtom/tanda yaitu karakteristik tentang data subjektif dan obyektif sebagai pendukung
diagnosa aktual.
Ada 5 tipe diagnosa keperawatan antara lain :
Diagnosa aktual merupakan masalah klien yang muncul saat pengkajian keperawatan
didasarkan pada adanya tanda dan gejala. Rumusnya PES. Contohnya, tidak efektifnya pola
napas.
Diagnosa risiko/risiko tinggi merupakan penilaian klinis dimana masalah belum ada, tapi ada
faktor faktor resiko yang mengindikasikan bahwa masalah tersebut akan berkembang jika tidak
diatasi oleh perawat. Rumusnya PE. Contohnya, resiko infeksi.
Diagnosa kemungkinan, dirumuskan apabila bukti tentang masalah kesehatan tidak lengkap atau
tidak jelas. Rumusnya PE. Contohnya, kemungkinan isolasi sosial b/d etiologi yang tidak
diketahui.
Diagnosa sindrom merupakan diagnosa yang terkait dengan sekelompok diagnosa keperawatan
lain. Rumusnya P. Ada 2 macam diagnosa sindrom yaitu sindrom disue (diagnosa yang terjadi
pada klien bed rest yang panjang) dan sindrom trauma pemerkosaan (diagnosa yang terjadi pada
klien korban pemerkosaan).
Diagnosa sejahtera merupakan diagnosa yang menunjukkan adanya respon klien yang sehat dan
menginginkan level kesejahteraan yang lebih tinggi. Contohnya, potensial peningkatan
kesejahteraan spiritual.
Perumusan diagnosa keperawatan
Dx. Keperawatan = P (problem) + E (etiologi) + S (sign/sysmtom)
berhubungan dengan yang ditandai dengan
c. Intervensi / Rencana Keperawatan
Adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi masalah masalah
yang telah teridentifikasi di diagnosa keperawatan.
Tipe tipe rencana keperawatan
Rencana awal yaitu rencana yang dibuat perawat setelah pengkajian klien saat masuk RS.
Rencana ongoing yaitu rencana yang dilakukan oleh perawata sehari hari untuk mengatasi
masalah klien.
Rencana pulang yaitu rencana yang dibuat sesaat sebelum klien pulang.
Menetapkan tujuan dan kriteria hasil (SMART)
S
: spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan jelas;
M
: measurable, dapat diukur;
A
: achievable, realistik;
R
: reasonable, ditentukan oleh perawat dan klien;
T
: time, kontrak waktu.
Implementasi Keperawatan

Adalah perawat melaksanakan atau mendelegasikan tindakan keperawatan yang telah


dikembangkan pada tahap perencanaan dan diakhiri dengan mendokumentasikan aktivitas
keperawaan serta respon yang dihasilkan klien (Kozier, 2000).
e.

Evaluasi
Adalah penilaian dengan membandingkan perubahan keadaan pasien dengan tujuan dan
kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan sehingga ditarik kesimpulan bahwa
implementasi keperawatan diberhentikan, dilanjutkan atau diubah.

Anda mungkin juga menyukai