Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE

MAGNOLIOPHYTA
(Subkelas Asteridae)
Dosen Pengampu : Asep Mulyani, M.pd.
Asisten Praktikum :1. Nina Maulidah
2. Santi Nurfadhillah .S

Praktikan :
Nama: Ayu Milawati
NIM

: 1414162065

Kelas : Biologi-B
Kelompok 6

PUSAT LABORATORIUM TADRIS IPA-BIOLOGI


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2016

MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Asteridae)
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi
Magnoliophyta khususnya Subclassis Asteridae
2. Untuk menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Family-Family
yang ada dalam Subclassis Asteridae
B. Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat
perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai
perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan
dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi
betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel)
tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio
magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan
liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan
kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia,
kurang lebih 50.000 species. (Sudarsono, 2005: 20).
Berdasarkan ciri-ciri morfologi yang ditunjukkan oleh kelas Pinophyta dan
Magnoliopsida yang telah kita pelajari sebelumnya. Magnoliopsida secara filogenetik
dianggap lebih maju dari Pinophyta. Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri kemajuan dalam
keragaman habitus, pertulangan daun yang sudah berpola, dan alat perkembangbiakan
berupa bunga pada anggota Magnoliopsida. Ciri kemajuan secara filogenetik dapat dilihat
dari reduksi atau fusi dari bagian-bagian tumbuhan. Apabila dilihat dari ciri-ciri morfologi
bagian tumbuhan anggota kelas Liliopsida, Liliopsida dianggap kelas yang menunjukkan
perkembangan filogenetik paling maju pada Spermatophyta. Ciri-ciri morfologi anggota
kelas Liliopsida banyak yang menunjukkan terjadinya reduksi dan fusi ke arah yang lebih
sederhana (Campbell, 2008: 135-139).
Classis Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas
dalam praktikum ini hanya 1 dari keenam subclassis tersebut yaitu subclassis Asteridae.
Sub kelas Asteriidae terdiri atas 11 Ordo, 49 Famili, dan hampir dari 60.000 spesies.
Merupakan subkelas yang paling maju dalam divisi Magnoliophyta. Ordo yang terpilih

untuk dibahas antaralain, Gentianales, Solanales, Lamiales, Scrophulariales, Rubiales,


Astrerales. Pendistribusiannya sangat luas, terdapat pada daerah tropis dan subtropics.
(Cronquist, 1981)
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang anggap paling maju diantara subkelas
pada kelas Magnoliophyta hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa kriteria yang maju
dimiliki oleh subkelas ini antara lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba
dengan pola percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga hipogin,
perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh subkelas ini yaitu Corolla
simpetal, beberapa stamen epipetal sering ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3,
Triaperture, ginesium apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta
bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa iridoid dan atau
alkaloid. (Asep, 2013: 15)
Yang akan kita bahas dalam kegiatan praktikum ini adalah 8 Family (Campbell, 2000:
178) yaitu :
a. Familia Asteraceae
Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan, bunga
majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga
yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya adalah
Ageratum conyzoides (Babadotan)
b. Familia Rubiaceae
Daun tunggal berhadapan dan memiliki stipula interpetiolar, bunga tunggal,
aktinomorph, biseksual. Contoh tumbuhannya adalah Ixora javanica (Soka)
c. Familia Solanaceae
Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal
bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum nigrum (Leunca)
d. Familia Convolvulaceae
Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau majemuk, bentuknya
actinomorph, petal bersatu berbentuk lonceng. Contohnya Ipomoea aquatica
(kangkung)
e. Familia Verbenaceae
Habitus berupa herba atau perdu, bunga majemuk, aktinomorph, daun tunggal
tanpa stipula dan letaknya berhadapan. Contoh spesiesnya adalah Duranta erecta
(Anak Nakal)
f. Familia Apocynaceae
Bunga tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux. Kuncup
bunga biasanya terpilin (kontortus), buah tunggal atau ganda. Contohnya
Plumeria acuminate (Kamboja) Duranta erecta (Anak Nakal) Ipomoea aquatica

(kangkung) Solanum nigrum (Leunca) Ixora javanica (Soka) Ageratum


conyzoides (Babadotan)
Salah satu karakteristik khusus pada Asteridae yaitu mempunyai bunga tabung,
khususnya family Asteraceae. Corollanya dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu limbus,
fauks, dan tubus. Selain itu pada batangnya banyak yang mempunyai rambut-rambut
halus. (Tjitrosoepomo, 2010: 8-11).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Lembar laporan sementara
b. Alat tulis
2. Bahan
a. Ageratum canyzoides (babadotan)
b. Ixora sp (soka)
c. Morinda citrifolia (mengkudu)
d. Solanum melongena (terong ungu)
e. Ipomea aquatic (kangkung)
f. Tectona grandis (jati)
g. Duranta erecta (anak nakal)
h. Plumeria acuminate (Kamboja)
i. Catharanthus roseus (tapak dara)
D. Prosedur Kerja
1. Spesimen tumbuhan diamati dalam hal habitu, pola percabangan, dan bentuk/segi
penampang melintangnya
2. Daunnya diamati dalam hal filotaksis, pertulangan, bentuk, dan tepian daunnya.
3. Alat reproduksinya diamati dan dibandingkan letak, bentuk, dan jumlah strobilus
ketiga tumbuhan tersebut.
4. Bagian-bagian tumbuhan diantaranya percabangan tumbuhan, strobilus jantan dan
strobilus betina, makrosporofil dan mikrosporofil yang diamati dan digambar.
E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan
Praktikum kali ini mengamati bunga dari subklas asteridae. Subkelas magnoliophyta
tersebut akan dibahas dalam praktikum ini adalah Subclassis Asteridae, spesies yang
akan diamati pada subkelas ini adalah Ageratum conyzoides (Babadotan), Ixora sp
(Bunga Soka), Solanum melongena (Terong ungu), Ipomea aquatic (kangkung), Duranta
erecta (Anak Nakal), Plumeria acuminate (Kamboja), Tectona grandis (Tumbuhan Jati),
Morinda citrifolia (Mengkudu), dan Catharanthus roseus (Tapak dara). Pembahasan
sebagai berikut:
Bunga soka jawa adalah bunga yang ada Pulau Jawa. Bunga ini banyak ditemukan
dipemukiman warga. Bunga ini adalah adalah salah satu anggota dari suku ''Rubiaceae''.
Nama ilmiah bunga soka jawa adalah Ixora Javanica. Tanaman soka jawa sering
digunakan sebagai tanaman penghias tanaman dan sebagai tanaman pagar yang dapat
dibentuk. Tumbuhan ini memiliki bunga yang hampir selalu mekar sehingga cocok untuk
menghiasi taman supaya lebih berwarna. Soka jawa juga termauk tumbuhan yang selalu
hijau.
Bunga soka jawa hidup di daerah dengan iklim tropis. Tumbuhan ini membutuhkan
pencahayaan yang cukup intensif dan pengairan yang cukup. Air yang digunakan untuk
mengairi juga bukan sembarang air. Air untuk mengairi tanaman ini harus tanpa kadar
kapur. Tanaman khas Jawa ini juga memerlukan kelembaban dengan kadar suhu kamar.
Meskipun demikian, tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang mudah dirawat, meskipun
minim perawatan tumbuhan ini masih bisa tetap bertahan hidup.
Data yang di dapat dari hasil pengamatan bahwa di dapatihabitusnya perdu dengan
percabangan simpodial bentuk batangnya membulat. Macam daunnya daun tunggal,
letak daun pistikha dengan bentuk daunnya bulat telur lansey pertulangan menyirip, tepi
daunnya merata, uung daun tumpul dengan pangkal daun kordatus. Macam bunganya
tunggal dengan perbungaan rasemosa dan simetri bunganya aktinomorf. Benang sari
berwarna merah berjumblah satu dengan putik berwarna kuning berjumlah 5. Bagian
tambahannya limbus berwarna merah. xora javanica (Soka) adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Rubiales family Rubiaceae. Sesuai menurut teori. Spesies ini memiliki
habitus perdu dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat
berbuku buku. (Tjitrosoepomo, 2009: 76). Berdaun tunggal dengan duduk daunnya
roset batang(menyebar), bentuk daunnya lonjong (Elliptical) dengan pertulangan
menyirip (Pinnatus), ujungnya runcing (Accutus), dengan pangkal daunnya runcing
(Accutus), bagian tepi daun rata (Entire). (Tjitrosoepomo, 2009: 7).

Secara ringkas dapat dikemukakan morfologi tanaman soka sebagai berikut: Batang :
tegak, berkayu bulat. Penyebaran tanaman Soka ke seluruh wilayah negara bisa jadi tidak
terlepas dari peran para pendeta beragama Hindu yang membawanya kemana dia pergi
termasuk salah satunya ke negara kita.
bunga soka sering digunakan oleh sebagian masyarakat untuk bunga tabur. Sebagai
bunga tabur, bunga soka sering dicampur dengan bunga mawar, bunga melati, bunga
kenanga, bunga kanthil, dsb. Bunga tabur merupakan bunga yang dipakai oleh sebagian
masyarakat untuk ditaburkan di tempat-tempat tertentu, misalnya di makam atau untuk
kegiatan ritual tertentu.
Klasifikasi bunga soka:
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Subclass
: Asteridae
Ordo
: Rubiales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Ixora
Spesies: Ixora javanica
Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota suku
Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi
telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai babandotan
atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta
Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris,
tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau
kambing.
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika.
Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia. Di
Amerika Selatan, tumbuhan ini malah dibudidayakan; menurut catatan sejarah, bandotan
memang didatangkan dari Meksiko. Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan
pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul,
tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini
berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu
tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan. Luar
Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika, Asia
Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.
Data yang di dapati dari hasil pengamatan bahwa pohonnya berhabitus semak dengan
percabangan simpodial, bentuk batangnya bulat. ,acam daunnya tunggal, letak daun
tersebar, bentuk daun spatulatus dengan pertulangan menyirip, tepi daun undlatus, ujung

daun obtusus dan pangkal daun kunaetus. Macam bunganya tuggal karangan bunga
simosa simetri bunganya zigomorf. Mahkota berwarna ungu dan kelopak berwarna hijau
berjumlah 10.
Ageratum conyzoides (Babadotan) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Asterales
family Asteraceae. Spesies ini memiliki habitus semak dengan pola percabangan
monopodial serta segi penampang batangnya bulat berdiri tegak dan berbulu,
(Tjitrosoepomo, 2009: 76). Daunnya majemuk, letak daun roset batang (berselang seling), bentuk daunnya jantung terbalik (Obcordate), ujungnya runcing (Accutus),
dengan pangkal daunnya jantung (Cordate), bagian tepi daun berlekuk dan memiliki
pertulangan menyirip, (Tjitrosoepomo, 2009: 7).
Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Caranya, dengan menumbuk
bandotan dan dicampur dengan minyak goreng, dan dipergunakan untuk obat luar saja.
Menurut Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan
pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada,
sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan
ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum. Daunnya bisa dijadikan obat
tetes mata, dengan jalan menumbuknya; air tumbukan tersebut, bisa diteteskan ke mata
untuk cuci mata. Cara ini umum di Pantai Gading. Di sana pula, bandotan dipergunakan
untuk sakit perut, penyembuhan luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Zat yang terkandung dalam babadotan yang dilaporkan pada tahun 1987 adalah
sebagai berikut: minyak esensial, alkaloid, dan kumarin. Meski demikian, tumbuhan ini
juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan
nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan
luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid
pirolizidina.

Klasifikasi tanaman babadotan


Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Asterales

Famili

: Asteraceae

Genus

: Ageratum

Spesies

: Ageratum conyzoides

Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang


bernama Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin
Plumeria. Bunga kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi
seperti pemakaman dan tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah. Bunga ini
tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan negara Kamboja sebab bunga ini
ternyata berasal dari Amerika Tengah yang meliputi Equador, Colombia, Cuba,
Venezuela, dan Mexico.
Kamboja atau semboja (bahasa Latin: Plumeria) merupakan sekelompok tumbuhan
dalam marga Plumeria, Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Bunganya yang
harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan,
biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh
masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur
bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.
Data yang didapat dari hasil pengamatan habitusnya pohon, dengan percabangan
simpodial bentuk batangnya bulat. Macam daun tunggal letak daun dalam lingkaran,
bentuk daun bulat telur dengan pertulangan sejajar , tepi daun rata, ujung daun atenuatusakuminatus dengan pangkal daun kunaetus bunganya majemuk dengan perbungaan
simosa simetri bunga zygomorf mahkotanya berwarna kuning berjumlah 5.
Bunga kamboja mempunyai sejumlah senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yakni
triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin. Zat-zat tersebut bersifat antipiretik
(menurunkan demam), antiinflarnatif (mengatasi radang), dan analgesik (meredakan rasa
sakit). Karena kandungan-kandungan inilah, bunga kamboja berguna untuk mengurangi
nyeri haid dan mencegah pingsan akibat udara panas atau terkena sinar matahari (heat
stroke). Bunga kamboja juga banyak mempunyai khasiat yang lain, yakni sebagai obat
luar maupun dalam. Sebagai contoh pengobatan terhadap gigi berlubang, caranya adalah
dengan melumaskan getah kamboja pada kapas yang mana kapas ini nanti digunakan
untu menutupi gigi yang berlubang, namun jangan sampai terkena gigi yang sehat.
Kemudian sebagai obat dalam, contohnya digunakan sebagai obat oleh orang yang
terkana penyakit disentri. Langkah-langkahnya adalah dengan cara memasukkan 12-24
gram bunga kamboja kering lalu direbus dengan air 400cc dan menyisakan airnya sampai
200 cc. Digunakan untuk membuat berbagai macam makanan ringan, sebagai contoh
untuk membuat tempura bunga. Hanya tinggal menambahkan bumbu yang berupa
bawang putih, merica, garam lalu dicampur dengan tepung terigu serta baking powder

akan menambah kreasi lain untuk bunga kamboja yang selama ini hanya menjadi
penghias kebun.
Klasifikasi bunga kamboja
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Gentiniales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Plumeria

Spesies

: Plumeria acuminate

Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, namun telah
menyebar ke berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.)
Don. Di Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam
nama, seperti di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan
kembang tapak dr (bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai
kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai.
Di Filipina ia dikenal sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal
sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai
soldaten bloem.
Tapak dara memilikia habitus pohon dengan percabangan simpodial bentuk batangnya
bulat. Daunnya tunggal letek daun tersebar, bentuk daun jorong dengan pertulangan
menyirip, tepi daun rata, ujung daun akuatus dengan pangkal daun obtutus. Macam
bunganya tunggal dengan perbungaan rasemosa, simetri bunga aktinomorf. Mahkota
berwarna merah muda berjumlah 5. Kelopak tidak terlihat adanya fauks berwarna hijau.
Distribusi seksnya monoceous. Bagaian tambahannya terdapat biji.
Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit
Hodgkin. Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine,
ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine,
norharman,

lochnerine,

tetrahydroalstonine,

vindoline,

vindolinine,

akuammine,

vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin. Berbagai alkaloid ini beracun. Tanda-tanda


keracunan tapak dara adalah demam, loyo, dan muntah-muntah dalam tempo 24 jam.
Tanda-tanda yang lain adalah neuropati, kehilangan refleks tendon, berhalusinasi, koma,
dan kematian.
Klasifikasi tapak dara:

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Gentianales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Catharanthus

Spesies

: Catharanthus roseus

Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang
lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim
kemarau. Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1 500 2 000 mm/tahun dan
suhu 27 36 C baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik
untuk pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4.5 7 dan tidak dibanjiri dengan air.
Jati memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30 60 cm saat
dewasa.
Pohon Jati merupakan jenis pohon penghasil kayu yang bermutu tinggi. Pohon besar,
berbatang lurus, bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 30-40 m. Daunya besar, akan tetapi
akan gugur atau rontok di musim kemarau. Pohon Jati mempunyai perkembangan yang
lambat dengan Germinasi rendah (umumnya kurang dari 50%) yang membuat sistem
propagasi dengan alami jadi sulit hingga kurang untuk menutupi permintaan akan kayu
jati. Buah berupa bulat agak gepeng, 0, 5 2, 5 cm, memiliki rambut kasar dengan inti
tidak tipis, berbiji 2-4, namun biasanya cuma satu yang akan tumbuh. Buah akan
tersungkup oleh perbesaran kelopak bunga yang bentuknya melembung seperti balon
kecil. Nilai rf yang dimiliki oleh daun jati yaitu sebesar 0, 58-0, 63.
Data yang didapat dari hasil pengamatan jati adalah habitus pohon denga percabangan
monopodial, bentuk batangnya bulat. Macam daunnya majemuk palmatus, letak daun
tersebar, bentuk daun bulat telur melebar dengan pertulangan menyirip, tepi daun rata,
ujung daun rotundatus dengan pangkal daun obtutus. Macam bunga majemuk
pleiokhasium dengan perbungaan simosa, simetri bunga aktinomorf. Mahkota berwarna
putih berjumlah 6. Benang sari banyak mengelilingi putik. Putik ada 1 berada ditengah
benang sari. Distributor seksnya monoceous. Terdapat fauks sebagai bagian
tambahannya.
Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya,
sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis; apalagi bila
dipakai di bawah naungan atap. Jati sejak lama digunakan sebagai bahan baku

pembuatan kapal laut, termasuk kapal-kapal VOC yang melayari samudera pada abad ke17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel. Dalam rumah, selain
dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture kayu jati digunakan pula dalam struktur
bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti rumah joglo Jawa Tengah,
menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya: tiang-tiang, rangka atap, hingga ke
dinding-dinding berukir. Dalam industri kayu sekarang, jati diolah menjadi venir
(veneer) untuk melapisi wajah kayu lapis mahal; serta dijadikan keping-keping parket
(parquet) penutup lantai. Selain itu juga diekspor ke mancanegara dalam bentuk furniture
luar-rumah. Ranting-ranting jati yang tak lagi dapat dimanfaatkan untuk mebel,
dimanfaatkan sebagai kayu bakar kelas satu. Kayu jati menghasilkan panas yang tinggi,
sehingga dulu digunakan sebagai bahan bakar lokomotif uap. Sebagian besar kebutuhan
kayu jati dunia dipasok oleh Indonesia dan Myanmar.
Klasifikasi tumbuhan jati:
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Lameales

Famili

: Verbenaceae

Genus

: Tectona

Spesies

: Tectona grandis

Kangkung (Ipomoea aquatica .) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran


dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir
di mana-mana terutama di kawasan berair.
Ipomoea aquatica (Kangkung) merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih
dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabangcabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60
hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama
pada jenis kangkung air.
Habitusnya herba dengan percabangan monopodial, bentuk batang bulat. Macam daun
tunggal, letak daun tersebar, bentuk daun bulat telur pertulangan menyirip tepi daun rata,
ujung daun akutus dengan pangkal daun rotundatus. Bunganya tunggal berbentuk
trompet dengan perbungaan rasemosa, simetri bunga zigomorf. Mahkota berwarna putih.
Terdapat limbus berwarna putih fauks dan tubus putih. Benang sari dan putik tidak

terlihat. Distribusi seksnya monoceous. Batangnya berongga, stipula terdapat di setiap


daun.
Batang berongga dapat ditemukan pada tanaman air dan beberapa jenis tanaman darat.
Tanaman air memiliki batang berongga untuk menampung udara dan mengapungkan
organ yang disokongnya, seperti daun dan bunga. Contoh tanaman air dengan batang
berongga adalah kangkung, teratai, dan eceng gondok. Rongga pada batang tanaman
darat berfungsi untuk menjaga tekanan udara dalam batang, menjadikan batang kokoh
dan fleksibel tanpa menjadikannya berat. Contoh tanaman darat dengan batang berongga
adalah pepaya dan bambu.
Manfaat kangkung yang paling unik dan tidak pernah disangka-sangka adalah
kehebatannya dalam memerangi diabetes. Kangkung adalah jenis sayuran yang sangat
mudah untuk didapatkan dan harganya pun terjangkau untuk semua kalangan. Selain itu,
sayuran ini sangat mudah penanamannya sehingga dapat dengan mudah dicari di pasarpasar dan pedagang sayur.
Kandungan zat gizi kangkung tidak kalah dengan sayuran lain, seperti pada manfaat
daun singkong atau pun manfaat daun pepaya. Sejumlah zat penting seperti vitamin A. C
dan B kompleks, kalsium, fosfor dan zat besi terkandung dalam kangkung. Hal ini
menjadi pertimbangan yang dapat anda lakukan untuk pemberian sayur kangkung
sebagai menu asupan makanan sehari-hari.
Beberapa kandugan nutrisi baik diatas, memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan Anemia
Badannya yang terasa lesu dan lemah disertai kepala yang terasa pusing dapat
menjadi pertanda anda kekurangan darah. Kangkung terdapat ada zat besi yang
dapat merangsang produksi sel darah merah dalam tubuh. Hal ini juga terdapat
pada manfaat ubi jalar dan kacang-kacangan seperti pada manfaat kacang panjang
atau pun manfaat kacang merah.
2. Pencegahan terhadap diabetes
Mengkonsumsi kangkung menghasilkan zat-zat yang mampu menghambat
penyerapan gula pada tubuh. Jadi anda mungkin tidak terlalu khawatir jika
memakannya dengan nasi. Selain manfaat kangkung yang dapat mencegah dalam
menyerap gula dalam tubuh ini, tentunya anda juga dapat menikmati manfaat nasi
tanpa perlu khawatir.
3. Meningkatkan kualitas otak
Manfaat kangkung dengan kandungan vitamin B kompleks dan omega 3
membantu kinerja otak lebih baik. Sehingga sayur kangkung sangat baik

dihidangkan pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, karena mampu


meningkatkan kecerdasan otak.
4. Menjaga Kesehatan Jantung
Kangkung memiliki nutrisi penting dan kandungan yang cukup tinggi vitamin A
dan C serta beta-karoten. Nutrisi ini dapat membantu mengurangi radikal bebas di
tubuh (sebagai antioksidan) sehingga dapat membantu mencegah kolesterol yang
teroksidasi. Kolesterol yang teroksidasi pada dinding pembuluh darah,
menyebabkan arteri tersumbat, serangan jantung atau stroke. Selain itu, folat yang
terkandung dalam kangkung dapat membantu untuk mengkonversi bahan kimia
yang berpotensi berbahaya yang disebut homosistein, yang pada tingkat tinggi
dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Magnesium merupakan mineral
yang menurunkan tekanan darah dan memberikan perlindungan terhadap penyakit
jantung.
5. Menjaga Sistem Imun
Sayuran hijau adalah salah satu sumber sayuran yang dapat menjaga sistem imun
dan meningkatkan tingkat kekebalan tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi
Sayuran hijau maka anda dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh anda.
6. Sangat Baik Untuk Mata
Mungkin anda tidak menyangka bahwa sayuran kangkung terdapat kandungan
vitamin A, karotenoid, dan lutein. Ketiga kandungan vitamin dan mineral ini dapat
membantu menjaga kesehatan mata. Selain itu zat ini dapat membantu mencegah
katarak.
7. Mengurangi Kolesterol
Kangkung sebagai sumber yang sangat penting untuk mengurangi kolesterol
dalam tubuh anda. Penelitian yang dilakukan dengan subjek tikus telah
membuktikan bahwa kangkung efektif untuk menurunkan kadar kolesterol serta
triglycoside dalam darah.
Klasifikasi kangkung, yaitu:
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsdia
Subclassis
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Family
: Convovulaceae
Genus
: Ipomea
Spesies
: Ipomea aquatic
Sinyo nakal (Duranta erecta L.) adalah sejenis perdu hias yang biasa ditanam orang
sebagai pagar hidup atau komponen taman. Terdapat sejumlah kultivar berupa tanaman
pagar atau tanaman pembatas. Kultivar yang memiliki warna daun cerah dikenal sebagai
teh-tehan karena menjadi tanaman pangkas seperti di perkebunan teh. Tumbuhan berasal

dari Amerika Tengah ini sekarang menyebar di semua tempat tropis, di beberapa tempat
bahkan mulai menjadi gulma atau spesies invasif (Australia, Tiongkok, Afrika Selatan,
dan beberapa tempat di Oceania).
Data hasil pengamatan Habitus perdu dengan percabangan monopodial, batangnya
bulat kasar. Daunnya tunggal letak daun tersebar, bentuk daun bulat telur lonjong
bergerigi dengan pertulangan daunnya menyirip, tepi daun berjenis sertaus, ujung daun
akuminatus dengan pangkal daunnya obtutus. Bunga anak nakal majemuk, karangan
bunga asemosa dan simetri bunga aktinomorf, distribusi seks monoceous.
Daun dan buahnya beracun bagi manusia dan hewan peliharaan besar (dilaporkan
telah membunuh anjing dan kucing) meskipun tidak berakibat apa-apa terhadap burung.
Sinyo nakal dikenal sebagai tanaman hias yang populer di daerah beriklim hangat
sepanjang tahun. Beberapa kultivar yang ada antara lain alba, aurea,gold mound, geisha
girl, sapphire showers, dan variegate.
Anak nakal digunakan sebagai penyembuhan penyakit Malaria,
dengan caranyaCuci bersih 20 gram buah sinyo nakal kering, lalu
rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan airnya tersisa 200 cc.
Setelah dingin, saring hasil rebusan. Minum ramua 2-3 kali sehari,
masing-

masing

200

cc.

dan

dapat

Memperlancar

peredaran

darah, dengan cara Tiga puluh gram daun sinyo nakal segar dicuci
bersih, lalu direbus dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 400 ml.
Setelah dingin, saring ramuan. Minum ramuan 2 kali sehari, pagi dan
sore.
Klasifikasi anak nakal:
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Lamiales

Famili

: Verbenaceae

Genus

: Duranta

Spesies

: Duranta erecta

Mengkudu (Morinda citrifolia) atau keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa);
cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara,
tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah noni (Hawaii),

nono (Tahiti), nonu (Tonga), ungcoikan (Myanmar) dan ach (Hindi). Tanaman ini
tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu
mencapai 38 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah
majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan
ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.
Mengkudu berhabitus pohon dengan percabangan simpodial, segi penampang bulat.
Daun tunggal dengan filotoksis berhadapan, bentuk daun bulat telur lamest, pertulangan
menyirip, tepi daun rata, ujung daun akuminatus runcing dan pangkal daun obtusus
tumpu. Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, Benang sari
tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak
berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum. Buah majemuk, terbentuk dari bakalbakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah
bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol
menuju ke pangkal
Kandungan mengkudu zat nutrisi, secara keseluruhan mengkudu merupakan buah
makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan
mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium,
salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat.
Berbagai

jenis

senyawa

yang

terkandung

dalam mengkudu

xeronine,

plant

sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace
elemens, phenylalanine, magnesium, dll. Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses
sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh. Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang
terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi,
seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen
(mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella
dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Scolopetin.
Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi. Zat anti
kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel
abnormal. Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam
buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine,
tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam
jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya.

Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif,
mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
Manfaat buah mengkudu sendiri, tak lain dikarenakan 150 kandungan fitonutrien yang
terdapat di dalamnya. Adapun fitonutrien adalah zat tambahan lainnya yang ditemukan
pada tanaman selain kandungan mineral dan vitamin. Zat inilah yang juga berfungsi
sebagai anti-virus, anti inflamasi, dan anti bakteri. Selain itu, fitonutrien sendiri bisa
meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki sel-sel di dalam tubuh.
Buah mengkudu juga dipercaya memiliki efek analgesik dalam tubuh, yang artinya
tubuh akan mendapatkan kekebalan terhadap berbagai macam penyakit, termasuk
kanker. Kandungan vitamin A, B kompleks, C, sulfur, kalium, fosfor, asam amino, dan
kalsium memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Jadi, dengan mengkonsumsi buah
mengkudu Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan yang dihasilkan dari
mengkudu. Manfaat Daun Mengkudu selain pada buahnya, mengkudu juga memiliki
khasiat yang terdapat di dalam daunnya. Daun mengkudu ini ternyata bisa digunakan
baik untuk kesehatan maupun kecantikan tubuh. Daun mengkudu ini bisa Anda olah
sebagai pengganti sayuran untuk dikonsumsi. Manfaat daun mengkudu sendiri adalah
menyembuhkan ambeien secara alami, mengobati perut kembung pada anak. Sedangkan
bagi kecantikan, daun mengkudu berfungsi sebagai obat penghilang jerawat dan obat
pelangsing tubuh alami. Manfaat buah mengkudu untuk kesehatan. Beberapa manfaat
yang Anda dapatkan jika mengkonsumsi buah mengkudu ini, antara lain: Meredakan
nyeri haid atau gejala PMS, mencegah kanker, mengatasi kulit bersisik, menyehatkan
tulang. Tak hanya berfungsi untuk mencegah penyakit saja, tetapi buah mengkudu yang
memiliki kandungan metil asetil, morindone, dan asam kapril ini dapat meningkatkan
kekuatan tulang-tulang dalam tubuh. Minumlah jus mengkudu secara teratur untuk
mencegah pengeroposan pada tulang.
Klasifikasi Mengkudu
Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Subclass
: Asteridae
Ordo
: Gentianales
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Morinda
Spesies
: Morinda citrifolia
Terong (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah
tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri
Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.

Terong ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga
40150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya
1020 cm (4-8 inci) panjangnya dan 510 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah
liar lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi
30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna
bunganya antara putih hingga ungu, dengan mahkota yang memiliki lima lobus. Benang
sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm
untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
Terong termasuk jenis tumbuhan perdu dengan percabangan batang simpodial dan
segi penampang bulat/teres. Daun tunggal dengan filotaksis tersebar, bentuk daun
romboideus, pertulangan menyirip, tepi daun undulates, ujung daun tumpul kaspidatus
dan pangkal daun rotundatus.ada terong ungu ini ada stipula setiap ketiak daun.
Terong merupakan salah satu jenis sayuran bewarna ungu yang memiliki kandungan
nutrisi yang sangat luar biasa. Ini dikarenakan, terong mengandung kalsium, mineral,
kaya serat, bioflavonoid serta vitamin K.
Makanan otak, pencernaan yang lebih baik, pencegah diabetes, makanan untuk
jantung, pengontrol tekanan darah tinggi, tulang yang lebih sehat dan kuat, pencegah
anemia.

Klasifikasi dari terong ungu:


Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Subclass
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Asteridae
: Solanales
: Solanaceae
: Solanum
: Solanum melongena

G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ciri-ciri khusus dari asteridae yaitu memiliki keragaman habitus,
pertulangan

daun

yang

sudah

berpola,

dan

alat

perkembangbiakan berupa bunga dengan ciri khas mahkota


berbentuk tabung atau mirip terompet. Bunganya kebanyakan
simpetal Corollanya dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu
limbus, fauks, dan tubus. Batangnya mempunyai rambut-rambut
halus.
2. Kekhasan tumbuhan family Asteraceae yakni karangan bunganya berbentuk
kapitulum contohnya pada spesies babandotan. Selain itu, memiliki daun
penumpu atau stipula.
3. Family Convolvulaceae atau disebut kangkung-kangkungan berabitus herba,
memiliki ciri khas batang berongga tak berkayu, bunga tunggal dengan petal
bersatu berbentuk lonceng.
4. Solanummelongena, family solanaceae memiliki karakteristik bunga
majemuk, pentamer, sepal bersatu dan persisten, petal bersatu
berbentuk seperti corong.
5. Family Apocinaceae dengan spesies kamboja memiliki bunga
tunggal atau majemuk, petal terdiri atas tubus, limbus, faux.
Kuncup bunga biasanya terpilin (kontortus).
6. Ixora sp merupakan family Rubiaceae memiliki ciri khas bunga dengan petal yang
terdiri dari tubus yang berbentuk jarum, dan fauksnya berjumlah empat helai.
7. Family Verbenaceae dengan spesies tanaman anak nakal memiliki ciri khas
habitus perdu dan terdapat spina atau duri di ketiak daunnya

Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis
Asteridae?
2. Jelaskan kekhasan tumbuhan yang termasuk ke dalam Asteraceae,
Solanaceae, dan Convolvulaceae?
3. Jelaskan kekhasan dari Ageratum

conyzoideus

dilihat

dari

bunganya?
4. Jelaskan kekhasan dari Mussaenda frondosa dilihat dari bunganya?
5. Tuliskan salah satu family yang anggotanya banyak termasuk ke
dalam kelompok sayuran?
Jawaban
1. Karakteristik yang dimiliki oleh tumbuhan subkelas Asteridae antara
lain, secara umum berhabitus pohon, semak dan herba dengan pola
percabangan simpodial, daun tunggal ataupun majemuk, bunga
hipogin, perigin sampai epigin, salah satu ciri khas yang dimiliki oleh
subkelas ini yaitu Corolla simpetal, beberapa stamen epipetal sering
ada cakram nektar, pollen berinti 2 atau 3, Triaperture, ginesium
apokarpi atau sinkarpi, ovarium superum atau inferum, plasenta
bervariasi (Mostly aksilar), ovulum unitegmik, substansi senyawa
2.

iridoid dan atau alkaloid.


Familia Asteraceae: Daun tunggal, tanpa stipula, letaknya tersebar atau berhadapan,
bunga majemuk (kapitulum) dikelilingi braktea involukrum, memiliki 3 bentuk bunga
yaitu bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Contoh tumbuhannya
adalah Ageratum conyzoides (Babadotan).

Familia Solanaceae: Bunga tunggal atau majemuk, pentamer, sepal bersatu dan
persisten, petal bersatu berbentuk seperti corong. Contohnya adalah Solanum
nigrum(Leunca).
Familia Convolvulaceae: Habitus bervariasi, batang berongga, bunga tunggal atau
majemuk,

bentuknya

actinomorph,

petal

bersatu

berbentuk

lonceng.

Contohnya Ipomoea aquatica (kangkung).


3. Kekhasan Ageratum conyzoides adalah memiliki bunga majemuk,
dengan

perbungaan

rasemosa

dan

simetri

zigomorf, Memilki

braktea involukrum, Bunga pseudanthium, Memilki bunga pita, bibir


dan tabung, Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul
dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih)
terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 68mm panjangnya,
berisi 6070 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut,
dengan

23

lingkaran

daun

pembalut

yang

lonjong

seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan tabung sempit,


putih atau ungu dengan tipe Gamopertalus, tenda bunganya
Calycinus, benang sari Syngenesius, dan putiknya Syncarp. Dengan
distribusi seksnya monoceus.
4. Kekhasan Mussaenda frondosa adalah memiliki Bunga majemuk,
berkelamin dua, kelopak bentuk corong, benang sari 4, kepala sari
melekat pada mahkota, bunga soka yang masih kuncup mirip
dengan jarum sehingga akan terkesan seperti gundukan jarum
disaat sebelum bunganya mekar, kaliks mereduksi atau berubah
bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung, berligula atau
mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu,
ginesium berkarpela 2, ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium,
stilus simpel, bercabang 2, Dengan distribusi seksnya monoceus.
5. Family yang anggotanya banyak termasuk dalam kelompok sayuran
adalah family Convolvulaceae.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil. A. 2008. Biologi Umum Jilid 2 Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Cronquist, A. 1981. An integrated System of Classification of Flowering
Plants.
New York: Colombia University Press.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat
Laboratorium IAIN. Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang:
UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press.

Anda mungkin juga menyukai