Anda di halaman 1dari 14

LKKS. 3.A2.

SD
Lembar Kerja Pelatihan:
RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH
Penyelesaian tugas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepala
sekolah mengelola sumber daya sekolah yang dipimpinnya sehingga dapat
mewujudkan keunggulan budaya sekolahnya dalam melaksanakan kurikulum 2013.
Pengembangan budaya menunjang suasana sekolah, suasana kelas, dan
membangun hubungan kerja harmonis sehingga terwujud sekolah sebagai
lingkungan pendidikan yang kondusif. Dengan dukungan budaya sekolah yang
bermutu dapat tumbuh norma, keyakinan, sikap, karakter, dan motif berprestasi
seluruh warga sekolah dengan dukungan keunggulan budaya.
Di bawah ini dapat dilihat diagram model aktivitas kepala sokolah yang perlu
mendapat dukungan iklim sekolah yang kondusif.

Arah dari pengembangan budaya sekola adalah meningkatkan keunggulan belajar siswa
melalui dukungan budaya sekolah. Diagram ruang lingkup kegiatan pengembangan arah
kegiatannya dapat dilihat pada diagram berikut:

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Merujuk pada uraian singkat dan materi pelatihan cobalah kerjakan lembar tugas
secara individu dalam kegiatan kelompok. Hasil kerja diharapkan dapat digunakan
sebagai program yang akan Saudara terapkan di sekolah.

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Deskripsi Kondisi

1. Keharmonisan hubungan

Nyata

Komunikasi
Adanya hubungan komunikasi yang kurang
harmonis

antara pemangku kepentingan

dengan guru, antara guru dengan guru,


antara guru dengan murid, antara murid
dengan

murid.

Komunikasi

yang

kurang

harmonis ini disebabkan karena berbagai hal,


antara lain karena kesenjangan, kurangnya
rasa persaudaraan, guru sibuk dengan tugastugas

mengajar

sehingga
untuk

tidak

dan

administrasinya

mempunyai

berkomunikasi/

kesempatan

berdiskusi

dengan

sesama guru atau siswa.


Kolaborasi
Kolaborasi atau kerjasama yang terjadi antar
warga sekolah masih belum berdasarkan
kesadaran
perintah.

pribadi

namun

Kolaborasi

masih

yang

sebatas

terjadi

masih

didominasi oleh ego masing-masing dengan


menonjolkan

kerja

pribadi

bukan

hasil

kelompok.
Partisipasi
Partisipasi

dari

seluruh

warga

sekolah

khususnya orang tua dan warga sekitar


sekolah
harapan.

masih
Indikator

belum

sesuai

kelemahan

dengan

partisipasi

adalah karena kurangnya rasa memiliki


terhadap sekolah. Sekolah hanya dianggap
tempat formal untuk bekerja dan

tempat

belajar

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

2. Keamanan
Keamanan secara psikologis
Kondisi sekolah secara psikologis sudah relatif
aman, namun masih ditemukan beberapa
gangguan yang bersumber dari guru (guru
yang temperamental), murid (murid yang
melecehkan sesama murid/bullying), orang
tua (orang tua yang masih menerapkan
hukuman fisik, masyarakat di luar sekolah
( mengganggu siswa dan guru)
Keamanan fisik
Keamanan fisik sudah memadai namun masih
perlu

diwaspadai

terhadap

kondisi

fisik

sekolah, seperti tembok pembatas tangga


(masih dikhawatirkan anak melompat), kamar
mandi yang lantainya licin, gedung sekolah
yang mulai retak, dll
Ramah sosial
Semua warga sekolah sudah menerapkan
senyum, sapa, salam selama di sekolah
namun masih ditemukan beberapa guru,
murid dan warga sekolah yang lain yang
belum ramah sosial terhadap siapa saja,
selalu berpikir negatif terhadap inovasi dan
kreativitas rekan sejawat , bersikap pesimis
terhadap keberhasilan siswa, menganggap
remeh prestasi orang lain, dll
Keamanan budaya
Keamanan
kondisi
sekolah

budaya

yang
belum

belum

diharapkan
mampu

sesuai

dengan

karena

warga

menjaga

dan

melestarikan budaya-budaya sekolah yang


positif

(belum

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

istiqomah)

serta

kurang
4

memperhatikan

kearifan lokal yang ada di

sekitar.
3. Lingkungan
Lingkungan agamis
Lingkungan agamis belum dilakukan dengan
maksimal karena agama hanya sebatas teori
tapi

tidak

mengarah

pada

implementasi.

Pembelajaran agama seharusnya mengarah


kepada hubungan manusia dengan Tuhannya
(secara vertikal) serta hubungan manusia
dengan

manusia

yang

lainnya

(secara

horisontal). Kondisi ini seharusnya terlihat


dalam situasi pembelajaran yang terjadi di
sekolah maupun di rumah dan lingkungan
masing-masing.
Lingkungan fisik nyaman
Lingkungan fisik sudah memenuhi standar
namun masih ada beberapa lingkungan di
sekolah yang masih membahayakan siswa,
seperti

adanya

pohon

yang

mulai

tua,

sekolah yang tanpa pagar pembatas, tembok


sekolah yang mulai retak, meja kursi kelas
yang sudah mulai lapuk, dll
Lingkungan akademis yang kondusif
Lingkungan akademis yang belum kondusif
karena

kondisi

sarana

memadai,

guru

kompetensi

dalam

prasarana

kurang

belum

mempunyai

menyampaikan

materi

pembelajaran, suasana lingkungan sekolah


yang kotor, panas, dan tidak tertata dengan
rapi, dll
Berdisiplin

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Disipilin yang dimiliki warga sekolah masih


rendah.

Hal

tersebut

terjadi

kepada

pemegang kepentingan, guru, siswa, orang


tua, dan warga sekitar. Guru yang seharusnya
menjadi teladan masih belum menjalankan
fungsinya

dengan

baik

sehingga

siswa

menjadi terpengaruh dan belum disiplin


Kompetitif
Kemauan

untuk

bersaing

(berkompetisi)

masih kurang / jiwa kompetitifnya masih


kurang

sehingga

tidak

mau

menghadapi

tantangan secara global. Am Warga sekolah


merasa dalam zona nyaman dan enggan
bergeser untuk menghadapi tantangan yang
lebih berat.

Deskripsi Kondisi

1. Keharmonisan hubungan

Yang Diharapkan

Komunikasi
Adanya

hubungan

harmonis

komunikasi

yang

antara pemangku kepentingan

dengan guru, antara guru dengan guru,


antara guru dengan murid, antara murid
dengan murid. Komunikasi yang harmonis
ini

akan

meningkatkan

motivasi

untuk

semangat

dan

mengambangkan

kompetensi
Kolaborasi
Kolaborasi atau kerjasama yang terjadi
antar

warga

berdasarkan

sekolah

kesadaran

diharapkan
pribadi

bukan

sebatas perintah atasan.


Partisipasi

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Partisipasi

yang

aktif

diharapkan

dari

seluruh warga sekolah khususnya orang tua


dan warga sekitar sekolah terutama dari
kegiatan yang berhubungan pembelajaran.
2. Keamanan
Keamanan secara psikologis
Kondisi sekolah secara psikologis harus
aman, tidak ada gangguan yang bersumber
dari, murid, orang tua , masyarakat di luar
sekolah
Keamanan fisik
Keamanan fisik harus

memadai karena

akan menunjang program sekolah


Ramah sosial
Semua warga sekolah harus

menerapkan

senyum, sapa, salam selama di sekolah.


Keramahan itu menjadi ciri khas Indonesia
yang merupakan kearifan lokal sebagai
bangsa yang berbudaya dan ramah.
Keamanan budaya
Keamanan budaya

sesuai dengan kondisi

yang diharapkan karena kearifan lokal perlu


dilestarikan dan diperhatikan
3. Lingkungan
Lingkungan agamis
Lingkungan agamis harus dilakukan dengan
maksimal

karena

agama

tidak

hanya

sebatas teori tapi harus mengarah pada


aplikasi
Lingkungan fisik nyaman
Lingkungan fisik harus memenuhi standar
yang baik. Sarana dan prasarana harus
lengkap sesuai dengna kebutuhan siswa
LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Lingkungan akademis yang kondusif


Lingkungan akademis harus kondusif dan
dijadikan tempat yang nyaman dan aman
bagi seluruh warga sekolah
Berdisiplin
Disipilin yang dimiliki warga sekolah harus
tinggi dan mencakup semua ranah. Hal
tersebut harus terjadi kepada pemegang
kepentingan, guru, siswa, orang tua, dan
warga sekitar. Guru harus menjadi teladan
baik sehingga siswa menjadi terpengaruh
Kompetitif
Kemauan untuk bersaing harus dilakukan
oleh

seluruh

warga

sekolah

dalam

menghadapi tantangan jaman.


Masalah dalam

Rendahnya motivasi dan nsemangat untuk

pengembangan

melakukan

Budaya

sekolah

dan

menanamka

budaya

Warga sekolah masih menganggap belum


pentingnya

pengambangan

budaya.

Pemikiran hanya tertuju pada hal-hal yang


sifatnya pragmatis.
Pemerintah Kab. kurang memerhatikan
terhadap keberadaan cagar budaya dan
kearifan lokal
Rencana kegiatan

Mengadakan Festival Budaya (Gathering)

untuk

yang

memecahkan

sekolah dan partisipasi warga sekitar

akan

diikuti

oleh

seluruh

warga

masalah (satu
jenis kegiatan)
Tujuan kegiatan

Membangkitkan kembali budaya sekolah


dan budaya lokal

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Memotivasi seluruh warga sekolah agar

selalu
Indikator

bersinergi/bekerjasama

untuk

menanamkan budaya sekolah


Pemangku kepentingan memahami kondisi

pencapaian

sekolah dan kekurangan sekolah dalam


menyikapi

budaya

sekolah

serta

akan

mendukung dari berbagai hal


Guru

memahami dan akhirnya

mampu

menjadi teladan siswa dalam berbagai hal


sesuai dengan budaya sekolah

Siswa menjadi lebih disipllin, mandiri,


percaya diri, dan menjunjung tinggi budaya

Strategi kegiatan

sekolah lewat pembiasaan (habit)


Mengadakan koordinasi yang melibatkan
dan

membutuhkan

partisipasi

seluruh

warga sekolah dan warga sekitar.


Kepala sekolah bersama guru merancang
kegiatan

mulai

dari

pelaksanaan

dan

mengadakan

sosialisasi

perencanaan,

pelaporan
kepada

serta
seluruh

warga sekolah dan warga sekitar


Kegiatan yang akan dilakukan diharapkan
tidak menelan banyak anggaran sehingga
butuh partisipasi semua warga sekolah
Kegiatan

ini

dirancang

dengan

memasukkan unsur budaya sekolah yang


menunjukkan

kecintaan

warga

sekolah

terhadap sekolah, budaya bangsa, dan


budaya lokal serta ingin menanamkan rasa
memiliki terhadap sekolah.
Acara yang direncanakan adalah, festival
budaya lokal (tari jappen, remo, patrol, dll),
demonstrasi keahlian warga sekolah dalam

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

bidang seni, ibadah , dll


Membentuk kepanitiaan dan menyusun

Struktur organisasi
kegiatan

proposal
Susunan kepanitiaan
Penasehat

: Ketua Komite

Penanggung Jawab

: Kepala Sekolah

Ketua

: Turyadi

Wakil ketua

: Masrum Eror

Sekretaris

: Ach. Hafid

Bendahara

: Suhartatik

Sie Fund Raising/Pencari dana : Nanang Aris


Sie Acara

: Dian Novitasari

Sie Konsumsi

: Handayani

Sie perlengkapan

: Susilowati

Dll
Kepanitiaan

diberikan

kepada

seluruh

warga

sekolah (pihak Lembaga, kepala sekolah, guru,


Waktu

murid, orang tua, warga sekitar)


Dilakukan pada minggu kedua bulan Sept 2014

pelaksanaan

(sesudah Ujian Tengah Semester /UTS)

Biaya Kegiatan

Biaya kegiatan akan didukung oleh :


1. Pihak sponsorship
2. Sekolah
3. Orang tua
4. Partisipasi masyarakat
Dengan perkiraan pembiayaan adalah:
Administrasi
Sewa kostum dan perlengkapan festival
budaya
Publikasi, dekorasi panggung
Konsumsi
Perlengkapan

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

10

dll
menyusun

Strategi
penjaminan
keterlaksanaan
dan keberhasilan:

proposal

kegiatan

bersama

warga sekolah
mengadakan

sosialisasi

kepada

seluruh

aspek dan warga sekolah


mengadakan koordinasi kepanitiaan secara
menyeluruh
mencari

dukungan

berupa

sponsor,

dll

dengan pihak luar


kepala sekolah melakukan monitoring dan
pengarahan

terhadap

kegiatan

tersebut

sampai menjelang hari H


melaporkan hasil kegiatan kepada semua
pihak

Sebagai bagian dari penjaminan cobalah Saudara kembangkan instrumen


untuk memantau keterlaksanaan dan keberhasil program pada tabel di bawah ini.

No.

Kegiatan

Indikator

Catatan Deskripsi

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

Pencapaian Tujuan

11

hubungan

2.

Keamanan

Melebihi Target

Keharmonisan

Mencapai target

1.

Belum mencapai target

Pengembangan
budaya

20%

70%

10%

Adanya
kolaborasi
dan kerjasama antar
warga sekolah untuk
mencapai
tujuan
yang diharapkan

10%

80%

10%

Adanya
partisipasi
yang aktif dari
semua warga
sekolah

Semua
warga
sekolah
berpartisipasi
aktif
dalam
kegiatan
sekolah

20%

70%

10%

Keamanan
psikologis

Kondisi sekolah secara


10%

75%

15%

10%

70%

20%

Keberhasilan

Keberhasilan

Terjadinya
komunikasi
yang harmonis
antar
warga
sekolah

Pemangku
kepentingan
dan
guru
mampu
berkomunikasi
dengan lancar tanpa
hambatan,
guru
dengan
guru
mengadakan
komunikasi dengan
lancar dan saling
mendukung,
siswa
dengan
guru
melakukan
komunikasi
yang
komunikatif,
komunikasi
antar
siswa
berlangsung
penuh
keceriaan,
komunikatif,
dan
santun

Adanya
kolaborasi
yang aktif dari
warga sekolah

psikologis harus aman,


tidak

ada

gangguan

yang bersumber dari,


murid,

orang

masyarakat
Keamanan fisik

tua
di

luar

sekolah
Keamanan fisik harus
memadai karena akan
menunjang

program

sekolah

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

12

Ramah sosial

Keamanan
budaya

Semua warga sekolah


harus
menerapkan
senyum, sapa, salam
selama di sekolah.

5%

50%

45%

20%

60%

20%

10%

80%

10%

15%

65%

20%

10%

80%

10%

25%

60%

15%

30%

60%

10%

budaya sesuai dengan


kondisi yang diharapkan
karena

kearifan

lokal

perlu dilestarikan dan


diperhatikan
3.

Lingkungan

Agamis

Lingkungan

agamis

harus dilakukan dengan


maksimal
agama

karena
tidak

hanya

sebatas teori tapi harus


Kondisi fisik
nyaman

mengarah pada aplikasi


Lingkungan fisik harus
memenuhi standar yang
baik.

Sarana

prasarana
Akademis
kondusif
Berdisiplin

harus

lengkap
Lingkungan

akademis

yang kondusif
Disipilin

yang

dimiliki

warga sekolah

harus

tinggi
Kompetitif

dan

dan

mencakup

semua ranah
Semua warga sekolah
harus
berkompetisi

berani
dan

menghadapi tantangan
jaman.

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

13

Kelompok 6
Ketua
: H. M. Purwono, S. Pd (B-42)
Sekretaris
: Sucipto, S.Pd. MM (B-41)
Anggota
1. Drs. Wasis Nurdianto (B-33)
2. Imam Hudori, A. Ma. Pd (B-34)
3. Poniman, S. Pd (B-32)

LKKS 3.A2. SD Pengembangan budaya sekolah

14

Anda mungkin juga menyukai