Anda di halaman 1dari 3

Ary Rudianto (C1A014019)

REVIEW INDUSTRI (pertemuan 1 dan 2)


Industrial organization

Industri (dalam bahasa indonesia) pabrik-pabrik mengolah dari bahan baku mentah
menjadi setengah jadi atau dari setengah jadi menjadi barang jadi. Atau dalam arti lain
ini disebut industri manufaktur
Industri (dalam bahasa inggris) dibagi menjadi berbagai setor industri
pariwisata, industri perbankan, industri manufaktur
Subjek ekonomi industri
Industri ekonomi mempelajari tentang
o Kebijakan perusahaan terhadap pesaing dan konsumen
o Perusahaan di sektor industri yang kompetitif dan kurang kompetitif
Pada dasarnya tidak ada bnyak perbedaan antara ekonomi industri dan mikro ekonomi
(atau teori harga)
Jadi dasarnya hampir sama namun ada sedikit perbedaan lainya, antara lain sebagai
berikut:
1. Ekonomi miro fokus lebih simpel pada market structures-competion dan
monopoly, sedangan ekonomi industri fokus pada oligopoly
2. Ekonomi industri lebih konsentrasi pada masalah kebijakan dibanding mikro.
(konsentrasi masalahnya pada kebijaan pemerintah terhadap bisnis, regulasi,
dan public ownership of business dan lain-lain).
Bentuk sederhana model Sturcture, Conduct, Performance (SCP) pada ekonomi
Industri.
SCP digunakan untuk menganalisis keranga kerja, untuk menciptakan relasi antara
struktur pemasaran-market conduct-market performance

Supply Side
Basic Condition

Basic Condition

Structure
Faktor
Eksternal
Globalisasi

Conduct

Performance

Goverment
policy

Definisi lainya :
o Structure: yaitu variabel yg relatif tetap dari waktu ke waktu yang
mempengaruhi penjual dan atau pembeli. Keadaan pasar gagal menjadi pasar
persaingan sempurna, tergantung pada:
1. Banyaknya dan ukuran distribusi penjual (supply concentration)
2. Banyaknya dan ukuran distribusi penjual (demand concentration)
3. Diferensiasi produk dan
4. Hambatan masuk pasar
Struktur pemasaran selalu determinan oleh jenus produk dan tenologi yang
tersedia
o Conduct :tingkah laku pembeli dan penjual, baik atantara mereka sendiri dan
antara satu sama lain.
1. Perilaku harga; jika struktur pemasaran kompetitif, maka mentukan
equilibrium jangka panjang, dimana P=MC=PAC. Disamping itu, jika
strukturnya oligopoli atau monopolistik maka P>MC
2. Perilaku strategi ; pada pasar persaingan tidak sempurna, adanya
hambatan untuk masuk nya perusahaan baru dalam pasar, disamping
itu ada berbagai cara yg dilakukan perusahaan untuk dapat menaikan
harga baru atau potensi persaingan.
3. Investasi untuk penelitian dan pengembangan
4. Tingkat iklan
5. Sekongkolan
o Performance (kinerja) ; yaitu diukur dengan membandingkan hasil perusahaan
industri dalam hal efisiensi, dan rasio yang berbeda yg digunakan untuk
menilai tingat profitabilitas yang berbeda pula.
1. Profitabilitas
2. Efisiensi atau efisiensi statis atau efisiensi produk-output untuk
produksi paling mahal dipengaruhi teknologi atau pembaharuan
teknoligi
3. Keprogresifan atau efisiensi dinamis-mengacu pada progres tingkat
kemajuan teknologi atau mengacu pada perbaikan peningkatan produk
dan teknik produksi dari waktu ke waktu.
o Makro
1. Employment
2. Upah
3. Pertumbuhan ekonomi
4. Kesejahteraan

Industri bersifat dinamis maka akan mempengaruhi conduct dan conductnya


mempengaruhi struktur
Peran pemerintah indonesia besar kecilya ada pada dokumen APBN
Kartel = permainan harga
Portofolio invesment orang yang membeli surat-surat berharga / obligasi dari
pemerintah (kecuali saham tidak boleh)

Upah buruh rendah maka penyerapan konsumsi, atau demand di pasar menjadi
rendah (under consumtion). Dampak ini sangat berbahaya karena akan
mengakibatkan deflasi ekonomi
Upah yang tinggi bisa juga daya beli rendah, upah yang tinggi bisa juga daya belinya
tinggi. Negara maju mencoba mengendalikan inflasi rendah, maka harga murah
diterapkan sehingga daya beli masyarakatnya meningkat atau lebih banyak.
Patokan toleransi inflasi antara 3%-5% pemerintahan dikatakan sukses

Anda mungkin juga menyukai