Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GLOBALISASI

KEBUDAYAAN
BAGI KEPRIBADIAN BANGSA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Drs. Artiyono

Nama : Rishar Bagas


NIM : 010115A104

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDIWALUYO

2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah kata yang sangat sering kita ucap atau kita dengar. Mengapa
demikian? Karena setiap hari kita selalu besahabat dengan teknologi. Teknologi itu
sering dapat berupa ponsel atau telepon genggam.
Kita tidak dapat terhindar dari kata teknologi, karena era modern ini sudah
banyak manusia yang menggunakan teknologi. Bahkan, sekarang sudah ada
teknologi yang lebih canggih yaitu internet.
Dari internet ini, semua lapisan masyarakat dapat mengakses berbagai macam
informasi. Informasi itu tentunya bukan dari dalam negeri saja, tetapi informasi
tentang masyarakat luar negeri.
Informasi dari luar inilah yang harus kita waspadai pengaruhnya bagi
masyarakat. Karena banyak budaya-budaya luar yang semestinya tidak ditiru malah
menjadi ikut membudaya dalam masyarakat Indonesia.
Dalam Indonesia sendiri, sudah banyak budaya-budaya luar yang sudah
merusak atau membawa dampak negatif yang besar. Dampak ini dialami banyak
oleh para kaum remaja.
Mengapa saya katakana demikian? Karena remaja sekarang banyak mencontoh
pakaian orang-orang barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Maka
dari itu kita sebagai orang muslim harus menyikapi dengan baik cara berpakaian dari
orang-orang barat. Karena sering kita lihat pakaian yang sudah ditiru remaja
sekarang yaitu pakaian yang mengumbar aurat.
Oleh karena itu, pengaruh globalisasi terhadapa budaya bangsa harus kita
antisipasi. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruhnya bukan yang
negative saja. Pengaruh positif dapat kita saring sebagai bahan pembelajaran.
Pengaruh positif tentu saja bias mendatangkan manfaat.

B. Rumusan Masalah
1) Apakah globalisasi itu?
2) Apakah yang dimaksud dengan perubahan budaya?
3) Apakah yang dimaksud dengan konsep & globalisasi budaya?
4) Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa?
5) Bagaimanakah upaya kita untuk menyikapi pengaruh globalisasi, khususnya
terhadap budaya bangsa Indonesia ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk menjadi bahan diskusi, wacana
dan lain-lain yang dapat bermanfaat. Selain itu, memberikan informasi tentang apa
sebenarnya globalisasi itu. Tujuannya yang lain, yaitu untuk mengetahui
bagaimanakah perubahan budaya itu terjadi.
Tapi yang paling utama, untuk menyampaikan kepada pembaca tentang
pengaruh budaya bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang artinya dunia. Globalisasi artinya
proses mendunia atau menuju dunia. Globalisasi adalah sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdangangan, investasi,
perjalanan, budaya popular dan bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu Negara menjadi bias.
Dalam globalisasi, orang-orang, wilayah-wilayah dan Negara-negara saling
berhubungan dan saling bergantung. Hal itu, berarti setiap fenomena, baik itu
perubahan atau integrasi social budaya, merupakan hal yang tidak terlepas dari
perubahan atau integrasi di bagian lain dari dunia ini.
Globalisasi merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala
macam aspek kehidupan ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih
besar dalam kehidupan internasional. Globalisasi terjadi karena perkembangan yang
pesat di bidang komunikasi, teknologi informasi, dan arus transportasi. Arus
globalisasi tidak dapat kita bending karena itu harus kita ikuti dan kita tangkap
sebagai peluang. Dan yang harus kita hindari dalam arus globalisasi adalah sikap
asal meniru terhadap perubahan, namun hendaknya sikap meniru dan mengambil
sebuah nilai selalu diseleksi terlebih dahulu agar sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia yaitu Pancasila.

B. Pengertian Perubahan Budaya

Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur


kebudayaan karena unsur-unsur kebudayaan itu sudah tidak cocok lagi bagi
kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan terjadi karena adanya perubahan
pola berpikir masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan.
Perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai adnya ketidaksesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak
serasi fungsinya dalam kehidupan sosial.
Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas daripada perubahan social karena
perubahan budaya menyangkut banyak aspek, seperti kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, berorganisasi bahkan juga filsafat.

C. Konsep dan Globalisasi Budaya


Dalam pranata Wikipedia, didapatkan arti dari pada budaya sebagai berikut:
budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan dengan hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan para ahli mengemukakan
pendapatnya masing-masing mengenai budaya. Menurut Edwar B. Taylor:
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang didalamnya mengandung
kepercayaan,kesenian ,moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan
lain yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat . Sementara itu Selo
Soemardjan dan Seelaiman Soemardi , menurut mereka kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Dalam definisi globalisasi menurut
beberapa ahli, salah satunya adalah Jan Aart Scholte mengatakan globalisasi
adalah: serangkaian proses dimana relasi sosial menjadi relatif terlepas dari wilayah
geografis. Sementara bila mana menilik definisi budaya diatas, maka bisa diartikan
bahwa globalisasi budaya adalah : serangkaian proses dimana relasi akal dan budi
manusia relatif terlepas dari wilayah geografis.
Hal ini memunculkan jalinan situasi yang integratif antara akal dan budi manusia
disuatu belahan bumi yang satu dengan yang lainnya. Sementara itu dalam
pandangan hiperglobalis mereka berpendapat tentang definisi globalisasi budaya
adalah: homogenization of the wold under the uauspices of American

popular culture or Western consumerism in general . Ini berarti bahwa


globalisasi budaya adalah proses homogenisasi dunia dibawah bantuan budaya
popular Amerika atau paham komsumsi budaya barat pada umumnya.
Definisi hiperglobalis tersebut, jika bisa disamakan dengan keanekaragaman
istilah globalisasi pada umumnya, yang salah satunya adalah Westernisasi. Dimana
ada penyebaran budaya barat terutama kebudayaan Amerika. Namu, jika dilihat
lebih lanjut, definisi dari hiperglobalis tidak bisa terlepas dari pada sifat-sifat yang
cenderumg mengandung pikiran ekonomi,berorientasi ekonomi.
Hal itu jelas dapat dilihat dan dinilai dari penekanan paham konsumsi terhadap
budaya Barat pada umumnya. Jadi bisa juga diartikan bahwa, budaya barat adalah
budaya yang diperjualbelikan, sementara masyarakat dunia pada umumnya adalah
konsumen yang menikmati. Sehingga munculah kondisi dimana istilah Westernisasi
digunaklan sebagai simbolis terhadap sifat konsumerisme tersebut. Baik itu
konsumsi terhadap bentuk pemerintahan atau sistim politik, mekanisme pasar atau
paham ekonomi , bahkan hingga bentuk celana jeans atau kebudayaan.

D. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa


Unsur-unsur kebudayaan yang dipengaruhi oleh globalisasi menyebabkan
terjadinya perubahan sosial budaya maupun perilaku suatu masyarakat. Unsurunsur kebudayaan tersebut antara lain sistem religi, organisasi masyarakat,
pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan teknologi.
Contoh perubahan unsur kebudayaan dari sistem teknologi yaitu,
penyalahgunaan handphone dan internet untuk hal-hal menyimpang.
Contoh yang lain dari pengaruh globalisasi yaitu hilangnya budaya asli suatu
daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa
nasionalisme dan patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong
royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya hidup kebarat-baratan.
Selain itu saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari
berbagai produk pornografi berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak,
televisi, radio, dan terutama adalah peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari
luar negeri maupun yang diproduksi sendiri. Walaupun media pernografi bukan

barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas sekarang.
Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai surga pornografi
karena sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun
murah. Dan contoh lain misal kita berjalan-jalan di mall atau di tempat publik
sangat mudah menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim dan
mengumbar aurat. Dimana budaya itu sangat bertentangan dengan dengan norma
yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupan free sex di kalangan
remaja masa kini. Terbukti dengan adanya video porno yang pemerannya adalah
orang-orang Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat
perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu
melarang berbagai sepak terjang masyarakat yabg berperilaku yang tidak
semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudoyono menyarankan agar
televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser atau perut kelihatan. Ternyata
dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang tidak menayangkan artis yang
berpakaian minim.
Nilai Budaya yang mulai memudar lainnya adalah Budaya tari-tarian. Tari
Indonesia sangatlah beraneka ragam, setiap daerah memiliki ciri tersendiri dalam
pembawannya. Beragam jenis gerak dan gerik telah tercipta dan menjadikan suatu
kesatuan seni yang terlihat indah dan harmonis. Lenggak-lenggok khas wanita
Indonesia dan gagah pembawaan penari laki-laki. Contoh-contoh tarian dari
Indonesia adalah tari pendet, tari ramayana, tari kecak, tari jaipong, tari piring, tari
saman dan masih banyak lagi. Sangat banyak rupa, gerakan dan cara
membawakannya. Itulah budaya yang dapat kita banggakan sebagai warga
Indonesia.
Dari banyaknya pilihan tari yang ada, banyak yang tidak mengetahuinya atau
bahkan sampai mereka bertanya apakah itu merupakan tarian Indonesia? suatu
pertanyan yang cukup miris di dengarnya. Dengan kemajuan berbagai media
informasi dan dengan mudahnya untuk di akses, masih banyak yang tidak
mengetahui budaya tari sendiri. Padahal manfaat dari teknologi sendiri adalah untuk
mempermudah manusia untuk mencari informasi.
Namun tarian yang mereka ketahui saat ini adalah tari-tari Dance yang
pembawaanya sangat energic dan gerakannya yang terlihat begitu cepat. Wanita
Indonesia digambarkan sebagai peribadi yang lembut dan penuh dengan kehalusan,

akan terlihat kurang baik jika harus meniru tari-tarian yang dicontohkan orang barat
itu. Cobalah untuk membuat dirimu mencintai tari-tarian tradisional. Jangan lihat dari
satu sisi saja, tapi lihatlah dari berbagai sisi bahwa banyak nilai positif jika kita lebih
memilih dan menyukai tarian dari Indonesia. Jangan takut dianggap sebagai orang
yang tidak Modern hanya karena lebih memilih untuk mempertahankan budaya tari
Indonesia. Tapi harusnya orang yang masih mempertahankan budaya inilah yang
dibanggakan. Di zaman sekarang sudah sangat jarang ditemui anak-anak muda
yang ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya. Hanya beberapa saja, yang
masih melestarikannya dan kebanyakan mereka adalah anak muda yang tinggal di
pedesaan.
Permainan Tradisional pun tidak luput dari dampak globalisasi. Dengan
kemajuan teknologi yang modern, anak-anak lebih senang bermain dengan alat-alat
canggih dibandingkan bermain dengan permainan tradisional atau teman
sebayanya. Dampak yang terjadi dari kedekatan anak-anak terhadap teknologi
cukup menjadi masalah yang panjang. Anak-anak yang sering bergaul dengan alatalat kesukaanya seperti Laptop, PSP, Robot canggih dan sebagainya. Akan
mempengaruhi Psikologis dalam kehidupannya. Anak ini akan cenderung tidak peka
terhadap lingkungan sekitarnya, tidak percaya diri dalam bergaul dengan teman
sebaya dan akan mengalami dampak kecanduan jika terlalu sering menggunakan
permainan-permainan canggih tersebut.
Dalam kehidupan sehari-haripun pengaruh globalisasi sudah cukup terlihat.
Budaya gotong-royong antar sesama rupanya kini mulai memudar. Saat ini
kebanyakan orang lebih memilih untuk hidup secara individual atau hidup masingmasing tanpa memperdulikan orang terdekatnya disekitarnya. Padahal budaya
gotong-royong dalam bermasyarakat sangat dibutuhkan, selain manfaatnya untuk
memperingan melakukan suatu pekerjaan, juga dapat mempererat tali persaudaraan
antar masyarakat.
Jika budaya ini hilang, bagaimana cara untuk mempererat kesatuan antar
sesama. Perselisihan akan sering terjadi karena keegoisan masing-masing yang
lebih mementingkan diri sendiri tanpa peduli terhadap orang lain. Manusia diciptakan
sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan peran orang
lain. Peran sebagai saudara bersama inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat.

E. Menyikapi Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa


Arus globalisasi sangat kuat maka harus diantisipasi dengan bijaksana. Dengan
demikian dapat diadakan untuk memperkecil dampak negatif serta memperkaya
wawasan, sehingga mewakili kesiapan menerima dampak positif. Hal yang paling
dikhawatirkan atas derasnya arus globalisasi adalah memudarkan kepribadian
bangsa atau jati diri bangsa. Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia,
termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas
sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan semakin memudar dapat
disebabkan oleh beberapa faktor.Dalam kenyataannya didalam struktur masyarakat
terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan.
Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan
harga diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit
dicernakan sementara itu budaya global lebih mudah merasuk.
Ada juga beberapa cara untuk menyikapi pengaruh globalisasi terhadap budaya
bangsa, antara lain:
1. Memberi pendidikan kebudayaan
Jati diri bangsa dan kepribadian bangsa akan diukur oleh perilaku-perilaku individu
dalam masyarakat. Kita hindari nilai kepribadian yang dapat merusak identitas dan
jati diri bangsa, antara lain sebagai berikut.
a. Perilaku ketergantungan pada narkoba
b. Perilaku seks bebas
c. Perilaku premanisme
d. Perilaku hedonis
Adapun pendidikan kebangsaan dapat diberikan melalui.
a. Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia
b. Program muatan lokal
Yang dimaksud muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan kebutuhan
daerah yang perlu diajari oleh murid. Dalam hal ini kurikulum akan memberi
perhatian serius tentang pembelajaran yang perlu ditonjolkan di suatu daerah antara
lain.

1) Adanya pelajaran bahasa daerah


2) Masuknya pelajaran kesenian daerah
3) Budidaya industri di suatu daerah
2. Pelestarian budaya bangsa
Keragaman budaya merupakan sesuatu yang menjadi cir khas nilai-nilai
kemanusiaan. Bahkan apabila ada upaya untuk meninggalkan ciri khas tersebut
tentu akan mendapat penolakan masyarakat. Untuk itu perlu adanya dukungan
terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pelestarian budaya bangsa.
3. Pemberdayaan organisasi kepemudaan
Generasi muda memiliki potensi berupa daya serap yang tinggi dan sarat akan
kritikan. Generasi muda memiliki kepentingan yang sangat besar dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara. Generasi mudalah yang paling menentukan
kehidupan suatu bangsa, pada hari ini dan hari esok.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak
globalisasi kenyataannya sangat berpengaruh terhadap prilaku dan budaya
masyarakat Indonesia dimana fenomena peng- globalandunia harus disikapi
dengan arif dan positif thinking karena globalisasi dan modernisasi sangat
diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan. Namun kita tidak boleh lengah dan
terlena, karena era keterbukaan dan kebebasan itu juga menimbulkan pengaruh
negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi bukanlah pilihan
tepat, karena itu berarti menghambat kemajuan ilmu pengetahwan dan teknologi.
Akan tetapi perlu kecerdasan dalam menyaring efek globalisasi. Akses kemajuan
tehnologi informatka dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai pelestari dan
pengembang nilai-nilai budaya lokal.Jati diri daerah harus terus tertanam dijiwa
masyarskat Indonesia, serta harus terus, meningkatkan nilai-nilai keagamaaan.

B. Saran
Sebagai generasi yang pandai, harusnya kita mampu dan siap untuk
menghadapi pengaruh globalisasi. Pengaruh negatif atau positif itu tergantung
individu yang mengartikan sendiri. Sebagai pribadi yang unggul dan cerdas pasti
akan tahu apa yang akan dilakukan dengan memanfaatkan globalisasi ini. Karena
banyak juga yang di dapat dari globalisasi jika kita mampu memanfaatkannya
dengan baik, hasil yang kita dapatkan akan baik juga. Begitupun sebaliknya, jika
kita memanfaatkan dengan tidak baik, hasil yang di dapat juga tidak akan baik.
Apapun boleh kita manfaatkan selama berpengaruh baik terhadap diri kita,
orang lain, bangsa, dan tentunya juga Negara. Apalagi untuk memajukan budaya
bangsa, itu merupakan suatu tindakan yang mulia dan sangat berjasa untuk sebuah
negara.

DAFTAR PUSTAKA

Anggota

IKAPI

091/JTE/06.

2011. Pendidikan

kewarganegaraan

untuk

SMP/MTs Kelas IX Semester II.Klaten: Sina Mandiri


Sawiji, dkk. 2008. Pendamping Materi Prestasi IPS Terpadu Kelas IX
Semester I & II. Klaten: Agung Klaten
Julian.

2012. Dampak

Globalisasi

Terhadap

Budaya

Lokal

dan

Perilaku Masyarakat.http://julianproject99.blogspot.com/. Akses Januari 2013


Setia Putri, Larasati. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan
Indonesia.http://www.gunadarma.ac.id/. Akses Januari 2013
Sagita,

Risma.

2012. Pengaruh

Globalisasi

Terhadap

Nilai

Budaya

Indonesia.http://sosbud.kompasiana.com/. Akses Januari 2013


Uzie,

Andri.

2012. Pengaruh

Dampak

Globalisasi

Indonesia. http://www.wikimu.com/. Akses Januari 2013

Terhadap

Kebudayaan

Anhar,

Faizal.

2010. Pengaruh

Globalisasi

Indonesia. http://www.scrib.com/. Akses Januari 2013

Terhadap

Budaya

Anda mungkin juga menyukai