DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM
KELAS
: STIPP
JURUSAN
KELOMPOK : II (DUA)
ACARA III
: PROTEIN
CO.ASS
: NUGROHO RAHMAN. H
I.
II.
III.
IV.
ACARA III
TANGGAL
TUJUAN
: Protein
: 16 Oktober 2015
: Untuk mengetahui adanya gugus amino dan karboksil
bebas pada ujung-ujung rantai molekul protein.
DASAR TEORI
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang mengandung
asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptida. Protein
mengandung atom karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Protein
merupakan komponen pangan yang banyak terdapat pada tanaman dan
hewan sebagai penyusun sel (Anonim, 2015).
Kelarutan protein ditentukan oleh sifat ionisasi asam aminonya
didalam larutan, dimana asam amino dapat bersifat asam atau basa. Oleh
karena itu, pengetahuan mengenai sifat asam-basa dari asam amino
penyusun protein, jenis pelarut, pH, konsentrasi dan muatan ion, serta suhu
(Anonim, 2015).
Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung ujung rantai
molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan
(polielektrolit) dan bersifat amphoter (dapat bereaksi dengan asam maupun
basa).Daya reaksi berbagai proten terhadap asam dan basa tidak sama
tergantung dari jumlah dan letak gugus amino dan karboksil dalam
molekul. Dalam larutan gugus asam amino bereaksi dengan H sehingga
protein bermuatan positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisisi
maka molekul protein akan bergerak kearah asam atau muatan negatif,
sehingga protein akan bergerak kearah anoda.Pada pH tertentu yang
disebut titik isoelektrik (PI), muatan gugus amino dan karboksil bebas
akan saling menetralkan sehingga molekul bermuatan nol, dan tiap jenis
protein mempunyai titik isoelektrik yang berlainan.Protein adalah secara
umum digunakan untuk mengacu pada molekul biologi yang lengkap di
suatu penyesuaian yang stabil, sedangkan peptida adalah secara umum
terpesan untuk suatu oligomer-oligomer asam amino yang pendek sering
kali kekurangan suatu yang stabil tiga struktur dimensional. Polipeptida
dapat mengacu pada setiap rantai linear yang tunggal dari asam amino,
biasanya dengan mengabaikan panjangnya, tetapi sering kali menyiratkan
V.
: 9 buah
: 1 buah
: 2 buah
4. Pro pipet
5. Rak tabung reaksi
B. Bahan :
1. Kasein
2. Aquadest
3. Asam asetat 0,1 N
4. Asam asetat 1 N
VI.
: 1 buah
: 1 buah
: 0,25 gram
: secukpnya
: secukupnya
: secukupnya
CARA KERJA
A. Teoritis
1. Memasukan larutan kasein 25 gr ditambah 20 ml aqudes
ditambah 5 ml NaOH 1N dan digojog sampai homogen sempurna
kemudian ditambah 5 ml asam asetat dan ditambah aqudest
sampai larutan 50 ml
2. Menyiapkan 9 tabung reaksi besih dan diisi sebagai berikut :
1
8,4
0,6
2
7,75
1,25
Tabung Reaksi
3
4 5 6 7 8
8,75 8,5 8,0 7 5 1
- - - - 0.25 0,5 1 2
-
9
7,4
-
4 8
- - -
1,6
B. Skematis
1. Disiapkan bahan: dimasukkan larutan
kasein dalam Na-asetat 0,1 N yang
disiapkan kedalam labu takar 50 ml
sejumlah 0,25 gram kasein murni.
Ditambahkan 50 ml air suling dan 5
ml NaOH 1 N. Bila pelarutan telah
sempurna ditambahkan 5 ml (tepat) 1
VII.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Hasil Pengamatan
Kekeruhan/Presipitasi
Setelah 10 menit
Setelah 20 menit
Keterangan :
1
0
0
2
0
0
3
*
*
Tabung No :
4
5
6
+
*
*
+
+
+
7
+
+
8
+
+
9
*
*
VIII.
= kekeruhan
= Presipitasi
PEMBAHASAN
Kelarutan protein di dalam suatu cairan, sesungguhnya sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, pH, suhu, kekuatan ionik dan
konstanta dielektrik pelarutnya. Protein seperti asam amino bebas
memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda. Titik Isoelektrik (TI) adalah
daerah pH tertentu dimana protein tidak mempunyai selisih muatan atau
jumlah muatan positif dan negatifnya sama, sehingga tidak bergerak ketika
diletakkan dalam medan listrik. Pada pH isoelektrik (PI), suatu protein
sangat mudah diendapkan karena pada saat itu muatan listriknya nol
(Robinson, 1995).
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak
diteliti dalam biokimia. (Anonima, 2015)
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur
primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan
kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam
amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Struktur protein
lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain.
Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di
dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan
menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya.
Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi
biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada
struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut
tidak fungsional. (Anonimb, 2015)
titik
isoelektrik
yang
menyebabkan
protein
tersebut
IX.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan ,maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Protein adalah senyawa organik
kompleks
yang
tersusun
atas
DAFTAR PUSTAKA
Anonima,2015.Apa Itu Kasein. Diambil dari http://www.amazine.co/13034/apaitu-kasein-fungsi-manfaat-protein-kasein/. Diakses pada tanggal 22
Oktober 2015
Anonimb, 2015. BukuPetunjuk Praktikum Kimia Hasil Pertanian.Institut Pertanian
Stiper, Yogyakarta.
Anonimc,2015. Pengertian, Fungsi dan Struktur Protein. Diambil dari
http://softilmu.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-dan-fungsiprotein.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2015
(Nugroho Rahman. H)
Praktikan