A. Definisi
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan
tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara
lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, dan jaringan lemak. Soft Tissue Tumor
(STT) adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya
tidak tumbuh seperti kanker. Soft Tissue Tumor adalah suatu benjolan atau
pembengkakan
abnormal
yang
disebabkan
oleh
neoplasma
dan
yang
mempunyai
kemampuan
khusus
yaitu
juga
akan
No
.
1.
CLASSIFICATION:
CLASSIFICATION
SCHEME FOR
Tumor dan LesiHISTOGENIC
Mirip-Tumor pada
Fibromatosis
2.
BENIGN
AND MALIGNANT SOFT TISSUE
TUMORS
Jaringan
Fibrosa
Superfisialis
Tissue formed
Benign
soft
tumor
Fat
Lipoma
Fibrosarkoma
Liposarkoma
Fibrous tissue
Fibroma
Histiositoma Fibrosa
Fibrosarkoma
Skeletal muscle
Rabdomioma
Rabdomiosarkoma
Dermatofibrosarkoma
3.
Tumor
Fibriohistiositik
Smooth
muscle
Leiomioma
Protuberans
Leiomyosarkoma
Synovium
Synovioma
Sarkoma
sinovial
Histiositoma
Fibrosa
Blood vessel
Hemangioma
Angiosarkoma;
malignant
Maligna
hemangiopericytoma
Rabdomioma
4.
Tumor Otot Rangka
Lymphatics
Lymphangioma
Lymphangiosarkoma
Rabdomiosarkoma
Nerve
Neurofibroma
Neurofibrosarkoma
Leiomioma
Mesothelium
Benign mesothelioma
Malignant mesothelioma
Leiomiosarkoma
Tissue histiocyte
Benign
fibrous Malignant
fibrous
5.
Tumor Otot Polos
histiocytoma
histiocytoma
Tumor otot polos
Pluripotent
None recognized
dengan potensi
Malignant
keganasan tidak jelas
mesenchymoma
Uncertain
None
sarkoma;
sarkoma
6.
Tumor Vaskular
Hemangioma
recognized Ewing's
sarkoma;
7.
Schwannoma
Tumor ganas selubung
saraf perifer
E. Manifestasi Klinis
Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada
lokasi di mana tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu
benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang
mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam
tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat
membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih
mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke
tempat jauh.
Umumnya pertumbuhan kanker jaringan lunak relatif cepat membesar,
berkembang menjadi benjolan yang keras, dan bila digerakkan agak sukar
dan dapat menyebar ke tempat jauh ke paru-paru, liver maupun tulang. Kalau
ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan
perdarahan pada kulit diatasnya.
F. Patofisiologi
Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors
(STT) adalah proliferasi jaringan mesenkimal yang terjadi di jaringan
nonepitelial ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di tempat di mana saja,
meskipun kira-kira 40% terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha,
20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di badan.
Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor
jinak, seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari
tempatnya, maka tumor membesar melewati batas sampai ke struktur
neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di lokasi seperti lekukan-lekukan
tubuh.
Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase
yaitu :
Perubahan
transformasi.
Pertumbuhan dari sel-sel transformasi.
Invasi lokal.
ganas
pada
sel-sel
target,
disebut
sebagai
Metastasis jauh
G. Pemeriksaan Diagnostik
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis adalah
pemeriksaan biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
atau biopsi dari jaringan tumor langsung berupa biopsi insisi yaitu biopsi
dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila ukuran
tumornya besar. Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan
pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli patologi
anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak itu jinak atau
ganas. Bila jinak maka cukup hanya benjolannya saja yang diangkat, tetapi
bila ganas setalah dilakukan pengangkatan benjolan dilanjutkan dengan
penggunaan radioterapi dan kemoterapi. Bila ganas, dapat juga dilihat dan
ditentukan jenis subtipe histologis tumor tersebut, yang sangat berguna untuk
menentukan tindakan selanjutnya.
Tumor ganas jaringan lunak (sarkoma) seringkali timbul berupa
benjolan yang asimtomatik. Hal ini disebabkan karena tumor ini tumbuh di
dalam jaringan yang mudah ditekan dan seringkali jauh dari alat-alat vital
sehingga keluhan yang dikemukakan oleh pasien biasanya tidak seberapa
sampai tumor ini mencapai ukuran tertentu tergantung dari di mana letak
anatomisnya, misalnya untuk tumor di daerah paha atau pinggul 8-15 cm,
pergelangan tangan 3-4 cm dan hanya 0,5-1 cm untuk tumor di jari tangan
atau kaki. Gejala yang timbul umumnya disebabkan oleh karena tekanan atau
tarikan terhadap syaraf yang berdekatan atau terhadap otot. Tidak ada tandatanda klinis yang khas untuk membedakan mana yang ganas dan mana yang
jinak, oleh karena itu setiap benjolan/tumor jaringan lunak harus dibiopsi.
Kadang-kadang suatu tumor yang lunak yang secara klinis diduga suatu
lipoma karena letaknya di daerah subcutan, setelah mendapat hasil
pemeriksaan histopatologik kita akan tercengang karena ternyata suatu
proses yang ganas. Pertimbangan untuk membiarkan suatu tumor jaringan
lunak hanya dibenarkan bila benjolan tersebut telah lama ada jauh sebelum
pasien memeriksakan diri.
Biopsi pada suatu sarkoma harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga bila diperlukan eksisi pad terapi definitive nantinya akan turun
terangkat. Sarkoma tumbuh secara radikal dan mendesak jaringan sekitarnya
RASIONAL
penyakit
yang penyakit
yang
dideritanya
dan
dideritanya.
pemberian
terapi
menyetabilkan
kondisi
dan pasien
tindakan.
b Post Operasi
Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah dilakukan operasi
pengangkatan tumor.
Kriteria hasil : Nyeri dapat diatasi dan klien dapat beraktifitas
normal.
INTERVENSI
RASIONAL
relaksasi.
-Kolaborasi
dengan
tim
medis - Untuk
mengurangi
rasa
nyeri
pada klien.
INTERVENSI
RASIONAL
- Untuk
mengetahui
kondisi
klien
sekarang.
- Perawatan luka pada pasien.
mengembalikan
bentuk
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Christopher D.M. Fletcher. 2002. World Health Organization Classification of
Tumours: Pathology and Genetics of Tumours of Soft Tissue and Bone.
Lyon: IARC Press
Fletcher C, Unni KK, Mertens F. Pathology and Genetics of Tumours of Soft Tissue
and Bone. France: IARC Press; 2002. p. 233-57, 259-64, 297-8, 309-10,
313-6, 338-43
Potter, Patricia A.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses dan
praktik. Edisi.4 volume 1. Jakarta : EGC