Struktur Organisasi Unit Rekam Medis; Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis; 2016
Wadir Admin & Sumber Daya
Ka. Unit RM
Assembling, Indeks,
& Kode Penyakit
Penerimaan Pasien RI
Penerimaan
(Admission)Pasien RJ (Registrasi)
Penyimpanan
& Distribusi
StatistikRM
& Pelaporan
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
2. Tabel 10.1 Pola Ketenagaan Unit Rekam Medis RS. Jiwa Provinsi Bali; Pedoman
Ka.Bag. Data & Sun.Prog.
KUALIFIKASI
PERENCANAAN
TENAGA
Ka.Sub.Bag.
Data & Rekam Medis
FORMAL &
TENAGA YG
YG
INFORMAL
DIBUTUHKAN
TERSEDIA
NAMA JABATAN
KEKURANGAN
TENAGA
Ka. Unit RM
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Penanggung Jawab
Managemen Rekam
Medis
Staf Admission
24
16
Staf
Assembling,
Indeks, & Kode
Penyakit
komunikasi kerja pegawai akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin
mudah, akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja.
Menurut Sedarmayanti (1996 : 1) Ergonomi adalah cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik, guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien, aman dan
nyaman.
Kendala :
1. Tenaga yang tersedia belum cukup memenuhi kualifikasi dan nama jabatan pada struktur
organisasi dan perencanaan tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan sistem/ sub sistem pada Unit
Rekam Medis.
2. Sistem penyimpanan arsip / dokumen jadi satu dengan sistem pengolahan rekam medis dalam
satu ruang, artinya sistem pelayanan (seperti kegiatan assembling, koding, filing, analisa,
pelaporan, dan korespondensi/ arsip/ administrasi, pendaftaran dan distribusi DRM) di URM
belum maksimal/ tidak efektif/ sasaran dan tujuan tidak tercapai sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya.
3. Pekerjaan assembling dan analisa tidak maksimal/ tidak sepenuhnya tertangani (1 orang tenaga
dalam 1 hari maksimal bisa mengerjakan assembling 4 dokumen saja tanpa analisa)
4. Pekerjaan koding : tidak ada tenaga yang mengerjakan koding
5. Indeksing : petugas indeksing 1 orang dengan beban kerja menangani banyaknya DRM rawat
jalan dan rawat inap rata-rata pasien 80 orang.
6. Pelaporan : penerimaan laporan dari ruang rawat melebihi batas waktu, rata-rata bagian
pelaporan menerima laporan perbulan lebih dari tanggal 15, dan pengembalian DRM rawat inap
melewati batas waktu yaitu 2 x 24jam.
7. Petugas pendaftaran merangkap pekerjaan filing dan distribusi DRM
8. Tidak ada petugas gudang di RM yang mengurusi arsip rekam medis
9. Tidak ada petugas khusus untuk distribusi DRM ke URJ, IGD dan URI
10. Tidak tersedia gudang kecil untuk formulir/ arsip rekam medis
11. Pintu/ akses keluar masuk DRM dan karyawan jadi satu menyebabkan pekerjaan tidak tertib dan
tuntas.
12. Ruang rekam medis mudah dimasuki oleh petugas yang tidak berkepentingan
13. Pintu penyimpanan DRM terbuka dan sekaligus menjadi tempat loket peminjaman DRM dari
pendaftaran sehingga ruang penyimpanan/ arsip dan pengelolaan RM bisa terlihat jelas oleh
orang dari luar.
14. Kursi pendaftaran tidak ergonomis
15. Tangga pengambilan DRM tidak tersedia
16. Tempat penyimpanan DRM pasien pulang tidak tersedia sehingga DRM tercecer/ berantakan