Anda di halaman 1dari 16

PENCATATAN SIPIL

DEFINISI
Subekti dan Tjitrosoedibio:
Burgerlijke Standa (Belanda),
Catatan Sipil, suatu lembaga
yang ditugaskan untuk
memelihara daftar-daftar
atau catatan-catatan guna
pembuktian status atau
peristiwa-peristiwa penting
bagi para warga negara,
seperti kelahiran,
perkawinan, dan kematian

Vollmar :
Catatan Sipil adalah suatu
lembaga yang diadakan oleh
penguasa yang bermaksud
membukukan selengkap
mungkin dan karena itu
memberikan kepastian sebesarbesarnya tentang semua
peristiwa yang penting bagi
status keperdataan seseorang
mengenai kelahiran, pengakuan,
perkawinan, perceraian dan
kematian. Peristiwa-peristiwa ini
dicatat, agar mengenai itu baik
bagi yg berkepentingan maupun
bagi pihak ketiga setiap saat itu
ada buktinya

DEFINISI
Victor M. Situmorang:
Catatan sipil adalah suatu lembaga yang
sengaja diadakan oleh pemerintah yang
bertugas untuk mencatat, mendaftarkan,
serta membukukan selengkap mungkin tiap
peristiwa penting bagi status keperdataan
seseorang, misalnya perkawinan, kelahiran,
pengakuan/pengesahan anak, perceraian
dan kematian, serta ganti nama.

UU No. 23 Tahun 2006 tentang


Administrasi Kependudukan
Pasal 1 (15) :
Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa
Penting yang dialami oleh seseorang dalam
register Pencatatan Sipil pada Instansi
Pelaksana.

KUHPerdata Ps. 4 - 16
Awalnya sumber pengaturan pencatatan sipil
adalah pada KUHPerdata Bab II pasal 4-16
yang mengatur mengenai akta-akta catatan
sipil bagi golongan penduduk Eropa dan
mereka yang dipersamakan dengan itu.

Gol.Eropa :
- Asas konkordansi (1848)
- Reglement Cat. Sipil untuk Penduduk Eropa,
diundangkan pada tahun 1849 melalui S. 1849 - 25
Gol. Timur Asing Tionghoa :
- Reglement Catatan Sipil utk Gol. Tionghoa S. 1917 130 yo
S. 1919 - 81 (Jawa dan Madura, dan beberapa daerah lain
pada tanggal 1 Mei 1919)
Gol.Bumiputera:
- Reglemen Penyelenggaraan Daftar-daftar Cat. Sipil utk beberapa gol.
Penduduk Indonesia yg tidak termasuk dalam kaula-kaula daerah
swapraja di Jawa dan Madura S. 1920 751 yo S. 1927 564 (1 Jan.
1928)
- Ordonnantie1923-75 yo S. 1936 607 memberlakukan Catatan Sipil
bagi Gol. Bumiputera kristen di Jawa dan Madura, bekas residensi
Manado (Minahasa) serta daerah-daerah Amboina, Saparua dan
Banda.

Peraturan Pencatatan dalam Daftar-daftar


Catatan Sipil mengenai kelahiran dan
kematian S. 1946 137 (18 des 1946)
Peraturan Daftar Pencatatan Sipil untuk
perkawinan campuran, S. 1904 279 (1 Juli
1904)

Lembaga Catatan Sipil dibentuk dengan tujuan


untuk mencatat (mendaftar) selengkaplengkapnya mengenai semua kejadian seperti :
1. Kelahiran
2. Pengakuan (terhadap kelahiran)
3. Perkawinan dan Perceraian;
4. Kematian;
5. Izin Kawin

Setelah Indonesia Merdeka


UU no. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan
Rujuk.
UU no. 32 tahun 1954 tentang Penetapan Berlakunya UU
no. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak dan
Rujuk di seluruh daerah luar Jawa dan Madura
UU No. 4 tahun 1961 tentang Perubahan atau penambahan
nama keluarga
UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
UU no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
UU no. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
Dst.

Sistem Pencatatan Sipil bertujuan pada


dasarnya demi kepastian hukum bagi
kepribadian manusia (seseorang), yakni
menyangkut kedudukan atau status
keperdataan yang dialaminya.
Kegunaannya adalah sebagai alat bukti
autentik , yang menyatakan bahwa seseorang
benar-benar telah mengalami suatu peristiwa
hukum, seperti kelahiran, perkawinan,
perceraian, pengakuan dan pengesahan anak
dan kematian.

untuk memberikan perlindungan, pengakuan,


penentuan status pribadi dan status hukum
setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa
Penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia
dan Warga Negara Indonesia yang berada di
luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Pasal 3 UU adminduk
Setiap Penduduk wajib melaporkan Peristiwa
Kependudukan dan Peristiwa Penting yang
dialaminya kepada Instansi Pelaksana dengan
memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam
Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Peristiwa kependudukan
Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang
dialami Penduduk yang harus dilaporkan
karena membawa akibat terhadap penerbitan
atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda
Penduduk dan/atau surat keterangan
kependudukan lainnya meliputi pindah
datang, perubahan alamat, serta status tinggal
terbatas menjadi tinggal tetap.

Peristiwa Penting
Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami
oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian,
lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan
anak, pengesahan anak, pengangkatan anak,
perubahan nama dan perubahan status
kewarganegaraan.

Contoh Jenis Layanan Pencatatan Sipil


Akta Kelahiran
Akta Perkawinan/Nikah
Akta Perceraian
Akta Kematian
Akta Pengakuan Anak
Pengangkatan dan Pengesahan Anak
Salinan Akta Catatan Sipil dan Penerbitan Kutipan II, III,
dst
Penerbitan Surat Keterangan Catatan Sipil
Perubahan Nama
Legalisasi Fotocopy Kutipan Akta Catatan Sipil

Perda Kota Banjarmasin No. 11 tahun 2008


Tentang Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai