Referat Forensik Real Baru
Referat Forensik Real Baru
PENDAHULUAN
Gangguan metabolik adalah gangguan yang disebabkan oleh adanya masalah
dengan proses kimia di dalam tubuh. Gangguan metabolik pada prinsipnya
melibatkan ketidak seimbangan dalam DNA, protein, lipid atau karbohidrat. Biasanya
terkait dengan adanya kekurangan atau kelebihan dari enzim tertentu yang berperan
dalam jalur metabolisme. Hampir semua gangguan metabolik memiliki latar
belakang kelainan genetik, dan sebagian kecil lainnya dapat disebabkan faktor
makanan, infeksi, racun dan sebagainya. Penyakit metabolik genetik disebut juga
sebagai gangguan metabolik sejak lahir atau gangguan metabolik bawaan.1
Gangguan metabolik bawaan merupakan kondisi genetik yang mengakibatkan
masalah metabolisme. Kebanyakan orang dengan gangguan metabolisme mewarisi
gen yang rusak yang mengakibatkan gangguan kekurangan enzim. Ada ratusan
gangguan metabolisme genetik yang berbeda, dan gejala yang timbul, penanganan,
dan prognosis bervariasi.1,2
Penyakit metabolik yang disebabkan kelainan gen ini mempunyai variasi
yang luas pada aspek klinis dan patogenesisnya, mengakibatkan gangguan pada
beberapa enzim dan protein tertentu yang pada akhirnya terjadi kelainan metabolik
tubuh. Pada 25 tahun belakangan ini jumlah penyakit ini meningkat secara drastis.
Sejak tahun 1975 hampir 500 penyakit kelainan saraf dan saraf-otot yang
kelainannya telah jelas karena adanya defek enzim atau protein. Gangguan metabolik
bawaan atau gangguan metabolik kongenital relatif jarang dijumpai, namun tidak
jarang menimbulkan gangguan yang berat pada anak bahkan dapat berakhir dengan
kematian. Skrining yang dini dan terapi yang tepat memberi hasil memuaskan dalam
penanganan penyakit metabolik. 1,2,3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit metabolik merupakan penyakit yang timbul akibat ketidakmampuan
tubuh untuk memproses lemak, protein, gula atau asam nukleat. Kebanyakan kondisi
ini merupakan kelainan metabolik bawaan, yang berarti diturunkan secara genetik
dari keluarga melalui proses mutasi gen sehingga mengakibatkan disfungsi atau
hilangnya enzim yang dibutuhkan sel untuk melangsungkan proses metabolik.1,4
Jalur metabolik utama untuk protein, karbohidrat dan lemak sangat
bergantung terhadap molekul kunci seperti asetil ko-enzim melalui mekanisme yang
kompleks. Defek genetik pada jalur metabolik utama dikenal sebagai kelainan
metabolik kongenital. 4
Kelainan metabolik kongenital dapat dibagi atas 3 kelompok berdasarkan
patofisiologinya : 2,4
1. Kelainan yang mengganggu sintesis atau katabolisme dari molekul
kompleks dengan gejala yang permanen, progressive, dan kambuhan serta
tidak bergantung pada asupan makanan. Diantaranya kelainan lisosom,
kelainan peroksisom dan gangguan transpor dan proses intraseluler.
2. Kelainan yang menyebabkan akumulasi akut dan progresif senyawa
beracun sehingga berakibat pada blok metabolik. Kondisi ini meliputi
gangguan metabolisme asam amino (phenylketonuria, homocystinuria,
produksi
energi
atau
perkembangan)
Penyakit Niemann-Pick (pada bayi terjadi pembesaran hati, kesulitan
terpengaruh)
Penyakit Krabbe (kerusakan saraf yang progresif, keterlambatan
perkembangan pada anak-anak; kadang-kadang orang dewasa yang
terpengaruh) 4
Penyakit Pompe
Penyakit Pompe atau disebut juga Glikogenosis tipe 2 diambil dari
nama J.C Pompe pada tahun 1932, merupakan penyakit autosomal resesif
yang jarang yang ditandai dengan akumulasi glikogen pada lisosom sel-sel
jaringan tertentu terutama pada otot rangka, jantung, hati dan CNS. Mutasi
gen menyebabkan berkurangnya atau tereliminasinya enzim yang esensial ini.
Diperkirakan kasusnya 1 : 40.000 kelahiran.
Patologi Biokimia
5
glikogen
dan
aktifitas
enzimyang
mempengaruhi
b. Gangguan Peroxisomal
Mirip dengan lisosom, peroksisom adalah ruang kecil diisi dengan enzim di
dalam sel. Fungsi enzim yang menurun dalam
peroksisom dapat
pengrusakan
selubung
myelin.
Kondisi
ini
juga
YANG
MENYEBABKAN
AKUMULASI
AKUT
DAN
10
Manifestasi Klinis
Bayi fenilketonuria tampak normal saat lahir. Selama 2 bulan
11
Diagnosis
Diagnosis fenilketonuria dapat diperkirakan dari gambaran klinis dan
pemeriksaan urin pasien dengan tes feri klorida. Bukti awal dapat diperoleh
dengan didapatkannnya fenilalanin plasma atau kurva toleransi fenilalanin
yang abnormal.
12
normal.
Didapatkan asam fenilpiruvit dan asam hidroksifenilasetic pada konsentrasi
fenilalanin serum yang melebihi 15 mg/dl
Tidak didapatkan peningkatan konentrasi serum tirosin setelah intake oral
fenilalanin (0,1 gram/kg BB). Tes ini sebaiknya ditunda sampai usia bayi
beberapa bulan. 3
Pengobatan
Dua cara pengobatan fenilketonuria yang dapat diusahakan yaitu
memodifikasi ekspresi fenotip dari gen yang defek dan secara definitive
dengan mengkoreksi gen yang defek tersebut. Untuk praktek klinik yang
digunakan adalah pengobatan pertama. 1,2
Pada skrining pertama seorang bayi dengan konfirmasi hasil positif,
tahap pertama dengan menilai kuantitas serum fenilalanin dan level tirosin.
Jika konsentrasi fenilalanin darah lebih dari 10 mg/dL dan konsentrasi tirosin
rendah atau normal (1-4 mg/dL) harus segera dimulai diet rendah fenilalanin. 2
Terapi untuk FKU yang klasik dengan pengaturan diet rendah
fenilalanin dalam formula makanannya. Kontrol diet dilakukan selama
mungkin, dan beberapa center mengatakan mempertahankan pada kadar 6
mg/dL. Sedangkan untuk FKU yang ringan dapat berhasil diterapi dengan
tetrahydrobiopterin (BH4 10-20 mg/kg per hari) 2
Terapi diet ini sangat efektif untuk mencegah retardasi mental pada
anak dengan FKU berat. Selain itu hasil luarannya tergantung oleh beberapa
faktor. Smith dan Coworkers menemukan bahwa IQ penderita rata-rata
13
pada tes
14
Penyakit metabolic ini ditandai oleh akumulasi abnormal asam amino cysteine
dalam tubuh, menyebabkan cysteine menumpuk dalam ginjal, mata, otot, pancreas
dan otak, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan dan organ.
MAPLE SYRUP URINE DISEASE
Penyakit metabolic yang disebabkan oleh defisiensi enzim yang dibutuhkan
untuk memecah asam amino; asam amino dapat meningkat hingga bersifat racun
dalam tubuh, dan dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf progresif.
galaktosemia ditemukan oleh Goppert pada tahun 1975. Pada tahun 1935,
mason dan Turner memberikan gambaran mengenai defisiensi galactose 1fosfat uridyltransferase (GALT) sebagai defisiensi enzim terbanyak yang
menyebabkan galaktosemia.6
Galaktosemia merupakan kelainan metabolisme galaktosa herediter
oleh transmisi suatu gen resesif autosomal, yang menyebabkan terjadinya
hambatan pada transformasi galaktosa menjadi glukosa, sebagai akibat dari
15
defisiensi salah satu dari tiga enzim yang berperan dalam metabolisme
galaktosa menjadi glukosa, sehingga kadar galaktosa meningkat dalam tubuh
sapai level toksik. Tiga enzim yang berperan adalah Galaktokinase (GALK),
galactose-1- phosphatase uridyl transferase (GALT) dan uridine-diphosphate
galactose-4 epimerase (GALE) 6
Patologi Anatomi
Lesi patologi utama pada penderita galaktosemia dapat ditemukan di
hati dan otak. Di hati dapat terlihat beberapa stadium. Awalnya membesar,
difus, dan terjadi metamorphosis lemak. Sel hati tampak membesar, pucat, dan
vakuola berisi lemak. Jika penyakit ini tidak ditangani, sel hati akan
bertransformasi menjadi struktur pseudoglandular, dan tahap akhir akan
menjadi sirosis pseudolobular. Di otak akan nampak altelerasi serebral
nonspesifik. Gambaran edema, gliosis fibrous, dan berkurangnya neuron
kortikal dan sel purkinye juga akan tampak. 2,3
Manifestasi Klinis
Saat kelahiran, bayi dengan galaktosemia terlihat normal, meskipun
dalam darah umbilikalnya mengandung konsentrasi tinggi galaktose-1- fosfat
yang abnormal. Dalam waktu singkat ada beberapa yang langsung menderita
katarak dan sirosis hepatis, kemungkinan adalah dampak dari galaktosemia
intrauterine. Pada beberapa kasus yang berat, manifestasi klinis dapat terlihat
16
2,3
Diagnosis
17
skrining
yang
menderita
galaktosemia.
Beberapa
diantaranya
18
banyak subunit rantai transport electron dan kompleks ATP sintase yang dikode
oleh DNA inti.
Mutasi ini tidak memperlihatkan pola pewarisan maternal. Pada umumnya,
gejala defek ini akan tampak pada satu atau lebih jaringan dengan kebutuhan ATP
yang paling tinggi ; jaringan saraf , jantung, otot rangka dan ginjal.
BAB III
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20
from
Deficiency
of
Enzyme
Activity
and
Transport
Sepetember
2016.
From
inheritedmetabolicdisorders,page=3
5. Glycogen
Storage
Disease
http://www.webmd.com/
Type
II.
16th
Philadelphia.2000; 343-418.
7. Kark,PR, Ramachandran
TS.
Textbook
of
Edition.WB.
Inherited
saunders
Metabolic
Company.
Disorders.
www.eMedicine.specialties. 2006
21