Anda di halaman 1dari 82

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

MODUL AJAR
INDERAJA & SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS
BEKERJA DENGAN ARC.GIS 9.2
Analisis Rawan Longsor (Landslide)
Kabupaten Purworejo

Oleh
ABDUR RAHMAN, S.Pi, M.Sc

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS PERIKANAN
BANJARBARU
2011

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkah,
rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga laporan Praktikum ini dapat diselesaikan.
Modul Ajar SISTIM INFORMASI GEOGRAFIS DAN APLIKASINYA
merupakan Penuntun Praktikum yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi SKS Mata
Kuliah Inderaja dan Sistim Informasi Geografis Perairan.

Pemahaman yang lebih

mendalam terhadap prinsip-prinsip Sistim Informasi Geografis diharapkan dapat


meningkatkan seiring dengan peningkatan kemampuan analisis terhadap fenomenafenomena yang bersifat kebumian.
Penulis menyadari bahwa Modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran ke arah perbaikan sangat praktikan harapkan.
Akhirnya semoga Modul Sistim Informasi Geografis dan Aplikasinya ini dapat
dijadikan pelengkap referensi dan bermanfaat bagi kita semua, Amiin.

Banjarbaru,

Agustus 2011

Penyusun,

ii

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

ii

BAB 1.

MANAJEMEN GEODATABASE ..............................................

BAB 2.

INPUT DATA ...........................................................................

BAB 3.

RULE OF POLYGON ..............................................................

23

BAB 4.

EDITING DATA ATTRIBUTE .................................................

30

BAB 5.

OVERLAY DAN QUERY .......................................................

37

BAB 6.

LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA ....................................

45

BAB 7.

TIP DAN TRIK .........................................................................

69

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

78

iii

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

BAB
MANAJEMEN GEODATABASE

Abdur Rahman

1. Sekilas Tentang Arc.Catalog

rc.Catalog adalah salah satu program dari ArcGIS yang bisa digunakan antara lain

untuk menelusuri atau mencari data (browsing), mengorganisir (organizing),


mendistribusikan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu struktur
data dalam ArcGIS. ArcCatalog menyediakan beberapa fungsi antara lain untuk
menampilkan (preview), membuat dokumen dan mengatur data geografis serta membuat
geodatabase untuk menyimpan data spasial dan tabular.
ArcCatalog merupakan sebuah fasilitas untuk mengatur data dalam jumlah besar yang
disimpan tersebar dalam folder data GIS. Tampilan (views) data di dalam ArcCatalog
sangat membantu Anda agar cepat mencari data yang Anda perlukan walaupun
tersimpan dalam sebuah file. Untuk membangun database pada program ArcGis
terdapat layer-layer seperti di gambar disamping.
Pada Arc.Gis, selain membuat database terdapat
hubungan lain antara lain membangun Attribut,
Geometri, dan Behaviour.
File Geodatabase,
digunakan bila kita ingin membuat database yang
berhubungan langsung dengan jaringan skala besar
biasa menggunakan program Oracle, My SQL.
Sedangkan Personal Geodatabase digunakan untuk
membangun Database skala kecil atau diperuntukan
untuk personal, dan biasanya berafiliasi dengan
program MS. Acces pada Microsof Windows. Untuk
membangun database skala kecil disarankan untuk
menggunakan fasilitas database ini. Pada Arc.Gis 9.2,
terdapat 3 layer untuk membangun database, semakin
ke bawah database yang dibentuk mempunyai
kecenderungan semakin lemah (tidak mempunyai
behaviour).

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

2. Manajemen Geodatabase Arc. Catalog


Geodatabase merupakan kumpulan data geografis yang digunakan dalam Arc.Gis.
Geodatabase memiliki 3 tipe data set yaitu : feature classes, raster data sets, dan tables.
Langkah-langkah membangun Geodatabase untuk manajemen Database Rawan
Longsor Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut :
1. Buka Arc. Catalog.
2. Buat Folder terlebih dahulu di D:\ dengan nama SIG_S2

Gambar : Memulai Arc. Catalog

Untuk memulai ArcCatalog adalah sebagai berikut:


1. Klik Start > Program > ArcGIS > ArcCatalog
2. Buat Folder terlebih dahulu di D:\ dengan nama SIG_S2
3. Agar Database tetap pada folder, terlebih dahulu connect dengan menggunakan
toolbar

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Gambar : Koneksi ke Folder SIG_S2


4. Buat domain pada Geodatabse dengan cara buat Folder Personal Geodatabase di
dalam folder yang telah dibuat dengan mengklik kanan > New > Personal Database
> Beri nama Longsor_Purworejo.mdb

Klik Kanan

Gambar : Langkah Kerja Membuat Personal Geodatabase


Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

5. Buat Feature Dataset di dalam Geodatabase dengan nama Peta Dasar dan Tematik
Feature Kelas dengan nama Tematik dengan cara : Klik Kanan > New > Feature
Dataset > Next > Projected Coordinate System > UTM > WGS 1984 > WGS
1984 UTM Zona 49S > XY Tolerance > Finish. Pada XY toleransi tertulis 0,001
meter, ini mempunyai titik akan melakukan snap pada jarak 0,1 cm.

1
2

Gambar : Pengaturan Sistim Proyeksi Database


Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

6. Salah satu input data yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan import data.
Cara ini dilakukan untuk data geologi, dan tataguna lahan (landuse). Cara yang
dilakukana yaitu ; pada Tematik > Klik Kanan > Import > Feature Class

akan muncul kotak dialog Feature Class to Feature Class

Isikan
data
yang
akan
diimport
menjadi
Feature
Class
dari
D:\SIG_S2\Landslide\Landuse.
Pada
Output
diisi
dengan
D:\SIG_S2
\Longsor_Purworejo.mdb\tematik, OK.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

7. Setalah import data selesai, lakukan pekerjaan yang sama untuk data curah hujan di
dalam Feature datasets Tematik.

Akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Isikan Nama dengan Hujan, Alias bisa diabaikan pada Type of Feature pilih Polygon
Features > Klik Next, maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

10

Klik Kanan

Pada Kolom Data Type Klik Kanan, Pilih Text, Klik Finish. Lakukan cara yang sama
untuk data Depth Soil, Permeabilitas, dan Tekstur.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

11

BAB
INPUT DATA

Abdur Rahman

2.1. Bekerja Dengan Arc. Map


2.1.1. Geoferencing Data

ntuk membuka database yang telah dibangun dengan menggunakan fasilitas Arc.

Catalog, dilakukan dengan menggunakan Arc.Map.


sebagai berikut :

Langkah-langkah kerja adalah

1. Mulai ArcMap dengan klik Start > Programs > ArcGIS > ArcMap atau dengan
klik ikon ArcMap pada desktop, atau dapat dilakukan dengan mengklik ikon
,

2. Pada saat ArcMap dijalankan, maka akan terlihat kotak dialog Startup yang akan
memberi pilihan untuk memulai sebuah sesi pekerjaan. Kita dapat memilih antara
lain: membuka Project baru (open new map), membuka format yang telah
disediakan (template), atau membuka sebuah Project document yang telah ada atau
Project yang telah dibuat sebelumnya. Pilih A new Empty, klik OK.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

12

2. Drag file Hujan1 dari database Feature Class Tematik, masukkan ke dalam layer
yang terdapat pada Arc.Map. Drag juga Layer rain.BMP, sebagai acuan untuk
melakukan proses Geoference dan Digitasi on Screen

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

13

3. Setelah peta diaktifkan dengan cara dicentang pada box, kemudian aktifkan menu
Geoference dengan cara Klik kanan pada menu Toolbar, kemudian centang
Geoferencing.
Menambah titik ikat
(Control point)

Menampilkan atribut Control


Point

Rotasi

Nama Layer yang diregristasi

4. Untuk menentukan titik ikan (Control Point) pilih icon


dimana tanda +
(hijau) merupakan source (koordidnat image) dan + (merah) merupakan destination
(koordinat sebenarnya).
5. Pemberian titik kontrol dilakukan minimal pada 4 (empat) titik yang telah ditentukan
terlebih dahulu dengan cara klik kiri icon
kemudian klik kiri, maka akan keluar
kotak dialog :

6. Isikan koordinat X dan Y sesuai dengan koordinat yang terdapat pada peta acuan
(dalam hal ini peta rain.BMP). Dibawah ini diilustrasikan pemberian titik ikat
(control point) untuk 4 (empat) titik ikan pada layer rain.BMP, yang akan dijadikan
acun untuk proses digitasi on screen Hujan1.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

14

7. Setelah melakukan penentuan empat titik kontrol pada Layer rain.BMP, jangan lupa
lakukan proses Geoference Update.

Klik disini untuk update Geoference

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

15

2.1.2. Digitasi Layar (On Screen Digitation)


Setelah proses regristrasi peta selesai, maka Layer Hujan1 siap untuk didigitasi
dengan menggunakan peta rain.BMP yang telah diberi geoference. Adapun langkah
kerja adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan layer Hujan1 dan rain.BMP dengan cara memberi centang pada kotak box
di sebelah kirinya.
2. Klik kanan pada layer rain.BMP, pilih Zoom to Layer untuk menampilkan layer
rain.BMP.
3. Agar layer Hujan1 sebagai target dapat digitasi, tampilkan dalam bentuk Hollow,
atur menu Editor dengan menambah transparant atau menguranginya, (Pada
praktikum ini digunakan tingkat transparancy 45 %).
4. Aktifkan menu Editor > pilih Start Editing.
5. Setelah melakukan digitasi bentuk poligon di dalam poligon (contoh kasus pada
layer Hujan1), jangan lupa untuk mengklik pilihan Clip yang terdapat pada menu
Editor.

6. Seleksi layer rain.BMP, jangan lupa layer Target pilih Hujan1. Layer Hujan1 siap
didigitasi.
7. Lakukan Langkah 1 5 untuk Peta Permeabilitas
8. Langkah kerja untuk proses digitasi (langkah 1 5 ) divisualisasikan sebagai
berikut :

Menselect
Data

Tipe pengeditan

Target layer digitasi

Split
Rotasi

Menampilkan attribute data


Sketch property

Pilihan Menu Task :


a. Reshape fature
b. Cut Polygon feature
c. Creat New Feature
d. Mirror Feature
e. Extend/Trim Feature
f. Modify Feature

:
:
:
:
:
:

merubah bentuk feature yang terselect


Memotong suatu poligon
Untuk membuat poligon baru
Pencerminan feature yang terseleksi
Memperpanjang atau memotong garis yang terseleksi
Meneruskan digitasi suatu feature yang terseleksi

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Gambar : Langkah Kerja Digitasi Layar (On Screen Digitation)


Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

16

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

17

2.1.3. Tracing (Raster to Vector) dengan Arc.Scan


Teknik Tracing dalam praktikum Landslide Kabupaten Purworejo, dilakukan
pada peta Kedalaman tanah (depth soil) dan Tekstur tanah. Adapun langkah kerja
adalah sebagai berikut :
1. Buat Feature Class dataset untuk dataset kedalaman tanah dan tekstur, pada New
Feature Class , beri nama Kedalaman_tanah untuk Kedalaman tanah dan Tekstur
untuk tekstur, pilih tipe polygon Line Features > Next > Finish.
2. Drag layer Kedalaman_tanah dan soil_depth_line.BMP ke dalam Arc.Map (lihat
bekerja dengan Arc.Map).
3. Lakukan Geoference terhadap layer soil_depth_line.BMP, jangan lupa untuk update
geoference setelah pekerjaan menentukan 4 (empat) titik kontrol selesai. Lihat
kembali prosedur menentukan geoference.
4. Layer Target Kedalaman_tanah dan layer aktif soil_depth_line.BMP, sudah siap di
Tracing dengan fasilitas Arc.Scan.
5. Jika menu Arc.Scan belum aktif, aktifkan terlebih dahulu dengan masuk ke menu
Tools > Extensions > Centang Arc.Scan.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

18

Gambar : Mengaktifkan Menu Arc.Scan melalui Tools > Extensions > Centang
Arc.Scan.

Gambar : Layer Kedalaman_Tanah yang sudah bergeoference

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

19

6. Aktifkan menu Edit dengan cara ; Editor > Start Edit > Pilih Kedalaman Tanah.
Setelah Semua terseleksi lakukan Tracing dengan menggunakan Vectorization1).
Setelah selesai, hapus hasil tracing sampai diperoleh hasil seperti gambar di bawah.
1)

Gambar : Layer Kedalaman_Tanah dalam bentuk Raster


7. Agar Layer Kedalaman_Tanah dapat diubah menjadi bentuk polygon, terlebih dahulu
ubah Layer menjadi Class 2 dengan cara : klik kanan pada layer Kedalaman_Tanah
> Properties > Symbology > Show > Classified > Ubah menjadi kelas 2 > OK.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

8.

20

Agar hasil polygon Kedalaman_Tanah tidak bocor atau ada garis yang tidak
snap/Undangled dicek dengan menggunakan fasilitas topologi. Fasilitas topologi
dapat dimunculkan dengan cara : Klik Kanan pada Feature dataset Tematik >
New > Topology. Klik Next.

9. Pada Enter a name for your topology ketik Tematik_Topology (tanpa spasi,
diperbolehkan menggunakan underscore). Enter a cluster tolerance biarkan pada
default. Klik Next.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

21

10. Beri tanda centang pada Feature Class Kedalaman_Tanah dan Tekstur. Klik
Next.

11. Tentukan number of ranks, lalu klik Next.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

22

12. Klik Add Rule . . .

13. Pilih Rule Must Not Have Dangles untuk feature class Kedalaman_Tanah, Klik
OK. Pada specify the rules for topology akan muncul rule yang sudah dipilih.
Klik Next.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

23

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

24

14. Program akan melakukan proses Creating new topology, dan hasil dari topology
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

14.

Setelah membangun Rule Polygon, klik Editor > Stop Editing. Masuk ke Arc.
Catalog, pilih menu
. Menu ini digunakan untuk mengubah Feature Dataset
Kedalaman_Tanah
yang berbentuk Raster ke bentuk Polygon. Pada
Menu Search Ketik Feature to Polygon > Double Klik Feature to Polygon. Pada
Kota dialog Feature to Polygon, pada kotak input masukkan data
D:\Gusdur_ArcGis\Longsor_Purworejo.mdb\Tematik\Kedalaman_Tanah (Data ini
secara otomatis terinput bila kita memilih feature class Kedalaman_Tanah).

15.

Pada Output Feature Class isikan D:\Gusdur_ArcGis\Longsor_Purworejo.mdb


\Tematik\Kedalaman_Poly.
Program akan melakukan proses Eksekusi Feature ke Polygon. Tunggu sampai
proses selesai. Akan diperoleh Feature Class Kedalaman_Tanah dalam bentuk
Raster sudah diubah dalam bentuk Polygon dengan nama Kedalaman_Poly.
Proses dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

16.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Gambar :

25

Feature Class Kedalaman_Tanah dalam Bentuk Raster diubah ke Feature


Class dalam bentuk Polygon Kedalaman_Poly

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

26

BAB
RULE OF POLYGON

Abdur Rahman

opology adalah suatu aturan/ketetapan/cara (rule) untuk membuat model

dari dunia nyata lebih mirip dengan aslinya. Dalam pengolahan Data dengan
Menggunakan Sistim Informasi Geografis seperti ArcGis selain dapat terdiri dari data
Attribut juga terdapat data Geometri dan Behaviour. Behaviour dalam Arc.ViewGis
ditetapkan dalam rule-rule/aturan-aturan yang menghubungkan antara dataset didalam
feature datasets dari sebuah geodatabase. Rule-rule ini berlaku untuk feature class
tertentu apakah berbentuk titik (point), garis (line) maupun area (polygon). Beberapa
jenis rule tersebut antara lain :
A. Feature Class Titik (Point)
Beberapa aturan (rule) yang ditetapkan untuk feature class berbentuk titik (point)
antara lain :
1. Must be Covered by Boundary of

Feature titik dari sau layer harus bersinggungan dengan batas dari
feature poligon lainnya. Bila feature dari layer titik berada di luar
poligon, titik tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan (error)

2. Must be Covered by Endpoint of

Feature titik pada suatu layer harus berada di ujung feature garis atau
layer lainnya. Bila feature titik berada di ujung/tepi feature garis,
maka titik tersebut dianggap sebagai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

27

3. Point Must be Covered by Line

Feature titik harus tercover oleh feature garis atau feature lainnya.
Titik yang tidak berada di atas feature garis dianggap sebagai error.

4. Must be Property Inside

Feature titik harus benar-benar berada di dalam area poligon suatu


layer. Titik yang berada di luar area/poligon dianaggap sebagai error.

B. Feature Class Garis (Line)


Beberapa aturan (rule) yang ditetapkan untuk feature class berbentuk garis (line)
antara lain :
1. Must Not Overlap

Suatu feature garis tidak boleh mengoverlap garis lain pada layer
yang sama. Garis yang mengoverlap dianggap sebagai error.

2. Must Not Intersect

Suatu feature garis tidak boleh mengintersect (memotong) atau


mengoverlap (menumpang) garis lain pada layer yang sama. Garis
yang saling menumpang (overlap) atau titik perpotongan dianggap
sebagai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

28

3. Must Not Covered by Feature Class of

Garis dari suatu layer harus serupa dengan garis lain dari layer
lainnya. Garis pada layer pertama yang tidak serupa dengan garis
lain pada layer kedua dianggap sebagai error.

4. Must Not Overlp With

Garis dari satu layer harus tidak overlap dengan garis layer lainnya.
Garis yang merngoverlap dianggap sebagai error.

5. Must Be Covered by Boundary of

Feature garis dari satu layer harus sejajar dengan tepi/batas feature
area dari layer poligon yang ada. Garis yang tidak sejajar dengan
batas feature poligon dianggap sebagai error.

6. Must Not Hve Dangles

Garis pada suatu layer garis kedua ujungnya harus menyentuh garis
pada layer yang sama. Suatu garis yang tidak menyentuh garis
lainnya dianggap sebagai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

29

7. Must Not Have Pseudos

Ujung garis paa suatu layer harus menyentuh lebih dari satu garis
dari layer yang sama. Titik ujung dimana garis menyentuh titik
ujung garis lainnya dianggap sebagai error.

8. Must Not Self-Overlap

Feature garis pada suatu layer tidak boleh memotong (intersect) atau
menumpang (overlap) dirinya sendiri. Garis yang menumpang dirinya
diaggap sebagai error

9. Must Not Self -Intersect

Feature garis pada suatu layer tidak boleh memotong featur itu sendiri.
Garis yang menumpang (overlap) feature itu sendiri, atau titik dimana
feature itu memotong dirinya sendiri dianggap sebagai error.

10. Must Be Single Part

Feature garis pada suatu layer tidak boleh terdiri lebih dari satu bagian.
Feature garis yang memiliki lebih dari satu garis dianggap sebai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

30

11. Must Not Intersect or Touch Interior

Garis pada suatu layer harus menyentuh ujung garis dari layer yang
sama. Garis yang menumpang (overlap) atau titik perpotongan
dianggap sebagai error.

12. Must Not Intersect or Touch Interior

Ujung suatu garis pada suatu layer harus ditutup oleh feature titik
layer yang lain. Ujung garis yang tidak ditutup oleh feature titik
dianggap sebagai error.

C. Feature Class Area (Poligon)


Beberapa aturan (rule) yang ditetapkan untuk feature class berbentuk area (polygon)
antara lain :
1.

Must Not Overlap

Suatu poligon tidak boleh menumpang (overlap) poligon lain pada


layer yang sama. Poligon yang saling menumpang (overlap)
dianggap sebagai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

31

2. Must Not Have Gaps

Ruanng kosong tidak boleh ada diantara dua poligon pada satu layer.
Batas/tepi ruang kosong yang ada dianggap sebagai error

3.

Must Not Overlap With

Poligon pada suatu layer tidak boleh saling menumpang (overlap)


dengan poligon dari layer yang lain. Area dimana feature dari layer
kedua mengoverlap feature pada layer pertama dianggap sebagai error.

4.

Must Be Covered by Feature Class Of

Feature/area poligon pada suatu layer harus menutupi poligon dari layer
yang berbeda. Area dimana feature pada layer kedua tidak ditutupi oleh
feature pada layer pertama dianggap sebagai error.

5. Must Be Cover Each Other

Feature area/poligon paa satu layer dan feature area pada laer lainnya
harus saling menutupi satu sama laain. Area dimana feature dari kedua
layer tidak menutupi layer lainnya dianggap sebagai error.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

32

6. Must Be Covered By

Feature poligon pada suatu layer harus tercakup dalam feature dari
layer yang lainnya. Area pada layer pertama yangtidak tercakup dalam
feature pada layer kedua dianggap sebagai error.

7.

Boundary Must Be Covered By

Tepi suatu poligon dari suatu layer harus ditutupi oleh garis dari layer
yang lain. Batas feaatre poligon yang tidak sejajar degan feature garis
dianggap sebagai error

8.

Area Boundary Must Be Covered By Boundary

Batas/tepi suatu feature poligon pada suatu layer harus ditutupi oleh
batas/tep dari efature poligon dari layer yang lain. Batas dari suatu
feature yang tidak ditutupi oleh tepi dari poligon lainnya dianggap
sebagai error.

9.

Contains Points

Feature area/poligon pada suatu layer harus memuat setidaknya satu


feature point dari layer lainnya. Feaatre poligon yang tidak memiliki
setidaknya satu feature point dianggap sebagai error

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

33

BAB
EDITING DATA ATTRIBUTES

Abdur Rahman

diting data Attribut (input data) di dalam Arc.Gis dapat dilakukan dengan

berbagai cara, yaitu secara langsung pada data spasial yang telah ada dan dengan cara
mengedit melalui Domain yang telah dibuat dalam Geodatabase.
Pada Praktikum Landslide Kabupaten Purworejo dilakukan dua cara pengeditan
data attribute : 1) Data Curah hujan, Permeabilitas, Kedalaman_Tanah dan Tekstur
Tanah diedit langsung melalui data spasial dan 2) Data Landuse, Geology dan Slope
(kemiringan Lereng) dilakukan editing data melalui Attribute.
4.1. Data Curah Hujan
Langkah-Langkah Kerja untuk Editing data adalah sebagai berikut :
1. Tampilkan data spasial Hujan1.
2. Untuk melakukan editing pada data attribut, Klik Kanan pada layer Hujan1 > Open
Attribute Table . . .

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

34

4.1.1. Menambah, Mengisi dan Menghapus Field Melalui Attribut

1. Tambahkan Field baru Hujan1 dan Skore_Hjn dengan cara ; Option > Add Field >
Ketik Skore_Hjn > Type Text untuk Hujan1 dan Short Integer untuk Skore_Hjn
> OK
Catatan : Untuk menambah Field Baru, Modus Editing harus non aktif . Sedangkan
untuk mengisi data/menambah data, Modus Editing harus Aktif

Klik Option

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

35

Tabel 1. Nilai Skore Intensitas Curah Hujan


No.

Curah Hujan (mm/tahun)

Skor

1.
2.
3.
4.
5.

< 1000
1000 1500
1500 2000
2000 2500
> 2500

1
2
3
4
5

2. Mengisi Field Skore_Hjn yang telah dibuat di atas dapat dilakukan dengan cara ;
Klik Option > Select by Attribute > Get Unique Value
3. Pada kotak dialog SELECT *FROM Tematik Hujan1 WHERE ; otomatis akan
terketik bila kita memilih pada Get Unique Value dengan cara double klik logika
[Hujan1]=>2500 > Klik Apply
4. Pada Field Skore_Hjn > Klik Kanan > Field Calculator > pada Kotak dialog
Skore_Hjn= ketik angka skore misalnya 5 > OK
5. Isikan sampai semua Field Skore_Hujan sampai semua field terisi.
Langkah kerja 2 5 diilustrasikan pada Gambar di bawah ini.

Klik Kanan

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

36

6. Setelah pekerjaan editing dan pengisian data attribute selesai, jangan lupa modus
Editing di non aktifkan dengan memilih Editor > Stop Editing. Simpan hasil
editing atribut dengan klik Save Edit pada editor toolbar atau setelah Stop Editing
pilih Yes
7.

Lakukan langkah 1 6 untuk data Permeabilitas, Kemiringan Lereng (Slope),


Geologi, Penggunaan Lahan (Landuse), Kedalaman tanah (Depth Soil), dan Tekstur,
dengan berpatokan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2. Nilai Skore Kemiringan Lereng (Slope)


No.

Slope

Skor

1.
2.
3.
4.
5.

08%
8 15 %
15 25 %
25 45 %
> 45 %

1
2
3
4
5

Tabel 3. Nilai Skore Geologi


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Geologi
Coastal Deposit
Alluvium
Andesit, Breccia Formation, Dacite
Colluviums, Jonggrangan Formation, Sentolo Formation
Form. Andesit Tua/Form. Bemelen, Peniron Formation
Halang Formation

Skor
0
1
2
3
4
5

Tabel 4. Nilai Skore Intensitas Curah Hujan


No.

Curah Hujan (mm/tahun)

Skor

1.
2.
3.
4.
5.

< 1000
1000 1500
1500 2000
2000 2500
> 2500

1
2
3
4
5

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

37

Tabel 5. Nilai Skore Landuse


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Landuse
Water body
Grass
Bush, Open Space
Forest, Mix Garden
Settlement, Dry Land
Paddy Field

Skor
0
1
2
3
4
5

Tabel 6. Nilai Skore Permeabilitas Tanah


No.
1.
2.
3.

Permeabilitas Tanah
Excessive
Moderate, Poor
Well

Skor
1
3
5

Tabel 8. Nilai Skore Tekstur Tanah


No.
1.
2.
3.

Tekstur Tanah
Sandy
Silt
Clay

Skor
1
3
5

Tabel 8. Nilai Skore Kedalaman Tanah


No.

Kedalaman Tanah (m)

Skor

1.
2.
3.
4.

> 120
90 120
60 9 0
30 60

1
2
3
4

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

38

Menu Editing Data Atribut

Mencari suatu data pada tabel kemudian menggantinya


Menselect data berdasarkan kriteria tertentu/Query Builder
Menselect semua data
Unselect semua data
Menselect data yang tidak terselect dan Unselect data yang
terselect
Menambahkan kolom pada Tabel
Tabel yang terhubung
Membuat grafik dari data atribut yang sudah ada
Menampilkan tabel pada Layout peta
Mengisi kembali data yang tersembunyi
Menyimpan tabel ke dalam format lain
Untuk mengatur property tabel

Menu pada saat Field Aktif (Klik Kanan )


Mengurutkan data dari bawah ke atas
Mengurutkan data dari atas ke bawah
Membuat Tabel baru dari tabel yang ada
Kalkulator
Perhitungan Statistik
Memindah kolom yang terseleksi
Menghapus kolom

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

39

4.1.2. Menambah, Mengisi Field Melalui Layer Aktif


1. Tambahkan Field baru Geologi dan Skore_Geo dengan cara ; Option > Add Field >
Ketik Geologi > Type Text untuk Geologi dan Short Integer untuk Skore_Geo >
OK
2. Klik Editor > Start Editing > Klik Layer. Layer yang dipilih akan terseleksi, Klik
Ikon Attribut
, maka akan muncul kotak dialog atribut. Editng dapat
dilakukan
langsung sesuai dengan data dan skore Geologi.
3. Klik diluar area untuk mengakhiri, Stop Editing > Save Edit

Area

Terseleksi

Gambar : Editing Data Atribut Melalui Layer Aktif

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

40

BAB
OVERLAY DAN QUERY

Abdur Rahman

eature datasets yang telah diproses melalui Teknik Digitasi On Screen

( Data Intensitas Curah Hujan), Teknik Tracing (Kedalaman Tanah dan Tekstur Tanah)
dan Teknik Konversi (Data Geologi, Kemiringan Lereng, dan Landuse), akan ditumpang
susun (Overlay) dengan menggunakan permodelan Aritmatik untuk mengetahui Daerah
Rawan Longsor untuk Kabupaten Purworejo.
Model merupakan representasi dari realita. Tujuan pembuatan model adalah
untuk membantu mengerti, menggambarkan, atau memprediksi bagaimana suatu
fenomena bekerja di dunia nyata (real world) melalui penyederhanaan bentuk fenomena
tersebut. Permodelan spasial terdiri atas sekumpulan proses yang dilakukan pada data
spasial untuk menghasilkan informasi, umumnya dalam bentuk peta. Peta tersebut dapat
digunakan sebagai informasi untuk pembuatan keputusan, kajian ilmiah atau sebagai
informasi umum. Gambar di bawah adalah Skema untuk menyusun model Aritmatik
untuk Rawan Longsor (Landslide) Kabupaten Purworejo.

Gambar : Skema Overlay Landslide Kabupaten Purworejo

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

41

5.1. Overlay
Langkah-langkah kerja untuk melakukan Overlay adalah sebagai berikut :
1.

Persiapkan layer-layer yang akan dilakukan overlay terdiri dari ; Lereng,


Permeabilitas, Texture, Hujan1, Geologi, Depth_Soil dan PL (Penggunaan Lahan).

2.

Agar dapat dilakukan Overlay, Hilangkan tanda centang pada box, dan pastikan
tidak ada layer yang terseleksi dengan mengklik ikon
..

3.

Klik Ikon

pilih Intersect

Layer tidak tercentang

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

42

4.

Pada menu Intersect klik ikon


, susun file dengan menggunakan
atau
, pada Input Features, sehingga tersusun urutan-urutan layer : Geologi-PL,
Permeabilitas-Hujan1-Lereng-Depth_Soil-Texture.

5.

Pada Output Feature Class beri nama Rawan, Klik OK.


melkukan Eksekusi, tunggu sampai selesai. Klik Close

6.

Pada Layar Layer akan terbentuk Layer Baru dengan nama Rawan, beri centang
() untuk melihat hasil proses. Layer siap untuk dilakukan operasi Queri seperti
arahan model Aritmatik untuk Landslide Kabupaten Purworejo.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Komputer akan

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

43

5.2. Query
Setelah proses tumpang susun (Overlay) dengan menggunakan fasilitas Intersect
selesai, maka tugas selanjutnya adalah membuat klasifikasi Landslide sesuai dengan
faktor berat (Weighting Factor) dan Derajat Rawan Longsor seperti Tabel bawah ini
dengan menggunakan fasilitas Query.
Tabel 1. Weighting Factor Untuk Permodelan Rawan Longsor
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Variabel
Slope
Rainfall
Landuse
Geology
Depth of Soil
Soil Permeability
Soil Texture

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Weight Factor
3
2
2
1
1
1
1

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

44

Langkah-Langkah Kerja, adalah sebagai berikut :


1. Tambahkan Field baru Total ; Klik Option > Add Field > Ketik Total > Type
Short Integer > OK.
2. Pada Kolom Field Total > Klik Kanan > Field Calculator
3. Pada Kolom Total=, didalam Kotak dialog Field Calculator, ketik Query dengan
berpedoman pada Weighting Factors untuk Landslides sebagai berikut :
(2*Skore[Hujan1])+[Skore_Teks]+[Skore_Depth]+[Skore_Perme]+
(3*[skore_slope])+[Skore_Geo]+(2*[Skore_PL]), klik OK.

Klik Kanan

Gambar : Hasil Proses Query pada Field Total

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

45

4. Tambahkan Field baru Rawan ; Klik Option > Add Field > Ketik Rawan > Type
Text > OK.

5. Pilih Option > Select By Attributes.


6. Pada kolom kotak dialog SELECT *FROM Tematik Hujan1 WHERE ; ketik =
[Total]=>11AND[Total]=<=19.8, Klik Apply
7. Pada Kolom Field Rawan , Klik Kanan > Field Calculator > pada kolom
Rawan=ketik logika Sangat Rendah > OK.
8. Lakukan Prosedur 5 sampai 7, sampai semua Logika Aritmatik terinput sesuai
dengan tabel Derajat kisaran Rawan Longsor.

Tabel 2. Derajat Kisaran Rawan Longsor


No.
1.
2.
3.
4.
5.

Rawan Longsor
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Skor Total
11 19,8
19,9 28,6
28,7 37,4
37,5 46,2
46,3 - 55

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

46

Klik
Kanan

Gambar : Proses Overlay Aritmatik untuk Modeling Landslide Kab. Purworejo

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

47

Gambar : Hasil Akhir Proses Overlay Aritmatik untuk Landslide Kabupaten Purworejo

9. Untuk mempermudah pengamatan Visual, ubah warna tampilan : Tingkat kerawanan


tinggi (Merah Muda), Sangat Tinggi (Merah), Sangat Rendah (Biru), Rendah
(Hijau), Sedang (Kuning)

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

48

BAB
LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA

Abdur Rahman
6.1. Menampilkan dan Mengatur Peta
1. Tampilkan file Latih6, Rawan_Longsor
2. Klik kanan pada Rawan_Longsor > Properties > Symbology. Atau klik dua kali
pada file yang dipilih.
3. Pilih Categories > Unique Values.
4. Pilih RAWAN_LONGSOR pada kolom Value Field.
5. Klik Add Values, pilih Rawan

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

49

6. Pindahkan ke Layout View. Caranya, klik View > Layout View. Atau klik ikon di
bagian bawah halaman data.

7. Setelah mengganti ke Layout View, maka peta akan disajikan pada halaman layout.
Halaman layout ini menyajikan satu atau lebih data frame.

Data Frame

Halaman
Layout

8. Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk mengedit layout. Tools tersebut
antara lain Zoom In, Zoom Out, Pan dan beberapa tools standar lain.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

50

Keterangan :

Zoom in/Zoom Out

Pan

Fixed Zoom in/Zoom Out

Zoom Whole Page


Zoom 100 %
Go to next extent/previous
Extent

:
:

Zoom Control

Toggle Draft Mode

Focus data frame


Change Layout

:
:

memperbesar atau memperkecil peta pada layer


yang aktif di halaman layout
untuk menggerakkan peta pada layer yang atif di
halaman layout
memperbesar atau memperkecil peta pada layer
yang aktif dengan skala yang diberikan langsung
oleh Arc.Map
menampilkan seluruh halaman layout
menampilkan peta yang aktif dengan skala 1 : 1
kembali ke tampilan peta sebelumnya atau
sesudahnya.
untuk menampilkan peta dengan skala perbesaran
yang diinginkan pengguna.
untuk membuat layout tanpa tampilan peta,
sehingga pengguna tidak perlu menunggu
gambaran pada peta pada Toggle Draft Mode,
peta diwakili dengan judul layer.
untuk focus pada salah satu data frame
untuk mengubah layout, Anda dapat memilih
template peta yang diinginkan

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

51

6.2. Mengatur Sistim Proyeksi


Bila data yang akan dilayout tidak diketahui sistim proyeksinya, maka terlebih dahulu
harus ditentukan sistim proyeksi dengan cara :
1. Klik kanan pada layer yang aktif. Lalu klik Properties > Data Frame Properties >
Coordinate System.
2. Akan muncul kotak Data Frame Properties > Coordinate System.
3. Pada kotak Select a coordinate system, pilih Predefined > Projected Coordinate
System > UTM > WGS1984 UTM Zone 49S

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

52

6.3. Mengatur Halaman Layout


1. Untuk mengatur lebar halaman, klik kanan halaman di halaman layout. Lalu pilih
Page and Print Setup. Akan muncul kotak Page and Print Setup.

2. Langkah yang lain adalah dengan meng-klik menu File > Page and Print Setup.
Kemudian akan muncul kotak dialog Page and Print Setup.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

53

3. Kotak dialog Page and Print Setup digunakan untuk mengubah orientasi cetakan,
portrait menjadi landscape atau sebaliknya. Ukuran halaman dapat diubah dengan
mengeditnya di kotak Properties.

4. Elemen-elemen penting lain yang wajib dicantumkan pada sebuah peta, antara lain
skala, legenda, panah penunjuk arah, judul dan koordinat peta.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

54

6.4. Menambah Koordinat Peta


1. Klik kanan pada data frame, pilih Properties.
10940'0"E

10950'0"E

1100'0"E

720'0"S

730'0"S

740'0"S

740'0"S

750'0"S

750'0"S

80'0"S

80'0"S

10940'0"E

10950'0"E

1100'0"E

11010'0"E

2. Atau ke menu View > Data Frame Properties.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

55

3. Pada kotak dialog Data Frame Properties > Grids > New Grid.

4. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Grids and Graticules Wizard. Kotak dialog
Grid and Graticules Wizard akan membimbing Anda melewati 4 tahap untuk
melengkapi peta dengan garis koordinat dan koordinatnya. Pada tahap pertama,
Anda akan memilih jenis koordinat dan garis koordinat yang diinginkan. Klik Next.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

56

5. Tahap kedua akan membimbing Anda untuk membuat garis koordinat dan
menentukan interval garis koordinat pada peta. Atur interval koordinat pada 2 menit,
bila Anda merasa interval terlalu rapat ubah dengan interval yang lebih besar. Lalu
klik Next.

6. Tahap ketiga adalah untuk mengedit label koordinat dan garis koordinat. Atur ukuran
huruf menjadi 8, dengan mengubah di kotak Text Style. Atau sesuaikan ukuran
huruf sesuai yang Anda inginkan. Klik Next.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

57

6. Tahap keempat untuk membuat batas kotak koordinat pada peta. Setelah selesai, klik
Finish.

6.4. Menambah Skala Peta


1. Klik Insert > Scale Bar untuk menambahkan skala.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

58

2. Kotak dialog Scale Bar Selector akan muncul. Skala dapat diedit dengan mengklik
Properties.

3. Pilih bentuk skala yang diinginkan, dan klik OK.


4. Klik skala dan tarik ke halaman yang kosong pada halaman layout.
5. Pengguna juga dapat menambahkan skala teks. Klik Insert > Scale Text.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

59

6. Lalu akan muncul kotak Scale Text Selector.

7. Teks skala dapat diubah dengan memilih Properties. Setelah Anda memilih jenis
skala yang diinginkan, klik OK.

6.5. Menambah Orientasi Arah


1. Klik Insert > North Arrow.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

60

2. Selanjutnya, kotak dialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk
arah dapat diedit dengan mengklik tombol Properties.

2. Selanjutnya, kotak dialog North Arrow Selector akan muncul. Panah penunjuk arah
dapat diedit dengan mengklik tombol Properties.
3. Pilih panah penunjuk arah yang diinginkan, lalu klik OK.
4. Klik panah penunjuk arah, tarik ke halaman kosong di halaman layout.

6.6. Menambah Judul Peta


1. Klik menu Insert > Title.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

61

2. Tulis judul yang mewakili peta pada kotak judul. Untuk mengubah bentuk dan
ukuran judul sesuai kebutuhan, klik kanan pada kotak judul dan pilih Properties.
Setelah itu akan muncul kotak Properties. Ketiklah judul pada kolom text yang telah
disediakan.

6.7. Menambah Objek Pada Layout


1. Klik Insert > Object.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

62

2. Akan muncul kotak Insert Object. Anda dapat memilih tipe objek yang akan di
tampilkan pada layout. Bila objek gambar telah ada, klik Create From File, dan
pilih objek yang ingin ditampilkan pada layout.

3. Letakkan objek pada halaman layout kosong.

6.8. Menambah Teks Pada Layout


1. Klik Insert > Text.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

63

2. Kemudian akan muncul kotak teks pada halaman layout. Klik kanan pada kotak teks
tersebut, dan pilih Properties. Akan muncul kotak dialog Properties.

3. Tulis teks untuk ditampilkan pada layout peta. Untuk mengatur jenis tulisan, klik
Change Symbol. Kemudian muncul kotak dialog Symbol Selector.

4. Klik OK

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

64

6.9. Menambah Extent Rectangle


Extent rectangle berguna apabila Anda ingin menampilkan lebih dari satu data frame,
misalnya untuk insert peta. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Tambahkan data frame terlebih dahulu, yaitu dengan mengklik Insert > Data Frame.

2. Klik kanan pada layer peta yang lebih besar, lalu klik Properties.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

65

3. Akan muncul kotak dialog Data Frame Properties. Klik Extent Rectangles, lalu
pilih data yang akan dijadikan inset peta di kotak Other Data Frames. Klik
untuk memasukkan data satu per satu atau
jika seluruh data ingin dijadikan
inset, klik OK.

4. Setelah itu, pada halaman layout akan tampil peta dan peta inset.

6.10. Menambah Legenda


1. Klik menu Insert > Legend

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

66

2. Kotak dialog Legend Wizard akan muncul. Kotak ini akan membimbing Anda
melalui 5 tahap dalam membuat legenda sesuai dengan yang diinginkan.
1. Pertama akan membimbing pengguna untuk memilih data-data yang ingin
ditampilkan pada kotak legenda. Pilih data yang diinginkan untuk ditampilkan di
kotak legenda. Klik Next.

2.

Kedua membimbing Anda untuk membuat judul legenda sesuai dengan yang
diinginkan.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

67

3. Tahap ketiga adalah untuk membuat kotak legenda sesuai yang ada diinginkan.
Klik menu Drop Down Border untuk menambah bingkai kotak legenda. Pilih
border garis hitam dengan ketebalan 3. Lalu klik menu Drop Down
Background untuk memilik warna latar. Pilih warna latar olive.

4. Keempat untuk mengedit ukuran dan bentuk lambang yang mewakili setiap data
sesuai yang Anda inginkan. Misalnya, lambang untuk data persil dapat diubah
ukurannya dan bentuknya menjadi oval, lingkaran atau kotak.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

68

5. Tahap terakhir membimbing pengguna untuk menentukan jarak antara bagianbagian yang disajikan pada legenda peta. Klik Finish setelah menyelesaikan
Legend Wizard.

6.11. Menyimpan Peta


Untuk menyimpan peta baru, klik menu File > Save As. Atau dengan meng-klik ikon .
Peta dapat disimpan dalam ekstensi mxd dan mxt. Ekstensi mxd adalah untuk
menyimpan peta dalam bentuk dokumen project, sedangkan ekstensi mxt untuk
menyimpan peta dalam bentuk template.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Dibawah ini adalah contoh Layout yang telah selesai.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

69

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

70

6.12. Ekspor Peta


1. Klik menu File > Export Map. Peta dapat diekspor ke berbagai macam format,
seperti PDF, JPEG, TIFF, dan lain-lain.

6.13. Mencetak Peta


1. Klik File > Print
Kotak Print akan muncul. Setup cetak dapat disesuaikan dengan meng-klik Setup >
OK.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

71

Maka akan tampil kotak dialog Print untuk memilih printer, ukuran kertas dan kualitas
cetakan.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

72

BAB
TIP DAN TRIK

Abdur Rahman
Pada saat Feature Datasets akan dioverlay, kadang-kadang terdapat batas
administrasi terluar atau batas poligon terluar tidak sama antara yang satu dengan yang
lain (Overlap). Atau untuk menghemat waktu, kita kadang-kadang ingin mempercepat
proses pekerjaan seperti mendigitasi batas terluar dengan metode Digitasi On Screen.
Berikut ini diberikan contoh Tip dan Trik membuat batas poligon terluar dengan
cepat dan menyamakan antara poligon yang satu dengan yang lain.

7.1. Membuat Batas Poligon Terluar Bergeoferensi dengan Cepat


Dengan Copy Paste
1.
2.

Siapkan Layer yang akan di Copy, dalam contoh memakai Hujan1 dan
Permeabilitas.
Buat Feature Class yang baru dengan cara pada Tematik Klik Kanan > New >
Feature Class > Permeabilitas > Polygon Features > Text > Finish

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

73

3. Aktifkan Modus Editor dengan Start Editing > Pilih Poligon Hujan1
4. Pada Layer Huja1 Klik Kanan > Copy (Perhatikan Layer Target harus
Permeabilitas)

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

74

5. Arahkan ke Layer Permeabilitas Kemudian Klik Paste, Akan tercopy Layer Baru.

Poligon
Lama

Poligon Baru

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

75

6. Arahkan kursor ke layer yang baru (Permeabilitas), kemudian klik Editor > Merge
> Pada Kotak Dialog Merge Pilih Hujan1-1 > OK. Maka akan terbentuk Poligon
terluar yang sama dengan Poligon terluar Hujan1.
7. Hapus poligon lama dengan cara memilih poligon , lalu klik Delete.

8. Stop modus Editing, simpan pekerjaan dengan Save Edit.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

76

Poligon lama
Di Delete

Poligon Baru

Catatan :
Poligon terluar ini tidak boleh didigitasi, Poligon siap ditumpang susun dengan
Permeabiliy.BMP. Lakukan Proses Digitasi On Screen

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

77

7.2. Membuat Batas Poligon Terluar Bergeoferensi dengan Teknik Export Data
Pada Praktikum untuk menganalisis Landslide Kabupaten Purworejo, antara
Feature Class Hujan, Permeabilitas, Kedalaman Tanah (Depth Soil) dan Tektur, apabila
di overlay dengan Landuse, Geologi dan Kemiringan Lereng (Slope), terjadi batas
Poligon yang overlapping seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah.
Untuk itu diperlukan Batas poligon yang sama untuk memudahkan analisis
visual. Batas Poligon yang dijadikan acuan adalah ; Geologi, Landuse dan Kemiringan
lereng (Slope).

Batas Poligon yang overlapping

Langkah-Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Siapkan Layer Slope dan Layer yang akan disamakan batas terluarnya yaitu
Kedalaman Tanah (Depth Soil).
Klik Kanan pada Layer Slope > Data > Export Data > OK
Akan Muncul layer Baru dengan nama Export Output. (Cara ini digunakan untuk
mengamankan data asli agar tidak berubah).
Hidupkan Mode Editor > Start Editing
Pada Layer Export Output > Klik Kanan > Copy (Pada Layer Target adalah
Depth Soil)
Klik Pada Layer Depth_Soil > Paste > Editor > Merge
Maka akan terbentuk Batas Poligon baru untuk Depth Soil.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

8.

9.

78

Untuk Mencopy Depth_Soil yang masih berbentuk Feature line, terlebih dahulu
diubah featurenya menjadi poligon (Bab 2, Raster to Vector dengan Arc. Scan),
agar mempunyai dimensi yang sama.
Stop Editing > Save Edit, untuk mengakhiri proses

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

79

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

80

7.3. Kelebihan dan Kekurangan


Beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan metode-metode seperti yang
telah dikemukakan di atas adalah :

A. Metode Digitasi Layar (On Screen Digitation)


- Kelebihan :
Data lebih teliti, karena mempunyai RMS yang kecil
Kemungkinan terdapat poligon, line yang Undangled/tidak snap relatif dapat
dihindarkan
Mudah dalam pelaksanaan karena, hanya menggunakan beberapa langkah kerja.
- Kekurangan :
Digitasi memerlukan perangkat yang cukup memadai, seperti ; mouse yang baik,
kapasitas processor yang tinggi
Digitasi memerlukan waktu yang agak lama, terutama untuk melakukan digitasi
poligon-poligon yang rumit, seperti jaringan sungai, jalan, batas administrasi dan
lain-lain.
Poligon terluar yang relatif sama, harus didigitasi ulang, diberi titik ikat dan
Geoferensi.

B. Metode Tracing (Raster to Vector) dengan Arc.Scan


- Kelebihan :
Data lebih teliti, karena mempunyai RMS yang kecil
Lebih cepat dalam menghemat waktu untuk digitasi untuk daerah-daerah yang
sulit untuk didigitasi, seperti jaringan sungai, jalan batas administrasi dan
sebagainya, dikarenakan proses diserahkan oleh perangkat komputer.
Lebih efektif digunakan untuk menyamakan batas poligon terluar
- Kekurangan :
Langkah kerja terlalu rumit, karena melibatkan tools-tools, dan biasa dilakukan
oleh orang-orang tertentu saja (Tingkat Advanced).
Sering Terdapat feature-feature seperti poligon, line, yang tidak snap, atau
Overlapping, sehingga diperlukan perlakuan Behaviour / Topology seperti Must
not overlap, dan lain-lain agar feature-feature tersebut tidak bocor/nyambung.
Feature harus dalam bentuk kelas 2, agar dapat dilakukan proses Vectorizing,
atau proses Tracing.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

81

GIS Consortium Aceh-Nias. 2007. Modul Pelatihan Arc.GIS Tingkat Dasar. Penerbit
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam Nias (BRR
NAD-Nias). Situs: www.e-aceh-nias.org
Taufiq, H.P., dan Suharyadi, 2008.
Landslide Risk Spatial Modeling Using
Geographical Information System. Tutorial Landslide. Laboratorium Sistim
Informasi Geografis. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. 9 halaman
Wibowo, S, dkk., 2007. Modul Pelatihan Sistim Informasi Geografis dengan
Arc.View.GIS 9.2.
Laboratorium Sistim Informasi Geografis. Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada. 48 halaman.

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

Inderaja & Sistim Informasi Geografis Perairan (GMKB604)

Modul Ajar Sistim Informasi Geografis & Aplikasinya

82

Anda mungkin juga menyukai