Anda di halaman 1dari 5

APLIKASI PROSES PERATURAN SOP PENCUCIAN LAUNDRY LINEN DI RUMAH SAKIT

Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus
sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif
terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit
sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit.
Peningkatan mutu pelayanan dapat dilaksanakan melalui pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit,
pengadaan peralatan, dan ketenagaan serta perangkat lainnya, termasuk pengelolaan kebutuhan dan
persediaan linen di ruang rawat inap rumah sakit.
Rumah sakit sebagai suatu sistem terpadu terdiri dari berbagai subsistem yang paling terkait.
Subsistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan linen adalah bagian laundry.
Pencucian mempunyai tujuan selain menghilangkan noda (bersih), awet (tidak cepat rapuh), namun
memenuhi persyaratan sehat yaitu bebas dari mikroorganime pathogen.
Standar Operasional Prosedur (SOP) pencucian linen adalah aturan atau pedoman untuk menjelaskan
prosedur dalam pelaksanaan pencucian linen.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1995 pasal 3
tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit bagi setiap rumah sakit yang :
1. Telah beroperasi sebelum dikeluarkannya keputusan ini, berlaku baku Mutu Limbah cair sebagaimana
tersebut dalam Lampiran A dan wajib memenuhi Baku mutu limbah cair sebagaimana tersebut dalam lampiran
B selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 2000
2. Tahap perencanaannya dilakukan sebelum dikeluarkannya keputusan ini, dan beroperaasi setelah
dikeluarkannya keputusan ini, berlaku baku Mutu Limbah Cair lampiran A dan wajib memenuhi Baku Mutu
Limbah cair lampiran B selambat-lambatnya tanggal 1 Januari tahun 2000
3. Tahap perencanaannya dilakukan dan beroperasi setelah dikeluarkannya keputusan ini berlaku Baku Mutu
Limbah Cair sebagaimana tersebut dalam lampiran B.
Proses pencucian linen di RS dimulai dari linen kotor yang berasal dari berbagai unit dikumpulkan dipisahkan
menjadi dua macam linen yaitu linen infeksius dan linen non infeksius (kotor ringan dan berat). Linen yang
telah dikumpulkan tadi kemudian diterima petugas penerima linen kotor dan dibawa ke unit laundry. Setelah
sampai di unit laundry, linen-linen tersebut kemudian disortir, dihitung berdasarkan jenisnya dan kemudian
dilakukan penimbangan. Setelah dilakukan proses penimbangan, linen kemudian masuk dalam tahap
pencucian.
Proses Pencucian Linen LAUNDRY di RUMAH SAKIT
Proses Pencucian Linen Kotor Non Infeksisus (Kotor Ringan dan Berat)
Linen kotor non infeksisus (kotor ringan dan berat) adalah linen yang tidak terkontaminasi oleh darah, cairan
tubuh dan feses yang berasal dari pasien lainnya (bukan pasien penyakit infeksi) secara rutin, meskipun
mungkin linen yang diklasifikasikan dari seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terinfeksi.
Proses pencucian linen kotor ringan dan berat hampir sama yaitu dimulai dari penimbangan, perendaman,
penggantian air & penambahan deterjen, pembilasan & penambahan softener, dan pemerasan & pengeringan.
Perbedan dari pencucian tersebut hanya pada dosis bahan penghilang noda dan waktu pencuciannya.
Dosis bahan penghilang noda untuk pencucian linen kotor berat 2-3 kali lipat dari dosis untuk pencucian linen
kotor ringan agar kotoran mudah hilang.
Waktu pencucian linen berbeda tergantung dari jenis linen yang dicuci, misalnya untuk mencuci ringan
dilakukan selama 15 menit sedangkan untuk pencucian linen kotor berat sekitar 30 menit. Penimbangan
dilakukan untuk mengetahui berat linen kotor yang akan dicuci. Penimbangan sesuai dengan kapasitas
dimaksudkan untuk menghitung kebutuhan bahan-bahan kimia dalam proses pencucian. Setelah

penimbangan, kemudian linen dimasukkan ke dalam mesin cuci untuk dilakukan perendaman dengan air biasa
selama 5 menit.
Tujuan perendaman ini yaitu untuk menghilangkan noda kering yang menempel. Selain perendaman, untuk
pencucian linen kotor berat dilakukan penyikatan agar noda yang sukar dapat dihilangkan.
Setelah perendaman, air untuk perendaman diganti dengan air panas dan ditambahkan deterjen atau bahan
penghilang noda sesuai dengan tingkat kekotorannya yaitu untuk pencucian linen kotor berat 2-3 kali dosis
untuk pencucian linen kotor ringan.
Pemakaian air panas bertujuan untuk membantu fungsi dari deterjen yaitu menghilangkan noda agar lebih
cepat. Proses ini berlangsung selama 15 menit untuk pencucian linen kotor ringan dan 30 menit untuk
pencucian linen kotor berat.
Waktu perlu diperhatikan karena waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan temperatur dan
bahan kimia guna mencapai hasil cucian yang bersih dan sehat. Jika waktu tidak tidak tercapai sesuai yang
dipersyaratkan, maka kerja bahan kimia tidak berhasil dan yang terpenting mikroorganisme dan jenis pests
seperti kutu dan tungau dapat mati.
Tahap selanjutnya yaitu dilakukan pembilasan sebanyak 2 kali dengan air biasa yang bertujuan agar sisa-sisa
deterjen atau penghilang noda hilang. Kemudian melakukan pembilasan terakhir dengan ditambahkan
softener agar linen bersih dan wangi.
Tahap terakhir kegiatan yang ada di ruang pencucian adalah pemerasan sekaligus pengeringan linen.
Pemerasan dan pengeringan dilakukan di mesin peras dan pengering.
Pemerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap pencucian selesai. Lama proses
pemerasan selama 5-8 menit dengan mesin pada putaran tinggi, sedangkan pengeringan dilakukan dengan
mesin pengering yang mempunyai suhu 70 derajat Celcius selama 10 menit.
Setelah proses pencucian selesai, linen kemudian dibawa ke bagian proses finishing untuk dilakukan
pengerolan, penyetrikaan dan pelipatan.
Setelah selesai dilipat, linen disimpan di tempat penyimpanan sementara sebelum akhirnya didistribusikan ke
bangsal-bangsal sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Proses Pencucian Linen Kotor Infeksius
Linen kotor infeksius adalah linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh atau feses terutama yang
berasal dari infeksi TB paru, infeksi salmonella dan shigella (sekresi dan ekskresi), HBV, dan HIV (jika
terdapat noda darah) dan infeksi lainnya yang spesifik (SARS) dimasukkan ke dalam dengan kantung segel
yang dapat terlarut di air dan kembali ditutup dengan kantung luar berwarna kuning bertuliskan infeksi.
Proses pencucian linen kotor infeksius hampir sama dengan pencucian linen kotor ringan yaitu dimulai dari
penimbangan, perendaman, penggantian air & penambahan deterjen, pembilasan & penambahan softener,
dan pemerasan & pengeringan. Perbedaaan terletak pada sebelum tahap perendaman di mesin cuci dilakukan
perendaman terlebih dahulu di dalam ember khusus yang berisi campuran bahan disinfektan dan air panas
yang berguna untuk menetralkan linen yang terkontaminasi infeksi. Lama perendaman di ember khusus ini
dilakukan selama 24 jam dan peralatan yang berbeda dan tidak terkontaminasi. Hal ini untuk menghindari
adanya infeksi karena salah satu faktor yang menimbulkan terjadinya infeksi menurut Depkes RI (2004)
adalah penggunaan alat yang terkontaminasi. Pengawasan perlu dilakukan pada petugas dalam menjalankan
SOP pencucian agar hasil pencucian tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu linen yang bersih dan
sehat.
Subarsono (2009) menyatakan pengawasan atau monitoring adalah aktivitas yang ditujukan untuk
memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang diimplementasikan dengan
tujuan:
(1) Menjaga agar kebijakan yang sedang dimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran.
(2) Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi resiko yang lebih besar.
(3) Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil monitoring mengharuskan untuk itu.
1) Gambaran Proses Pencucian Linen di Rumah Sakit
a) Proses pencucian linen kotor ringan
Berikut ini adalah bagan tahapan pencucian linen kotor ringan:

Tahapan pencucian linen kotor ringan Gambar menunjukkan tahapan proses pencucian linen kotor ringan di
Unit Linen dan Laundry RS yaitu dimulai dari petugas linen menimbang berat linen yang akan dicuci, petugas
linen memasukkan linen kedalam mesin cuci kemudian ditambahkan air dan merendamnya selama 5 menit.
Petugas linen mengganti air tersebut dengan air panas dan menambahkan deterjen untuk proses pencucian.
Lama waktu pencucian sekitar 15 menit.
Setelah itu petugas linen melakukan pembilasan 2 kali, dan pada pembilasan terakhir ditambahkan softener.
Kemudian yang terakhir, linen diperas dan dimasukkan kedalam mesin pengering.
b) Proses pencucian linen kotor berat, meliputi tahapan sebagai berikut:
Berikut ini adalah bagan tahapan pencucian linen kotor berat:

Tahapan pencucian linen kotor berat Gambar menunjukkan tahapan proses pencucian linen kotor berat di
Unit Linen dan Laundry Rumah Sakit yaitu dimulai dari petugas linen menimbang berat linen yang akan dicuci,
petugas linen memasukkan linen kedalam mesin cuci kemudian ditambahkan air dan merendamnya selama 5
menit.
Noda yang menempel pada linen seperti darah, kotoran, dan lain sebagainya disikat sampai hilang nodanya.
Setelah itu, petugas linen mengganti air tersebut dengan air panas dan menambahkan deterjen untuk proses
pencucian. Lama waktu pencucian sekitar 30 menit.
Petugas linen melakukan pembilasan 2 kali, dan pada pembilasan terakhir ditambahkan softener. Kemudian
yang terakhir petugas linen mematikan mesin dan mengangkat linen untuk diperas kemudian dimasukkan
kedalam mesin pengering.
c) Proses pencucian linen kotor infeksius, meliputi tahapan sebagai berikut:
Berikut ini adalah bagan tahapan pencucian linen kotor infeksius:

Tahapan pencucian linen kotor infeksius Gambar menunjukkan tahapan proses pencucian linen kotor berat di
Unit Linen dan Laundry rumah sakit yaitu dimulai dari petugas linen menimbang berat linen yang akan dicuci,
kemudian linen dimasukkan kedalam ember khusus yang berisi cairan sterilisasi dengan air panas selama
minimal 2 jam. Petugas linen memasukkan linen kedalam mesin cuci kemudian ditambahkan air dan
merendamnya selama 5 menit. Kemudian petugas linen mengganti air tersebut dengan air panas dan
menambahkan deterjen untuk proses pencucian. Lama waktu pencucian sekitar 20 menit. Petugas linen
melakukan pembilasan 2 kali, dan pada pembilasan terakhir ditambahkan softener. Kemudian yang terakhir,
petugas linen mematikan mesin dan mengangkat linen untuk diperas kemudian dimasukkan kedalam mesin
pengering.

2) SOP Pencucian Linen Laundry Kotor Ringan, Kotor Berat, dan Kotor Infeksius di Rumah Sakit
a.
-

SOP Pencucian Linen Laundry Kotor Ringan


Penimbangan - Menimbang linen kotor seberat kapasitas mesin oleh petugas kotor.
Pembasahan - Mengisi air bersih di bak mesin cuci volume bak mesin, Melakukan pembasahan selama 5
menit, Membuang air dingin dan mengganti air panas volume bak mesin.

Pencucian - Melakukan pencucian selama 15 menit dengan menambah bahan cucian ditambah bahan
penghilang noda, Membilas dengan air bersih selama 2x masing-masing pembilasan selam 5 menit,
Pembilasan ketiga ditambahkan pewangi dan pelembut diproses selama 5 menit, Mematikan mesin,
Mengangkat linen dan memeras linen dan mengeringkan linen

b.
-

Penyetrikaan Pengerolan, penyetrikaan dan pengepakan, Distribusi.


SOP Pencucian Linen Laundry Kotor Berat
Penimbangan - Menimbang linen kotor seberat kapasitas mesin oleh petugas kotor.
Pembasahan - Melakukan perendaman selama 5 menit, Menyikat noda yang menempel, Melakukan
perendaman selama 5 menit , Membuang air dingin dan mengganti air panas volume bak mesin.

Pencucian - Melakukan pencucian selama 30 menit dengan menambah bahan cucian ditambah bahan
penghilang noda, Membilas dengan air bersih selama 2x masing-masing pembilasan selam 5 menit,
Pembilasan ketiga ditambahkan pewangi dan pelembut diproses selama 5 menit, Mematikan mesin,
Mengangkat linen dan memeras linen dan mengeringkan linen

c.
-

Penyetrikaan Pengerolan, penyetrikaan dan pengepakan, Distribusi.


SOP Pencucian Linen Laundry Kotor Infeksius
Penimbangan dan sortir - Memisahkan linen kotor infeksius antara yang berwarna dan putih, Menimbang
linen kotor seberat kapasitas mesin oleh petugas kotor.

Perendaman - Mengguyur linen kotor dengan air, Merendam linen kotor putih dengan chlorine 50 cc/50 liter
air suhu 70C selama 5 menit Memasukkan linen kotor infeksius putih ke dalam mesin cuci merk A,

Memasukkan linen infeksius berwarna ke dalam mesin cuci merk B, Menambahkan air dingin dari isi mesin
cuci, Melakukan pembasahan selama 5 menit.
-

Pencucian - Membuang air dan diisi ulang air panas 70C sebanyak isi mesin cuci, Memasukkan deterjen
sesuai takaran dan menambahkan penghilang sesuai takaran untuk linen putih dan bleach sesuai takaran
untuk linen berwarna, Melakukan proses pencucian selama 20 menit, Membuang air dan mengisi ulang
dengan air dingin sebanyak permukaan mesin cuci, Menambahkan penetral sesuai takaran dan
mendiamkan selama 7 menit, Membuang air dan mengisi dengan air dingin dari isi mesin cuci dan
menambahkan softener sesuai takaran.

Pembilasan - Melakukan proses pembilasan selama 5 menit , Membuang air, Memeras linen dan
mengeringkan linen

Penyetrikaan Pengerolan, penyetrikaan dan pengepakan, ruang CSSD, Distribusi.

Anda mungkin juga menyukai