Anda di halaman 1dari 38

USULAN RANCANGAN PENYUSUNAN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE PER SHARE (BVS), CURRENT


RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN
SAHAM DI PERUSAHAAN RETAIL DI BEI

Diajukan Oleh :
ASRI LESTIA PRIYANTI
2012 11 049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2015/2016
1

PERSETUJUAN RANCANGAN PENYUSUNAN SKRIPSI

Nama

: Asri Lestia Priyanti

NIM

: 2012 11 049

Jurusan/Program

: Manajemen Keuangan

Fakultas

: Ekonomi

Dosen Pembimbing

: 1. Dr. Kertati Sumekar, SE,. MM.


2. Dian Wismarein, SE,. MM.

Judul

: ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE PER


SHARE (BVS), CURRENT RATIO (CR), DAN
DEBT
TO
EQUITY
RATIO
(DER)
TERHADAP
RETURN
SAHAM
DI
PERUSAHAAN RETAIL DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI).

Telah mendapat persetujuan pada tanggal ........................................

Kudus,

Pembimbing I

( Dr. Kertati Sumekar, SE,. MM. )


NIP/NIS : 0610702010101188

2015

Pembimbing II

( Dian Wismarein, SE,. MM )


NIP/NIS : 0610702010101177

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat pemodal (investor) yang akan melakukan investasi pada umumnya
akan melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih
dengan terus memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut
terutama perusahaan yang sudah go public. Berdasarkan laporan keuangan
tersebut dapat diketahui kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha
dan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktivitas usahanya secara
efisien dan efektif serta faktor diluar perusahaan ekonomi, politik, finansial dan
lain-lain. (Rasmin : 2007)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja keuangan
emiten terhadap perubahan return saham. Return saham merupakan kelebihan
harga jual saham diatas harga belinya. Semakin tinggi harga jual saham diatas
harga belinya, maka semakin tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila
seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia
menanggung resiko lebih tinggi, demikin pula sebaliknya bila menginginkan
return rendah maka resiko yang akan ditanggung juga rendah.
Investor selalu mencari alternatif investasi yang memberikan return tertinggi
dengan tingkat resiko tertentu. Resiko dan return adalah sepasang kata abadi
dalam keuangan. Demikian juga halnya dalam aspek bisnis. Namun, resiko tidak
pula diartikan sebagai suatu yang diambil. Resiko dapat diturunkan tergantung
pada hubungan antara aset yang ada dalam suatu portofolio. Nilai return dari

setiap sekuritas berbeda-beda satu sama lainnya. Tidak semua sekuritas akan
memberikan return yang bagi investor. Return sendiri suatu sekuritas ditentukan
oleh banyak hal seperti kinerja perusahaan dan strategi perusahaan mengelola laba
yang dimiliki. Perusahaan dianggap gagal keuanganya jika perusahaan tersebut
tidak mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun total
aktiva melebihi total kewajibannya pada waktu jatuh tempo. Kondisi yang
membuat para investor dan kreditor merasa khawatir jika perusahaan mengalami
kesulitan keuangan ( financial distress ) yang mengarah pada kebangkrutan.
Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada
pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk
pengambilan keputusan investasi. Secara garis besar informasi yang diperlukan
investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal.
Melalui dua pendekatan informasi tersebut diharapkan investor yang melakukan
investasi mendapatkan keuntungan yang signifikan ataupun dapat menghindari
kerugian yang harus ditanggung (Sakti : 2010).
Analisis teknikal adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai saham,
dimana dengan metode ini para analisis melakukan evaluasi saham berbasis pada
data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga
saham dan volume transaksi. Dengan berbagai grafik yang ada serta pola-pola
grafik yang terbentuk,analisis teknikal mencoba memprediksi arah pergerakan
harga saham ke depan. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006)
Analisis fundamental merupakan alat yang digunakan untuk membantu
menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga menyediakan indikator yang

dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset


dan kewajiban perusahaan. (Munawir, 2004)
Bagi pemegang saham, faktor fundamental memberikan gambaran yang jelas
dan bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola
perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Harga saham yang meningkat
menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau prestasi manajemen
dalam mengelola usahanya sangatlah baik. Peningkatan prestasi manajemen dapat
dicapai dengan bila penggunaan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien,
hasil yang optimal akan dicapai dengan menggunakan keseluruhan modal
perusahaan yang diinvestasikan dalam aktiva untuk menghasilkan laba atau
keuntungan. (Widoatmodjo, 1996 dalam Martono, 2009)
Konsep resiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu
mengaharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap resiko investasi yang
dihadapinya. Menurut Brigham et al, (2009:192), pengertian dari return adalah
measure the financial performence of an investment. Return digunakan pada suatu
investasi untuk mengukur hasil keuangan suatu perusahaan.
Horne dan Wachoviz ( 2008 : 26 ) mendefinisikan return sebagai return as
benefit which related with owner that includes cash dividend last year which is
paid, together with market cost appreciation capital gain which is realization in
the end of the year. Return is yield and capital gain ( loss ). (1) Yield yaitu cash
flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam bentuk
dividen), (2) Capital gain (loss) yaitu selisih antara harga saham pada saat
pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Hal tersebut diperkuat oleh
Corrado dan Jordan (2000:5) yang menyatakan bahwa Return from investment
security is cash flow and capital gain/loss. Berdasarkan pendapat yang telah

dikemukakan, dapat diambil kesimpulan return saham adalah keuntungan yang


diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya, yang
terdiri dari dividen dan capital gain/loss.
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mewajibkan para emiten untuk
menyampaikan laporan keuangan tahunan atau annual report Agar adanya
transparansi dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan
kinerja emiten yang bersangkutan. Dengan analisis tertentu atau laporan keuangan
masyarakat dapat menentukan pilihan untuk berinvestasi pada saham perusahaan
yang menurut penilaiannya memiliki prospek yang menguntungkan misalnya
dengan menggunakan berbagai rasio yang diperoleh dari laporan keungan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia ( Jogiyanto,
2007:56 ).
Analisis faktor fundamental yang digunakan untuk memprediksi harga saham
atau return saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang
berfungsi untuk memprediksi harga saham antara lain Book Value per Share
(BVS), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini digunakan
untuk menilai kewajaran harga saham maupun menilai tingkat harga relatif
diperbandingkan dengan harga saham lainnya.
Faktor fundamental dengan menggunakan rasio keuangan yang akan digunakan
adalah Book Value per Share (BVS), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity
Ratio (DER) sebagai variabel yang akan diteliti terhadap return saham perusahaan
retail di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Penelitian ini memfokuskan
hanya pada Book Value per Share (BVS) sebagai salah satu rasio pasar untuk
menilai kewajaran harga saham, disamping itu terdapat juga Current Ratio (CR)
sebagai rasio likuiditas mengetahui bahwa Current Ratio yang tinggi memberikan

indikasi jaminanyang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat
perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial
jangka pendeknya. Penelitian memfokuskan juga Debt to Equity Ratio (DER)
sebagai salah satu rasio solvabilitas (Leverage) yang mempengaruhi return saham.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas telah terdapat
fenomena gap dan research gap. Permasalahan pertama yaitu Kata retail berasal
dari bahasa Perancis Retailer, yang berarti memecah atau memotong sesuatu.
Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Menurut Utami (2006:6), retail
juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakuan
penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada
konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail adalah menjual berbagai produk jasa
atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun
bersama.
Dari uraian di atas bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat persaingan
yang tinggi, sehingga menuntut kinerja perusahaan yang selalu prima agar unggul
dalam persaingan. Disamping itu, pada umumnya perusahaan ini bergerak dalam
bidang perdagangan umum dan distributor yang menjual berbagai macam barang
seperti pakaian, obat-obatan, dan produk-produk kebutuhan sehari-hari melalui
gerai serba ada, sehingga tetap dapat menjadi prioritas utama konsumen meskipun
kondisi perekonomian kurang mendukung. Bagaimanapun buruknya kondisi
kehidupan, konsumen masih tetap membutuhkan produk-produk kebutuhan

sehari-hari untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kondisi ini turut


mempengaruhi pergerakan return saham perusahaan retail trade yang diakibatkan
oleh kegiatan penawaran dan permintaan saham sektor tersebut yang meningkat di
BEI.
Permasalah kedua ada perbedaan research gap adalah adanya perbedaan hasil
penelitian pengaruh antara variabel independen dan dependen dari masing-masing
penelitian terdahulu yang ada seperti variabel BVS terdapat perbedaan hasil
penelitian yaitu menurut Atika Rahmi et.al (2013) menunjukkan bahwa BVS
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan
hasil penelitian Fredy Hermawan Mulia dan Nurdhiana (2012) bahwa BVS tidak
berpengaruh terhadap return saham. Pada variabel CR menurut Ratna Prihatini
(2009) menunjukkan bahwa CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham. Beda dengan Rio Malintan (2012) menunjukkan bahwa
berpengaruh negatif terhadap return saham. Pada variabel DER menurut Atika
Rahmi et.al (2013) menunjukkan bahwa variabel DER berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Tetapi berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dwiatma Patriawan (2009), Desy Arista (2012), Fachreza
Muhammad Legiman et.al (2015) dan Rio Malintan (2012) yang menyimpulkan
bahwa variabel DER berpengaruh negatif terhadap return saham.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa perusahaan Retail mengalami tingkat
persaingan yang tinggi dan dikarenakan Kondisi tersebut turut mempengaruhi
pergerakan return saham perusahaan retail trade yang diakibatkan oleh kegiatan
penawaran dan permintaan saham sektor tersebut yang meningkat di BEI. Oleh
karena

itu

peneliti

ingin

mengetahui

faktor-faktor

apa

sajakah

yang

mempengaruhi return saham . Dengan demikian penulis mengambil judul :


ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE PER SHARE (BVS), CURRENT
RATIO (CR) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN RETAIL DI BEI.
1.2. Ruang Lingkup
1.2.1. Penelitian dilakukan pada perusahaan Retail yang terdaftar dan
sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama
Periode 2011 sampai dengan 2013 .
1.2.2. Penelitian ini dibatasi rasio keuangan yang berfungsi untuk
memprediksi harga saham antara lain BOOK VALUE PER SHARE
(BVS),CURRENT RATIO (CR) DAN DEBT TO EQUITY RATIO
(DER) yang digunakan sebagai variabel yang akan diteliti terhadap
return saham perusahaan retail di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2013
1.2.3. Return saham yang digunakan sebagai variabel dependennya dengan
asumsi variabel lain misalnya seperti Kondisi Ekonomi dan
pengumuman laporan keuangan dianggap tetap selama periode
tahun 2011-2013.
1.3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1.3.1. Apakah Book Value per Share berpengaruh signifikan terhadap
Return saham di perusahaan Retail di BEI ?
1.3.2. Apakah Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return
saham di perusahaan Retail di BEI ?

1.3.3. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap


Return saham di perusahaan Retail di BEI ?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Menguji Book Value per Share (BVS) berpengaruh signifikan
terhadap Return Saham di perusahaan Retail di BEI .
1.4.2.

Menguji Current Ratio(CR) berpengaruh signifikan terhadap


Return Saham di perusahaan Retail di BEI .

1.4.3. Menguji Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan


terhadap Return Saham di perusahaan Retail di BEI .
1.4.4. Menguji Book Value per Share (BVS), Current Ratio(CR), dan Debt
to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham di perusahaan Retail di BEI .
1.5. Kegunaan Penelitian
Dengan dilakukan penelitian diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi
seluruh pihak, diantaranya :
1.5.1. Bagi Investor
Dapat menjadi bahan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan
investasi di bursa saham dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi return saham dalam memprediksi perubahan laba
dimasa yg akan datang.

10

1.5.2. Bagi Mahasiswa


Dapat menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bekal dalam
menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam dunia
kerja yang sesungguhnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Saham
2.1.1. Pengertian Saham
Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya
atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Saham juga
merupakan bukti pengembalian bagian atau peserta dalam suatu perusahaan
yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Perusahaan yang berbentuk PT
dapat menjual sahamnya kepada masyarakat luas (masyarakat umum) apabila
perusahaan tersebut sudah go public. Perusahaan yang telah go public
tersebut dapat menjual sahamnya diBursa Efek dengan cara mendaftarkan
saham-sahamnya di Bursa Efek tersebut (Agus Harjito, 2009).

11

Saham adalah tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam


suatu PT. Bagi perusahaan yang bersangkutan, uang yang diterima dari hasil
penjualan sahamnya akan tetap tertanam didalam perusahaan tersebut
selama hidupnya,meskipun bagi pemegang saham sendiri itu bukanlah
merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham
dapat menjual sahamnya. (Bambang Riyanto, 2001:240) saham adalah sebuah
surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah
perseroan terbatas.
Investor yang menanamkan dananya dalam saham mempunyai dua
alasan pokok mengapa mereka melakukan hal tersebut yaitu bahwa investor
ingin menguasai perusahaan melalui kepemilikan saham mayoritas (lebih
dikenal dengan istilah akuisisi) dan memperoleh kembalian atau return
saham.

Investor

yang

rasional

dalam

melakukan

investasi

selalu

mengaharapkan sejumlah return saham tertentu berupa dividen dan capital


gain. Jika perusahaan tidak membagikan dividen,maka return yang diterima
investor hanya yang berasal dari capital gain yaitu peningkatan harga jual
saham dibanding harga belinya, atau sering disebut dengan return saham.
Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur efektifitas
perusahaan. (Suad Husnan,2001:103) menyebutkan beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi harga saham diantaranya berikut ini :

12

1. Harapan investor terhadap tingkat keuntungan deviden di masa


yang akan datang. Jika deviden suatu saham stabil maka harga
saham cenderung stabil .
2. Tingkat pendapatan perusahaan. Semakin tinggi EPS

maka

semakin tingggi pula perubahan harga sahamnya.


3. Kondisi perekonomian. Apabila kondisi perekonomian stabil maka
harga saham cenderung stabil.
2.1.2. Jenis Saham
Secara umum modal saham dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
berikut ini (Darmadji dan Fakhruddin, 2006) :

2.1.2.1. Saham Biasa ( Common Stock)


Saham Biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya
pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta
kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi setelah
perusahaan melunasi kewajiban hutangnya.
2.1.2.2. Saham Preferen ( Preferred Stock )
Saham Preferen adalah saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan
pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Biasanya
pemilik saham preferen memiliki hak istimewa untuk memperoleh
pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan terlebih
dahulu sebelum dibagikan kepada pemilik saham biasa apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham preferen serupa dengan saham
biasa dalam hal ini mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan
tanpa tanggal jatuh tempo serta membayar dividen kepada investor.

13

2.2. Return Saham


2.2.1. Pengertian Return Saham
Return Saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemodal atas investasi saham yang dilakukan (Ang Robert, 2007:55).Setiap
investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan
utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung
maupun tidak langsung. Dalam melakukan investasi, investor yang rasional
akan mempertimbangkan 2 hal yaitu expected return (tingkat kembalian
yang diharapkan) dan risk (resiko) yang terkandung dalam alternatif
investasi yang dilakukan.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi, atau dapat
dikatakan keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang
dilakukannya (Jogiyanto : 2009:199). Sumber-sumber return investasi
terdiri dari dua komponen yaitu deviden (Yield) dan Capital gain ( loss ).
Dividen (Yield) merupakan pembagian keuntungan yang dihasilkan
perusahaan dan capital gain merupakan selisih yang terjadi antara harga beli
dan harga jual (Sembel dan Suguharto, 2009:129). Kesimpulannya suatu
tingkat pengembalian baik merupakan keuntungan ataupun kerugian dari
kegiatan investasi yang dapat menggambarkan perubahan harga suatu
saham.
Sulaiman dan Ana Handi (2008), umumnya perusahaan dan pemodal
(investor) akan berusaha untuk meningkatkan pengembalian (return) dari
asset yang dimiliki. Investor yang menginvestasikan dananya pada suatu
sekuritas, sangat berkepentingan terhadap keuntungan saat ini (actual
return) dan keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang

14

(expected return). Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan
dikenal luas di masyarakat.
2.2.2. Unsur-unsur Return Saham
Komponen return terdiri dari dua jenis yaitu Current income
(pendapatan lancar) dan Capital Gain (keuntungan selisih harga). Current
income merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang
bersifat periode seperti : pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen
dan sebagainya. Current income disebut sebgai pendapatan lancar, karena
keuntungan yang diterima biasnya dalam bentuk kas, sehingga dapat di
uangkan secara cepat, seperti bungan atau jasa giro, dan dividen tunai, juga
dalam bentuk setara kas seperti bonus atau dividen saham yaitu dividen yang
dibayarkan dalam bentuk saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas.
(Eduarnus Tandelin, 2001:51)
Komponen kedua dari return adalah capital gain yaitu keuntungan
yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dengan harga beli
saham suatu instrumen investasi. Capital gain sangat bergantung dari harga
pasar instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus
diperdagangkan dipasar. Dengan adanya perdagangan maka akan timbul
perubahan nilai suatu instrumen investasi yang memberikan capital gain.
Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return histories yang terjadi
pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian (Expected Return).
2.2.3. Cara Perhitungan Return Saham
15

Pengukuran atau penaksiran terhadap expected return E(R) dapat


dilakukan dengan pendekatan teori Capital Assets Pricing Models (CAPM) dan
teori Arbitrage Pricing Teory (APT). Analisis Expected Return E(R) dalam
teori CAPM secara eksplisit menyebutkan bahwa Return E(R) dipengaruhi
oleh resiko (beta), sedangkan dalam teori APT menyebutkan bahwa APT tidak
secara eksplisit menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi expected
return E(R), para analis dipersilahkan merumuskan sendiri mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi expected return E(R). Pengukuran expected return
secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut ini (Suad Husnan,
2001:76):
1. Model dalam Teori CAPM Ri = Rf + i (Rm Rf)
Ri = Tingkat keuntungan yang diharapkan
Rf = Tingkat keuntungan dari Investasi bebas Resiko
i = Tingkat Resiko
Rm = Tingkat keuntungan portofolio pasar
2. Model dalam Teori APT
E(R)
= Rf + [E(R1- Rf)1 + [E(R2 Rf)2 +... + [E(Rk Rf)k
E(R)
= Tingkat keuntungan yang diharapkan
Rf
= Tingkat keuntungan investasi bebas risiko
E(R1 Rf ) = Tingkat keuntungan dari faktor X1
E(R2 Rf ) = Tingkat keuntungan dari faktor X2
E(Rk Rf ) = Tingkat keuntungan dari faktor Xk
1,2,k
= Tingkat resiko faktor X1,X2, .... , Xk
Dari kedua formula tersebut nampak bahwa resiko (beta) dalam CAPM
menunjukkan kepekaan terhadap market return, sedangkan resiko (beta) dalam
APT menunjukkan kepekaan terhadap suatu faktor dan menurut konsep teori
APT faktor yang mempengaruhi return dapat lebih dari satu.
Secara umum faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return saham
terdiri dari faktor fundamental, faktor pasar dan faktor makro. Karena faktor
makro berpengaruh secara lokal terhadap suatu obyek investasi, maka yang
perlu dikaji lebih jauh adalah faktor fundamental dan faktor pasar. Faktor

16

fundamental meruapakan faktor yang berhubungan dengan kinerja paerusahaan


emiten, sedangkan faktor pasar berkaitan dengan kinerja sahamnya.
Pengukuran return menurut teori pasar dapat diformulasikan sebagai berikut
ini:

Keterangan :
Rit = tingkat keuntungan saham I pada periode t.
Pit = harga penutupan saham I pada periode t (periode penutupan/akhir).
Pit-1 = harga penutupan saham I pada periode sebelumnya (awal).
2.3 . Book Value Per Share (BVS)
Rasio untuk mengukur nilai shareholderss equity atas setiap lembar
(Pit Pit-1)
saham, atau disebut juga dengan Book Value Per Share yang
Rit (%) =
x 100 %
menggambarkan
total modal (equity) terhadap jumlah
(Pit-1perbandingan
)
saham. Book Value per Share menunjukikan suatu Approximate Value
atau perkiraan nilai dari setiap lembar saham biasa yang di dasarkan
atas asumsi bahwa semua aktiva perusahaan dapat dilikuidir menurut
nilai bukunya.
Book Value per Share (BVS) atau nilai buku saham adalah rasio
yang menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap
jumlah saham. Book Value per Share dapat dihitung dengan formula
berikut ini :

Total Equity
Total Equity
dapat
BVS
= dihitung dari selisih
x 100total
% aktiva (total asset)
dengan total hutang (totalTotal
debt).Share
Total Share merupakan jumlah saham
yang beredar di pasar. Book Value per Share digunakan untuk melihat
harga suatu scuritas apakah overpriced atau underpriced.

17

2.4 . Debt to Equity Ratio (DER)


Rasio Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk mengukur
tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total ekuitas yang
dimiliki

oleh

perusahaan.

Rasio

ini

di

ukur

dengan

cara

membandingkan antara debts terhadap total equity. Debt ratio yang


tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan,
karena tingkat hutang semakin tinggi yang berarti beban bunga akan
semakin besar sehingga dapat mengurangi keuntungan. Sebaliknya,
tingkat debt ratio yang kecil menunjukkan yang semakin baik, karena
menyebabkan tingkat pengembalian yang semakin tinggi. (Robert Ang,
2007:34)
Secara matematis DER dapat diformulasikan sebagai berikut
(Martono, 2009) :

Total Debt
DER =

x 100 %

Total Equity
2.5 Current Ratio (CR)
Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar
(current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). Aktiva lancar
terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan.
Sedangkan hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel,
hutang pajak, hutang gaji atau upah, dan hutang jangka pendek lainnya.
Current Ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi
kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki
kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban financial jangka

18

pendeknya. Akan tetapi Current Ratio yang tinggi akan berpengaruh


negatif terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena
sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran
(Martono, 2008).Secara matematis CR dapat diformulasikan sebagai
berikut :
2.7. Kerangka PemikiranAktiva Lancar
Faktor fundamental yang digunakan untuk memprediksi harga saham
CR =
x 100 %
atau return saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar, sehingga investor
Hutang Lancar
dapat menilai kewajaran harga saham maupun menilai tingkat harga relatif
jika diperbandingkan dengan harga saham lainnya. Faktor fundamental
dengan menggunakan rasio keuangan yang akan digunakan adalah Book
Value per Share (BVS), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Book Value per Share (BVS) adalah indikator lain yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan, semakin besar nilai BVS semakin tinggi
perusahaan dinilai oleh para investor relatif dibandingkan dengan yang telah
ditanamakan diperusahaan. Nilai BVS semakin besar menunjukkan harga
pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar yang semakin
meningkat maka capital gain (actual return) dari saham tersebut juga
meningkat. (Ratnasari, 2003)
Current Ratio (CR) yang semakin tinggi maka laba bersih yang
dihasilkan perusahaan semakin sedikit, karena rasio lancar yang tinggi
menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return yanglebih
rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. (Mamduh dan Halim,2003)

19

Jika rasio hutang Debt to Equity Ratio (DER) tinggi yang sekaligus Rasio
Leverage akan tinggi pula yang akan mempengaruhi laba pemegang saham.
Dengan tingginya laba yang didapat oleh para investor makan akan
mempengaruhi dalam menerbitkan saham baru. Dimana semua itu akan dapat
berguna bagi para investor dalam membandingkan saham perusahaan
tersebut, sehingga Debt to Equity Ratio (DER) akan mempengaruhi
perubahan harga saham yang sering digunakan oleh para investor dalam
menilai kinerja perusahaan tersebut.
Dengan demikian penelitian ini mengemukakan sistematika kerangka
konseptual tentang pengaruh beberapa faktor fundamental yang terdiri atas
Book Value per Share (BVS), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap Return Saham Retail di BEI periode 2011-2013, yang
nampak seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
Book Value
Book
Value per
per Share
(BVS) / (X1)
Current Ratio
(CR) / (X2)

H2
Return Saham
H3

Debt to Equity Ratio


(DER) / (X3)
Keterangan :
: pengaruh secara parsial
: pengaruh secara berganda
Sumber : Fachreza Muhammad Legiman, Parengkuan Tommy, Victoria Untu
(2015), Desy Arista (2012), Ratna Prihatini 2009.
1.3. Hipotesis

20

Berdasarkan kerangka teoristis yang telah diuraikan dapat dirumuskan


Hipotesis alternatif dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :
H1

: Book Value Per share (BVS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return saham pada perusahaan Retail di BEI.

H2

: Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return


saham pada perusahaan Retail di BEI.

H3

: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap


Return saham pada perusahaan Retail di BEI.

H4

: Book Value Per Share (BVS), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity
Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan Retail di BEI.

BAB III

21

METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan suatu proses yang terjadi atas rangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus, terencana dan sistematis dengan
maksut mendapatkan pemecahan masalah yaitu : mengedit data dan mentabulasi
untuk dianalisis. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya terdaftar
di BEI periode 2011-2013.
3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Macam Variabel
Variabel penelitiannya diantaranya meliputi berikut ini :
3.2.1.1. Variabel Terikat/Dependen (Y)
Variabel terikat (dependen) yaitu tipe variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Return Saham.
3.2.1.2. Variabel Bebas/Independen (X)
Variabel bebas (Independen) meruapakan variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lainnya (variabel
dependen). Variabel bebas dalam penelitian adalah faktor-faktor
fundamental perusahaan terdiri dari rasio-rasio : Book Value per Share
(BVS), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER).

22

3.2.2. Definisi Operasional Variabel


Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
3.2.2.1. Book Value per Share (BVS) / X1
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan
aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan
memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama
dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar
saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
BVS digunakan juga untuk melihat harga suatu sekuritas apakah
overpriced atau underpriced.
3.2.2.2. Current Ratio (CR) / X2
Current Ratio (CR) merupakan alat ukur bagi kemampuan
likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk
membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
3.2.2.3. Debt to Equity Ratio (DER) / X3
Debt to Equity Ratio merupakan salah satu financial leverage
yang dipertimbangkan sebagai variabel keuangan dalam penelitian ini
karena secara teoritis menunjukkan resiko suatu perusahaan yang
berdampak pada ketidakpastian harga saham suatu perusahaan. Rasio
utang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar semua hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek

23

maupun utang jangka panjang. DER menunjukkan kemampuan


perusahaan dalam membayar hutang dengan ekuitas yang dimilikinya.
3.2.2.4. Return Saham / Y
Return Saham adalah Return yang diperoleh dari selisih harga
saham tahun ini (Pt) dengan harga saham periode tahun sebelumnya
(Pt-1) dibagi dengan harga saham periode tahun sebelumnya (P t-1).
Pengukurannya dapat diformulakan sebagai berikut ini :

Pt Pt-1
Rit =
Pt-1

Keterangan :
Rit = Return saham
Pt

= Harga saham i pada akhir periode

Pt-1 = Harga saham i pada awal periode

Untuk lebih jelas tentang definisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel 1.
Berikut ini:

24

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
NO
1

Jenis Variabel
Book Value per Share
(BVS)

Definisi
Skala
Perbandingan total modal Rasio
(equity) terhadap jumlah
saham yang beredar.

Current Ratio (CR)

Perbandingan antara
Rasio
Aktiva Lancar (Current
Asset) dengan Hutang
Lancar (Current
Liabilities)
Perbandingan antara
Rasio
hutang yang diberikan
oleh para kreditur dengan
jumlah modal sendiri
yang diberikan oleh
pemilik perusahaan.

Debt to Equity Ratio


(DER)

Return saham

Prosentase kenaikan
kekayaan karena
memegang saham selama
satu periode

Rasio

Pengukuran
Total Equity
BVS =
x 100%
Total Share
Keterangan :
Total Equity : total modal
Total Share : jumlah saham yang
beredar.
Aktiva Lancar
CR =

x 100 %
Hutang Lancar

Total Debts
DER =

Total Equity
Keterangan :
Total Debts : Jumlah Hutang
Total Equity : jumlah modal
sendiri
Pt Pt-1
Return Saham :
x 100 %
Pt-1
Keterangan :
Pt :Harga saham i pada akhir
periode
Pt-1 :Harga saham i pada awal
periode

3.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
diperoleh dari data laporan keuangan yang terdapat dalam http://www.idx.co.id
selama periode 2011 sampai dengan 2013, yang diperoleh bersujmber dari BEI.
Data laporan keuangan yang akan diteliti adalah data laporan keuangan tahun

25

x 100 %

2011-2013 dari semua pada perusahaan retail di BEI yang terdaftar di BEI dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,
2005:55)
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Retail yang terdaftar di
pasar modal

Indonesia sampai akhir tahun 2011-2013 sebanyak 27

perusahaan. Pengambilan sampel bertujuan untuk menghemat waktu dan


tenaga dalam menganalisa data.
3.4.2. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Sedangkan jenis sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
(Sugiyono, 2007:73).
Sampel yang diambil sebanyak 14 perusahaan retail di BEI yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yang didapat dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
yang telah memenuhi kriteria :
1. Terdaftar di ICMD secara terus-menerus sejak tahun 2011 sampai 2013.
2. Memiliki data keuangan yang lengkap.
3. Memiliki nilai laba bersih (net profit) yang positif.

26

Sampel perusahaan ada 14 perusahaan yang memenuhi kriteria di


perusahaan RETAIL di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai 2013.
Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini
Tabel 3.1
Nama Perusahaan Retail yang dijadikan Sampel

NO

KOD

1.
2.
3.

E
TGKA
SAPC
RALS

4.

OKAS

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Nama Perusahaan
PT.Tiga Raksa Satria Tbk
PT. Millennium Pharmacon Inter
PT. Ramayana Lestari Sentosa
PT. Ancora Indonesia Resources

Tbk
MPAA PT. Matahari Putra Prima Tbk
MICE PT. Multi Indocitra Tbk
HERO PT. Hero Supermarket Tbk
FISH
PT. FKS Multi Agro Tbk
EMPT PT. Ensevel Putera Megatrading
AIMS PT. Akbar Indo Makmur Stimec
ACES PT. Ace Hardware Indonesia Tbk
CSAP PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
TRIL
PT. Triwira Insanlestari Tbk
KOIN PT. Kokoh Inti Arebama Tbk
Sumber : ICMD 2011-2013

3.5. Pengumpulan Data


Sesuai jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka pengumpulan
data didasarkan pada teknik dokumentasi pada laporan keuangan yang
dipublikasikan oleh BEI melalui http://www.idx.co.id.
3.6. Pengolahan Data

27

Data yang terkumpul dilakukan pengolahan dengan menggunakan metode


berikut ini :
3.6.1. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah
dikumpulkan, karena kemungkinan data yg masuk (raw data) atau data
terkumpul tidak logis dan meragukan.
3.6.2. Tabulating
Tabulating
merupakan metode pengolahan data dengan cara
menyususn tabel dari data yang sudah berhasil dikumpulkan baik dalanm
penyajian data maupun analisis data.
3.6.3. Proses Input Data Ke Komputer
Yaitu data yang telah ditabulasi kemudian diolah dengan menggunakan
komputer. Untuk output analisis statistic dengan menggunakan program SPSS
(Statistic Product and Service Solutions).
3.7. Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang menggambarkan data yang
berkaitan dengan penelitian berupa tabel-tabel dengan diberi penjelasan
berkaitan dengan data tersebut. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang diajukan, pertama-tama dikumpulkan data sejumlah saham biasa yang
masuk kategori perusahaan retail di BEI kemudian data tersebut dimasukkan
ke dalam tabel, serta memaparkan penyajian data dan analisis data hasil
penelitian.
3.7.2. Analisis Kuantitatif
28

Analisis Kuatitatif meruapakan suatu pengukuran yang digunakan


dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu
atau dinyatkan dengan angka-angka. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan untuk menganalisis data adalah Regresi berganda, dengan bantuan
program SPSS (Statistical Program for Social Science), data tersebut diolah
dan dianalisis untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut :

3.7.2.1. Analisis Regresi Berganda


Wibowo (2012:126) menyatakan bahwa model regresi
berganda dengan sendirinya menyatakan suatu bentuk hubungan linier
antara dua atau lebih variabel independen dengan

variabel

dependennya. Didalam penggunaan analisis ini beberapa hal yang bisa


dibuktikan adalah bentuk dan arah hubungan yang terjadi antara
variabel independen terhadap variabel dependennya jika suatu kondisi
terjadi. Analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh variabel-variabel yaitu Book Value per Share (BVS), Current
Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER).

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b1 X2 + b3 X3 + e

Keterangan :
Y

29

= Return Saham

= Konstanta

b1,b2,b3

= Koefisien

X1

= Book Value per Share ( BVS )

X2

= Current Ratio ( CR )

X3

= Debt to Equity Ratio ( DER )

3.7.3 Pengujian Hipotesis


3.7.3.1 Uji Parsial ( Uji t )
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masingmasing variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien dengan tingkat
Signifikan 5 % : 2 = 2,5 %. Jika t hitung < ttabel maka H0 diterima, ini berarti
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan menerima Ha , ini berarti
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. ( Ghozali,
2009 : 70 )
3.7.3.2 Uji Berganda ( Uji F )
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen, waktu dengan membandingkan antara nilai kritis
Ftabel dengan Fhitung . jika Fhitung > Ftabel, maka H0 diterima yang berarti

30

variabel Independen tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai


variabel dependen. Sedangkan jika Fhitung < Ftabel , maka H0 ditolak dan
menerima Ha, ini berarti semua variabel Independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. ( Ghozali,2009 : 73 )
3.7.3.3. Koefisien Determinan (Adjusted R2)
Nilai koefisien Determinan yang ditunjukkan dengan nilai
Adjusted R-Squer. Koefisien determinan (R2) digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara 0 dan 1.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen ( Ghozali, 2009:49 ).
Nilai

yang

memberikan

mendekati

hampir semua

berarti

variabel-variabel

informasi

independen

yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.


Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
biasa terhadap jumlah variabel yang independen yang dimasukkan
kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik.

31

3.8 Sistematika Penulisan


Adanya sistematika penulisan adalah untuk mempermudah pembahasan
dalam penulisan, Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan
landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang
ada yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah
berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep
yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan penggunaan
penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu
pada latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang
diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu system penulisan
diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab
yang ada dalam skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan
menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis
hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk
menjelaskan secara singkat persamaan yang akan diteliti. Hipotesis
adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta
merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.

32

BAB II TELAAH PUSTAKA


Bab ini menguraikan landasan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan
menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis
hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk
menjelaskan secara singkat persamaan yang akan diteliti. Hipotesis
adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta
merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam hal ini akan menguraikan variabel penelitian dan definisi
operasional dimana diskripsi terhadap variabel yang digunakan dalam
penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara
operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan
dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode
pengambilan sampel. Jenis dan sumber data adalah gambaran tentang
jenis data yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis
mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan
dalam penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang diskripsi objektif objek penelitian yang
berisi penjelasan singkat obyek yang digunakan dalam penelitian.
Analisis dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih

33

sederhana yang mudah dibaca dan mudah diinterpretasikan meliputi


diskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan
pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interpretasi untuk
memakai implikasi penelitian.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang berisi kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran dari pembahasan. Saran yang diajukan berkaitan
dengan penelitian dan merupakan anjuran yang diharapkan dapat berguna
bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam penelitian.

34

DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. 2007. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia ( The Intellegent Guide
To Indonesia Capital Market ). Edisi Pertama. Mediasoft Indonesia : Jakarta.
Arista, Desy, 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode
2005-2009). Semarang : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan , Vol. 3,
No.1, hal 1-15.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. BPFE UGM. Yogyakarta.
Brigham, Eugene, and Joel, F. Houston. 2001. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Terjamahan oleh Ali Akbar Yulianto. Jilid 1. Edisi Kesepuluh,
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Darmadji, T, dan H. M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harjito, Agus , dan Rangga Aryayoga, 2009. Pengaruh Economic Value Added
(EVA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Periode 2003-2007 . Tesis : Semarang.
Hone, James C, V., and Wachoviz, Jr. John M. 1998. Fundamental of Financial
Management 8th ed. New Jersey : Prentice Hall Internasional.

35

Jogiyanto, H.M. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga,
BPFE : Yogyakarta.
. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. BPFE :
Yogyakarta.
Legiman, Fachreza Muhammad, Parengkuan Tommy, dan Victoria Untu, 2015.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Return saham pada Perusahaan
AGROINDUSTRY yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Jurnal EMBA, Vol. 3, No.1 : 382-392.
Mahmud dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Malintan, Rio, 2012. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
(DER), Price Earning Ratio (PER) dan Return On Assets (ROA) terhadap
Return Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2005-2010, Tesis : Jurnal Akuntansi. Universitas Brawijaya.
Martono, Nugroho Cahyo, 2009. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham Pada perusahaan yang terdaftar di
BEI (Kasus pada Perusahaan Manufaktur priode 2003-2007 . Tesis : Program
pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. (Tidak
Dipublikasikan).
Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Patriawan, Dwiatma, 2009. Analisis Pengaruh Earning per Share (EPS),
Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa

36

Efek Indonesia tahun 2005-2010 . Tesis : Jurnal Akuntansi, Universitas


Brawijaya.
Rahmi, Atika, Muhammad Arfan, dan Jalaluddin, 2013. Pengaruh Faktorfaktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham (Studi pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20072009). Jurnal Akuntansi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Vol. 2, No. 2 : pp 1-15.
Rasmin, 2007. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham.
Skripsi, Program Strata I STIE Totalwin, Semarang. (Tidak dipublikasikan)
Ratnasari, Elza, 2003. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental, Volume
Perdagangan dan Nilai Kapitalisasi pasar Terhadap Return Saham di Bursa
Efek Jakarta (Studi Kasus Saham Perusahaan Manufaktur) . Tesis: Magister
Manajemen Undip. Semarang.
Sakti, Tutut Alun Asoka, 2010. Pengaruh Return on Assets dan Debt to Equity
Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (Kasus pada Sektor Manufaktur periode 2003-2007). Jurnal Ilmu
Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol.1, No.1 pp. 1-12.
Sembel, Roy dan Totok Sugiharto. 2009. The Quent For Value. PT Elex Media
Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta.
Suad, Husnan. 2001. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogayakarta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Edis Ketujuh. Bandung : Alfabeta.

37

Sulaiman dan Handi, Ana, 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap


Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Akuntansi. Vol.2, No.2.
Tandelin, Eduarnus. 2001. Analisis Investasi Manajemen Portofolio. Cetakan
Pertama, BPFE : Yogyakarta.
Wibowo. 2012. Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Gava Media :
Yogyakarta.
. 2011-2013. Indonesia Capital Market Directory. BEI (Bursa
Efek Indonesia). Semarang.
. 2015 . Pedoman Penyusunan Skripsi. FE-UMK.

38

Anda mungkin juga menyukai