Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASUHAN KEBIDANAN
FORMAT SAP
Fak/Prodi
: BD. 303
Semester/Jumlah SKS
: III / 2 SKS ( T: 1, P: 1)
: - Heni Widiastuti
- Nida Choirinisa
- Silvie Yuniar Gamiarsi
TM
I
KOMPETENSI
1. Pemahaman
INDIKATOR
tentang
1. Mahasiswa
menjelaskan
MATERI
MEDIA
mampu
asuhan
nifas
2. Pengertian
tanggung
jawab
tahapan
1. Pemahaman
proses
laktasi
tentang
dan
1. Mahasiswa
menjelaskan
masa
nifas
3. Tujuan asuhan dasar
masa nifas
4. Menjelaskan tahapan
METODE
WAKTU
EVALUASI
Proyektor,
Ceramah,
2x50 mnt
Kuesioner,
1. Sarwono,
White
Diskusi,
lembar
board,
Pemberian
penugasan
Spidol,
tugas
2008.
2. Seller P
(1993)
3. V Ruth bennet
penghapus,
Dan
Hand Out
mampu
anatomi
fisiologi payudara
Linda,
(1999)
4. Varney 1997
5. Buku anjuran
masa nifas
5. Peran bidan dalam
masa nifas
6. Program masa nifas
1. Anatomi
dan
SUMBER
Proyektor,
Ceramah,
White
Diskusi,
2x50 mnt
Kuesioner,
lembar
1.
Sarwono,
2008.
menyusui
2. Pemahaman
tentang
anatomi
fisiologi
dan
payudara
2. Proses laktasi
dan
menyusui
3. Dukungan
dalam
ASI
4. Manfaat
bidan
pemberian
Board,
Pemberian
Spidol,
tugas
penugasan,
3.
Penghapus,
Pemahaman
tentang
Mahasiswa
mampu
1. Komposisi
Linda,
pemberian
dalam ASI
2. Upaya
dalam
ASI,
upaya
ASI eksklusif
IV
Pemahaman
perawatan
menyusui
tentang
payudara,
yang
masalah dalam
cara
benar,
pemberian
ASI
Mahasiswa
melaksanakan
mampu
perawatan
benar,
pemberian
masalah
ASI
&
penangananya
1. Pemahaman
tentang
Mahasiswa
gizi
memperbanyak ASI
3. Tanda bayi cukup
ASI
4. ASI Eksklusif
Ceramah,
White
Diskusi,
Board,
Pemberian
Spidol,
Tugas
anjuran
Sarwono,
lembar
penugasan
2.
3.
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
Linda,
payudara,
diskusi
1.
Hand Out
payudara
2. Cara
menyusui
Kusioner,
(1999)
Varney 1997
Buku
bennet Dan
Simulasi
dalam
2x50 mnt
4.
5.
Penghapus,
Phantom
penangananya
mampu
Proyektor,
1. Perawatan
yang benar
3. Masalah
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
Hand Out
ASI
III
2.
&
2x50 mnt
Praktek
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
2.
daftar tilik,
perlengkap
an
4.
5.
3.
breast
bennet Dan
care
Proyektor,
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
Linda,
Ceramah,
2x50 mnt
Kuesioner,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
proses
dan
respon
menginterpretasikan proses
dan
respon
adaptasi
BBL
menjelaskan
dan
bounding
adaptasi
Laptop
Diskusi,
Hand Out,
Pemberian
keluarga
spidol,
Tugas
terhadap
BBL
2. Bounding
lembar
penugasan
3.
penghapus
1. Pemahaman
tentang
perubahan
tanda
perubahan
sistem
menjelaskan
sistem
endokrin,
pemantauan
tentang
endokrin,
vital,
1. Mampu
Linda,
attachment
3. sibbling rivally
perubahan
kardiovaskuler,
sistem hematologi
1. Perubahan
sistem
endokrin
2. Pemantauan
perubahan
tanda
vital
3. Perubahan
sistem
Hand Out,
Ceramah,
Proyektor,
Diskusi,
Laptop,
pemberian
spidol,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
1. Pemahaman
penugasan
mampu
menjelaskan perubahan
sistem
pencernaan,
perubahan
perubahan
sistem perkemihan
sistem
perubahan
perkemihan
1.
anjuran
Sarwono,
2.
3.
penghapus
reproduksi,
fisiologis
1. Perubahan
fisiologis
masa
nifas
2. Sistem reproduksi
3. Sistem pencernaan
4. Sistem perkemihan
Linda,
Proyektor,
Ceramah,
White
dan diskusi,
board,
pemberian
spidol,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
lembar
penugasan
2.
3.
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
penghapus,
bennet Dan
Hand Out
Linda,
pencernaan,
sistem
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
hematologi
tentang 1. Mahasiswa
(1999)
Varney 1997
Buku
lembar
sistem hematologi
VII
4.
5.
kardiovaskuler
4. Prubahan
sistem
kardiovaskular,
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
rivally
VI
2.
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
anjuran
VIII
tentang 1. Mahasiswa
mampu
1. Komplikasi
masa
nifas
2. Kebersihan
1. Pemahaman
2.
nifas
penangananya
Pemahaman
tentang
diri/perineum,
IX
&
penangananya
2.
Mampu
menjelaskan
tentang
tentang
kebersihan
kebersihan
istirahat
diri/perineum,
diri/perineum
3. Istirahat yang cukp
4. Hubungan seksual
Proyektor,
Ceramah,
White
Diskusi
board,
kelompok,
spidol,
Pemberian
penhapus,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
1.
Sarwono,
2.
3.
4.
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
lembar
penugasan
bennet Dan
Hand Out
Linda,
istirahat
seksual
seksual
Pemahaman
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
cairan,
eliminasi
masa
ambulasi,
:
bak/bab,
Proyektor,
Ceramah,
White
Diskusi
board,
kelompok,
spidol,
Pemberian
penhapus,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
5.
6.
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
2.
3.
4.
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
lembar
penugasan
bennet Dan
Hand Out
Linda,
latihan/senam nifas
1. Pemahaman
pelayanan
tentang 1. Mahasiswa
kebidanan
melakukan
kebidanan
mampu
pelayanan
ibu
masa
jam
persalinan.
3. Pemahaman
pelayanan
setelah
tentang
kebidanan
1. Pelayanan
kebidanan ibu masa
nifas
2. Pelayanan
kebidanan ibu masa
jam
setelah persalinan.
meliputi
Proyektor,
Ceramah,
Laptop,
Diskusi,
spidol,
pemberian
penghapus,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
5.
6.
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
lembar
penugasan
2.
3.
Hand Out
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
Linda,
pertama,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
pemeriksaan tanda-
tanda
anjuran
vital,
pemeriksaan
fundus
uteri,
lochea,
kandung
kemih.
3. Pelayanan
kebidanan ibu nifas
selama
2-6
hari
setelah persalinan,
pemeriksaan
&
fisik
tanda-tanda
XI
1. Pemahaman
pelayanan
tentang
kebidanan
persalinan,
1. Mahasiswa
mampu
melakukan pelayanan
kebidanan ibu masa
nifas 2 minggu setelah
persalinan
2. Mampu
melakukan
pelayanan
kebidanan
payudara,
lochea,
perineum
&
tungkai
1. Pelayanan
kebidana ibu masa
nifas
2. Pelayanan
2
Ceramah,
White
Diskusi
board,
spidol,
Proyektor,
minggu
kelompok
2x50 mnt
Kuesioner,
1.
lembar
penugasan
kelompok
2.
3.
kebutuhan
dasar
setelah persalinan
ibu
nifas,
masa
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
penghapus
bennet Dan
Hand Out
Linda,
setelah persalinan,
Sarwono,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
anjuran
nifas
eliminasi,
kebersihan
diri,
istirahat
&
seksualitas
3. Pelayanan
kebidanan ibu nifas
6 minggu setelah
persalinan
4. Konseling
XII
1. Pemahaman
tentang
1. Mahasiswa
mampu
KB secara dini
1. Senam nifas
2. Pengertian senam
nifas
3. Manfaat
nifas
2. Pemahaman
untuk
senam
Simulasi
Laptop,
diskusi
&
2x50 mnt
Praktikum,
1.
kuesioner
2.
Matras,
Hand Out
nifas
4. Tehnik-tehnik
tentangsenam nifas
Proyektor,
3.
1. Pemahaman
program
asuhan
tentang
tindak
masa
lanjut
nifas
rumah
2. Pemahaman
di
1. Mahasiswa
menjelaskan
tindak lanjut
mampu
program
asuhan
tentang
asuhan
masa
tentang
nifas
3. Mampu menjelaskan &
lanjutan
nifas
3. Pemahaman
1. Tindak
Linda,
lanjut
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
senam nifas
XIII
Sarwono,
jadwal
kunjungan rumah
3. Asuhan
lanjutan
masa nifas
4. Gizi
5. Suplemen zat besi/
Proyektor,
Ceramah,
White
Diskusi,
board,
pemberian
spidol,
tugas
2x50 mnt
Kuesioner,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
1.
anjuran
Sarwono,
lembar
penugasan
2.
3.
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
penghapus,
bennet Dan
Hand Out,
Linda,
Role play
penyuluha
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
XIV
melaksanakan
zat besi/Vit.A
kebutuhan
Pemahaman
tentang
pendokumentasian
asuhan
bentuk
asuhan
langkah
Varney
aplikasikan
SOAP
dalam
yang
&
di
bentuk
kebidanan
manajemen
langkah Varney
2. Mampu
melakukan
pendokumentasian
SOAP
masa
anjuran
nifas
1. Pendokumentasian
asuhan dalam masa
gizi,
Vit A
nifas
2. Pendokumentasian
asuhan
kebidanan
Ceramah,
White
Diskusi,
2x50 mnt
Praktek,
Kuesioner, tes
board,
pemberian
tertulis,
spidol,
tugas
lembar
penghapus,
1.
2.
3.
penugasan
Sarwono,
2008.
Seller P
(1993)
V
Ruth
bennet Dan
Hand Out
Linda,
bentuk
langkah Varney
3. Pendokumantasian
SOAP
Proyektor,
4.
5.
(1999)
Varney 1997
Buku
anjuran
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
:I
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan dasar masa nifas meliputi pengertian masa
nifas, tujuan asuhan dasar masa nifas, peran dan tanggung jawab bidan dalam masa
nifas dll
2. Mahasiswa mampu menguraikan tahapan masa nifas seperti taking in, taking hold,
letting go dan program masa nifas
Metode
Materi
Perubahan fisik
Involusi uterus dan pengeluaran lochia
Laktasi/pengeluaran ASI
Perubahan psiikis
(http://therizkikeperawatan.blogspot.com/2009/03/askeb.html)
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsurangsur pulih kembali seperti keadaan seblum hamil. Perubahan-perubahan alat-alat
4) Tambahan makanan kaya gizi sangat penting dibutuhkan sebab nafsu makan
biasanya akan meningkat. Kurang nafsu makan memberi indikasi bahwa proses
pemulihan kesehatan tidak berlangsumg normal.
b. Taking Hold Period
1) Periode ini berlangsung pada 3-4 hari setelah persalinan, ibu menjadi
berkonsentrasi pada kemampuannya menjadi ibu yang sukses, dan menerima
tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayinya
2) Fokus perhatiannya pada kontrol fungsi tubuh misalnya proses defekasi dan miks,
kekuatan, dan daya tahan tubuh ibu
3) Ibu mulai merasa sanggup dan terampil merawat bayinya seperti menggendong,
memandikan, menyusui bayinya dan mengganti popok
4) Ibu menjadi sangat sensitif pada masa ini sehingga mungkin membutuhkan
bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan yang dialami ibu
5) Bidan sebaiknya memberikan penyuluhan dan support emosional pada ibu
c. Letting go Period
1) Periode ini umumnya dialami oleh ibu setelah ibu tiba dirumah dan secara penuh
merupakan waktu pengaturan
2) Kumpul bersama keluarga
3) Ibu telah menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu merasa menyadari
kebutuhan bayinya sangat tergantung kesiapannya sendiri sebagai ibu,
ketergantungannya kepada orang lain, serta dipengaruhi oleh interaksi sosial
budaya keluarga.
E. Peran bidan dalam masa nifas
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas antara lain:
1) Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai
dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
masa nifas
2) Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3) Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4) Membuat kebijakan perencanaan program kesehatan yang berkaitan dengan ibu
dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi
5) Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
6) Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara
mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik,
serta mempraktekkan kebersihan yang aman
7) Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan Ceramah
diri.
Tanya jawab
2. Mengisi absensi
3. Apersepsi pembelajaran tentang konsep
4.
5.
1.
Isi/materi
2.
Penutup
secara
lisan
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonata. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: II
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
Materi
STRUKTUR MAKROSKOPIS
1.
Corpus
Alveolus, yaitu
dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
2.
Areolla
Letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang
disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya: Perubahan
warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang
corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya
kehitaman maka warnanya akan lebih gelap. Selama kehamilan warnanya akan
menjadi lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak
kembali lagi seperti warna aslinya semula.
3.
Papilla mammae
Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk
dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini
terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus,
ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh getah bening, serat-serat
otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka
duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan puting susu ereksi,
sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu
tersebut.
C.
STRUKTUR MIKROSKOPIS
1. Alveoli
Yang mengandung sel-sel yang mensekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi
oleh sel-sel yang mensekresi air susu, disebut acini. Yang mengekstraksi faktorfaktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap
alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang kadang disebut sel keranjang (basket
cell)atau sel laba-laba (spider cell). Apabila sel-sel ini dirangsang oleh oksitosin
akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam duktus lactifer.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengandung antibodi.
ASI mengandung komposisi yang tepat.
Mengurangi karies dentis.
Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi.
Terhindar dari alergi.
Meningkatkan kecerdasan bayi.
Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
Kegiatan
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
2. Mengisi absensi
3. Apersepsi pembelajaran
Metode
Ceramah
tentang
Isi/materi
proses
Tanya jawab
dan
fisiologi payudara
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Anatomi dan fisiologi payudara
Tanya jawab
b. Proses laktasi dan menyusui
c. Dukungan bidan dalam pemberian ASI
d. Manfaat pemberian ASI
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar
Penutup
mahasiswa
rangkuman
pada
mata
kuliah
selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Menyusui.Dalam
http://www.bebeclub.co.id/bayi/menyusui/masalah_umum_menyusui di
akses pada tanggal 19 Oktober 2013 pukul 12.20 WIB
Kristiyanasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha medika.
Marimbi, H. 2010. Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
Roesli, U. 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara.
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonata. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Evaluasi
:
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: III
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Metode
Kompetensi
Pemahaman tentang komposisi gizi dalam ASI, upaya memperbanyak ASI, tanda bayi
cukup ASI dan ASI eksklusif
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan komposisi gizi dalam ASI, upaya memperbanyak ASI,
tanda bayi cukup ASI & ASI eksklusif
Metode
Materi
Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak
yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan
omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI.
Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya
asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap
perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Vitamin Dan Mineral
ASI mengandung vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi. Zat gizi
mikro penting itu antara lain vitamin A, vitamin C, vitamin D, zat besi, tiamin,
riboflavin, kalsium, fosfor, fluor
B. Upaya memperbanyak ASI
Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:
1. Makanan.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran.
3. Penggunaan alat kontrasepsi.
4. Perawatan payudara.
5. Anatomis payudara.
6. Faktor fisiologi.
7. Pola istirahat.
8. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
9. Faktor obat-obatan.
10. Berat lahir bayi.
11. Umur kehamilan saat melahirkan.
12. Konsumsi rokok dan alkohol
Buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan
bau menyengat.
2.
Berat badan naik lebih dari 500 gram sampai 1 kg setiap bulan pada trimester
pertama kehidupannya. Berat badannya kemudian bertambah sekitar 600 gram
setiap bulan pada trimester kedua dan bertambah sekitar 400-500 gram setiap
bulannya pada trimester ketiga.
3.
Bayi terlihat rileks dan puas setelah menyusu dan akan melepas sendiri mulutnya
dari payudara ibu.
4.
Setelah menyusu bayi langsung tertidur karena ASI memicu produksi hormon
endorfin yang merangsang tidur.
5.
Setelah berumur beberapa hari, bayi akan buang besar (BAB) setidaknya dua kali
sehari dengan tinja berwarna kuning atau gelap dan mulai berwarna lebih cerah
setelah hari kelima belas
D. ASI Eksklusif
Pengertian Asi Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai
makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air
putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan
alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama
hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa
ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun bayi meminta (ondemand), sesering yang bayi mau, siang dan malam. Tidak menggunakan botol susu
maupun empeng. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan
tangan, disaat tidak bersama anak serta mengendalikan emosi dan pikiran agar
tenang.
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Dosen
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya jawab
3. Apersepsi pembelajaran tentang komposisi gizi
dalam ASI, upaya memperbanyak ASI, tanda
Isi/materi
4.
5.
1.
2.
Penutup
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Pemberian tugas
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar
materi yang telah diberikan
2. Bersama-sama
dengan
mahasiswa
rangkuman
pada
mata
kuliah
selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 2729)
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 43).
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: IV
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
Pemahaman tentang perawatan payudara, cara menyusui yang benar, masalah dalam
pemberian ASI
Indikator
Materi
A. Perawatan payudara
1. Penggunaan bra yang tepat. Gunakan bra yang dapat menyerap keringat,
menyangga payudara dengan baik dan tidak sempit. Agar lebih nyaman dan
mudah saat memberikan ASI gunakan bra khusus ibu menyusui, yang bisa dibuka
tanpa melepas bra. Bila kurang nyaman saat tidur, Anda bisa menggunakan BH
untuk olahraga dari bahan katun.
2. Bersihkan kedua puting payudara dengan menggunakan air hangat setelah mandi.
Hindari penggunaan sabun di bagian puting, karena akan menyebabkan puting
kering, lapisan puting bisa terkelupas sehingga menimbulkan rasa nyeri payudara
saat menyusui, serta bisa juga menyebabkan rasa gatal.
3. Apabila Anda mengalami puting yang sembunyi, cobalah gunakan alat penarik
puting(nipple corecctor). Namun, biasanya alat ini membutuhkan waktu hingga
beberapa hari bahkan beberapa kasus membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Permasalahan puting yang sembunyi ini sebenarnya harus diatasi mulai dari awal
kehamilan. Yaitu dengan pemijatan dan perawatan payudara saat hamil.
4. Pemijatan puting dan sekitarnya dengan ibu jari dan telunjuk. Pemijatan bisa
menggunakan minyak kelapa atau minyak zaitun, agar kulit mati pada puting bisa
terkelupas, dan menjaganya tetap lembab. Pemijatan dan pengurutan dilakukan
disekitar areola untuk mengeluarkan ASI selama 15-20 kali putaran. Proses
pengurutan ini sebaiknya dilakukan 1-2 hari setelah Anda melahirkan. Anda bisa
menggunakan minyak zaitun untuk memijat payudara Anda.
5. Keluarkan beberapa tetes ASI dan oleskan disekitar puting setelah menyusui
(memiliki efek penyembuhan), dan biarkan kering sebelum menutup payudara.
6. Bila puting lecet atau nyeri karena posisi menyusui atau cara mengisap yang
salah, cobalah ganti posisi dengan menyusui dari puting yang tidak sakit. Dan
cobalah susui bayi sebelum sangat lapar sehingga ia tidak mengisapnya terlalu
kuat
B. Cara menyusui yang benar
1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir.
Mintalah kepada bidan untuk membantu melakukan hal ini.
2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menetekkan.
3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan
sekitarnya.
4. Ibu duduk atau tiduran / berbaring dengan santai.
-
Bayi
diletakkan
menghadap
ke
ibu
dengan
posisi:
5. Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu.
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada
bibir atau pipi bayi.
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar
lingkaran/daerah gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
8. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya.
9. Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.
Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi
Dengan menekan dagubayike arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara
mulutbayidan payudara ibu.
Kegiatan Dosen
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang perawatan payudara,
jawab
cara menyusui yang benar, dan masalah dalam
Isi/materi
Penutup
pemberian ASI
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Simulasi &
a. Perawatan payudara
diskusi
b. Cara menyusui yang benar
c. Masalah dalam pemberian ASI & penangananya
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi
yang telah diberikan
2. Bersama-sama dengan
mahasiswa
menyimpulkan
Tanya
materi pelajaran yang telah diberikan
Jawab
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm bentuk
rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran : Daftar hadir, Proyektor, whiteboard, spidol, penghapus, hand
out
Sumber belajar
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 2729)
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 43).
Saifudin A.B at al (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan , Jakarta
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
(hlm: 18-21).
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 26-33).
Evaluasi
:
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
:V
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
1. Pemahaman tentang proses dan respon adaptasi psikologis ibu & keluarga terhadap
BBL
2. Bounding attachment, sibbling rivally
Indikator
Mahasiswa mampu menginterpretasikan proses dan respon adaptasi psikologis ibu &
keluarga terhadap BBL dan menjelaskanbounding attachment, sibbling rivally
Metode
Materi
B. Respon & proses adaptasi psiokologis ibu & keluarga terhadap BBL
Respon Positif ditunjukkan dengan:
1. Ayah dan keluarga menyambut kelahiran bayinya dengan bahagia.
2. Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan baik.
3. Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam perawatan bayi.
4. Perasaan sayang terhadap ibu yang telah melahirkan bayi.
Respon Negatif ditunjukkan dengan:
1. Kelahiran bayi tidak dinginkan keluarga karena jenis kelamin yang tidak
sesuai keinginan.
2. Kurang berbahagia karena kegagalan KB.
3. Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan yang menyebabkan ayah merasa kurang
mendapat perhatian.
4. Faktor ekonomi mempengaruhi perasaan kurang senang atau kekhawatiran dalam
membinakeluarga karena kecemasan dalam biaya hidupnya.
5. Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena anak lahir cacat.
6. Anak yang dilahirkan merupakan hasil hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa
malu dan aib bagi keluarga.
Respon Antara Ibu dan Bayi
Respon Antara Ibu dan Bayi sejak kontak awal hingga tahap perkembangannya
meliputi:
1. Touch (Sentuhan).
2. Eye to Eye Contact (Kontak Mata).
3. Odor (Bau Badan).
4. Bodi Warm (Kehangatan Tubuh).
5. Voice (Suara).
6. Entrainment (Gaya Bahasa).
7. Biorhythmicity (Irama Kehidupan).
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi menjadi orang tua
2. Respon dan dukungan dari keluarga
3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan
4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
1. Fase taking in
2. Fase taking hold
3. Fase letting go
C. Bounding attachment
Pengertian Bounding Attachment
Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan
suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu
dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post
partum.
rivalry adalah
kecemburuan,
persaingan
dan
pertengkaran
antara
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semua orang
tua yang mempunyai dua anak atau lebih.
3. Anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kedatangan
anggotakeluarga baru/ bayi.
4. Tahap
dapat
tua tentang
9. Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka
sendiri.
10. Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan
kekerasanfisik.
11. Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan
untuk anak-anak.
12. Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu
sama lain.
13. Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.
14. Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang
tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling
rivalry yang paling bagus.
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang Respon & proses
jawab
adaptasi psiokologis ibu & keluarga terhadap BBL
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Isi/materi
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Respon & proses adaptasi psiokologis ibu &
Tanya
keluarga terhadap BBL
jawab
b. Bounding attachment
c. sibbling rivally
Pemberian
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
tugas
bertanya
Penutup
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi
yang telah diberikan
2. Bersama-sama dengan mahasiswa menyimpulkan
Tanya
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 6365)
Saifudin A.B at al (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan , Jakarta
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
(hlm: 18-21).
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 26-33).
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 43).
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: VI
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
vital,
perubahan
sistem
Materi
eksterna maupun interna, dan akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil.
B. Perubahan sistem endokrin
a.
Hormon placenta
Hormon placenta menurun dengan cepat setelah persalinan. HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam
3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai omset pemenuhan mamae pada
hari ke-3 post partum.
b.
Hormon pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak menyusui,
prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH akan meningkat pada
fase konsentrasi folikuler ( minggu ke-3) dan LH tetap rendah hingga ovulasi
terjadi.
c.
d.
Kadar estrogen
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogen yang bermakna sehingga
aktifitas prolaktin yang juga sedang meningkat dapat mempengaruhi
kelenjar mamae dalam menghasilkan ASI. (Saleha:2009 53-61)
Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celsius. Sesudah partus
dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celcius dari keadaan normal, namun tidak akan
melebihi 8 derajat celcius. Sesudah 2 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan
akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38 derajat celcius, mungkin terjadi infeksi
pada klien.(Siti saleha,2009)
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca melahirkan,
denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat. Denyut nadi yang
melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan
post partum.
c.
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri ketika
darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah
normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg.
Pasca melahirkan pada kasus normal, tekanan darah biasanya tidak berubah.
Perubahan tekanan darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan
oleh perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum merupakan tanda
terjadinya pre eklamsia post partum. Namun demikian, hal tersebut sangat jarang
terjadi.
d. Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali per menit.
Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal. Hal ini dikarenakan
ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Keadaan pernafasan
selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak
normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus
pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat,
kemungkinan ada tanda-tanda syok.
tersebut
dengan
trauma
masa persalinan. Pada persalinan vagina kehilangan darah sekitar 200-500 ml,
sedangkan padapersalinan dengan SC, pengeluaran dua kali lipatnya. Perubahan
terdiri dari volume darah dan kadar Hmt (Haematokrit).
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu
relative akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan beban pada jantung dan
akan menimbulkan decompensatio cordis pada pasien dengan vitum cardio. Keadaan
ini
dapat
diatasi
dengan
mekanisme
kompensasi
dengan
tumbuhnya
haemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sedia kala. Umumnya, ini
akan terjadi pada 3-5 hari post partum.
E. Prubahan sistem hematologi
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta
faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama post partum, kadar
fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatan viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sebanyak 15.000
selama persalinan. Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama
masa post partum. Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik lagi sampai 25.000
hingga
30.000
tanpa
adanya
kondisi patologis
jika
wanita
tersebut
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang fisiologi masa
jawab
nifas, sistem endokrin, pemantauan perubahan
tanda vital, perubahan sistem kardiovaskular,
Isi/materi
4.
5.
1.
2.
sistem hematologi
Menjelaskan pokok bahasan
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. perubahan fisologis masa nifas
Tanya
b. Perubahan sistem endokrin
c. Pemantauan perubahan tanda vital
jawab
d. Perubahan sistem kardiovaskuler
e. Prubahan sistem hematologi
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar
Penutup
Tanya
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: VII
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
sistem pencernaan,
Materi
A. Sistem reproduksi
Perubahan pada sistem reproduksi secara keseluruhan disebut proses involusi,
disamping itu juga terjadi perubahan-perubahan penting lain yaitu terjadinya
hemokonsentrasi
dan
timbulnya
laktasi.Organ
dalam
system
reproduksi
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi terlihat pada table
berikut :
No.
Waktu Involusi
1.
Bayi Lahir
2.
3.
1 Minggu
4.
2 Minggu
5.
6 Minggu
Palpasi
Serviks
Lunak
12,5 cm
Lunak
7,5 cm
2 cm
5 cm
1 cm
2,5 cm
Menyempit
Bertambah
kecil
B. Sistem pencernaan
Ibu menjadi lapar dan siap untuk makan pada 1-2 jam setelah bersalin. Konstipasi
dapat menjadi masalah pada awal puerperium akibat dari kurangnya makanan dan
pengendalian diri terhadap BAB. Ibu dapat melakukan pengendalian terhadap BAB
karena kurang pengetahuan dan kekhawatiran lukanya akan terbuka bila BAB.
Dalam buku Keperawatan Maternitas(2004), buang air besar secara spontan bisa
tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini biasa
disebabkan karena tonus otot usus menurun.
Selama proses persalinan dan pada awal masa pascapartum, diare sebelum
persalinan, kurang makan, atau dehidrasi. Ibu seringkali sudah menduga nyeri saat
defekasi karena nyeri yang dirasakannya di perineum akibat episiotomi, laserasi,
atau hemoroid.
C. Sistem perkemihan
Terjadi diuresis yang sangat banyak dalam hari-hari pertama puerperium. Diuresis
yang banyak mulai segera setelah persalinan sampai 5 hari postpartum. Empat puluh
persen ibu postpartum tidak mempunyai proteinuri yang patologi dari segera setelah
lahir sampai hari kedua postpartum, kecuali ada gejala infeksi dan preeklamsi.
Dinding saluran kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia. Kadangkadang oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang perubahan sistem
jawab
reproduksi, sistem pencernaan, perubahan sistem
4.
5.
1.
Isi/materi
2.
perkemihan
Menjelaskan pokok bahasan
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Sistem reproduksi
Tanya
b. Sistem pencernaan
c. Sistem perkemihan
jawab
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar
Penutup
Tanya
materi pelajaran yang telah diberikan
Jawab
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm
bentuk rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: VIII
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
3. Pemahaman tentang deteksi dini komplikasi masa nifas & penangananya
4. Pemahaman tentang kebersihan diri/perineum, istirahat yang cukup, hubungan
seksual
Indikator
3. Mahasiswa mampu melakukan deteksi dini komplikasi masa nifas & penangananya
4. Mampu menjelaskan tentang kebersihan diri/perineum, istirahat yang cukup &
hubungan seksual
Metode
Materi
A.
B.
C.
D.
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
5. Apersepsi pembelajaran tentang deteksi dini
jawab
komplikasi masa nifas & penangananya, serta
menjaga kebersihan diri/perineum, istirahat yang
Isi/materi
6.
7.
1.
2.
Penutup
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar Tanya
materi yang telah diberikan
2. Bersama-sama
dengan
Jawab
mahasiswa
diberikan
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm
bentuk rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: IX
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
Pemahaman tentang kebutuhan dasar ibu masa nifas seperti nutrisi dan cairan,
ambulasi, eliminasi : bak/bab, latihan/senam nifas
Indikator
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebutuhan dasar ibu masa nifas seperti nutrisi
dan cairan, ambulasi, eliminasi : bak/bab, latihan/senam nifas
Metode
Materi
A.
B.
C.
D.
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang kebutuhan dasar ibu
jawab
masa nifas seperti nutrisi dan cairan, ambulasi,
eliminasi : bak/bab, latihan/senam nifas
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Nutrisi dan cairan
Tanya
b. Ambulasi
c. Eliminasi (BAB/BAK)
jawab
d. Latihan/senam nifas
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
Isi/materi
bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi
Penutup
Tanya
materi pelajaran yang telah diberikan
Jawab
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm bentuk
rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
4. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonata. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
:X
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
4. Pemahaman tentang pelayanan kebidanan pada ibu masa nifas.
5. Pemahaman tentang pelayanan ibu masa nifas 2-6 jam setelah persalinan.
6. Pemahaman tentang pelayanan kebidanan pada ibu masa nifas 2-6 hari setelah
persalinan
Indikator
3. Mahasiswa mampu melakukan pelayanan kebidanan ibu masa nifas selama 2-6 jam
4. Mampu melakukan pelayanan kebidanan ibu nifas selama 2-6 hari setelah
persalinan.
Metode
Materi
B. Pelayanan kebidanan ibu masa nifas selama 2-6 jam pertama, meliputi pemeriksaan
tanda-tanda vital, pemeriksaan fundus uteri, lochea, kandung kemih.
C. Pelayanan kebidanan ibu nifas selama 2-6 hari setelah persalinan, pemeriksaan fisik &
tanda-tanda vital, involusi uteri, payudara, lochea, perineum & tungkai
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
2. Mengisi absensi
3. Apersepsi
pembelajaran
Metode
Ceramah
tentang
Pelayanan
Tanya
jawab
kebidanan ibu masa nifas
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Pelayanan kebidanan ibu masa nifas selama 2-6
Tanya
jam pertama,
jawab
b. Pelayanan kebidanan ibu masa nifas selama 2-6
Isi/materi
Penutup
Tanya
materi pelajaran yang telah diberikan
Jawab
3. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm bentuk
rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
5. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: XI
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
4. Pemahaman tentang pelayanan kebidanan 2 minggu setelah persalinan
5. Pemahaman tentang pelayanan kebidanan pada ibu masa nifas 6 minggu setelah
persalinan, konseling KB & senam nifas
Indikator
2 minggu
setelah persalinan
4. Mampu melakukan pelayanan kebidanan ibu nifas 6 minggu setelah persalinandan
konseling KB
Metode
Materi
A. Pelayanan kebidanan ibu masa nifas 2 minggu setelah persalinan, kebutuhan dasar ibu
masa nifas, nutrisi & cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri, istirahat &
seksualitas
B. Pelayanan kebidanan ibu nifas 6 minggu setelah persalinan
C. Konseling untuk KB secara dini
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang pelayanan kebidanan
jawab
2 minggu dan minggu setelah persalinan serta
konseling KB
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
1. penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Pelayanan kebidanan ibu masa nifas 2 minggu
Tanya
setelah persalinan,
jawab
b. Pelayanan kebidanan ibu nifas 6 minggu setelah
Isi/materi
persalinan
c. Konseling untuk KB secara dini
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya
6. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi
Penutup
Tanya
materi pelajaran yang telah diberikan
Jawab
8. Memberikan tugas kepada mahasiswa dalm bentuk
rangkuman pada mata kuliah selanjutnya
9. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: XII
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
Indikator
: Simulasi, diskusi
Materi
A.
B.
C.
D.
Senam nifas
Pengertian senam nifas
Manfaat senam nifas
Tehnik-tehnik senam nifas
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Pembelajaran
Pembukaan
1.
2.
3.
4.
5.
Isi/materi
1.
Mengucapkan salam
Mengisi absensi
Apersepsi pembelajaran tentang senam nifas
Menjelaskan pokok bahasan
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Penyajian materi menjelaskan tentang :
a. Senam nifas
b. Pengertian senam nifas
c. Manfaat senam nifas
d. Tehnik-tehnik senam nifas
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
Penutup
Metode
Simulasi
dan diskusi
Simulasi,
diskusi, dan
tanya jawab
bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi Tanya
yang telah diberikan
Jawab
2. Bersama-sama dengan mahasiswa menyimpulkan
Alat/media pembelajaran
Sumber belajar
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Mata Kuliah
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: XIII
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
4. Pemahaman tentang program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah
5. Pemahaman tentang jadwal kunjungan rumah, asuhan lanjutan masa nifas
6. Pemahaman tentang penyuluhan masa nifas, kebutuhan gizi, suplemen zat besi/Vit.A
Indikator
4. Mahasiswa mampu menjelaskan program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah
5. Mampu menjelaskan jadwal kunjungan rumah & asuhan lanjutan masa nifas
6. Mampu menjelaskan & melaksanakan penyuluahan masa nifas, kebutuhan gizi,
suplemen zat besi/Vit.A
Metode
Materi
A.
B.
C.
D.
E.
Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang program tindak
jawab
lanjut asuhan masa nifas di rumah
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Isi/materi
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah
Tanya
b. Program jadwal kunjungan rumah
c. Asuhan lanjutan masa nifas
jawab
d. Gizi
e. Suplemen zat besi/ Vit A
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
Penutup
untuk bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar Tanya
materi yang telah diberikan
Jawab
2. Bersama-sama dengan mahasiswa menyimpulkan
materi pelajaran yang telah diberikan
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%
Kelas/Semester
: III
Pertemuan Ke-
: XIV
Alokasi Waktu
: 2x50menit
Kompetensi
Materi
Kegiatan
Metode
Pembelajaran
Pembukaan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
Ceramah
2. Mengisi absensi
Tanya
3. Apersepsi pembelajaran tentang pendokumentasian
jawab
kebidanan
4. Menjelaskan pokok bahasan
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Isi/materi
1. Penyajian materi menjelaskan tentang :
Ceramah
a. Pendokumentasian asuhan dalam masa nifas
Tanya
b. Pendokumentasian asuhan kebidanan asuhan masa
jawab
nifas dalam bentuk manajemen 7 langkah Varney
c. Pendokumantasian SOAP
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya
1. Mengajukan pertanyaan secara lisan seputar materi yang
Penutup
telah diberikan
2. Bersama-sama dengan mahasiswa menyimpulkan materi
Tanya
Alat/media pembelajaran
out
Sumber belajar
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonata. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Sarwono, 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS SP.
Lusa.web.id
Evaluasi
1. Teori
a. Ujian tengah Semester
: 30%
b. Makalah kelompok
: 20%
: 50%
2. Praktek
a. Presentasi & diskusi
: 50%
b. Kegiatan kelompok
: 20%
c. Kegiatan demonstrasi
: 30%