1162 2316 1 PB
1162 2316 1 PB
overweight
(61.8%) memiliki persentase lebih tinggi daripada responden yang normoweight (32.2%).
Sementara tidak ada responden yang mempunyai IMT underweight.Respondenyang
memiliki faktor keturunan terhadap penyakit jantung dalam keluarga mempunyai persentasi
sebesar 44.1%.Sedangkan yang tidak memiliki faktor keturunan terhadap penyakit jantung
dalam keluarga mempunyai persentasi sebesar 55.9%.Gambaran kardiomegali, penebalan
hilus dan peningkatan bronkovaskular merupakan gambaran rontgen konvensional gagal
jantung yang dimiliki oleh semua responden penelitian. Sementara gambaran lain seperti
efusi pleurahanya dimiliki oleh 9 responden (26.5%), gambaran bats wing hanya dimiliki
oleh 18 responden (52.9%),gambaran kerley B hanya dimiliki oleh 22 responden (64.7%),
dan gambaran lain seperti kalsifikasi aorta, kerley A dan efusi perikardium hanya dimiliki
oleh 6 responden (17.6%).
Saran :Bagian Kesmas RSUD Raden Mattaher Jambi diharapkan dapat memberikan
penyuluhan kepada masyarakat agar dapat lebih mengetahui faktor-faktor risiko dan pola
hidup sehat pada penderita gagal jantung. Diharapkan juga kepada pihak Poliklinik dapat
merujuk setiap pasien yang tergolong kategori kelebihan berat badan atau obesitas ke
bagian gizi untuk mendapatkan informasi tentang risiko dan asupan gizi yang baik bagi
pasien tersebut.Masyarakat harus dapat lebih mewaspadai gejala gagal jantung dan
penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menggunakan rancanganpenelitian kasus kontrol.
Kata kunci : Gagal jantung, gambaran rontgen toraks konvensional gagal jantung
PENDAHULUAN
tanpa
pelayanan-pelayanan
memadai
termasuk
relatif hitam.4
dukungan
diagnostik
yang
Sistem
Radiologi
Dasar
untuk
Perkembangan
terkini
kurang terlayani.1
sudah
cukup
lama.Menurut
Kesehatan
meninggal
kardiovaskular.Penyakit
1912.2
gagal
secara
sistematis
karena
jantung.
(Ekokardiografi)
penyakit
kardiovaskuler
Selain
yang
EKG
merupakan
adalah
menderita
setiap
penyakit
merpresentasikan
jantung
di
RSUD
Raden
CHF
tahun
(Congenital
untuk
gagal
5%
Heart
jantung.,
dari
semua
merupakan
dari
penyakit
ke-1
terbanyak
1%
dana
perawatan
kesehatan
gagal
jantung,
dan
prevalensinya
tahap
Data
kohort
penyakit.Maka
dari
itu
studi
menyokong
paling
perempuan.
barat,
Pada
dari
awal
masyarakat
sering
diagnosa
dijumpai,
dari
gagal
penonjolan
jantung.6,7,9
Dari 4,8 juta penduduk Amerika,
sekitar
400.000
penduduk
yang
penyakit
gagal
terdiagnosa
terkena
melakukan
penelitian
mengenai
tahun 2013.18
METODOLOGI PENELITIAN
Data
RSUD
Jambi.Waktu
Raden
penelitian
Mattaher
dilaksanakan
gagal
telah
terkumpul
data
dilakukan
yang
jantung
yang
bentukhistogram.
Juni 2013.
meminta
Dalam
penelitian
Kemudian
cara
secara
yang
pengambilan
ini
persetujuan.
sampelnya
memenuhi
kriteria
penelitian
berupa:
kerahasiaannya (confidentiality).
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari wawancara
dengan pasien atau keluarga pasien
yang melakukan foto rontgen toraks di
Instalasi
Radiologi
Mattaher.
2. Data Sekunder
RSUD
Raden
umur
responden
pada
34
orang
Umur
(tahun)
Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
46-55
14.7
56-65
16
47.1
>65
Total
13
34
38.2
100
38.2%
61.8%
55.9%
44.1%
17.6%
82.4%
100%
Berdasarkan
Gambar 8 Distribusi Responden
Berdasarkan Gambaran Rontgen
Konvensional (Bats Wing)
data
terhadap
hasil
34
pengumpulan
orang
responden
bahwa
responden
yang
47.1%
52.9%
persentasi
sebesar
32.5%
Dari semua faktor resiko terjadinya
Gambar 9 Distribusi Responden
Berdasarkan Gambaran Rontgen
Konvensional (Kerley B)
semakin
meningkat
dengan
35.3%
64.7%
penelitian
yang
terjadinya
gagal
jantung
bertambah
dan
prevalensi
gagal
bahwa
proporsi
gagal
dengan
Studi
perempuan.
Sama
peningkatan
umur.
seperti
penelitian
yang
bahwa
daripada
pasien
di rumah
sakit di
gagal
perawatan
pasien
jantung,
terutamapada
pasien
dengan
wanita
disfungsi
yang
ventrikel
dapatkan
yang
angka
berhubungan
dikaitkan
hal
disebabkan
Mattaher
jumlah
responden
yang
mengalami
didapatkan
gagal
perempuan
ini
karena
teori
juga
jantungsama
memiliki
IMT
responden
yang
international
obesitasadalah
Ukuran
sedangkan
(61,8%)
obesitas
overweight.
IMT25
IMT
untuk
untuk
kg/m2,
30
ukuranorang
didefinisikan
Asia
dengan
kg/m2.Obesitas
nilai
memiliki
kejadian
penyakit
kardiovaskular.Walaupun
obesitas
kasus
beberapa
Sementara
jantung.
studi,pasien
Berdasarkan
gagal
jantung
hasil
Dalam
Tasikmalaya
RSU
berdasarkan
gagal
Kota
(Obesity paradox).37
lebih
rendah,
kompleks
namunpengaruhnya
dantergantung
padafungsi
Studi
lanjutan
perlu
dilakukan
hubungankomposisi
pasiendengandisfungsi
sistolikobesitaskemungkinan
mendasari
dan
gagal
jantung.Penelitian
menyatakan
berolahragakurang
ini
bahwaorang
dankelebihan
juga
yang
berat
fenomena
strategi
tubuh
dengan
paradoksobesitas
penentuan
berat
badan
yang
memiliki
faktor
keluarga.Sedangkan
55.9%
responden
keluarganya.
ditemukan
foto posteroanterior.30,33
efusi
Rontgen
pleura
toraks
adalah
seringkali
dalam
(CTR)
keluarganya.Penelitian
>50%),
terutama
bila
gagal
gangguan
jantung
dalam
keluarga,
yang
keturunan
mereka
lebih
cenderung
normal
tidak
menyingkirkan
pascainfark.Kardiomegali
Terdapat
antara
perikard.Derajat
fenomena
hubungan
kardiomegali
dapat
tidak
Berdasarkan
subyek
karakteristik
penelitian
Isbianto
terjadi
5,57%.
Dari
salah
satu
jurnal
di
sudut
kostofrenikus,
Berdasarkan
dan
kontrofenikus.
jurnal
pada87,5%
pasien(7
dari8)
yang
lebih
rontgen
dan
toraks
usia
antara
56-65tahun
usia>65tahun
persentasi
sebesar
mempunyai
38.2%
dan
46-55
tahun
mempunyai
yang
dilakukan
di
Bleumink
kejadian
dkk,
dimana
insiden
gagal
jantung
banyak
Kariyadi
penderita pria
penderita
mengalami
gagal
jantung.32
3. Responden
penelitian
yang
responden
normoweight
tinggi
daripada
penelitian
yang
(32.2%).
Sementara
underweight.Sementara
menunjukkan
bahwa
jantung
dalam
keluarga
RS
daripada
yang
persentase
banyak
wanita
gagal
di
menunjukkan bahwa
mengalami
dilakukan
mengalami
gagal
jantung
berjenis
kelamin
yang
menunjukkan
merupakan
gambaran
konvensional
gagal
dimiliki
oleh
rontgen
jantung
semua
yang
responden
responden
penelitian
(26.5%),
penyakit
gagal
oleh
mahasiswa
FKIK
18
responden
penelitian
bagi
Unja.Disarankan
bagi
lanjut
rancanganpenelitian
guna
(17.6%).
berdasarkan
seringkali
diikutsertakan
perikardium. 7,19
teori,
6. Bagian
Sedangkan
rontgen
toraks
Kesmas
RSUD
Raden
penyuluhan
masyarakat
agar
penelitiuntuk
jantung
meneliti
dapat
lebih
menggunakan
kasus
kontrol
meningkatkan
validitas
dalampenelitian
resikonya.
9. Masyarakat
harus
dapat
lebih
kepada
lebih
saja
sebagainya,
sebaiknya
memeriksakan
diri
pengobatan
untuk
yang
bisa
dapat
menyebabkan
DAFTAR PUSTAKA
dan
segera
meminta
mencegah
Fisiologi
Kedokteran.
Edisi
11.
dengan
Gangguan
Patofisiologi
pemeriksaan
dan
2008.
2003.
8. Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006.
9. Davey, Patrick. At Glance Medicine.
Jakarta : Erlangga. 2002.
Raden
Mattaher
bulan
Oktober-Desember 2012.
19. Corr, Peter. Mengenali Pola Foto-Foto
Diagnostik. Jakarta : EGC. 2011.
20. Kosasih, Alvin. Susanto, Agus Dwi,
dkk.
Diagnosis
&
Tatalaksana
2008.
Dalam
EKG
dan
Kathmandu
University
: EGC. 2006
D.K.
Hubungan
Antara
FK UI. 2009
Pradip
R.
Lecture
Notes
Penyakit
Jantung
Koroner.
(http://library.usu.ac.id/download/fk/g
Erlangga. 2006
Harbanu
H,
Anwar