PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
koroner. Bakteri dari yoghurt dapat hidup di dalam usus dan bersimbiosis dengan
mikroflora lainnya. Adanya bakteri yang menguntungkan dalam usus memberikan
kondisi yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba patogen. Manfaatnya,
berbagai penyakit akibat infeksi atau keracunan mikroba dapat dihindari akibat
terhambatnya pertumbuhan mikroba patogen.
Oleh karena itu, kami melakukan praktikum pembuatan yoghurt ini agar dapat
membuat yoghurt sendiri dan mengkonsumsi yoghurt saat diinginkan agar dapat
menjaga kesehatan tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara pembuatan yoghurt ?
2. Apakah peranan bakteri L.casei shirota strain dalam pembuatan yoghurt ?
1.3 Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara pembuatan yoghurt.
2. Untuk mengetahui peranan bakteri L.casei shirota strain dalam pembuatan
yoghurt.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
intolerance), dimana tubuh tidak mampu mengubah laktose menjadi glukosa dan
galaktosa. Kelainan ini mengakibatkan timbulnya sakit perut dan diare setelah
mengkonsumsi susu. Yoghurt mempunyai kandungan protein lebih daripada susu
sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih rendah (Saleh, 2004).
Pembuatan yoghurt dilakukan proses fermentasi dengan memanfaatkan bakteri
asam laktat misalnya dari golongan Lactobacillus casei. Lactobacillus casei
berkembang biak lebih cepat dan menghasilkan baik asam maupun CO2. Asam dan
CO2 yang dihasilkan tersebut kemudian merangsang pertumbuhan dari Lactobacillus
casei. Aktivitas proteolitik dari Lactobacillus casei memproduksi peptida
penstimulasi dan asam amino untuk dapat dipakai oleh Lactobacillus casei.
Mikroorganisme ini sepenuhnya bertanggung jawab atas pembentukan tekstur dan
rasa yoghurt (Goff, 2003).
Bakteri yang digunakan dalam fermentasi susu mempunyai beberapa peranan
yang pada dasarnya adalah memproduksi asam laktat, sekresi metabolit yang
berhubungan dengan karakteristik flavour dari produk fermentasi susu tertentu dan
modifikasi substrat agar perubahan-perubahan biokimiawi yang diinginkan dapat
berlangsung. Seleksi bakteri yang sesuai untuk suatu produk tertentu memegang
peranan penting dan karakteristik mikroba yang dipilih dapat digunakan sebagai
parameter dalam proses fermentasi (Wijaningsih, 2008).
Yoghurt dibedakan menjadi dua berdasarkan cara pembuatan dan struktur
fisiknya yaitu set yoghurt dan stirred yoghurt. Set yoghurt adalah yoghurt yang
dihasilkan dari susu yang diinkubasi pada wadah berukuran kecil dan menghasilkan
gel dengan massa setengah padat. Stirred yoghurt adalah yoghurt yang dihasilkan dari
susu yang diinkubasi pada wadah yang berukuran besar dan menghasilkan struktur
gel yang pecah pada akhir inkubasi. Flavornya yoghurt dibedakan atas natural (plain)
yoghurt, fruit yoghurt dan flavoured yoghurt. Natural (plain) yoghurt adalah yoghurt
tanpa penambahan gula maupun flavor. Plain yoghurt rasanya sangat asam, sehingga
tidak semua orang menyukainya. Yoghurt ini biasanya digunakan sebagai bahan
pencampur salad. Fruit yoghurt adalah yoghurt yang dicampur dengan sari buah atau
buah yang dipotong kecil-kecil, seperti nanas, pepaya, pisang, mangga, dll.
Penambahan potongan buah (sebanyak 10%) ke dalam susu dapat dilakukan sebelum
atau
sesudah
inkubasi.
Penambahan
buah-buahan
sebelum
inkubasi
akan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Bahan
1.
Kompor
2.
Pengaduk
Gula pasir
3.
Pipet berskala
4.
Termometer
Alkohol
5.
Gelas ukur
6.
Botol bertutup
7.
Inkubator
8.
Kain Kasa
9.
Bunsen
10.
Karet gelang
bersifat anaerob). Inkubasikan pada incubator dengan suhu 40C selama 2-3
hari. Pada botol tersebut akan terbentuk 3 lapisan. Lapisan pertama dari atas
biasanya putih kekuningan kemudian lapisan kedua jernih dan lapisan ketiga
putih kental.
6. Lapisan ketiga (putih kental) ini adalah protein yang menggumpal sebaiknya
dipisahkan dari lapisan jernih (berisi bakteri Lactobacillus casei)dan lapisan
pertama (putih kekuningan berupa lemak). Hasil saringan dari protein bias
diolah menjadi berbagai macam bentuk minuman atau makanan. Sedangkan
cairannya dapat sebagai starter Lactobacillus casei dan lapisan lemaknya
bila disukai juga bias diolah sesuai selera.
7. Karena yoghurt ini sangat asam maka bias ditambahkan dengan larutan gula
sehingga terasa lebih manis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Dalam praktikum pembuatan yoghurt kali ini kami menggunakan 1 liter susu sapi
segar, 100 gram gula dan 1 botol Yakult sebagai kultur murni bakteri
Lactobacillus casei. Setelah dilakukan inkubasi pada incubator dengan suhu 40C
selama 2-3 hari maka terbentuk 3 lapisan dengan rincian pada table berikut :
Tabel 4.1.1 Data hasil praktikum
Bahan
Starter bakteri
Cairan
Lama
Baku
1000 mL
3 hari
Warna
lapisan yang Rasa
terbentuk
pertama
Lactobacillus
putih
kekuningan
yakult
: Manis
keasaman
Kedua
jernih
Ketiga
kental
Warna lapisan
Putih kekuningan
Jernih
Putih kental
susu setelah
direbus
sebelum
ditambahkan
bakteri
Lactobacillus casei sampai suhu turun kurang lebih 40-50C.hal itu dilakukan
agar bakteri yang dimasukkandapat beradaptasi dengan baik. Bila dalam
kondisi masih panas bakteri dimasukkan, maka bakteri akan mengalami
kematian. Setelah suhu 40-50C,
kemudian tutup rapat dengan alumunium foil dan diikat dengan tali kasur.
Masukkan pada LAF dan diamkan selama 1-2 hari.
Setelah diinkubasi dalam suhu 400C, selama 48 jam atau setara dengan 2
hari, maka terbentuklah 3 lapisan pada medium susu yang telah diinokulasi
dengan bakteri Lactobacillus casei . Lapisan pertama berwarna putih
kekuningan setebal 0,7 cm pada beaker glass berisi lemak, lapisan kedua
berwarna jernih setebal 0,3 cm berisi bakteri dan lapisan terakhir berwarna
putih kental setebal 7 cm sampai dasar beaker glass berisi protein. Lapisan
kedua berisi bakteri dapat diolah sebagai stater bakteri Lactobacillus casei.
Lapisan ketiga kaya protein itulah yang kita konsumsi dan kita kenal sebagai
yoghurt. Terbentuknya ketiga lapisan ini, menandakan pembuatan yogurt
berhasil.
Yoghurt yang sudah siap dikonsumsi memiliki peranan yang penting untuk
kesehatan. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan
efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah
penyumbatan di pembuluh darah dan melancarkan pencernaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Cara pembuatan yoghurt adalah :
a. Merebus susu sapi segar sampai suhunya mencapai 90C dalam panci
b.
c.
d.
e.
f.
g.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Mahanani Tri, Guntur Trimulyono, dan Lisa Lisdiana. 2015. Petunjuk
Praktikum Mikrobiologi Dasar. Surabaya : FMIPA Unesa
Ginting, N dan Elsegustri Pasaribu. 2005. Pengaruh Temperatur Dalam
Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan
Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus. Jurusan
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan
Goff, D. 2003. Yoghurt, Diary Science, and Technology. University of guelph.
Canada.
Saleh, E. 2004.Teknologi Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Program
Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Medan
Surono. 2004. Yoghurt Untuk Kesehatan. Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Widodo, W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Univesitas Muhammadiyah
Malang Press. Malang.