Anda di halaman 1dari 8

Lupus, sebuah penyakit mematikan setara kanker yang dalam beberapa

tahun belakangan jumlah penderitanya terus meningkat di dunia. Hingga


detik ini, medis belum bisa menemukan obat untuk mengatasinya.
Sekilas mengenai penyakit lupus. Secara etimologi, lupus berasal dari
bahasa Latin yang berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai dikenal sekitar
satu abad lalu.
Mengapa muncul istilah penyakit "lupus"? Sebab penderita penyakit lupus
pada umumnya memiliki bercak merah berbentuk kupu-kupu (butterfly
rash) di pipi yang mirip dengan yang ada di pipi serigala, tetapi berwarna
putih. Bercak merah berbentuk kupu-kupu adalah salah satu tanda penyakit
lupus ini. Itu sebabnya lambang penyakit lupus adalah kupu-kupu.
Penyakit lupus adalah penyakit auto imun yang menyerang sistem kekebalan
tubuh secara berlebihan, sehingga mengganggu kesehatan tubuh. Penyakit
lupus terjadi ketika antibodi menyerang sel sehat dalam tubuh itu sendiri.
Lalu apakah ada cara menangkal sakit lupus ke diri kita ? Ada. Berikut 5
langkah pencegahannya:
1.

Hindari stres dan terapkan pola hidup sehat

2.

Kurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahari

3.

Stop / berhenti merokok

4.

Berolah-raga teratur

5.

Lakukan diet nutrisi

Jika diantara Anda atau keluarga Anda justru sudah menjadi odapus (nama
lain untuk seorang penderita penyakit lupus, red) jangan buru-buru panik.
Pastikan
secara
berkala
memeriksakaan
diri
ke
dokter
spesialis rheumatology.
Dengan berobat secara teratur sesuai saran dokter (yang biasanya diminum
seumur hidup), maka odapus dapat hidup selayaknya orang normal.
Satu informasi penting lagi : penyakit lupus tidak lah menular, jadi jangan
kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit lupus. Justru,
Anda harus beri dukungan pada mereka sehingga mereka tidak menjadi
stres dan bisa terus semangat hidup.

Penyakit lupus ini tidak menular, jadi jangan


tanyakan penularan penyakit lupus. Akan tetapi risiko dapat
diturunkan.

Gejala Penyakit Lupus


Seperti telah disinggung di atas, penyakit lupus dapat menyerang berbagai
sistem organ, sehingga gejalanya sangat bervariasi. Namun demikian, ada
gejala atau ciri-ciri penyakit lupus yang umum, yang bisa kita pegang
sebagai acuan bahwa seseorang dicurigai memiliki penyakit lupus.
Berikut ini, ada 11 ciri-ciri penyakit lupus (11 Kriteria Lupus / SLE). Jika
seseorang memiliki minimal 4 dari gejala berikut, maka ia positif lupus
( lupus eritematosus sistemik ) :
1. Butterfly Rash Ruam dengan gambaran seperti sayap kupu-kupu, yaitu
mengenai kedua pipi dengan hidung sebagai tengahnya (badan)

malar rash khas pada penyakit lupus


2. Discoid Rash Ruam yang cukup klasik berbentuk cakram tampak
merah lebih jelas dibagian tepi, dan biasanya timbul pada wajah, kulit
kepala, dan leher. Ruam ini sering meninggalkan bekas luka. Discoid Rash
dapat berdiri sendiri pada penyakit lupus discoid. Baca : Jenis-jenis Penyakit
Lupus

discoid rash pada penyakit lupus


3. Photosensitivity Ruam-ruam diatas akan timbul atau semakin parah
setelah terkena sinar matahari

4. Oral ulcers timbulnya sariawan terus menerus atau hilang timbul, baik
di lidah ataupun di bagian mana saja dari rongga mulut.
5. Arthritis (Radang sendi) Perdangan pada sendi yang menimbulkan
rasa nyeri, memerah, bahkan sampai bengkak.
6. Serositis Ini adalah suatu radang pada lapisan paru-paru dikenali
sebagaiPleuritis (Radang selaput paru), dan dapat juga mengenai lapisan
jantung, dikenal sebagai Pericarditis (peradangan pada selaput jantung)
sehingga menimbulkan gejala nyeri dada yang tajam terutama ketika batuk
dan tarik napas dalam, terkadang juga bisa menimbulkan nafas pendek.
7. Gangguan pada ginjal Gangguan ginjal pada penyakit lupus ditandai
dengan ditemukannya Protein dalam air kencing (proteinuria) atau endapan
(sediments) yang ditemukan juga dalam urin (ini dapat dilihat di bawah
mikroskop).
8. Gangguan neurologis dan Psychosis lupus dapat mengganggu kerja
otak dan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan sakit kepala,
kebingungan, gangguan penglihatan seperti halusinasi, bahkan kejang.
berlaku pada keadaan tidak adanya obat-obatan yang diketahui
menyebabkan keadaan ini9. Kelainan dalam Darah Hemolytic Anemia (anemia karena pecahnya
sel darah merah), Low White Blood Cell counts (sel darah putih rendah)
atau Low Platelet counts (platelet atau trombosit rendah).
10. Immunologic Disorders gangguan imunitas ditandai dengan sel LE
Positif, Anti-DNA: antibodi DNA asli dalam titer normal, Anti-Sm: kehadiran
antibodi terhadap antigen nuklir Sm, tes serologi positif palsu untuk sifilis
diketahui positif selama minimal 6 bulan dan dikonfirmasi oleh Treponema
pallidum imobilisasi atau tes penyerapan antibodi treponema fluoresen
11. Positif ANA (Antinuclear Antibodi) Titer antibodi antinuklear
abnormal dengan imunofluoresensi atau uji setara pada setiap titik waktu.

Pengobatan Penyakit Lupus


Pengobatan Penyakit lupus tergantung pada tanda-tanda dan gejala yang
muncul saja, karena biasanya tidak semua gejala muncul pada seseorang.
Karena lupus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan
jangka panjang, maka gejala dan tanda yang munculpun tidak harus semua

diobati karena harus dipertimbangkan dengan cermat mengenai manfaat


dan risiko pengobatan (efek samping obat).
Obat penyakit lupus yang paling sering digunakan untuk mengontrol lupus
meliputi:
Obat anti-inflammatory non steroid (NSAID=non steroid antiinflammatory drugs).
NSAID Over-the-counter atau yang di jual bebas, seperti naproxen dan
ibuprofen, dapat digunakan untuk mengobati nyeri, pembengkakan dan
demam yang berhubungan dengan lupus. NSAID yang lebih kuat harus
dengan resep dokter. Efek samping dari NSAID antara lain: perdarahan
lambung, masalah ginjal dan peningkatan risiko masalah jantung.
Obat antimalaria.
Obat yang biasa digunakan untuk mengobati malaria juga digunakan sebagai
obat lupus, seperti hydroxychloroquine (Plaquenil), juga dapat membantu
mengendalikan lupus. Efek samping bisa termasuk sakit perut dan, sangat
jarang, kerusakan pada retina mata.
Obat Kortikosteroid
Prednison dan jenis kortikosteroid lain digunakan sebagai obat lupus karena
dapat melawan peradangan, tetapi sering menghasilkan efek samping
jangka panjang diantaranya kelebihan berat badan, mudah memar,
pengeroposan tulang (osteoporosis), tekanan darah tinggi, diabetes dan
meningkatkan risiko infeksi. Risiko efek samping meningkat seiring dengan
besarnya dosis dan terapi jangka panjang.
Obat Penekan kekebalan tubuh.
Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat membantu dalam kasuskasus lupus yang berat. Contohnya siklofosfamid, azathioprine,
mycophenolate, leflunomide dan methotrexate. Potensi efek samping dari
obat lupus ini antara lain: peningkatan risiko infeksi, kerusakan hati,
penurunan kesuburan dan peningkatan risiko kanker. Sebuah obat baru,
belimumab (Benlysta) juga mengurangi gejala lupus pada beberapa orang.
Efek sampingnya berupa mual,diare dan demam.

masyarakat untuk mendatangi dokter pemerhati Lupus bila menemui


beberapa gejala Lupus. Dokter pemerhati Lupus diantaranya dokter spesialis
penyakit dalam, dokter ahli Hematologi, Rheumatology, dan Imunology.
Tiara menganjurkan para odapus (orang hidup dengan penyakit Lupus) untuk
menjalankan pola hidup sehat, minum obat yang diberikan dokter secara
teratur, mengonsumsi nutrisi seimbang, menghindari keadaan yang
membuat stres, dan mencegah kelelahan berlebihan. Meski demikian,
Odapus dibolehkan berolahraga sesuai tingkat yang disarankan dokter.

Penyebab Penyakit Lupus


Seperti penjelasan diatas, bahwa penyakit lupus dapat terjadi pada saat sistem kekebalan tubuh
menyerang jaringan sehat dalam tubuh itu sendiri. Hal ini bisa saja terjadi akibat adanya kombinasi
antara faktor genetika serta kondisi lingkungan sekitar penderita. Seseorang yang memiliki riwayat
keluarga penderita lupus dapat lebih beresiko untuk mengembangkan penyakit ini pada saat ia
melakukan kontak dengan lingkungan yang dapat memicu gangguan lupus. Namun dalam
kebanyakan kasus, penyebab gangguan ini belum dapat diketahui dengan pasti.
Berikut ini beberapa pemicu potensial terjadinya gangguan lupus, diantaranya adalah :

Paparan sinar matahari

Siapa sangka jika bahaya sinar ultraviolet dapat menyebabkan gejala lupus tumbuh pada tubuh.
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya lesi pada kulit serta dapat
memicu respon internal bagi orang-orang yang beresiko terkena gangguan lupus.

Infeksi

Seseorang yang mengalami infeksi akan lebih rentan untuk mendapatkan lupus atau dapat memicu
timbulnya kekambuhan bagi orang-orang yang pernah memiliki gangguan ini sebelumnya.

Penggunaan obat-obatan

Penyebab lain dari penyakit lupus adalah karena penggunaan beberapa jenis obat-obatan seperti
obat anti-kejang, obat tekanan darah, maupun beberapa jenis antibiotik lainnya.

Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan perkembangan gangguan lupus, diantaranya
adalah:

Jenis Kelamin; Seorang wanita aakan lebih rentan untuk mengembangkan gangguan lupus
daripada seorang pria.

Umur; Gangguan lupus pada umumnya terjadi pada orang-orang dengan rentang usia
anatar 15 hingga 40 tahun. Namun beberapa kasus telah menunjukkan bahwa gangguan ini
juga dapat menyerang kalangan usia berapapun.

Ras / suku; Gangguan lupus banyak ditemukan di beberapa negara seperti negara di benua
Afrika, Amerika, maupun negara-negara di benua Asia.

Gejala penyakit lupus


Dalam beberapa kasus lupus tidak memiliki gejala atau tanda-tanda yang sama. Tanda-tanda dan
gejala lupus yang timbul dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berkembang secara perlahan,
dapat terjadi gangguan ringan maupun berat, dan dapat bersifat sementara maupun permanen.
Namun pada kebanyakan orang yang memiliki gangguan lupus memiliki gejala yang ringan yang
dapat ditandai dengan timbulnya flare.
Tanda-tanda dan gejala yang lebih buruk hanya terjadi untuk sementara waktu, dapat meningkat
atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu. Tanda-tanda dan gejala umum penyakit
lupus tergantung pada sistem tubuh yang terkena penyakit. Tanda-tanda tersebut diantanya adalah:
1.

Timbulnya Achy Sendi (arthralgia), Arthritis, dan Pembengkakan pada Sendi.

Gejala ini biasanya terjadi pada beberapa bagian tubuh terutama di daerah pergelangan tangan,
sendi kecil tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Pembengkakakn ini biasanya terjadi karena
masalah pada organ ginjal. Untuk itu sangat diperlukan untuk memperhatikan kesehatan organ
tubuh lainnya agar tidak menyebar dan menyebabkan penyakit yang lebih berbahaya. Penting untuk
tau menjaga kesehatan ginjal untuk mencegah gejala lupus tumbuh dalam tubuh.
2.

Demam Tinggi

Penderita lupus dapat mengalami gejala seperti demam tinggi dengan suhu tubuh dapat lebih dari
100 derajat F (38 derajat C). Tentunya suhu tubuh yang seperti ini sangatlah tidak normal bahkan
melebihi suhu tubun sorang penderita demam berdarah.
3.

Timbulnya Rasa Lelah yang Ekstrem dan Berkepanjangan

Seseorang yang memiliki ganggua lupus dapat mengalami penurunan kapasitas tenaga untuk
melakukan suatu kegiatan. Hal ini biasanya ditandai dengan rasa letih dan lemah pada tubuh.

4.

Timbulnya Lesi Kulit atau Ruam

Hal ini dapat timbul di beberapa bagian tubuh seperti pada lengan, tangan, wajah, leher, maupun
punggung. Ruam yang terjadi pada wajah biasanya berbentuk layaknya kupu-kupu dibagian kedua
pipi dan hidung.
5.

Anemia

Gejala anemia ini terjadi akibat kurangnya pasokan oksigen yang dibawa darah untuk disebarkan
keseluruh bagian tubuh.
6.

Timbulnya Rasa Nyeri di Dada.

Gangguan ini biasanya dapat berakibat pada saluran pernapasan, seperti timbulnya gangguan
sesak napas.
7.

Lebih Sensitivitas Cahaya (Photosensitivity)

Penderita lupus akan sangat sensitive apabila terkena paparan sinar matahari. Hal itu dapat
memperparah keadaan ruam, serta sensasi kulit yang terbakar.
8.

Rambut Rontok atau Alopecia

Pada penderita lupus, sistem kekebalan tubuh juga dapat menyerang folikel rambut yang pada
akhirnya dapat merusaknya dan menimbulkan kerontokan rambut.
9.

Masalah Pembekuan Darah yang Abnormal

Seseorang dengan lupus dapat mengalami masalah pembekuan darah akibat terganggunya sistem
peredaran darah dalam tubuhnya.
10.

Raynaud Fenomena

Penderita lupus dapat mengalami kejang pada bagian arteri, terutama di jari tangan maupun jari kaki
yang menyebabkan kulit menjadi pucat dan munculnya bercak-bercak yang berwarna merah atau
kebiruan.
11.

Kejang

Meskipun frekuensinya sangat jarang, namun gejala lupus dapat mengakibatkan sebagian
penderitanya mengalami kejang.
12.

Mulut atau Hidung Bisul

Seorang penderita lupus dapat mengalami gangguan timbulnya bisul atau abses choroidal yang
disebabkan oleh penyebaran hematogen dari asteroides N. dari infeksi lokal dari paru-paru
(empiema)
13.

Masalah Berat Badan

Seorang penderita lupus dapat mengalami gangguan berat badan, baik itu penurunan berat badan
maupun justru mengalami kenaikan berat badan secara signifikan.
14.

Mata Kering

Gangguan lupus dapat ditandai dengan mata penderita yang tampak kering. Hal ini disebabkan oleh
terganggunya sistem kekebalan tubuh penderita. Selain mata, biasanya penderita lupus juga dapat
mengalami kekeringan pada bagian mulut.
15.

Mudah Memar, cemas, depresi, sakit kepala, dan kehilangan memori

Seorang penderita lupus biasanya juga dapat memiliki peningkatan terhadap tingkat kecemasan,
merasa sering pusing, gangguan memori (ingatan), serta sangat mudah mengalami cidera seperti
memar.

Anda mungkin juga menyukai