Anda di halaman 1dari 4

CROSS CURRENT DAN COUNTER CURRENT

COOLING TOWER
Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin
evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya
sampai bertmperatur mendekati temperatur mendekati temperatur bola basah
udara sekitar. Kegunaan utama dari cooling tower adalah untuk membuang panas
yang diserap akibat sirkulasi air sistem pendingin yang digunakan pada
pembangkit daya, kilang petroleum, pabrik petrokimia, pabrik pemprosesan gas
alam, pabrik makanan, pabrik semikonduktor, dan fasilitas-fasilitas industri
lainnya.
Jika suatu pabrik tidak dilengkapi dengan cooling tower dan hanya
menggunakan sirkulasi air pendingin sekali pakai, air pendingin yang telah
digunakan dan mengalami kenaikkan temperatur selanjutnya dibuang ke laut,
danau atau sungai yang ditentukan. Pembuangan sejumlah air hangat tersebut
dapat meningkatkan temperatur sungai atau danau tersebut sehingga hal tersebut
dapat merusak ekosistem lokal. Cooling tower dapat digunakan untuk membuang
panas ke atmosfir untuk menggantikan angin serta difusi udara yang telah
menyebarkan panas ke area yang lebih luas. Sistem operasi dari cooling tower
yang ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Sistem Operasi Cooling Tower


(Sumber:Widuri, 2009)

Setelah melalui kondenser, temperatur air akan naik karena menyerap


sejumlah kalor dari refrigerant di kondenser tersebut. Air panas ini kemudian

masuk melalui hot water inlet port pada cooling tower untuk seterusnya naik
kebagian atas cooling tower tersebut. Air kemudian keluar melalui lubang2 yang
ada pada sprinkler. Sprinkler akan berputar sambil melepaskan air dan
mendistribusikannya secara merata di bagian atas cooling tower. Air yang keluar
dari sprinkler ini kemudian masuk ke water column dan bersinggungan dengan
aliran udara yang arahnya berlawanan (air panas turun ke bagian bawah cooling
tower, sementara udara masuk dari bagian bawah untuk seterusnya keluar dari
bagian atas).
Pada saat persinggungan antara air dan udara ini, sejumlah kalor akan
dilepaskan dari air yang bertemperatur lebih tinggi ke udara yang bertemperatur
lebih rendah. Akibatnya temperatur air akan turun. Temperatur air yang sudah
dingin ini kemudian ditampung di bagian bawah cooling tower (basin) untuk
kemudian disirkulasikan lagi menuju ke kondenser agar bisa menyerap kalor lagi.
Pada saat persinggungan antara air dan udara, sejumlah air akan ikut terbuang ke
udara, sehingga volume air akan berkurang. Cooling tower dapat diklasifikasikan
menurut beberapa hal, antara lain:
1)

Menurut metode perpindahan panas


a. Wet Cooling tower
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada
tempertur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar,
jika udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati aliran air,
kedua aliran akan relatif sama.
b.Dry Cooler
Cooling tower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati
permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient.
Dengan demikian akan terjadi perpindahan panas konveksi dari fluida
kerja, panas yang dipindahkan lebih besar daripada proses penguapan.
c.Fluid cooler (Pendingin fluida)

Pada cooling tower ini saluran fluida

kerja dilewatkan melalui pipa, dimana air hangat dipercikkan dan kipas
dihidupkan untuk membuang air panas dari air. Perpindahan panas yang
dihasilkan lebih mendekati ke wet cooling tower, dengan keuntungan

seperti pada pendingin kering yakni melindungi fluida kerja dari


lingkungan terbuka.
2).

Menurut metode pembangkitan aliran udara


a.Natural Draft (Penggerak Udara Alami)
Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya Buoyancy melewati
cerobong yang tinggi. Udara campuran secara alami meningkat sampai
terjadi perbedaan densitas dengan udara kering, pendingin udara luar.
b.Mechanical Draft (Penggerak Udara Mekanik)
Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau
mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas
permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk meningkatkan waktu
kontak antara air dan udara

3).

Menurut Arah Aliran Udara Terhadap Aliran Air


a.Aliran Cross Flow
Pada tipe ini, aliran udara bergerak secara tegak lurus terhadap aliran air
pada bahan pengisi, Kemudian udara melintasi menara melalui bagian
keluaran udara akibat gaya tarik dari fan yang berputar. Gambar 2
menunjukkan desain tipe cooling tower dengan aliran crossflow.

Gambar 2. Desain Tipe Crossflow


(Sumber: Widuri, 2009)
b.Aliran Counter Flow

Pada tipe ini, aliran udara pada saat melewati bahan pengisi (fill
material) sejajar dengan aliran air dengan arah yang berlwanan. Gambar
3 menunjukkan desain tipe cooling tower dengan aliran counterflow.

Anda mungkin juga menyukai