TINJAUAN PUSTAKA
aliran darah ke organ-organ yang tidak terlalu aktif selama melakukan latihan
fisik, seperti ginjal, hati dan organ-organ pada saluran pencernaan (Powers, 2007).
Latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan membuat sistem kardiovaskuler
lebih efisien dalam hal memompa darah dan mengantarkan oksigen ke otot-otot
yang dipergunakan saat berolahraga (Suleman, 2011).
menggunakan bangku setinggi 40cm untuk laki-laki dan 33cm untuk perempuan.
Naik turun bangku dilakukan sebanyak 90x/menit selama 5 menit. Sedangan
metode Kash menggunakan bangku setinggi 30cm untuk laki-laki dan perempuan
lalu naik turun bangku dilakukan sebanyak 96x/menit selama 3 menit (Rusip,
2006).
penghentian
stopwatch
tanda
=
2 x (nadi 1 + nadi 2 + nadi 3)
Nilai
Sangat baik
>90
Baik
80-89
Cukup
65-79
Sedang
50-64
Kurang
<50
Oksigen
sempurna menjadi karbon dioksida (CO 2 ) dan air (H 2 O), diperlukan oksigen
molekular (O 2 ) (Marks, 2000).
Paru-paru mengembang
Sensor
Efektor
Cara Pengaturan
Volume
Distensi
menimbulkan
efek Peningkatan
volume
Kimus
Derajat
Efek
langsung,
Keenceran
berbentuk
isi
cair
agar
harus Peningkatan
keenceran
dievakuasi
Adanya
Memulai
lemak,
atau
refleks
memicu
hipertonisitas, enterogastron
asam
atau sekretin,
peregangan
lambung)
pengeluaran tersebut
menghambat
peptida
Emosi
Mengubah
otonom
keseimbangan Merangsang
atau
Nyeri hebat
Penurunan
pemakaian
glukosa
Merangsang
motilitas
hipotalamus
Sumber : Sherwood, 2001
Absorpsi air pada saluran cerna juga dipengaruhi oleh suhu air tersebut.
Minuman yang dingin lebih cepat diabsoprsi daripada minuman yang hangat
(Powers, 2007).
Absorpsi air oksigen pada saluran cerna dapat dinilai dengan pemeriksaan
PaO 2 darah. Setelah 5 menit minum air beroksigen akan terjadi peningkatan PaO 2
darah. Selama 3 sampai 4 jam kandungan oksigen tetap tinggi didalam darah.
Absorpsi minuman beroksigen masuk ke kapiler membran mukosa saluran cerna
kemudian ke vena portal dan masuk ke sirkulasi hati serta ke seluruh sirkulasi
tubuh. Peningkatan oksigen dalam darah ini akan mencapai organ tubuh
mengikuti jalur hematogen (Pakdaman, 1985).