Anda di halaman 1dari 74

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan


Konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan Anak Perusahaan paada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk Tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010


dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008 serta untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Lampiran
INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASIAN Laporan Keuangan Tersendiri Induk
Perusahaan - Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/
31 Desember 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010
dan 2009
Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan

l.1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan

l.3

Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan

l.4

Laporan Arus Kas Induk Perusahaan

l.5

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

Catatan

2011

31 Desember
2010

2009

1 Januari 2009/
31 Desember 2008

Rp

Rp

Rp

Rp

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 387.936.394 tahun 2011
dan Rp 177.936.951 tahun 2010
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Persediaan
Uang muka pembelian
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka

2d,2e,2g,2i,4,20,32,33
2d,2h,2i,5,20,33,34
2d,2i,6,20,33
2e,32

2i,20,33
2j,7
8
9
2k

472.105.631.514
4.793.569.466

321.582.619.407
12.665.205.968

316.330.699.463
27.767.941.221

1.295.019.229.371

1.061.627.264.340

705.138.566.280

680.524.238.562

378.208.614.975
34.127.009.081
1.336.250.118.104
453.122.120.051
266.831.452.503
6.423.471.969

233.056.910.606
33.849.742.838
498.464.228.419
334.509.251.398
44.036.862.747
2.410.300.491

152.427.688.166
23.339.254.385
458.602.867.325
53.746.602.402
20.739.140.487
2.182.073.916

56.888.230.930
14.213.137.843
534.328.833.233
35.666.846.967
15.435.739.063
3.696.987.693

4.095.298.705.091

2.684.853.761.819

1.750.424.018.336

1.684.852.654.975

2.338.589.666

2.260.998.331

5.105.600.305

4.994.978.714

2.038.406.656.429
463.110.680.465
690.901.677

1.489.560.955.852
221.935.244.350
580.175.183

1.282.771.283.456
207.902.958.672
294.655.183

1.030.724.975.463
202.080.623.101
345.182.783

Total Aset Tidak Lancar

2.504.546.828.237

1.714.337.373.716

1.496.074.497.616

1.238.145.760.061

TOTAL ASET

6.599.845.533.328

4.399.191.135.535

3.246.498.515.952

2.922.998.415.036

Total Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 1.265.722.316.998 tahun 2011,
Rp 1.078.897.620.011 tahun 2010,
Rp 915.811.489.697 tahun 2009 dan
Rp 804.249.179.153 tahun 2008
Uang muka pembelian aset tetap
Uang jaminan

2q,31

2l,2n,10
11
2i,20,33

325.316.689.037

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-3-

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

Catatan

2011

31 Desember
2010

2009

1 Januari 2009/
31 Desember 2008

Rp

Rp

Rp

Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain - pihak ketiga
Utang pajak
Biaya masih harus dibayar
Bagian pinjaman bank jangka panjang
yang akan jatuh tempo dalam
waktu satu tahun

2i,12,20,33
2d,2i,13,20,33
2i,16,20,33
2q,14,31
2i,15,20,33

525.000.000.000
1.021.695.584.273
64.286.671.182
6.327.158.707
69.247.244.079

75.000.000.000
646.936.603.293
27.766.921.538
43.854.114.187
137.071.664.750

200.000.000.000
356.908.352.479
16.339.726.228
91.610.615.843
49.371.752.674

180.000.000.000
448.021.057.107
5.808.759.210
47.122.496.653
28.847.960.000

159.235.058.259

109.704.343.601

50.000.000.000

60.000.000.000

1.845.791.716.500

1.040.333.647.369

764.230.447.224

769.800.272.970

15.982.656.205
189.451.212.572
-

12.656.810.939
167.336.142.079
335.347.478

14.337.306.201
146.362.609.378
473.642.867

22.143.613.961
106.913.174.071
611.938.256

1.824.763.631.217
299.187.024.400

839.752.393.132
298.613.159.270

400.000.000.000
298.039.294.140

450.000.000.000
297.465.429.010

Total Liabilitas Jangka Panjang

2.329.384.524.394

1.318.693.852.898

859.212.852.586

877.134.155.298

TOTAL LIABILITAS

4.175.176.240.894

2.359.027.500.267

1.623.443.299.810

1.646.934.428.268

22
23

383.292.000.000
64.212.000.000

383.292.000.000
64.212.000.000

383.292.000.000
64.212.000.000

383.292.000.000
64.212.000.000

24

29.000.000.000
1.886.217.083.962

27.000.000.000
1.516.509.784.918

25.000.000.000
1.111.081.982.403

23.000.000.000
779.253.270.069

621.200.649

281.123.638

2.363.342.284.611

1.991.294.908.556

1.581.755.458.427

1.245.109.325.465

61.327.007.823

48.868.726.712

41.299.757.715

30.954.661.303

TOTAL EKUITAS

2.424.669.292.434

2.040.163.635.268

1.623.055.216.142

1.276.063.986.768

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

6.599.845.533.328

4.399.191.135.535

3.246.498.515.952

2.922.998.415.036

2i,17,20,33

Total Liabilitas Jangka Pendek


LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
Goodwill negatif
Pinjaman bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Utang obligasi

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500
per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 766.584.000 saham
Agio saham
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Komponen ekuitas lainnya

Kepentingan nonpengendali

2q,31
2p,30
2c,19

2i,17,20,33
2i,18,20,33

2c,2d

2c,21

213.849.547
(2.044.373.523)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-4-

(12.960.298)
(4.634.984.306)

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

31 Desember
Catatan

PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN

2010

2009

Rp

Rp

Rp

2e,2o,25,32

9.453.865.992.878

7.224.164.991.859

4.777.175.386.540

2o,26

7.795.454.967.722

5.517.778.681.917

3.643.389.861.189

1.658.411.025.156

1.706.386.309.942

1.133.785.525.351

LABA BRUTO
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

2011

2e,2o,27,32
2p,27

(711.945.016.015)
(188.589.032.491)

(792.468.029.483)
(140.583.149.431)

(369.591.236.646)
(151.007.044.946)

(900.534.048.506)

(933.051.178.914)

(520.598.281.592)

757.876.976.650

773.335.131.028

613.187.243.759

2e,28,32
2l,10
2e,2m,32
2c,19
29

8.012.035.475
4.133.311.201
2.512.800.000
(123.856.315.729)

9.988.243.226
2.599.408.401
2.160.891.300
138.295.389
(87.782.627.557)

20.264.302.484
2.137.918.613
2.263.456.500
138.295.389
(98.183.758.504)

18
2d

(27.500.000.000)
(11.299.798.638)
16.561.808.750

(27.500.000.000)
(19.953.408.414)
5.372.914.080

(27.500.000.000)
(7.215.098.988)
(1.158.783.448)

(131.436.158.941)

(114.976.283.575)

(109.253.667.954)

626.440.817.709

658.358.847.453

503.933.575.805

139.706.411.100
3.248.253.932

157.539.569.230
1.164.106.711

129.347.496.410
(7.916.929.351)

142.954.665.032

158.703.675.941

121.430.567.059

483.486.152.677

499.655.171.512

382.503.008.746

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

340.077.011

2.325.497.161

2.590.610.783

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH


PAJAK PENGHASILAN

340.077.011

2.325.497.161

2.590.610.783

LABA KOMPREHENSIF

483.826.229.688

501.980.668.673

385.093.619.529

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik ekuitas induk
Kepentingan non-pengendali

471.027.871.566
12.458.281.111

484.086.202.515
15.568.968.997

372.157.912.334
10.345.096.412

483.486.152.677

499.655.171.512

382.503.008.746

471.367.948.577
12.458.281.111

486.411.699.676
15.568.968.997

374.748.523.117
10.345.096.412

483.826.229.688

501.980.668.673

385.093.619.529

Total Beban Usaha


LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Keuntungan penjualan aset tetap
Penghasilan sewa
Amortisasi goodwill negatif
Beban bunga
Pendapatan bagi hasil sukuk
Mudharabah
Kerugian kurs mata uang asing - bersih
Lain-lain - bersih
Beban Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan

2q,31

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik ekuitas induk
Kepentingan non-pengendali

LABA PER SAHAM

2b,2r

614

631

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-5-

485

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Catatan

Saldo per 1 Januari 2009/31 Desember 2008

Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp

Agio Saham
Rp

383.292.000.000

64.212.000.000

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk


Selisih Kurs
Selisih Transaksi
Saldo Laba
Karena Penjabaran
Perubahan Ekuitas
Yang telah ditentukan Yang belum ditentukan
Laporan Keuangan
Anak Perusahaan
penggunaannya
penggunaannya
Rp
Rp
Rp
Rp
(4.634.984.306)

(12.960.298)

Dividen tunai

24

Cadangan

24

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan

2c

2.590.610.783

383.292.000.000

64.212.000.000

(2.044.373.523)

Total laba komprehensif


Saldo per 31 Desember 2009

226.809.845
213.849.547

Dividen tunai

24

Cadangan

24

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan

2c

Saldo per 31 Desember 2010

383.292.000.000

Saldo per 1 Januari 2011 sebelum penyesuaian

Total laba komprehensif

Perubahan ekuitas pada tahun 2011


Penghentian pengakuan Goodwill negatif
sebagai dampak ketentuan transisi
PSAK No. 22 (Revisi 2010)

19

(213.849.547)

2.325.497.161

64.212.000.000

281.123.638

383.292.000.000

64.212.000.000

281.123.638

383.292.000.000

64.212.000.000

Dividen tunai

24

Cadangan

24

340.077.011

383.292.000.000

64.212.000.000

621.200.649

Saldo per 1 Januari 2011 setelah penyesuaian

Total laba komprehensif


Saldo per 31 Desember 2011

281.123.638

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

-6-

23.000.000.000
2.000.000.000

25.000.000.000
2.000.000.000

779.253.270.069
(38.329.200.000)
(2.000.000.000)

Total Ekuitas
Rp
1.245.109.325.465
(38.329.200.000)
226.809.845

Kepentingan
Nonpengendali
Rp
30.954.661.303

Total Ekuitas
Rp
1.276.063.986.768
(38.329.200.000)
226.809.845

372.157.912.334

374.748.523.117

10.345.096.412

385.093.619.529

1.111.081.982.403

1.581.755.458.427

41.299.757.715

1.623.055.216.142

(76.658.400.000)
(2.000.000.000)

(76.658.400.000)
(213.849.547)

(8.000.000.000)
-

(84.658.400.000)
(213.849.547)

484.086.202.515

486.411.699.676

15.568.968.997

501.980.668.673

27.000.000.000

1.516.509.784.918

1.991.294.908.556

48.868.726.712

2.040.163.635.268

27.000.000.000

1.516.509.784.918

1.991.294.908.556

48.868.726.712

2.040.163.635.268

335.347.478

335.347.478

1.516.845.132.396

1.991.630.256.034

27.000.000.000
2.000.000.000
29.000.000.000

(99.655.920.000)
(2.000.000.000)

(99.655.920.000)
-

48.868.726.712
-

335.347.478
2.040.498.982.746
(99.655.920.000)
-

471.027.871.566

471.367.948.577

12.458.281.111

483.826.229.688

1.886.217.083.962

2.363.342.284.611

61.327.007.823

2.424.669.292.434

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Arus Kas Konsolidasian
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

2011
Rp

31 Desember
2010
Rp

2009
Rp

9.105.051.705.205

6.765.188.110.204

4.657.145.031.457

(9.320.065.216.932)

(6.235.964.730.958)

(3.999.359.763.050)

(215.013.511.727)
837.062.044
(149.098.333.644)

529.223.379.246
(87.927.167.958)

657.785.268.407
(99.093.715.449)

(27.500.000.000)
(217.164.762.610)

(27.500.000.000)
(175.542.264.859)

(27.500.000.000)
(84.761.707.248)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Operasi

(607.939.545.937)

238.253.946.429

446.429.845.710

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan investasi jangka pendek
Penerimaan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Penurunan (peningkatan) jaminan
Perolehan aset tetap
Peningkatan uang muka pembelian aset tetap

4.793.569.466
8.012.035.475
23.096.541.115
(110.726.494)
(502.063.492.043)
(463.110.680.465)

7.871.636.502
9.988.243.226
6.003.044.255
(285.520.000)
(150.365.495.625)
(245.370.883.524)

15.102.735.253
20.264.302.484
11.591.557.067
50.527.600
(229.431.090.153)
(170.123.789.822)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(929.382.752.946)

(372.158.975.166)

(352.545.757.571)

75.000.000.000
582.870.070.066

50.000.000.000
-

(200.000.000.000)
(83.413.333.333)
(84.658.400.000)

(30.000.000.000)
(60.000.000.000)
(38.329.200.000)

289.798.336.733

(78.329.200.000)

(147.271.552.215)

155.893.307.996

15.554.888.139

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

472.105.631.514
482.609.739

321.582.619.407
(5.370.295.889)

316.330.699.463
(10.302.968.195)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

325.316.689.037

472.105.631.514

321.582.619.407

221.935.244.350

231.338.597.846

164.301.454.251

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok, kontraktor,
karyawan dan lainnya
Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran bunga
Pembayaran pendapatan bagi hasil
Sukuk Mudharabah
Pembayaran pajak penghasilan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan:
Pinjaman bank jangka pendek
Pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran:
Pinjaman bank jangka pendek
Pinjaman bank jangka panjang
Dividen
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan

450.000.000.000
1.150.000.000.000
(110.293.333.332)
(99.655.920.000)

1.390.050.746.668

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN


SETARA KAS

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi
kas dan setara kas:
Reklasifikasi dari uang muka pembelian
aset tetap ke aset tetap
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama
periode konstruksi (Catatan 17)

41.733.942.980

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

-7-

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
1.

Umum
a.

Pendirian dan Informasi Umum


PT Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 204 tanggal 17 Februari
1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di
Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta
No. 15 tanggal 27 Oktober 2008 dari Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang,
mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-29391.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 30 Juni 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15
tanggal 19 Pebruari 2010, Tambahan No. 1690 tahun 2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta agen/perwakilan.
Saat ini Perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan
biskuit. Perusahaan menjual produknya di pasar lokal dan luar negeri.
Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat
Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-23, Jakarta, sedangkan
pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi.

b.

Penawaran Umum Efek dan Obligasi Perusahaan


Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 25 Mei 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-109/SHM/MK.10/1990 untuk
melakukan penawaran umum atas 3.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 1.000 per
saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal
4 Juli 1990.
Pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-1710/PM/1992 untuk
melakukan penawaran umum terbatas atas 63.000.000 saham Perusahaan kepada
pemegang saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan surat No. S-219/PM/1994 untuk melakukan
penawaran umum terbatas atas 24.570.000 saham Perusahaan kepada pemegang saham
dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Maret 1994.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 766.584.000
saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

-8-

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam dan LK dengan surat No. S-3287/BL/2008 atas Penawaran Umum Obligasi
Mayora Indah III Tahun 2008 Dengan Tingkat Suku Bunga Tetap sebesar 13,75% per tahun
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 100.000.000.000 dan Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008 dengan pendapatan bagi hasil sebesar Rp 27.500.000.000 per tahun
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 200.000.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh obligasi dan Sukuk Mudharabah Perusahaan
sebesar Rp 300.000.000.000 telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
c.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan


Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, anak perusahaan yang dikonsolidasikan
termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Anak Perusahaan

Domisili

Jenis Usaha

Tahun
Operasi
Komersial

Persentase Pemilikan
2011, 2010 dan 2009

1991

100%

21.689.358.218

19.276.838.854

2011
Rp

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)


2010
Rp

2009
Rp

Kepemilikan langsung:
PT Sinar Pangan Barat (SPB)

Medan

PT Sinar Pangan Timur (SPT)

Surabaya

Industri makanan olahan

1992

100%

97.844.584.778

97.059.588.197

95.343.008.791

Mayora Nederland B.V.

Belanda

Jasa keuangan

1996

100%

334.478.900

340.799.794

1.105.795.704.792

dan instan

1990

96,23%

2.621.597.803.141

1.587.603.215.940

1.105.795.704.792

Industri pengolahan biji kakao

1985

92,38%

630.967.686.493

711.673.905.860

514.106.167.231

PT Torabika Eka Semesta (TES)

Tangerang

Industri makanan olahan

18.647.983.094

Industri pengolahan kopi bubuk

Kepemilikan tidak langsung:


Kepemililkan melalui
PT Torabika Eka Semesta (TES)
PT Kakao Mas Gemilang (KMG)

d.

Tangerang

Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris


Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 17 Juni 2011 yang
didokumentasikan dalam Akta No. 16 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang,
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris

:
:

Komisaris Independen

Direksi
Direktur Utama
Direktur

:
:

Jogi Hendra Atmadja


Hermawan Lesmana
Gunawan Atmadja
Ramli Setiawan
Suryanto Gunawan

Andre Sukendra Atmadja


Hendarta Atmadja
Wardhana Atmadja
Hendrik Polisar
Mulyono Nurlimo

- 9 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat
Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diadakan tanggal 18 Juni 2010 yang
didokumentasikan dalam Akta No. 05 dari Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang,
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:

Jogi Hendra Atmadja


Hermawan Lesmana
Ramli Setiawan

Direksi
Direktur Utama
Direktur

:
:

Gunawan Atmadja
Andre Sukendra Atmadja
Hendarta Atmadja
Ongkie Tedjasurja
Hendrik Polisar

Pada tanggal 31 Desember 2009, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
yang diadakan tanggal 20 Juni 2008 yang didokumentasikan dalam Akta No. 11 dari
Saifuddin Arief, S.H., notaris di Tangerang, susunan manajemen adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen

:
:
:

Jogi Hendra Atmadja


Hendrawan Atmadja
Ramli Setiawan

Direksi
Direktur Utama
Direktur

:
:

Gunawan Atmadja
Hermawan Lesmana
Andre Sukendra Atmadja
Ongkie Tedjasurya

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite
Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Jogi Hendra Atmadja dan Charlie dan Delta
adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga orang
anggota, dimana Ramli Setiawan yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga
menjadi Ketua Komite Audit.
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata (tidak diaudit) adalah sebanyak 9.010, 7.090 dan
6.223 karyawan tahun 2011, 2010 dan 2009.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar kepada komisaris dan direksi Perusahaan
masing-masing sebesar Rp 9.259.868.351 tahun 2011, Rp 7.080.057.823 tahun 2010 dan
Rp 7.114.464.872 tahun 2009.
Laporan keuangan konsolidasian PT Mayora Indah Tbk dan anak perusahaan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi
pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut.

- 10 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2.

Iktisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting


a.

Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Peraturan
No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)
No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat
Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Manufaktur yang telah dipertegas
dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam
Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009),
Penyajian Laporan Keuangan yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Manajemen telah
mematuhi seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam PSAK yang berlaku terhadap
Perusahaan dan anak perusahaan.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap
penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali
penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti
yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain,
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk Mayora Nederland B.V, anak perusahaan,
yang menggunakan Euro untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak
1 Januari 1996. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Euro sebagai mata
uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksi-transaksi dan akun-akun
utama Mayora Netherland B.V adalah dalam mata uang Euro. Untuk tujuan konsolidasi,
akun-akun dalam laporan keuangan Mayora Netherland B.V dijabarkan kedalam Rupiah
menggunakan dasar berikut:
Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian:
Nilai tukar yang berlaku pada tanggal terakhir transaksi (Rp 11.739, Rp 11.956 dan
RpA13.510 per 1 Euro masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009).

- 11 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Akun-akun laba-rugi komprehensif konsolidasian:
Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai
tukar rata-rata selama tahun berjalan (Rp 12.256, Rp 11.973 dan Rp 14.404 per 1 Euro
masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009).
Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan
sebagai Komponen ekuitas lainnya pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasian.
b.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011


Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
berikut :
(1) PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan, mengatur penyajian laporan
keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar,
materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi
dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan
untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, pendapatan komprehensif lain.
Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan
semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersamasama dengan "pendapatan komprehensif lainnya. Entitas dapat memilih untuk
menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba
rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk
menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan
konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan
dengan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011.
(2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan
akuntansi untuk investasi pada anak-anak perusahaan, pengendalian bersama entitas,
dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai
informasi tambahan.
Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 4, Perusahaan mencatat investasi pada anak
perusahaan pada biaya perolehan dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan.
Akumulasi ekuitas pada laba (rugi) bersih anak perusahaan yang diakui sebelum
1 Januari 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 956.259.235.263,
Rp 723.066.206.521, dan Rp 574.035.829.005 telah disesuaikan ke saldo laba tanggal
1 Januari 2011, 2010 dan 2009 dalam Laporan Keuangan Induk Perusahaan.
(3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi, yang mensyaratkan informasi
dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan
secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan pendekatan
manajemen dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama
seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan dan anak perusahaan menyajikan
informasi segmen periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan
perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011.

- 12 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
(4) PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, mensyaratkan
pengungkapan dalam laporan keuangan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo,
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, menjelaskan transaksi atau peristiwa
lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi,
keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam
laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Perusahaan dan anak
perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi
Bisnis, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau
setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak
1 Januari 2011, maka Perusahaan dan anak perusahaan:
menghentikan amortisasi goodwill;
mengeliminasi nilai tercatat akumulasi amortisasi goodwill; dan
melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48
(Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset.
Selanjutnya, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar
Rp 335.347.478 disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun buku 1 Januari 2011
(Catatan 19).
(6) PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, mengatur tentang prosedur yang
digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai
yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan
apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan
penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya
dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai
aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian
penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang wajib
diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak
berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak
perusahaan:
PSAK
PSAK yang relevan namun tidak memiliki dampak material
1.
2.
3.
4.

PSAK No. 2
PSAK No. 8
PSAK No. 23
PSAK No. 25
Kesalahan

(Revisi 2009), Laporan Arus Kas


(Revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan
(Revisi 2010), Pendapatan
(Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

PSAK yang tidak relevan


1.
2.
3.
4.
5.
6.

PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim


PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan.

- 13 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
ISAK
ISAK yang tidak relevan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c.

ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus


ISAK No. 9 (Revisi 2009), Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi,
Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK No. 10 (Revisi 2009), Program Loyalitas Pelanggan
ISAK No. 11 (Revisi 2009), Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
ISAK No. 12 (Revisi 2009), Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter
oleh Venturer
ISAK No. 14 (Revisi 2009), Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
ISAK No. 17 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Prinsip Konsolidasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan secara retrospektif menerapkan PSAK
No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,
kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain:
(i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan non-pengendali
bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam
bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian;
(iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi atas
anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak
perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan mempunyai
kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kekuasaan suara di
anak perusahaan.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau
rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan
pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung
atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan
Non Pengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Perusahaan:

menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak


perusahaan;

menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila


ada;

mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- 14 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi; dan

mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai


pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke
saldo laba

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan
yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan,
yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan
dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas perusahaan.
Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anak-anak
perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam
modal disetor anak-anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham
pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian
tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu
akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian
KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
d.

Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing


Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
tahun yang bersangkutan.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih
antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan
dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan
diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs
yang berlaku pada akhir tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yakni kurs tengah Bank
Indonesia, yang digunakan adalah sebagai berikut:
2011
Rp
1 GBP
1 Euro (EUR)
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Franc Swiss (CHF)
1 Dolar Australia (AUD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Ringgit Malaysia (MYR)
1 Yuan China (CNY)
1 Yen Jepang (JPY)

13.969,27
11.738,99
9.068,00
9.636,07
9.202,68
6.974,33
2.852,84
1.439,16
116,80

- 15 -

2010
Rp
13.893,80
11.955,79
8.991,00
9.600,14
9.142,51
6.980,61
2.915,85
1.357,61
110,29

2009
Rp
15.114,50
13.509,69
9.400,00
9.087,41
8.431,81
6.698,52
2.747,14
1.376,65
101,70

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
e.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi


Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan dan anak
perusahaan :
1)

2)
3)
4)
5)
6)

7)

langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan;
b) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan
atas Perusahaan dan anak perusahaan, atau
c) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan anak perusahaan;
perusahaan asosiasi;
perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan dan anak perusahaan sebagai
venturer;
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan anak
perusahaan atau Induk Perusahaan;
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau
dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung,
dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan, atau
entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan anak perusahaan.

Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011


Pihak-pihak berelasi adalah:
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan
oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk
holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries;
2) Perusahaan asosiasi;
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan
anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga
dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi
perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang
meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota
keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau
(4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan
tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris,
direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

- 16 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan
keuangan Perusahaan.
f.

Penggunaan Estimasi
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas,
pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi
estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi
atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

g.

Kas dan Setara Kas


Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka
pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak
dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

h.

Deposito Berjangka
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan
namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi. Deposito
berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

i.

Instrumen Keuangan
Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50
(Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan dan PSAK No. 55 (Revisi
2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2010 yang
disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat
penyesuaian transisi atas jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2009.
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010

Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada
laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak
perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
penyelesaian.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan
nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal
liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat
ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis
dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan
termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi,
kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

- 17 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut
adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan
instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen
menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk
mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode
yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan
seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah
aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi
pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh
temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat
ditagih.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen
tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan
instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi
kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan
dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak
tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai
wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak
terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu
pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga,
maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik
nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga
pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model
penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan
teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga
dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

- 18 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan
data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak
perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni
Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut
memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang
dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan
berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila
data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan
menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Aset Keuangan
(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset
keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila
aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu
dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan
ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari
pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan
dasar-dasar yang berbeda; atau
b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan,
atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar,
sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan;
atau
c.

Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif


melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas
dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat
dilakukan.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada
laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar
langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat
sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian
dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat
hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

- 19 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan
penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau
diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan
bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas,
deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki
oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau
anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka
seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting
rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya
perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul
pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai
dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain.
Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan
dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena
perubahan kondisi ekonomi.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar,
dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif
lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah
mengalami penurunan nilai, di mana pada saat itu akumulasi laba atau rugi
direklasifikasi ke laba rugi.

- 20 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
Liabilitas Keuangan
(1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilias tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak
dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan
memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki
liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.
(2) Liabilitas Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan
tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan,
atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset
keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan
dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi,
diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi pinjaman bank jangka
pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka
panjang dan utang obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak
perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas nya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan dan anak
perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai.

- 21 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara
individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di
masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan
nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi
diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
(2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai
wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian
penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
(3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan
penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya
yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah
diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen
laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi.
Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai
ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal
yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika,
pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai
wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui
komponen laba rugi.

- 22 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(1) Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya jika:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas
dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk
membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh
tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.

Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima


arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan,
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset
keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai
maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Perusahaan dan/atau anak perusahaan.
(2) Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut
berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal.
Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas
keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Kebijakan Akuntansi Instrumen Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Piutang Usaha
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap
masing-masing akun piutang akhir tahun.

- 23 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Investasi
Investasi Tersedia untuk dijual
Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang
dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum
direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan
sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai
direalisasi.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual
harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil
emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan
diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan
metode garis lurus.
j.

Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, yang mana
yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

k.

Biaya Dibayar Dimuka


Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.

l.

Aset Tetap
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk
biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi
rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari
penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan
amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:

- 24 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

20
5 10
5
5

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi
signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat
inspeksi signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan
atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset
tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang
terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan
aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada,
dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir
tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi
sebelumnya.
Aset Dalam Konstruksi
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada
biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset
tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara
substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
m. Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah
satu kondisi berikut terpenuhi:
a.

Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan


tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

b.

Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait
dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;

c.

Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada


suatu aset tertentu; atau

- 25 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
d.

Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau
dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c
atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi
konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessors
Sewa dimana Perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan
dan diakui ke laba rugi konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan
dasar pengakuan pendapatan sewa.
n.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan


Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset
takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum
digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis), maka Perusahaan
dan anak perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual
dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang
secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih
besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan
nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai Rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi
pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan
model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan
ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai
wajar lain yang tersedia.

- 26 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan
fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai
tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah
penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset
tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan
aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
o.

Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Perusahaan dan anak perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Kriteria
spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan kepada
pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan (f.o.b.
shipping point).
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara
langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan
bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga
untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1
Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual
berdasarkan suku bunga kontraktual.

p.

Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan
kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada
laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar
dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

- 27 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Imbalan pasca-kerja
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan
didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode
penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti,
beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan
dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasian tahun
berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang
masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
q.

Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, efektif sejak 1 Mei 2002
pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan.
Sesuai dengan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban
sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh
dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam
perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan
temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai
aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun
berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar
dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan,
sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada
masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan
dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali
pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai
dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

- 28 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding
diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.
r.

Laba per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek retroaktif
perubahan nilai nominal per saham.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham
dasar sejumlah 766.584.000 saham.

s.

Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi
berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang
secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan anak perusahaan.
Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk
mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko
dan pengembalian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen
lain dari entitas yang sama);
b. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c.

Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing
produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu. Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan
alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masingmasing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periodeperiode terdahulu.
t.

Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum
maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan
dan anak perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi
adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait
kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk
menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak
ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian
pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

- 29 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
u.

Peristiwa Setelah Periode Pelaporan


Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah
tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah
periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila
jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

3.

Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen


Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan anak perusahaan, seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus
membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman
historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi
Perusahaan dan anak perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap
jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
a.

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan


Perusahaan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apakah aset dan
liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 (Revisi 2006). Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan anak perusahaan seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2.

b.

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pinjaman dan Piutang


Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya
pinjaman dan piutang. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu
dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain
kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh
debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun
segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan
untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala
sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan
nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

- 30 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2011, 2010
dan 2009 sebagai berikut:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Kas dan setara kas


Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain - Pihak ketiga

325.316.689.037
-

472.105.631.514
4.793.569.466

321.582.619.407
12.665.205.968

1.295.019.229.371
378.208.614.975
34.127.009.081

1.061.627.264.340
233.056.910.606
33.849.742.838

705.138.566.280
152.427.688.166
23.339.254.385

Total Pinjaman Diberikan dan Piutang

2.032.671.542.464

1.805.433.118.764

1.215.153.334.206

Estimasi dan Asumsi


Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi
tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun buku selanjutnya
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan anak perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi
pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi
mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang
berada di luar kendali Perusahaan dan anak perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam
asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan
dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan
penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang
signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,
suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.

b.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap


Masa manfaat masing-masing aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan diestimasi
sepanjang masa aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut
berdasarkan penelaahan kolektif atas usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat masing-masing aset ditinjau
secara berkala dan diperbarui jika diperkirakan berbeda dari estimasi sebelumnya karena
batas pakai, usang baik secara teknis atau komersial, dan pembatasan hukum atau lainnya
atas penggunaan aset. Hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruhi
oleh perubahan dalam jumlah dan waktu pencatatan beban yang disebabkan oleh
perubahan faktor-faktor tersebut. Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan
meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama
periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.038.406.429,
Rp 1.489.560.955.852 dan Rp 1.282.771.283.456 (Catatan 10).

- 31 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
c.

Imbalan Pasti Pasca-Kerja


Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu
yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas dan imbalan tersebut.
Asumsi yang digunakan diungkapkan dalam Catatan 30 dan mencakup, antara lain, tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan
anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi sepanjang masa kerja dan umumnya
mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang dicatat pada periode mendatang.
Walaupun Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa asumsi yang digunakan
wajar dan dapat diandalkan, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan dalam asumsi dapat secara material mempengaruhi jumlah cadangan imbalan
pasti pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009, cadangan imbalan pasti pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 30.

d.

Aset Pajak Tangguhan


Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan
bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan
temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah
aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan kemungkinan terjadi dan besaran
laba kena pajak di masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, saldo aset pajak tangguhan diungkapkan pada
Catatan 31.

e.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan


Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya penurunan nilai.
Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari
penggunaan berkelanjutan dan pelepasan aset tersebut. Nilai tercatat aset non-keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
adalah masing-masing sebesar Rp 2.038.406.656.429, Rp 1.489.560.955.852 dan
Rp 1.282.771.283.456. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap yang
tercatat pada laporan keuangan konsolidasian.

4.

Kas dan Setara Kas


2011
Rp
Kas
Bank
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia

2010
Rp

2009
Rp

4.403.109.457

3.210.499.593

5.237.175.895

93.502.933.017

83.595.353.814

50.374.039.802

60.030.613.141
9.276.819.757
1.972.126.403
1.559.919.515
2.895.073.405
1.229.728.494
827.592.924
412.266.127
10.159.766
78.214.299.532

61.080.625.578
6.981.312.524
3.460.503.670
790.424.000
360.844.742
267.749.592
47.152.375
27.479.965
10.129.467
73.026.221.913

70.561.206.258
5.089.005.960
620.359.375
259.320.870
63.353.670
5.967.502.495
77.208.104
10.100.039
82.648.056.771

- 32 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Bank
Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Euro (Catatan 33)
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total - Kas di bank
Deposito berjangka
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Bank Mayora - Rupiah

53.991.491.266
1.611.583.640
5.164.589
103.248.248
743.505.723
1.156.136.630
122.140.972
57.733.271.068

113.126.093.117
3.347.105.015
174.612.323
102.445.162
50.515.754
45.801.772
6.409.324
116.852.982.467

60.663.639.592
41.791.742
377.994.492
107.179.928
795.589.398
105.410.002
62.091.605.154

1.097.586.408
31.010.655
1.128.597.063

388.703.417
31.870.310
420.573.727

416.583.912
36.309.724
452.893.636

230.579.100.680

273.895.131.921

195.566.595.364

90.334.478.900

32.400.000.000

20.500.000.000

83.600.000.000
62.000.000.000
10.000.000.000
7.000.000.000

41.049.555.840
42.229.292.308
10.000.000.000
7.000.000.000

162.600.000.000

100.278.848.148

90.334.478.900

195.000.000.000

120.778.848.148

325.316.689.037

472.105.631.514

321.582.619.407

7,00% - 13,5%

5,75% - 9,25%

Pihak ketiga - Rupiah


PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Victoria International Tbk

Total - Deposito berjangka


Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah

7,25%

Rekening Koran dan deposito berjangka pada PT Bank Mayora, pihak berelasi, dilakukan pada
tingkat suku bunga dan syarat-syarat seperti halnya penempatan pada bank pihak ketiga
(Catatan 32).

5.

Investasi Jangka Pendek


2011
Rp
Deposito berjangka (Catatan 33 dan 34)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Euro
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
Total

- 33 -

2010
Rp

2009
Rp

2.211.624.162
757.491.750
-

3.215.978.649
739.996.200
365.417.873

969.614.569
854.838.985
-

567.406.980
373.002.406
6.189.554.313

4.793.569.466

11.451.356.421

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Tersedia untuk dijual - reksa dana


Fortis Prima II
Ditambah keuntungan
yang belum direalisasi
atas kenaikan nilai investasi

1.000.000.000

213.849.547

Nilai bersih

1.213.849.547

Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka


per tahun
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yen Jepang

4.793.569.466

0,25% - 3,50%
0,25%
-

12.665.205.968

0,25% - 3,00%
0,15% - 1,00%
0,20%

Seluruh investasi jangka pendek ditempatkan pada pihak ketiga. Investasi pada reksa dana pada
tahun 2009 merupakan investasi oleh PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan.
Deposito berjangka dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas Letter of Credit (LC)
dan FX Dealing yang diperoleh dari PT Bank OCBC Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 34).

6.

Piutang Usaha
2011
Rp
a. Berdasarkan Pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 32)
PT Inbisco Niagatama Semesta
Pihak ketiga:
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri
Total piutang pihak ketiga
Total
Penyisihan piutang ragu-ragu
Total - Bersih
b. Berdasarkan Umur
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo
1 s/d 30 hari
31 s/d 60 hari
61 s/d 90 hari
91 s/d 120 hari
> 120 hari
Total

2010
Rp

2009
Rp

1.295.019.229.371

1.061.627.264.340

705.138.566.280

3.650.550.579
374.946.000.790

170.037.481
233.064.810.076

26.030.818.050
126.396.870.116

378.596.551.369

233.234.847.557

152.427.688.166

1.673.615.780.740

1.294.862.111.897

857.566.254.446

(387.936.394)

(177.936.951)

1.673.227.844.346

1.294.684.174.946

857.566.254.446

1.361.320.389.855

1.071.130.869.036

734.054.933.400

310.070.606.268
1.836.848.223
-

140.991.542.750
62.471.896.828
5.563.736.540
4.902.871.463
9.623.258.329

80.653.611.427
16.100.481.718
18.310.756.598
3.578.174.738
4.868.296.565

1.673.227.844.346

1.294.684.174.946

857.566.254.446

- 34 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp
c. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Dolar Amerika Serikat (Catatan 33)
Euro (Catatan 33)
Total

2010
Rp

2009
Rp

1.298.665.147.338
374.562.697.008
-

1.060.938.400.397
233.745.774.549
-

733.391.265.570
123.769.654.164
405.334.712

1.673.227.844.346

1.294.684.174.946

857.566.254.446

Perubahan dalam penyisihan piutang


ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Penambahan

(177.936.951)
(209.999.443)

(177.936.951)

Saldo akhir tahun

(387.936.394)

(177.936.951)

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang


pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut dan tidak diperlukan
penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 karena seluruh piutang tersebut
dapat tertagih tagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang kepada pihak ketiga.
Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.

7.

Persediaan
2011
Rp
Barang jadi (Catatan 26)
Barang dalam proses (Catatan 26)
Bahan baku
Bahan pembantu
Bahan pembungkus
Barang teknik
Total

2010
Rp

2009
Rp

130.942.111.041
63.847.804.415
976.859.543.842
13.853.891.375
122.412.662.013
28.334.105.418

97.173.991.329
19.988.774.003
278.312.425.804
11.922.867.540
66.820.753.781
24.245.415.962

73.403.370.963
26.479.799.094
264.877.354.633
8.978.550.450
63.048.255.038
21.815.537.147

1.336.250.118.104

498.464.228.419

458.602.867.325

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti
(replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount).
Tidak terdapat persedian yang dijadikan jaminan.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada
PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar
US$ 122.584.961, US$ 82.477.000 dan US$ 77.700.000 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
asuransi adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin dialami Perusahaan dan
anak perusahaan.

- 35 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
8.

Uang Muka Pembelian


Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku dan bahan pembungkus.

9.

Pajak Dibayar Dimuka


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Pajak penghasilan pasal 28a


Pajak Pertambahan Nilai

55.297.806.860
211.533.645.643

844.720.044
43.192.142.703

844.720.044
19.894.420.443

Total

266.831.452.503

44.036.862.747

20.739.140.487

Pada tanggal 14 Januari 2011, PT Sinar Pangan Timur, anak perusahaan, menerima Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00009/406/09/641/11 untuk tahun
fiskal tahun 2009 sebesar Rp 837.062.044. Perusahaan telah menerima pengembalian pajak
tersebut pada bulan Pebruari 2011.

10. Aset Tetap


1 Januari 2010
Rp
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

Penambahan
Rp

Perubahan selama tahun 2011


Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp

31 Desember 2011
Rp

183.664.598.158
356.153.267.447
1.820.176.718.122
42.728.574.644
68.423.023.966

5.168.160.000
37.850.483.750
286.534.962.359
6.758.548.939
22.905.388.903

(219.334.640)
(22.818.715.641)
(161.654.549)
(6.862.576.979)

11.515.773.198
85.787.901.994
-

188.832.758.158
405.300.189.755
2.169.680.866.834
49.325.469.034
84.465.835.890

2.471.146.182.337

359.217.543.951

(30.062.281.809)

97.303.675.192

2.897.605.119.671

1.339.702.000
95.972.691.526
97.312.393.526

55.676.828.731
350.838.306.691
406.515.135.422

(11.515.773.198)
(85.787.901.994)
(97.303.675.192)

45.500.757.533
361.023.096.223
406.523.853.756

2.568.458.575.863

765.732.679.373

(30.062.281.809)

3.304.128.973.427

58.805.348.474
949.898.276.230
27.680.319.470
42.513.675.837

18.193.802.376
164.014.826.867
5.357.320.759
10.357.798.880

(219.334.640)
(3.545.683.667)
(144.360.196)
(7.189.673.392)

76.779.816.210
1.110.367.419.430
32.893.280.033
45.681.801.325

Total

1.078.897.620.011

197.923.748.882

(11.099.051.895)

1.265.722.316.998

Nilai Buku

1.489.560.955.852

Sub-total
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan
Mesin
Sub-total
Total
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

2.038.406.656.429

- 36 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

1 Januari 2010
Rp
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

Penambahan
Rp

Perubahan selama tahun 2010


Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp

31 Desember 2010
Rp

183.664.598.158
318.236.556.710
1.560.744.474.517
36.960.618.192
60.006.721.780

37.916.710.737
261.740.444.256
5.785.256.452
13.611.307.571

(6.615.985.376)
(17.300.000)
(5.195.005.385)

4.307.784.725
-

183.664.598.158
356.153.267.447
1.820.176.718.122
42.728.574.644
68.423.023.966

2.159.612.969.357

319.053.719.016

(11.828.290.761)

4.307.784.725

2.471.146.182.337

38.969.803.796
38.969.803.796

1.339.702.000
61.310.672.455
62.650.374.455

2.198.582.773.153

381.704.093.471

(11.828.290.761)

2.568.458.575.863

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

42.312.572.560
810.591.515.365
23.101.658.983
39.805.742.789

16.492.775.914
142.610.214.922
4.588.939.619
7.818.854.766

(3.303.454.057)
(10.279.132)
(5.110.921.718)

58.805.348.474
949.898.276.230
27.680.319.470
42.513.675.837

Total

915.811.489.697

171.510.785.221

(8.424.654.907)

1.078.897.620.011

Sub-total
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan
Mesin
Sub-total
Total

Nilai Buku

(4.307.784.725)
(4.307.784.725)

1.282.771.283.456

1 Januari 2009
Rp
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

1.339.702.000
95.972.691.526
97.312.393.526

1.489.560.955.852

Penambahan
Rp

Perubahan selama tahun 2009


Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp

31 Desember 2009
Rp

166.986.019.408
108.801.596.234
1.281.268.907.161
27.921.155.891
51.927.396.504

16.678.578.750
27.085.629.537
105.677.539.337
9.690.608.343
10.052.631.276

(7.467.173.045)
(20.032.300.780)
(651.146.042)
(1.973.306.000)

189.816.503.984
193.830.328.799
-

183.664.598.158
318.236.556.710
1.560.744.474.517
36.960.618.192
60.006.721.780

1.636.905.075.198

169.184.987.243

(30.123.925.867)

383.646.832.783

2.159.612.969.357

111.172.740.926
86.896.338.492
198.069.079.418

108.140.432.324
116.407.124.837
224.547.557.161

(219.313.173.250)
(164.333.659.533)
(383.646.832.783)

38.969.803.796
38.969.803.796

1.834.974.154.616

393.732.544.404

(30.123.925.867)

2.198.582.773.153

Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan kantor
Kendaraan

33.711.273.876
716.251.806.124
20.220.803.213
34.065.295.940

8.779.361.002
112.407.832.949
3.454.932.824
7.590.471.182

(178.062.318)
(18.068.123.708)
(574.077.054)
(1.850.024.333)

42.312.572.560
810.591.515.365
23.101.658.983
39.805.742.789

Total

804.249.179.153

132.232.597.957

(20.670.287.413)

915.811.489.697

Sub-total
Aset dalam penyelesaian:
Bangunan
Mesin
Sub-total
Total

Nilai Buku

1.030.724.975.463

1.282.771.283.456

Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut:


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Beban pokok penjualan


Beban umum dan a dministrasi (Catatan 27)

189.585.931.878
8.337.817.004

164.196.589.206
7.314.196.015

124.391 .510.960
7.841 .086.997

Total

197.923.748.882

171.510.785.221

132.232 .597.957

Aset dalam penyelesaian terutama merupakan bangunan dan mesin dalam pengerjaan oleh
Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 tingkat penyelesaian aset ini masing-masing sudah mencapai 73%, 63%
dan 95%.

- 37 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pengurangan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 merupakan penjualan aset tetap dengan
perincian sebagai berikut:
2011
Rp
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan atas penjualan

2010
Rp

2009
Rp

23.096.541.115
18.963.229.914

6.003.044.255
3.403.635.854

11.591.557.067
9.453.638.454

4.133.311.201

2.599.408.401

2.137.918.613

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bekasi,
Tangerang, Deli Serdang (Sumatera Utara) dan Sidoarjo (Jawa Timur) dengan hak legal berupa
Hak Milik dan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun dan 30 tahun yang
akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti kepemilikan yang memadai.
Pada tahun 2011, beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian adalah sebesar
Rp 41.733.942.980 (Catatan 17).
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko
lainnya kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Tokio Marine Indonesia, pihak ketiga,
dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 222.294.388 dan Rp 44.415.550.000 pada
tanggal 31 Desember 2011, US$ 216.036.388 dan Rp 38.287.550.000 pada
tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 225.668.176 dan Rp 50.671.855.500 pada tanggal
31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.

11. Uang Muka Pembelian Aset Tetap


Akun ini terutama merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan yang akan digunakan
untuk pabrik dan gudang baru.

12. Pinjaman Bank Jangka Pendek


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia

300.000.000.000
150.000.000.000
75.000.000.000
-

75.000.000.000
-

150.000.000.000
50.000.000.000

Total

525.000.000.000

75.000.000.000

200.000.000.000

- 38 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Diperoleh oleh Perusahaan
Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar SBI 1 bulan + 2,00% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan tanggal jatuh
temponya telah diperpanjang dari tanggal 5 Agustus 2009 sampai dengan 20 November 2010.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember
2010. Pada tanggal 20 November 2011, fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) tersebut diperpanjang
sampai dengan 20 November 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun yang
dibayarkan setiap bulan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 10.778.819.443
untuk periode 31 Desember 2011, serta yang dibayarkan sebesar Rp 10.624.652.775.
Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta
Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum kredit
sebesar Rp 30.000.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang tidak dapat
diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar
9,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo pada 29 Desember 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah pinjaman yang telah digunakan sebesar
Rp 30.000.000.000 dari KMK yang dapat diperpanjang dan dari KMK yang tidak dapat
diperpanjang sebesar Rp 70.000.000.000. Beban bunga dari pinjaman ini untuk periode
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 490.034.722 dan Rp 62.604.166 dan telah
dibayar adalah sebesar Rp 319.513.889.
PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK)
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar JIBOR 3 bulan+1,50% per tahun. Pada tanggal 23 Juni 2011 pinjaman ini telah
digunakan seperlunya. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 6.477.814.998 untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2011 serta yang dibayarkan adalah sebesar
Rp 6.222.815.000. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian
pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan
likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau
menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan
signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman.
Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut:
- Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x.
- Rasio EBITDA agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1,5x beban bunga.
Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan
tersebut di atas.

- 39 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
PT Bank OCBC Indonesia
Pada tanggal 1 November 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank OCBC Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100
miliar dan akan jatuh tempo dalam waktu setahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar 9,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.143.750.000 untuk periode yang berakhir
31 Desember 2011 dan telah dibayar sebesar Rp 1.031.250.000.
PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tanggal 8 Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Loan dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja. Pinjaman
ini tanpa jaminan dan dikenai tingkat suku bunga sebesar COF + 1,75% per tahun yang
dibayarkan setiap tiga bulan dan tanggal jatuh temponya telah diperpanjang dari 8 Mei 2009
sampai dengan tanggal 22 Oktober 2010.
Beban bunga atas pinjaman ini adalah sebesar Rp 1.140.451.389 dan Rp 6.341.882.121
masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dan yang telah dibayar masing-masing sebesar
Rp 1.366.493.056 dan Rp 6.300.215.454 pada tahun 2010 dan 2009.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Maret 2010.

13. Utang Usaha - Pihak Ketiga


Merupakan utang Perusahaan dan anak perusahaan untuk pembelian bahan baku dan bahan
pembantu dari pemasok pihak ketiga. Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
2011
Rp
a. Berdasarkan Pemasok
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Total
b. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 33)
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yuan China
Dolar Singapura
Dolar Australia
Franc Swiss
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Ringgit Malaysia
Total

2010
Rp

2009
Rp

371.587.264.785
650.108.319.488

240.532.662.105
406.403.941.188

128.483.990.671
228.424.361.808

1.021.695.584.273

646.936.603.293

356.908.352.479

676.881.000.405

474.941.679.039

101.102.345.020

283.890.127.457
56.492.896.843
3.855.497.803
566.270.891
5.803.026
3.915.906
71.942
-

149.963.960.984
14.697.233.757
1.739.098.410
174.341.362
182.403
259.778.492
3.515.938.154
1.644.390.692

184.894.937.288
69.060.797.314
83.086.651
1.250.841.617
362.093.899
154.250.690
-

1.021.695.584.273

646.936.603.293

356.908.352.479

- 40 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
14. Utang Pajak
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Pajak final
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29 (Catatan 31)
Pajak Pertambahan Nilai

910.463.109

3.386.030.047

312.903.553

4.965.543.411
414.707.854
5.585.918
30.858.415
-

3.148.136.261
397.113.201
9.309.805.151
11.312.500
22.722.427.065
4.879.289.962

2.747.853.263
572.611.196
5.143.969.808
1.320.967.083
44.890.958.037
36.621.352.903

Total

6.327.158.707

43.854.114.187

91.610.615.843

Besarnya pajak terutang Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan perhitungan
pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan perubahan ketiga
dari ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk
pemeriksaaan atau perubahan pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi
5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya, batas
waktu tersebut akan berakhir pada tahun fiskal 2013.

15. Biaya Masih Harus Dibayar


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Iklan dan promosi


Beban bunga utang bank
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah
Beban bunga obligasi
Lain-lain

30.775.544.358
18.661.342.997
1.986.111.111
993.055.556
16.831.190.057

108.317.466.778
2.169.417.932
1.986.111.111
993.055.556
23.605.613.373

26.409.525.679
2.313.958.333
1.986.111.111
993.055.556
17.669.101.995

Total

69.247.244.079

137.071.664.750

49.371.752.674

16. Utang Lain-Lain - Pihak Ketiga


Akun ini merupakan uang muka penjualan ekspor dari pihak ketiga dan utang atas pembelian
barang-barang teknik dari pihak ketiga.

17. Pinjaman Bank Jangka Panjang


2011
Rp
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank International Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total

2010
Rp

2009
Rp

580.000.000.000
500.000.000.000
350.000.000.000
300.000.000.000
221.293.333.337
40.000.000.000

100.000.000.000
500.000.000.000
271.586.666.667
80.000.000.000

300.000.000.000
150.000.000.000

1.991.293.333.337

951.586.666.667

450.000.000.000

- 41 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Bersih
Bagian yang akan jatuh tempo lebih
dari satu tahun
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
Bersih

161.123.921.568
(1.888.863.309)

2010
Rp

110.293.333.332
(588.989.731)

2009
Rp

50.000.000.000
-

159.235.058.259

109.704.343.601

50.000.000.000

1.830.169.411.769

841.293.333.335

400.000.000.000

(5.405.780.552)
1.824.763.631.217

(1.540.940.203)
839.752.393.132

400.000.000.000

PT Bank Central Asia Tbk


Pada tanggal 23 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar JIBOR 3 bulan + 1,50 % per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo
tanggal 23 November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 13 Juni 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Investing Credit dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 500.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar
JIBOR 3 bulan + 1,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan dan jatuh tempo tanggal 13 Juni
2018. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah pinjaman yang telah digunakan oleh
perusahaan sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000. Pembayaran pokok
pinjaman ini untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp 20.000.000.000. Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar
Rp 18.376.072.584 dan Rp 906.717.500 dan yang telah dibayar masing-masing sebesar
Rp 11.318.546.751 dan Rp 697.475.000. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam
penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.527.834.386 (Catatan 10).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Diperoleh oleh Perusahaan
Pada tanggal 21 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 300.000.000.000. Pinjaman ini dikenai tingkat
suku bunga sebesar 9,50% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan
dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 21 November 2013.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing
sebesar Rp 29.359.948.217, Rp 33.070.833.333 dan Rp 38.306.250.000 dan yang telah dibayar
masing-masing sebesar Rp 29.458.333.333, Rp 33.202.083.333 dan Rp 38.410.500.000.
Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta
Pada tanggal 29 Desember 2010, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 200.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai peningkatan kapasitas produksi dan pelunasan sebagian atau
seluruh intercompany borrowing yang tidak termasuk pembiayaan modal kerja perusahaan.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,50% per tahun dan jatuh tempo tanggal
29 Desember 2015.

- 42 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pada tahun 2011 dan 2010, beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 27.452.847.820
dan Rp 179.166.667 dan yang telah dibayar adalah sebesar Rp 27.157.013.880.
Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp 14.253.843.042 (Catatan 10).
PT Bank Mizuho Indonesia
Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Term Loan dari
PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 350.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas pabrik. Pinjaman ini memiliki jangka waktu
7 tahun. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 2,0% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 14.268.927.774 dan telah
dibayar sebesar Rp 9.511.633.888. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 12.492.776.663 (Catatan 10).
PT Bank ANZ Indonesia
Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas
kredit modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia dengan jumlah maksimum kredit sebesar
Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Pinjaman ini memiliki jangka
waktu 5 tahun ditambah 2 tahun opsi perpanjangan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga
sebesar JIBOR + 2.0% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pada tanggal 31 Desember 2011, pokok pinjaman tersebut telah digunakan seluruhnya oleh
Perusahaan. Beban bunga dari pinjaman ini adalah sebesar Rp 11.324.268.055 dan yang telah
dibayar sebesar Rp 7.343.988.889. Beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 7.459.488.889 (Catatan 10).
Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa syarat perjanjian
pinjaman, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melakukan
likuidasi, penggabungan usaha, atau perolehan anak perusahaan, menjual atau
menyewagunausahakan aset selain dalam kondisi normal usaha, melakukan perubahan
signifikan dalam susunan pemegang saham dan memberikan pinjaman.
Selain itu Perusahaan dan anak perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio
keuangan sebagai berikut:
- Rasio lancar agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari 1x.
- Rasio EBITDA terhadap biaya bunga agar sama dengan beban bunga atau lebih besar dari
1,5x beban bunga.
- Rasio utang terhadap ekuitas agar tidak lebih dari 2x dimana utang meliputi pinjaman
berbeban bunga.
Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio-rasio keuangan
tersebut di atas.
PT Bank International Indonesia Tbk
Diperoleh oleh Perusahaan
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus
dari PT Bank International Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp 95.000.000.000
yang digunakan untuk menunjang modal kerja Perusahaan. Pinjaman ini dikenai tingkat suku
bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama, selanjutnya pada tahun ke-4
sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan setiap bulan. Pinjaman ini tanpa
jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan tanggal 13 Oktober 2015.

- 43 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 16.871.111.112 dan Rp 4.257.777.778 pada
tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010
adalah masing-masing sebesar Rp 8.867.441.449 dan Rp 2.234.622.407 dan yang telah dibayar
masing-masing sebesar Rp 8.873.885.559 dan Rp 2.099.413.950.
Diperoleh oleh PT Kakao Mas Gemilang
Pada tanggal 13 Oktober 2010, PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman transaksi khusus dengan jumlah maksimum sebesar Rp 190.000.000.000.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 10,75% per tahun selama tiga tahun pertama,
selanjutnya pada tahun ke empat sebesar SBI 1 bulan + 2,25% per tahun yang dibayarkan
setiap bulan. Pinjaman ini tanpa jaminan dan berjangka waktu lima tahun sampai dengan
tanggal 13 Oktober 2015.
Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 33.422.222.220 dan Rp 9.155.555.555 pada
tahun 2011 dan 2010, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini pada tahun 2011 dan 2010
adalah masing-masing sebesar Rp 17.694.778.692 dan Rp 7.053.579.318 dan yang telah
dibayar masing-masing sebesar Rp 17.734.699.680 dan Rp 6.837.570.676.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Diperoleh oleh Perusahaan
Pada tanggal 20 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari
PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 200.000.000.000 yang
digunakan untuk membiayai pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini memiliki jangka
waktu 5 tahun, dengan tenggang waktu pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan sejak
tanggal 20 Agustus 2007 dan dibayar dalam 10 kali cicilan setiap 6 bulan. Pinjaman ini dikenai
tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun dan dibayar setiap triwulan dan akan jatuh tempo
pada bulan Agustus 2012. Pinjaman ini dijamin dengan negative pledge.
Pembayaran pokok pinjaman adalah sebesar Rp 40.000.000.000 masing-masing pada tahun
2011, 2010 dan 2009, sedangkan beban bunga dari pinjaman ini adalah masing-masing sebesar
Rp 5.605.555.555, Rp 10.450.555.556 dan Rp 18.102.533.332 pada tahun 2011, 2010 dan 2009
dan yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp 5.750.000.000, Rp 10.623.888.889 dan
Rp 18.464.666.665.
Diperoleh oleh PT Torabika Eka Semesta
Pada tanggal 21 Februari 2007, PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh
fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar Rp 50.000.000.000 yang digunakan untuk
membiayai pembangunan gudang dan pembelian mesin pada tahun 2007. Pinjaman ini
dibayarkan dalam 9 kali cicilan setiap 6 bulan, dengan tenggang waktu atas pembayaran pokok
pinjaman selama 11 bulan sejak tanggal 21 Februari 2007.
Pinjaman ini dikenai tingkat suku bunga sebesar SBI 3 bulan + 2% per tahun dan dibayarkan
setiap 3 bulan serta mempunyai jaminan negative pledge. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
bulan Februari 2012.
Pada tahun 2010 dan 2009, pembayaran pokok pinjaman masing-masing adalah sebesar
Rp 10.000.000.000, beban bunga dari pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 1.876.111.110
dan Rp 4.625.315.277 pada tahun 2010 dan 2009, dan beban bunga yang dibayar masingmasing sebesar Rp 2.211.527.776 dan Rp 4.890.076.389 pada tahun-tahun tersebut.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Agustus 2010.

- 44 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
18. Utang Obligasi
2011
Rp
Nilai nominal
Sukuk Mudharabah I Mayora
Indah Tahun 2008
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008
Biaya emisi yang belum
diamortisasi

200.000.000.000
100.000.000.000

Bersih

299.187.024.400

(812.975.600)

2010
Rp

200.000.000.000
100.000.000.000
(1.386.840.730)
298.613.159.270

2009
Rp

200.000.000.000
100.000.000.000
(1.960.705.860)
298.039.294.140

Amortisasi biaya emisi obligasi pada tahun 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar
Rp 573.865.130 (Catatan 27b).
Obligasi Mayora Indah III Tahun 2008
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan obligasi rupiah senilai Rp 100.000.000.000
dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 13,75% per tahun atau sama dengan
Rp 13.750.000.000 per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Obligasi ini tidak dijamin
dengan agunan khusus dan berjangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal
5 Juni 2013. Seluruh obligasi dijual sebesar harga nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai wali amanat.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi tanggal 5 November 2008, para pemegang
obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank
Bukopin Tbk.
Untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk
membentuk dana cadangan.
Beban bunga dan yang dibayarkan pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dari obligasi ini adalah
masing-masing sebesar Rp 13.750.000.000 (Catatan 29).
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat
obligasi ini adalah idAA- .
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008
Pada tanggal 28 Mei 2008, Perusahaan menerbitkan Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun
2008 senilai Rp 200.000.000.000. Sukuk ini diterbitkan tanpa warkat dan dijamin dengan
kesanggupan penuh (full commitment) yang mewajibkan Perusahaan untuk membayar
kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil sebesar
Rp 27.500.000.000 per tahun yang dibayar secara triwulanan. Sukuk ini berjangka waktu lima
tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2013. Seluruh Sukuk dijual dengan harga
sebesar nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebagai wali amanat.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Sukuk tanggal 5 November 2008, para pemegang
obligasi menyetujui penggantian wali amanat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke PT Bank
Bukopin Tbk.
Untuk pelunasan pokok dan bunga Sukuk di atas, Perusahaan tidak disyaratkan untuk
membentuk dana cadangan.

- 45 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan kepada pemegang Sukuk Mudharabah adalah sebesar
Rp 27.500.000.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 7 Mei 2010, peringkat
Sukuk ini adalah idAA-(Sy).
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa pembatasan dan liabilitas obligasi dan Sukuk
Mudharabah, diantaranya pembatasan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menjaminkan,
menggadaikan dan/atau mengagunkan baik sebagian atau seluruh harta dan/atau pendapatan,
memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee), memberikan piutang/pinjaman diluar
transaksi normal dan menjual atau mengalihkan seluruh aset tetap produksi, kecuali
pengecualian yang disebutkan dalam perjanjian wali amanatan, serta memenuhi beberapa rasiorasio keuangan .

19. Goodwill Negatif


Akun ini merupakan nilai tercatat goodwill negatif atas perolehan PT Kakao Mas Gemilang oleh
PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, pada tahun 1994.
Dilaporkan
sebelumnya
1 Januari 2011
Rp

Penyesuaian
Transisi
Berdasarkan PSAK No.22
(Revisi 2009)
Rp

Biaya Perolehan
Goodwill negatif

2.765.907.779

(2.765.907.779)

Jumlah

2.765.907.779

(2.765.907.779)

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif

2.430.560.301

(2.430.560.301)

Nilai Tercatat

335.347.478

Biaya Perolehan
Goodwill negatif
Jumlah

2.765.907.779
2.765.907.779

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif

2.292.264.912

Biaya Perolehan
Goodwill negatif
Jumlah

2.765.907.779
2.765.907.779

Amortisasi dan penurunan nilai


Goodwill negatif

2.153.969.523
611.938.256

31 Desember 2011
Rp

Perubahan selama tahun 2010


Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
-

138.295.389

31 Desember 2010
Rp

2.765.907.779
2.765.907.779

2.430.560.301

473.642.867

1 Januari 2009
Rp

Nilai Tercatat

Perubahan selama tahun 2011


Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp

1 Januari 2010
Rp

Nilai Tercatat

Setelah
penyesuaian
1 Januari 2011
Rp

335.347.478

Perubahan selama tahun 2009


Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
-

138.295.389

31 Desember 2009
Rp

2.765.907.779
2.765.907.779

2.292.264.912
473.642.867

Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b, jumlah tercatat goodwill negatif yang berasal dari
kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya
dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba. Perusahaan menghentikan amortisasi atas
goodwill sejak 1 Januari 2011.

- 46 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
20. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari
kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
20 11
Nilai Tercatat
Rp

201 0
Esti masi Nila i W ajar
Rp

Nilai Tercatat
Rp

E stima si Nila i W ajar


Rp

Aset Keuangan La nc ar
K as da n se ta ra ka s
Investa si ja ngka pen dek-dep osito b erjan gka
P iutang usaha -bersih
P iutang lain -lain

3 25.316.68 9.037
1 .6 73.227.84 4.346
34.127.00 9.081

3 25.316.68 9.037
1 .6 73.227.84 4.346
34.127.00 9.081

4 72.105.63 1.514
4.793.56 9.466
1 .2 94.684.17 4.946
33.849.74 2.838

472 .1 05.631.51 4
4 .7 93.569.46 6
1.294 .6 84.174.94 6
33 .8 49.742.83 8

Total Ase t Keuangan La ncar

2 .0 32.671.54 2.464

2 .0 32.671.54 2.464

1 .8 05.433.11 8.764

1.805 .4 33.118.76 4

Aset Keuangan Tidak Lancar


Uang ja minan

690.90 1.677

648.73 3.969

580.17 5.183

5 44.765.43 0

Total Ase t Keuangan

2 .0 33.362.44 4.141

2 .0 33.320.27 6.433

1 .8 06.013.29 3.947

1.805 .9 77.884.19 4

Liabilitas Keuangan Jangka Pe ndek


P injama n b ank jangka pe ndek
Utang usah a
Utang lain -lain
B iaya yan g masih harus dib aya r

5 25.000.00 0.000
1 .0 21.695.58 4.273
64.286.67 1.182
69.247.24 4.079

4 97.319.21 2.625
1 .0 21.695.58 4.273
64.286.67 1.182
69.247.24 4.079

75.000.00 0.000
6 46.936.60 3.293
27.766.92 1.538
1 37.071.66 4.750

71 .0 45.601.80 4
646 .9 36.603.29 3
27 .7 66.921.53 8
137 .0 71.664.75 0

Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pe nde k

1 .6 80.229.49 9.534

1 .6 52.548.71 2.159

8 86.775.18 9.581

882 .8 20.791.38 5

Liabilitas Keuangan Jangka Pa njang


Pinjaman jan gka panja ng
Utan g oblig asi

1 .9 83.998.68 9.476
2 99.187.02 4.400

1 .9 83.998.68 9.476
2 56.117.16 8.528

9 49.456.73 6.733
2 98.613.15 9.270

949 .4 56.736.73 3
255 .4 26.270.44 2

Total Liabilita s Ke ua ngan Jangka Pa njang

2 .2 83.185.71 3.876

2 .2 40.115.85 8.004

1 .2 48.069.89 6.003

1.204 .8 83.007.17 5

Total Liabilita s Ke ua ngan

3 .9 63.415.21 3.410

3 .8 92.664.57 0.163

2 .1 34.845.08 5.584

2.087 .7 03.798.56 0

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk
melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset
keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
(1) Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel
Terdiri dari pinjaman jangka panjang dan utang obligasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan
mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan
jatuh tempo yang sama.
(2) Aset keuangan tidak lancar lainnya
Terdiri dari uang jaminan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa
datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku
bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

- 47 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
21. Kepentingan Nonpengendali
2011
Rp
a. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total

b. Laba yang dapat diatribusikan kepada


kepentingan nonpengendali
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total

2010
Rp

2009
Rp

46.929.184.234
14.397.823.589

36.796.293.734
12.072.432.978

27.794.955.557
13.504.802.158

61.327.007.823

48.868.726.712

41.299.757.715

10.132.890.500
2.325.390.611

9.001.338.177
6.567.630.820

6.341.820.565
4.003.275.847

12.458.281.111

15.568.968.997

10.345.096.412

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris
Saifuddin Arief, S.H., M.H., notaris di Tangerang, No. 04 tanggal 8 November 2010, para
pemegang saham PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, telah menyetujui untuk
membagikan dividen tunai sebesar Rp 200.000.000.000 masing-masing secara proporsional
sesuai dengan komposisi kepemilikan saham kepada PT Torabika Eka Semesta sebesar
Rp 192.000.000.000 atau sebesar 96% dari persentase kepemilikan dan Rp 8.000.000.000
kepada pemilik saham minoritas atau 4% dari persentase kepemilikan saham dari keuntungan
bersih tahun buku 2009.

22. Modal Saham


Susunan pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Registrasi Biro Administrasi Efek
Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
Total
Saham

Nama Pemegang Saham

Persentase
Kepemilikan
%

Total Modal
Disetor
Rp

PT Unita Branindo
Koperasi Karyawan PT Mayora Indah Group
Pusat Pendidikan Perbekalan Dan
Angkutan Primer Koperasi
TNI Angkatan Darat
Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)

252.449.894
817.692

32,93
0,11

126.224.947.000
408.846.000

204.426
513.111.988

0,03
66,93

102.213.000
256.555.994.000

Total

766.584.000

100,00

383.292.000.000

Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari manajemen permodalan Perusahaan adalah untuk mengelola rasio
permodalan Perusahaan dan anak perusahaan tetap sehat dalam rangka mendukung usaha
bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham serta untuk menjaga struktur optimal
permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya permodalan.

- 48 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Perusahaan dan anak perusahaan mengelola permodalan dan melakukan penyesuaian
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan dan anak perusahaan mengawasi
struktur permodalannya dengan menggunakan rasio pinjaman dan utang terhadap ekuitas
dengan membagi total pinjaman dan utang terhadap modal.
Struktur permodalan Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, saldo laba dan komponen
ekuitas lainnya) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, sewa
pembiayaan, pinjaman bank, dan utang lain-lain kepada pihak berelasi dikurangi dengan saldo
kas dan setara kas serta deposito berjangka). Perusahaan ataupun anak perusahaan tidak
diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
\\aman dan utang terhadap ekuitas pada taggal 31 Dsem
2011
Rp

2010
Rp

Total pinjaman dan utang


Kas dan setara kas

2.808.185.713.876
325.316.689.037

1.323.069.896.003
476.899.200.980

948.039.294.140
334.247.825.375

Total - bersih

2.482.869.024.839

846.170.695.023

613.791.468.765

2.363.342.284.611

1.991.294.908.556

1.581.755.458.427

105,06%

42,49%

38,80%

Ekuitas yang dapat diatribusikan


kepada pemilik entitas induk
Rasio pinjaman dan utang bersih
terhadap ekuitas

2009
Rp

23. Agio Saham


Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan:
Rp
Penawaran umum biasa
Jumlah 3.000.000 saham dengan harga Rp 9.300
untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham
Penawaran umum terbatas
Jumlah 24.570.000 saham dengan harga Rp 13.000
untuk nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham

294.840.000.000

Kapitalisasi agio saham ke modal disetor

(255.528.000.000)

Agio saham

24.900.000.000

64.212.000.000

24. Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba


a.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 16 tanggal 17 Juni 2011, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 99.655.920.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2010.

b.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 05 tanggal 18 Juni 2010, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 76.658.400.000 atau Rp 100 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2009.

- 49 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
c.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta
Notaris Saifuddin Arief, S.H., M.H., No. 10 tanggal 26 Juni 2009, notaris di Tangerang,
para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp 38.329.200.000 atau Rp 50 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar
Rp 2.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2008.

25. Penjualan Bersih


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Lokal
Ekspor
Retur

6.139.798.754.985
3.329.415.532.373
(15.348.294.480)

5.052.246.649.687
2.193.841.581.830
(21.923.239.658)

3.851.383.502.746
952.377.243.595
(26.585.359.801)

Total

9.453.865.992.878

7.224.164.991.859

4.777.175.386.540

Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih dilakukan dengan PT Inbisco
Niagatama Semesta, pihak berelasi, sebesar Rp 6.071.232.591.146 (64,22%),
Rp 4.988.019.125.206 (69,05%) dan Rp 3.845.056.510.296 (80,49%) masing-masing pada
tahun 2011, 2010 dan 2009 (Catatan 32).

26. Beban Pokok Penjualan


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

6.729.372.388.842
349.202.590.367
794.507.138.637

4.675.004.480.048
245.540.041.575
614.513.755.569

3.051.703.178.447
162.443.491.775
437.469.035.295

Jumlah Biaya Produksi


Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun (Catatan 7)

7.873.082.117.846

5.535.058.277.192

3.651.615.705.517

19.988.774.003
(63.847.804.415)

26.479.799.094
(19.988.774.003)

Beban Pokok Produksi


Persediaan barang jadi
Awal tahun
Sampel dan barang rusak
Akhir tahun (Catatan 7)

7.829.223.087.434

5.541.549.302.283

3.654.860.389.130

97.173.991.329

73.403.370.963

61.932.843.022

(130.942.111.041)

(97.173.991.329)

(73.403.370.963)

Beban Pokok Penjualan

7.795.454.967.722

5.517.778.681.917

Bahan baku dan pembungkus


yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya produksi tidak langsung

29.724.482.707
(26.479.799.094)

3.643.389.861.189

Tidak terdapat pembelian kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih
pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

- 50 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
27. Beban Usaha
a.

Beban Penjualan
2011
Rp

b.

2010
Rp

2009
Rp

Iklan dan promosi


Pengiriman
Gaji
Perjalanan dinas
Pajak dan perijinan
Sewa
Barang cetakan dan alat tulis
Sumbangan
Perbaikan dan pemeliharaan
Lain-lain

535.715.309.841
96.049.922.505
45.119.789.821
7.709.000.780
5.327.954.660
4.967.314.613
2.522.082.951
712.891.638
409.798.734
13.410.950.472

660.948.354.365
66.700.629.335
42.518.992.693
6.164.634.470
1.276.348.683
3.208.552.770
1.857.094.363
445.959.249
570.529.034
8.776.934.521

271.506.668.042
37.765.445.690
41.144.000.557
5.445.167.002
308.473.948
2.424.525.799
1.112.667.168
800.715.592
496.920.640
8.586.652.208

Total

711.945.016.015

792.468.029.483

369.591.236.646

Beban umum dan administrasi


2011
Rp
Gaji
Beban imbalan pasca kerja (Catatan 30)
Jasa profesional
Penyusutan (Catatan 10)
Asuransi
Perjalanan dinas
Sewa
Pajak dan perijinan
Pemeliharaan
Sumbangan dan representasi
Barang cetakan dan alat tulis
Telepon dan faksimili
Listrik, air dan gas
Rapat dan publikasi
Amortisasi emisi obligasi (Catatan 18)
Lain-lain
Total

2010
Rp

2009
Rp

90.017.504.477
33.702.735.404
9.724.973.229
8.337.817.004
8.302.615.476
8.266.275.845
7.223.749.998
5.517.857.642
3.399.266.669
2.198.274.366
1.280.795.682
1.279.357.629
1.125.767.300
578.058.000
573.865.130
7.060.118.640

64.805.102.758
24.321.960.580
1.616.824.606
7.314.196.015
6.209.086.172
7.782.115.066
6.565.696.787
5.254.578.544
3.351.500.232
4.408.638.919
1.692.509.660
1.001.087.863
1.513.118.406
523.958.500
573.865.130
3.648.910.193

57.409.829.045
43.291.991.215
1.315.581.596
7.841.086.997
5.495.792.191
6.588.269.655
6.053.409.840
3.884.564.732
5.648.094.959
3.265.372.748
834.038.993
1.415.996.509
2.220.688.240
501.313.500
573.865.130
4.667.149.596

188.589.032.491

140.583.149.431

151.007.044.946

28. Penghasilan Bunga


2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Deposito berjangka
Jasa giro

6.569.523.601
1.442.511.874

8.733.465.763
1.254.777.463

18.924.899.025
1.339.403.459

Total

8.012.035.475

9.988.243.226

20.264.302.484

Pendapatan jasa giro dan bunga deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mayora,
pihak berelasi, adalah sebesar Rp 968.551.619, Rp 1.528.967.295 dan Rp 630.214.143 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009 atau sebesar 12,09% pada tahun 2011, 15,30% pada
tahun 2010 dan 3,11% pada tahun 2009 dari total penghasilan bunga (Catatan 32).

- 51 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
29. Beban Bunga
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Beban bunga dari:


Utang obligasi (Catatan 18)
Pinjaman bank (Catatan 12 dan 17)

13.750.000.000
110.106.315.729

13.750.000.000
74.032.627.557

13.750.000.000
84.433.758.504

Total

123.856.315.729

87.782.627.557

98.183.758.504

30. Imbalan Pasca-Kerja


Perusahaan dan anak perusahaan membukukan imbalan pasca-kerja untuk karyawan sesuai
dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas
imbalan pasca-kerja tersebut adalah 2.967 karyawan untuk tahun 2011, 2.696 karyawan untuk
tahun 2010 dan 2.626 karyawan untuk tahun 2009.
Rekonsiliasi nilai kini imbalan pasca-kerja yang tidak didanai dengan cadangan imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai


Keuntungan (kerugian) aktuarial bersih

243.726.350.943
(54.275.138.371)

179.986.032.777
(12.649.890.698)

138.426.607.358
7.936.002.020

Cadangan imbalan pasca kerja

189.451.212.572

167.336.142.079

146.362.609.378

Beban imbalan pasti pasca-kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
adalah:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih
Dampak pengurangan pegawai
Penyesuaian perhitungan aktuarial

18.409.588.116
13.470.554.329
(342.390.252)
(2.438.439.577)
4.603.422.788

13.676.796.426
11.546.216.723
631.955.481
(1.533.008.050)
-

10.292.012.545
10.329.304.783
(1.526.222.144)
(5.091.446.122)
29.288.342.153

Total

33.702.735.404

24.321.960.580

43.291.991.215

Mutasi cadangan imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Saldo awal
Pembayaran manfaat pesangon
Beban imbalan pasti pasca kerja

167.336.142.079
(11.587.664.911)
33.702.735.404

146.362.609.376
(3.348.427.877)
24.321.960.580

106.913.174.071
(3.842.555.908)
43.291.991.215

Saldo akhir

189.451.212.572

167.336.142.079

146.362.609.378

- 52 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Perhitungan imbalan pasca-kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria
dalam laporan penilaian terakhir tanggal 10 Januari 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto
Kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri per tahun

2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

6,40%
9%
TMI 2
3% per tahun/year

8,75%
9%
TMI 2
1% per tahun/year

8,75%
9%
TMI 2
1% per tahun/year

31. Pajak Penghasilan


Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
2011
Rp
Pajak kini
Pajak tidak final
Perusahaan
Anak perusahaan
Pajak final

2010
Rp

2009
Rp

54.565.613.600
84.609.773.500
531.024.000

64.958.165.600
92.085.570.500
495.833.130

60.421.859.280
68.506.043.480
419.593.650

Total
Pajak tangguhan

139.706.411.100
3.248.253.932

157.539.569.230
1.164.106.711

129.347.496.410
(7.916.929.351)

Total

142.954.665.032

158.703.675.941

121.430.567.059

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan


laba rugi komprehensif konsolidasia n
Laba sebelum pajak anak perusahaan

626.440.817.710
363.290.613.168

658.358.847.453
342.912.572.828

503.933.575.805
243.098.553.414

Laba sebelum pajak Perusahaan

263.150.204.542

315.446.274.625

260.835.022.391

Perbed aan tempore r:


Penyesuaian sehubungan dengan
penerapan PSAK 55
Penyisihan piutang ragu-ragu
Biaya transaksi
Pend apatan bunga
Beban imbalan pasca kerja
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Perbedaan amortisasi komersial
Biaya emisi obligasi
Total

223.838.907
( 4.107.348.502)
3.366.858.713
23.351.370.283

120.674.811
(826.937.918)
4.168.855.880
16.127.921.632

25.980.851.641

(15.093.002.419)

(9.915.360.997)

(8.650.572.423)

319.810.252

65.755.380

8.061.527.235

9.740.908.788

- 53 -

(442.354.377)
16.887.924.841

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp
Perbed aan tetap
Sumbangan
Kenikmatan karyawan
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan
paj ak final
Pendapatan sewa
Lain-lain
Total
Laba kena pajak Perusahaan

2010
Rp

2009
Rp

2.597.099.851
1.383.889.313

3.366.550.545
1.185.979.986

976.019.198
1.118.490.404

( 2.948.935.850)
( 2.797.440.000)
3.381.723.072

(2.987.273.577)
(2.797.440.000)
835.828.250

(15.124.908.920)
(1.992.480.000)
3.668.347

(396.354.796)

(15.019.210.971)

1.616.336.386
272.828.068.163

324.790.828.617

262.703.736.261

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:


Beban pajak kini
Perusahaan
20% x Rp 272.828.068.000
tahun 2011
20% x Rp 324.790.828.000
tahun 2010
23% x Rp 262.703.736.000
tahun 2009
Total
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
PT Sinar Pangan Timur
Total beban pajak kini
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Perusahaan
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
PT Sinar Pangan Timur
Total
Utang pajak kini (pajak lebih bayar)
Rincian utang pajak kini (pajak lebih bayar)
Perusahaan
Anak perusahaan
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total

54.565.613.600
-

64.958.165.600
-

60.421.859.280

54.565.613.600

64.958.165.600

60.421.859.280

64.305.786.750
20.303.986.750
-

38.521.997.750
53.563.572.750
-

27.888.367.360
40.027.860.320
589.815.800

139.175.387.100

157.043.736.100

128.927.902.760

81.735.685.459

64.926.822.252

46.152.690.502

64.274.928.335
48.431.721.751
-

34.546.999.494
34.847.487.289
-

17.798.426.801
19.496.011.620
589.815.800

194.442.335.545

134.321.309.035

84.036.944.723

(55.266.948.445)

22.722.427.065

44.890.958.037

(27.170.071.859)

31.343.348

14.269.168.778

30.858.415
(28.127.735.001)

3.974.998.256
18.716.085.461

10.089.940.559
20.531.848.700

(28.096.876.586)

22.691.083.717

30.621.789.259

Laba kena pajak Perusahaan tahun 2010 dan 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

- 54 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah
sebagai berikut:

2011

1 Januari 2011
Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Biaya transaksi
Pendapatan bunga
Liabilitas imbalan pasca kerja
Biaya emisi obligasi
Penyusutan aset tetap
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
Total
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan

2010

Penyusutan aset tetap


Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
PT Sinar Pangan Timur
Total
Aset pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan

- 55 -

31 Desember 2011
Rp

24.134.962
(165.387.584)
833.771.176
22.245.333.091
(175.746.197)
(35.151.229.892)

44.767.781
(821.469.700)
673.371.743
4.670.274.058
63.962.050
(1.954.466.093)

68.902.743
(986.857.284)
1.507.142.919
26.915.607.149
(111.784.147)
(37.105.695.985)

(12.389.124.444)

2.676.439.838

(9.712.684.606)

(267.686.495)
2.260.998.332

(6.002.285.104)
77.591.334

(6.269.971.599)
2.338.589.666

(10.395.812.607)

(3.248.253.932)

(13.644.066.539)

2.260.998.331

2.338.589.666

(12.656.810.939)

(15.982.656.205)

1 Januari 2010
Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK 55:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Biaya transaksi
Pendapatan bunga
Liabilitas imbalan pasca kerja
Biaya emisi obligasi

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian
Rp

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian
Rp

31 Desember 2010
Rp

19.019.748.765
(188.897.273)

24.134.962
(165.387.584)
833.771.176
3.225.584.326
13.151.076

24.134.962
(165.387.584)
833.771.176
22.245.333.091
(175.746.197)

(33.168.157.693)

(1.983.072.199)

(35.151.229.892)

(14.337.306.201)

1.948.181.757

(12.389.124.444)

1.696.396.015
3.409.204.291

(1.964.082.509)
(1.148.205.959)

(267.686.495)
2.260.998.332

(9.231.705.896)

(1.164.106.711)

(10.395.812.607)

5.105.600.305

2.260.998.331

(14.337.306.202)

(12.656.810.939)

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2009

1 Januari 2009
Rp

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


Liabilitas imbalan pasca kerja
Biaya emisi obligasi
Penyusutan aset tetap
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Perusahaan

Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif
konsolidasian
Rp

17.279.473.047
(125.532.997)
(39.297.554.011)

1.740.275.718
(63.364.276)
6.129.396.318

19.019.748.765
(188.897.273)
(33.168.157.693)

(22.143.613.961)

7.806.307.760

(14.337.306.201)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan:


anak perusahaan:
PT Torabika Eka Semesta
PT Kakao Mas Gemilang
PT Sinar Pangan Timur

1.414.523.561
2.690.648.686
889.806.467

Total

281.872.454
718.555.605
(889.806.468)

(17.148.635.247)

Aset pajak tangguhan


Liabilitas pajak tangguhan

31 Desember 2009
Rp

7.916.929.351

1.696.396.015
3.409.204.291
(9.231.705.896)

4.994.978.714

5.105.600.305

(22.143.613.961)

(14.337.306.201)

Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008
untuk perusahaan terbuka apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham
terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan karenanya telah
mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam hitungan pajak penghasilan kini tahun
2009 karena manajemen percaya masih dapat memenuhi syarat komposisi pemegang saham
pada saat realisasi pajak tangguhan. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam
perhitungan liabilitas pajak tangguhan pada tahun 2009 untuk Perusahaan yakni sebesar
Rp 3.922.085.046.
Rekonsiliasi antara total beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2011
Rp

2010
Rp

2009
Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi


komprehensif konsolidasian (laba akuntansi)
Laba sebelum pajak anak perusahaan

626.440.817.710
363.290.613.168

658.358.847.453
342.912.572.828

503.933.575.805
243.098.553.414

Laba sebelum pajak Perusahaan

263.150.204.542

315.446.274.625

260.835.022.391

Pajak dengan tarif yang berlaku:


20% x Rp 263.150.204.000
tahun 2011
20% x Rp 315.446.274.000
tahun 2010
23% x Rp 260.835.022.000
tahun 2009
Total

52.630.040.800
52.630.040.800

- 56 -

63.089.254.800
63.089.254.800

59.992.055.060
59.992.055.060

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2011
Rp
Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal
Dampak perubahan tarif pajak
Penyesuaian Pajak Tangguhan
Beban pajak Perusahaan
Beban pajak anak perusahaan
Beban pajak final:
Perusahaan
Anak perusahaan
Total Beban Pajak

2010
Rp

2009
Rp

323.267.277
(1.064.134.314)

(79.270.957)
-

(3.454.418.494)
(3.922.085.046)
-

51.889.173.763
90.534.467.270

63.009.983.843
95.197.858.968

52.615.551.520
68.395.421.889

279.744.000
251.280.000

279.744.000
216.089.130

199.248.000
220.345.650

142.954.665.033

158.703.675.941

121.430.567.059

32. Sifat Dan Transaksi dengan Pihak Berelasi


Sifat Pihak Berelasi
Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama
dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu PT Inbisco Niagatama Semesta,
PT Bank Mayora dan PT Unita Branindo.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu
dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
a.

64,22%, 69,05% dan 80,49% dari jumlah penjualan bersih atau sebesar
Rp 6.071.232.591.146, Rp 4.988.019.125.206 dan Rp 3.845.056.510.296 masing-masing
pada tahun 2011, 2010 dan 2009, merupakan penjualan kepada PT Inbisco Niagatama
Semesta, pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan
syarat-syarat normal sebagaimana halnya dengan pihak ketiga (Catatan 25). Pada tanggal
laporan posisi keuangan, piutang usaha atas penjualan tersebut meliputi 19,62%, 24,13%
dan 21,72% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan
2009.

b.

Penempatan rekening koran dan deposito Perusahaan dan anak perusahaan pada
PT Bank Mayora dicatat dalam akun Kas dan Setara Kas yang meliputi 2,79%, 2,64% dan
2,18% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Menurut pendapat manajemen penempatan rekening koran dan deposito tersebut
memperoleh tingkat bunga dan mempunyai syarat-syarat yang sama sebagaimana halnya
penempatan pada bank-bank lain.

c.

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi sewa menyewa dengan PT Inbisco
Niagatama Semesta. Pendapatan sewa dari PT Inbisco Niagatama Semesta dicatat
sebagai Penghasilan sewa dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebesar
Rp 2.512.800.000, Rp 2.156.391.300 dan Rp 2.178.000.000 masing-masing pada tahun
2011, 2010 dan 2009.

d.

Sejak 1994, Perusahaan dan anak perusahaan menyewa ruangan kantor di Gedung
Mayora dari PT Unita Branindo. Beban penyewaan atas transaksi ini sebesar
Rp 5.583.552.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban sewa dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

- 57 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
e.

Perusahaan menyewakan tanah dan bangunan kepada PT Kakao Mas Gemilang,


anak perusahaan, dengan nilai sebesar Rp 2.797.440.000, Rp 2.797.440.000 dan
Rp 1.992.480.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan dan
beban sewa atas transaksi ini telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.

f.

Perusahaan dan anak perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci.


Imbalan yang diberikan kepada direksi, komisaris dan anggota manajemen kunci lainnya
adalah sebesar Rp 80.115.257.741, Rp 64.794.108.264 dan 23.262.084.210 masingmasing pada tahun 2011, 2010 dan 2009.

33. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan


Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak
perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan
mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan
anak perusahaan.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Perusahaan dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan
pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan mengelola beban
bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan
mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan
berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang
menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas
keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:

Aset
Bunga Tetap
Kas dan setara kas
Liabilitas
Bunga Tetap
Pinjaman bank jangka pendek
Utang obligasi
Bunga Mengambang
Pinjaman jangka panjang

Rata-rata
Suku Bunga Efektif
%

Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 2
Rp

2011
Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 3
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 4
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 5
Rp

7% - 7,25%

320.913.579.580

320.913.579.580

JIBOR 3 bulan + 1,50%


dan 9,00% - 9,25%
13,75%

525.000.000.000
-

299.187.024.400

525.000.000.000
299.187.024.400

JIBOR 3 bulan + 1,50% - 2,00%


dan 9,50% - 10,75%

159.235.058.259

470.671.197.298

270.948.028.976

437.071.654.671

646.072.750.269

- 58 -

Total
Rp

1.983.998.689.474

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Rata-rata
Suku Bunga Efektif
%

Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 2
Rp

2010
Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 3
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 4
Rp

Jatuh Tempo
pada Tahun ke - 5
Rp

Total
Rp

Aset
Bunga Tetap
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek-deposito berjangka

7,00% - 13,50%
0,25% - 3,50%

468.895.131.921
4.793.569.466

468.895.131.921
4.793.569.466

Liabilitas
Bunga Tetap
Pinjaman bank jangka pendek
Utang obligasi

10,00% - 10,25%
13,75%

75.000.000.000
-

298.613.159.270

75.000.000.000
298.613.159.270

SBI 3 bulan + 2,00%


dan 10,25% - 10,75%

109.704.343.601

110.309.498.647

387.689.156.728

87.840.408.499

253.913.329.258

949.456.736.733

Bunga Mengambang
Pinjaman jangka panjang

Risiko Nilai Tukar


Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan
dan anak perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan piutang
usaha dan utang usaha.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari
transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan
dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2011
Mata Uang
Asing

2010
Ekuivalen
Rp

Mata Uang
Asing

2009
Ekuivalen
Rp

Mata Uang
Asing

Ekuivalen
Rp

Aset
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendekdeposito berjangka
Piutang usaha

USD
EUR

6.366.704
96.141

57.733.271.068
1.128.597.063

12.996.661
35.177

116.852.982.467
420.573.727

6.605.490
33.524

62.091.605.154
452.893.636

USD
EUR
USD
EUR

41.305.988
-

374.562.697.008
-

330.232
152.600
25.997.750
-

2.969.115.912
1.824.453.554
233.745.774.549
-

459.723
527.767
13.166.984
30.003

4.321.392.722
7.129.963.699
123.769.654.164
405.334.712

Total Aset

433.424.565.139

355.812.900.209

198.170.844.087

Liabilitas
Utang usaha

Total Liabilitas
Nilai Bersih Aset (Liabilitas)

USD
EUR
CNY
SGD
AUD
CHF
GBP
MYR
JPY

31.306.807
4.812.415
2.678.992
81.194
631
406
5
-

283.890.127.457
56.492.896.843
3.855.497.803
566.270.891
5.803.026
3.915.906
71.942
-

16.679.342
1.209.298
1.281.000
24.975
19
18.697
563.949
31.880.388

149.963.960.984
14.697.233.757
1.739.098.410
174.341.362
182.403
259.778.492
1.644.390.692
3.515.938.154

19.669.674
5.111.945
10.601
156.208
34.805
10.205
-

184.894.937.288
69.060.797.314
83.086.651
1.250.841.617
362.093.899
154.250.690
-

344.814.583.868

171.994.924.254

255.806.007.459

88.609.981.271

183.817.975.955

(57.635.163.372)

Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan
dan anak perusahaan diungkapkan pada Catatan 2d mengenai kebijakan akuntansi.

- 59 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian
yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara
signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara
melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan
verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk
mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:
2011

2010

Jumlah Bruto
Rp

Jumlah Neto
Rp

Jumlah Bruto
Rp

Jumlah Neto
Rp

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek - deposito
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan

320.913.579.580
1.673.615.780.740
34.127.009.081
690.901.677

320.913.579.580
1.673.227.844.346
34.127.009.081
690.901.677

468.895.131.921
4.793.569.466
1.294.862.111.897
33.849.742.838
580.175.183

468.895.131.921
4.793.569.466
1.294.684.174.946
33.849.742.838
580.175.183

Total

2.029.347.271.078

2.028.959.334.684

1.802.980.731.305

1.802.802.794.354

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas
yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara
kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan
dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala
atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang
optimal.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan
pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
2011
< 1 tahun
Rp '000.000

1-2 tahun
Rp '000.000

3-5 tahun
Rp '000.000

Total
Rp '000.000

Biaya transaksi
Rp '000.000

Nilai Tercatat
Rp '000.000

Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan

325.317
1.673.228
34.127
691

325.317
1.673.228
34.127
691

325.317
1.673.228
34.127
691

Total

2.032.672

2.032.672

2.032.672

Liabilitas
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Utang obligasi

525.000
1.021.695
64.287
69.247
161.124
-

1.357.755
-

525.000
1.021.695
64.287
69.247
1.991.293
299.187

525.000
1.021.695
64.287
69.247
1.983.999
299.187

Total

1.841.353

Selisih aset dengan liabilitas

191.319

472.414
299.187

(7.295)
-

771.601

1.357.755

3.970.709

(7.295)

3.963.415

(771.601)

(1.357.755)

(1.938.038)

(7.295)

(1.930.743)

- 60 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
2010
< 1 tahun
Rp '000.000

1-2 tahun
Rp '000.000

3-5 tahun
Rp '000.000

Total
Rp '000.000

Biaya transaksi
Rp '000.000

Nilai Tercatat
Rp '000.000

Aset
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek - deposito berjangka
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang jaminan

472.106
4.793
1.294.684
33.849
580

472.106
4.793
1.294.684
33.849
580

472.106
4.793
1.294.684
33.849
580

Total

1.805.432

1.805.432

1.805.432

75.000
646.936
27.766
137.071
949.456
298.613

Liabilitas
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Utang obligasi

75.000
646.936
27.766
137.071
110.293
-

110.893
-

730.400
298.613

75.000
646.936
27.766
137.071
951.586
298.613

Total

997.066

110.893

1.029.013

2.136.972

(2.129)

Selisih aset dengan liabilitas

808.366

(110.893)

(1.029.013)

(331.540)

(2.129)

(2.129)
-

2.134.842
(329.410)

34. Ikatan
a.

PT Torabika Eka Semesta dan PT Kakao Mas Gemilang, anak Perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari PT CIMB Niaga Tbk, Jakarta, berupa Import Sight, UPAS dan
Usance Letter of Credit (LC) dengan jumlah kredit maksimum sebesar US$ 5.000.000.
Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan baku. Pada tahun 2011 fasilitas ini tidak
diperpanjang lagi.

b.

Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas berupa Sight LC, Usance LC dan
Usance Payable At Sight (UPAS) dari PT Bank OCBC Indonesia, Jakarta, dengan kredit
maksimum keseluruhan sebesar US$ 8.000.000 dan fasilitas Foreign Exchange (FX)
Dealing sebesar US$ 2.000.000. Pada tahun 2010 dan 2009, fasilitas ini dijamin dengan
deposito berjangka sebesar 25% dari jumlah Letter of Credit (LC) yang dibuka dan pada
tahun 2011 dijamin dengan negative pledge. Fasilitas ini digunakan untuk impor bahan
baku.

c.

Perusahaan memperoleh fasilitas Acceptance Guarantee dalam bentuk letter of credit


(Sight, Usance dan UPAS) dari PT Bank Mizuho Indonesia dan Letter of Credit lokal
(SKBDN) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 4.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk
transaksi impor.

d.

Perusahaan dan PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan, memperoleh fasilitas


Treasury Line/FX Dealing dan Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit (Sight, usance dan
UPAS) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum masing-masing
sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 2.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian bahan
baku dan bahan pembantu.

e.

Perusahaan dan PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas


Pinjaman Rekening Koran (PRK) masing-masing sebesar Rp 5.000.000.000 dan
Rp 10.000.000.000 dari PT Bank International Indonesia Tbk. Fasilitas ini digunakan untuk
menunjang kebutuhan modal kerja.
PT Kakao Mas Gemilang, anak perusahaan, memperoleh fasilitas letter of credit (sight dan
usance) dengan jumlah maksimum US$ 5.000.000. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan
pembayaran kepada supplier atau untuk pembelian bahan baku.
Sampai dengan 31 Desember 2011, fasilitas-fasilitas ini belum digunakan.

- 61 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
f.

Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh fasilitas letter of credit (sight, usance,
UPAS) dan fasilitas export negotiation dari PT ANZ Panin Bank dengan kredit maksimum
keseluruhan sebesar US$ 32.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai impor
bahan baku. Pada tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.

g.

Perusahaan memperoleh fasilitas Letter of Credit Sight dengan jumlah maksimum sebesar
US$ 50.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk yang digunakan
untuk jaminan
pembayaran import mesin produksi. Perusahaan juga memperoleh fasilitas forex line
dengan jumlah maksimum US$ 2.000.000 yang digunakan untuk import bahan baku. Pada
tahun 2011, fasilitas ini sudah digunakan.

35. Informasi Segmen


Segmen Informasi Primer
Perusahaan memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi usaha pengolahan makanan,
usaha pengolahan kopi bubuk dan instan serta biji kakao dan usaha jasa keuangan. Segmen
operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional,
yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya kemasing-masing segmen yang dilaporkan
serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut.
Pengolahan
Makanan
Rp

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao
Rp

Lainnya
Rp

PENDAPATAN
Penjualan eksternal
Penjualan internal

4.348.002.884.828
113.144.646.214

5.105.863.108.050
64.892.012.025

(178.036.658.239)

9.453.865.992.878
-

Total pendapatan

4.461.147.531.042

5.170.755.120.075

(178.036.658.239)

9.453.865.992.878

HASIL
Hasil segmen
Beban usaha

822.782.827.262
450.969.443.724

832.009.572.672
447.740.451.327

1.824.153.455

3.618.625.222
-

1.658.411.025.156
900.534.048.506

Laba (rugi) operasi

371.813.383.538

384.269.121.345

(1.824.153.455)

3.618.625.222

757.876.976.650

Beban bunga
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah
Penghasilan bunga
Beban lain-lain bersih

(87.463.968.971)
(27.500.000.000)
2.948.935.850

(36.392.346.758)
2.736.559.298

2.326.540.327

2011

Laba sebelum pajak


Beban pajak

Eliminasi
Rp

Konsolidasian
Rp

(123.856.315.729)
(27.500.000.000)
8.012.035.475
11.908.121.313
626.440.817.709
(142.954.665.032)

Laba periode berjalan

483.486.152.677

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik ekuitas induk
Kepentingan nonpengendali

471.027.871.566
12.458.281.111
483.486.152.677

- 62 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

Pengolahan
Makanan
Rp

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao
Rp

Lainnya
Rp

Eliminasi
Rp

ASET
Aset segmen

5.154.367.933.487

2.657.488.748.124

118.924.683.402

(1.600.105.873.855)

LIABILITAS
Liabilitas segmen

2.834.939.120.042

1.600.291.395.903

19.553.782.694

(301.917.872.656)

2011

Konsolidasian
Rp

INFORMASI LAINNYA

Total

6.330.675.491.159 *)

4.152.866.425.982 **)
4.152.866.425.982

Pengeluaran modal
Penyusutan
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi

456.315.319.978
129.051.695.883

297.758.330.159
68.590.218.615

32.715.699.648

987.035.756

11.733.529.236
1.103.019.606
-

(74.500.000)
(821.185.222)
-

765.732.679.373
197.923.748.882
33.702.735.404

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka


**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan utang pajak

Pengolahan
Makanan
Rp

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao
Rp

Lainnya
Rp

PENDAPATAN
Penjualan ekstern
Penjualan intern

3.433.770.785.227
67.402.033.124

3.790.394.206.632
100.931.882.662

(168.425.915.786)

7.224.164.991.859
-

Total pendapatan

3.501.172.818.351

3.891.326.089.294

(168.425.915.786)

7.224.164.991.859

812.083.674.614

890.977.034.952

2010

HASIL
Hasil segmen

Eliminasi
Rp

3.325.600.376

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban bunga
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah
Penghasilan bunga
Beban lain-lain bersih

Konsolidasian
Rp

1.706.386.309.942
(792.468.029.483)
(140.583.149.431)

(78.611.166.296)
(27.500.000.000)
2.987.273.577

(9.171.461.261)
3.052.998.527

3.947.971.122

Laba sebelum pajak


Beban pajak

(87.782.627.557)
(27.500.000.000)
9.988.243.226
(9.681.899.244)
658.358.847.453
(158.703.675.941)

Laba periode berjalan

499.655.171.512

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

484.086.202.515
15.568.968.997

Laba bersih

499.655.171.512

INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
LIABILITAS
Liabi litas segmen
Goodwill negatif

3.491.247.469.213

1.884.851.122.478

115.832.506.801

(1.139.037.824.035)

4.352.893.274.457

1.474.535.171.206

910.519.373.581

17.877.192.100

(100.750.509.223)

2.302.181.227.663
335.347.478

Total
Pengeluaran modal
Penyusutan
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi

2.302.516.575.141
243.318.499.830
118.214.382.927

138.460.093.641
52.828.100.441

17.005.631.814

7.316.328.766

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka


**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak

- 63 -

996.462.230
-

(74.500.000)
(528.160.377)
-

381.704.093.471
171.510.785.221
24.321.960.580

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2009

Pengolahan
Makanan
Rp

Pengolahan kopi
bubuk dan instan
serta biji kakao
Rp

Lainnya
Rp

Eliminasi
Rp

Konsolidasi
Rp

PENDAPATAN
Penjualan ekternal
Penjualan internal

2.595.928.705.569
69.359.610.275

2.181.246.680.971
67.073.234.769

(136.432.845.044)

4.777.175.386.540
-

Total pendapatan

2.665.288.315.844

2.248.319.915.740

(136.432.845.044)

4.777.175.386.540

666.928.909.263
294.718.228.293
372.210.680.970

464.340.409.725
222.468.862.451
241.871.547.274

HASIL
Hasil segmen
Beban usaha
Laba (rugi) operasi
Beban bunga
Pendapatan bagi hasil Sukuk Mudharabah
Penghasilan bunga
Beban lain-lain bersih

(92.325.630.728)
(27.500.000.000)
15.124.908.920

(5.858.127.776)
839.843.251

3.411.190.848
(3.411.190.848)

2.516.206.363
2.516.206.363

4.299.550.313

1.133.785.525.351
520.598.281.592
613.187.243.759
(98.183.758.504)
(27.500.000.000)
20.264.302.484
(3.834.211.934)

Laba sebelum pajak


Beban pajak

503.933.575.805
(121.430.567.059)

Laba bersih

382.503.008.746

Laba yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Laba bersih

372.157.912.334
10.345.096.412
382.503.008.746

INFORMASI LAINNYA
ASET
Aset segmen
LIABILITAS
Liabilitas segmen
Goodwill negatif

2.889.261.720.625

1.261.814.831.535

113.530.475.053

(1.043.953.252.053)

3.220.653.775.160

1.250.899.763.716

486.678.567.405

18.615.702.799

(239.172.299.021)

1.517.021.734.899
473.642.867

Total

1.517.495.377.766

Pengeluaran modal
Penyusutan
Beban non kas selain penyusutan
dan amortisasi

207.467.068.364
105.947.287.927

193.243.476.040
25.931.348.589

26.940.691.049

16.351.300.166

877.687.804

(6.978.000.000)
(523.726.363)

393.732.544.404
132.232.597.957
43.291.991.215

*) Tidak termasuk aset pajak tangguhan dan pajak dibayar dimuka/Excludes deferred tax assets and prepaid taxes
**) Tidak termasuk kewajiban pajak tangguhan dan hutang pajak/Excludes deferred tax liabilities and taxes payable

Segmen Geografis
Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di empat geografis utama, yaitu usaha
pengolahan makanan dan pengolahan kopi bubuk dan instant serta biji kopi di Jabodetabek,
usaha sewa di Medan dan Surabaya serta jasa keuangan di Belanda.
Pendistribusian pendapatan dan aset berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
Pasar geografis

2011
Rp

Penjualan berdasarkan geografis


2010
Rp

2009
Rp

Indonesia
Asia
Lain-lain

6.124.250.738.388
3.073.069.716.045
256.545.538.445

5.030.323.410.029
2.008.109.782.534
185.731.799.296

3.824.798.142.945
826.418.563.479
125.958.680.116

Total

9.453.865.992.878

7.224.164.991.859

4.777.175.386.540

- 64 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut

2011
Rp

Nilai tercatat aset segmen


2010
Rp

2009
Rp

Jabodetabek
Surabaya
Medan
Belanda

6.211.750.807.757
97.605.052.411
20.985.152.091
334.478.900

4.237.060.767.656
96.214.868.153
19.276.838.854
340.799.794

3.107.123.300.107
94.498.288.747
18.647.983.095
384.203.211

Total

6.330.675.491.159

4.352.893.274.457

3.220.653.775.160

2011
Rp

Penambahan aset tetap


2010
Rp

2009
Rp

Pasar geografis

Pasar geografis
Jabodetabek
Surabaya
Medan

753.999.150.137
11.733.529.236

381.704.093.471
-

393.732.544.404
-

Total

765.732.679.373

381.704.093.471

393.732.544.404

36. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru


Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi
keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2012.
PSAK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing


PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum
PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
PSAK No. 38, Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

- 65 -

PT MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011, 2010, dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut
ISAK
1.
2.

ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan
Interaksinya
3. ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
4. ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
5. ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63 Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
6. ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Sahamnya
7. ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
8. ISAK No. 23, Sewa Operasi-Insentif
9. ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal
Sewa
10. ISAK No. 25, Hak atas Tanah
11. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK
1.
2.
3.
4.

PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang
Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi

Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK
revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan
ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.

*******

- 66 -

PT MAYORA INDAH Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan*
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

2011

31 Desember
2010**

2009**

Rp

Rp

Rp

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar Rp 344.513.718 tahun 2011 dan
sebesar Rp 120.674.811 tahun 2010
Piutang lain-lain
Piutang dari pihak berelasi
Persediaan
Uang muka pembelian
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Total Aset Lancar

181.013.587.830
-

193.810.523.662
3.181.238.731

112.906.921.661
7.796.832.815

1.092.469.891.196

592.315.124.684

568.706.076.865

272.887.964.048
6.432.725.952
198.843.191.911
257.812.723.107
279.671.352.454
57.930.468.175
1.059.949.911

125.607.688.339
17.989.114.539
32.615.036.411
150.971.734.571
218.316.981.401
1.580.401.773

63.747.741.800
14.783.420.412
175.914.015.298
128.794.964.434
28.192.744.986
1.255.982.224

2.348.121.854.584

1.336.387.844.111

1.102.098.700.495

ASET TIDAK LANCAR


Investasi pada perusahaan asosiasi
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 993.766.711.825 tahun 2011,
Rp 869.229.569.971 tahun 2010,
Rp 755.502.805.391 tahun 2009 dan
Rp 662,567,379,734 tahun 2008
Uang muka pembelian aset tetap
Uang jaminan

93.771.002.000

93.771.002.000

93.771.002.000

1.273.507.835.827
279.800.323.231
104.782.783

932.421.185.733
173.222.027.612
104.782.783

830.920.579.713
146.385.692.423
104.782.783

Total Aset Tidak Lancar

1.647.183.943.841

1.199.518.998.128

1.071.182.056.919

TOTAL ASET

3.995.305.798.425

2.535.906.842.239

2.173.280.757.414

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan
- i.1 -

PT MAYORA INDAH Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan*
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/31 Desember 2008

2011

31 Desember
2010**

2009**

Rp

Rp

Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Utang kepada pihak berelasi
Utang pajak
Biaya masih harus dibayar
Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun

350.000.000.000

Total Liabilitas Jangka Pendek

200.000.000.000

20.204.010.000
603.627.501.518
30.553.320.310
4.627.017.542
57.852.403.381

7.666.837.022
422.115.646.029
27.755.921.713
13.028.265.006
38.160.265.699

196.879.125.121
6.082.436.442
15.200.991.458
42.262.411.090
26.691.197.228

101.231.111.112

76.585.347.630

40.000.000.000

1.168.095.363.863

585.312.283.099

527.116.161.339

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
Liabilitas pajak tangguhan
Pinjaman bank jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang obligasi

134.578.035.743
9.712.684.606

111.226.665.460
12.389.124.443

95.098.743.828
14.337.306.201

1.237.705.713.578
299.187.024.400

493.329.936.674
298.613.159.270

380.000.000.000
298.039.294.140

Total Liabilitas Jangka Panjang

1.681.183.458.327

915.558.885.847

787.475.344.169

TOTAL LIABILITAS

2.849.278.822.190

1.500.871.168.946

1.314.591.505.508

383.292.000.000
64.212.000.000

383.292.000.000
64.212.000.000

383.292.000.000
64.212.000.000

29.000.000.000
669.522.976.235

27.000.000.000
560.531.673.293

25.000.000.000
386.185.251.906

TOTAL EKUITAS

1.146.026.976.235

1.035.035.673.293

858.689.251.906

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

3.995.305.798.425

2.535.906.842.239

2.173.280.757.414

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar - 3.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 766.584.000 saham
Agio saham
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.2 -

PT MAYORA INDAH Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

2011

31 Desember
2010**

2009**

Rp

Rp

Rp

PENJUALAN BERSIH

4.461.147.531.042

3.501.172.818.351

2.665.288.315.844

BEBAN POKOK PENJUALAN

3.638.364.703.780

2.689.089.143.737

1.998.359.406.581

822.782.827.262

812.083.674.614

666.928.909.263

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

(301.897.738.089)
(149.071.705.635)

(292.654.678.301)
(92.769.929.784)

(202.626.867.415)
(92.091.360.878)

Total Beban Usaha

(450.969.443.724)

(385.424.608.085)

(294.718.228.293)

371.813.383.538

426.659.066.529

372.210.680.970

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan bunga
Penghasilan sewa
Keuntungan penjualan aset tetap
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih
Penghasilan dividen
Beban bunga
Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah
Lain-lain - bersih

2.948.935.850
2.797.440.000
1.498.793.546
208.340.523
(114.963.968.971)
(27.500.000.000)
26.013.216.219

2.987.273.577
2.797.440.000
622.196.811
(17.701.380.018)
(78.611.166.296)
(27.500.000.000)
7.041.118.626

15.124.908.920
1.992.480.000
576.213.560
(8.812.240.773)
14.999.998.750
(92.325.630.728)
(27.500.000.000)
2.493.344.267

Beban Lain-lain - Bersih

(108.997.242.833)

(110.364.517.300)

(93.450.926.004)

LABA SEBELUM PAJAK

262.816.140.705

316.294.549.229

278.759.754.966

BEBAN PAJAK

(52.168.917.763)

(63.289.727.842)

(52.814.799.520)

LABA BERSIH

210.647.222.942

253.004.821.387

225.944.955.446

LABA BRUTO

LABA USAHA

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

210.647.222.942

LABA KOMPREHENSIF

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.3 -

253.004.821.387

225.944.955.446

PT MAYORA INDAH Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Modal Ditempatkan
dan Disetor
Rp
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008
seperti yang dilaporkan sebelumnya

383.292.000.000

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)


Saldo pada tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008
disajikan kembali**

383.292.000.000

Agio Saham
Rp

64.212.000.000
-

64.212.000.000

Selisih Kurs Karena


Penjabaran
Laporan Keuangan
Rp

Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan

(4.634.984.306)

(12.960.298)

4.634.984.306

12.960.298

Dividen tunai

Cadangan

Total laba komprehensif tahun berjalan


- Seperti yang dilaporkan sebelumnya
- Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)

Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009**

383.292.000.000

64.212.000.000

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010

383.292.000.000

64.212.000.000

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)


Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah
dampak penerapan awal**

383.292.000.000

64.212.000.000

2.590.610.783
(2.590.610.783)

226.809.845
(226.809.845)

(2.044.373.523)

213.849.547

2.044.373.523

(213.849.547)

Dividen tunai

Cadangan

Total laba komprehensif tahun berjalan


- Seperti yang dilaporkan sebelumnya
- Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)

Total laba komprehensif tahun berjalan yang disajikan kembali

2.325.497.161
(2.325.497.161)

(213.849.547)
213.849.547

Saldo Laba
Yang Telah Ditentukan
Yang Belum Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya
Rp
Rp

23.000.000.000
-

23.000.000.000
2.000.000.000

779.253.270.069

Total Ekuitas
Rp

1.245.109.325.465

(578.683.773.609)

(574.035.829.005)

200.569.496.460

671.073.496.460

(38.329.200.000)

(38.329.200.000)

(2.000.000.000)

372.157.912.334
(146.212.956.888)

374.975.332.962
(149.030.377.516)

225.944.955.446

225.944.955.446

25.000.000.000

386.185.251.906

858.689.251.906

25.000.000.000

1.111.081.982.403

1.581.755.458.427

25.000.000.000
2.000.000.000

(724.896.730.497)

(723.066.206.521)

386.185.251.906

858.689.251.906

(76.658.400.000)

(76.658.400.000)

(2.000.000.000)

484.086.202.515
(231.081.381.128)

486.197.850.129
(233.193.028.742)

253.004.821.387

253.004.821.387

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010**

383.292.000.000

64.212.000.000

27.000.000.000

560.531.673.293

1.035.035.673.293

Saldo pada tanggal 1 Januari 2011

383.292.000.000

64.212.000.000

281.123.638

27.000.000.000

1.516.509.784.918

1.991.294.908.556

(281.123.638)

Dampak penerapan awal PSAK No. 4 (Revisi 2009)


Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah
dampak penerapan awal**

Dividen tunai

Cadangan

Total laba komprehensif

Saldo per 31 Desember 2011

383.292.000.000

383.292.000.000

64.212.000.000

64.212.000.000

* Menggunakan metode biaya perolehan


** Setelah penyajian kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan

- i.4 -

27.000.000.000
2.000.000.000
29.000.000.000

(955.978.111.625)

560.531.673.293
(99.655.920.000)
(2.000.000.000)

(956.259.235.263)

1.035.035.673.293
(99.655.920.000)
-

210.647.222.942

210.647.222.942

669.522.976.235

1.146.026.976.235

PT MAYORA INDAH Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasian - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

2011

31 Desember
2010

2009

Rp

Rp

Rp

3.815.286.074.390

3.414.211.733.302

2.609.404.065.539

(3.949.802.839.193)

(2.911.032.173.236)

(2.143.926.050.863)

(134.516.764.803)
(95.509.867.306)

503.179.560.066
(78.878.069.506)

465.478.014.676
(92.926.347.394)

(27.500.000.000)
(56.502.426.262)

(27.500.000.000)
(77.850.739.987)

(27.500.000.000)
(45.487.442.604)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Operasi

(314.029.058.371)

318.950.750.573

299.564.224.678

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek
Penerimaan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Penambahan uang muka pembelian aset tetap

2.948.935.850
16.057.930.605
(290.633.659.153)
(279.800.323.231)

4.615.594.084
2.987.273.577
1.512.420.908
(62.975.820.420)
(184.465.727.813)

(2.653.387.691)
15.124.908.920
2.841.380.254
(120.762.603.495)
(138.717.266.666)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(551.427.115.929)

(238.326.259.664)

(244.166.968.678)

350.000.000.000
845.065.713.580

195.000.000.000

50.000.000.000
-

(76.871.111.112)
(99.655.920.000)
(166.228.155.500)

(200.000.000.000)
(44.257.777.778)
(76.658.400.000)
128.097.987.429

(50.000.000.000)
(38.329.200.000)
(160.081.180.951)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok, kontraktor,
karyawan dan lainnya
Kas yang dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi
Pembayaran bunga
Pembayaran pendapatan bagi hasil
Sukuk Mudharabah
Pembayaran pajak penghasilan

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan:
Pinjaman bank jangka pendek
Pinjaman bank jangka panjang
Pembayaran :
Pinjaman bank jangka pendek
Pinjaman bank jangka panjang
Dividen
Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan

852.310.526.968

2.181.809.651

(198.410.380.951)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(13.145.647.333)

82.806.300.560

(143.013.124.951)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

193.810.523.662
348.711.500

112.906.921.661
(1.902.698.559)

263.085.708.727
(7.165.662.115)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

181.013.587.830

193.810.523.662

112.906.921.661

173.222.027.612

157.629.392.624

86.704.464.869

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi
kas dan setara kas:
Reklasifikasi uang muka pembelian
aset tetap ke aset tetap
Bunga pinjaman yang dikapitalisasi selama
periode konstruksi (Catatan 17)

20.020.611.049

* Menggunakan metode biaya perolehan


- i.5 -

Anda mungkin juga menyukai