Anda di halaman 1dari 20

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Kerangka Acuan Kerja


Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan
Desa Ketam Putih

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan
infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya
infrastruktur utama seperti jalan dan jembatan maupun infrastruktur
untuk pendukung transportasi dan distribusi barang dan jasa seperti
pelabuhan, terminal, stasiun dan bandara.
Sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan infrastruktur diatas Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis Provinsi
Riau sebagai penanggung jawab di bidang perhubungan berperan
penting untuk meningkatkan pelayanan khususnya dengan membangun
maupun merevitalisasi dan meningkatkan fungsi pelabuhan mengingat
Kabupaten Bengkalis banyak terdapat pelabuhan perairan sungai
maupun laut.
Namun tentunya rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan ini
akan menimbulkan konsekuensi dampak yaitu perubahan lingkungan
fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan
masyarakat . Dampak adanya perubahan lingkungan hidup ini dapat
berdampak positif yang hasilnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat maupun dampak negatif yang berakibat pada penurunan
kualitas lingkungan hidup. Untuk dapat melaksanakan pembangunan
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, ditetapkan kebijakan
mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang dituangkan dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Untuk itu rencana pembangunan atau pengembangan Pelabuhan


Penyeberangan Ketam Putih dengan pemrakarsa Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, harus
melaksanakan ketentuan yang ada yaitu melakukan penyusunan
dokumen AMDAL, untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin
timbul akibat kegiatan tersebut.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL) ini adalah :
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan.
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Tujuan dari dokumen lingkungan (AMDAL) ini adalah melakukan kajian
dampak lingkungan yang akan dimasukkan dalam dokumen KA Andal,
Andal dan RKL-RPL. Tujuan dilaksanakannya studi ANDAL adalah:
Mengidentifikasikan rencana usaha atau kegiatan terutama yang
berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
Mengidentifikasikan rona lingkungan hidup terutama yang akan terkena
dampak penting;
Memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak penting lingkungan.
C. PERMASALAHAN
Permasalahan yang muncul di lapangan antara lain :

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Perubahan lingkungan hidup akibat adanya suatu penyelenggaraan


usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting dari aspek fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial budaya
dan kesehatan masyarakat.
RUANG LINGKUP STUDI
A. Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Ditelaah
Deskripsi Perencanaan Pelabuhan
Deskripsi Dermaga
Deskripsi Alur Pelayaran
Deskripsi Terminal Beserta Pelayaran
Deskripsi Pemecah/Penahan Gelombang (Break Water)
Deskripsi Kolam Pelabuhan
Deskripsi Kegiatan Pengerukan
Deskripsi Fasilitas Pengolahan Limbah (Reception Facilitites)
Deskripsi Sistem Tanggap Darurat
Deskripsi Lalu Lintas Jalan
Komponen Kegiatan Yang Ditelaah
Berdasarkan sifat dan karakteristik kegiatan, maka komponen kegiatan
yang ditelaah karena diperkirakan dapat menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup, adalah sebagai berikut:
Tahap Pra Konstruksi
1). Pengurusan dan proses perizinan
2). Kegiatan survai dan sosialisasi rencana kegiatan/ANDAL
3). Pembebasan tanah
Tahap Konstruksi

1). Mobilisasi tenaga kerja


2). Mobilisasi peralatan berat

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

3). Pembersihan dan penyiapan lahan


4). Pekerjaan tanah (galian dan timbunan)
5). Pengangkutan bahan material bangunan
6). Pembangunan dermaga
7). Pembangunan terminal beserta fasilitasnya
8). Pembangunan pemecah/penahan gelombang (Break Water)
9). Pembangunan Kolam Pelabuhan
10). Penghijauan dan pertamanan
Tahap Operasional
Pengoperasian penyeberangan
Pelayanan penumpang, barang dan jasa penyeberangan.
Pengoperasian sarana dan utilitas pelabuhan.
Pengelolaan limbah padat dan limbah cair.
Pengelolaan antrian kendaraan dan arus lalu lintas jalan.
Kegiatan Lain Yang Berada di Sekitar Lokasi Rencana Kegiatan
Berbagai kegiatan yang berada disekitar lokasi tapak kegiatan dan
mempunyai keterkaitan yang erat dengan pembangunan Pelabuhan
Penyeberangan Ketam Putih antara lain:
Prasarana jaringan jalan yang akan terkena dampak dengan
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih karena
meningkatnya lalu lintas akibat kendaraan proyek yang berlalu lalang di
jaringan jalan tersebut.
Rencana kegiatan lain di dekat lokasi Pelabuhan.
Lingkup Komponen Lingkungan Yang ditelaah
Rona Lingkungan Hidup Awal

Komponen Tata Ruang


Kebijakan Tata Ruang
Penggunaan Lahan

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Transportasi
Kegiatan lain di sekitar
Komponen Fisik Kimia
Fisiografi
Iklim
Kualitas Udara dan Kebisingan
Hidrooceanografi
Kualitas Air Laut dan Sedimen Laut
Kualitas air permukaan dan air tanah
Geologi
Geohidrologi
Komponen Biologi
Biota terestrial
Biota Akuatik
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
Kepadatan penduduk.
Interaksi sosial dan masyarakat.
Kesehatan masyarakat.
Kondisi kamtibmas.
Komponen Lingkungan Hidup Yang Ditelaah
Komponen lingkungan hidup yang ditelaah adalah komponen lingkungan
hidup di wilayah studi yang diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar, yaitu:
Komponen Fisik Kimia

Iklim, meliputi suhu, kelembaban udara, curah hujan, arah dan


kecepatan angin.
Kualitas udara dan kebisingan, serta getaran.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Fisiografi, meliputi kondisi topografi, struktur tanah dan geologi, serta


potensi gempa.
Hidrologi, meliputi pola aliran sungai, kondisi DAS, sistem drainase
alami, pemanfaatan air, serta kualitas air perairan dan kuantitas air/
aliran air.
Ruang, lahan dan tanah, meliputi tataguna lahan, peruntukan tanah,
rencana tata ruang dan rencana pengembangan wilayah.
Transportasi darat, meliputi kondisi prasarana jalan dan arus lalu lintas,
serta tingkat pelayanan jalan.
Komponen Biologi
Biota darat (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik daratan
termasuk keragaman dan kerapatannya)
Biota laut (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik perairan
termasuk keragaman dan kerapatannya, khususnya plankton, nekton,
terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan lainnya).
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
Demografi, meliputi jumlah, kepadatan dan penyebaran penduduk,
struktur penduduk, ratio beban tanggungan dan pertumbuhan
penduduk.
Kegiatan perekonomian masyarakat, meliputi pola pemilikan lahan,
kondisi ekonomi, kegiatan ekonomi masyarakat yang dominan,
kesempatan kerja dan berusaha, dan kapasitas ekonomi di wilayah
studi.
Kondisi sosial budaya, meliputi agama dan kepercayaan, pola kehidupan
masyarakat sehari-hari, nilai budaya lokal, tingkat pendidikan, sarana
sosial masyarakat, tatanan sosial, dan persepsi masyarakat terhadap
rencana kegiatan.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Kesehatan masyarakat, meliputi jenis penyakit yang dominan, fasilitas


dan pelayanan kesehatan.
Isu-isu Pokok
Proses Pelingkupan ANDAL
Penentuan isu-isu pokok pembangunan Pelabuhan Penyeberangan
Ketam Putih dilakukan melalui serangkaian proses pelingkupan ANDAL
seperti terlihat pada uraian berikut:
Identifikasi Dampak Potensial
Evaluasi Dampak Potensial
Pemusatan Dampak Besar Dan Penting Hipotesis
Hasil Pelingkupan
Dampak Besar dan Penting Hipotesis yang timbul karena pembangunan
Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih yang layak untuk dikaji secara
mendalam dalam Studi ANDAL, sebagai hasil proses pelingkupan dapat
dikemukakan sebagai berikut:
Tahap Pra-Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap Operasional
LINGKUP WILAYAH STUDI
Penentuan wilayah studi ANDAL Rencana Pembangunan Pelabuhan
Penyeberangan Ketam Putih untuk pelayanan penyeberangan
penumpang dan barang, dengan mempertimbangkan wilayah tapak
kegiatan, wilayah ekologis, wilayah sosial dan wilayah administratif.
Untuk itu batas wilayah studi merupakan kesatuan dari kelima wilayah
tersebut, dengan mempertimbangkan batasan teknis berupa kendalakendala yang dihadapi dalam pelaksanaan studi, seperti keterbatasan
waktu, biaya, dan tenaga ahli yang dapat disediakan, dengan uraian
sebagai berikut:

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang tempat rencana kegiatan akan dilakukan
meliputi tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang
rencana kegiatan tersebut bersumber dampak terhadap lingkungan
hidup di sekitarnya.
Batas Ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana
kegiatan menurut media transportasi limbah (air dan udara) dimana
proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar. Dalam hal ini batas ekologis
mencakup areal persebaran dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan
pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih melalui media
transportasi air dan udara, ke wilayah di sekitarnya, termasuk sistem
saluran drainase sampai ke perairan. Namun demikian wilayah ekologi
yang dominan adalah kawasan perairan setelah pelabuhan yang
dikembangkan untuk pelayanan penyeberangan penumpang dan barang
tersebut dioperasikan.
Batas Sosial
Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung
nilai dan norma tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan
struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok
masyarakat yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar
akibat dari kegiatan pembangunan Pelabuhan. Dalam hal ini batas sosial
ditetapkan pada area permukiman di sekitar rencana pembangunan
pelabuhan tersebut.
Batas Administratif
Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai


dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang
tersebut. Dalam hal ini batas administratif mencakup wilayah
administrasi pemerintahan dimana lokasi kegiatan pembangunan
Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih tersebut berada.
Batas Ruang Lingkup Wilayah Studi ANDAL
Batasan ruang lingkup wilayah studi ANDAL adalah ruang yang
merupakan kesatuan dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan
batas administratif, yang penentuannya disesuaikan dengan
kemampuan pelaksana yang memiliki keterbatasan sumber data, waktu,
dana serta teknik dan metode telaahan.
Batasan Waktu Kajian
Batasan waktu kajian adalah batas waktu kajian yang akan digunakan
dalam melakukan prakiraan dampak dan evaluasi dampak dalam kajian
ANDAL. Batas waktu kajian minimal dilakukan selama umur rencana
kegiatan berlangsung. Penentuan batas waktu kajian ini digunakan
sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan
tanpa adanya rencana kegiatan atau dengan adanya rencana kegiatan.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup wilayah studi ditentukan berdasarkan pertimbangan luasnya
dampak yang terpengaruh oleh kegiatan peningkatan pelabuhan
pendaratan yang meliputi batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan
batas administratif. Lingkup kegiatan studi peningkatan dokumen
lingkungan pada lokasi pelabuhan Ketam Putih antara lain meliputi:
a.
Melakukan kajian dokumen yang sudah ada dan dokumen yang
baru.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Membuat kajian awal tentang rencana kegiatan pengembangan


pelabuhan yang nantinya berdampak pada lingkungan fisik, biologi,
sosial.
Melakukan konsultasi publik tentang rencana kegiatan.
Melakukan survai dilokasi rencana pengembangan pelabuhan dan lokasi
lain yang terkena dampak pembangunan serta beberapa pengujian dan
tes laboratorium.
Menyusun dokumen KA-Andal, Andal dan RKL-RPL sebagai hasil dari
analisa kajian dampak penting hipotetik dan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
METODE STUDI
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pada bagian ini diutarakan metode pengumpulan dan analisis data baik
data primer dan atau sekunder yang sahih dan dapat dipercaya
(reliabel) untuk digunakan :
menelaah, mengukur, dan mengamati komponen lingkungan yang
diperkirakan terkena dampak penting.
menelaah, mengukur, dan mengamati komponen rencana usaha atau
kegiatan yang diperkirakan mendapat dampak penting dari lingkungan
sekitarnya.
Metode Prakiraan Dampak dan Penentuan Dampak Penting
Pada bagian ini diutarakan metode yang digunakan dalam studi ANDAL
untuk memprakirakan besarnya dampak lingkungan, dan penentuan
sifat pentingnya dampak. Penggunaan metoda formal dan non formal
dalam memprakirakan dampak penting perlu diuraikan secara jelas
untuk setiap komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak penting.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Metode Evaluasi Dampak


Pada bagian ini diuraikan metode yang lazim digunakan dalam studi
ANDAL untuk mengevaluasi dampak penting usaha atau kegiatan
terhadap lingkungan secara holistik untuk digunakan sebagai:
dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan dan berbagai alternatif
usaha atau kegiatan.
arah pengelolaan dampak penting lingkungan yang ditimbulkan.
Metodologi
Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan
menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan
tetap mengacu kepada persyaratan kerangka acuan kerja, konsistensi
antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi,
tanggapan terhadap kerangka acuan kerja khususnya mengenai data
yang tersedia, tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan
dan kebutuhan fasilitas penunjang.
IV. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
A.Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan / Tim Penyusun Dokumen AMDAL adalah Badan
Usaha Konsultan yang telah memiliki sertifikat registrasi kompetensi
penyedia jasa penyusun dokumen AMDAL dari Kementerian Lingkungan
Hidup (KLH) Republik Indonesia. Tenaga ahli dan tenaga penunjang yang
dibutuhkan dalam pekerjaan penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL)
adalah yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut :
Team Leader / Ketua Tim
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang Teknik Lingkungan/Ilmu
Lingkungan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen
lingkungan minimal 7 (tujuh) tahun dan mengetahui dengan baik
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Memiliki sertifikat kursus AMDAL penyusun.


Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
Berpengalaman menyusun AMDAL sekurang-kurangnya 3 (tiga) studi.
Berpengalaman memimpin tim studi AMDAL.
Memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL dengan berkualifikasi
sebagai ketua tim.
Ahli Geo Fisika
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil/ geologi/
teknik lingkungan dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen
lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
c. Ahli Biologi
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang pertanian, kehutanan
atau biologi dan berpengalaman dalam bidang penyusunan dokumen
lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
Ahli Sosial Ekonomi Budaya
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang sosiologi, pemerintahan,
politik, ekonomi atau ilmu sosial dan berpengalaman dalam penyusunan
dokumen lingkungan minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan
baik pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan segala
permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Ahli Kesehatan Masyarakat


Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang kesehatan masyarakat
atau kedokteran dan berpengalaman dalam bidang studi /
perencanaan / pembangunan pelabuhan / infrastruktur transportasi
minimal 6 (enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang
akan dilaksanakan dengan segala permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
Ahli Oceanografi/Kelautan
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang kelautan dan
berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6
(enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan segala permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
Ahli Sipil
Sarjana atau Strata yang lebih tinggi dibidang sipil bangunan pelabuhan
dan berpengalaman dalam penyusunan dokumen lingkungan minimal 6
(enam) tahun dan mengetahui dengan baik pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan segala permasalahannya.
Memiliki keahlian yang sesuai dengan isu pokok.
Tenaga Pendukung/Penunjang
Dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan ini Konsultan dapat
menggunakan tenaga pendukung/penunjang, antara lain:
Sekretaris
Operator Komputer
Surveyor
Office Boy

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Jumlah tenaga / personil yang harus disediakan oleh penyedia jasa


(konsultan) disesuaikan dengan kebutuhan yang tercakup di dalam
Rincian Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan studi ini.
C. Penanggung Jawab kegiatan
Identitas Pemrakarsa
Nama Instansi
:
Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Bengkalis
Penanggung Jawab
:
ASNURIAL, AP. M.Si.
Jabatan
:
Kabid Perhubungan Darat
Alamat
:
Jl.Pramuka - Bengkalis
Telepon/Fax
:
0766 - 21865
Identitas Penyusun AMDAL
Nama Perusahaan
:
Penanggung Jawab
:
Alamat
:
Tel/Fax
:

C. Sumber Pendanaan / Biaya


Sumber pendanaan yang digunakan untuk mendanai studi ini sebesar
Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD)
tahun anggaran 2014.

D. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih
Desa
:
Ketam Putih
Kecamatan
:
Bengkalis
Kabupaten
:
Bengkalis
Provinsi
:
Riau

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan peningkatan dokumen lingkungan
adalah 5 (lima bulan) bulan. Dalam jangka waktu tersebut, konsultan
sudah harus menyelesaikan dan menyerahkan semua hasil studi kepada
Penanggung Jawab Kegiatan.

LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
Dokumen Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan (KA ANDAL)
Dokumen Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL)
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Masing-masing Laporan dokumen sebanyak 10 buku. Selain hard copy


juga harus diserahkan soft copy. Semua dokumen disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
VI. HAL- HAL LAIN
Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali
ditetapkan lain, dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipenuhi :
Kerjasama usaha antara penyedia barang/jasa nasional maupun dengan
asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang


dituangkan dalam perjanjian tertulis.
Kerjasama usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture
atau sebutan lainnya sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk
suatu badan hukum baru dan mengalihkan tanggung jawab masing-masing
anggota kerjasama usaha kepada badan hukum tersebut.

Ketentuan Kemitraan antara penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan


paket pekerjaan jasa konsultansi ini hanya berlaku untuk Pengadaan
Jasa Konsultansi oleh Badan Usaha.
Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang
berlaku.
Bengkalis,
2014
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
dto
ASNURIAL, AP. M.Si.
Pembina (IV/a)
NIP. 19750101 199311 1 001

Anda mungkin juga menyukai