1. Perbedaan Aerobic dan anaerobic? reaksi langsung dan tidak langsung?
redoks dan non redoks?
Dalam respirasi seluler dibagi menjadi dua jenis yaitu : aerobic dan anerobik Aerobic : sebuah reaksi katabolisme (reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana) yang membutuhkan suasana aerobic sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energy dalam jumlah besar (ATP). Terjadi dalam matriks mitrokondria. Melibatkan lintasan metabolisme: a. Glikolisis (satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat) b. Konversi piruvat menjadi asetil Ko-A c. Siklus krebs (Asetil Koenzim A menjadi CO2) d. Rantai Transpor electron dan fosforilasi oksidatif Anaerobic: respirasi tanpa menggunakan oksigen dari luar, menggunakan senyawa anorganik (sulfat, nitrat atau CO), reaksi ini menghasilkan energy yang lebih sedikit dibandingkan respirasi aerobic. Berlangsung dalam sitoplasma Melibatkan lintasan metabolisme: a. Glikolisis b. Pembentukan alcohol/asam laktat Dalam proses sel mentransfer energy kimia dari nutrisi ke molekul ATP dibagi menjadi 2: a. Proses redoks = menggunakan perantara electron = tidak didapatkan ATP langsung ( reaksi tidak langsung) b. Proses non redoks= tanpa menggunakan perantara = dapat didapatkan ATP langsung (reaksi langsung) 2. Perbedaan inhibitor penghambat? Kompleks 1 (NADH Dehidrogenase) : Amobarbital, Pierisidinn A, Rotenon (Pestisida) menghambat oksidasi substrat yg berhubungan langsung dengan rantai respirasi lewat NADH Dehidrogenase Kompleks 2 (Suksinat Dehydrogenase): Malonat merupakan inhibitor kompetitif enzim suksinat dehydrogenase, Karboksin dan TTFA menghambat transfer elektron dari suksinat dehidrogenase ke koenzym Q Kompleks 3 (Koenzim Q sitokrom C reduktase) : Bal dan Antimisin A menghambat rantai respirasi diantara sitokrom B dan C1 Kompleks 4 (Sitokrom Oksidase) menghentikan respirasi secara total
HS
CO,
HCN
sehingga
dapat
Kompleks 5 (ATP synthase ): antiobiotik oligomycin menghambat aliran proton