Tujuan
Tujuan keluarga berencana menurut BKKBN (2012) adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada
umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran sehingga
pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
Menurut Suratun dkk (2008), keluarga berencana bertujuan untuk :
1. Menjarangkan kehamilan
2. Membatasi jumlah anak
3. Mencegah kehamilan karena alasan
4. Mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
ibu
dan
anak
serta
keluarga.
2. Menurunkan angka kelahiran
untuk
Manfaat
Manfaat adanya program keluarga berencana (Suratun dkk, 2008) :
1. Mencegah kehamilan terlalu dini
Perempuan hamil yang berumur dibawah 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Hal ini karena
tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap dilewati oleh bayi. Selain itu, bayinya dihadang oleh
risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Mencegah kehamilan terlalu terlambat
Perempuan yang usianya terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya, khususnya bila wanita
mempunyai masalah kesehatan lain atau terlalu sering dan melahirkan.
3. Mencegah kehamilan yang jaraknya terlalu dekat
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Ketika wanita belum pulih dari satu
kehamilan dan hamil lagi, maka tubuhnya tidak sempat memulihkan kebugaran. Berbagai masalah, bahkan bahaya kematian
bisa menghadang.
4. Mencegah terlalu sering hamil dan melahirkan
Bila perempuan yang sudah mempunyai lebih dari empat anak terus saja hamil dan bersalin lagi, maka wanita tersebut
dihadang oleh bahaya kematian karena perdarahan hebat dan macam-macam kelainan yang lainnya.
Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan
permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho & Utama, 2014)
APA MANFAATNYA?
1. Mencegah
kehamilan
terlalu dini
2. Mencegah
kehamilan
yang terlalu terlambat
3. Mencegah
kehamilan
yang jaraknya terlalu
dekat
4. Mencegah terlalu sering
hamil dan melahirkan
Memilih Metode Kontrasepsi Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik
ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Dapat diandalkan
3.
Sederhana
4.
Murah
5.
6.
PEMILIHAN KONTRASEPSI
Aman atau tidak berbahaya
Dapat diandalkan
Sederhana
Murah
Dapat
diterima
oleh
orang
banyak
Pemakaian
jangka
lama
JENIS-JENIS KONTRASEPSI
ALAMIAH
TANPA
ALAT
DENGAN
ALAT
NON-ALAMIAH
HORMONA
L
NON
HORMONA
L
KONTAP
TUBEKTO
MI
VASEKTO
MI
JENIS-JENIS KONTRASEPSI
ALAMIAH
TANPA
ALAT
DENGAN
ALAT
NON-ALAMIAH
HORMONA
L
NON
HORMONA
L
KONTAP
TUBEKTO
MI
VASEKTO
MI
c. Pasangan suami isteri tidak boleh melakukan sanggama pada masa subur ini
sampai 3 hari setelah peningkatan suhu badan tersebut atau menggunakan
kondom.
Kelebihan Metode Suhu Basal Badan (THERMAL) antara lain :
a. Tidak memerlukan pemeriksaan medis
b. Dapat diterima oleh pasangan suami isteri yang menolak atau putus asa
terhadap cara KB lain
c. Tidak mempengaruhi produksi ASI dan tidak ada efek samping hormonal
d. Melibatkan partisipasi suami dalam KB .
Kelemahan Metode Suhu Basal Badan (THERMAL)
a. Tidak selalu berhasil
b. Beberapa pasangan suami-isteri sukar untuk memenuhi cara ini
c. Cara ini membingungkan jika isteri demam atau infeksi pada kemaluan yang
menyebabkan suhu badan meningkat
d. Tidak melindungi pasangan dari PMS termasuk HIV/AIDS (Sulistyawati,
2011)
3. Metode Coitus interuptus (Senggama Terputus)
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah menghentikan senggama
dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang ejakulasi.
Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat/obat sehingga relatif
sehat untuk digunakan wanita dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain,
risiko kegagalan dari metode ini cukup tinggi. Kelebihan Senggama Terputus
antara lain:
a. Tanpa biaya
b. Tidak perlu menggunakan alat/obat kontrasepsi
c. Tidak perlu pemeriksaan medis terlebih dahulu
d. Tidak berbahaya bagi fisik
e. Mudah diterima, merupakan cara yang dapat dirahasiakan pasangan
suamiisteri dan tidak perlu meminta nasihat pada orang lain
f. Dapat dilakukan setiap saat tanpa memperhatikan masa subur maupun tidak
subur, jika dilakukan dengan baik dan benar
Kekurangan Senggama Terputus antara lain :
a. Memerlukan kesiapan mental pasangan suami isteri
b. Memerlukan penguasaan diri yang kuat
c. Kemungkinan ada sedikit cairan mengadung sperma tertumpah dari zakar
dan masuk ke dalam vagina, sehingga dapat terjadi kehamilan
d. Secara psikologis mengurangi kenikmatan dan menimbulkan gangguan
hubungan seksual
e. Jika salah satu dari pasangan tersebut tidak menyetujuinya, dapat
menimbulkan ketegangan, sehingga dapat merusak hubungan seksual.
Metode ini tidak selalu berhasil
KONTRASEPSI ALAMIAH
TANPA ALAT
SENGGAMA TERPUTUS
Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan sperma yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga
tidak tercurah pada vagina. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita. Sekarang
sudah ada jenis kondom untuk wanita, angka kegagalan dari penggunaan kondom ini 5-21%.
Kelebihan Kondom :
a. Efektif sebagai alat kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar
b. Murah dan mudah didapat tanpa resep dokter
c. Praktis dan dapat dipakai sendiri
d. Tidak ada efek hormonal
e. Dapat mencegah kemungkinan penularan penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS antara suami-isteri
f. Mudah dibawa
Kelemahan Kondom :
a. Kadang-kadang pasangan ada yang alergi terhadap bahan karet kondom
b. Kondom hanya dapat dipakai satu kali
c. Secara psychologis kemungkinan mengganggu kenyamanan
d. Kondom yang kedaluarsa mudah sobek dan bocor
2.
Diafragma
Diafragma merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mencegah sperma mencapai serviks sehingga sperma tidak memperoleh akses ke saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus dan tuba fallopi). Angka kegagalan diafragma 4-8% kehamilan. Kekurangan pada pemakaian diafragma diantaranya :
a. Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
b. Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
c. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
d. Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
e. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
f. Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
Kelebihan pada pemakaian diafragma antara lain :
Mudah digunakan oleh perempuan dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik
METODE ALAMIAH
DENGA
N ALAT
1. Pil KB
Suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron (Pil Kombinasi) atau hanya terdiri dari
hormon progesteron saja (Mini Pil). Cara kerja pil KB menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan lendir mulut
rahim sehingga sperma sukar untuk masuk kedalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium. Mini pil dapat dikonsumsi saat menyusui. Efektifitas pil sangat
tinggi, angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk pil kombinasi, dan 3-10% untuk mini pil.
Keuntungan pemakaian pil KB antara lain :
a. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
b. Tidak mengganggu hubungan seksual.
c. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia)
d. tidak terjadi nyeri haid.
e. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
f. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause.
Kerugian Pil KB :
a. Mual, terutama pada 3 bulan pertama
b. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
c. Pusing
d. Nyeri Payudara
e. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.
f. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi
2. Suntik KB
Suntik KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik KB 3 bulan (DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek sampingnya dapat terjadi
gangguan haid, depresi, keputihan, jerawat, perubahan berat badan, pemakaian jangka panjang bisa terjadi penurunan libido, dan densitas tulang.
Keuntungan pada suntik KB :
a. Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.
b. Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
c. Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat menstruasi.
Kekurangan pada suntik KB:
a. Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
b. Kekurangan suntik kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
c. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
3. Implant
Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit, biasanya dilengan atas. Cara kerjanya sama dengan pil, implant mengandung levonogestrel.
Keuntungan dari metode implant ini antara lain tahan sampai 5 tahun, kesuburan akan kembali segera setelah pengangkatan. Efektifitasnya sangat tinggi, angka
kegagalannya 1-3%. Keuntungan pemakaian implant yaitu daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidak 16 mengganggu aktivitas seksual, tidak menggangu produksi ASI, klien
hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, dapat dicabut setiap saat sesuai deng an kebutuhan (Sulistyawati, 2012). Kekurangan dari implant dapat
menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak mendapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur, berat badan bertambah, menimbulkan agne,
ketegangan payudara, liang senggama terasa kering (Manuaba, 2010). selain memiliki kerugian, implant juga memiliki beberapa efek samping yaitu amenorhoe,
perdarahan bercak (spotting) ringan, pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan), ekspulsi, infeksi pada daerah insersi (Handayani, 2010)
NON-ALAMIAH
HORMONA
L
Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan / 100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 170
kehamilan).
b.
c.
Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT 380A dan tidak perlu diganti)
d.
e.
f.
Perubahan siklus haid ( umum pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
b.
NON-ALAMIAH
NONHORMONA
L
4.
METODE KONTAP
TUBEKTO
MI
VASEKTOM
I