Anda di halaman 1dari 18

D.

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Bp. D

Ruang

:G

No. RM

Dx Medis

: Skizpfrenia

Dianosis
Keperawatan
1. Perubaha
n persepsi
sensori:
Halusinas
i

: 012XXX
Tujuan

SP 1:
Klien dapat mengidentifikasi
jenis halusinasi
SP 1 :
Klien dapat mengidentifikasi
isi halusinasi
SP 1:
Klien dapat mengidentifikasi
waktu halusinasi
SP 1:
Klien dapat mengidentifikasi
frekuensi halusinasi
SP 1 :
Klien dapat mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan
halusinasi
SP 1 :
Klien dapat mengidentifikasi
respon
klien
terhadap
halusinasi
SP 1 :
Klien
dapat
menghardik
halusinasi

Perencanaan
Kriteria evaluasi
Intervensi
Setelah 3 x interaksi, klien dapat Identifikasi jenis halusinasi klien
mengidentifikasi jenis halusinasi

Rasional
Ungkapan dari klien mengenai jenis
halusinasi
menunjukan
apa
yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh klien
Ungkapan dari klien mengenai isi
halusinasi
menunjukan
apa
yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh klien
Ungkapan dari klien mengenai waktu
halusinasi
menunjukan
apa
yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh klien
Ungkapan dari klien mengenai frekuensi
terjadinya halusinasi menunjukan apa
yang dibutuhkan dan dirasakan oleh klien
Ungkapan dari klien mengenai situasi
halusinasi
menunjukan
apa
yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh klien

Setelah 3 x interaksi, klien dapat


mengidentifikasi isi halusinasi

Identifikasi isi halusinasi klien

Setelah 3 x interaksi, klien dapat


mengidentifikasi waktu halusinasi

Identifikasi waktu halusinasi klien

Setelah 3 x interaksi, klien dapat


mengidentifikasi
frekuensi
halusinasi
Setelah 3 x interaksi, klien dapat
mengidentifikasi
situasi
yang
menimbulkan halusinasi

Identifikasi frekuensi halusinasi klien

Setelah 3 x interaksi, klien dapat


mengidentifikasi
respon
klien
terhadap halusinasi

Identifikasi
halusinasi

terhadap

Ungkapan dari klien mengenai respon


klien saat halusinasi menunjukan apa yang
dibutuhkan dan dirasakan oleh klien

Setelah 3 x interaksi, klien dapat


menghardik halusinasi

Diskusikan level mengontrol halusinasi


Ajarkan cara menghardik halusinasi
Demonstrasikan
cara
menghardik
halusinasi
Motivasi
Klien
melakukan
cara
menghardik halusinasi

Tindakan menghardik merupakan salah


satu upaya untuk mengontrol halusinasi

Identifikasi situasi yang menimbulkan


halusinasi pada klien
respon

klien

SP 1:
Klien dapat memasukan cara
menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian
SP 2 :
Klien dapat mengevaluasi
jadwal kegiatan harian klien
Sp 2 :
Klien dapat mengendalikan
halusinasi
dengan
cara
bercakap-cakap dengan orang
lain

Setelah 3 x interaksi,
klien dapat memasukan cara
menghardik
halusinasi
dalam
jadwal kegiatan harian
Setelah 3 x interaksi,
klien dapat mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
Setelah 3 x interaksi,
klien
dapat
mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakapcakap dengan orang lain

Sp 2 :
Klien dapat memasukan dalam
jadwal kegiatan harian
SP 3 :
Klien dapat mengevaluasi
jadwal kegiatan hariannya

Setelah 3 x interaksi,
klien dapat memasukan dalam
jadwal kegiatan harian
Setelah 3 x interaksi,
klien dapat mengevaluasi jadwal
kegiatan hariannya

SP 3 :
Klien dapat mengendalikan
halusinasi dengan melakukan
kegiatan di RSJ yang sesuai
dengan kegiatan yang biasa
dilakukan klien di rumah

SP 3 :

Masukan cara menghardik halusinasi


dalam jadwal kegiatan harian
Evaluasi jadwal kegiatan harian klien

Masukan kegiatan menghardik halusinasi


ke dalam jadwal harian klien membantu
mempercepat klien dapat mengontrol
halusinasi
Evaluasi
akan
membantu
untuk
merencanakan selanjutnya

Diskusikan level mengontrol halusinasi


Ajarkan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
Demonstrasikan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
Motivasi Klien melakukan cara bercakapcakap dengan orang lain
Masukan bercakap-cakap dengan orang
lain ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
Evaluasi jadwal kegiatan harian klien

Bercakap-cakap dengan orang lain


merupakan salah satu tindakan yang dapat
mengendalikan halusinasi

Setelah 3 x interaksi,
klien
dapat
mengendalikan
halusinasi
dengan
melakukan
kegiatan di RSJ yang sesuai dengan
kegiatan yang biasa dilakukan klien
di rumah

Diskusikan level mengontrol halusinasi


Ajarkan cara melakukan kegiatan di RSJ
yang sesuai dengan kegiatan yang biasa
dilakukan klien di rumah
Demonstrasikan cara melakukan kegiatan
di RSJ yang sesuai dengan kegiatan yang
biasa dilakukan klien di rumah
Motivasi
Klien
melakukan
cara
melakukan kegiatan di RSJ yang sesuai
dengan kegiatan yang biasa dilakukan
klien di rumah

Melakukan kegiatan di RSJ yang sesuai


dengan kegiatan yang biasa dilakukan
klien di rumah merupakan salah satu
tindakan yang dapat mengendalikan
halusinasi.

Setelah 3 x interaksi,

Masukan kegiatan yang dilakukan klien

Memasukan kegiatan klien di RSJ ke

Membantu mempercepat
mengontrol halusinasi

klien

Evaluasi
akan
membantu
merencanakan selanjutnya

dapat
untuk

Klien memasukan kegiatan di


atas ke dalam jadwal kegiatan
harian
SP 4 :
Klien dapat mengevaluasi
jadwal kegiatan hariannya
SP 4:
Klien dapat menggunakan obat
secara teratur
SP 4 :
Klien
dapat
memasukan
kegiatan menggunakan obat
secara teratur ke dalam jadwal
kegiatan harian
SP 1 Keluarga :
Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat Klien

klien memasukan kegiatan di atas


ke dalam jadwal kegiatan harian

di RSJ ke dalam jadwal kegiatan harian

Setelah 3 x interaksi,
klien dapat mengevaluasi jadwal
kegiatan hariannya
Setelah 3 x interaksi,
klien dapat menggunakan obat
secara teratur
Setelah 3 x interaksi,
klien dapat memasukan kegiatan
menggunakan obat secara teratur ke
dalam jadwal kegiatan harian

Evaluasi jadwal kegiatan harian klien

Setelah 1x interaksi, keluarga


mampu mengungkapkan masalah
yang dirasakan dalam merawat
Klien

Diskusikan bersama keluarga tentang


masalah-masalah yang dialami selama
merawat Klien

SP 1 Keluarga :
Menjelaskan
pengertian
halusinasi, tanda dan gejala,
serta
proses
terjadinya
halusinasi

Setelah 1x interaksi, keluarga


mampu mengerti dan memahami
tentang pengertian, tanda dan
gejala, serta proses terjadinya
halusinasi

SP 1 Keluarga :
Menjelaskan cara merawat
Klien dengan halusinasi
SP 2 Keluaraga
Melatih
keluarga
mempraktekkan cara merawat
Klien dengan halusinasi

Setelah 1x interaksi, keluarga


mengerti tentang cara merawat
Klien halusinasi
Setelah 1x pertemuan keluarga
mampu
mempraktekkan
cara
merawat Klien dengan halusinasi

SP 2 Keluarga

Setelah 1x pertemuan keluarga


mampu cara merawat langsung

Dorong klien untuk menggunakan obat


secara teratur
Masukan kegiatan menggunakan obat
secara teratur ke dalam jadwal kegiatan
harian

Beri pemahaman kepada keluarga tentang


pengertian , tanda dan gejala, serta proses
terjadinya halusinasi
Diskusikan bersama keluarga tentang
cara merawat Klien halusinasi

Latih keluarga mempraktekkan


merawat Klien dengan halusinasi

cara

Latih keluarga cara merawat langsung


Klien dengan halusinasi

dalam jadwal harian klien membantu


mempercepat klien dapat mengontrol
halusinasi
Evaluasi
akan
membantu
untuk
merencanakan selanjutnya
Menggunakan
obat
secara
teratur
merupakan salah satu tindakan yang dapat
mengendalikan halusinasi
Masukan kegiatan menggunakan obat
secara teratur ke dalam jadwal harian klien
membantu mempercepat klien dapat
mengontrol halusinasi
Membantu
keluarga
mengungkapkan perasaanya

dalam

Memberikan
pemahaman
tentang
pengertian, tanda dan gejala, proses
terjadinya halusinasi kepada keluarga

Memberi pengetahuan kepada keluarga


tentang cara merawat Klien
Ketrampilan keluarga mempercepat proses
penyembuhan Klien

Kemampuan keluarga merawat Klien,

Melatih keluarga cara merawat


langsung
Klien
dengan
halusinasi
SP 3 Keluarga
Membantu keluarga membuat
jadwal
aktifitas
dirumah
termasuk
minum
obat
(discharge plaining)

Klien dengan halusinasi


Setelah 1x pertemuan keluarga
mampu membuat jadwal aktifitas
dirumah termasuk minum obat
(discharge plaining)

mempercepat proses penyembuhan Klien


Ajarkan kepada keluarga cara membuat
jadwal aktifitas dirumah termasuk minum
obat (discharge plaining)

Jelaskan follow upKlien setelah pulang


SP 3 Keluarga
Menjelaskan follow upKlien
setelah pulang

Setelah 1x pertemuan follow


upKlien setelah pulang dapat
dilaksanakan

Kemampuan keluarga membuat jadwal


kegiatan Klien, membantu Klien untuk
selalu disiplin melakukan latihan sehingga
mempercepat proses penyembuhan
Dukungan keluaga dan lingkungan
mempercepat proses penyembuhan Klien

Diagnosis
Keperawatan
2. Isolasi
sosial

Tujuan
SP 1 Klien :
Klien mampu menyebutkan
penyebab isolasi sosial

Perencanaan
Kriteria evaluasi
Intervensi
Setelah 3x interaksi, klien mampu Dorong klien untuk menyebutkan
menyebutkan penyebab menarik diri
penyebab menarik diri

SP 1 Klien :
Berdiskusi
dengan
klien
tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
SP 1 Klien :
Berdiskusi
dengan
klien
tentang kerugian berinteraksi
dengan orang lain
SP 1 Klien:
klien diajarkan oleh perawat
tentang cara berkenalan dengan
satu orang

Setelah 3x interaksi, klien dapat


menyebutkan keuntungan berinteraksi
dengan orang lain

Diskusikan dengan klien tentang


keuntungan berinteraksi dengan
orang lain

Setelah 3x interaksi,
menyebutkan kerugian
dengan orang lain

klien dapat
berinteraksi

Diskusikan dengan klien tentang


kerugian
berinteraksi dengan
orang lain

Setelah 3x interaksi, klien dapat


mengetahui cara berkenalan dengan satu
orang

SP 1 Klien:
Klien
dapat
memasukan
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal
kegiatan harian
SP 2 Klien:
Jadwal kegiatan harian klien
dapat terevaluasi mengenai
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain
SP 2 Klien:
Klien dapat mempraktekan cara
berkenalan dengan dua orang
atau lebih

Setelah 3x interaksi, klien dapat


memasukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal kegiatan
harian

Diskusikan level bersosialisasi


Ajarkan cara bersosialisai atau
berkenaan
Demonstrasikan cara berkenalan
Motivasi Klien untuk berkenalan
dengan satu orang
Masukan kegiatan berbincangbincang dengan orang lain ke
jadwal kegiatan harian

Rasional
Dengan mengetahui penyebab klien
menarik diri dapat ditemukan mekanisme
koping klien dalam berinteraksi sosail, serta
strategi apa yang diterapkan pada klien
Dengan
mengetahui
keuntungan
berinteraksi dengan orang lain, maka klien
akan termotivasi untuk berinteraksi dengan
orang lain
Dengan mengetahui kerugian berinteraksi
dengan orang lain, maka klien akan
termotivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain
Melibatkan klien dalam interaksi sosial
akan mendorong klien melihat dan
merasakan secara langsung keuntungan dari
berinteraksi sosial
serta meningkatkan
konsep diri klien
Memasukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal kegiatan harian
akan mencapai interaksi soasial klien secara
bertahap

Setelah 3x interaksi, klien dapat


mengevaluasi
mengenai
kegiatan
berbincang-bincang dengan orang lain

Evaluasi kegiatan harian klien


mengenai kegiatan berbincangbincang dengan orang lain

Evaluasi sangat penting untuk membuat


rencana selanjutnya, apakah klien dapat
melakukan interaksi sosial dengan dua
orang atau lebih

Setelah 3x interaksi, klien dapat


mempraktekan cara berkenalan dengan
dua orang atau lebih

Diskusikan level bersosialisasi


Ajarkan cara bersosialisai atau
berkenaan
Demonstrasikan cara berkenalan

Melibatkan klien dalam interaksi sosial


akan mendorong klien melihat dan
merasakan secara langsung keuntungan dari
berinteraksi sosial
serta meningkatkan

dengan dua orang


Motivasi Klien untuk berkenalan
dengan dua orang
Masukan kegiatan berbincangbincang dengan orang lain ke
jadwal kegiatan harian

konsep diri klien

SP 2 Klien :
Klien
dapat
memasukan
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal
kegiatan harian
SP 3 Klien:
Klien dapat mengevaluasi
jadwal kegiatan harian klien

Setelah 3x interaksi, klien dapat


memasukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal kegiatan
harian
Setelah 3x interaksi, klien dapat
mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien

Evaluasi
klien

jadwal kegiatan harian

Evaluasi sangat penting untuk membuat


rencana selanjutnya, apakah klien dapat
melakukan interaksi sosial dengan dua
orang atau lebih

SP 3 Klien:
Klien dapat berinteraksi dalam
kelompok

Setelah 3x interaksi, klien


berinteraksi dalam kelompok

Melibatkan klien dalam interaksi sosial


akan mendorong klien melihat dan
merasakan secara langsung keuntungan dari
berinteraksi sosial
serta meningkatkan
konsep diri klien

SP 3 Klien:
Klien
dapat
memasukan
kegiatan
berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal
kegiatan harian
SP 1 Keluarga :
Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat Klien

Setelah 3x interaksi, klien dapat


memasukan kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain ke jadwal kegiatan
harian

Diskusikan level bersosialisasi


Ajarkan cara bersosialisai atau
berkenaan
Demonstrasikan cara berinteraksi
dalam kelompok
Motivasi Klien untuk berinteraksi
dalam kelompok
Masukan kegiatan berbincangbincang dengan orang lain ke
jadwal kegiatan harian
Diskusikan
bersama
keluarga
tentang masalah-masalah yang
dialami selama merawat Klien

Membantu keluarga dalam mengungkapkan


perasaanya

Beri pemahaman kepada keluarga


tentang pengertian , tanda dan
gejala, serta proses terjadinya
isolasi sosial

Memberikan
pemahaman
tentang
pengertian, tanda dan gejala, proses
terjadinya isolasi sosial kepada keluarga

SP 1 Keluarga :
Menjelaskan pengertian isolasi
sosial, tanda dan gejala, serta
proses terjadinya isolasi sosial

dapat

Setelah 1x interaksi, keluarga mampu


mengungkapkan masalah yang dirasakan
dalam merawat Klien
Setelah 1x interaksi, keluarga mampu
mengerti dan memahami tentang
pengertian, tanda dan gejala, serta proses
terjadinya isolasi sosial.

Memasukan kegiatan berbincang-bincang


dengan orang lain ke jadwal kegiatan harian
akan mencapai interaksi soasial klien secara
bertahap

memasukan kegiatan berbincang-bincang


dengan orang lain ke jadwal kegiatan harian
akan mencapai interaksi soasial klien secara
bertahap

SP 1 Keluarga :Menjelaskan
cara merawat Klien dengan
isolasi sosial
SP 2 Keluaraga
Melatih
keluarga
mempraktekkan cara merawat
Klien dengan isolasi sosial

Diagnosis
Keperawatan
3. Harga diri

Setelah 1x interaksi, keluarga mengerti


tentang cara merawat Klien isolasi sosial

Setelah 1x pertemuan keluarga mampu


mempraktekkan cara merawat Klien
dengan isolasi sosial

Diskusikan
bersama
keluarga
tentang cara merawat Klien isolasi
sosial

Memberi pengetahuan kepada keluarga


tentang cara merawat Klien

Latih keluarga mempraktekkan


cara merawat Klien dengan isolasi
sosial

Ketrampilan keluarga mempercepat proses


penyembuhan Klien

Latih keluarga
langsung Klien
sosial

cara merawat
dengan isolasi

Kemampuan keluarga merawat Klien,


mempercepat proses penyembuhan Klien
Kemampuan keluarga membuat jadwal
kegiatan Klien, membantu Klien untuk
selalu disiplin melakukan latihan sehingga
mempercepat proses penyembuhan
Dukungan
keluaga
dan
lingkungan
mempercepat proses penyembuhan Klien

SP 2 Keluarga
Melatih keluarga cara merawat
langsung Klien dengan isolasi
sosial
SP 3 Keluarga
Membantu keluarga membuat
jadwal
aktifitas
dirumah
termasuk
minum
obat
(discharge plaining)

Setelah 1x pertemuan keluarga mampu


cara merawat langsung Klien dengan
isolasi sosial
Setelah 1x pertemuan keluarga mampu
membuat jadwal aktifitas dirumah
termasuk minum obat (discharge
plaining)

Ajarkan kepada keluarga cara


membuat jadwal aktifitas dirumah
termasuk minum obat (discharge
plaining)

SP 3 Keluarga
Menjelaskan follow
setelah pulang

Setelah 1x pertemuan follow upKlien


setelah pulang dapat dilaksanakan

Jelaskan follow upKlien setelah


pulang

Tujuan
SP 1:

upKlien

Perencanaan
Kriteria Evaluasi
Setelah 2 x interaksi, klien 1.

Intervensi
Diskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah

Rasional
Aspek positif penting untuk

Rendah

Klien dapat mengidentifikasi mampu mengidentifikasi :


kemampuan dan aspek positif Kemampuan yang dimiliki
yang dimilikinya
klien;
Aspek
positif
yang 2.
dimiliki klien.

meningkatkan percaya diri serta


harga diri.

SP 1:
Klien
dapat
menilai
kemampuan yang maih dapat
dilakukan

Setelah 2 x interaksi, klien


mampu menilai kemampuan
yang masih dapat dilakukan.

Mencari cara yang konstruktif


dan menunjukkan potensi yang
dimiliki klien untuk mengubah
dirinya menjadi lebih baik dan
berharga.

SP 1:
Klien dapat menentukan
kegiatan yang akan dilatih
sesuai dengan kemampuan
klien

Setelah 2 x interaksi, klien


mampu menentukan kegiatan
yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien

SP 1:
Klien
dapat
melatih
kemampuan yang dipilih

Setelah 2 x interaksi, klien


dapat melatih diri sesuai
dengan kemampuan yang
dipilih

SP 1:
Klien mendapatkan pujian
yang wajar dari perawat untuk

Setelah 2 x interaksi, klien


mendapatkan pujian yang
wajar dari perawat untuk

kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien


dirumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat
klien.
Beri pujian yang realistis/nyata dan hindarkan setiap
kali bertemu dengan klien yang memiliki penilaian
yang negatif.
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih
dapat digunakan saat ini setelah mengalami masalah.
2. Bantu klien menyebutkan dan memberi penguatan
terhadap kemampuan diri yang diungkapkan klien
3. Perlihatkan respons yang kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif.
1. Diskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang
dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang
akan dilakukan klien lakukan sehari-hari.
2. Bantu klien menetapkan aktivitas mana yang dapat
klien lakukan secara mandiri , mana aktivitas yang
memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
aktivitas apa saja yang perlu bantuan penuh dari
keluarga atau lingkungan terdekat klien.
3. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat
dilakukan klien.
4. Susun bersama klien dan buat daftar aktivitas atau
kegiatan sehari-hari klien.
1. Diskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan
kegiatan (yang sudah dipilih klien) yang akan
dilatihkan.
2. Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan klien.
3. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap
kemajuan yang diperlihatkan Klien.
Berikan pujian yang wajar dari perawat untuk kegiatan
yang dapat dilakukannya.

Menghindari
adanya
kehilangan/perubahan
peran
akibat perasaan HDR yang
dialami klien serta mencari
alternatif
koping
untuk
meningkatkan harga diri.
Meningkatkan
pengetahuan
klien akan mekanisme koping
yang
konstruktif
dalam
menghargai diri sendiri.
Menghargai kemampuan klien
serta menunjukkan kemampuan
yang klien miliki.

Pujian
yang
wajar
akan
meningkatkan harga diri klien.

kegiatan
yang
dapat
dilakukannya
SP 1:
Klien memasukkan kegiatan
yang akan dilatih ke dalam
jadwal kegiatan harian

kegiatan
yang
dapat
dilakukannya
Setelah 2 x interaksi, klien
dapat memasukkan kegiatan
yang akan dilatih ke dalam
jadwal kegiatan harian

SP 2:
Jadwal kegiatan harian klien
terevaluasi oleh perawat

Setelah 2 x interaksi, klien


dapat mengevaluasi kegiatan
hariannya

Evaluasi jadwal harian klien oleh perawat.

SP 2:
Klien
dapat
melatih
kemampuan kedua yang dapat
dilakukan
SP 2:
Menganjurkan
klien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Setelah 2 x interaksi, klien


dapat melatih kemampuan
kedua yang dapat dilakukan

Latih kemampuan kedua klien yang dapat dilakukan.

Setelah 2 x interaksi, klien


dapat memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Anjurkan klien untuk memasukkan kemampuan kedua ke


dalam jadwal kegiatan harian.

SP 1 Keluarga :
Mendiskusikan
masalah
yang dirasakan keluarga
dalam merawat Klien

Setelah 1x interaksi, keluarga


mampu
mengungkapkan
masalah yang dirasakan dalam
merawat Klien

Diskusikan bersama keluarga tentang masalah-masalah


yang dialami selama merawat Klien

SP 1 Keluarga :
Menjelaskan pengertian harga
diri rendah, tanda dan gejala,
serta proses terjadinya harga
diri rendah
SP 1 Keluarga :
Menjelaskan cara merawat
Klien dengan harga diri

Setelah 1x interaksi, keluarga


mampu
mengerti
dan
memahami tentang pengertian,
tanda dan gejala, serta proses
terjadinya harga diri rendah
Setelah 1x interaksi, keluarga
mengerti tentang cara merawat
Klien harga diri rendah

Masukkan kegiatan yang dilatih ke dalam jadwal


kegiatan harian

Memasukkan kegiatan ke dalam


jadwal harian merupakan proses
untuk
membiasakan
klien
melakukan aktivitas rutin yang
dapat meningkatkan harga diri
klien.
Evaluasi jadwal harian klien
oleh perawat akan membantu
perawat
untuk
melihat
perkembangan harga diri klien.
Menghargai kemampuan klien
serta menunjukkan kemampuan
yang
klien
miliki
selain
kemampuan sebelumnya.
Memasukkan kegiatan ke dalam
jadwal harian merupakan proses
untuk
membiasakan
klien
melakukan aktivitas rutin yang
dapat meningkatkan harga diri.
Membantu
keluarga
dalam
mengungkapkan perasaanya

Beri pemahaman kepada keluarga tentang pengertian ,


tanda dan gejala, serta proses terjadinya harga diri rendah
Diskusikan bersama keluarga tentang cara merawat Klien
harga diri rendah

Memberikan
pemahaman
tentang pengertian, tanda dan
gejala, proses terjadinya harga
diri rendah kepada keluarga
Memberi pengetahuan kepada
keluarga tentang cara merawat
Klien

rendah
SP 2 Keluaraga
Melatih
keluarga
mempraktekkan cara merawat
Klien dengan harga diri
rendah
SP 2 Keluarga
Melatih
keluarga
cara
merawat langsung Klien
dengan harga diri rendah

Setelah 1x pertemuan keluarga


mampu mempraktekkan cara
merawat Klien dengan harga
diri rendah

Latih keluarga mempraktekkan cara merawat Klien


dengan harga diri rendah

Setelah 1x pertemuan keluarga


mampu
membuat jadwal
aktifitas dirumah termasuk
minum
obat
(discharge
plaining)

SP 3 Keluarga
Menjelaskan follow up Klien
setelah pulang

Setelah 1x pertemuan follow


upKlien setelah pulang dapat
dilaksanakan

keluarga
proses

Latih keluarga cara merawat langsung Klien dengan


harga diri rendah

Setelah 1x pertemuan keluarga


mampu
cara
merawat
langsung Klien dengan harga
diri rendah

SP 3 Keluarga
Membantu keluarga membuat
jadwal aktifitas dirumah
termasuk
minum
obat
(discharge plaining)

Ketrampilan
mempercepat
penyembuhan Klien

Kemampuan keluarga merawat


Klien, mempercepat proses
penyembuhan Klien
Ajarkan kepada keluarga cara membuat jadwal aktifitas
dirumah termasuk minum obat (discharge plaining)
Jelaskan follow upKlien setelah pulang

Kemampuan keluarga membuat


jadwal
kegiatan
Klien,
membantu Klien untuk selalu
disiplin
melakukan
latihan
sehingga mempercepat proses
penyembuhan
Dukungan
keluaga
dan
lingkungan mempercepat proses
penyembuhan Klien

E. CATATAN PERKEMBANGAN (IMPLEMENTASI DAN EVALUASI)


Nama
Nomor RM

: Bp. D
: 012xxx

Ruangan
Diagnosa Medis

:G
: Skizofrenia

Catatan Perkembangan Hari Ke-1


No.
1.

2.

Hari/Tgl/
Jam
Selasa,
16/02/
2016
Jam 10.00
WIB

Selasa,
16/02/
2016
Jam 10.30
WIB

Diagnosa
Implementasi
Keperawatan Tujuan
Halusinasi
: SP
1
Halusinasi
pendengaran
pendengaran
Setelah 1 x interaksi, 1. Mengidentifikasi:
klien
dapat
Jenis, isi, waktu,
mengidentifikasi jenis,
frekuensi, situasi,
isi, waktu, frekuensi,
respon Klien pada
situasi, respon Klien
halusinasi,
pada
halusinasi, 2. Melatih Klien cara
melatih Klien cara
mengontro dengan
mengontro
dengan
menghardik
menghardik
dan 3. Memasukkan
memasukkan
dalam
dalam
jadwal
jadwal kegiatan
kegiatan
Isolasi sosial
SP 1 Isolasi sosial
Setelah 1 x interaksi, 1. Mengidentifikasi
klien
dapat
penyebab isolasi
mengidentifikasi
sosial
penyebab
isolasi 2. Mengidentifikasi
sosial,
keuntungan
keuntungan
berintraksi, kerugian
berintraksi
tidak
berinteraksi, 3. Mengidentifikasi
melatih
berkenalan
kerugian
tidak
dan
memasukkan
berinteraksi
dalam jadwal
4. Melatih
berkenalan

Evaluasi
S:
- Pasien mengatakan : Aku sudah jarang mendengar suara lagi, aku mencoba untuk ngobrol
dengan pasien lain.
- Aku mau belajar untuk menghardiknya.
O:
- Kontak mata pasien ada, pasien bisa diajak bercanda, bicara nyambung.
- Kadang tidak fokus, tetapi bisa memperagakan menghardik halusinasi.
A:
Klien mampu mengenal halusinasi, menghardik dan memasukkan dalam jadwal
P:
Perawat : Latih Klien cara kedua : mengobrol dengan teman.
Klien : Anjurkan Klien untuk mengunakan teknik menghardik sesuai jadwal yang telah dibuat.
S:
- Klien mengatakan, jarang bergaul dengan orang lain, jadinya memang saya tidak punya
banyak teman.
- Klien tahu bahwa jika mau berinteraksi maka punya teman, jika tidak maka tidak ada teman.
O:
- Klien tampak malu tapi mencoba untuk berkenalan dengan Sdr. W dan Bp. S
A:
- Klien mampu berkenalan dengan dua orang
P:
Perawat : Latih Klien untuk berkenalan dengan tiga orang atau lebih

Paraf

5.

dengan satu orang


Memasukkan
dalam jadwal

Klien : Anjurkan Klien untuk tetap berkenalan pada teman lain sesuai jadwal yang telah dibuat.

Catatan Perkembangan Hari ke 2


No.

Hari/Tgl/
Jam

Diagnosa
Keperawatan Tujuan

Implementasi

Evaluasi

Paraf

1.

Rabu,
17/02/
2016
Jam 09.00
WIB

Halusinasi
: SP
2
Halusinasi
pendengaran
pendengaran
Setelah 1 x interaksi, 1. Memvalidasi
klien
dapat
masalah
dan
memvalidasi masalah
latihan
dan
latihan
sebelumnya
sebelumnya, melatih 2. Melatih Klien cara
Klien cara mengontro
mengontrol
dengan
mengobrol
halusinasi dengan
dengan orang lain dan
mengobrol dengan
memasukkan
dalam
orang lain
jadwal kegiatan
3. Memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan

S:
- Bp. D mengatakan bisa melakukan teknik menghardik.
O:
- Klien nampak tenang, tetapi kadang tidak fokus ketika menjawab pertanyaan
A:
- Klien mampu mengobrol dengan orang lain dan memasukkan dalam jadwal kegiatan
P:
Perawat : Latih cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan
Klien : Anjurkan Klien untuk mengobrol sesuai jadwal yang telah dibuat.

2.

Rabu,
17/02/
2016
Jam 10.10
WIB

Isolasi sosial
SP 2 Isolasi sosial
Setelah 1 x interaksi, 1. Memvalidasi
klien dapat
masalah
dan
latihan
sebelumnya
2. Melatih
berkenalan dengan
dua orang atau
lebih
3. Memasukkan
dalam jadwal

S:
- Klien mengatakan tahu tentang keuntungan dan kerugian berinteraksi, Klien mau berkenalan
dengan Bp. S, Sdr. K, dan Bp. W
O:
- Klien berinteraksi dengan teman satu kamarnya
A:
- Klien mampu untuk berkenalan dengan tiga orang
P:
Perawat : Latih Klien berinteraksi dalam kelompok
Klien : Anjurkan Klien untuk tetap berkenalan pada teman sesuai jadwal yang telah dibuat.

Catatan Perkembangan Hari ke 3


No.

Hari/Tgl/Jam

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Paraf

1.

Kamis,
18/02/2016
Jam 07.30 WIB

2.

Kamis,
18/02/2016
Jam 09.30 WIB

Tujuan
Halusinasi : pendengaran
SP 3 Halusinasi pendengaran
Setelah 1x interaksi, klien 1. Memvalidasi masalah dan latihan
dapat memvalidasi masalah
sebelumnya
dan
latihan
sebelumnya, 2. Melatih Klien cara mengontrol
melatih Klien cara mengontrol
halusinasi dengan kegiatan
halusianasi dengan kegiatan 3. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
yang biasa dilakukan dan
memasukkan dalam jadwal
kegiatan

Isolasi sosial
SP 3 Isolasi sosial
Setelah 1x interaksi, klien 1. Memvalidasi masalah dan latihan
dapat memvalidasi masalah
sebelumnya
dan
latihan
sebelumnya, 2. Melatih berinteraksi dalam kelompok
melatih berkenalan dengan 3. Memasukkan dalam jadwal
dua orang atau lebih dan
memasukkan dalam jadwal

BAB IV

S:
- Klien mengatakan sudah memiliki teman untuk
mengobrol, Klien memilih kegiatan untuk membantu
menyapu kamar
O:
- Klien menyapu kamar
A:
- Klien mampu melakukan kegiatan dan memasukkan
dalam jadwal
P:
Perawat : Latih cara keempat : minum obat.
Klien : Anjurkan Klien untuk mengunakan cara melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
S:
- Klien mengatakan berkenalan dengan Bp. K
O:
- Klien berinteraksi dengan kelompok kecil yaitu Bp. S,
Bp. W, Sdr. T dan Bp. R di ruang rehabilitasi Geranium
A:
- Klien mampu untuk berinteraksi dalam kelompok kecil
P:
Perawat : Latih lagi untuk berinteraksi dalam kelompok yang
lebih besar
Klien : Anjurkan Klien untuk tetap berinteraksi dengan
teman-teman di ruangan sesuai jadwal yang telah dibuat.

PENUTUP
A Kesimpulan
Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart, 2007). Pengkajian yang dilakukan pada Bp. D
penulis menemukan data sebagai berikut, Klien mengatakan dirumah bicara sendiri, senyum, tertawa sendiri, tidak bisa tidur.
Klien juga mengatakan di rumah suka menyendiri, malas bergaul, minder dan malu dengan kondisinya yang tidak bisa
membantu orang tua mencari uang. Diagnosa keperawatan yang didapat pada Bp. D adalah Halusinasi pendengaran, Harga
diri rendah, Isolasi sosial, Kerusakan interaksi sosial, Perilaku mencari bantuan kesehatan, Koping individu in efektif.
Rencana tindakan yang dilakukan pada Bp. D dengan halusinasi : pendengaran adalah melatih cara menggontol halusinasi
dengan cara menghardik, berbincang-bincang dengan orang lain, berkegiatan (yng bisa dilakukan klien), dan dengan teratur
minum obat. Selama 3 hari asuhan keperawatan Klien mampu mencapai SP Halusinasi 3 yaitu melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan (menyapu).
B Saran
Berdasarkan kesimpulan pada bab sebelumnya, kami mengajukan beberapa saran untuk dijadikan bahan evaluasi antara lain :
1 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam perawatan pada Klien dengan Halusinasi :
2

pendengaran.
Bagi RSJ
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa dan bagi perawat ruangan, Klien harus terus
dimotivasi dan dilibatkan dalam kegiatan seharihari misalnya membersihkan ruangan dll. Pertahankan dan tingkatkan
komunikasi yang teraupetik serta tingkatkan koping individu dan keluarga.

Bagi Ilmu Pengetahuan


Dapat dijadikan sebagai sumber refrensi tentang pemberian asuhan keperawatan jiwa khususnya pada Klien dengan
diagnosa keperawatan Halusinasi : Pendengaran.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz. (2003). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo.
Fitria, Nita. (2012). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan

dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta:


Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. (2006). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna. (2010). Model Praktek Keperawatan Professional Jiwa. Jakarta: EGC
Kusumawati, Farida. Hartono, Yudi. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Salemba Medika.
Stuart dan Sundeen. (2007). Buku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai