Sistem Dan Cara Kerja Pada Turbocharger
Sistem Dan Cara Kerja Pada Turbocharger
BAB I
1.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya alat transportasi kendaraan yang biasa kita gunakan sehari-hari sebagai
sarana pendukung mobilitas tidak sepenuhnya memberi harapan yang positif. Dibalik
penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau dapat kita sebut
ancaman bagi pengguna dan lingkungan. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi
tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan dan berkepanjangan adalah emisi gas
buang dari knalpot hasil pembakaran pada setiap kendaraan. Mengingat hal tersebut
kepedulian masyarakat akan ancaman yang ditimbulkan dari kendaraan tersebut masih
kurang. Hal ini dapat kita ketahui dengan jumlah kendaraan yag ada tidaklah semakin
berkurang melainkan semakin bertambah dan aan terus bertambah.
Untuk menyikapi hal ini maka dibutuhkan kepedulian masyarakat maupun produsen
kendaraan untuk meminimalisir akan adanya ancaman yang ditimbulkan tersebut. Emisi gas
buang dari hasil pembakaran setiap kendaraan mesin pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine) khususnya motor diesel mempunyai kadar opasitas yang tinggi. Dalam
menyikapi hal ini produsen kendaraan berupaya untuk menyempurnakan konstruksi dan
menambahkan sistem penyaringan gas buang hasil pembakaran pada setiap kendaraan atau
biasa disebut catalytic converter. Selain itu podusen kendaraan juga memanfaatkan energi
atau suplai pemasukan udara saat langkah hisap. Sistem ini dapat disebut sistem induksi
paksa atau biasa disebut turbocharger.
Selain mempunyai ancama yang berbahaya disisi lain gas buang hasil dari pembakaran
juga dapat dimanfaatkan untuk menambah tenaga kendaraan. Pada sistem ini tekanan gas
buang dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang berada pada
saluran pembuangan. Turbin tersebut dihubungkan dengan turbin lainnya disisi saluran
pemasukan udara pada motor diesel.
Adapun masalah pada Turbocharger yang akan dibahas adalah :
1. PENGERTIAN SISTEM TURBOCHARGER
2. BAGAIMANA PRISNIP DAN CARA KERJA TURBO
3. MENGAPA INTERCOOLER DIPERLUKAN
4. MENGAPA WASTEGATE VALVE DIPERLUKAN
BAB II
1. Pengertian Sistem Turbocharger
Turbocharger adalah sebuah mesin kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin
yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan efisiensi mesin dengan
menigkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbochager
adalah mereka menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin
hanya dengan sedikit menambah berat.
Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred Buchi. Patennya untuk
turbocharger diaplikasikan untuk dipakai tahun 1905. Lokomotif dan kapal bermesin diesel
dengan turbocharger mulai terlihat tahun 1920an. Sebuah kerugian dalam mesin bensin
adalah rasio kompresi harus direndahkan (agar tidak melewat tekanan kompresi maksimum
dan untuk mencegah knocking mesin) yang menurunkan efisiensi mesin ketika beroperasi
pada tenaga rendah. Kerugian ini tidak ada dalam mesin diesel di turbocharger yang
dirancang khusus. Namun, untuk operasi pada ketinggian, pendapatan tenaga dari sebuah
turbocharger sangat menguntungkan dan merupakan awal pemikiran untuk pengembangan
ini.
Komponen mesin ini memiliki tiga bagian penting : roda turbin, roda kompresor dan
rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar sehingga memompa udara masuk
dalam massa yang padat. Mengingat komponen ini sering berputar melebihi 80.000 putaran
per menit maka pelumasan yang baik sangat diperlukan.
Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah asupan udara yang masuk
kedalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang hasil dari pembakaran. Jika
sebelumnya udara yang akan dimasukkan kedalam silinder hanya mengandalkan kevakuman
yang dibentuk dari pergerakan piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah
hisap, maka dengan turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder menggunakan
kompresor yang diputar oleh turbin yang digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil
pembakaran.
Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan tambahan udara yang
dialirkan kedalam siliner sejumlah aliran bahan bakar tertentu. Bila kepekatan udara
bertambah sebelum ditambahkan kedalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya
mesin akan bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger
bertujuan untuk memadatkan udara masuk kedalam silinder mesin. Sehingga daya mesin
lebih besar dibandingkan mesin dimensi yang sama. (Wikipedia.org/Turbocharger).
Karyanto (2000), mengatakan bahwa prinsip kerja turbocharger adalah proses
pembuangan gas buang didalam silinder motor dilakukan oleh piston yang mendorong gas
buang hasil pembakaran sehingga gas buang didalam ruang bakar terdorong keluar melalui
katup buang menuju saluran exhaust manifold. Gas buang menekan kesuatu roda turbin
sehingga menghasilkan putaran. Blower yang dipasang seporos dengan roda turbin
menghasilkan putaran akibat terdorong oleh gas sisa hasil pembakaran yang keluar melalui
cerobong mesin, sehingga menghasilkan tekanan udara, hembusan udara yang
mengakibatkan terjadinya pemadatan udara masuk dengan tekanan diatas satu atmosfer
kedalam silinder. Selanjutnya udara yang bertekanan disalurkan ke suction manifold,
kemudian masuk kedalam silinder melalui katup masuk.
1.1 Konstruksi Turbocharger
Menurut Karyanto (2000), menyatakan bahwa unit bagian dari turbocharger terdiri dari :
1. Rumah Kompresor (Blower)
Rumah kompresor terbuat dari bahan aluminium bersambungan dengan bagian inti (centre
core) ditopang oleh jaminan baut dan cincin pelat.
2. Pusat Inti (centre core)
Pada bagian rumah pusat ini terdapat poros turbin serta roda kompresor (blower), bantalan,
ring, cincin pelat, oil deflector. Bagian-bagian yang berputar termasuk turbine shaft,
kompresor wheel, shaft bearing, thrust washer dan oil seal ring. Komponen-komponen ini
ditunjang oleh bagian center housing. Bagian-bagian yang berputar pada turbocharger
dioperasikan pada kecepatan dan temperatur yang tinggi, sehingga materialnya dibuat sangat
selektif dengan kepresisian yang sangat tinggi.
3. Rumah turbin (turbin housing)
Terbuat dari bahan cast steel dan bersambungan dengan bagian rumah pusat inti (centre core)
dengan memakai cincin baja penjamin. Diantara rumah turbin dan manifold buang dipasang
gasket yang terbuat dari bahan stainless steel untuk menjamin sambungan tersebut.
Konstruksi turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor, keduanya
dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan memanfaatkan
energi panas gas buang. Konstruksi turbocharger seperti terlihat pada gambar berikut ini .
Gambar 2 ; Intercooler
Sukoco dan Arifin (2008), mengatakan bahwa prinsip kerja turbocharger yaitu, pada saat
motor diesel dihidupkan gas buang yang mengalir keluar melalui exhaust manifold dan turbin
gas sebelum keudara luar. Gas buang memutar turbin sekaligus melalui poros penghubung
memutar kompresor. Dengan demikian kompresor menghisap udara luar lewat saringan udara
dan ke intake manifold. Peningkatan tekanan udara dalam intake manifold akan diikuti oleh
kenaikan temperaturnya, sehingga untuk dapat menambah jumlah (volume) udara yang
masuk, dilakukan penurunan temperature udara. Penurunan temperature akan diikuti oelh
turunnya tekanan, sehingga kompresor dapat menambah jumlah udara yang masuk kedalam
silinder. Penurunan temperatur udara dilakukan dengan menggunakan pendingin yang disebut
dengan intercooler.
1.2.2 Saringan Udara (air cleaner)
Saringan udara termasuk komponen yang punya peranan penting dan tidak bisa
diabaikan dalam mesin diesel. Karena udara yang masuk kedalam silinder mesin harus
sebersih mungkin (Karyanto, 2000).
1. Saringan udara dengan minyak
Udara mula-mula masuk melalui saringan pendahuluan, dimana debu dan kotoran
berukuran besar dipisahkan oleh gaya sentrifugal kekotak saringan. Selanjutnya, udara masuk
melalui yang menangkap partikel debu yang halus, kemudian masuk melalui lapisan saringan
yang memisahkan minyak dari udara. Dengan demikian minyak akan menjadi kotor sehingga
perlu diganti secara periodik (Arismunandar dan Koichi Tsuda, 1997).
2. Saringan udara dengan kertas
Saringan tersebut dipakai untuk jangka waktu yang lama, jika dibersihkan secara
periodik. Pembersihan saringan kertas dilakukan dengan meniupkan udara dari bagian dalam
saringan. Namun setelah suatu jangka waktu tertentu, sebaiknya kertas saringan tersebut
diganti dengan yang baru. Hal itu disebabkan karena akhirnya saringan tersebut akan
tersumbat juga ( Arismunandar dan Koichi Tsuda, 1997).
Menurut Maleev (1995), persyaratan yang harus dipenuhi oleh saringan udara dapat
disebutkan sebagai berikut :
1. Tahanan yang kecil pada lintasan udara agar tidak menurunkan efisien volumetris dari mesin.
2. Efisiensi tinggi yaitu kapasitas menahan debu dengan disain yang menjamin partikel dari
bahan saringan tidak dapat terlepas dan terhisap kedalam mesin.
3. Pembersihan nya mudah.
4. Kemampuan untuk beroperasi tanpa pengawasan terus menerus atau selang waktu
pembersihan yang terlalu sering.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mesin yang menggunakan turbocharger pada umumnya lebih murah dibanding dengan
pengisapan natural dengan tenaga yang sama. (Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, 2000).
9. Sebuah turbocharger tak menyerap tenaga dari poros utama
Dalam hal turbocharger, tak ada hubungan langsung secara mekanis sehingga karenanya
tenaga blower atau kompresor tidak mengakibatkan kerugian pada daya poros utama (Yanmar
Diesel Engine, 1986).
10. Tak ada hubungan mekanis secara langsung antara turbocharger dan mesin.
Didalam hal ini turbin mengatur langsung jumlah udara yang mengatur langsung jumlah
udara yang mengalir kesaluran udara masuk kedalam mesin (Yanmar Diesel Egine, 1986).
1.4.2 Kerugian Bila Menggunakan Turbocharger.
Adapun kelemahan ataupun kerugian menggunakan turbocharger,
1. Bila turbocharger mengalami gangguan maka dapat berpengaruh terhada daya mesin.
2. Minyak pelumas lebih boros karena digunakan juga untuk melumasi komponen-komponen
yang terdapat pada turbocharger.
3. Menambah pekerjaan bagi operator mesin, karena harus terus memperhatikan kerja dari
turbocharger.
4. Motor membutuhkan kualitas minyak tinggi dan perubahan minyak lebih sering, karena
mengalami kondisi kerja yang lebih keras harus melumasi bantalan dari turbin dan kompresor
sering pada suhu yang sangat tinggi.
5. Motor dengan turbocharger memerlukan bahan yang lebih baik dan pelumasan serta sistem
pendinginan yang lebih efisien.
2.2 Intercooler
Sebuah intercooler adalah alat mekanik yang digunakan untuk mendinginkan
sebuah fluida, termasuk cairan maupun gas, antara tahapan pada proses pemanasan multitahap, biasanya berupa alat penukar panas yang membuang limbah panas dalam kompresor
gas. Digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk kompresor udara, pendingin
ruangan,lemari es , dan gas turbin. Dikenal secara luas pada dunia otomotif sebagai pendingin
udara-udara atau udara-cairan untuk induksi tenaga (Turbocharger atau Supercharger)
di mesin pembakaran dalam untuk meningkatkan efisiensi volumetrik dengan meningkatkan
kepadatan asupan muatan udara mendekati pendinginan isobarik.
Intercooler meningkatkan efisiensi sistem induksi dengan mengurangi induksi panas
udara yang diciptakan oleh supercharger atau turbocharger dan meningkatkan pembakaran
lebih menyeluruh. Hal ini menghilangkan panas kompresi (yaitu, kenaikan suhu) yang terjadi
dalam gas apapun ketika tekanannya dinaikkan atau unit massa per satuan volume (densitas)
dinaikkan.
Turbocharger direkayasa untuk memaksa massa udara lebih ke dalam mesin intake
manifold dan ruang bakar. Intercooling adalah metode yang digunakan untuk
2.3 Wastegates
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu berkerja pada rentang rpm putaran mesin
yang bervariasi. Berbagai variasi rpm tersebut tentu saja menghasilkan jumlah gas buang
yang bervariasi juga. Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin banyak kunatitas gas
buang mesin masuk ke turbin turbocharger, dapat kita bayangkan putaran turbocharger pasti
tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika mesin kendaraan terlalu lama pada putaran tinggi, maka
hal ini dapat menyebabkan overheating pada turbin dan kompresor bahkan hingga mencapai
titik lebur komponen-komponen turbocharger. Bahkan pada keadaan ekstrim, kondisi ini
dapat langsung merusak piston motor bakar dengan meninggalkan lubang meleleh pada
piston tersebut.
Wastegates digunakan untuk mengatasi kondisi diatas. Komponen ini berfungsi
sebagai bypass valve untuk membuang gas buang motor bakar pada kondisi tertentu untuk
tidak masuk kedalam turbin turbocharger melainkan langsung menuju exhaust. Pada kondisi
mesin stabil, wastegates akan menutup. Sedangkan pada saat proses akselerasi, dimana
tekanan gas buang meningkat, wastegates akan membuka sehingga putaran turbin
turbocharger tidak mengalami sentakan yang berlebihan. Wastegates bekerja berdasarkan
pegas-pegas keong yang dapat diatur ketegangannya, sehingga mekanik dapat mengatur
ketegangannya untuk mendapatkan kinerja terbaik dari turbocharger.
saat mesin mengurangi kecepatan putarannya, sehingga tekanan udara yang berlebih cukup
kuat untuk mendorong pegas blow-off valve.
Daftar Pustaka
2.
4.
5.
6.
7.
8.
Daftar Pustaka
1. Arismunandar, W, dan Tsuda, K,Motor Diesel Putaran Tinggi,Cetakan Kesepuluh,
Pradnya Paramita, Jakarta, 2004.
Arismunandar Wiranto, Penggerak Mula Motor Bakar Torak, Cetakan Keempat, Penerbit
ITB Bandung, Jakarta, 1988.
3. Petrovsky, N, Marine Internal Combustion Engine, Mir Publisher, Moscow, 1988.
Edward F. Obert, Internal Combustion Engines, third edition, Scranton, Pennsylvania,
1968. 5. Holman, J. P Perpindahan Kalor , Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta Pusat, 1984.
Taylor, Professor C, F, The Internal Combustion Engine In Theory and Practice, Vol. II, M.
I. T. PRESS, USA, 1985. 7. Rama Gorla S.R, dan Airjaz A.khan, Turbomachinary Design
and Theory, Marcel Dekker, New York, 2003.
Basic Turbocharging Components and Theory.
What are the components of a turbocharger.
Turbocharger Compressor Flows Maps.