Diajukan kepada:
Pembimbing Klinik : dr. Suhardiyono, Sp. BO
Disusun oleh :
Suwandhi (H2A011043)
I.
II.
Identitas Pasien
No.RM
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Tanggal Masuk
: 556789
: Theo Indra Sakti Sagala
: 16 tahun
: Laki-laki
: Jl.purwoyoso Ngaliyan Semarang
: Rabu, 17 Agustus 2016, Jam 21.30
Pemeriksaan Fisik
a. Primary Survey
A : Airway Clear, bicara (+), gargling (-), snoring (-)
B : RR : 20 x/meit, Nafas adekuat
C : TD : 143/70 mmHg, HR : 96 x/menit
D : GCS E4 M6 V5 = 15, Refleks cahaya (+/+)
E : Suhu axilla 37,50C
b. Secondary Survey
Status Lokalis Regio Cervicalis Sinistra
LOOK
Raut muka pasien tampak kesakitan
Penonjolan tulang cervical
Tidak tampak oedem
Tidak tampak kemerahan
III.
RPO
rontgent thorax.
: Tidak Ada
RPT
: Tidak Ada
c. Status Generalis
1. Keadaan Umum
: Compos Mentis
2. Cara Berjalan
: Mampu berjalan normal
3. Vital Sign
TD
: 143/70 mmHg
RR
: 20 x/menit
HR
: 96 x/menit
Temperature
: 37,5 0C
4. Bahasa/ Bicara
: Komunikasi verbal (+)
5. Sikap
: Kooperatif
6. Status generalis
Kepala
Simetris, Normocephali, rambut hitam dan distribusi
Mulut
Mulut bersih, mukosa mulut lembab, bibir sianosis(-),
luka(-).
Leher
Inspeksi : Jejas (-), Oedem (-)
Palpasi
: Deviasi trakhea (-), Nyeri tekan(-)
Thorax
Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi sela iga (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, jejas (-)
Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Oedem
Sendi
Kanan
Kiri
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
ada Sulit dinilai
Gerakan
Luka
kelainan
Aktif
Tidak ada
Ekstremitas
Anjuran :
Terbatas
Sedikit
Kanan
Kiri
Bawah
Oedem
Sendi
Tidak ada
Tidak
Tidak ada
ada Tidak
Gerakan
Luka
kelainan
Aktif
Tidak ada
kelainan
Aktif
Tidak ada
ada
Pemeriksaan laboratorium
Foto Thorax
Foto Pelvic AP
Hasil Pemeriksaan :
Hematologi
Hasil
Satuan
13,5
mg/dl
7.780
/mm3
12
Mm/jam
Normal
13,5-15,5
5.000-11.000
0-20
darah
Trombosit
339.000
/mm3
150000-
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
PCT
76,1
25,6
33,7
13.2
46.7
5.4
0.18
fl
pg
g/dl
%
fl
fl
%
450000
75.0-95.0
27.0-31.0
33.0-37.0
11.50-14.50
12.0-55.0
6.50-9.50
0.100-0.500
Pemeriksaan
Waktu Perdarahan
Waktu Pembekuan
Coagulation
Hasil
Satuan
+
3
Menit
9+
Menit
Normal
1-5
5-15
Hasil :
Cor, Sinuses dan diafragma normal
Pulmo :
Hilli normal
Planning
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.DEFINISI FRAKTUR
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang
umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Kekuatan dan sudut pandang
dari tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang akan
menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur
lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap
melibatkan seluruh ketebalan tulang.
B. ANATOMI CLAVICULA
Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang
membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Clavicula
berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang
memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada
ujung medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada
sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari
scapula (tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis. Pada wanita, clavicula
lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus.
Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada
supaya lengan dapat bergerak leluasa.
Walaupun dikelompokkan dalam tulang panjang, clavicula adalah tulang satusatunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang
lainnya. Clavicula tersusun dari tulang spons.
Otot-otot dan ligamentum yang berlekatan pada clavicula:
Permukaan superior:
Otot trapezius
Permukaan inferior
Ligamentum
conoideum
(bagian
medial
dari
ligamentum
dari
ligamentum
Ligamentum
trapzoideum
(bagian
Otot deltoideus
Otot sternocleidomastoid
Otot sternohyoideus
Otot trapezius
lateral
adalah
tulang
pertama
yang
mengalami
proses
FRAKTUR KLAVIKULA
Fraktur clavicula dapat terjadi sebagai akibat trauma langsung atau gaya tak
E.
PATOFISIOLOGI
Pada fraktur sepertiga tengah klavikula otot stemokleidomastoideus akan
PEMERIKSAAN KLINIS
Fraktur klavikula sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penderita datang
dengan keluhan jatuh dan tempat tidur atau trauma lain dan menangis saat
menggerakkan lengan. Kadangkala penderita datang dengan pembengkakan pada
daerah klavikula yang terjadi beberapa hari setelah trauma dan kadang-kadang
fragmen yang tajam mengancam kulit. Ditemukan adanya nyeri tekan pada daerah
klavikula.
H.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
I.
INDIKASI OPERASI
Meskipun hasil perawatan nonoperative sangat efektif untuk fraktur klavikula,
namun operasi dapat diindikasikan dalam keadaan tertentu. Dalam situasi tertentu,
operasi diperkirakan menghasilkan hasil klinis terbaik dalam hal keselarasan,
penyembuhan, dan mobilisasi dini. Indikasi utama untuk fiksasi internal fraktur
clavicular adalah perpindahan dan / atau perpendekan lebih dari 15 sampai 20
mm, umur muda, sehat, individu yang aktif. Meskipun klavikula memiliki
penyembuhan yang baik dan kemampuan renovasi, patah tulang secara signifikan
telah terbukti dapat menyebabkan rasa sakit dan penurunan kepuasan pasien
karena deformitas, kosmetik dan keterbatasan fungsional. Indikasi relatif untuk
fiksasi internal fraktur clavicular meliputi:
fraktur terbuka;
terkait cedera vaskular;
defisit neurologis progresif;
kontaminasi kotoran dengan jaringan kulit yang kemungkinan akan
J.
fraktur
fraktur
dengan
gangguan
kosmetik
diterapi
dengan
Plating Clavikula
Gunakan insisi sesuai garis Langer untuk mengekspos permukaan superior
clavikula. Hindari flap kulit undermining dan kerusakan saraf supraklavikula.
Hindari juga diseksi subperiosteal pada fracture site.
Lakukan reduksi fragmen fraktur jika memungkinkan pasang lag screw melintasi
fraktur. Plate diletakkan di sisi superior clavikula dengan 3 screw pada masingmasing sisi fraktur untuk mencapai fiksasi yang solid.
Jika diperlukan diletakan subkutaneus drain, luka operasi ditutup dengan jahitan
subcuticular.
2. Fraktur lateral
Undisplaced fraktur dapat diterapi dengan sling. Displaced fraktur dapat
diterapi dengan sling atau dengan open reduction dan internal fiksasi.
Jika pergeseran lebih dari setengah diameter klavikula harus direduksi dan
internal fiksasi. Bila dibiarkan tanpa terapi akan terjadi deformitas dan dalam
beberapa kasus rasa tidak enak dan kelemahan pada bahu karena itu terapi
diindikasikan melalui insisi supraklavikular, fragmen diaposisi dan dipertahankan
dengan pen yang halus, yang menembus kearah lateral melalui fragmen sebelah
luar dan akromion dan kemudian kembali ke batang klavikula. Lengan ditahan
dengan kain gendongan selama 6 minggu dan sesudah itu dianjurkan melakukan
pergerakan penuh.
3. Fraktur Medial
Fraktur medial klavikula merupakan fraktur yang paling stabil karena adanya
ligamen sekitar dan bisa diobati dengan sling untuk kenyamanan dan
mengembalikan ke fungsi normal. Tindakan Bedah pada fraktur medial klavikula
jarang diindikasikan dan terbatas pada kasus-kasus di mana ada dislokasi berbagai
macam fragmen fraktur atau terjadi kerusakan pada struktur neurovaskular
penting. Ketika dilakukan tindakan bedah, fraktur dapat diperbaiki dengan
menggunakan jahitan berat melewati lubang bor di tulang atau sebaliknya, dengan
small low-profile plate. Pin fiksasi harus dihindari karena ada kemungkinan
perangkat keras ini migrasi ke dalam organ vital yg terletak di bawah.
K.
KOMPLIKASI OPERASI
1. Komplikasi dini
kerusakan pada pembuluh darah atau saraf ( jarang terjadi)
2. Komplikasi lanjut
mal-union :
1. meninggalkan suatu benjolan, yang biasanya hilang pada
waktunya.
2. untuk memperoleh basil kosmetik yang baik dan cepat dapat
menjalani terapi yang lebih drastis yaitu fraktur direduksi dibawah
anastesi dan dipertahankan reduksinya dengan menggunakan gips
yang mengelilingi dada ( wirass)
kekakuan bahu sering ditemukan, hanya sementara, akibat rasa takut untuk
menggerakkan fraktur. Jari juga akan kaku dan membutuhkan waktu
berbulan-bulan untuk memperoleh kembali gerakan, kecuali kalau dilatih.
L.
PERAWATAN PASCABEDAH
Rehabilitasi
Commersial strap yang berbentuk angka 8, harus di follow up apakah sudah
cukup kencang. Strap ini harus dikencangkan secara teratur. Anak anak <10 tahun
menggunakan strap atau splint selama 3-4 minggu sampai bebas nyeri, sedangkan
orang dewasa biasanya membutuhkan waktu 4-6 minggu. Pasien dianjurkan untuk
melakukan pergerakan seperti biasa begitu nyeri berkurang (strap/splint/sling
sudah dilepas).
DAFTAR PUSTAKA
1. schrock, theodore. Ilmu Bedah ( handbook of surgery ) edisi 7. Penerbit