Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester

: SMK NEGERI 1 BATUKLIANG


: KIMIA
: X/01

Materi Pokok
:Konsep Massa Molekul Relatif, Persamaan Kimia dan Hukum Dasar
Kimia
dan Perhitungan Kimia.
Alokasi Waktu

: 2JP

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
3. Memahami,
menerapkan
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah
2. Keterampilan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.4 Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar
kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
2. KD pada KI keterampilan
4.4Memecahkan soal soal perhitungan kimia berdasarkan konsep massa molekul
relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
Menerangkan konsep massa molekul relatif dan persamaan reaksi dalam produk
kimia.
Menerangkan hukum-hukum dasar kimia .
Menghitung konsep mol untuk menyelasaikan perhitungan kimia.
2. Indikator KD pada KI keterampilan
Menentukan soal-soal yang terkait dalam perhitungan kimia berdasarkan konsep
massa molekul mol dan persamaan reaksi
Menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan perhitungan kimia berdasarkan
konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia dan
konsep mol.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan KD-3
Setelah menggali informasi dan diskusi secara santun peserta didik dapat
menerangkan konsep massa molekul relatif dan persamaan reaksi dalam
kehidupan sehari-hari
Setelah menggali informasi dan diskusi secara santun peserta didik dapat
Menerangkan hukum-hukum dasar pada produk kimia dalam kehidupan seharihari
Setelah menggali informasi dan diskusi secara santun peserta didik dapat
menghitung konsep mol dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan KD-4

Setelah menggali informasi dan diskusi secara santun peserta didik dapat :

Siswa dapat menentukan soal-soal yang terkait dalam perhitungan kimia


berdasarkan konsep massa, molekul mol dan persamaan.
Siswa dapat Menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan perhitungan kimia
berdasarkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum
dasar kimia dan konsep mol.

E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
Konsep massa molekul relatif

Persamaan reaksi
Hukum-hukum dasar kimia
Konsep kimia
F.

Pendekatan, Model dan Metode

PeNDEKATAN : Saintifik,
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Metode : diskusi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
LangkahKegiata
langkah
n
DL
Pendahu
-luan

Kegiatan
Inti

Menciptaka
n Situasi
(Stimulasi)

Deskripsi Kegiatan
a)
b)
c)
d)

Guru mengucapkan salam;


Guru mengkondisikan kelas;
Guru melakukan Presensi;
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
indikator yang harus dicapai oleh siswa;
e) Guru
memberikan
apersepsi
dengan
menghubungkan materi dengan kehidupan
f) Guru memberikan semangat bahwa untuk dapat
mengikuti kegiatan belajar.
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
konsep massa, molekul dan persamaan reaksi dalam
kehidupan dengan cara

Alokasi
Waktu
10 ment

70 menit

Simulasi I: menyanyikan lagu hujan rintik-rintik


Simulasi II : melengkapi cerita

Problem
statemen
(pertanyaa
n/
identifikasi
masalah)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


untuk mengidentifikasi contoh-contoh rumus kimia
dalam kehidupan

Pengumpul
-an data

Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi


yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah
diidentifikasi melalui :

Pengolaha
n data dan
analisis

Verifikasi
Generalisa
si

Penutup

Contohnya: Selain garam dapur yang rumus kimianya


adalah NaCl, apakah rumus kimia dari gula (glukosa),
air dan asam cuka ?

Secara individu siswa menemukan rumus senyawa


kimia ?
Dari Cerita: garam, gula, asam asetat, karbohidrat,
yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahap ini peserta didik secara individu mencoba
menemukan dan setelah menemukan peserta didik:
Menyebutkan dan menulis serta mengolah data kerja
tentang rumus senyawa kimia dari pertanyaan yang di
berikan.
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil
penemuanya misalnya dengan cara : karbondioksida
memiliki rumus kimia tertentu dalam kehidupan
sehari-hari.

Siswa dan guru mereview hasil kegiatan


pembelajaran
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang berkinerja baik
Siswa menjawab kuis peranan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari

10 menit

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
Tes tulis
1. Jelaskan pengertian massa molekul relatif ?
2. Jelaskan hukum-hukum dasar kimia menurut Levoisier ?
3. Jelaskan hukum kekekalan massa menurut hukum Proust ?
4. Diketahui Ar H=1, Ar O=16, Ar N=14 dan Ar C=12. Hitunglah massa molekul relatif dari H 2O
dan NH(CO2)2.
Kunci jawaban:
2. 1. Massa molekul relatif adalah bilangan yang menyatakan perbandingan massa satu molekul
suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom 12C. Massa molekul relatif (mr) sama dengan
jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunan.
2.

Hukum dasar kimia menurut Lavoiser adalah Jika suatu reaksi kimia dilakukan di ruang
tertutup sehingga tidak ada zat-zat yang hilang maka massa zat-zat sebelum reaksi dan
sesudah reaksi tidak berkurang atau tidak bertambah (tetap).

3.

Hukum kekekalan massa menurut Proust adalah Dalam suatu senyawa, perbandingan massa
unsur-unsur penyusunannya selalu tetap.

4.

Mr H2O= (2 x Ar H )+(1 x Ar O )=(2 x 1 )+ ( 1 x 16 ) = 18


Mr CO(NH2)2=(1 x Ar C) + (1 x ArO )+ (2 X ArN )+ (4 x ArH )= (1 x 12)+(1 x 16 )+(2 x 14)+(4
x 1)=60

Analisis Hasil Penilaian


Tes Tulis
Contoh Pengolahan Nilai
IPK

No Soal

3.4.1
3.4.2

1
2
3
4

3.4.3
Jumlah

Skor
Penilaian 1
10
25
15
50
40
100

Nilai

Nilai perolehan KD pegetahuan : rerata dari nilai IPK

Mengetahui

Batukliang, 27 Juni 2016

Kepala SMKN 1 Batukliang

Guru Mata Pelajaran,

(__________________________)

SUSILAWATI, SE

NIP

Materi Pembelajaran
A. KONSEP MOL
Dalam tabel periodik, dapat diketahui nomor massa yang menyatakan massa atom
relatif suatu atom (Ar). Karena ukurannya sangat kecil, untuk menentukan massa suatu
atom digunakan atom unsur lain sebagai pembanding, yaitu atom 12C.
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Dalam perhitungan kimia tidak digunakan massa absolut tetapi digunakan massa atom
relatif (Ar). Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa rata-rata satu atom suatu
unsur terhadap 1/12 massa atom 12C atau 1 sma (satuan massa atom) = 1,66 x 1024
gram.
Contoh:
Ar H = 1,0080 sma dibulatkan 1
Ar C = 12,01 sma dibulatkan 12
Ar N = 14,0067 sma dibulatkan 14
Ar O = 15,9950 sma dibulatkan 16
Daftar massa atom relatif (Ar) dapat dilihat dalam tabel periodik

2. Massa Molekul Relatif (Mr)


Massa molekul relatif (Mr) merupakan bilangan yang menyatakan perbandingan massa
satu molekul suatu senyawa terhadap 1/12 massa atom12C. Massa molekul realtif (Mr)
sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya.
Contoh:
Mr H2O = (2 x Ar H) + (1 X Ar O)
= (2 x 1) + (1 x 16)
= 18
Mr CO(NH2)2 = (1 x Ar C) + (1 x Ar O) + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
= (1 x 12) + (1 X 16) + (2 X 14) + (4 x 1)
= 60

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


1.

Hukum Kekekalan Massa (Antoine Lavoisier)

Reaksi kimia tanpa kita sadari merupakan proses yang telah sangat biasa dalam
kehidupan kita sejak dulu, namun sangat sulit bagi kita maupun ilmuan untuk menjawab
teka-teki dibalik proses itu. Misalnya, kita membakar kayu, maka hasil pembakaran hanya
tersisa abu yang massaya lebih ringan dari kayu. Hal ini bukan berarti ada massa yang
hilang. Akan tetapi, pada proses ini kayu bereasi dengan gas oksigen menghasilkan abu,
gass karbon dioksida, dan uap air. Jika massaa gas karbon dioksida dan uap air yang
menguap diperhitungkan, maka hasilnya akan sama. Antoine Lavoisier (1743-1794)
seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat pengamatan kuantitatif dalam
eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam mercuri dalam wadah terhubung
udara dalam silinder ukur pada system tertutup. Ternyata volume udara dalam selinder
berkurang 1/5 baian. Logam merkuri berubah menjadi merkuri oksida sebanyak 572,4
gram. Besarnya kenaikan massa merkuri sebesar 42,4 adalah sama dengan 1/5 bagian
udara yang hilang yaitu oksigen.
Logam merkuri + gas oksigen merkuri oksida
530 gram

+ 42,4 gram = 572,4 gram

Eksperimen-eksperimen seperti ini membawa Lavoisier pada kesimpulan bahwa oksigen


dari udara berperan penting. Kemudian ia memformulasikan Hukum Kekekalan
Massa yaitu : massa total suatu bahan sesudah reaksi kimia adalah sama dengan massa
total bahan sebelum reaksi. Dengan ungkapan lain, hukum ini menyatakan bahwa dalam
reaksi kimia, suatu materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Cotoh soal dan penyelesaianya
1.

Sebanyak 0,455 g sampel magnesium, dibakar dalam 2.315 g gas oksigen untuk
menghasilkan magnesium oksida. Setelah reaksi terjadi, diperoleh massa oksigen yang
tidak bereaksi sebanyak 2,015 g. Berapakah massa magnesium oksida yang terbentuk?
Penyelesaian
Massa sebelum bereaksi
0,455 g magnesium + 2,315 5 oksigen = 2,770
Massa sesudah bereaksi
X g magnesium oksida + 2,315 g oksigen (sisa) = 2,770 g
X g magnesium oksida = 2,770 g 2,015 g

= 0,755 g

Jadi massa magnesium oksida yang terbentuk adalah 0,755 gram.


2. Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Proust)
Selain Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia juga dikenal adanya Hukum
Perbandingan Tetap. Hukum ini dikemukan oleh Joseph Proust. Pada tahun 1799,
(Joseph Louis Proust, 1754-1826) melaporkan bahwa seratus kilogram tembaga yang

dilarutkan dalam asam sulfat atau asam nitrat dan diendapkan dengan karbonat dari potas
(karbonat alam), akan selalu menghasilkan 194,5 kilogram karbonat hijau. Sebelumnya ia
juga telah melakukan reaksi yang sama di laboratorium denan menggunakan karbonat
murni dan menemukan hasil yang sama. Pengamatan-pengamatan seperti ini menjadi
dasar munculnya Hukum Komposisi Tetap atau Hukum Perbandingan
Tetap yaitu : semua sampel suatu senyawa akan memiliki komposisi (proporsi) yang sama
dari massa unsure-unsur penyusunnya. Misalnya, air tersusun dari dua atom Hidrogen (H)
untuk setiap atom Oksigen (O) yang kemudian setiap simbolik dituliskan sebagai rumus
molekul yang sangat umum dikenal, yaitu H 2O. Dalam 10 g air, terdapat 1.119 g H dan
8,881 g O sebagai peyusun senyawanya. Demikian pula dalam 27 g air, maka terdapat
3,021 g H dan 23.979 g O. Dengan demikian komposisi H dan O dalam kedua air yang
massanya berbeda tersebut adalah sama, yaitu H=11,19% dan O=88,81%.
Massa zat yang dicari

X massa zat yang diketahui

Contoh soal dan penyelesaian


1.

Gas hydrogen da Oksigen akan bereaksi membentuk air dengan perbandingan m(H) :
m(O) = 1 : 8. Jika diketahui massa hydrogen yang bereaksi 5 gram. Berapakah massa air
yang dihasilkan?
Peyelesaian
m(H) : m(O) = 1 : 8
m(H)

= 5 gram

sehingga :
5 gram : (O) = 1 : 8
m(O)

= 8/1 x 5 g = 40 g

Jadi, massa air yang dihasilkan = 5 + 40 = 45 g.


C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure
yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya
adalah John Dalton (1766 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang
terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami
hal ini, perhatikan tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut.
Tabel 3.7 Reaksi Antara nitrogen dan Oksigoen

Jenis Senyawa

Massa Nitrogen

Massa Oksigen

Yang Direaksikan

Yang Direaksikan

Massa Senyawa

Yang Terbentuk
Nitrogen monoksida

0,875 gram

1,00 gram

1,875 gram

Nitrogen dioksida

1,75 gram

1,00 gram

2,75 gram

Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam senyawa
nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida/Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen
monoksida
= 1,75 gram/ 0,87 gram
=2/1
Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan
(hukum Dalton) yang berbunyi:Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu
senyawa, dan jika massa-massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama,
sedangkan massa-massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya
dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi
dengan gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen
dalam reaksi tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay
Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia
menemukan bahwa perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan
bulat sederhana.
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen -> 2 volume gas Ammonia
1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin -> 2 volume gas hidrogen klorida
Percobaan-percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan
reaksi sebagai berikut.
2 H2(g) + O2(g) -> 2 H2O(l)
N2(g) + 3 H2(g) -> 2 NH3(g)
H2(g) + Cl2(g) -> 2 HCl(g)

Dari percobaan ini, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac):
Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang bereaksi dan volume gas-gas
hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Hukum perbandingan volume
dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut. Perbandingan volume gas-gas sesuai
dengan koefisien masing-masing gas. Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B)
yang tercantum dalam satu persamaan reaksi, berlaku hubungan:
Volume A / Volume B = koefisien A / koefisien B
Volume A=koefisien A / koefisien B volume B

Anda mungkin juga menyukai