3 atau 5 ruang di dalam, ruangan utama disebut rambat. 3 ruang memiliki 16 tiang, 5 ruang memiliki 24 tiang. Ukuran tiang 20-35cm. Rumah di persimpangan Jalan Peukan Pidie, Kabupaten Sigli, milik dari keluarga Raja-raja Pidie memiliki 80 tiang shg disebut Rumoh Aceh Besar. Ketinggian pintu 120-150cm shg masuk harus merunduk sbg tanda hormat bagi pemilik. Tiang/kolom berbahan kayu, lantai & dinding dari papan (terkadang enau), bamboo untuk alas lantai, reng, beleubah, dsb. Rumah Gadang Garis-garis rumah gadang menunjukkan penyesuaian dengan alam tropis. Atapnya yang lancip besifat dinamis dan berguna untuk membebaskan endapan air pada ijuk yang berlapis-lapis, sehingga air hujan meluncur cepat pada atapnya. Kolongnya yang tinggi memberikan hawa yang segar, terutama pada musim panas. Rumah Gadang dibangun berjajaran menurut arah mata angin dari utara ke selatan guna membebaskannya dari panas matahari serta terpaan angin. Arsitektur rumah gadang dibangun menurut syarat-syarat estetika dan fungsi yang sesuai dengan kodrat atau yang mengandung nilai-nilai kesatuan, kelarasan, keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu. Rumah Limas Rumah yang luas, antara 400-1000m2. Dinding, lantai, pintu dari kayu tembesu. Tiang rumah dari kayu unglen (waterproof). Rangka rumah dari kayu seru (haram untuk dilangkahi). Ruangan (disebut kekijing) ada 5 mengikuti 5 jenjang masyarakat yaitu usia, jk, bakat, pangkat, martabat. 1. Pagar Tenggalung, terhampar tanpa dinding, utk tamu acara adat. 2. Jogan, ruangan khusus pria. 3. Kekijing ketiga, posisi lebih tinggi & ada sekat pembatas, utk tamu undangan (khususnya paruh baya) 4. Kekijing keempat, posisi lebih tinggi, utk orang yg dihormati (dapunto, datuk). 5. Gegajah, terdapat pangkeng (balai musyawarah), amben tetuo (utk tamu kehormatan & kawinan), danamben keluarga.