Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

SEKILAS SINGKAT SEJARAH PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA


Dalam perjuangan mengisi kemerdekaan, istri prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebagai warga negara Republik Indonesia berhak juga untuk
memperjuangkan tercapainya cita-cita bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik secara material dan spiritual dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai istri prajurit TNI Angkatan Darat tidak dapat dipisahkan dari TNI Angkatan Darat, baik dalam melaksanakan tugas organisasi maupun dalam kehidupan pribadi.
Oleh karena itu istri prajurit TNI Angkatan Darat harus membantu TNI Angkatan Darat dalam mensukseskan tugasnya baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan
maupun sebagai komponen pembangunan bangsa.
Persatuan istri prajurit yang selanjutnya disingkat Persit Kartika Chandra Kirana adalah kelanjutan dan penyempurnaan dari organisasi yang terdahulu yaitu Persatuan
Istri Tentara yang didirikan oleh Ny. Ratu Aminah Hidayat istri dari kolonel Hidayat kepala Staf Komandemen, yang kemudian dikenal sebagai pendiri Persit pada tanggal
3 april 1946 di Purwakarta, Jawa Barat. Dimana organisasi ini didirikan berasaskan Pancasila dan Undang Undang dasar 1945. Dan didasari rasa persatuan, kesatuan,
persaudaraan, dan kekeluargaan serta rasa senasib sepenanggungan dan seperjuangan sebagai istri prajurit.
Sejalan dengan perkembangan selanjutnya Persit Kartika Chandra Kirana menyesuaikan organisasinya dengan reorganisasi TNI Angkatan Darat yang dimulai tahun
1984 dengan demikian kedudukan Persit Kartika Chandra Kirana merupakan organisasi kemasyarakatan yang berinduk pada organisasi kemasyarakatan Dharma pertiwi.

SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA ORGANISASI PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

Organisasi istri prajurit TNI AD Persit Kartika Chandra Kirana lahir ditengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah.
Dalam pertumbuhannya, organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan TNI AD. Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara dan ingin ikut serta dalam
berjuang mendampingi suami dan sesuai dengan sifat kewanitaanya. Kegiatan dapur umum dan palang merah merupakan pilihannya dalam perjuangan merebut
kemerdekaan. Dengan didasari rasa senasib sepenanggungan, maka di beberapa tempat istri prajurit TNI AD membentuk organisasi yang bersifat lokal dengan nama
yang berbeda-beda, antara lain
1. Diawali dengan dibentuknya Persatuan kaum ibu tentara (PKIT) pada tanggal 3 april 1946 di Purwakarta, jawa barat, oleh Ny. Ratu aminah istri Kolonel Hidayat Kepala
Staff Komandemen yang kemudian beliau kita kenal sebagai pendiri persit. sejak itulah sejarah organisasi PersitKkartika Chandra Kirana dimulai.
2. Di Serang, Jawa Barat, berdiri organisasi dengan nama persatuan istri tentara (PIT) yang diketuai oleh Ny. Suhadi.
3. Di Malang, Jawa Timur, organisasi serupa berdiri dengan diketuai oleh Ny. SR. Lasmidar

Untuk menghadapi tantangan perjuangan yang semakin berat, maka pada tanggal 15 agustus 1946 PKIT mengadakan konferensi di garut, jawa barat guna
mempersatukan organisasi-organisasi istri tentara yang berada di daerah-daerah. dalam konferensi tersebut nama PKIT diubah menjadi persatuan istri tentara (persit)
atas saran dari Ny, Hamara Effendi. selanjutnya kegiatan persit semakin meningkat seiring dengan perkembangan organisasi TNI AD.
untuk itu beberapa kongres telah diselenggarakan, yaitu :
1. Kongres I tahun 1950, diadakan di semarang yang dipimpin oleh ny. AH. nasution.
Dan menghasilkan keputusan sebagai berikut :
a. Persatuan istri prajurit diubah menjadi persaudaraan istri tentara, disingkat persit.
b. Tanggal 3 april ditetapkan sebagai hari jadi persit.
c. Struktur organisasi persit disesuaikan dengan struktur organisasi TNI AD
2. Kongres II di Bandung tahun 1951
3. Kongres III di Denpasar tahun 1953

4. Kongres IV di Yogyakarta tahun 1955


5. Kongres V di Malang tahun 1958
6. Kongres VI di Magelang tahun 1960
7. Kongres VII di Jakarta tahun 1963
8. Kongres VIII tahun 1964 di Jakarta merupakan Kongres Darurat yang dilaksanakan karena mewaspadai adanya penyimpangan dengan masuknya unsur-unsur non
Pancasila. Kongres darurat tersebut dipimpin oleh Ny. A.Yani istri Men/Pangad selaku Ketua Umum DPP Persit yang menghasilkan 2 keputusan sebagai berikut :
a. Persatuan istri Tentara diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit kartika Chandra Kirana ( Persit Kartika
Chandra Kirana).
b. Pemimpin dijabat oleh istri pemimpin TNI Angkatan Darat secara fungsional.
9. Pada Kongres IX tahun 1967 ditetapkan lambang Persit Kartika Chandra Kirana yang merupakan hasil
karya Mayor CAJ Tranggono.
pada tahun 1962, Hymne dan Mars Persit Kartika Chandra Kirana diciptakan oleh Bapak A.
Tampubolon.
Selanjutnya kongres diadakan secara periodik dan pada tahun 1974 istilah kongres diganti dengan Rapat Kerja.
Rapat Kerja I dilaksanakan pada bulan April 1974, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1. Mempertegas hasil kongres darurat tahun 1964
2. Ketua dan wakil ketua setiap tingkat kepengurusan dijabat secara fungsional.
Dalam perjalanan sejarahnya, Persit Kartika Chandra Kirana pernah menerbitkan majalah Mekar pada tahun 1950-an dan selanjutnya menerbitkan majalah Kartika
Kencana pada tahun 1983 sebagai media penerangan kepada anggota sampai sekarang.
Pada tanggal 7 Juli 1967 atas prakarsa ibu Siti Hartinah Soeharto selaku Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, didirikan Yayasan Kartika Jaya sesuai akte notaris
no. 6 tanggal 26 Juli 1967. Jabatan ketua dan wakil ketua Yayasan Kartika Jaya dijabat secara fungsional oleh Ketua Umum dan wakil Ketua Umum persit Kartika
Chandra Kirana.
Pada usianya yang ke-50 tahun 1996, melalui pertimbangan yang telah dikaji manfaatnya demi pengembangan dan kelancaran tugas yayasan sesuai tujuan yang
dikandung, Persit Kartika Chandra Kirana dibawah pimpinan Ny. R.Hartono selaku ketua umum melaksanaka peleburan yayasan-yayasan yang dikelola oleh PD, PG, dan
PCBS kedalam satu wadah tuggal dengan nama Yayasan Kartika Jaya sesuai dengan akta notaris no. 20 tanggal 14 Desember 1995, yang langsung berada di bawah
naungan Persit Kartika Chandra Kirana Pengurus pusat. Selanjutnya dengan dikeluarkan UU RI No. 16 tahun 2004 tentang yayasan, maka pada tanggal 16 Februari
2005 jabatan ketua dan wakil ketua yayasan tidak lagi dijabat secara fungsional oleh ketua dan wakil ketua Persit Kartika Chandra Kirana, selanjutnya Yayasan Kartika
Jaya menjadi badan hukum yang berdiri sendiri.
Atas prakarsa Ny. Andy E Sutarto selaku ketua umum Persit kartika Chandra Kirana, didirikan Yayasan Yatim Piatu Kartika Asih pada tanggal 2 April 2002 menjelang hari
ulang tahun Persit Kartika Chandra Kirana yang ke-56. yayasan ini khususnya memberikan beasiswa bagi putra putri prajurit yang gugur di dalam melaksanakan tugas
negara, sebagai wujud kepedulian dan rasa tanggung jawab Persit Kartika ChandraKkirana terhadap masa depan generasi penerus bangsa.
Pada tanggal 10 Januari 2007. Kasad Jendral TNI Djoko Santoso selaku pembina utama Persit Kartika Chandra Kirana meresmikan Wisma Kartika sebagai kantor Persit
Kartika Chandra Kirana pengurus pusat.
Demikian sejarah singkat Persit Kartika Chandra Kirana sejak kelahirannya pada tanggal 3 April 1946 hingga saat ini.

Sebagai organisasi yang bernaung di dalam tubuh TNI AD Persit KCK telah
memberikan manfaat yang besar, utamanya dalam membantu pembinaan
rumah tangga Prajurit dan PNS TNI AD. Seluruh anggota Persit harus dapat
memberikan dukungan yang positif bagi suami dalam melaksanakan tugasnya
serta dapat mewujudkan keluarga Prajurit yang sejahtera karena organisasi ini
adalah organisasi yang kinerjanya banyak digerakkan oleh motivasi dan
keinginan dari berbagai peran yaitu, sebagai Istri Prajurit, Ibu Rumah Tangga dan
warga masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai