Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keterkaitan antara arsitektur dan perilaku manusia sangat memiliki
peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga apa yang diciptakan
oleh arsitek dapat merubah suatu perilaku manusia. Perilaku manusia
dapat terlihat dalam aktivitas yang sering terjadi di setiap harinya.
Tentunya dalam hal kebiasaan tersebut yang sering dilakukan oleh
manusia dapat kita jumpai dan kita amati di lingkungan sekitar.Dengan
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin kompleks maka
perilaku manusia ( human behaviour ) semakin diperhitungkan dalam
proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan
perilaku dalam arsitektur. Di dalam merancang suatu bangunan, seorang
arsitek tentunya tidak mendasar pada imajinasinya sendiri. Hasil kreasi
seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam berbagai
dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Ketika merancang,
seorang arsitek diandaikan membuat asumsi asumsi tentang kebutuhan
manusia, memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam
lingkungannya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat
menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya. Berdasarkan
hal itulah dapat disimpulkan bahwa antara arsitektur dan perilaku terdapat
hubungan yang erat, hal ini dapat dilihat dari aspek aspek pembentuk
perilaku manusia akibat lingkungan atau bentuk arsitektur dan sebaliknya.
Dengan kata lain perilaku manusia dapat diarahkan kearah yang lebih baik
bila nilai nilai positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur dapat
membentuk kepribadian serta perilaku yang memiliki nilai positif. Hal ini
juga tidak lepas dari hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu
kesatuan yang harmonis dalam berbagai dimensi, terutama dimensi
kenyamanan dan keamanan. Dengan kata lain, ketika merancang, seorang
arsitek diandaikan membuat asumsi asumsi tentang kebutuhan manusia,
memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam
lingkungannya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat
menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu azas psikologi dalam perancangan arsitektur ?
b. Apa saja contoh-contoh bangunan yang menggunakan azas
psikologi dalam perancangan arsitektur ?
TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari azas psikologi dalam
perancangan arsitektur
b. Untuk mengetahui contoh-contoh bangunan yang dalam
perancangannya menggunakan azas psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
dari latar belakang yang berbeda seperti, para arsitek, insinyur sipil,
perencana kota, psikolog dan ahli sosial. Berasamaan dengan itu lahir
sebuah perjajanjian kerjasama antara seorang arsitek bernama Miller dan
seorang psikolog bernama Wheeler untuk menangani proyek konstruksi
dari beberapa asrama mahasiswa di Universitas Indiana.dari tahun ke
tahun psikologi arsitektur mulai mendapatkan respon dari kalangan
akademisi dan diadakanlah berbagai konferensi di universitasa-universitas,
dan konferensi pertama diadakan di University of Utah. Kemudian diikuti
universitas lain di Amerika seperti, University of Kansas, Pennynsylvania
State University, Clark University dan Massachusetts Institute of
Technology (MIT). Dari situlah mulai berkembang Psikologi Arsitektur
dan mulai banyak terbit buku-buku tentang Psikologi Arsitektur seperti
The Image of the City karya Lynch (1960).
Pengaruh yang sangat terasa yaitu dalamFenomena lingkungan dan
perilaku. Yang dibagi menjadi 2 bagian :
ii.
iii.
iv.
sebagainya.
Jarak publik (12 25 kaki / 4 8,3 m), yaitu untuk
10
11
pekerja kantor,
Faktor lingkungan; faktor ini juga sangat berpengaruh bagi
penggunanya.contohnya saja tempat tinggal orang yang
bertempat tinggal di gurun dengan yang berada di daerah
tropis.
Faktor antropometrik; antropometrik adalah proporsi dan
dimensi tubuh manusia dan karakteristik fisiologis dan
kesanggupan relative terhadap kegiatan manusia yang berbeda
beda.contoh : ukuran tubuh anak anak.
Oleh karena itu dalam proses harus dengan pertimbangan yang matang
dengan memperhatikan faktor psikologis manusia dan lingkungan
sekitar.Maka dari itu psikologis sangat berpengaruh dan berkaitan kuat
dengan arsitektur.
Azas psikologi berusaha menggabungkan antara asas rasional dan
simbolik. Dalam asas ini, pemakai karya rancangan dapat berpartisipasi
dalam rancangannya. Asas psikologik berupaya menimbulkan respon dari
pengguna dan merangsang fantasinya. Gubahan-gubahan dalam asas ini
akan turut mempengaruhi pola perilaku manusia.
12
B. Contoh-contoh Bangunan
Meskipun ada banyak asas dalam perancangan arsitektur yang
kelihatannya terpisah, dalam penerapannya, masing-masing asas tersebut
tetap memiliki andil dalam membentuk suatu karya arsitektur. Karena,
penggunaan asas dalam merancang bukanlah suatu pilihan, melainkan
prioritas. Sehingga, bukan tidak mungkin suatu karya arsitektur
melibatkan masing-masing asas tersebut dalam proses perancangannya,
hanya saja dalam porsi yang berbeda-beda, yang satu mungkin lebih
menonjol daripada yang lain. Sebagai contoh :
1. Bangunan Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
Bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan sebuah contoh dari
azas psikologi, karena semua aspek telah disesuaikan pada penggunanya,
yaitu anak-anak. Mulai dari bentuk bangunan, cat dinding yang berwarnawarni, hingga taman bermain yang asri sangat diatur sedemikian rupa
hingga dapat mengubah psikologi anak menjadi lenih ceria di lingkungan
sosial yang hidup.
Contohnya bangunan TK yang berlokasi di pinggiran selatan
13
14
15
Sumber : aneh-tapi-nyata.blogspot.com
2. Gedung Kantor
Sebagai sebuah bangunan yang diperuntukkan sebagai pusat
kegiatan bekerja, tentunya seluruh aspek telah disesuaikan dengan
pengguna, yaitu karyawan. Bentuk bangunan kantor yang umumnya
cenderung kotak dengan aksen garis yang tegas dan seragam, seolah
mengandung makna ketegasan , yang tentunya berguna bagi psikologi
para pegawai dan karyawan didalamnya.
16
17
18
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Arsitektur sangat berkaitan dan berpengaruh dengan psikologis.Karena
dalam arsitektur berkaitan dengan jiwa seni, emosi, filsafat dan daya
imaginasi dari seorang arsitek terhadap lingkungan sekitar ataupun pada
dirinya sendiri.Suatu bangunan mempunyai nilai estetika yang berbeda
akibat dari pengaruh psikologis arsitek itu sendiri. Oleh karena itu dalam
proses harus dengan pertimbangan yang matang dengan memperhatikan
faktor psikologis manusia dan lingkungan sekitar.Maka dari itu psikologis
sangat berpengaruh dan berkaitan kuat dengan arsitektur.
Azas psikologi berusaha menggabungkan antara asas rasional dan
simbolik. Dalam asas ini, pemakai karya rancangan dapat berpartisipasi
dalam rancangannya. Asas psikologik berupaya menimbulkan respon dari
pengguna dan merangsang fantasinya. Gubahan-gubahan dalam asas ini
akan turut mempengaruhi pola perilaku manusia.
Sebagai contoh :Bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan
sebuah contoh dari azas psikologi, karena semua aspek telah disesuaikan
pada penggunanya, yaitu anak-anak. Dan juga Bentuk bangunan kantor
yang umumnya cenderung kotak dengan aksen garis yang tegas dan
19
20
DAFTAR PUSTAKA
21