Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: QADRIANI BAHARUDDIN

NIM

: 331 14 050

KELAS

: III B

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yaitu absorpsi dengan tujuan percobaan untuk menentukan penurunan
tekanan dalam kolom dan menentukan karakteristik absorbs gas CO2 dengan menggunakan air
dan NaOH. Absorpsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengontakkan campuran
gas dengan cairan sebagai penyerapnya dan diikuti dengan pelarutan. Prinsip kerja dari absorpsi
dari gas CO2 oleh larutan NaOH adalah udara yang mengandung komponen terlarut yaitu gas
CO2 dialirkan ke dalam kolom pada bagian bawah. Dari atas dialirkan larutan NaOH dengan
konsentrasi tertentu. Pada saat udara dan larutan NaOH bertemu dalam kolom isian, akan terjadi
perpindahan massa. Dengan menganggap udara tidak larut dalam larutan NaOH (karena sangat
sedikit udara yang dapat larut), maka hanya gas CO2 saja yang berpindah ke dalam fase air
(terserap). Semakin ke bawah, aliran air semakin kaya CO2. Semakin ke atas ,aliran udara
semakin miskin CO2.
Absorbsi yang terjadi pada praktikum ini adalah absorpsi kimia karena gas terlarut di
dalam larutan penyerap disertai dengan reaksi kimia. Pada praktikum ini juga kami
menggunakan 2 metode yaitu metode HMPL dan metode titrasi. Dalam

praktikum ini,

digunakan gas CO2 sebagai absorbat dan larutan NaOH 0,1 N sebagai absorben.sebelumnya kami
melakukan kalibrasi alat dengan memvariasikan laju udara F2 dari 30 L/min hingga 140 L/min
dan diperoleh bahwa laju alir sebanding dengan perbedaan tekanan. Semakin besar laju alir
maka semakin besar pula perbedaan tekanannya, jadi perubahan laju alir udara mempengaruhi
beda tekanan yang dihasilkan dimana keduanya berbanding lurus. Kami juga mengkalibrasikan
alat dengan memvariasikan laju alir udara dan laju alir air pada 3 L/min tujuannya adalah untuk
mengetahui keadaan kerja kita. Karena pada laju alir udara 50 L.min terjadi flooding( banjirpada
bagian atas kolom) maka kami melakukan kerja dibawah flooding yaitu pada laju alir udara 40
L/min.

Pada percobaan ini kami bekerja pada F1( laju alir air) 3 L/min, laju alir udara (F2) 40
L/min dan variasi laju alir gas C02 yaiu 3L/min dan 4 L/min. Pada grafik HMPL dimana
hubungan antara N vs waktu terlihat garis yang tidak linear ( naik-turun) dimana dalam teori hal
ini sangat berbeda. Seharusnya nilai N semakin besar dengan bertambahnya waktu karena telah
terjadi kontak antara CO2 dengan air dan semakin lamanya waktu kontak antara keduanya akan
menghasilkan serapan/ absorpsi yang lebih besar. Sesuai dengan teori jika lama waktu kontak
akan mempengaruhi gas ke dalam cairan. Selama waktu proses konsentrasi NaOH akan
bertambah sebanding dengan mol CO2 yang terabsorbsi, dan tekanan gas yang tinggal di dalam
tabung HMPL akan berkurang. Akibatnya NaOH yang berada di dalam labu akan naik kedalam
saluran (V2) yang merupakan volume CO2 yang telah terabsorbsi oleh larutan NaOH yang
ditunjukkan oleh skala. Kesalahan dalam praktikum ini mungkin disebabkan oleh kurangnya
ketelitian kami dalam membaca penurunan tekanan pada alat dan disebabkan karena kesalahan
dalam mendorong piston ke dalam absrorbtian globe sehingga mungkin masih ada gs C02 yang
tidak beraksi dengan NaOH.
Selanjutnya pada grafik hubungan antara N vs waktu di kondisi 3 L/min pada metode
titrasi telihat tidak ada pengaruh waktu terhadap laju mol CO 2, padahal seharusnya nilai N
semakin besar dengan bertambahnya waktu kontak , kesalahan hal ini terjadi karena volume
titrasi yang diperoleh hanya rata-rata hanya berbeda 0,05 ml sampai 1 ml pada saat kami meniter
sekali tetes sudah terjadi perubahan warna menjadi violet pada sampel baik yang masuk maupun
yang keluar, ini menandakan bahwa gas CO2 yang terabsorpsi hanya sedikit sekali. Bahkan
untuk data kami yang 4 L/min sama sekali tidak menunjukkan adanya aktivitas absorpsi gas CO2
yang mana nilai volume peniter sebelum dan sesudah sama, sehingga laju yang diperoleh 0
( tidak ada sama sekali gas C02 yang terabsorpsi).

Laboratorium Satuan Operasi II


Semester V 2016/2017
LAPORAN PRAKTIKUM
ABSORPSI

Pembimbing

Ir. Barlian H.S.,MT

Tgl. Praktikum

15 September 2016

KELAS III B
Hesty Ekasari

( 331 14 027)

Risna Ayusrianti

( 331 14 032)

Ade Irma

( 331 14 035)

Qadriani Baharuddin ( 331 14 050)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2016

GRAFIK HUBUNGAN WAKTU (t) vs LAJU MOL CO2 YANG DIABSORPSI (N) DENGAN METODE HMPL
0
F3 ( 3L/min)
0

N(gmol/s)

Linear (F3 ( 3L/min))

F3 (4L/min)

f(x) = - 0x + 0
R = 0.78
0.9

0
Linear (F3 (4L/min))
0
10

20

30

40

50

60

70

t(menit)

Grafik.1 hubungan antara waktu (t) Vs laju mol CO2 yang diabsropsi (N) dengan
metode HMPL

GRAFIK HUBUNGAN LAJU MOL CO2 YANG DIABSORPSI (N) VS WAKTU (t) DENGAN METODE TITRASI
0
0
0

N(gmol/s)

0
0
0
10

20

30

40

50

60

70

t(menit)

Grafik.1 hubungan antara waktu (t) Vs laju mol CO2 yang diabsropsi (N) dengan
metode titrasi

Anda mungkin juga menyukai