Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

Hari,tanggal

: Senin, 7 Septemnber

2015
Biokimia

Waktu

: 11.00-13.00

PJP

: Puspa Julistia Puspita, M.Si

Asisten

: Ayu Syafitri
: Azra Zahrah N.I

KARBOHIDRAT I (Uji Molisch, Benedict, Barfoed dan Fermentasi)


Kelompok 4
Haidir (J3L114061)
Juwita Ayu Lestari (J3L114
Nadia Alipa Azhani (J3L1140
Rianti Sri Agustini (J3L1140

ANALISIS KIMIA
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan tongkat kehidupan bagi kebanyakan organisme,
karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total
yang dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti
berbagai mikroorganisme. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme
tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi solar
untuk melakukan sintesa karbohidrat darin CO2 dan H2O. Sejumlah besar pati dan
karbohidrat lainnya yang dibuat oleh fotosintesa menjadi energi pokok dan
sumber karbon bagi sel non-fotosintetik pada hewan, tanaman, dan dunia
mikrobial.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang
tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3
golongan yaitu Monosakarida Disakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat
yang sangat banyak maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan
kimia karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara
pengujian yang berbeda.
Karbohidrat yang berasal dari makanan kita sehari-hari, dalam tubuh
mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain
yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat
yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai
sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya
berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibentuk dari karbon dioksida
dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan selanjutnya
glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam bagian lain,
misalnya pada buah, dan umbi-umbian.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat?
Apa saja golongan-golongan Karbohidrat?

Bagaimana

membedakan

golongan-golongan

Karbohidrat

melalui

uji-uji

kualitatif?
1.3 Tujuan
Praktikum bertujuan mengetahui tentang karbohidrat dan golongangolongan karbohidrat serta dapat membedakan golongan-golongan karbohidrat
melalui uji-uji kualitatif
2 TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagaipolimer gula. Karbohidrat adalah senyawa
karbon yangmengandung sejumlah besar gugus hidroksil Karbohidrat paling
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
berupa keton (disebut polihidroksi keton atau ketosa)Berdasarkan pengertian di
atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah: Cn(H2O)n atau C.nH2nOn (Wiratmaja IG
2011).
Karbohidrat mempunyai tiga golongan utama yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan poli-sakarida (kata sakarida diturunkan dari bahasa Yunani
yang berarti gula). Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari hanya satu unit
polihidroksi aldehida atau keton. Monosakarida yang paling banyak di alam
adalah D-glukosa 6-karbon. (Lehninger 1982).
Oligosakarida berasal dari bahasa yunani oligos yang berarti sedikit,
terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan oleh ikatan
kovalen, oligosakarida yang paling banyak ditemukan adalah Disakarida yang
mempunyai dua unit monosakarida, Disakarida yang paling istimewa adalah
sukrosa atau gula tebu karena terdiri dari gula D-glukosa 6-karbon dan D-fruktosa
yang digabungkan oleh adanya ikatan kovalen. Oligosakarida yang mempunyai
tiga atau lebih unit kebanyakan tidak terdapat bebas di alam tetapi digabungkan
sebagai rantai samping polipeptida pada glikoprotein dan proteoglikan.
(Lehninger 1982).

Polisakarida mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida yang


berbentuk rantai panjang. Ada beberapa polisakarida mempunyai polisakarida
contohnya seperti selulosa yang mempunyai rantai linear sedangkan glikogen
mempunyai rantai bercabang. Polisakarida yang banyak ditemui pada dunia
tanaman adalah pati dan selulosa yang terdiri dari unit berulang D-glukosa.
(Lehninger 1982).
Karbohidrat terdiri dari tiga golongan yakni monoskarida, oligosakarida dan
polisakarida

untuk

mengidentifikasi

suatu

sampel

termasuk

ke

dalam

monosakarida, oligosakarida dan polisakarida dapat menggunakan uji-uji


kualitatif seperti uji molisch, uji benedict, uji barfoed dan uji fermentasi.
Uji Molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui adanya
karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang
alhi botani dari Australia. Uji ini didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh
asam sulfat membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif
ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan
lapisan sampel.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula
(karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Uji barfoed adalah uji kimia
secara kualitatif untuk membedakan monosakarida dari disakarida dengan
menggunakan pereaksi barfoed. Uji fermentasi adalah uji kimia secara kualitatif
untuk merubah karbohidrat menjadi etanol (C2H5OH) dan karbondioksida (CO2)
dengan bantuan ragi karbohidrat akan dicerna dan dirubah strukturnya.
METODE
Alat yang digunakan dalam praktikum Karbohidrat I ( Uji
Molisch,Benedict,Barfoed dan Fermentasi) adalah penangas air, tabung
fermentasi, Oven, dan alat-alat gelas seperti tabung reaksi, erlenmeyer, gelas
piala.
Bahan yang digunakan dalam praktikum Karbohidrat I ( Uji
Molisch,Benedict,Barfoed dan Fermentasi) adalah glukosa 1%, fruktosa 1%,
sukrosa 1%, Laktosa 1%, Maltosa 1%, Pati 1%, pereaksi molisch, asam sulfat

pekat, pereaksi benedict, pereaksi barfoed, fosfomolibdat, ragi, NaOH 10%, kapas
dan aquades
Uji molisch dilakukan dengan cara tabung reaksi kosong ditambahkan
sebanyak 2,5 ml larutan sampel yang akan diuji kemudian ditambahkan dengan 1
tetes pereaksi molisch kemudian dicampurkan merata dan ditambahkan dengan
asam sulfat pekat sebanyak 1,5 ml secara perlahan melalui dinding tabung setelah
itu amati perubahan warna yang terjadi, apabila berwarna ungu kemerahan pada
batas kedua cairan menunjukkan reaksi positif sedangkan apabila berwarna hijau
menunjukkan reaksi negatif.
Uji Benedict dilakukan dengan cara tabung reaksi kosong ditambahkan dengan
2,5 ml pereaksi benedict kemudian ditambahkan dengan 4 tetes larutan sampel
yang akan diuji setelah itu dicampurkan dan dididihkan selama 5 menit dalam
penangas air kenudian dibiarkan dingin dan amati perubahan warna dan endapan
yang terjadi. Jika berwarna biru sampel tidak mengandung gula pereduksi,
berwarna hijau kebiruan mengandung gula pereduksi sebanyak 250 mg/dl,
berwarna hijau mengandung gula pereduksi sebanyak 500 mg/dl, berwarna kuning
mengandung gula pereduksi sebanyak 1000 mg/dl dan jika membentuk endapan
berwarna merah bata mengandung gula pereduksi sebanyak 2000 mg/dl.
Uji Barfoed dilakukan dengan cara tabung reaksi kosong ditambahkan dengan
1ml pereaksi barfoed kemudian ditambahkan dengan 1ml sampel yang akan diuji
setelah itu larutan dipanaskan dalam penangas air selama 3 menit kemudian
larutan didinginkan dan setelah dingin ditambahkan dengan 1ml fosfomolibdat
dikocok dan diamati warna yang terjadi.
Uji Fermentasi dilakukan dengan cara mortar ditambahkan dengan sampel
yang akan diuji kemudian ditambahjkan ragi sebanyak 2g, setelah itu digerus
sampai terbentuk suspensi, kemudian suspensi yang terbentuk dimasukkan
kedalam tabung fermentasi sampai bagian yang tertutup terisi oleh cairan, setelah
itu dilakukan pemeraman pada suhu 36C kemudian periksa gelembung yang
tebentuk selang 5 menit sekali selama 3 kali, jika terdapat gelembung pada kaki
tabung yang tertutup diukur panjangnya, dan untuk pembuktian adanya gas CO2
tabung fermentasi ditambahkan dengan larutan NaOH 10% (melalui kaki tabung
yang terbuka) setelah itu tutup mulut tabung dengan ibu jari kemudian tabung

fermentasi dibolak-balikan, jika ada isapan pada ibu jari menandakan adanya gas
CO2 pada sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Pengamatan Uji Molisch
No
1
2
3
4
5
6
7

Nama

Hasil

Senyawa
Glukosa
Fruktosa
Sukrosa
Laktosa
Maltosa
Pati
Aquades

(+ / -)
+
+
+
+
+
+
+

Gambar

Keterangan: (+) : Violet kemerahan pada batas


(-) : Hijau
Tabel 2 Pengamatan Uji Benedict
No
1
2
3
4
5
6

Nama
Senyawa
Glukosa
Fruktosa
Sukrosa
Laktosa
Maltosa
Pati

Hasil (+ / -)

Gambar

+
+
+
+
-

Keterangan : (+) : Hijau Kebiruan-Kuning


(-) : Biru

Tabel 3 Pengamatan Uji Barfoed


No

Nama

Senyawa
1 Glukosa
2 Fruktosa

Hasil (+++/+
+/+/-)
+++
+++

Gambar

3
4
5
6

Sukrosa
Laktosa
Maltosa
Pati

+
+
++
-

Keterangan : (+++) : Biru pekat/ Kuning, banyak endapan


(++)

: Kuning, ada endapan

(+)

: Kuning, endapan sedikit

(-)

: Biru tidak ada endapan

Tabel 4 Pengamatan Uji Fermentasi


n

Nama

Senyawa
5

1 Glukosa
0
2 Fruktosa
1,7
3 Sukrosa
0,1
4 Laktosa
0,1
5 Maltosa
0
6 Pati
0
Keterangan: (+) : ada hisapan

Panjang (ml)
10
0,2
3,2
0,4
0,3
0,1
0,1

Penambahan

Gam

NaOH

15
0,6
4,8
1.1
0,4
0,2
0,1

(-) : Tidak ada hisapan


Karbohidrat berdasarkan BM dan panjang-pendeknya rantai hidrokarbonnya
serta kompleksasi makromolekulnya dibedakan menjadi monosakarida yang
hanya memiliki satu gula, disakarida memiliki dua gula dan mengandung dua
residu monosakarida, oligosakarid memliki tiga sampai tujuh residu monosakarida
dan polisakarida memiliki banyak unit residu monosakarida (Hawab 2007).
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya
terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Beberpa monosakarida
yang penting ialah glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas
beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu
dengan yang lain, membentuk satu moleul disakarida. Oligosakarida yang lain
ialah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida

+
+
+
+
+
+

yang paling banyak terdapat dalam alam ialah disakarida. Contoh disakarida yaitu
maltosa, laktosa, sukrosa dan selobiosa. Polisakarida mempunyai molekul besar
dan lebih kompleks daripda mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri
atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang hanya terdiri atas satu
macam

monosakarida

saja

disebut

homopolisakarida,

sedangkan

yang

mengandung senyawa lain disebut hetropolisakarida. Beberapa polisakarida yang


penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa (Poedjiadi
2006).
Prinsip uji Molisch yaitu apabila bahan yang mengandung monosakarida bila
direaksikan dengan asam sulfat pekat akan menghidrolisis ikatan pada sakarida
dang menghasilkan furfural. Furfural akan membentuk persenyawaan dengan
naftol ditandai dnegan terbentuknya cincin warna violet. Naftol ini berasal dari
pereaksi Molisch yang terdiri dari -naftol dalam alkohol. Penambahan asam
sulfat pekat untuk menghidrolisis senyawa furfural yang terdapat dalam senyawa
karbohidrat, sehingga menghasilkan cincin yang disebut kwonoid (Lehninger
1982).
Pembentukan furfural monosakarida apabila dipanaskan dengan asam kuat
yang pekat akan menghasilkan furfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan
furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa.

Gambar 1 Struktur furfural Uji Molisch


Uji Molisch menurut teori jika pereaksi ini ditambahkan pada larutan glukosa
kemudian ditambahkan asam sulfat pekat akan terbentuk dua lapisan zat cair. Pada
batas antara kedua lapisan itu akan terjadi warna ungu karena terjadi reaksi

kondensasi antara furfural dengan naftol. Hasil demikian menunjukan bahwa


sampel tersebut mengandung karbohidrat.
Uji Molisch berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil positif untuk
sampel yang diuji seperti glukosa, sukrosa, maltosa, fruktosa, laktosa, dan pati
sedangkan pada akuades didapatkan hasil negatif karena pada akuades tidak
mengandung karbohidrat. Hasil positif itu dapat dibuktikan dengan terbentuknya
cincin ungu ketika ditambahkan pereaksi Molisch dan asam sulfat pekat yang
membuktikan adanya karbohidrat dalam sampel.
Prinsip Uji Benedict adalah jika sampel ditambahkan dengan pereaksi benedict
yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natrium sitrat menghasilkan
warna hijau kebiruan menandakan sampel tersebut mengandung gula pereduksi
dengan konsentrasi 250 mg/dl, warna hijau menandakan sampel tersebut
mengandung gula pereduksi dengan padkonsentrasi 500 mg/dl, kuning
menandakan sampel tersebut mengandung gula pereduksi dengan konsentrasi
1000 mg/dl, endapan merah bata menandakan sampel tersebut mengandung gula
pereduksi dengan konsentrasi 2000 mg/dl, namun jika warna yang dihasilkan
berwarna biru menandakan tidak adanya gula pereduksi dalam sampel. (Poedjiadi
2006)
REAKSI : ?????
Hasil uji benedict berdasarkan teori

Glukosa

sukrosa

fruktosa maltosa

pati

Uji benedict yang dihasilkan dapat dibedakan dengan ada tidaknya endapan merah
bata pada sampel, endapan tersebut menunjukan adanya gula pereduksi pada
sampel. Berdasarkan teori sukrosa, fruktosa, maltosa, pati, laktosa menunjukan
hasil positif dengan terbentuknya warna hijau kebiruan, hijau dan kuning beserta
terdapatnya endapan merah pada dasar tabung.sedangkan glukosa menunjukkan
hasil negatif dengan terbentuknya warna biru.

Glukosa pada percobaan memiliki hasil yang sama dengan teoritis yaitu negatif
karena menghasilkan warna biru. Fruktosa dan maltosa memiliki hasil positif
sama seperti hasil teoritis dengan adanya warna hijau kebiruan pada larutan
sedangkan sukrosa dan laktosa juga mendapatkan hasil positif seperti hasil teoritis
dengan menghasilkan warna hijau kebiruaan akan tetapi pada larutannya terdapat
endapan berwarna merah bata. Pada larutan pati memiliki hasil yang berbeda
dengan teoritis karena pada pati menghasilkan warna biru yang menandakan hasil
negatif dan tidak memiliki endapan merah bata. Pati memiliki hasil negatif yang
dapat terjadi karena terkontaminasi pada larutan sampel. Kontaminasi terjadi
karena kesalahan praktikan yang kurang memperhatikan kebersihan pada pipet.
Prinsip Uji Barfoed
Pereaksi Barfoed terddiri dari larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air, yang
digunakan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida. Monosakarida
dapat mereduksi lebih cepat daripada disakarida karena Cu2O terbentuk lebih
cepat oleh monosakarida daripada disakarida, dan ketika sampel direaksikan
dengan fosfomolibdat akan dihasilkan warna biru yang menunjukkan adanya
monosakarida dalam sampel.
Hasil Uji Barfoed berdasarkan teori

Glukosa

Sukrosa

fruktosa

maltosa

pati

Uji barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan


terbentuknya warna biru ketika penambahan fosfomolibdat. Berdasarkan teori jika
sampel terdapat banyak endapan merah bata pada sampel menunjukkan sampel
tersebut mengandung monosakarida sedangkan larutan hanya berwarna biru dan
tidak ada endapan menunjukkan sampel tersebut mengandung disakarida.
Uji barfoed berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk
glukosa, fruktosa, maltosa, larutan berwarna kuning dengan endapan merah bata

paling banyak terdapat pada glukosa dan fruktosa sedangkan maltosa hanya
terdapat endapan merah bata dengan banyaknya endapan sedang. Sukrosa dan
laktosa dihasilkan larutan berwarna biru dengan endapan sedikit, warna biru
tersebut dihasilkan karena air yang digunakan untuk mendidihkan larutan tidak
terlalu panas. Pada pati dihasilkan warna larutan biru tanpa adanya endapan merah
bata pada larutan. Jadi berdasarkan sampel yang telah diuji glukosa dan fruktosa
termasuk monosakarida karena mengahsilkan endapan yang banyak sedangkan
pati,sukrosa dan maltosa termasuk disakarida. Perbandingan hasil teori dan hasil
praktikum yang didapat berbeda pada warna larutan yang didapat tetapi
mempunyai kesamaan pada endapan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai